You are on page 1of 12

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Pengkajian
1. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. A.K
b. Umur : 75 tahun
c. Agama : Islam
d. Alamat Kepala Keluarga : Jl. Karamunting RT. 001. RW. 004 No. 37
Kel. Guntung Paikat
e. Pekerjaan : PNS (Pensiun)
f. Komposisi Keluarga :
Status Imunisasi
Hubungan Umur Hepa Ket
No Nama Sex Pendidikan Polio BCG DPT Campak
dengan KK (thn) titis
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1. - - - - - - - - - - - - - - - - -

Genogram:
Keterangan:
= Laki-laki = Hubungan Saudara
= Perempuan = Perempuan Meninggal
= Hubungan Pernikahan = Keturunan
= Tinggal Serumah = Klien

g. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. A.K yaitu tipe keluarga tradisional keluarga dengan
the single adult living alone/single-adult family, yaitu keluarga yang
terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau
perpisahan (separasi), seperti: perceraian atau ditinggal mati.
h. Suku Bangsa
Tn. A.K berasal dari suku Banjar atau Indonesia.
i. Kebiasaan diet dan berpakaian tradisonal atau modern
Tn. A.K memasak nasi di rumah menggunakan magic jar, untuk lauk
Tn. A.K dibelikan anaknya di warung makan. Tn. A.K mengatakan
kadang tidak cocok dengan lauk yang dibelikan anaknya, yaitu lauk
masak merah. Tn. A.K juga mengatakan pernah mengalami muntah-
muntah akibat memakan makanan yang dibelikan anaknya. Tn. A.K
dalam berpakaian menggunakan pakaian modern.
j. Agama
Tn. A.K menganut agama Islam. Tn. A.K aktif dalam melaksanakan
ibadah sholat lima waktu di musholla yang terletak di depan rumah. Tn.
A.K juga aktif dalam kegiatan pengajian rutin yang dilaksanakan setiap
malam Jumat 2 minggu sekali.
k. Status Kelas Sosial (berdasarkan pekerjaan, pendidikan, dan
pendapatan)
Tn. A.K merupakan pensiunan PNS dan mempunyai penghasilan
sendiri yang berasal dari pensiunan tersebut. Walaupun begitu kadang
anak Tn. A.K memberi bantuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Apabila ada keperluan yang mendesak Tn. A.K menggunakan uang
yang ada di tabungan pensiun.
l. Rekreasi keluarga
Rekreasi yang dilakukan Tn. A.K selain mendengarkan radio, kadang di
ajak temannya ke toko sekedar berbincang-bincang.
2. Tahap Perkembangan Keluarga
Tn. A.K berada pada tahap VIII yaitu keluarga dalam tahap pensiunan dan
lansia, yaitu dimulai salah satu/keduanya pensiun sampai salah satu/
keduanya meninggal. Kehilangan yang lazim pada usia ini: ekonomi dan
pekerjaan (pensiun), perumahan (pindah ikut anak/panti), sosial (kematian
pasangan dan teman-temannya), kesehatan (penurunan kemamp fisik).
Tugas perkembangan pada tahap ini:
Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan.
Menyesuaikan dengan pendapatan yang menurun.
Mempertahankan hubungan perkawinan.
Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan.
Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi.
a. Riwayat Keluarga Inti
Tn. A.K menikah pada tahun 1967, tahun 1970 mempunyai anak 1 dan
tahun 1973 mempunyai anak ke 2. Pada tahun 1981 istri Tn. A.K
meninggal dunia. Pada tahun 1992 anak 1 menikah dan pindah ke
Banjarmasin. Anak 2 menikah tahun 2002 dan tinggal di sebelah rumah
Tn. A.K. hingga saat ini.
b. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Tn. A.K mengatakan terkena penyakit maag pada tahun 1990 an sampai
saat ini. Tn. A.K juga mengatakan pernah masuk RS akibat penyakit
maag yang diderita. Saat pengkajian Tn. A.K mengatakan tidak ada
keluhan dengan penyakit maagnya.
3. Lingkungan
c. Lingkungan Rumah

Keterangan:
= Pintu = Jendela

1) Gambar tipe rumah, ruangan status kepemilikan.


Tipe rumah, ruangan dan status kepemilikan.
Rumah Tn. A.K merupakan rumah jenis BTN dengan status
kepemilikan sendiri.
2) Kondisi Rumah
Jumlah Ruangan
Jumlah ruangan di dalam rumah Tn. A.K terdapat 6 ruangan
yang terdiri dari 3 kamar tidur, ruang tamu, dan dapur. Adapun
1 ruangan yang asal mulanya kamar tidur di jadikan lorong
yang ditembuskan ke rumah sebelah yaitu rumah anak ke 2.
Jumlah Jendela
Jendela berjumlah 6 dengan 3 buah jendela terdapat di ruang
tamu, dan di setiap kamar terdapat jendela berjumlah 1 buah.
Lingkungan dalam rumah
Seluruh lantai dalam rumah sudah menggunakan keramik.
Cahaya dapat masuk ke dalam rumah karena jumlah jendela
berjumlah 3 di ruang tamu, tetapi untuk dapur tidak ada cahaya
yang masuk karena tidak ada jendela. Pencahayaan ruang dapur
didapat dari penerangan lampu dan apabila pintu dapur dibuka.
Perletakan barang-barang terkesan kurang rapi walaupun sudah
pada tempatnya.
Di dapur terdapat meja makan bundar yang penuh dengan
barang-banrang yang tidak tertata rapi.
Lingkungan luar rumah
Depan rumah terdapat tempat pembakaran sampah karena Tn.
A.K tidak menggunakan jasa pengangkut sampah. Tn. A.K
mengatakan hanya sesekali membakar sampah dan tidak
sampai menimbulkan polusi yang mengganggu tetangga.
Sumber air minum
Sumber air minum berasal dari sumur yang dimasak
Pembuangan limbah
Pembuangan limbah langsung ke got.
Pendingin makanan seperti kulkas di dapur
Terdapat kulkas di dapur.
Kamar mandi:
Kamar mandi dan WC terpisah. Untuk mandi Tn. A.K tidak
menggunakan bak mandi sebagai penampungan air, tetapi
menggunakan ember untuk menampung air saat mandi.
Area tidur
Karena hidup sendiri terkadang Tn. A.K tidur di ruang tamu
daripada di kamar tidur. Kamar tidur tertata rapi. Terdapat
bantal dan guling dan ranjang terpasang sprei.
d. Karakteristik Tetangga Dan Komunitas RW
Tn. A.K tinggal di perkotaan daerah perkomplekan, akses menuju
rumah Tn. A.K mudah dilalui dengan menggunakan kendaraan roda 2
atau 4, jalan sudah di aspal. Tetangga Tn. A.K bekerja sebagai PNS,
mahasiswa dan pekerja swasta. Rata-rata berpenghasilan menengah ke
atas. Untuk kegiatan di komunitas setiap sebulan sekali di adakan kerja
bakti membersihkan lingkungan di pimpin ketua RT setempat. Sebagian
besar sudah menggunakan jasa pengangkut sampah yang setiap harinya
yang mengambil sampah dan dibayar perbulan.
Fasilitas yang ada dikomunitas seperti musholla terdapat persis didepan
rumah Tn. A.K. pasar, sekolah, kantor kelurahan, dan Puskesmas
berjarak kurang lebih 1 km dari rumah Tn. A.K dan bisa di tempuh
dengan menggunakan kendaraan.
e. Mobilitas Geografis Keluarga
Tn. A.K menikah pada usia 25 tahun. Setelah menikah memiliki rumah
di dekat Puskesmas pada tahun 1973 dan tinggal di rumah tersebut
selama kurang lebih 26 tahun. Setelah Tn. A.K pensiun Tn. A.K pindah
rumah ke tempat tinggal sekarang dan menetap sampai saat ini.
f. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat
Karena kondisi masyarakat yang disibukkan dengan pekerjaan, untuk
interaksi dengan masyarakat sangat jarang dilakukan. Interaksi dengan
masyarakat dilakukan ketika sholat berjamaah di musholla, ketika ada
pengajian rutin, ketika ada kegiatan seperti kerja bakti atau acara
pernikahan dan syukuran.
Perkumpulan rutin yang dilakukan yaitu pengajian bapak-bapak yang
dilakukan setiap 2 minggu sekali di malam Jumat.
4. Struktur keluarga
a. Pola Komunikasi
Tn. A.K tinggal sendiri walaupun anak ke 2 tinggal disebelah rumah
Tn. A.K. Komunikasi yang dilakukan antara Tn. A.K dan anaknya
jarang terjadi karena kesibukan pekerjaan. Komunikasi terjadi ketika
Tn. A.K ada keperluan.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Karena Tn. A.K hidup sendiri untuk pengambil keputusan dilakukan
sendiri oleh Tn. A.K.
c. Struktur Peran (formal dan informal)
Tidak ada peran secara formal, sehingga tidak terjadi konflik peran.
Secara informal Tn. A.K berperan sebagai pencari nafkah bekerja
sebagai pensiunan PNS untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
d. Nilai dan Norma keluarga
Tn. A.K menjunjung nilai-nilai yang diajarkan agama yang di anutnya.
Tn. A.K aktif mengontrol kesehatannya ke petugas kesehatan yang
membuka praktik.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Hubungan antara keluarga baik, saling mendukung dan memperhatikan.
Tn. A.K mengaku senang jika anak-anak, cucu dan cicitnya berkumpul
di rumahnya.
b. Fungsi Sosial
Fungsi sosialisasi tidak dikaji.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
1) Nilai yang diberikan keluarga untuk kesehatan
Tn. A.K menganggap bahwa kesehatan sangat penting, apabila Tn.
A.K merasa tidak enak badan selalu membawa berobat ke petugas
kesehatan yang membuka praktik dikarenakan pelayanan yang
cepat dan tidak mengantri terlalu lama.
2) Definisi dari keluarga tentang sehat sakit
Tn. A.K sudah mengenal masalah kesehatan, hal ini ditandai
keluarga Tn. A.K pernah berobat ke rumah sakit dan puskesmas
dan tempat praktik mantri.
3) Status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit yang
dirasa
Tn. A.K mengidap penyakit hipertensi ketika usia 45 tahun, dan di
tahun 1990 an terkena penyakit maag. Tn. A.K mengatakan apabila
makan makanan yang terasa asin menyebabkan kepalanya langsung
terasa pusing.
4) Praktik diet keluarga, kebiasaan tidur dan istirahat, kebiasaan
penggunaan obat-obatan dalam keluarga, peran keluarga dalam
praktek perawatan diri, praktek lingkungan, praktek kesehatan gigi.
Saat ini Tn. A.K mengkonsumsi makanan lunak dikarenakan sudah
tidak mempunyai gigi untuk mengunyah. Tn. A.K mengatakan
mengetahui sumber-sumber makanan yang bergizi. Tetapi karena
ketidakmampuan dalam mengolah makanan maka Tn. A.K
mendapatkan dari anak yang ke 2 dengan cara membeli di warung
makan. Akibatnya terkadang makanan yang dibelikan tidak cocok
dengan Tn. A.K sehingga menyebabkan tekanan darah Tn. A.K
meningkat.
Tn. A.K tidur siang dari jam 13.30 15.30 dan tidur malam dari
jam 20.00 04.30. Tn. A.K menghabiskan waktu senggangnya
dengan mendengarkan radio dan berzikir.
Tn. A.K mempunyai persediaan obat antihipertensi yang didapat
ketika kontrol kesehatan di petugas kesehatan.
Keluarga terpapar polusi dan bahaya lingkungan karena ventilasi
kurang, didalam rumah hanya terdapat jendela di ruangan depan,
bagian yang lain tertutup tembok, kebersihan ruangan cukup bersih,
barang-barang sudah terletak pada tempatnya namun kurang rapi.
Tn. A.K masuk dalam pelayanan kesehatan (BPJS). Tn A.K sudah
tidak mampu menggunakan sepeda motor dan mengharapkan anak
untuk mencapai pelayanan kesehatan.
6. Koping Keluarga
Saat ini tidak ada sressor yang di alami Tn. A.K yang berkaitan dengan
sosial ekonomi. Tn. A.K mampu bertindak berdasarkan penilaian yang
objektif dan realistis terhdap situasi yang mengandung stress. Strategi
koping yang digunakan Tn. A.K adalah meminta bantuan anaknya. Tn.
A.K mengatakan apabila merasa tekanan darahnya meningkat Tn. A.K
meminum obat antihipertensi tanpa memeriksakan terlebih dahulu tekanan
darahnya.
7. Harapan Keluarga
Tn. A.K berharap selalu sehat di masa tua dan menikmati masa
pensiunnya.
8. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)
No. Komponen Tn. A.K
1. Kepala Inspeksi: rambut tipis beruban, rambut
lembab, tampak bersih
2. Mata Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, dapat mengikuti arah, lapang
pandang baik. Tn. A.K tidak
menggunakan kacamata dan mampu
membaca koran tanpa bantuan kacamata
3. Hidung Nampak simetris, tidak terlihat sekret
atau kemerahan
4. Telinga Kedua telinga simetris, tidak ada
serumen. Tn. A.K mampu mendengar
dengan baik.
5. Mulut Mukosa bibir lembab, gigi tidak ada
(ompong)
6. Leher dan Tenggorokan Tidak nampak pembesaran vena
jugularis
7. Dada Dada Simetris, suara paru vesikuler di
dada kanan dan kiri, perkusi sonor pada
lapang paru dan redup pada jantung.
8. Abdomen Datar, peristaltik 7 x/menit, tidak teraba
ginjal, perkusi tympani, tidak ada nyeri
tekan.
9. Punggung Tidak ada kelainan pada tulang belakang
10. Ekstremitas Ekstremitas atas dan bawah tidak ada
masalah
11. Kulit Kulit tampak keriput.
12. Kuku Kuku tampak pendek dan bersih
13. Suhu Tubuh 36,8oC
14. Berat Badan 40 Kg
15. Tinggi Badan 152 Cm
16. Tekanan Darah 160/90 mmHg
17. Keadaan Umum Kesadaran kompos mentis
Saturasi O2 98%
18. Mobilisasi Tn. A.K mampu melakukan mobilisasi
No. Komponen Tn. A.K
secara mandiri tanpa bantuan.

B. Diagnosis Keperawatan Keluarga


1. Analisa Data
No Data Masalah Penyebab
1. DS: Kurang Ketidakefektifan
- Tn. A.K mengatakan pengetahuan manajemen
kadang tidak cocok tentang program kesehatan
dengan lauk yang terapeutik
dibelikan anaknya, yaitu
lauk masak merah.
- Tn. A.K juga mengatakan
pernah mengalami
muntah-muntah akibat
memakan makanan yang
dibelikan anaknya.
- Tn. A.K mengatakan
apabila makan makanan
yang terasa asin
menyebabkan kepalanya
langsung terasa pusing.
- Tn. A.K mengatakan
mengetahui sumber-
sumber makanan yang
bergizi. Tetapi karena
ketidakmampuan dalam
mengolah makanan maka
Tn. A.K mendapatkan
dari anak yang ke 2
dengan cara membeli di
warung makan. Akibatnya
terkadang makanan yang
dibelikan tidak cocok
dengan Tn. A.K sehingga
menyebabkan tekanan
darah Tn. A.K meningkat.
- Tn. A.K mengatakan
apabila merasa tekanan
darahnya meningkat Tn.
A.K meminum obat
antihipertensi tanpa
memeriksakan terlebih
dahulu tekanan darahnya.
DO:
- Tn. A.K memasak nasi di
No Data Masalah Penyebab
rumah menggunakan
magic jar, untuk lauk Tn.
A.K dibelikan anaknya di
warung makan.
- Tn. A.K termasuk aktif
mengontrol kesehatannya
ke petugas kesehatan
yang membuka praktik.
- Tn. A.K mempunyai
persediaan obat
antihipertensi yang
didapat ketika kontrol
kesehatan di petugas
kesehatan.
- TTV: TD: 160/90 mmHg

2. Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada Tn. A.K. b.d kurang
pengetahuan tentang program terapeutik
C. Intervensi Keperawatan

Tanggal / Diagnosa
Tujuan Intervensi
Jam Keperawatan
(00099) NOC: NIC:
Ketidakefektifan (3107) (5510)
manajemen Manajemen diri: Hipertensi Pendidikan Kesehatan
kesehatan pada Indikator: 1. Identifikasi faktor internal dan eksternal yang
keluarga Tn. C Setelah dilakukan 3 x kunjungan rumah: dapat meningkatkan atau mengurangi motivasi
berhubungan 1. Memantau tekanan darah (2) ditingkatkan ke untuk perilaku sehat.
dengan kurang (4) 2. Identifikasi sumber daya (tenaga, ruang, uang,
pengetahuan tentang 2. Mempertahankan target tekanan darah (3) lain-lain) yang diperlukan untuk melaksanakan
program terapeutik ditingkatkan ke (5) program
3. Memantau efek samping obat (1) ditingkatkan 3. Berikan penkes tentang teknik nonfarmakologis/
ke (4) terapi komplementer dalam mengatasi masalah.
4. Membatasi asupan garam (3) ditingkatkan ke 4. Libatkan individu, keluarga dalam perencanaan
(5) dan implementasi.
5. Mengikuti diit yang direkomendasikan (1)
ditingkatkan ke (4)
6. Menggunakan strategi manajemen stres (3)
ditingkatkan ke (5)
7. Menggunakan teknik relaksasi (1) ditingkatkan
ke (4)

You might also like