Professional Documents
Culture Documents
KASUS
Bp. A 57 tahun datang ke RS Respati karena akhir-akhir ini Bp. A mengeluhkan susah
untuk memulai tidur. Bp.A juga mengatakan sering merasakan cemas, karena pekerjaannya
yang menumpuk dan ia khawatir tidak mampu menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam
waktu yang sudah ditentukan. Istri Bp.A juga mengatakan Bp.A sering mengigau pada saat
tidur. Bp.A juga mengatakan sering mengalami mimpi buruk, ia juga mengatakan saat
bekerja sering merasa mengantuk, cepat lelah, dan tidak focus dalam bekerja. Bp.A terlihat
pucat, lemas, dan kantung mata Bp.A terlihat membengkak. Bp.A juga mengatakan nafsu
makannya menurun, disaat makan Bp.A mengeluh cepat kenyang. Berat badan Bp.A juga
menurun, yang semulanya 70 kg sekarang menjadi 65 kg. Saat dilakukan pengkajian :
S : 37,50 C
RR : 26x/menit
TB : 170 cm
N : 50x/menit
TD : 100/70 mmHg
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Biodata:
Pasien
Nama : Bpa S
Usia : 56 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Status pernikahan : Menikah
Suku : Sunda
Bangsa : Indonesia
Alamat : Yogyakarta
Diagnosa medis :
Waktu/tgl masuk RS : 10.00WIB/ 06 Mei 2012
Penanggung Jawab
Nama : Ibu. A
Usia : 56 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Status pernikahan : Menikah
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Alamat : Yogyakarta
Hubungan dengn klien : Istri
2. Keluhan utama :
Pasien mengeluh susah untuk memulai tidur.
Riwayat kesehatan :
a. Riwayat penyakit sekarang :
Bapak A mengeluhkan susah untuk memulai tidur. Bapak A juga mengatakan sering
mengigau pada saat tidur. Ia juga mengatakan sering mengalami mimpi buruk, saat bekerja
sering merasa mengantuk, cepat lelah dan tidak focus dalam bekerja.
f. Oksigenasi
Sebelum dan sesudah mengalami insomnia, klien tidak mengalami sesak nafas.
g. Eliminasi fekal/bowel
Sebelum sakit klien mengatakan BAB 2x sehari, feses berwarna kuning. Setelah sakit
klien mengatakan BAB dua hari sekali, feses berwarna coklat.
h. Eliminasi urin
Sebelum sakit klien mempunyai frekuensi berkemih 500cc/hari, selama sakit klien
hanya berkemih 300cc/hari dan urin kuning.
j. Koping-toleransi stres
Saat stress biasanya bpk.E menghirup udara segar, dan tidak memikirkan hal-hal yang
dapat menimbulkan stress.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Keadaan umum pasien saat ini adalah :
S : 37,50 C
RR : 26x/menit
TB : 170 cm
N : 50x/menit
TD : 100/70 mmHg
b. Kepala
Pada saat dilakukan inspeksi dan palpasi tidak terdapat benjolan, bentuk tengkorak
simetris, dengan bagian frontal menghadap kedepan dan bagian pariental menghadap
kebelakang, kulit kepala tidak mengalami peradangan, tumor, maupun bekas luka.
c. Leher
Setelah dilakukan inspeksi, palpasi, dan teknik gerakan leher klien dapat melakukan
gerakan leher secara terkoordinasi tanpa gangguan.
d. Dada, paru, dan jantung
Pada saat inspeksi klien tidak terlihat sesak nafas, frekuensi pernapasan
26x/menit, pada saat dilakukan palpasi getaran pada dinding dada kiri dan kanansama. Pada
saat dilakukan perkusi suara paru klien normal yaitu terdengar bunyi resonan.
e. Abdomen
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik abdomen normal, pada saat inspeksi tidak ada
pembengkakan, dan simetris. Pada saat dilakukan auskultasi terdengar suara bising usus
secara normal, terdengar setiap 10x/menit.
c. Budaya
Tidak terkaji
d. Spiritual
Tidak terkaji
6. Pemeriksaan penunjang
a. Terapi medis
Saat di rumah sakit klien diberikan oksigen dan diberikan cairan infuse serta diajarkan
teknik relaksasi.
ANALISIS DATA
Nama klien : Bpa S No Register : 00001
Umur : 57 Tahun Diagnosa Medis : Insomnia
Ruang Rawat : Mawar Alamat : Yogyakarta
NO DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
1. Ds : Bp. A mengeluh susah Ansietas Insomnia
untuk memuali tidur
Ds : Bp. A juga mengatakan
sering merasakan cemas, karena
pekerjaanya yang menumpuk
dan ia khawatir tidak mampu
menyelesaikan pekerjaan
tersebut dalam waktu yang
sudah ditentukan.
Do : Bp. A terlihat pucat, lemas,
dan kantung mata Bp. A terlihat
membengkak.
PERIORITAS DIAGNOSA
1. Insomnia b.d Ansietas
2. Deprivasi Tidur b.d. Pergeseran tahap tidur berkaitan dengan penuaan
3. Ketidakseimbangan nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh b.d. Faktor psikologis
INTERVENSI
Nama klien : Bpa. S No Register : 00001
Umur : 57 Tahun Diagnosa Medis : Insomnia
Ruang Rawat : Mawar Alamat : Yogyakarta
IMPLEMENTASI
Nama klien : Bpk. A No Register : 00001
Umur : 57 Tahun Diagnosa Medis : Insomnia
Ruang Rawat : Mawar Alamat : Yogyakarta
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini dibahas tentang asuhan keperawatan pada Bpk.A dengan penyakit
insomnia. Adapun ruang lingkup dalam pembahasan ini adalah sesuai dengan proses
keperawatan yaitu mulai dari pengkajian diagnose keperawatan,perencanaan
(intervensi),pelaksanaan (implementasi),dan evaluasi.
A.Pengkajian
Proses pengkajian yang dilakukan pada Bpk.A dengan gangguan Insomnia di UGD
RS.Respati dilakuakan dengan wawancara,observasi,dan pemeriksaan langsung ke
Bpk.A.Selain itu penulis mendapatkan keterangan dari istri Bpk.A.Diskusi dengan perawat
ruangan dari catatan medis dan keperawatan Bpk.A.Pelaksanaan pengkajian mengacu pada
teori,tetapi disesuaikan dengan kondisi Bpk.A saat dikaji.
Pada saat dilakukan pengkajian, Bpk. A beserta istrinya cukup terbuka dan sudah
terjalin hubungan saling percaya antara penulis dengan Bpk.A beserta keluarga sehingga
memudahkan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. Hal ini dibuktikan dengan Bpk.A
beserta istrinya bersedia menjawab pertanyaan dan menerima saran yang diberikan oleh
penulis. Dari data yang terkumpul kemudian dilakukan analisis dan identifikasi masalah yang
dihadapi oleh klien yang merupakan data focus hingga selanjutnya dirumuskan diagnose atau
masalah keperawatan. Kondisi klinis yang ditunjukkan oleh klien pada kasus Bpk.A saat
dikaji sesuai dengan teori yang ada yaitu keluhan utama klien adalah mengalami susah tidur.
Pada pemeriksaan diagnose keperawatan terdapat hasil yang menyimpang dari :
1. Insomnia berhubungan dengan ansietas
2. Deprivasi tidur berhungan pergeseran tahap tidur baerkaitan dengan penuaan
3. Ketidakseimbangan nutrisi berhubungan dengan faktor biologis.
Pada kasus Bpk.A diberikan terapi medis berupa pemasangan infus RL,20 tts/mnt dengan
pemberian oksigen dan dengan diajarkan melakukan relaksasi.
B.Diagnosa Keperawatan
Adapun diagnosa yang muncul pada Bpk.A adalah insomnia berhubungan dengan
ansietas, deprivasi tidur berhungan pergeseran tahap tidur baerkaitan dengan penuaan,
ketidakseimbangan nutrisi berhubungan dengan faktor biologis. Setelah diagnosa atau
masalah keperawatan ditegakkan selanjutnya dilakukan pembuatan rencana tindakan dan
kriteria hasil untuk mengatasi masalah keperawatan yang ada pada klien.
Penulis mengambil perioritas diagnosa insomnia bardasarkan keluhan klien yaitu
mengeluh susah untuk tidur, lemas, pucat dan kantung mata terlihat membengkak karena
Bpk.A mengatakan sering merasakan cemas karena pekerjaanya yang menumpuk dan ia
khawatir tidak mampu menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam waktu yang sudah
ditentukan.
C.Perencanaan
Perencanaan dalam proses keperawatan dimulai setelah data
terkumpuldikelompokkan,dianalisis dan ditetapkan masalah keperawatan.Perencaan disusun
berdasarkan prioritas masalah yang disesuaikan dengan kondisi klien.Setelah masalah
ditentukan berdasarkan prioritas,tujuan pelayanan keperawatan ditetapkan.Tujuan bisa
ditetapkan dalam jangka panjang atau jangka pendek,harus jelas,dapat diukur dan
realitis.Dijelaskan dalam bentuk perubahan,kriteria hasil sebagai alat ukur pencapaian tujuan
yang mengacu pada tujuan yang disusun berdasarkan rencana keperawatan.Pada penyusunan
kriteria hasil penulis menyesuaikan dengan waktu pemberian keperawatan yang dilakukan
penulis yaitu selama 3 x 24 jam.
Perencanaan yang dibuat pada Bpk.A dengan masalah insomnia pada dasarnya untuk
meminimalkan keluhan yang ada pada klien saat itu seperti mengalami susah tidur,badan
terasa lemas dan pucat.
D.Implementasi/Pelaksanaan
Setelah rencana keperawatan dibuat,kemudian dilanjutkan dengan
pelaksanaan.Pelaksanaan rencana asuhan keperawatan merupakan kegiatan atau tindakan
yang diberikan tindakan yang diberikan kepada Bpk.A dengan menerapkan pengetahuan dan
kemampuan klinik yang dimiliki oleh klien berdasarkan ilmu-ilmu keperawatan dan ilmu-
ilmu lainnya yang terkait. Seluruh perencanaan tindakan yang telah di buat dapa terlaksana
dengan baik.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan rencana asuhan keperawatan
atau hambatan yang penulis dapatkan. Hambatan-hambatan tersebut antara lain keterbatasan
sumber referensi buku sebagai acuan penulis dan juga alat yang tersedia, pendokumentasian
yang dilakukan oleh perawat ruangan tidak lengkap sehingga sulit untuk mengetahui
perkembangan klien dari mulai masuk sampai sekarang secara detail lingkungan fisik atau
fasilitas rumah sakit yang kurang memadai dan keberadaan penulis dirung tempat klien
dirawat terbatas.
E.Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dalam proses keperawatan.tahap evaluasi dalam proses
keperawatan menyangkut pengumpulan data subjektif dan data objektif yang akan
menunjukkan apakah tujuan asuhan asuhan keperawatan sudah tercapai sepenuhnya,sebagian
atau belum tercapai serta menemukan masalah apa yang perlu
dikaji,direncanakan,dilaksanakan dan dinilai kembali.
Tujuan tahap evaluasi adalah untuk memberikan umpan balik rencana
keperawatan,menilai,meningkatakan mutu asuhan keperawatan melalui perbandingan asuhan
keperawatan yang diberikan serta hasilnya dengan standar yang telah diberikan terlebih
dahulu.Pada kasus ini,semua tujuan pada setiap masalah keperawatan sudah tercapai karena
implementasi keperawatan yang diterapkan pada klien sesuai dengan waktu yang dilakukan
pada intervensi keperawatan.
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang di butuhkan semua orang. Setiap
individu mempunyai kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda. Dengn pola istirahat dan
tidur yang baik, benar, dan teratyr akan memberikan efek yang baik terhadap kesehatan, yaitu
efek fisiologis terhadap sistem syaraf yanng di perkirakan dapat memulihkan kepekaan
normal dan keseimbangan di antara susunan saraf, serta berefek terhadap struktur tubuh
dengan memulihkan kesegaran dan fungsi organ tubuh.
B.Saran
Setiap individu harus menjaga kecukupan kebutuhan istirahat dan tidurnya sesuai
kebutuhannya. Dengan kondisi jiwa dan fisik yang sehat maka dapat melakukan berbagai
kegiatan dengan baik. Perawat perlu berupaya membantu pemenuhan kebutuhan istirahat dan
tidur klien sesuai dengan dengan prosedur yang benar sehingga perawat harus mempunyai,
kopetensi yang baik terkait dengan kebutuhan istirahat dan tidur sehingga pelayanan terhadap
klien dapat berjalan dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA