You are on page 1of 12

Sistem Suspensi

Dalam ilmu kimia, suspensi (Inggris: suspension) adalah suatu campuran fluida yang
mengandung partikel padat. Atau dengan kata lain campuran heterogen dari zat cair dan zat
padat yang dilarutkan dalam zat cair tersebut. Partikel padat dalam sistem suspensi umumnya
lebih besar dari 1 mikrometer sehingga cukup besar untuk memungkinkan
terjadinya sedimentasi. Tidak seperti koloid, padatan pada suspensi akan mengalami
pengendapan/sedimentasi walaupun tidak terdapat gangguan. Singkatnya, suspensi
merupakan campuran yang masih dapat dibedakan antara pelarut dan zat yang dilarutkan.

Suspensi cairan atau padatan (dalam jumlah kecil) di dalam gas disebut sebagai aerosol.
Contoh sistem aerosol dalam kehidupan manusia adalah debu di atmosfer.

Suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam kejutan, getaran yang
terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata yang dapat meningkatkan
kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan. Sistem suspensi kendaraan terletak di
antara bodi (kerangka) dengan roda. Ada dua jenis utama suspensi yaitu :

1. Sistem suspensi dependen atau sistem suspensi poros kaku (rigid)


2. Sistem suspensi independen atau sistem suspensi bebas.

Sistem suspensi dependen

Roda dalam satu poros dihubungkan dengan poros kaku (rigid), poros kaku tersebut
dihubungkan ke bodi dengan menggunakan pegas, peredam kejut dan lengan kontrol (control
arm)

Awalnya semua kendaraan menggunakan sistem ini. Sampai sekarang sebagian besar
kendaraan berat seperti truck, masih menggunakan sistem ini, sedangkan kendaraan niaga
umumnya menggunakan sistem ini pada roda belakang.

Sistem suspensi independen

Antara roda dalam satu poros tidak terhubung secara langsung, masing-masing roda (roda kiri
dan kanan) terhubung ke bodi atau rangka dengan lengan suspensi (suspension arm), pegas
dan peredam kejut. Goncangan atau getaran pada salah satu roda tidak memengaruhi roda
yang lain. Umumnya kendaraan penumpang menggunakan sistem ini pada semua poros
rodanya, sedangkan kendaraan niaga umumnya menggunakan sistem ini pada roda depan
sedangkan pada poros roda belakang menggunakan sistem suspensi dependen pada poros roda
belakang. Tipe MacPherson strut dan double-wishbone termasuk dalam jenis sistem
ini.Komponen utama

1. Pegas Dengan sifat pegas yang elastis, pegas berfungsi untuk menerima getaran atau
goncangan roda akibat dari kondisi jalan yang dilalui dengan tujuan agar getaran atau
goncangan dari roda tidak menyalur ke bodi atau rangka kendaraan. Beberapa tipe
pegas yang digunakan pada sistem suspensi :Pegas ulir (coil spring), dikenal juga
dengan nama 'per keong', jenis yang digunakan adalah pegas ulir tekan atau pegas ulir
untuk menerima beban tekan.Pegas daun (leaf spring), umumnya digunakan pada
kendaraan berat atau niaga dengan sistem suspensi dependen.Pegas puntir atau
dikenal dengan nama pegas batang torsi (torsion bar spring), umumnya digunakan
pada kendaraan dengan beban tidak terlalu berat.
2. Peredam kejut Peredam kejut berfungsi untuk meredam beban kejut atau goncangan
atau getaran yang diterima pegas.
3. Lengan suspensi Lengan suspensi atau suspension arm hanya terdapat pada sistem
suspensi dependen, terpasang pada bodi atau rangka kendaraan, berfungsi untuk
memegang rangka roda kendaraan. Pergerakan yang komplek pada roda agar dapat
sinkron dengan pergerakan pergerakan lengan suspensi maka terdapat ball joint pada
pengikatan lengan suspensi dengan rangka roda. SISTEM SUSPENSI PADA
MOBILPada atikel kali ini saya akan membahas tentang sistem suspensi pada
kendaraan khususnya mobil. Semoga artkel ini bermanfaat untuk para pembaca semua
khususnya bagi mereka yang suka dengan otomoif baik itu pelajar, mahasiswa
ataupun masyarakat umum.kenyamanan dalam berkendara, baik menggunakan motor
atau mobil merupakan aktor ang diutamaan oeh pengendara maupun
penmpang.Namun demikian, kendaraan bermotor akan selalu mengalami gearan atau
gocangan yang disebabkan oleh mesin itu sendiri atau karena kondisi pemukaan jalan
yang dilaluinya. Getaran atau goncangan itu kadang-kadang dirasakan ole penmpang
sehingga mengganggu kenyamanan.Untuk mengurangi getaran dan goncangan
tersebut, setiap kendaraan perlu dilengkapi dengan susupensi.Sistem suspensi adalah
mekanisme yag ditempatkan diantara bodi atau rangka dan roda-roda. Fungsi dari
sistem suspensi untk menahan :1. Goncangan-goncangan2. Getaran-getaran, dan3.
Kejutan-kejutan yang ditimbulkan oleh permaan yang tia rataPada sebah sepeda,
rangka dipasangkan langsung pada roda-roda. Jika sepeda dikendarai melalui jalan
yang tidak rata, benturan jalan akan diteruskan langsung ke rangka, dirasakan oleh
sipengendara getaran-getran yang tidak menyenangkan.
Hal yang sama juga akan terjadi pada mobil. Apabila mibil tidak dilengkapi dengan sistem
suspensi antara roda-roda dan bodi, maka tidak aka menimbulkan kenyamanan dalam
mengendarai mobil. Selain itu juga akan merusak muatan, dan sudah tentu mobil menjadi
tidak praktis.
Selain berfungsi untuk menahan getaran atau goncangan, sistem suspensi juga mempunyai
fungsi lainya, yaitu :
1. Selama kendaraan berjalan bersama-sama dengan ban, menyerap berbagai macam :
a. Getaran,
b. Osilasi, dan
c. Kejuatan yang diterima kendaraan. Dapat pula untuk melindngi penumpang serta
barang muatan dan menambah stabilitas kendaraan.
2. Meneruskan gaya getran dan gaya pengereman yang diakibatkan adanya pergesekan
antara permukaan jalan dan roda-roda ke chasis dan bodi.
3. Menopang bodi pada poros-poros (axle) da menjaga hubungan geometris yang
berhuungan denan bodi dan roda-roda.

OSILASI DAN KENYAMAN KENDARAAN


1. Sprung Weight dan Unsprung Weight.
Berat bodi dan lain-lainya yang ditoang oleh pegas-pegas disebt sprung wegiht.
Adapun roda-toda dan poros serta komponen lainya yang tidak ditopang ole pegas
disebut unsprng weight.
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa makin besar sprung weightnya dari suatu
kendaraan akan menjadikanya maikin baik karena tendesi bodyuntuk terguncang akan
menjadi kurang.Sebalknya , unsprung weight yang terlalu besar cenderung menyebabkan
bodi muda terguncang.
Osilasi dan bergoyangnya bagian pegas dari kendaraan terutama bodi berpengaruh
besar pada kenyamanan kendaraan.
2. Osilasi Sprung Weight
Sprung weight adalah bera bodi mobil yang dijamin olh pegas suspensi. Osilasi
dan goyangan ini dibedakan menjadi empat, yaitu :
a. Pitching
b. Rolling (bergulir)
c. Bounching (melambung), dan
d. Yawing (zigzag).

A. PITCHING
Pitching adalah osilasi turun naiknya bagian depan dan belakang berhubungan dengan titik
berat depan dan belakang kendaraan. Hal ini terjadi khususnya jika kendaaan melalui jalan
yang kasar dan banyak lubang. Pitching juga lebih mudah terjadi pada kendaraan yang
pegasnya lemah dibandingkan yang pegasnya lebih kuat.
B. ROLLING (BERGULIR)
Ketika kendaraan membelok atau melalui jalan yan begelombang, salah satu pegas pada salah
satu sisi kendaraan mengembang dan pada sisi lainya mengerut. Hal ini mengkibatkan bodi
beputar (rolling) dalam ara yang lurus (dari sisi ke sisi)

C. BOUNCHING (MELAMBUNG)
Bounchig adalah gerakan aik turunya bodi kendaraan secara keseluruan. Jika kendaraan
berjaan pada kecepatan tinggi melalui jalan yang bergelombang, maka seoah-olah terjadi
gerakan naik turun. Juga mudah terjadi jika keadaan pegas-pegas lemah.

D. YAWING (ZIGZAG)
Yawing adalah gerakan bodi kendaraan arah memanjang, ke kanan dan ke kiri terhadap titik
tengah (centerline). Pada permukaan jalan dimana terjadinya pitching seperti juga
pada yawing.
3. Osilasi Unsprung Weiht
Unsprung weight adalah berat poros-oros dan bagian-bagian lainya yang tedapat antara ban
dan pegas-pegas susupensi. Osilasi ini dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Hopping,
b. Tramping, dan
c. Wind Up.

A. HOPPING
Hopping adalah gerakan melambung (bounching) roda-roda ke atas dan ke bawah yang
biasanya terjadi pada jalan-jalan berobmak dengan kecepatan sedang dan tinggi.

B. TRAMPING
Tramping adalah gerakan osilasi turun naik dengan arah yang berlawanan pada roda-roda kiri
dan kanan. Akibatnya roda-roda kiri dan kanan melompat terhadap permuakaan jalan.
Keadaan ini muda terjadi pada kendaraan yang menggunakan suspensi poros rigid (rigid axle
suspension).

C. WIND UP
Wind Up adalah gejala terjadinya pegas daun melintir di sekeliling poros yang disebabkan
oleh momen pengerak (driving torque) kendaraan.
KOMPONEN-KOMPONEN UTAMA SISTEM SUSPENSI

Sistem suspensi memiliki komponen-komponen utama sebagai berikut :


1. Pegas, Menetralisir kejutan-kejutan dan getaran-getaran daripermukaan jalan yang tdak rata.
2. Shock absorber, berungsi untuk menyempurnakan pengendaraan dengan membatasi
kebebasab osilasi pegas-pegas.
3. Stabilizer bar, yang mencegah bergoyangnya kendaraan ke arah sisi.
Sistem linkage, yang menahan komponen tersebut di atas pada tempatnya dan mengontrol
gerakan roda-roda ke arah sisi atau ke arah depan.

Gambar suspensi depan Gambar suspensi belakang


B. SHOCK ABSORBER
Shock absorber berfungsi untuk meredam osilasi (gerakan naik turun) pegas saat menerima
kejtan dai permukaan jalan.

Gambar shock absorber


1. Cara kerja shock absorber
Di dalam shok absorber telescopic terdapat cairan khusus yang disebut minyak shock
absorber.
a. Saat kompresi
Katup terbuka,minyak dapat mengalir dengan mudah sehingga tidak terjadi peredaman.
b. Saat ekspansi
Katup tertutp, inyak menglir melalui orifice (lubang kecil) sehingga tdrjadi peredaman.

Gambar cara kerja shock absorber

2. Tipe Shock Absorber


Shock absorbe dikelompokkan berdasarkan cara kerjanya, konstruksinya, dan medium
kerjanya.
a. Penggolongan menuut cara kerjanya
- Shock absorber kerja tunggal (single action)
Efek meredam hanya erjadi saat ekspansi. Sebaliknya saat kompesi tidak terjadi
peredaman.

- Shock absorber kerja ganda (doule action).


Saat ekspansi dan kompresi selalu erjadi peredaman

b. Penggolongan menurut konstrksinya Shock absorber tipe mono tube. Dalam shock
absorber trdapat satu silinder tanpa reservoir schock absorber tipe twin tube Dalam shock
absorber terdapat pressure dan outer chamber yang membatasi workng chaber dan reservoir
chamber.
c. Penggolongan menurut medium kerja Shock absorber tipe hidrolis Di dalamnya terdaat
minyak shock absorber sebagai media kerjanya. Shock absorber tipe gasIni adalah shock
absorber hidrolis yang diisi dengan gas. Biasanya gas yang dignakan adalah gas nitrogen,
yang dijaga ada tekanan rendah 10 - 15 kg/cm2 atau tekanan tinggi 20 - 30 kg/cm2.
C. BALL JOINT
Fungsi dari ball joint untuk menerima beban vertikal dan lateral, juga sebagai sumbu putaran
roda saat kendaraan membelok. Pda bagian dalam ball joint terdapat gemuk untuk melumasi
bagian yang bergesekan dan setiap interval tertentu harus diganti dengan tipe molibdenum
disulfide lithium base. Pada tipe bal joint yang menggunakan dudukan dari resin,tidak
diperlukan penggantian gemuk
C. STABILIZER BAR
Stabilizer bar berfungsi untuk mengurangi kemiringan kendaraan akibat gaya sentrifugal saat
kendaraan membelok.Untuk suspensi depan, stablizer bar biasanya dipasang pada kedua
lower arm melalui bantalan karet dan linkage. pada bagian tenan ke frame ada dua tempat
melalui bushing.

Batang stabilizer cenderung menahan terhadap puntiran. Tahanan ini berfungsi mengurangi
body roll dan memelihara bodi dalam kemiringan yang aman.

E. STRUT BAR
Strut bar berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak bergerak aju mundur, saat menerima
kejutan dari jalan atau dorongan akibat terjadinya pengereman.

F. LATERAL CONTROL
Lateral control rod dipasang diantara axle dan bodi kendaraan. Tujuanya untuk menahan axle
pada posisinya terhadap beban dari samping.

G. BUMPER
Bumper berfungsi sebagai pelindung komponen-komponen suspensi saat pegas mengerut atau
mengembang di luar batas maksimum.
Bottoming adalah kejutan karena rebound menumbuk rangka. Penyebabnya adalah rolling
atau pitching ketika melalui jalan yang berlbang atau tonjolan besar.

Demikianlah artikel tentang suspensi ini yang saya dapat uraikan, semoga dapat bermanfaat
untuk para pembaca khususnya yang ingin mempelaari tentang otomotif lebih jauh.
Untuk lebih jelasnya lagi tentang sistem suspensi diartikel lain akan saya bahas tentang jenis-
jenis sistem suspensi.
Cara Kerja Shock Absorber Ditekan ( Compresion )

Saat Shock Absorber ditekan karena gaya osilasi pegas suspensi, maka gerakan yang terjadi
adalah shock absorber mengalami pemendekan ukuran. Pada saat inilah piston bergerak turun
kebawah. Minyak (oli) shock absorber yang berada dibawah piston akan naik ke ruang diatas
piston melalui lubang yang ada pada piston. Sementara lubang kecil ( oriface ) pada piston
tertutup karena katup menutup oriface tersebut. Penutupan katup ini disebabkan karena
peletakan katup yang berupa membran ( plat tipis ) dipasangkan dibawah piston, sehingga
ketika minyak ( oli ) shock absorber berusaha naik ke atas maka katup membran ini akan
terdorong oleh minyak ( oli ) shock absorber dan akibatnya menutup saluran oriface. Jadi
minyak ( oli ) shock absorber akan menuju ke atas menuju lubang yang besar pada piston.
Sementara minyak ( oli ) tidak bisa keluar melaui saluran oriface di piston. Pada saat ini shock
absorber tidak melakukan peredaman terhadap gaya osilasi pegas suspensi, karena minyak
(oli ) dapat naik diatas piston dengan sangat mudah.

You might also like