You are on page 1of 15

ASUHAN KEBIDANAN

PADA Ny. N DENGAN BAYI BARU LAHIR NORMAL 1 JAM PERTAMA


DI PUSKESMAS PAKONG PAMEKASAN
TANGGAL 26 NOVEMBER 2008

DISUSUN OLEH :
RAJ. MASTURATUL LAILY
NIM. P27824307029

RENY NORMA HIDAYATI


NIM. P27824307029

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SURABAYA JURUSAN KEBIDANAN
PRODI KEBIDANAN BANGKALAN
2009
BAB I
LANDASAN TEORI

KONSEP DASAR BAGI BAYI BARU LAHIR


I. Definisi
1. Bayi Baru Lahir Normal adalah bayi baru lahir melalui persalinan normal atau
spontan dengan Apgar Score 7-10, berat badan lahir antara 2500-4000 gram dari
kehamilan 37-42 minggu dan tanpa cacat bawaan.
(Dep Kes RI,1995)
2. Bayi baru lahir adalah bayi lahir yang memerlukan asuhan selama jam pertama
setelah kelahiran
(pelayanan kesehatn dan neonatal)
II. Ciri Ciri Bayi Baru Lahir Normal
1. Berat badan : 2500 4000 kg
2. Panjang badan lahir : 48 50 cm
3. Lingkar dada : 30 38 cm
4. Lingkar kepala : 30 35 cm
5. Denyut nadi : 100 120 x/menit
6. Gerak pernafasan
7. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan sub cutan cukup terbentuk dan
diliputi vernicaseosa
8. Rambut lanugo tidak terlipat, rambut kepala biasa telah sempurna
9. Kuku telah agak panjang dan lemas
10. Reflek isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
11. Reflek moro sudah baik apabila bayi akan memperlihatkan gerakan seperti
menoleh reflek menoleh, reflek rooting baik, bayi menoleh kearah yang
menyentuh pipinya
12. Genetalia
a. Perempuan : labia mayora sudah menutupi labia mayora
b. Laki-laki : testis sudah menurun
13. Eliminasi urineum akan keluar pada 24 jam pertama, mekonium berwarnahitam
kecoklatan

III. PENATALAKSANAAN BAYI BARU LAHIR


1. Tujuan utama perawatan bayi segera sesudah lahir ialah
a. Pencegahan infeksi
b. Penilaian awal
c. Pencegahan kehilangan panas
d. Rangsangan taktil
e. Memotong dan merawat tali pusat
f. Pemberian profilaksis pada mata
g. Memulai pemberian ASI
2. Pencegahan infeksi
BBL sangat rentanterhadap infeksi, oleh karena itu sangat diperlukan tindakan
pencegahan infeksi yang meliputi:
a. Cuci tangan secara seksama selama sebelum dan sesudah dilakukan kontak
dengan bayi
b. Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum dimandikan
c. Pastikan bahwa semua peralatan termasuk klem, gunting dan benang tali pusat
telah ditata atau steril
d. Pastikan bahwa semua pakaian, handuk, selimut serta kain yang digunakan
untuk bayi dalam keadaan bersih
e. Pastikan bahwa timbangan, pita pengukur, thermometer, stetoskop, dan benda
benda lainnya yang akan bersentuhan dengan bayi dalam keadaan bersih
(dekontaminasi dan cuci setelah digunakan)
3. Penilaian awal
Penilaian awal dilakukan segera setelah bayi baru lahir secara cepat, tepat dalam
waktu kurang dari 30 detik. Dalam penilaian awal biasanya digunakan APGAR
SCORE

TABEL APGAR SCORE


TANDA 0 1 2
APPEARANCE Pucat Badan merah, Seluruh tubuh
(warna kulit)
ekstremitas kemerahan
kebiruan
PULSE Tidak ada < dari 100 >100
(denyut jantung)

GRIMACE Tidak ada Menyeringai Bersin/batuk


(reaksi terhadap
rangsang)
ACTIVITY Tidak ada Ekstremitas Gerakan aktif
(kontraksi otot)
sedikit fleksi
RESPIRATION Tidak ada Lemah atau tidak Menangis kuat
(pernafasan)
teratur

4. Pencegahan kehilangan panas


Bayi baru lahir tidak dapat mengatur temperatur tubuhnya secara memadai dan
dapat dengan cepat kedinginan jika kehilangan panas tidak tidak segera dicegah,
bayi yang mengalami kehilangan panas resiko tinggi untuk jatuh sakit/meninggal
a. Evaporasi
Adalah jalan utama bayi kehilangan panas, kehilangan panas dapat terjadi karena
penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri
karena setelah lahir, tubuh bayi tidak segera dikeringkan dan diselimuti.
b. Konduksi
Adalah kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan
permukaan yang dingin, meja, tempat tidur atau timbangan yang temperaturnya
lebih rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi melalui mekanisme
konduksi apabila bayi diletakkan diatas benda-benda tersebut.
c. Konveksi
Adalah kehilangan panas terjadi saat bayi terpapar udara sekitar yang lebih dingin,
bayi yang dilahirkan atau ditempatkan didalam ruangan yang dingin akan cepat
mengalami kehilangan panas, kehilangan panas juga terjadi konveksi, aliran
uadara dari kipas angin, hembusan udara melalui ventilasi atau pendingin ruangan.
d. Radiasi
Adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan didekat benda-
benda yang mempunyai suhu yang lebih rendah dari suhu bayi, bayi bisa
kehilangan panas tubuh (walaupun tidak bersentuhan secara langsung).

Cara Mencegah Kehilangan Panas


a. Keringkan bayi secara seksama
b. Selimuti bayi dengan selimut atau kain basah dan hangat
c. Selimuti bagian kepala bayi
d. Anjurkan ibu untuk memeluk/menyusui bayi
e. Lakukan penimbangan setelah bayi mengenakan pakaian
f. Jangan memandikan bayi, setidaknya 6 jam setelah lahir
g. Tempatkan bayi dilingkungan yang hangat
Rangsangan Taktil
Mengeringkan bayi juga stimulasi. Untuk bayi yang sehat, hal ini biasanya cukup
untuk merangsang terjadinya pernafasan spontan, jika bayi tidak memberikan
respon terhadap pengeringan dan rangsangan serta menunjukkan kegawat
daruratan segera lakukan tindakan untuk membantu pernafasan
5. Memotong dan merawat tali pusat
Tali pusat dipotong kurang lebih 3 cm dari dinding perutbayi dengan gunting steril
dan diikat dengan pengikat steril
Perawatan Tali Pusat
Jangan membungkus tali pusat/mengoleskan ramuan, nasehati keluarga untuk
tidak memberikan apapun pada tali pusat
Pemakaian alkohol dan betadine harus diperhatikan pada prinsipnya segala
sesuatu yang dapat menyebabkan kelembapan tali pusat tidak diperbolehkan
Nasehati ibu untuk
- Lipat popok dibawah puntung tali pusat
- Jika puting kolor cuci lembut dengan air matang (DTT) dan sabun.
Keringkan dengan kain bersih

6. Pemberian profilaksis
Profilaksis ini harus diberikan pada waktu 1 jam pertama setelah kelahiran, karena
jika tidak diberikan pada 1 jam pertama maka tidak akan efektif.
Taktik pemberian Profilaksis :
a. Cuci tangan
b. Jelaskan pada keluarga tentang apa yang akan dilakukan
c. Berikan salep atau tetes mata (profilaksis) dalam 1 garis lurus mulai dari
bagian hidung bayi menuju kebagian luar mata
d. Jangan biarkan unang salep mata atau tetes mata menyentuh mata bayi
e. Jangan menghapus salep mata atau tetes mata
7. Memulai pemberian ASI
Anjurkan ibu untuk memeluk dan mencoba untuk menyusui bayinya segera
setelah tali pusat diklem /dipotong
o Keuntungan Pemberian ASI
a. Merangsang produksi ASI
b. Memperkuat reflek menghisap ASI
c. Mempromosikan keterikatan ibu dan bayi
d. Memberikan kekebalan pasif kepada bayi melalui kolostrum
e. Merangsang kontraksi uterus
o Pedoman ibu menyusui mencakup
a. Mulai menyusui segera setelah lahir
b. Jangan memberikan makan dan minum lain
c. Berikan ASI saja sampai usia 6 bulan
d. Berikan ASI sesuai dengan kebutuhan
o Kontak ibu dan bayinya yang baru lahir
a. Memungkinkan pemberian ASI
b. Kebijakan merawat gabung difasilitasi kesehatan mencegah infeksi
nosokemial
o Praktek-praktek yang baik
a. Tidak ada makan pra laktasi atau tambahan lainnya
b. Memberikan ASI dalam waktu 1 jam pertama setelah melahirkan
c. Posisi yang benar untuk memungkinkan kelekatan yang baik
d. Memberi ASI sesuai permintaan bayi
e. Dukungan psikologis untuk ibu yang menyusui
o Posisi yang tepat untuk menyusui
a. Perlakukan kepala bayi dan tubuh bayi secara lurus agar muka bayi
menghadap payudara ibu dengan hidung didepan puting susu ibu, sehingga
perut bayi menghadap ke payudara. Ibu harus menopang seluruh tubuh
bayi tidak hanya leher dan bahu
b. Beri tahu ibu untuk
- Menyentuh bibir bayi dengan puting susu
Menunggu mulut bayi hinggaterbuka lebar
- Mendekatkan bayinya dengan cepat ke payudara sehingga bibir bawah
bayi tepat diputing susu
o Tanda-tanda menempel dengan bayi
a. Dengan menyentuh payudara
b. Mulut terbuka lebar
c. Mulut bayi menutupi seluas mungkin areola mamae
d. Bayi menghisap dengan perlahan dan dalam kadang-kadang berhenti
D. Pemantauan Bayi Baru Lahir
Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktivitas bayi
normal atau tidak dan identifikasi masalah kesehatan bayi baru lahir memerlukan
perhatian keluarga dan penolong persalinan serta tindak lanjut petugas
Hal-hal yang dimulai pada waktu pemantauan bayi pada jam pertama sesudah lahir
yaitu:
- Kemampuan menghisap kuat atau lemah
- Bayi tampak aktif atau lunglai
- Bayi kemerahan atau biru
Yang perlu dipantau pada bayi baru lahir yaitu:
- Suhu badan dan lingkungan
- Tanda-tanda vital
- Berat badan
- Perawatan kulit
- Pakaian
- Perawatn tali pusat
Komplikasi
- Hipotermia
- Perdarahan tali pusat

BAB II
ASKEB TEORI BBL NORMAL

I. PENGKAJIAN
Hari/Tanggal :
Jam :
Tempat :
BIODATA
a. Nama bayi meliputi : Tanggal lahir/jam lahir, Jenis kelamin, Anak ke, Jumlah
saudara.
b. Nama Orang Tua meliputi : Nama Ayah/Ibu, Agama, Umur, Suhu/Bangsa,
Pendidikan, Pekerjaan, dan Alamat.

DATA SUBYEKTIF
1. Keluhan Utama
Tidak terdapat keluhan utama yang spesifik karena BBL normal
2. Riwayat Penyakit Keluarga
Dalam keluarga ibu/suami tidak ada yang menderita penyakit menular seperti
HIV/AIDS, TBC, Hepatitis.
3. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
a. Riwayat Prenatal
Tidak didapatkan masalah yang menderita penyakit.
b. Kebiasaan Waktu Hamil
Makan
Kebiasaan makan ibu selama hamil tidak terdapat masalah, ibu makan
sesuai aturan kesehatan.
Obat-obatan/Jamu
Selama kehamilan ibu tidak mempunyai kebiasaan minum jamu. Ibu hanya
minum obat-obatan dari dokter atau bidan.
c. Riwayat Persalinan
Yang perlu dikaji dalam persalinan yaitu :
Jenis Persalinan
Penolong
Tempat Persalinan
DATA OBYEKTIF
1. Keadaan Umum
Melihat keadaan umum bayi
Melihat cacat bawaan bayi yang jelas tampak seperti hidrocpalus,
anencphalus, dll.
(Wilanjosastio, H. 2007 : 225)
2. Pemeriksaan Awal (APGAR SCORE)
Untuk mengetahui keadaan bayi menurut APGAR SCORE saat lahir, pada saat 1
menit dan 1 menit kedua.
Table APGAR SCORE
Menit Tanda Angka Penilaian Jumlah
0 1 2
Frekuensi jantung Tidak ada < 100 >100
Usaha pernafasan Tidak ada Lambat, tidak Menangis kuat
teratur
Tonus otot Lemas Gerakan aktif
Ekstermitas fleksi
I Reflex Tidak sedikit Menangis kuat
Menangis
bereaksi
Warna Kemerahan
Biru, pucat
Tangan dan kaki
biru
II Frekuensi jantung Tidak ada < 100 >100
Usaha pernafasan Tidak ada Lambat, tidak Menangis kuat
teratur
Tonus otot Lemas Ekstermitas fleksi Gerakan aktif
sedikit
Reflex Tidak Menangis kuat
Menangis
bereaksi
Warna Kemerahan
Biru, pucat Tangan dan kaki
biru
A-S normalnya : 7-10
3. Pemeriksaan Lanjutan
TTV :
Nadi : normalnya 120-140 x/menit
Suhu : normalnya 365 37 0C
Pernafasan : normalnya 40 60 x/menit
Antropometri :
BB : normalnya 2500-4000 gram
PB : normalnya 48-50 cm
LIKA : normalnya 32-34 cm
LIDA : normalnya 10-11 cm
LIKA : normalnya 32-34 cm
4. Pemeriksaan Fisik
Kepala : ada benjolan/tidak, terdapat hematoma/tidak, terdapat caput/tidak,
terdapat hydrocephalus/tidak.
Mata : simetris atau tidak, sclera ikterus/tidak, ada tanda infeksi/tidak
Hidung : ada secret/tidak, ada sumbatan/tidak, reflex glabellar +/-
Mulut : bibir sianosis/tidak, lembab/tidak, ada kelainan seperti labio skizis
dan palate skizis/tidak, reflex hisap +/-, reflex rooting +/-
Telinga : simetris kanan dan kiri/tidak, tegak/tidak, keras/tidak
Muka : pucat/tidak, sianosis/tidak
Leher :tonick neck reflex +/-, ada pembesaran/tidak
Dada : simetris/tidak, bentuk normal/tidak
Abdomen : ada perdarahan/tidak
Kulit : warna kulit, turgor kulit baik/tidak, ada verniks caseosa/tidak, ada
rambut lanugo/tidak
Punggung : pria : testis sudah turun/tidak, penis berlubang/tidak, atresia
ani/tidak
Wanita : labia mayora menutupi labia minora/tidak, ada
perdarahan/tidak, uretra berlubang/tidak.
Ekstermitas: atas : telapak tangan penuh dengan garis-garis/tidak, ada kelainan
seperti polidaktily dan sindaktily/tidak.
Bawah : telapak kaki penuh dengan garis-garis, ada kelainan
polidaktily dan sindaktily/tidak
Auskultasi :
Dada : ada bunyi ronchi/tidak, ada wheezing/tidak
Abdomen : ada bunyi bising usus/tidak

II. INTERPRETASI DATA DASAR


Diagnose
Bayi Baru Lahir Normal
Data Subyektif
-
Data Obyektif
Keadaan umum : baik
TTV : Nadi : normalnya 120-140 x/menit
Respirasi : normalnya 40-60 x/menit
Suhu : normalnya 365-37 0C
Antropometri :
BB : 2500-4000 gram
PB : 48-50 cm
LIDA : 32-38 cm
LIKA : PO : 34 cm
MO : 35 cm
SOB : 32 cm
Pemeriksaan fisik dalam keadaan normal
Masalah
Tidak ada
Kebutuhan
Tidak ada

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL


Hipotermi
Hipoglikemi
Hiperbilirubinemia
Infeksi

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Tindakam yang harus dilakukan apabila akan membahayakan nyawa klien. Baik
untuk melakukan konsultasi, kolaborasi tenaga kesehatan lain berdasar kondisi
pasien.

V. INTERVENSI
1. Cegah hipotermi pada bayi baru lahir
2. Cegah infeksi pada bayi baru lahir
3. Cegah hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir
4. Injeksi vit. K

VI. IMPLEMENTASI
Disesuaikan dengan intervensi dan kondisi klien

VII. EVALUASI
Tanggal : Jam :
Evaluasi adalah langkah terakhir yang digunakan dalam menajement kebidanan,
didalam evaluasi ini kits dapat menilai evaluasi hasil dan evaluasi proses. Evaluasi
dapat diketahui setelah tindakan dan asuhan dilakukan oleh petugas melalui
keluarganya sehingga kita dapat menilai hasil yang didapat dan mengetahui sejauh
mana keberhasilan tindakan yang telah ditentukan.

BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL
PUSKESMAS PAKONG PAMEKASAN

I. PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Rabu, 26 November 2008
Jam : 11.45 WIB
Tempat: Puskesmas Pakong-Pamekasan
BIODATA
a. Nama Bayi : By. Ny. N
Tanggal : 26 November 2008
Jenis Kelamin : laki-laki
Anak Ke : empat
b. Orang Tua
Nama Ibu : Ny. N Nama Ayah : Tn. J
Umur : 28 tahun Umur : 33 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : tidak sekolah Pendidikan : tidak sekolah
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : petani
Alamat : Pakong Alamat : Pakong
Pamekasan Pamekasan

DATA SUBYEKTIF
1. Keluhan Utama
Tidak ada keluhan
2. Riwayat Penyakit Keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular seperti HIV/AIDS,
Hepatitis, TBC dll.
3. Riwayat Kehamilan
a. Riwayat Prenatal
- Selama kehamilan ibu tidak mengalami masalah yang serius.
b. Kebiasaan Ibu Waktu Hamil
Selama kehamilan ibu tidak mengalami masalah tentang pola makan, ibu
makan sesuai aturan kesehatan dan ibu tidak memmgkomsumsi obat-obatan,
ibu tidak merokok.
4. Riwayat Persalinan
Jenis persalinan : Spontan Belakang kepala
Penolong : bidan
Tempat : puskesmas pakong

DATA OBYEKTIF
1. Keadaan Umum : Baik
2. Pemeriksaan Awal (APGAR SCORE)
Menit Tanda Angka Penilaian Jumlah
0 1 2
Frekuensi jantung ( ) Tidak ( ) < 100 ( ) >100
ada
Usaha pernafasan ( ) Lambat, tidak ( ) Menangis
( ) Tidak
teratur kuat
Tonus otot ada
( ) Ekstermitas ( ) Gerakan
( ) Lemas
I Reflex fleksi sedikit aktif 7
( ) Tidak
( ) Menangis ( ) Menangis
bereaksi
Warna
kuat
( ) Tangan dan
( ) Biru,
kaki biru ( ) Kemerahan
pucat
Frekuensi jantung ( ) Tidak ( ) < 100 ( ) >100
ada
Usaha pernafasan ( ) Lambat, tidak ( ) Menangis
( ) Tidak
teratur kuat
Tonus otot ada
( ) Ekstermitas ( ) Gerakan
( ) Lemas
II Reflex fleksi sedikit aktif 9
( ) Tidak ( ) Menangis ( ) Menangis
Warna
bereaksi kuat
( ) Tangan dan
( ) Biru, ( ) Kemerahan
kaki biru
pucat

3. Pemeriksaan Umum
TTV :
Nadi : 120 x/menit
Suhu : 369 0C
Rr : 40 x/menit
Antropometri :
BB : 3300 gram
PB : 48 cm
LILA : 9,5 cm
LIDA : 33 cm
LIKA : Fronto occipito : 34 cm
Mento occipito : 35 cm
Sub occipito bragmatika : 32 cm
4. Reflex
Reflex Glabellar : + Refleks Moro :+
Reflex Hisap :+ Refleks Genggam :+
Reflex Mencari : +
5. Eliminasi
BAB : + (Mekonium)
BAK :+
6. Pemeriksaan Fisik
Kepala : tidak ada benjolan, tidak terdapat hematoma, tidak terdapat caput,
tidak terdapat hydrocephalus.
Mata : simetris, sclera tidak ikterus, tidak ada tanda infeksi
Hidung : tidak ada secret, tidak ada sumbatan, reflex glabellar +
Mulut : tidak bibir sianosis, tidak lembab, tidak ada kelainan seperti labio
skizis dan palate skizis, reflex hisap +, reflex rooting +
Telinga : simetris kanan dan kiri, tegak, keras
Muka : tidak pucat, tidak sianosis
Leher :tonick neck reflex +, tidak ada pembesaran abnormal
Dada : simetris, bentuk normal
Abdomen : tidak ada perdarahan tali pusat
Kulit : warna kulit kemerahan, turgor kulit baik, ada verniks caseosa, tidak
ada rambut lanugo
Genetalia :labia mayora menutupi labia minora, tidak ada perdarahan, uretra
berlubang
Ekstermitas: atas : telapak tangan penuh dengan garis-garis, tidak ada kelainan
seperti polidaktily dan sindaktily.
Bawah : telapak kaki penuh dengan garis-garis, tidak ada kelainan
polidaktily dan sindaktily
Auskultasi :
Dada : tidak ada bunyi ronchi, tidak ada wheezing
Abdomen : tidak ada bunyi bising usus

II. INTERPRETASI DATA DASAR


Diagnose
Bayi Baru Lahir Normal
Data Subyektif
-
Data Obyektif
TTV :
Nadi : 120 x/menit
Suhu : 369 0C
Rr : 40 x/menit
Antropometri :
BB : 3300 gram
PB : 48 cm
LILA : 9,5 cm
LIDA : 33 cm
LIKA : Fronto occipito : 34 cm
Mento occipito : 35 cm
Sub occipito bragmatika : 32 cm
Reflex
Reflex Glabellar : + Refleks Moro :+
Reflex Hisap :+ Refleks Genggam :+
Reflex menelan : + Reflek Mencari :+
Masalah
-
Kebutuhan
-
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
Hipotermi
Infeksi
Hiperbilirubinemia
Perdarahan tali pusat
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-
V. INTERVENSI
1. Cegah hipotermi pada bayi baru lahir
2. Cegah infeksi pada bayi baru lahir
3. Cegah hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir
4. Injeksi vit. K

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 26 November 2008
Jam : 11.45 WIB
1. Mencegah hipotermi pada bayi baru lahir dengan cara
- Ganti pakaian yang dingin dengan pakaian yang hangat, memakai topi dan
selimut.
- Anjurkan kontak kulit dengan kulit ibu untuk menghangatkan tubuh bayi.
- Anjurkan ibu untuk menyusui lebih sering
- Pantau suhu tubuh bayi tiap jam, jika naik 0,5 0C/jam, usaha yang dilakukan
berhasil.
2. Mencegah infeksi pada bayi baru lahir dengan cara
- Cuci tangan dengan seksama sebelum dan setelah bersentuhan dengan bayi
- Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi belum dimandikan
- Pastikan semua peralatan dan bahan yang digunakan telah di DTT atau steril
- Pastikan semua pakaian yang digunakan bayi bersih
3. Mencegah hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir dengan cara
- Menganjurkan pada ibu untuk selalu memberikan ASI sebanyak mungkin atau
bayi merasa puas dan payudara terasa kosong
- Jemur bayi disinar matahari pagi, jangan menggunakan bedong karena
menghalangi sinar masuk tubuh
- Apabila tidak memungkinkan, dapat digunakan terapi sinar dengan isomerasi

VII. EVALUASI
Tanggal : 26 November 2008 Jam : 12.00 WIB
S :Bayi baru lahir dalam keadaan sehat dan tidak mendapat tanda-tanda hipotermi,
infeksi, hiperbilirubinemia.
O : TTV HR : 120 x/menit S : 36 9 o C Rr : 40 x/menit
A : neonatus normal 2 hari
P : menghentikan rencana asuhan/ asuhan 1,2,3 tercapai

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal : 04 Mei 2009 Jam : 11.13 WIB


S :-
O : - Bayi lahir secara SC
- Jenis kelamin : perempuan
- A-S : 7-8
- BB : 2500 gram, PB : 49 cm
- Anus : +, Cacat :-
- Gerakan aktif
- Pernafasan normal
A : Bayi Baru Lahir Normal
P : - Membebaskan jalan nafas
- Menginjeksi vit. K 2 strip
- Membungkus bayi dengan selimut yang hangat
- Merawat talpus dengan kasa steril/kering
Tanggal : 05 Mei 2009 Jam : 15.00 WIB
S :-
O : - TTV : Nadi : 120 x/menit
Rr : 40 x/menit
Suhu : 368 0C
- BAB : +, BAK :+
- Muntah : -
- Gerakan aktif
- Keadaan umum : baik
A : Bayi baru lahir hari pertama tidak terjadi hipotermi
P : - Memberikan ASI
- Merawat talpus dengan kasa kering steril
- Memberi kehangatan pada bayi

Tanggal : 06 Mei 2009 Jam : 15.00 WIB


S :-
O : - TTV : Nadi : 120 x/menit
Rr : 40 x/menit
S : 367 0C
- Keadaan umum : baik
- BAB : +, BAK : +
A : Bayi baru lahir hari kedua tidak terjadi infeksi
P : Advice dari dokter bayu boleh pulang

HE pada ibu sebelum bayi dibawah pulang


- Menganjurkan pada ibu agar selalu tetap menjaga kebersihan tali pusat dengan
mengganti kasa kering steril setiap selesai dimandikan.
- Menganjurkan pada ibu agar bayinya dibawa keposyandu untuk mendapatkan
imunisasi yang lengkap
- Menganjurkan pada ibu agar memberikan ASI sesering mungkin selama 6 bulan.

You might also like