You are on page 1of 1

Kelolahan kasus menurut kelompok dari sudut pandang Undang Undang kesehatan (sumber

dan jenis hukum) :


Perawat lalai dalam menjalankan tugas yang sampai menghilangkan nyawa klien nya
diancam Pasal 360 ayat (2) KUHP tentang kelalaian yang membuat seseorang luka
berat dengan ancaman hukuman Sembilan bulan penjara.
Menurut kelompok hal ini sangat tidak cocok dengan isi pasal tersebut, karena disini
klien meninggal bukan luka-luka ataupun cacat.
Dalam UU No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan, UU No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan dan UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan UU No. 29 tahun
2004 tentang Praktik Kedokteran, tak ada satu pasal pun yang menyebutkan bahwa
karena kelalaian seorang tenaga kesehatan tidak bisa di pidana. Dibagian terakir dari
UU tersebut itu mengatur berbagai jenis dan sanksi pidana bagi siapa saja khususnya
tenaga kesehatan dan dokter yang dengan sengaja melakukan tindakan pidana di
bidang kesehatan.
Antara kasus dan UU yang berlaku, kelompok masih berdiskusi apakah perawat
tersebut bisa dipidana? karena dalam UU Keperawatan, UU Kesehatan, UU Rumah
Sakit dan UU Praktik Kedokteran tak ada satu pasal pun yang menyebutkan kelalaian
seorang tenaga kesehatan tidak bisa di pidana kecuali jika dilakukan secara
sadar/sengaja berbanding terbalik dengan pasal 359 KUHP yang berisi Barangsiapa
karena kesalahannya menyebabkan matinya orang dihukum penjara selama-lamanya
lima tahun atau kurungan selama-lamanya satu tahun Kematian dalam konteks
pasal 359 KUHP tidak dimaksudkan sama sekali oleh pelaku.
Sumber hukum yang kelompok ambil dalam kasus ini adalah Undang Undang

Kelolahan kasus menurut kelompok dari sudut pandang Kode Etik Keperawatan
Dalam kasus ini jelas, perawat ini sudah mengesampingkan tugasnya sebagai pemberi
asuhan keperawatan secara komprehensif kepada kliennya. Tanggung jawab terhadap
tugasnya tidak dijalankan sebagaimana mestinya.

Perawat ini tidak menjalankan tugasnya sesuai SOP serta aturan pelayanan kesehatan
yang berlaku membuat mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran
profesional dalam menerapkan pengetahuan serta ketrampilan keperawatan dalam
tanggung jawab kode etik keperawatan tidak terlaksanakan.

Oleh sebab itu, banyak perawat dimata masyarakat dianggap kurang berpotensi dalam
memberikan asuhan keperawatan yang pada akhirnya berdampak pada persepsi
masyarakat pada seluruh tenaga keperawatan.

You might also like