You are on page 1of 8

1. Pembagian zaman ?

Zaman arkaikum (Bumi masih panas dan belum stabil serta belum ada kehidupan), zaman
paleozoikum (belum stabil tetapi sudah ada tanda-tanda kehidupan atau zaman primer),
paleozikum dibagi menjadi 5 bagian yaitu : Cambrium (sudah ada kerang dan ubur-ubur), Silur
(sudah ada tanda kehidupan hewan bertulang belakang tertua di Bumi dan daratan dikuasai oleh
makhluk tersebut), Devon (sudah ada amphibi tertua), Karbon (Mulai ada tanda-tanda kehidupan
binatang merayap jenis reptil )dan Perm (Mulai ada tanda-tanda kehidupan hewan darat, ikan air
tawar, dan amphibi. Zaman ini diakhiri dengan kepunahan massal).
Zaman Mesozaikum (Disebut juga disebut zaman, mulai muncul pohon-pohon besar dan hewan-
hewan besar, seperti: Dinosaurus, Atlantasaurus, Tyrannosaurus serta jenis burung-burung besar.
Zaman ini disebut zaman reptil karena didominasi perkembangan jenis reptil. Zaman ini dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu:Trias : Pada masa ini terdapat kehidupan ikan, amphibi, dan reptil, Jura :
Pada masa ini terdapat kehidupan reptil dan sebangsa katak dan Calcium : Pada masa ini terdapat
burung-burung pertama dan tumbuhan.
Zaman Neozoikum (eadaan bumi semakin membaik, perubahan cuaca tidak begitu besar sehingga
kondisinya lebih setabil dan kehidupan berkembang dengan pesat) terbagi menjadi 2 yaitu tersier
dan kuarter (Zaman ini merupakan mesa terpenting dalam kehidupan sebab mulai muncul
kehidupan manusia purba) Zaman terdiri atas dua bagian, yaitu: Kala Pleistocen (Zaman
Dilluvium) Keadaan alam pada masa ini masih liar dan labil karena silih bergantinya dua zaman,
yaitu Zaman Glasial dan Zaman Interglasial.
2. Zaman batu terbagi menjadi zaman Paleolithikum (Zaman batu adalah suatu periode ketika
peralatan manusia secara dominan terbut dari batu walaupun ada pula alat-alat penunjang hidup
manusia yang terbuat dari kayu ataupun bambu. Namun alat-alat yang terbuat dari kayu atau
tulang tersebut tidak meninggalkan bekas sama sekali. Hal ini disebabkan karena bahan-bahan
tersebut tidak tahan lama. Dalam zaman ini alat-alat yang dihasilkan masih sangat kasar
(sederhana) karena hanya sekadar memenuhi kebutuhan hidup saja. Manusia pendukung zaman
ini adalah Pithecantropus Erectus, Homo Wajakensis, Meganthropus Paleojavanicus dan Homo
Soloensis. Zaman Mesolitikum disebut juga sebagai zaman Batu Madya atau zaman Batu
Pertengahan. Berdasarkan penelusuran para ahli, berhasil terkuak bagaimana proses kehidupan
yang terjadi pada zaman ini. Zaman Mesolitikum yang didukung oleh Homo Sapiens berlangsung
antara tahun 10000-5000 SM. Manusia purba pada zaman Mesolitikum menggunakan gua sebagai
tempat tinggal yang tersebar di berbagai tempat (Abris Sous Roche), adanya pipisan atau
penggiling makanan, Kjokkenmoddinger atau timbunan kerang dan kulit.. Zaman Megalithikum
adalah Zaman Megalitikum biasa disebut dengan zaman batu besar,karena pada zaman ini
manusia sudah dapat membuat dan meningkatkankebudayaan yang terbuat dan batu-batu besar.
kebudayaan ini berkembang dari zaman Neolitikum sampai zamanPerunggu. Pada zaman ini
manusia sudah mengenal kepercayaan. Walaupunkepercayaan mereka masih dalam tingkat awal,
yaitu kepercayaanterhadap roh nenek moyang, Kepercayaan ini muncul karena
pengetahuanmanusia sudah mulai meningkat. Ciri zaman megalitikum adalah adanya punden
berundak, dolmen, waruga, kubur batu dan sarkofagus. Zaman Neolitikum adalah Ada dikatakan
bahwa neolithikum itu adalah suatu revolusi yang sangat besar dalam peradaban manusia.
Perubahan besar ini ditandai dengan berubahnya peradaban penghidupan food-gathering menjadi
foodproducing.
3. Masa perundagian Zaman perundagian adalah zaman di mana manusia sudah mengenal
pengolahan logam. Hasil-hasil kebudayaan yang dihasilkan terbuat dari bahan logam. Adanya
penggunaan logam, tidaklah berarti hilangnya penggunaan barang-barang dari batu. Pada masa
perundagian, manusia masih juga menggunakan barang-barang yang berasal dari batu.
Peninggalan yang dapat ditemukan antara lain Bejana, Nekara, kapak corong, perhiasan dan
perunggu.
4. Menhir, Menhir merupakan tugu batu yang tegak, tempat pemujaan terhadap arwah leluhur.
Menhir ini banyak ditemukan di Sumatera, Sulawesi Tengah, serta Kalimantan. Di daerah
Belubus, Kecamatan Guguk, Kabupaten Limapuluh Koto, Sumatera Barat, terdapat menhir yang
tingginya 125 cm, berbentuk seperi gagak pedang, baguan lengungannya menghadap Gunung
Sago. Sarkofagus adalah peti jenazah yang terbuat dari batu bulat (batu tunggal). Sarkofagus ini
banyak ditemukan di daerah Bali. Sarkofagus di Bali masih diangap keramat dan magis oleh
masyarakat sekitar. Dolmen adalah meja batu tempat meletakkan sesaji yang akan
dipersembahkan kepada arwah nenek moyang. Di bawah dolmen ini biasanya ditemukan kuburan
batu. Kuburan batu adalah peti jenazah yang terbuat dari batu pipih. Kuburan batu ini banyak
ditemukan di daerah Kuningan, Jawa Barat, dan Nusa Tengggara. Waruga adalah kuburan batu
yang berbentuk kubus atau bulat, terbuat dari batu yang utuh. Waruga ini banyak ditemukan di
Sulawesi Utara dan Tengah.
5. Maluku termasuk daerah yang paling awal didatangi oleh Belandayang kemudian berhasil
memaksakan monopoli perdagangan. Rempah-rempah Maluku hanya boleh dijual kepada
Belanda. Kalau tidak dijual kepada Belanda, maka mereka dicap sebagai penyelundup dan
pembangkang. Maka latar belakang terjadinya perlawanan rakyat Maluku di bawah pimpinan
Thomas Matulessi yang lebih dikenal dengan nama Kapiten Pattimura, adalah sebagai berikut
Kembalinya pemerintahan kolonial Belanda di Maluku dari tangan Inggris. Perubahan
penguasa dengan sendirinya membawa perubahan kebijaksanaan dan peraturan. Apabila
perubahan itu menimbulkan banyak kerugian atau penghargaan yang kurang, sudah barang tentu
akan menimbulkan rasa tak puas dan kegelisahan. Pemerintah kolonial Belanda memberlakukan
kembali penyerahan wajib dan kerja wajib. Pada zaman pemerintahan Inggris penyerahan wajib
dan kerja wajib (verplichte leverantien, herendiensten) dihapus, tetapi pemerintah Belanda
mengharuskannya lagi. Tambahan pula tarif berbagai barang yang Pemerintah kolonial Belanda
mengeluarkan uang kertas sebagaipengganti uang logam yang sudah berlaku di Maluku,
menambah kegelisahan rakyat dan Belanda juga mulai menggerakkan tenaga dari kepulauan
Maluku untuk menjadi Serdadu (Tentara) Belanda.
6. Berikut ini sebab-sebab umum perlawanan Diponegoro. Kekuasaan Raja Mataram semakin
lemah, wilayahnya dipecahpecah. Belanda ikut campur tangan dalam urusan pemerintahan dan
pengangkatan raja pengganti.Kaum bangsawan sangat dirugikan karena sebagian besar sumber
penghasilannya diambil alih oleh Belanda. Mereka dilarang menyewakan tanah bahkan diambil
alih haknya.,Adat istiadat keraton menjadi rusak dan kehidupan beragama menjadi merosot.
Penderitaan rakyat yang berkepanjangan sebagai akibat dari berbagai macam pajak, seperti pajak
hasil bumi, pajak jembatan, pajak jalan, pajak pasar, pajak ternak, pajak dagangan, pajak kepala,
dan pajak tanah.
7. Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada
pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama.Secara umum, liberalisme mencita-
citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.
anarkisme adalah gagasan akan kondisi masyarakat tanpa ada figur pemimpin, tanpa ada hirarki
kewenangan vertikal, tanpa ada bentuk otoritas apapun termasuk sistem pemerintahan.
Sekularisme itu adalah suatu prinsip politik yang menegaskan bahwa sistem kenegaraan harus
dipisahkan dengan agama. Jadi negara yang sekuler akan mengesampingkan aspek agama dalam
penerapan ketatanegaraannya. sebuah gagasan akan sistem ekonomi yang menjunjung tinggi
KEBEBASAN DARI SEKTOR SWASTA, untuk dapat berperan aktif dalam perputaran roda
ekonomi. Nah, dengan berjalannya sistem ekonomi yang mendukung sektor swasta untuk terjun
dalam perputaran ekonomi dengan SEBEBAS-BEBASNYA. Komunisme adalah gagasan tentang
sistem ekonomi yang dirancang oleh Karl Marx & Friedrich Engels dalam sebuah buku berjudul
Das Kapital sebagai bentuk antitesis (pertentangan) terhadap sistem ekonomi kapitalis yang saat
itu berkembang pesat seiring dengan berjalannya Revolusi Industri.
8. Brahma Samad Gerakan ini bertujuan untuk membersihkan kepercayaan umat Hindu dari hal-
hal yang mengotori agama dan memberantas keburukan yang ada dalam masyarakat Hindu.
Misalnya upacara Sati harus dihapus sebabdianggap sebagai pembunuhan. Di samping itu,
Brahma Samad melarang adanya perkawinan di bawah umur dan poligami. Tokoh gerakan ini
ialah Ram Mohan Roy.

Rama Krisna Rama Krisna adalah aliran yang menghendaki kembali kepada ajaran agama Hindu
yang murni. Tokohnya adalah Swami Vivekananda. Santineketan Gerakan ini bertujuan untuk
menanamkan rasa cinta tanah air, cinta bangsa, dan cinta kebudayaan India. Tokohnya adalah
Rabindranath Tagore. Kongres (All Indian National Congres) 1885.Kongres pada dasarnya
merupakan majelis rakyat di mana duduk para wakil rakyat India dari berbagai golongan yang
berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan India lepas dari belenggu penjajahan Inggris.
Berdirinya Kongres tahun 1885 ini atas inisiatif Allan Octavian Home (seorang Inggris kelahiran
Skotlandia) yang simpati terhadap perjuangan rakyat India. Partai Kongres di bawah pimpinan
W.C. Bannerji dalam perkembangannya banyak program dan kegiatannya yang didominasi oleh
golongan Hindu. Bahkan, dari pihak Hindu yang ekstrim menyatakan semboyan "India untuk
Hindu" (India adalah Hindu). Itulah sebabnya para tokoh Islam yang aspirasi kelompoknya tidak
mendapat tempat yang wajar dalam Kongres memisahkan diri. Pada tahun 1907 dalam Kongres
sendiri terdapat aliran: Aliran Moderat, yang puas dengan tuntutan swaraj atau home rule. Artinya
menuntut pemerintahan sendiri dalam lingkungan kerajaan Inggris. Tokohnya W.C. Bannerji dan
Motilal Nehru. Aliran Ekstrim (radikal) yang menuntut kemerdekaan penuh (purna swaraj)
dengan tokohnya Tilak dan Jawaharlal Nehru. Liga Muslim (Muslim League) 1906. Pada 1906
kelompok muslim keluar dari Kongres dan mendirikan partai tersendiri, yakni Liga Muslim
(Muslim League) dengan tokoh-tokohnya Moh. Ali Jinnah, Liquat Ali Khan, dan Aga Khan.
9. Isi dari Unilateral Declaration 1922 (a) Inggris mengakui kedaulatan Mesir; (b) Inggris berhak atas
terusan Suez, Mesir dijadikan daerah operasi militer dan dipertahankan dari agresi bangsa asing;
(c) status Sudan ditangguhkan.
10. Berikut ini faktor-faktor intern yang ikut berkontribusi terhadap lahirnya pergerakan nasional di
indonesia. Pelaksanaan politik etis yang menghasilkan golongan terpelajar. Golongan terpelajar
inilah yang memelopori perjuangan bangsa indonesia untuk memperoleh kemerdekaan.
Penindasan, kekejaman, ketidakadilan yang dilakukan belanda terhadap bangsa indonesia
menimbulkan kebencian dan rasa tidak puas dikalangan rakyat. Kebencian dan ketidakpuasan
rakyat indonesia tersebut kemudian meledak menjadi perjuangan melawan penjajah. Perbedaan
taraf hidup antara penjajah dan masyarakat yang dijajah. Pengaruh kejayaan bangsa di masa lalu.
Kesarang bangsa indonesia akan harga dirinya sebagai bangsa yang ingin hidup mereka seperti
bangsa-bangsa lain.
11. Pada masa Dharmawangsa berhasil disadur kitab Mahabarata ke dalam bahasa Jawa Kuno yang
disebut kitab Wirataparwa. Selain itu juga disusun kitab hukum yang bernama Siwasasana. Ini
pada masa kerajaan kediri oleh jayabaya
12. Kerajaan Kediri Berikut menjelaskan tentang kerajaan Kediri adalah hasil karya berupa kitab
sastra. Hasil karya sastra tersebut adalah kitab Kakawin Bharatayudha yang ditulis Mpu Sedah
dan Mpu Panuluh yang menceritakan tentang kemenangan Kediri/Panjalu atas Jenggala. Di
samping kitab sastra maupun prasasti tersebut , juga ditemukan berita Cina yang banyak
memberikan gambaran tentang kehidupan masyarakat dan pemerintahan Kediri yang tidak
ditemukan dari sumber yang lain. Berita Cina tersebut disusun melalui kitab yang berjudul Ling-
mai-tai-ta yang ditulis oleh Cho-ku-Fei tahun 1178 M dan kitab Chu-Fan-Chi yang ditulis oleh
Chau-Ju-Kua tahun 1225 M Dengan demikian melalui prasasti, kitab sastra maupun kitab yang
ditulis orang-orang Cina tersebut perkembangan Kediri dalam berbagai aspek kehidupan dapat
diketahui. Kitab Hariwangsa dan Gatotkacasraya yang ditulis Mpu Panuluh pada masa Jayabaya,
kitab Simaradahana karya Mpu Darmaja, kitab Lubdaka dan Wertasancaya karya Mpu Tan
Akung, kitab Kresnayana karya Mpu Triguna dan kitab Sumanasantaka karya Mpu Monaguna.
Semuanya itu dihasilkan pada masa pemerintahan Kameswara. Karya Sastra Zaman Kadiri Kitab
Mahabharata yang berisi kemenangan Pandawa atas Korawa, sebagai kiasan kemenangan Sri
Jayabhaya atas Janggala. Mpu Panuluh juga menulis Kakawin Hariwangsa dan
Ghatotkachasraya. Terdapat pula pujangga zaman pemerintahan Sri Kameswara bernama Mpu
Dharmaja yang menulis Kakawin Smaradahana. Kemudian pada zaman pemerintahan Kertajaya
terdapat pujangga bernama Mpu Monaguna yang menulis Sumanasantaka dan Mpu Triguna yang
menulis Kresnayana. Kerajaan Pajajaran Naskah Kitab Waruga Jagat dari Sumedang dan
Pancakaki Masalah karuhun Kabeh dari Ciamis yang ditulis dalam abad ke-18 dalam bahasa Jawa
dan huruf Arab-pegon masih menyebut masa pemerintahan Sri Baduga ini dengan masa gemuh
Pakuan (kemakmuran Pakuan) sehingga tak mengherankan bila hanya Sri Baduga yang kemudian
diabadikan kebesarannya oleh raja penggantinya dalam jaman Pajajaran. KERAJAAN
SINGOSARI Kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanaca yang menjelaskan tentang Raja-Raja
yang memerintah di Singosari Kitab Pararaton yang menjelaskan tentang kehidupan sosial
masyarakat Singosari cukup baik karena rakyat sudah terbiasa hidup tentram dan aman semenjak
pemerintahaan Ken Arok. ` KERAJAAN KEDIRI Kitab Kakakwin Bharatayudha yang ditulis
oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh yang menceritakan tentang kemenangan Kediri / Panjalu atas
Jenggala. Kitab Ling-May-Tai-Ta yang ditulis oleh Cho-ku-fei pada tahun 1178 M yang banayk
memberikan gambaran tentang kehidupan masyarakat dan pemerintahan yang tidak di temukan
di kitab-kitab lain. Kitab Chu-Fan-Chi yang di tulis oleh Chau-ju-Kua tahun1225 M yang
memmberikan gambaran tentang kehidupan masyarakat dan pemerintahan yang tidak ditemukan
di kitab lain. Kitab Hariwangsa dan kitab Gatotkacasraya yang di tulis oleh Mpu Panuluh pada
masa Jayabaya. Kitab Simaradahana yang di tulis oleh Mpu Darmaja. Kitab Lubdaka dan
Wertasancaya yang di tulis oleh Mpu Tan Akung . Kitab Kresnayana yang di tulis oleh yaitu
karaya Mpu Triguna. Kitab Sumanasantaka yaitu karya Mpu Mona Guna. KERAJAAN
MAJAPAHIT Sumber-sumber sejarah yang menjelaskan tentang kerajaan Majapahit sebagian
besar berupa kitab sastra yaitu seperti: Kitab Pararaton, selain menceritakan tentang raja-raja
Singosari juga menjelaskan tentang raja-raja Majapahit. Kitab Negarakertagama yang ditulis Mpu
Prapanca pada tahun 1365 menjelaskan tentang keadaan kota Majapahit, daerah Jajahannya dan
perjalanan Hayam Wuruk mengelilingi daerah kekuasaannya. Kitab Sundayana menjelaskan
tentang perang Bubat. Kitab Usaha Jawa menjelaskan tentang penaklukan pulau Bali oleh Gajah
Mada dan Arya Damar.
13. Raja-Raja Singasari : Ken Arok (12221227 M) Pendiri Kerajaan Singasari adalah Ken Arok
yang sekaligus juga menjadi Raja Singasari yang pertama dengan gelar Sri Ranggah Rajasa
Sang Amurwabumi. Munculnya Ken Arok sebagai raja pertama Singasari menandai
munculnya suatu dinasti baru, yakni Dinasti Rajasa (Rajasawangsa) atau Girindra
(Girindrawangsa). Ken Arok hanya memerintah selama lima tahun (12221227 M). Pada
tahun 1227 M, Ken Arok dibunuh oleh seorang suruhan Anusapati (anak tiri Ken Arok). Ken
Arok dimakamkan di Kegenengan dalam bangunan SiwaBuddha. Anusapati (12271248 M)
Dengan meninggalnya Ken Arok maka takhta Kerajaan Singasari jatuh ke tangan Anusapati.
Dalam jangka waktu pemerintahaannya yang lama, Anusapati tidak banyak melakukan
pembaharuan-pembaharuan karena larut dengan kesenangannya menyabung ayam. Peristiwa
kematian Ken Arok akhirnya terbongkar dan sampai juga ke Tohjoyo (putra Ken Arok dengan
Ken Umang). Tohjoyo mengetahui bahwa Anusapati gemar menyabung ayam sehingga
diundangnya Anusapati ke Gedong Jiwa (tempat kediamanan Tohjoyo) untuk mengadakan
pesta sabung ayam. Pada saat Anusapati asyik menyaksikan aduan ayamnya, secara tiba-tiba
Tohjoyo menyabut keris buatan Empu Gandring yang dibawanya dan langsung menusuk
Anusapati. Dengan demikian, meninggallah Anusapati yang didharmakan di Candi Kidal.
Tohjoyo (1248 M) Dengan meninggalnya Anusapati maka tahta Kerajaan Singasari dipegang
oleh Tohjoyo. Namun, Tohjoyo memerintah Kerajaan Singasari tidak lama sebab anak
Anusapati yang bernama Ranggawuni berusaha membalas kematian ayahnya. Dengan
bantuan Mahesa Cempaka dan para pengikutnya, Ranggawuni berhasil menggulingkan
Tohjoyo dan kemudian menduduki singgasana.Ranggawuni (12481268 M) Ranggawuni
naik takhta Kerajaan Singasari pada tahun 1248 M dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardana oleh
Mahesa Cempaka (anak dari Mahesa Wongateleng) yang diberi kedudukan sebagai ratu
angabhaya dengan gelar Narasinghamurti. Pemerintahan Ranggawuni membawa
ketenteraman dan kesejahteran rakyat Singasari. Pada tahun 1254 M Wisnuwardana
mengangkat putranya yang bernama Kertanegara sebagai yuwaraja (raja muda) dengan
maksud mempersiapkannya menjadi raja besar di Kerajaan Singasari. Pada tahun 1268
Wisnuwardanameninggal dunia dan didharmakan di Jajaghu atau Candi Jago sebagai Buddha
Amogapasa dan di Candi Waleri sebagai Siwa. Kertanegara (1268-1292 M) Kertanegara
adalah Raja Singasari terakhir dan terbesar karena mempunyai cita-cita untuk menyatukan
seluruh Nusantara. Ia naik takhta pada tahun 1268 dengan gelar Sri Maharajadiraja Sri
Kertanegara. Dalam pemerintahannya, ia dibantu oleh tiga orang mahamentri, yaitu
mahamentri i hino, mahamentri i halu, dan mahamenteri i sirikan. Untuk dapat mewujudkan
gagasan penyatuan Nusantara, ia mengganti pejabat-pejabat yang kolot dengan yang baru,
seperti Patih Raganata digantikan oleh Patih Aragani. Banyak Wide dijadikan Bupati di
Sumenep (Madura) dengan gelar Aria Wiaraja. Setelah Jawa dapat diselesaikan, kemudian
perhatian ditujukan ke daerah lain. Kertanegara mengirimkan utusan ke Melayu yang dikenal
dengan nama Ekspedisi Pamalayu 1275 yang berhasil menguasai Kerajaan Melayu. Hal ini
ditandai dengan pengirimkan Arca Amoghapasa ke Dharmasraya atas perintah Raja
Kertanegara.
14. Negara etimologis berarti kota
15. Nilai dasar : nilai yang bersifat umum, abstrak, tidak terikat dengan tempat atau waktu, dengan
kandungan kebenaran yang tinggi berupa cita-cita, tujuan dan tuntunan dasar kehidupan yang
dicita-citakan. Nilai dasar terdiri dari; Nilai KetuhananNilai Keadilan Nilai Kemanusiaan
Nilai Kerakyatan Nilai Persatuan , Nilai instrumental; penjabaran dari nilai dasar yang
merupakan arahan dalam kurun waktu dan kondisi tertentu,nilai instrumental bersifat
kontekstual dan disesuaikan dengan perkembangan zaman. Nilai instrumental dapat
ditemukan : UUD 1945, Ketetapan MPR,Undang-undang. Pertaturan pemerintah dan
Peraturan perundangan lainnya.
Nilai praktis : interaksi antara nilai instrumental dengan situasi kongkrit pada tempat dan
situasi tertentu, nilai ini sangat dinamis karena berusaha mewujudkan nilai instrumental
dalam kenyataan. Nilai praktis dari pancasila dapat dilihat dan ditemukan pada berbagai
wujud kongkrit pengamalan nilai-nilai pancasila oleh lembaga Negara, organisasi sosial
politik, lembaga ekonomi, tokoh masyarakat, dan anggota warga Negara.
16. Pancasila sebagai paradigma dimaksudkan bahwa Pancasila sebagai sistem nilai acuan,
kerangka-acuan berpikir, pola-acuan berpikir; atau jelasnya sebagai sistem nilai yang
dijadikan kerangka landasan, kerangka cara, dan sekaligus kerangka arah/tujuan bagi yang
menyandangnya. pancasila sebagai paradigma pembangunan, pancasila sebagai paradigma
pengembangan IPTEK ?, Bagaimana pancasila sebagai paradigma pengembangan bidang
politik ?, pancasila sebagai paradigma pengembangan ekonomi ?, Bagaimana pancasila
sebagai paradigma pengembangan social budaya ?, Bagaimana pancasila sebagai paradigma
pengembangan Hankam ? dan Bagaimana pancasila sebagai paradigma pengembagan
kehidupan beragama ?
Pancasila mempunyai kedudukan sebagai ideologi dan dasar negara sekaligus sebagai pandangan
hidup seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang memiliki nilai-
nilai yang luhur yang patut untuk diamalkan oleh seluruh bangsa Indonesia. Sebagai dasar dan
ideologi negara, Pancasila memiliki nilai-nilai antara lain: Nilai ideologi, yaitu pandangan dan
sikap hidup, Nilai politik, yaitu nilai kenegaraan, Nilai ekonomi, yaitu perekonomian disusun
sebagai usaha bersama berdasarkan asas-asas kekeluargaan, Nilai sosial dan Nilai kebudayaan.
Ketuhanan Yang Maha Esa
Mengedepankan sikap toleransi kepada sahabat, teman, tetangga, dan orang lain yang
berbeda agama dengan kita,
Percaya dan mengamalkan ajaran agama yang dianut,
Tidak memaksakan suatu agama kepada orang lain,
Tidak membeda - bedakan perlakuan atau sikap hanya karena perbedaan agama, dan
Saling menghormati, tolong - monolong, dan menjaga kerukunan masyarakat antar umat
beragama,
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membeda -
bedakannya,.
Senang membantu teman yang sedang mengalami kesusahan,
Memberikan bantuan kepada korban bencana alam,
Mengembangkan sikap tenggang rasa,
Menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia,
Mengembangkan sikap saling tenggang rasa, dan
Menyadari bahwa kita mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
Persatuan Indonesia
Mengembangkan sikap Nasionalisme dan Patriotisme,
Rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara,
Mengembangkan sikap saling menghargai antar suku, agama, dan ras,
Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan Indonesia, dan
Mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi arau golongan.
Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
Selalu mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menyelesaikan
permasalahan,
Menghindari aksi "Walk Out" dalam suatu musyawarah,
Menghargai hasil musyawarah dan meyakini bahwa hasil musyawarah itu merupakan hal
terbaik,
Ikut serta dalam pemilihan umum, pilpres, dan pilkada,
Memberikan kepercayaan wakil-wakil rakyat yang telah terpilih, yang terpilih menjadi
wakil rakyat juga harus mampu menyalurkan aspirasi rakyat,
Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, serta menghormati dan menghargai
pendapat orang lain meskipun berbeda dengan pendapat kita,
Berhati besar untuk menerima keputusan apapun yang dihasilkan oleh musyawarah, dan
Bekerja sama untuk mempertanggung jawabkan keputusan tersebut.
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Menjunjung tinggi semangat kekeluargaan dan gotong royong dalam kehidupan,
Peduli dan tanggap terhadap penderitaan yang dialami orang lain,
Tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang merugikan orang lain,
Gemar melakukan perbuatan dalam rangka mewujudkan kemajuan dan keadilan sosial,
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban,
Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
Tidak bersifat boros, tidak bergaya hidup hedonisme,dan suka bekerja keras, dan
Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
16. Kata pancacila dalam buku sarga ke-53 bait kedua yang berbunyi, Yatnaggewani Pancacila
kertasangskara bisekakrama. Artinya raja menjalankan dengan setia kelima pantangan itu, begitu
pula upacara ibadat dan penobatan. elain itu, istilah pancasila juga ada dalam buku Sutasoma
karangan Empu Tantular, yaitu Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua. Artinya,
walaupun berbeda namun satu jua adanya, sebab tidak ada agama yang memiliki Tuhan yang
berbeda. Berisi tentang kehidupan beragama, emanstipasi wanita, nasionalisme, kehidupan
bergotong royong dan bermusyawarah, hubungan dan politik luar negeri.
17. Setelah jatuhnya Ir. Soekarno sebagai presiden, selanjutnya Jenderal Soeharto yang memegang
kendali terhadap negeri ini. Dengan berpindahnya kursi kepresidenan tersebut, arah pemahaman
terhadap Pancasila pun mulai diperbaiki. Pada peringatan hari lahir Pancasila, 1 Juni 1967
Presiden Soeharto mengatakan, Pancasila makin banyak mengalami ujian zaman dan makin
bulat tekad kita mempertahankan Pancasila. Selain itu, Presiden Soeharto juga mengatakan,
Pancasila sama sekali bukan sekedar semboyan untuk dikumandangkan, Pancasila bukan dasar
falsafah negara yang sekedar dikeramatkan dalam naskah UUD, melainkan Pancasila harus
diamalkan (Setiardja, 1994: 5). Pancasila dijadikan sebagai political force di samping sebagai
kekuatan ritual
18. Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (disingkat P4) atau Eka Prasetya Pancakarsa
adalah sebuah panduan tentang pengamalan Pancasila dalam kehidupan bernegara semasa Orde
Baru. Panduan P4 dibentuk dengan Ketetapan MPR no. II/MPR/1978. Ketetapan MPR no.
II/MPR/1978tentang Ekaprasetia Pancakarsa menjabarkan kelima asas dalam Pancasila menjadi
36 butir pengamalan sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila. Saat ini produk hukum
ini tidak berlaku lagi karena Ketetapan MPR no. II/MPR/1978 telah dicabut dengan Ketetapan
MPR no XVIII/MPR/1998 dan termasuk dalam kelompok Ketetapan MPR yang sudah bersifat
final atau selesai dilaksanakan menurut Ketetapan MPR no. I/MPR/2003.
19. Tap MPR No. III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan Undang-
Undang. Tap MPRS NO. XX/MPRS/1996 tentang Memorandum DPR-GR mengenai sumber
tertib hukum Republik Indonesia dan tata urutan perundang-undangan Republik Indonesia.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
20. UU No. 32 Tahun 2004 Makna otonomi daerah terdapat pada Pasal 1 dalam UU ini yakni hak,
wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Berdasarkan Pasal 2 UU No. 32 Tahun 2004 tujuan pelaksanaan otonomi daerah ada
3 (tiga) yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka fungsi pemerintahan daerah dalam pembangunan
diserahkan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah). Menurut
Bagir Manan, otonomi memiliki 4 (empat) tujuan yakni: Pembagian daerah kekuasaaan oleh
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, dan pembatasan wewenang pemerintah pusat
karena adanya pelimpahan wewenang kepada pemerintah daerah, Tercapainya efisiensi dan
efektivitas dalam menjalankan tugas pemerintahan karena adanya pembagian tugas dan
kewajiban antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, Peningkatan pembangunan daerah di
bidang sosial, ekonomi, politik, dan budaya, Peningkatan peran masyarakat untuk berpartisi aktif
dalam pembangunan di daerahnya. Dalam penyelenggaraan pemerintah menurut Pasal 20 ayat
(2) UU No. 32 Tahun 2004, terdapat 3 asas otonomi daerah yang dilakukan oleh pemerintah pusat
yaitu desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan. Ketiga istilah tersebut mengandung
makna yang berbeda, yakni:(Baca juga : Asas-Asas Pemerintahan Daerah Menurut UU No 32
Tahun 2004 di Indonesia).
21. hukum tertulis adalah hukum yaitu aturan yang dibuat untuk dipatuhi dan ditulis secara tertulis,
contohnya, PP (Peraturan Pemerintah), UU (Undang-Undang), UUD 1945. hukum tidak tertulis
adalah hukum yaitu aturan yang dibuat untul dipatuhi dan ditulis secara tidak tertulis,
contohnya, peraturan yang dibuat dalam keluarga biasanya tidak tertulis.
22. UU no 3 tahun 2003 tentang pertahanan negara, UU 4tahun 2004 tentang kekuasaan
kehakiman, UU no 25 tahun 2005 tentang perencanaan nasional, UU no 25 tahun 2002 tentang
pembentukan provinsi Riau, UU no 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta
23. UU no 9 tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, UU no 12 tahun 2002 tentang
kenaikan pangkat pegawai negeri sipil, UU no & tahun 2001 tentang pembentukan Kota Lubuk
Linggau, UU no 31 tahun 1997 tentang peradilan militer,
24. UU no 15 tahun 2002 tentang tidak pidana pencucian uang.
25. UU no 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tidak pidana korupsi, UU no 28 tahun 1999
tentang penyelenggaraan negara yang bersih dari KKN, UU no 20 tahun 2001 tentang
pemberantasan tidak pidana korupsi, UU no 30 tahun 2002 tentang pemberantasan tidak pidana
korupsi dan terbentuk KPK, UU no 28 tahun 2003 tentang subsidi dan iuran pemerintah dalam
penyelenggaraan asurasi kesehatan bagi PNS dan penerima pensiun.
26. UU no 26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM, UU 39 tahun 1999 tentang HAM
27. Pancasila merupakan sumber atau dasar dari segala sumber hukum
28. Rumusan pancasila yang resmi terdapat dalam Pembukaan UUD 1945.
29. Tata cara mengucapkan pancasila diatur dalam TAP MPR RI. No II tahun 1978
30. Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan (amandemen) yang
ditetapkan dalam Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR:
Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14-21 Oktober 1999 Perubahan Pertama UUD 1945
Sidang Tahunan MPR 2000, tanggal 7-18 Agustus 2000 Perubahan Kedua UUD 1945
Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9 November 2001 Perubahan Ketiga UUD 1945
Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11 Agustus 2002 Perubahan Keempat UUD 194
31. Amandemen pertama Pasal 5, 7, 9, 13, 14, 15, 17, 20, dan pasal 21.
Amandemen ke II Ada 5 Bab dan 25 pasal yaitu: Bab IXA, X, XA, XII, dan XV dan Pasal 18,
18A, 18B, 19, 20, 20A, 22A, 22B, 25E, 26, 27, 28A, 28B, 28C, 28D, 28E, 28F, 28G, 28H, 28I,
28J, 30, 36A, 36B, dan pasal 36C.
Amandemen ke III Ada 3 Bab dan 23 Pasal yaitu: Bab VIIA, VIIB, dan VIIIA dan Pasal 1, 3, 6,
6A, 7A, 7B, 7C, 8, 11, 17, 22C, 22D, 22E, 23, 23A, 23C, 23E, 23F, 23G, 24, 24A, 24B, dan
pasal 24C. Amandemen ke IV Ada 2 Bab dan 13 Pasal yaitu: BAB XIII dan Bab XIV dan Pasal
2, 6A, 8, 11, 16, 23B, 23D, 24, 31, 32, 33, 34, dan pasal 37.
32. Dasar negara sama dengan filsafat negara dan pancasila merupakan dasar negara RI.
33. Konstitusi adalah Suatu naskah atau dokumen yang didalamnya memuat keseluruhan peraturan-
peraturan yang mengatur dengan mengikat dalam penyelenggaraan ketatanegaraan dalam suatu
negara. Konstitusi merupakan menggambarkan keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu negara
yang berupa kumpulan peraturan yang berfungsi untuk membentuk, mengatur atau memerintah
negara. pengertian konstitusi dalam arti sempit adalah piagam dasar atau UUD, yaitu suatu
dokumen lengkap mengenai peraturan-peraturan dasar negara. UUD 1945, Konstitusi Amerika
Serikat 1787, Konstitusi Prancis 1789, dan Konstitusi Konfederasi Swiss 1848 merupakan
contohnya. Jadi, Pengertian konstitusi dalam arti sempit adalah sebagian dari hukum dasar yang
merupakan satu dokumen tertulis yang lengkap. Konstitusi berfungsi membatasi kekuasaan
pemerintah agar tidak terjadinya kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh pemerintah agar
hak-hak bagi warga negara terlindungi dan tersalurkan (konstitusionalisme) Konstitusi berfungsi
sebagai piagam kelahiran suatu negara (a birth certificate of new state), Konstitusi berfungsi
sebagai sumber hukum tertinggi, Konstitusi berfungsi sebagai alat yang membatasi kekuasaan ,
Konstitusi berfungsi sebagai identitas nasional dan lambang dan Konstitusi berfungsi sebagai
pelindung hak asasi manusia dan kebebasan warga suatu negara.
34. Konstitusi berkedudukan sebagai hukum yang paling tinggi di negara.
35. Pasal 37 ayat 5 UUD menegaskan bahwa bentuk tubuh negara tidak dapat diubah lagi. Bentuk
negara kesatuan
36. Pasal 28 A-J UUD 1945 menjelaskan tentang HAM yang sesuai dengan pancasila

You might also like