Professional Documents
Culture Documents
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tipe Keluarga
Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak
yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya.
8
9
Tipe keluarga yang dianut oleh masyarakat di Indonesia adalah tipe keluarga
tradisional. Menurut Allender & Spradley (2001) dalam Achjar (2010). Tipe
keluarga tradisional dapat dikelompokkan manjadi:
Keluarga inti (nuclear family) yaitu keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak
(anak kandung atau anak angkat).
Keluarga besar (extended family), yaitu keluarga inti ditambah dengan keluarga
lain yang masih mempunyai hubungan darah, misalnya kakek, nenek, paman dan
bibi.
Keluarga dyad yaitu keluarga yang terdiri dari suami istri tanpa anak.
Single parent yaitu keluarga yang terdiri dari satu orang tua dengan anak kandung
atau anak angkat.
Keluarga usia lanjut yaitu keluarga yang terdiri dari suami istri yang berusia
lanjut.
Menurut Friedman (1998), individu yang yang tinggal dalam keluarga besar
(extended family) akan mendapatkan dukungan keluarga yang lebih besar
dibandingkan dengan individu yang tinggal dalam keluarga inti (nuclear family).
10
a. Dukungan Emosional
persoalan atau masalah akan merasa terbantu kalau ada keluarga yang
dihadapi.
b. Dukungan Penilaian
Keluarga bertindak sebagai penengah dalam pemecahan
c. Dukungan instrumental
d. Dukungan informasional
0. Total skor pada kuisioner ini adalah 0-36. Jawaban dari responden dilakukan
dengan scoring.
Dalam motivasi belajar ada empat komponen penting yaitu kebutuhan, dorongan,
tujuan dan incentive. Kebutuhan ini akan terjadi bila seorang merasa ada
ketidakseimbangan antara apa yang dimiliki dengan apa yang ingin dicapai.
Dorongan merupakan keinginan dari dalam maupun luar untuk melakukan sesuatu
untuk memenuhi keinginannya. Tujuan adalah hal yang ingin dicapai untuk
memenuhi keinginan sedangkan incentive adalah hal-hal yang dapat merangsang
keinginan individu agar melakukan kegiatan lebih giat (Hamalik, 2008).
Motivasi memiliki fungsi yang sangat penting dalam belajar. Menurut Sardiman
(2010), mengatakan ada tiga fungsi motivasi belajar yaitu:
Mendorong manusia untuk berbuat yaitu sebagai motor penggerak dari setiap
kegiatan yang akan dilakukan.
Menuntun ke arah perbuatan yaitu ke arah tujuan yang hendak dicapai dengan
demikian motivasi dapat memberikan arah kegiatan apa yang harus dikerjakan dan
yang tidak harus dikerjakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
13
yaitu:
Motivasi Bawaan
Motivasi bawaan adalah motivasi yang dibawa seja lahir, motivasi ini muncul
tanpa dipelajari. Motivasi ini sering disebut dengan motivasi yang diisyaratkan
secara biologis (Physiologis Drives).
Motivasi yang dipelajari adalah motivasi yang timbul karena dipelajari. Motivasi
ini sering disebut dengan motivasi yang disyaratkan secara sosial karena manusia
hidup dalam lingkungan sosial (Affiliative Needs).
Motivasi ini sama dengan motivasi physiological drives, misalnya kebutuhan akan
minum, makan dan lain-lain.
14
2) Motivasi darurat
Motivasi ini timbul karena rangsangan dari luar, mislanya dorongan untuk
menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas dan lain-lain.
3) Motivasi obyektif
Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang menjadi sifat yang tidak perlu
rangsangan dari luar karena dalam diri setiap individu sudah memiliki
dorongan untuk melakukan sesuatu. Dilihat dari segi tujuan kegiatan yang
dilakukan maka yang dimaksud dengan motivasi intriksik adalah ingin
mencapi tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri,
seperti ingin mendapatkan pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat
merubah tingkah lakunya. Motivasi ini muncul dari kesadaran masing-
masing individu dengan tujuan esensial bukan sekedar simbul dan
seremonial. Motivasi ini juga dapat
15
apapun yang dipelajari sekarang pasti akan berguna di masa yang akan
datang (Slameto, 2009).
2) Motivasi ekstrinsik
juga sebaliknya teman yang jelek akan berpengaruh jelek terhadap diri mahasiswa.
Menurut Bahri (2011), ada beberapa bentuk motivasi yang dapat dimanfaatkan
dalam rangka mengarahkan individu yaitu:
Memberi Angka
Angka yang dimaksud adalah sebagai simbol atau nilai dari hasil aktivitas belajar
individu. Angka merupakan alat motivasi yang cukup memberikan rangsangan
kepada individu untuk bisa mempertahankan atau meningkatkan prestasinya.
b. Hadiah
Hadiah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai penghargaan atau
kenang-kenangan atas prestasinya. Hadiah dapat diberikan kepada individu yang
memperoleh prestasi.
Kompetisi
Kompetisi adalah persaingan yang dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk
mendorong individu selamanya belajarnya bergairah. Persaingan baik individu
maupun kelompok diperlukan
18
dalam proses belajar. Kondisi seperti ini dapat menjadikan kondisi belajar
menjadi kondusif.
Ego-Involvement
Memberi Ulangan/Ujian
Mengetahui Hasil
Pujian
Pujian yang diucapkan pada waktu yang tepat dapat dijadikan sebagai
motivasi. Pujian adalah reinforcement yang positif dan sekaligus
merupakan motivasi yang bagus.
Hukuman
dan efekif. Hukuman akan menjadi motivasi jika dilakukan dengan pendekatan
edukatif.
Hasrat untuk belajar berarti pada diri individu sudah ada motivasi untuk belajar
sehingga hasil yang didapat akan memuaskan. Motivasi intrinsik sangat
diperlukan agar hasrat untuk belajar menjelma menjadi perilaku belajar.
Minat
Dengan memahami tujuan yang ingin dicapai dirasakan perlu karena sangat
berguna, maka akan timbul gairah untuk terus belajar.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006), ada beberapa unsur yang mempengaruhi
motivasi belajar yaitu:
Kemampuan Individu
Kondisi Individu
Kondisi Lingkungan
Definisi Mahasiswa
Mahasiswa adalah seseorang yang belajar di sekolah tingkat perguruan tinggi baik
negeri maupun swasta untuk mempersiapkan dirinya untuk keahlian sesuai dengan
bidangnya masing-masing (Budiman, 2006).
Definisi Keperawatan
Keperawatan adalah profesi yang sedang tumbuh dan berkembang. Titik fokus
dalam keperawatan adalah respon manusia terhadap ketidakseimbangan yang
dapat ditangani dengan asuhan keperawatan. Manusia dipandang sebagai sosok
yang unik, meliputi bio-psiko-sosio-spiritual. Bantuan yang diberikan merupakan
bantuan yang bersifat holistik atau menyeluruh. Bagi individu yang tidak dapat
berfungsi secara oftimal terkait dengan kondisi kesehatan dan penyembuhannya
(Asmadi, 2008; Sarwoko, 2008).
Pengetahuan Umum
Ilmu keperawatan dapat dipelajari oleh siapa pun yang berminat untuk
mempelajarinya. Ilmu keperawatan dapat dipublikasikan dengan bahasa yang sarat
akan unsur informative dan emotif.
Objektif
Ilmu keperawatan dapat menginterpretasikan objek yang sama dengan cara yang
sama sehingga dapat diperoleh hasil yang sama. Misalnya ada tiga orang perawat
akan melakukan tindakan keperawatan yaitu memasang selang oksigen. Hasil
yang akan mereka capai sama yaitu memenuhi kebutuhan oksigen pasiennya.
23
Abstraksi
Ilmu keperawatan ditujukan bagi umat manusia yang tidak lepas dari kebutuhan
untuk kelangsungan hidupnya. Ini tertuang dalam sejumah konsep tentang
manusia yaitu manusia sebagai mahkluk holistik yang terdiri dari bio-psiko-sosio-
spiritual. Manusia dikenal sebagai mahkluk yang unik dan memiliki kebutuhan.
Konseptual
Generalisasi
Dengan adanya konsep manusia dan teori keperawatan, ilmu keperawatan dapat
dipublikasikan lebih luas sehingga bisa diketahui dan diterima oleh masyarakat
luas. Dengan artian masyarakat dapat mengenal ilmu keperawatan melalui realitas
asuhan keperawatan atau melalui bantuan yang diberikan oleh perawat.
Mahasiswa Keperawatan
Mahasiswa
Motivasi berasal dari kata motif, yang dapat diartikan sebagai daya penggerak
yang telah menjadi aktif, motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu bila
kebutuhan untuk mencapai tujuan sudah terpenuhi (Sardiman, 2010).
Berdasaran sifatnya motivasi dapat dibagi menjadi dua yaitu motivasi intrinsik
dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang menjdi sifat yang
tidak perlu ransangan dari luar karena dalam diri setiap individu sudah memiliki
dorongan untuk melakukan sesuatu (Sardiman, 2010). Menurut Slameto (2009)
bentuk motivasi intrinsik yaitu cita-cita yang ingin didapat, kesadaran dan
pertimbangan peribadi yang matang dan pemikiran akan masa depan tentang
kesuksesan. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang aktif berfungsi
karena ada dorongan atau rangsangan dari luar. Tujuan yang dilakukan tidak
secara langsung berhubungan dengan esensi apa yang akan dilakukan itu motivasi
aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan atau rangsangan
dari luar (Sardiman, 2010). Bentuk-bentuk motivasi ekstrinsik yaitu pengaruh
orang tua atau dukungan orang tua, pengaruh teman atau lingkungan dan pengaruh
guru atau dosen.
Dukungan dan cara orang tua mendidik anaknya sangat besar pengaruhnya
terhadap belajar anak. Orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya,
misalnya tidak peduli, tidak mendukung kebutuhan anaknya dapat menyebabkan
anak kurang berhasil dalam belajar (Slameto, 2009). Jadi dukungan keluarga
sangat membantu mahasiswa untuk menumbuhkan motivasi belajarnya.