Professional Documents
Culture Documents
A31115308
PENGAUDITAN I
RANGKUMAN MATERI KULIAH
(Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit Pendahuluan)
Materialitas
Materialitas adalah hal yang menjadi dasar penerapan standar-standar
auditing yang berlaku umum. Oleh karena itu, materialitas sangatlah berdampak
terhadap audit laporan keuangan. Materialitas dipertimbangkan dalam
merencanakan audit, dan mengevaluasi apakah laporan keuangan secara
keseluruhan telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku umum.
Konsep Materialitas
Materialitas didefinisikan sebagai besarnya suatu pengabaian atau salah saji
informasi akuntansi yang di luar keadaan di sekitarnya, memungkinkan bahwa
pertimbangan seseorang yang bergantung pada informasi tersebut akan berubah
atau terpengaruh oleh pengabaian atau salah saji tersebut. Dari definisi tersebut, ada
dua hal yang diharapkan menjadi pertimbangan auditor yaitu situasi yang
berkenaan dengan entitas, dan informasi yang dibutuhkan oleh mereka yang akan
bergantung pada laporan keuangan yang diaudit.
Risiko Audit
Risiko audit adalah risiko bahwa auditor mungkin tanpa sengaja telah gagal
untuk memodifikasi pendapat secara tepat mengenai laporan keuangan yang
mengandung salah saji material. Konsep keseluruhan mengenai risiko audit
merupakan kebalikan dari konsep keyakinan yang memadai. Semakin tinggi
kepastian yang ingin diperoleh auditor dalam menyatakan pendapat benar, semakin
rendah risiko audit yang akan ia terima.
Model risiko audit yang diperluas menyediakan auditor suatu alat untuk
mempertimbangkan keyakinan yang diperoleh dengan melaksanakan prosedur
analitis. Hal ini memungkinkan auditor untuk mempertimbangkan keyakinan
yang diperoleh baik dari prosedur audit top-down maupun bottom-up.
Risiko Pengendalian
Risiko pengendalian adalah risiko terjadinya salah saji material dalam suatu
asersi yang tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh struktur
pengendalian intern entitas. Seperti halnya dengan risiko bawaan, auditor tidak
dapat mengubah tingkat aktual dari suatu risiko pengendalian untuk suatu asersi.
Akan tetapi auditor dapat memvariasikan tongkat risiko pengendalian yang
dinilainya dengan memodifikasi prosedur-proseduryang digunakan untuk
memperoleh suatu pemahaman tentang struktur pengendalian intern yang
berhubungan dengan asersi, dan prosedur-prosedur yang digunakan untuk
melaksanakan pengujian pengendalian.
Secara normal, auditor menentukan penilaian tingkat risiko pengendalian
yang direncanakan untuk setiap asersi dalam tahap perencanaan audit. Penilaian
tingkat yang direncanakan didasarkan pada asumsi-asumsi mengenai efektivitas
dari rancangan dan pengoperasian bagian pengendalian intern klien yang
DIAN PURNAMASARI
A31115308
Risiko Deteksi
Risiko deteksi adalah risiko bahwa auditor tidak akan mendeteksi salah saji
material yang ada dalam suatu asersi. Risiko deteksi dapat dinyatakan sebagai
suatu kombinasi dari risiko prosedur analitis dan risiko pengujian terinci.
Penggunaan prosedur audit yang lebih efektif akan menghasilkan suatu risiko
deteksi yang lebih rendah daripada prosedur audit yang tidak efektif. Dalam
tahap perencanaan audit, suatu tingkat risiko deteksi yang direncanakan dapat
diterima untuk prosedur analitis dan pengujian terinci ditentukan untuk setiap
asersi yang signifikan dengan menggunakan model risiko audit.
Risiko Audit pada Tingkat Laporan Keuangan dan Tingkat Saldo Akun
Auditor menentukan tingkat risiko audit secara keseluruhan yang akan
dicapai untuk laporan keuangan secara keseluruhan. Secara umum, tingkat yang
sama diterapkan pada setiap saldo akun dan semua asersi yang berkaitan. Auditor
tidak mengendalikan tingkat komponen risiko pengendalian dan risiko bawaan, dan
secara sengaja memvariasikan tingkat risiko deteksi yang dapat diterima secara
terbalik dengan tingkat yang dinilai dari komponen risiko lainnya untuk menjaga
agar risiko audit konstan. Oleh karena itu, penyataan mengenai tingkat risiko
bawaan, risiko pengendalian, risiko prosedur analitis, dan risiko pengujian terinci
berhubungan dengan asersi individual pada tingkat saldo akun, bukan pada laporan
keuangan secara keseluruhan.
Hubungan Timbal Balik antara Materialitas, Risiko Audit, dan Bukti Audit
Tingkat
Materialitas Risiko Audit
Bukti Audit
Dari gambar di atas, jika ditetapkan risiko audit konstan dan mengurangi
tingkat materialitas, maka bukti audit harus ditingkatkan. Jika ditetapkan tingkat
materialitas konstan dan mengurangi bukti audit, maka risiko audit harus
ditingkatkan. Jika diinginkan mengurangi risiko audit, maka tingkat materialitas
ditingkatkan sementara bukti audit dibiarkan konstan, atau menaikkan bukti audit
sementara menahan tingkat materialitas konstan, atau bisa saja membuat kenaikan
yang lebih kecil untuk jumlah bukti audit dan tingkat materialitas.
Terdapat dua strategi audit utama yang ekuivalen dengan suatu pendekatan
substantif utama yang menekankan pengujian rincian dan suatu tingkat risiko
pengendalian yang dinilai lebih rendah. Dua strategi audit utama berada pada akhir
yang berlawanan dari suatu angkaian kemungkinan keputusan mengenai:
- Tingkat risiko pengendalian yang direncanakan untuk dinilai.
- Luasnya pemahaman mengenai pengendalian intern.
- Keyakinan yang diinginkan dari pengujian pengendalian.
DIAN PURNAMASARI
A31115308
- Rencanakan pengujian substantif atas transaksi dan saldo yang lebih sempit
sebagai akibat dari pengurangan risiko yang diperoleh dari risiko bawaan
dan prosedur analitis yang lebih rendah.
Auditor dapat memilih strategi ini ketika risiko bawaan berada di abawah
maksimum dan auditor dapat mengembangkan ekspektasi yang dapat
diandalkan berkenaan dengan saldo akun. Strategi ini menempatkan penekanan
yang luas pada prosedur audit top-down.