You are on page 1of 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di Era globalisasi ini perkembangan ilmu semakin pesat. Dimana perkembangan
ini sangat berpengaruh besar terhada perkembangan manusia. Adanya tuntutan untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehingga tidak sempat untuk memperhatikan kesehatannya,
padahal kesehatan merupakan hal yang penting. Salah satunya mengenai pola makan,
aktivitas dan life style. Dimana hal ini merupakan salah satu faktor pendukung munculnya
ganggun dalam system endokrin yang dapat menimblkan penyakit salah satunya
hipertiroid.
Hipertiroid adalah respon jaringan-jaringan tubuh terhadap pengaruh metabolik
hormon tiroid yang berlebihan. Bentuk yang umum dari masalah ini adalah penyakit
graves, sedangkan bentuk yang lain adalah toksik adenoma, tumor kelenjar hipofisis yang
menimbulkan sekresi TSH meningkat, tiroditis subkutan dan berbagai bentuk kanker
tiroid.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep dasar penyakit hipertiroid?
2. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan hipertiroid?

1.3 Tujuan Penulisan


2 Tujuan Umum
Memhami gangguan umum tentang Asuhan Keperawatn Pasien dengan
Hipertiroid
3 Tujun Khusus
Tujuan khusus dari laporan ini adalah agar penulis mampu
a. Melakukan pengkajian pada pasien dengan Asuhan keperawatan Pasien
dengan Hipertiroid.
b. Menyusun rencana keperawatan pada pasien dengan Hipertiroid.
c. Melakukan evaluasi pada pasien dengan Asuhan keperawatan Pasien
dengan Hipertiroid.

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Konsep Penyakit

A. Definisi

Hipertiroid adalah suatu ketidakseimbangan metabolik yang merupakan akibat


dari produksi hormon tiroid yang berlebihan. (Dongoes E, Marilynn , 2000 hal 708)

Hipertiroid adalah suatu keadaan hipermetabolik disebut juga tiroksikosis yang


terjadi akibat kelebihan sekresi tiroksin (T4) atau trioodo-tironin.(Barbara,C.Long;265)

B. Epidemiologi

Di Inggris prevalensi hipertiroidisme pada praktek umum adalah 25-30 dalam


10.000 wanita , sedang di rumah sakit didapatkan 3 kasus dalam 10.000 pasien. Di
Amerika Serikat 3 kasus dalam 10.000 wanita . Prevalensi hipertiroidisme 10 kali lebih
sering disbanding pada pria. Pada wanita ditemukan 20-27 kasus dalam 1.000 wanita,
sedang pria 1-5 per 1.000 pria. Data dari Whickham Survey pada pemeriksaan penyaring
kesehatan dengan menggunakan Free Thyroxine Index menunjukkan prevalensi
hipertiroidisme pada masyarakat sebanyak 2%. ( IPD I, edisi 3)

C. Etiologi

Lebih dari 90% hipertiroidisme adalah akibat penyakit graves dan nodul tiroid
toksik (table 1)

Tabel 1. Penyebab Hipertiroidisme

1. Biasa

a. Penyakit Graves

b. Nodul tiroid toksik


2
- Multinodular

- Modular toksik

c. Tiroiditis

- De Quervains

- Silent

2. Tidak Biasa

a. Hipertiroidisme neonatal

b. Hipertiroidisme faktisius

c. Sekresi TSH yang tidak tepat oleh pituitaria

- Tumor

- Nontumor (sindrom resistensi hormone tiroid)

- Yodium eksogen

3. Jarang

a. Metatasis kanker tiroid

b. Kariokarsinoma dan mola hidatidosa

c. Struma ovarii (teratoma ovarium yang mengandung jaringan tiroid)

d. Karsinoma testicular embrional

e. Polyostotic fibrous dysplasia ( syndrome Mc-Cune-albright)

(sumber Franklyn JA;Hyperthiroidism.Medicine International 1993;6;164)

3
D. Faktor Predisposisi

Yang termasuk faktor resiko terjadinya hipertiroid adalah :

1 Riwayat anggota keluarga menderita penyakit grave.


2 Jenis kelamin wanita. Wanita lebih cenderung terkena penyakit grave
dibandingkan dengan wanita.

E. Patofisiologi

Tiroid hiperaktif (hipertiroidisme) terjadi karena produksi hormon tiroid yang


berlebihan. Pada sebagian besar pasien, hipertiroidisme terjadi akibat adanya sejenis
antibodi dalam darah yang merangsang kelenjar tiroid, sehingga tidak hanya produksi
hormon tiroid yang berlebihan, tetapi juga ukuran kelenjar tiroid menjadi besar. Penyebab
adanya antibodi tersebut belum diketahui, mungkin ada kaitannya dengan faktor
keturunan. Produksi hormon tiroid yang berlebihan terjadi dengan sendirinya tanpa
kendali dari TSH. Jenis hipertiroidisme ini disebut penyakit Graves. Pada penyakit
Graves terdapat 2 kelompok gambaran utama, tiroidal dan ekstratiroidal, dan keduanya
mungkin tidak tampak. Ciri-ciri tiroidal berupa goiter akibat hyperplasia kelenjar tiroid
dan hipertiroidisme akibat sekresi hormone tiroid yang berlebihan. Gejala-gejala
hipertiroid berupa manifestasi hipermetabolisme dan aktivitas simpatis yang berlebihan,
manifestasi ektratiroidal berupa oftalmopati dan infiltrasi kulit local yang biasanya pada
tungkai bawah. Jaringan orbita dan otot-otot mata diinfiltrasi oleh limfosit, sel mast, dan
sel-sel plasma yang mengakibatkan eksoftalmoa,

okulopati kongestif dan kelemahan gerakan ekstra ocular.Goiter nodular toksik


paling sering ditemukan pada pasien lanjut usia sebagai komplikasi goiter nodular kronik.
Pada pasien-pasien ini hipertiroidisme timbul secara lambat dan manifestasi klinisnya
4
lebih ringan daripada penyakit Graves. Penderita mungkin mengalami aritmia dan gagal
jantung yang resisten terhadap terapi digitalis. Penderita dapat pula memperlihatkan
bukti-bukti penurunan BB, lemah, dan pengecilan otot. Penderita goiter nodular toksik
memperlihatkan tanda-tanda mata melotot, pelebaran fisura palpebra, kedipan mata
berkurang akibat aktivitas simpatis yang berlebihan.

Penderita hipertiroidisme berat dapat mengalami krisis atau badai tiroid yang bias
membahayakan kehidupan. Apabila terdapat manifestasi klinis hipertiroidisme, maka tes
laboratorium akan menunjukkan pengambilan resin triyodotironin/T3 dan tiroksin serum
yang tinggi, serta kadar TSH serum rendah. Selain itu TSH tidak dapat memberikan
respon terhadap rangsangan oleh TRH, suatu tiroid releasing hormone dari hipotalamus.
(Price, S. A, 1995: 1074-1075)

F. Pathway (terlampir)

G. Klasifikasi

Hipertiroidisme ( tiroktosikotis) diibagi dalam 2 kategori :

1. Kelainan yang berhubungan dengan hipertiroidisme

2. Kelainan yang tidak berhubungan dengan hipertiroidisme

H. Gambaran Klinis

Manifestasi klinis hipertiroidisme meliputi berabagai perubahan yang berkaitan


dengan status hipermetabolik karena hormon tiroid yang berlebihan serta aktivitas system
saraf simpatik yang berlebihan. Manifestasi klinis yang paling sering adalah penurunan
berat badan , kelelahan, tremor, gugup, berkeringat banyak, tidak tahan panas,palpitasi
dan pembesaran tiroid

5
Umum -Berat badan turun

-Keletihan, apatis

-Berkeringat, tidak tahan panas

Kardiovaskuler -Palpitasi, sesak napas, angina

-Gagal jantung

-Sinus takikardi , fibrilasi atrium

-Nadi kolaps

Neuromuskular -Gugup, Agitasi

-Tremor, koreoatetosis

-Psikosis

-Kelemahan otot, miopati proksimal

-Parilisis periodic

-Miastenia Gravis

GastroIntestinal -Barat badan menurun meskipun nafsu


makan meningkat

-diare

-Muntah

Reproduksi -Infertilitas

-Oligomeneora

Kulit -Pruritus

-Rambut tipis

6
-eritema palmaris

Struma -difus dengan atau tanpa bising

-Nodosa

Mata -Kemosis

-Edema papil

-Penglihatan kabur

I. Komplikasi

Komplikasi hipertiroidisme yang dapat mengancam nyawa adalah krisis tirotoksik


(thyroid storm). Hal ini dapat berkembang secara spontan pada pasien hipertiroid yang
menjalani terapi, selama pembedahan kelenjar tiroid, atau terjadi pada pasien hipertiroid
yang tidak terdiagnosis. Akibatnya adalah pelepasan HT dalam jumlah yang sangat besar
yang menyebabkan takikardia, agitasi, tremor, hipertermia dan, apabila tidak diobati akan
menyebabkan kematian

Penyakit jantung Hipertiroid, oftalmopati Graves, dermopati Graves, infeksi


karena agranulositosis pada pengobatan dengan obat antitiroid. Krisis tiroid: mortalitas.

J. Diagnosis

Manifestasi klinin hipertiroidisme umumnya mudah ditemukan, sehingga mudah


dalam menegakkan diagnosis. Namun pada kasus kasus yang subklinis dan orang usia
lanjut memerlukan pemeriksaan laboratorium yang cermat untuk membantu menetepkan
diagnosis hipertiroidisme. Diagnosis pada wanita hamil agak sulit ditetapkan karena
perubahan fisiologis pada kehamilan seperti pembesaran tiroid serta manifestasi
hipermetabolik.

7
Diagnosa bergantung kepada beberapa hormon berikut ini: Pemeriksaan darah
yang mengukur kadar HT (T3 dan T4), TSH, dan TRH akan memastikan diagnosis
keadaan dan lokalisasi masalah di tingkat susunan saraf pusat atau kelenjar tiroid.

1. TSH (Tiroid Stimulating Hormone)


2. Bebas T4 (tiroksin

3. Bebas T3 (triiodotironin)

4. Diagnosa juga boleh dibuat menggunakan ultrabunyi untuk memastikan


pembesaran kelenjar tiroid

5. Tiroid scan untuk melihat pembesaran kelenjar tiroid

6. Hipertiroidisme dapat disertai penurunan kadar lemak serum

7. Penurunan kepekaan terhadap insulin, yang dapat menyebabkan hiperglikemia

K. Pemeriksaan Penunjang

Untuk menegakkan diagnosa, perlu dilakukan pemeriksaan tentang ada atau


tidaknya pembesaran di daerah leher dan tes darah. Dalam tes darah, bila kadar thyroxine
stimulating hormone (TSH) melebihi 20 mikro-unit per liter, berarti pasien terkena
hipertiroid.Normalnya,kadar TSH 1-5 mikro-unit per liter. Mengenai benjolan, perlu
diperhatikan bagaimana benjolannya, sebab pada penyakit gondok (hipotiroid), juga
terdapat benjolan. Hanya saja pembesaran di sekitar leher pada penyakit gondok tidak
merata, yaitu biasanya di bagian depan leher, sedangkan pada hipertiroid, pembesaran
yang terjadi merata di sekitar leher sehingga tidak begitu terlihat.

Uji diagnostic meliputi permeriksaan terhadap :

1. Tiroksin serum (T4) yang meningkat pada hipertiroidisme.


2. T3 serum

8
3. TSH, rendah pada hipertiroidisme

4. Ambilan radioaktif iodine (absorpsi) meningkat pada semua macam penyebab


hipertiroidisme , kecuali tiroiditis. Pemeriksaan ini tidak akurat apabila pasien
menerima iodine dalam beberapa hari sebelum pemeriksaan.

L. Prognosis

Hipertiroid yang disebabkan oleh goiter multinodular toksik dan toksik adenoma
bersifat permanen dan biasanya terjadi pada orang dewasa. Setelah kenormalan fungsi
tiroid tercapai dengan obat-obat antitiroid, direkomendasikan untuk menggunakan iodin
radioaktif sebagai terapi definitifnya2,3. Pertumbuhan hormon tiroid kemungkinan akan
terus bertambah perlahan-lahan selama diterapi dengan obat-obat antitiroid. Namun
prognosisnya akan jauh lebih baik setelah diterapi dengan iodin radioaktif.

M. Penatalaksanaan

1. Konservatif

a. Obat Anti-Tiroid. Obat ini menghambat produksi hormon tiroid. Jika dosis
berlebih, pasien mengalami gejala hipotiroidisme. Contoh obat adalah sebagai
berikut :

1. Thioamide

2. Methimazole dosis awal 20 -30 mg/hari

3. Propylthiouracil (PTU) dosis awal 300 600 mg/hari, dosis maksimal


2.000 mg/hari

4. Potassium Iodide

5. Sodium Ipodate

9
6. Anion Inhibitor

b. Beta-adrenergic reseptor antagonist. Obat ini adalah untuk mengurangi gejala-


gejala hipotiroidisme. Contoh : Propanolol
Indikasi :

1. Mendapat remisi yang menetap atau memperpanjang remisi pada pasien


muda dengan struma ringan sedang dan tiroktosikosis.

2. Untuk mengendalikan tiroktosikosis pada fase sebelum pengobatan atau


sesudah pengobatan yodium radioaktif.

3. Persiapan tiroidektomi.

4. Pasien hamil, usia lanjut.

5. Krisis tiroid.

Penyekat adinergik pada awal terapi diberikan, sementara menunggu pasien


menjadi eutiroid setelah 6-12 minggu pemberian anti tiroid. Propanolol dosis 40-200 mg
dalam 4 dosis pada awal pengobatan, pasien kontrol setelah 4-8 minggu. Setelah eutiroid,
pemantauan setiap 3-6 bulan sekali: memantau gejala dan tanda klinis, serta
Lab.FT4/T4/T3 dan TSHs. Setelah tercapai eutiroid, obat anti tiroid dikurangi dosisnya
dan dipertahankan dosis terkecil yang masih memberikan keadaan eutiroid selama 12-24
bulan. Kemudian pengobatan dihentikan , dan di nilai apakah tejadi remisi. Dikatakan
remisi apabila setelah 1 tahun obat antitiroid di hentikan, pasien masih dalam keadaan
eutiroid, walaupun kemidian hari dapat tetap eutiroid atau terjadi kolaps.

2. Surgical

a) Radioaktif iodine

10
Terapi RAI dengan iodine 131 sering dipakai karena dapat
diberikan kepada pasien yang berobat jalan dan juga lebih aman bagi
sebagian pasien yang bias menjadi resiko tinggi untuk pembedahan
terutama pada pasien lansia. Perbaikan fungsi tiroid lebih cepat tampak
dibandingkan dengan obat antitiroid.

RAI diberikan secara oral dalam dosis ttunggal. Setelah obat


dimakan, RAI dieliminasi dari tubuh dalam dua hari melalui urine,
feses, keringat dan saliva.

Efek samping dari oengobatan RAI adalah hipotiroidisme. Pasien


harus diberi tahu tentang komplikasi ini sebelum pengobatan diberikan.

b) Tiroidektomi
. Tiroidektomi subtotal sangat efektif untuk menanggulangi
hiertiroidisme. Hasil tindakan operasi ini tergantung pada pengalaman
dan keterampilan para ahli bedah. Kelenjar yang tertinggal sesudah
operasi penting sekali, sebab bila terlalu besar, biasanya dapat kambuh
kembali, sedangkan bila terlalu kecil dapat terjadi hipotiroidisme.

Indikasi Operasi :

1. Pasien berumur muda ddengan struma yang besar serta tidak mempan
dengan OAT.
2. Pada wanita hamil (trisemester ke 2) yang memerlukan OAT dosis
besar

3. Alergi terhadap OAT, pasien tidak dapat menerima yodium radio aktif.

Sebelum operasi pasien biasanya diberi OAT sampai eutroid kemudan diberikan
cairan kalium Yodida 100-200 mg/hari atau cairan Lugol 10-15 tetes/hari selama 10 hari
sebelum dioperasi untuk mengurangi vaskularisasi

11
2.Konsep Dasar Askep Hipertiroidisme

a. Pengkajian
Riwayat dan pemeriksaan kesehatan berfokus pada kekambuhan gejala yang
berkaitan dengan percepatan metabolisme. Hal ini mencakup keluhan keluarga dan pasien
tentang kepekaan dan peningkatan reaksi emosional. Penting juga untuk menentukan
dampak dari perubahan ini yang telah dialami dalam interaksi pasien dengan kelaurga,
teman, dan rekan kerja. Riwayatnya meliputi stresor lain dan kemampuan pasien untuk
menghadapi stres.

Status nutrisi dan adanya gejala dikaji. Kekambuhan gejala berkaitan dengan output
sistem saraf berlebihan dan perubahan penglihatan dan penampilan mata. Oleh karena
kemungkinan adanya perubahan emosi yang berkaitan dengan hipertiroid, status emosi
dan psikologi pasien dievaluasi. Keluarga pasien mungkin memberikan informasi tentang
perubahan terakhir dalam status emosi pasien.

a. Identitas Pasien

b. Aktifitas / istirahat

Gejala : insomnia, sensitivitas meningkat, otot lemah, gangguan


koordinasi, kelelahan otot.

Tanda : atrofi otot.

c. Sirkulasi

Gejala : palpitasi, nyeri dada (angina).

Tanda :disritma (vibrilasi atrium), irama gallop, mur-mur, peningkatan


tekanan darah dengan tekanan nada yang berat. Takikardi saat
istirahat, sirkulasi kolaps, syok (krisis tiroksikosisi).

d. Eliminasi
12
Gejala : Urine dalam jumlah banyak, perubahan fese; diare

e. Integritas Ego

Gejala : Mengalami stress yang berat baik emosional maupun fisik

Tanda : Emosi labil,depresi.

f. Makanan / Cairan

Gejala : Kehilangan berat badan yang mendadak, Napsu makan

Meningkat, makan sering, haus , mual dan muntah.

Tanda : Pembesaran tiroid, goiter, edema non pitting terutama daerah

Pretibial.

g. Neurosensori

Tanda : Bicaranya cepat dan parau, gangguan status mental dan perilaku,

Tremor halus pada tangan, hiperaktif refleks tendon dalam.

h. Nyeri / Kenyamanan

Gejala : Nyeri orbital, fotofobia.

i. Pernapasan

Tanda : Frekuensi pernapasan meningkat , takipnea, dispnea, edema paru

( pada krisis tirotoksikosis)

j. Keamanan

Tanda : Tidak toleransi terhadap panas, keringat yang berlebihan

Alergi terhadap iodium

Gejala : suhu meningkat diatas 37,4 C, diaforesis, Kulit halus,hangat


13
Dan kemerahan, rambut tipis, mengkilat dan lurus.

Eksoftalmus: retraksi,iritasi pada konjungtiva, dan berair.Pruritus

Lesi eritema (sering terjadi pada pretibial) yang menjadi sangat


parah

k. Seksualitas

Tanda : Penurunan libido, hipomenora,amenorea dan impoten

l. Penyuluhan dan Pembelajaran

Gejala : Ada riwayat keluarga yang mengalami masalah tiroid, riwayat


Hipotiroidisme, terapi hormon atau pengobatan antitiroid,
dihentikan terhadap pengobatan antitiroid, dilakukan pembedahan
tiroidektomi sebagian, riwayat pemberian insulin yang
menyebabkan hipoglikemia, gannguan jantung atau pembedahan
jantung, penyakit yang baru terjadi (pneumonia), trauma,
pemeriksaan rontgen foto dengan kontras.

b. Analisa Data

a. Data subjektif

- Klien mengeluh mual

- Klien mengeluh sesak nafas

- Klien mengeluh sering BAK

- Klien mengeluh lapar tetapi sering BAB

- Klien mengatakan tidak mengerti tentang penyakitna


14
b. Data Objektif

- Klien nampak muntah

- Kulit klien tampak kering dan bersisik

- Respirasi klien meningkat (> 20x/menit)

- BB menurun

- Turgor kulit menurun

- Iritasi pada konjungtiva dan berair

c. Diagnosa Keperawatan

a. Penurunan curah jantung b.d hipertiroid tidak terkontrol,hipermetabolisme,


peningkatan beban kerja jantung.

b. Kelelahan b.d hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energy.

c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d peningkatan metabolism


(peningkatan nafsu makan / pemasukan dengan penurunan berat
badan,mual,muntah.

d. Kerusakan integritas jaringan beruhubunga dengan perubahan mekanisme


perlindungan dari mata ; kerusakan penutupan kelopak mata atau eksoftalmus

e. Gangguan citra tubuh b.d krisis situasi atau kecacatan

f. Ansietas b.d factor fisiologis, status hipermetabolik (stimulasi SSP),efek


pseudokatekolamin dari hormone tiroid.

g. Kurang pengetahuan mengenai kondisi,prognosis dan kebutahan pengobatan .

No Diagnosa Kriteria Hasil Rencana Rasionalisasi

15
keperawatan tindakan
1 DX : 1 Setelah -Pantau tekanan Hipotensi umum dapat terjadi
diberikan darah.Perhatika sebagai akibat dari vasodilatasi
askep selama .. n besarnya perifer yang berlebihan dan
X24 jam tekanan nadi. penurunan volumen sirkulasi.
diharapkan .
klien dapat -Perika -Merupakan tanda adanyya
mempertahank kemungkinan peningkatan kebutuhan O2 oleh
ancurah adanya nyeri otot jantung.
jantung yang dada atau
adekuat sesuai angina yang
dengan dikeluhkan
kebutuhan pasien.
tubuh yang
ditandai -Auskultasi -S1 dan murmur yang menonjol
dengan: suara jantung, berhubungan dengan curah
-TTV stabil perhatikan jantungmeningkat pada keadaan
-Denyut nadi adanya bunyi hipermetabolik.Adanya S3
perifer normal jantung sebagai tanda adanya
-Status mental tanbahan kemungkinan gagal jantung.
baik
-Tidak ada -Pantau -Distrimia sering kali terjadi dan
disritme EKG,catat atau dapat membahayakan fungsi atau
-Pengisian perhatikan curah jantung..
kapiler normal. kecepatan atau
iramajantung
dan adanya
distrimia
-Auskultasi -Tanda awal adanya kongesti paru
suara yang berhubungan dengan
nafas.perhatikan timbulnya gagal jantung.
16
adanya suara
yang tidak
normal (seperti
kreleks)

-Pantau -Demam >38C mungkin rejadi


suhu.Berikan sebagai akibat dari kadar hormon
lingkungan yang berlebihan dan dapat
yang sejuk meningkatkan dehidrasi dan
,batasi menyebabkan peningkatan
penggunaan vasodilatasi perifer,penumpukan
linen,kompres vena dan hipotensi.
dengan air
hangat

-Observasi -dehidrasi yang cepat dapat


gejala haus terjadi yang akan menurunkan
yang volumen sirkulasi dan
hebat,mukosa menurunkan curah jantung.
membran
kering,nadi
lemah

-Kolaborasi -Pemberian IV dapat


berikan cairan memperbaiki volume sirkulasi
melalui IV
sesuai ddengan
indikasi.

17
2 DX :2 Setelah -Pantau TTV -Nadi secara luas meningkat dan
diberikan sebelum dan bahkan saat istirahat,takikardia
askep sesudah (datas 160x/menit) mungkin akan
selama ..X24 aktivitas ditemukan.,
jam diharapkan
dapat -Sarankan -Membantu melawan pengaruh
Menungkapkan pasien untuk dari peningkatan metabolisme
secara verbal mengurangi
tentang aktivitas dan
peningkatan meningkatkan
energy, istirahat
Menunjukkan ditempat tidur
perbaikan jika
kemampuan memungkinkan
untuk
berpartisipasi -berikan -Dapat menurunkan energi dalam
dalam tindakan yang syaraf yang selanjutnya
melakukan dapat membuat meningktakan relaksasi.
aktivitas. pasien
nyaman,seperti
masase

18
3 DX :3 Setelah -Auskultasi -Bising usus hiperaktif
diberikan bising usus mencerminkan peningkatan
askep selama motilitas lmbung yang
(..)X24 jam menurunkan atau mengubah
diharapkanMe fungsi absorpsi.
nunjukkkan
-Pantau -Penurunan berat badan terus
BB yang stabil
masukan menerus dalam keadaan
disertai dengan
makanan setiap masukkan kalori yang cukup
nilai
hari. Dan merupakan indikasi kegagalan
laboratorium
timbang bb terhadap antitiroid.
yang normal
setipa hari serta
dan terbebas
laporkan adanya
dari tanda-
penurunan BB
tanda
malnutrisi.
-Dorong pasien
-Unruk menambahkan kalori tetap
untuk
tinggi pada penggunaan kalori
makandan
yang disebabkan oleh adnya
meningkatkan
hipermetabolik.
jumlah makan
dan juga
makanan kecil
dengan
menggunakan
makanan tinggi
kalori yang
mudah dicerna.

-Kolaborasi :
Konsul dengan
-Mungkin memerlukan bantuan
ahli gizi untuk
untuk menjamin pemasukan zat
19
memberikan makanan yang adekuat..
diet tinggi
kalori, protein,
karbohidart dan
vitamin.

4 DX : 4 Setelah -Observasi -manifestasi umumdari stimulasi


diberikan edema adrenergik yng berlebihan b.d
tindakan peiorbital, tiroksikosis yang memerlukan
perawatan gangguan intervensi pendukung samapi
selama (..)X24 penutupan resolusi crisis dapat
jam diharapkan kelopakmata. menghilangkan simtomatologis.

20
Dapat Lapang
mempertahaka pandang
n kelembaban penglihatan
membran yang sempit, air
mukosa mata, ata yang
terbebas dari berlebihan.
ulkus Catat adanya
Mampu fotofobia, rasa
mengidentifika adanya benda
si tindakan diluar mata dan
untuk nyeri pada mata
-Munculnya gangguan
memberkanper
-Evaluasi penglihatan dapat memperburuk
lindungan pada
ketajaman mata, atau memperbaiki kemandirian
mata dan
laporkan adanya terpai dan perjalanan klinis
pencegahan
pandangan yang penyakit.
komplikasi
kabur atau
rasa nyeri.
pandangan
ganda( diplopia) -Melindungi kerusakan kornea
jika pasien tidak dapat menutup
-Anjurkan
mata dengan sempurna karena
pasien
addema atau karena fibrosis
menggunakan
bantalan lemak.
kaca mata gelap
ketika
bangaundan
tutup dengan
peneutup mata
selamatidur
sesuai
kebutuhan -Menurunkan edema jaringan bila
ada komplikasi yang dapat
21
-Bagian kepala memperberat eksoftalmus.
tempat tidur
ditinggikan dan
batasi
pemasukan
-Memperbaiki sirkulasi dan
garam jika ada
mempertahankan gerakan mata.
indikasi

-Instruksikan
agar pasien
melatih otot
mata
ekstraokular
jika
memungkinkan

5 DX : 5 Setelah -Bersikap -Menigkatkan kepercayaan dan


diberikan realistis dan mengadakan hubungan baik
tindakan positif selama antara pasien dan perwat.
perawatan pengobatan
selama (..)X24 ,pada
jam penyuluhan
diharapkann kesehatan dan
klien dapat menyusun
menyatakan tujuan dalam
penerimaan keterbatasan.
-Kata-kata penguatan dapat
situasi diri,
-Berikan mendukung terjadinya perilaku
memasukkan
penguatan koping positif.
perubahan
positif terhadap
dalam konsep
kemajuan dan
diri tanpa
dorong usaha
harga diri
22
negatif. untuk mengikuti
tujuan
rehabilitasi.
-Memungkinkan respon yang
-Berikan
lebih membantu pasien.
kelompok
pendukung
untuk orang
terdekat.berikan
mereka
informasi
tentang
bagaimana
mereka dapat
membantu
pasien.

6 DX : 6 - Setelah .-Observasi -Ansietas ringat dapat


diberikan tingkah laku ditunjukkan dengan peka
asuhan yang rangsang , Ansieatas berat yang
keperawatan menunjukkan berkembang kedalam keadaan
selama (..)X24 tingkat ansietas panik dapat menimbulkan
jam diharapkan perasaan
klien tampak terancam,keidakmampuan untuk
rileks,mampu berbicara.
mengidentifika
-Kurangi - Mencipatakan lingkungan yang
si cara hidup
stimulasi dari terapeutik,menunjukkan
yang sehat
luar penerimaan bahwa aktifitas
untuk
unit /personel dapat
membagikan
meningkatkan ansieatas pasien.
perasaanya,dan
-
melaporkan
23
ansietas Kolaborasi:beri
berkurang kan obat
-Dapat digunakan bersamaan
sampai tingkat antiansietas
dengan pengobatan untuk
dapat diatasi. (transquilizer,se
menurunkan pengaruh dari
datif dan pantau
sekresi hormon tiroid yang
efeknya)
berlebihan

7 Dx:7

-Setelah
-Tinjau
diberikan -Memberikan nutrien yang
kebutuhan diiit
asuhan adekuat membantu keadaan
makanan dan
keperawatan hipermetabolik.Zat iritatif dan zat
tinjau ulang
selama (..)X24 yang menstimulasi harus dibatasi
mengenai
jam diharapkan untuk menghindariefek akumulasi
nutrisi .
klien mengerti sistemik.
Menghindari
tentang proses
kopi, makanan
penyakit dan
pengawet dan
pengobatannya
makanan
Mengidentifika
pewarna
si hubungan
antara tanda -Jelaskan -Obat antitiroid dapat
dan gejala pada perlunya untuk mempengaruhi atau dipengaruhi
proses mengecek oleh beberapa obat lain yang
penyakit dan dengan dokter membutuhkan monitor terhadap
hubungan atau apoteker kadar obat,serta efek sampinya.
gejala dengan sebelum
faktor meminum obat
penyebabnya yang
diresepkanatau

24
menggunakan
obat yang
-Berat ringannya
dijual.
keadaan,penyebab,usis,dan
-Berikan komplikasi yang muncul akan
informasi yang menentukan tindakan pengobatan.
tepat dengan
keadaan
individu.

e. Evaluasi

Hasil yang diharapkan:

25
1. Klien dapat mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh.

2. Klien dapat mengungkapkan secara verbal tentang peningkatan tingkat energi.

3. Klien dapat menunjukkan berat badan yang stabil

4. Klien dapat mempertahankan kelembapan membran mukosa mata, terbebas dari ulkus.

5. Klien dapat dapat menyatakan penerimaan situasi diri, memasukkan perubahan dalam
konsep diri tanpa harga diri negatif.

6. Klien dapat melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat yang dapat diatasi.

7. Klien mengerti tentang proses penyakitnya dan pengobatannya dan memulai perubahan
pola hidup yang penting dan berpatisipasi dalam tindakan pengobatan.

26
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Hipertiroid adalah suatu ketidakseimbangan metabolik yang merupakan akibat dari


produksi hormon tiroid yang berlebihan.

Manifestasi klinis hipertiroidisme meliputi berabagai perubahan yang berkaitan dengan


status hipermetabolik karena hormon tiroid yang berlebihan serta aktivitas system saraf simpatik
yang berlebihan. Manifestasi klinis yang paling sering adalah penurunan berat badan , kelelahan,
tremor, gugup, berkeringat banyak, tidak tahan panas,palpitasi dan pembesaran tiroid

27

You might also like