Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 13
INHIBITOR EKSTRAK BAHAN ALAM
BAB VI
PENGENDALIAN KOROSI DENGAN PENAMBAHAN
INHIBITOR EKSTRAK BAHAN ALAM
6.1 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pengaruh penambahan ekstrak bahan alam
terhadap proses korosi.
2. Mengetahui dan memahami mekanisme pengendalian korosi dengan
penambahan inhibitor ekstrak bahan alam.
3. Menghitung laju korosi dari logam dengan lingkungan yang telah ditambah
inhibitor ekstrak bahan alam.
4. Mengetahui pengukuran pH larutan dalam lingkungan yang telah ditambah
inhibitor ekstrak bahan alam.
5. Mengetahui pengukuran potensial logam dalam lingkungan yang telah
ditambah inhibitor ekstrak bahan alam.
Mekanisme Proteksi
Mekanisme proteksi ekstrak bahan alam terhadap besi/baja dari serangan
korosi diperkirakan hampir sama dengan mekanisme proteksi oleh inhibitor
organik. Reaksi yang terjadi antara logam Fe2+ dengan medium korosif seperti
CO2 diperkirakan menghasilkan FeCO3, oksidasi lanjutan menghasilkan
Fe2(CO3)3 dan reaksi antara Fe2+ dengan inhibitor ekstrak bahan alam
menghasilkan senyawa kompleks. Inhibitor ekstrak bahan alam yang
mengandung nitrogen mendonorkan sepasang elektronnya pada permukaan
logam mild steel ketika ion Fe2+ terdifusi ke dalam larutan elektrolit, reaksinya
adalah Fe -> Fe2+ + 2e- (melepaskan elektron) dan Fe2+ + 2e- -> Fe (menerima
elektron).
Penimbangan inhibitor
Pembuatan larutan
Kesimpulan
Penimbangan
Spesimen ST37
Pengamplasan
1 gr
Celupkan spesimen
ke tiap larutan Penimbangan Pengukuran
yang sudah dibuat inhibitor
Penimbangan
Amati potensial-pH larutan
Pengukuran
6.4.2 Bahan
1. Spesimen plat baja ST-37 : 2 buah
2. Amplas 240,600 dan 800 mesh : 3 buah
3. Aqua dm : secukupnya
4. Alkohol : secukupnya
5. Tisu : secukupnya
6. Kawat tembaga : 2 buah
7. Larutan NaCl 0,1M 250 ml : 2 gelas
8. Ekstrak kulit manggis : disesuaikan
9. Ekstrak daun jambu biji : disesuaikan
- Data pengamatan visual, potensial dan pH larutan NaCl + ekstrak kulit manggis
Tabel 6.3 Data Pengamatan Visual, Potensial dan pH Larutan NaCl+ekstrak kulit manggis
Gambar intensitas korosi dalam
larutan Potensial
No Tanggal pH Pengamatan Visual
(V)
Depan Belakang
-ada sedikit
28-11-2016
endapan
Senin -0,57 7,72
1. -larutan berwarna
15.30
keruh
-larutan keruh
29-11-2016 sedikit
2. Selasa -0,62 7,73 kecoklatan
15.30 -ada sedikit
endapan
- larutan keruh
30-11-2016 sedikit
3. Rabu -0,56 7,39 kecoklatan
15.30 -endapan
bertambah
-larutan semakin
1-12-2016 keruh kecoklatan
4. Kamis -0,56 7,56 -banyak endapan
15.30 -ada endapan di
spesimen
-larutan keruh
2-12-2016
kecoklatan
5. Jumat -0,57 7,37
-banyak endapan
15.30
berwarna coklat
- larutan keruh
3-12-2016
kecoklatan
6. Sabtu -0,49 7,36
- banyak endapan
15.30
berwarna coklat
- larutan keruh
4-12-2016 kecoklatan
7. Minggu -0,65 7,47 - banyak endapan
15.30 di spesimen dan
gelas kimia
- Data pengamatan visual, potensial dan pH larutan NaCl+ekstrak daun jambu biji
Tabel 6.3 Data Pengamatan Visual, Potensial dan pH Larutan NaCl+ekstrak daun jambu biji
Gambar intensitas korosi dalam
larutan Potensial Pengamatan
No Tanggal pH
(V) Visual
Depan Belakang
-larutan sedikit
keruh
28-11-2016
-ada sedikit
Senin -0,63 7,65
1. endapan
15.30
-ada pengotor
dispesimen
- larutan sedikit
keruh
29-11-2016
-endapan
2. Selasa 0 7,67
bertambah
15.30
-endapan
berwarna coklat
- larutan sedikit
keruh
30-11-2016
-ada endapan
3. Rabu -0,61 7,44
-banyak
15.30
endapan di
spesimen
- larutan sedikit
1-12-2016 keruh
4. Kamis -0,61 7,46 -banyak
15.30 endapan di
gelas kimia
- larutan keruh
sedikit
2-12-2016
kecoklatan
5. Jumat -0,59 7,27
-banyak
15.30
endapan di
gelas kimia
- larutan keruh
sedikit
3-12-2016
kecoklatan
6. Sabtu -0,04 7,32
-endapan
15.30
semakin banyak
di gelas kimia
-larutan keruh
4-12-2016 kecoklatan
7. Minggu -0,64 7,84 -banyak
15.30 endapan di
gelas kimia
Passivation
Corrosion
Corrosion
Imunnity
Keterangan :
: Pengamatan pertama, oE = -0,57 V dan pH = 7,72
: Pengamatan ke dua, oE = -0,62 V dan pH = 7,73
: Pengamatan ke tiga, oE = -0,56 V dan pH = 7,39
: Pengamatan ke empat, oE = -0,56 V dan pH = 7,56
: Pengamatan ke lima, oE = -0,57 V dan pH = 7,37
: Pengamatan ke enam, oE = -0,49 V dan pH = 7,32
: Pengamatan ke tujuh, oE = -0,65 V dan pH = 7,47
Passivation
Corrosion
Corrosion
Imunnity
Gambar 6.5 Diagram Pourbaix Larutan NaCl (Inhibitor Daun jambu biji)
Keterangan :
: Pengamatan pertama, oE = -0,63 V dan pH = 7,65
: Pengamatan ke dua, oE = 0 V dan pH = 7,67
: Pengamatan ke tiga, oE = -0,61 V dan pH = 7,44
: Pengamatan ke empat, oE = -0,61 V dan pH = 7,46
: Pengamatan ke lima, oE = -0,59 V dan pH = 7,27
: Pengamatan ke enam, oE = -0,04 V dan pH = 7,32
: Pengamatan ke tujuh, oE = -0,64 V dan pH = 7,48
Luas Penampang
LarutanNaCl 0.1 M dan Ekstrak daun jambu
A0 = 2 (p x l) +2 (p x t) + 2 (l x t)
= 2 (60x39.6)+2(60x1.2)+2 (39.6x1.2)
= 4991.04 mm2 = 7.736 inch 2
A1 = 2 (p x l) +2 (p x t) + 2 (l x t)
= 2 ( 59.9x39.6)+2(59.9x1.1)+2(39.6x1.1)
= 4962.98 mm2 = 7,7 inch 2
Laju Korosi
534 x w
Laju Korosi = AT
534 x 30 mg
= 1,19 x 7,7 x168 jam
= 10,4068 mpy
Persamaan Reaksi
Anoda : Fe(s) Fe2+(aq) + 2e- x4
: Fe2+(aq) Fe3+(aq) + 3e- x4
Katoda : O2(g) + 4H+(aq) + 4e- 2H2O(l) x3
4Fe(s) + 3O2(g) + 12H+(aq) 4Fe3+(aq) + 2H2O(l)
Pembuatan Larutan
NaCl (s) + H2O(l) NaCl (aq) + H2O(1)
dibandingkan dengan laju korosi larutan NaCl 0,1 M yang sebesar 363,383 MPY
dapat disimpulkan bahwa penggunaan inhibitor ekstrak daun jambu biji sangat
berpengaruh terhadap laju korosi. Sedangkan laju korosi larutan NaCl 0,1 M
dengan tambahan inhibitor ekstrak kulit manggis yaitu sebesar 6,85 MPY jika
dibandingkan dengan larutan NaCl 0,1 M yang menggunakan inhibitor ekstrak
daun jambu dan tanpa tambahan inhibitor merupakan pengendali korosi yang
sangat baik karena didalam ekstrak kulit manggis mengandung senyawa organik
seperti antosianin, tanin dan xanton seperti mangostin. Senyawa-senyawa tersebut
banyak mengandung pasangan elektron bebas dan dapat berikatan langsung pada
permukaan logam sehingga permukaan logam tidak mengalami kontak langsung
dengan media korosif.
6.7.2 Saran
1. Ekstrak bahan alam yang dipakai lebih baik ditambah jenisnya tidak hanya 2
jenis inhibitor saja