You are on page 1of 34

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN.

WT
KHUSUSNYA TN.WT DENGAN STROKE DI BANJAR PASEKAN DESA
KETEWEL, KECAMATAN SUKAWATI, KABUPATEN GIANYAR
TANGGAL 5 s/d 24 SEPTEMBER 2016

OLEH :

DIV KEPERAWATAN TK.3, SEMESTER V

I GUSTI AYU INDAH JULIARI

P07120214031

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR


JURUSAN KEPERAWATAN
2016
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN. WT
KHUSUSNYA TN.WT DENGAN STROKE DI BANJAR PASEKAN DESA
KETEWEL, KECAMATAN SUKAWATI, KABUPATEN GIANYAR
TANGGAL 5 s/d 24 SEPTEMBER 2016

A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. WT
b. Umur : 65 tahun
c. Alamat : Br. Pasekan
d. Telepon :-
e. Pekerjaan : Pembuat katik sate
f. Pendidikan : SD
g. Komposisi keluarga :

Status Imunisasi

Hepat C
Pend Polio DPT
Hub dng itis a
No. Nama JK Umur idika Ket
KK BCG m
n
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 pa
k

1 Tn. WT L KK 65 th SD - - - - - - - - - - - Stroke

2 Ny.WM P Istri 68 th SD - - - - - - - - - - - -

3 Tn.NL L Anak 36 th SMP v v v v v v v V v v v v HT

4 Ny.MA P Menantu 33 th SMP v v v v v v v V v v v V

Tabel.1 Komposisi Keluarga Tn.WT di Banjar Pasekan, Desa Ketewel, Kecamatan


Sukawati, Kabupaten Gianyar, Pada tanggal 5 s/d 24 September 2016.
2. Genogram :
Gambar 1.

Keterangan :
= Meninggal
= Laki-laki masih hidup
= Perempuan masih hidup
= Hubungan perkawinan
= Klien
= Tinggal serumah
Gambar 1. Genogram pada keluarga Tn.WT khususnya Tn.WT dengan stroke
di Banjar Pasekan, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Ganyar,
tanggal 5 s/d 24 September 2016.

Penjelasan genogram keluarga Tn.WT :


Nenek dan kakek dari Tn.WT semuanya sudah meninggal karena
sudah tua. Orang tua dari Tn.WT juga sudah meninggal, Ayah Tn.WT
meninggal akibat Kencing manis, Ibu Tn.WT sudah meninggal karena
sudah tua. Tn.WT mengatakan lupa jumlah saudara dari orang tuanya.
Dari genogram di atas dapat diketahui bahwa Tn.WT merupakan anak
tunggal dari kedua orang tuanya. Tn.WT mempunyai tiga (3) orang anak,
anak perama Tn.WT perempuan namun sudah meninggal 5 tahun yang
lalu akibat penyakit jantung. Anak kedua Tn.WT adalah perempuan dan
sudah menikah ke Banjar Kubur, Desa Ketewel. Tn.WT dan Ny.WM
tinggal bersama anak ketiga mereka (laki-laki) yaitu Tn.NL yang sudah
menikah dengan Ny.MA sejak 4 tahun yang lalu namun belum dikaruniai
anak hingga saat ini.
3. Tipe keluarga

Tipe Keluarga Tn.WT adalah keluarga besar (Exstended Family), yang


terdiri dari : ayah, ibu, satu orang anak, dan satu orang menantu

4. Suku bangsa

Suku Bangsa keluarga Tn.WT adalah Bali, bahasa yang digunakan sehari-
hari adalah bahasa bali.
5. Agama
Keyakinan yang dianut keluarga Tn.WT adalah Agama Hindu. Tidak ada
perbedaan diantara anggota keluarga. Keluarga Tn.WT setiap harinya selalu
menjalankan ibadah sesuai ajaran agama.

6. Status Sosial Ekonomi Keluarga


Pendapatan keluarga Tn.TW sebagian besar diperoleh dari penghasilan
anaknya, yaitu Tn.NL yang bekerja sebagai pembuat mild (ukiran) Rp
1000.000,00 tiap bulannya. Penghasilan Tn.NL tidak menentu setiap
bulannya, tergantung pada jumlah penjualan mild (ukiran). Tn.NL juga
memelihara burung yang sesekali Tn.NL jual jika ada pembeli. Satu ekor
burung bisa mencapai Rp.200.000,00 (harga tergantung pada jenis burung).
Istri Tn.NL yaitu Ny.MA yang bekerja sebagai buruh di warung makan lawar
memperoleh pendapatan 50.000,00 setiap bekerja. Penghasilan dari Tn.NL
dan Ny.MA digunakan untuk membayar hutang dan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga sehari-hari.
Kegiatan sehari-hari Tn.WT adalah membuat katik sate dari bamboo,
pendapatan Tn.WT tidak menentu setiap bulannya, tergantung pada ada
tidaknya pemborong yang membeli katik sate ke rumahnya. Jika ada
pemborong, Tn.WT mendapatkan Rp 300.000,00. Setiap Tn.WT
mendapatkan penghasilan, uang tersebut langsung ditabung.
Sedangkan istri Tn.WT yaitu Ny.WM kadang-kadang menjadi buruh
jagung (menanam dan memanen jagung orang lain) penghasilan Ny.WM
tergantung pada ada tidaknya orang yang menyuruh untuk mengurus ladang
jagungnya. Jika ada maka penghasilan Ny.WM pada setiap bulan Rp
500.000,00 (tergantung luas lading jagung).
Tn.NL mengatakan bahwa penghasilan tersebut digunakan untuk
memenuhi kebutuhan makan, keperluan rumah tangga, keperluan upacara,
adat istiadat, dan membayar hutang. Tn.NL mengatakan total penghasilan
keluarga setiap bulannya Rp.2.500.000,00 sedangkan pengeluaran keluarga
setiap bulannya bisa mencapai Rp.3.000.000,00 yang digunakan untuk
membeli bahan untuk membuat mild, bahan makanan untuk di dapur, untuk
perlengkapan mandi, membayar listrik dan untuk pengeluaran hari raya, serta
kebutuhan sehari-hari lainnya. Jadi bisa dikatakan bahwa pengeluaran
keluarga Tn.WT lebih besar dari pendapatan pada setiap bulannya (ekonomi
kurang). Dari hasil observasi, keluarga Tn.WT mempunyai TV, lemari, sepeda
motor dan sepeda gayung.
7. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Tn.NL mengatakan sesekali Tn.NL dan istrinya (Ny.MA) pergi ke pantai
berdua,di sela-sela kesibukkan mereka. Sedangkan Tn.TW dan Ny WM tidak
mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi sekeluarga, karena Tn.WT tidak
bisa berjalan akibat penyakit Stroke yang diderita, sedangkan Ny.WM harus
menjaga Tn.TW di rumah.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga Tn.WT berada pada tahap VIII yang
merupakan tahap keluarga lanjut usia, dengan ciri-ciri :
a. Penyesuaian tahap masa pensiun dengan cara merubah cara hidup.
b. Menerima kematian pasangan, kawan dan mempersiapkan kematian.
c. Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat.
d. Melakukan life review masa lalu.
2. Riwayat Keluarga Inti
Berdasarkan hasil pengkajian dan pemeriksaan fisik pada tanggal 8
September 2016, didapatkan bahwa Tn.WT memiliki tekanan darah tinggi
yaitu 160/100 mmHg, kadar asam urat Tn.WT 5,0 g/dL, kadar gula darah
Tn.WT 141 g/dL, koles . Dari anamnesa, diketahui Tn.WT menderita stroke
(parsial) yang menyebabkan kedua kakinya lumpuh.
Dari hasil anamnesa yang dilakukan, Ny.WM mengatakan kalau
Ny.WM sesekali merasakan kesemutan di tangannya, setelah dilakukan
pengecekan, kadar asam urat Ny.WM 4,1 g/dL (normal), kadar gula darah
Ny.WM 154 g/dL , kolesterol, tekanan darah Ny.WM 120/70 mmHg
(normal).

Saat dilakukan pemeriksaan kesehatan pada anak Tn.WT yaitu Tn.NL


juga memiliki tekanan darah tinggi yaitu 140/90 mmHg. kadar asam urat
Tn.NL 9,1 g/dL (tinggi), gula darah Tn.NL 205 g/dL (tinggi), koles. Dari
hasil anamnesa, diketahui bahwa Tn.NL sulit untuk mengatur jenis makanan
yang Tn.NL makan, Tn.NL senang makan daging babi, lwar babi dan
kacang-kacangan.
Sedangkan, tekanan darah istri Tn.NL yaitu Ny.MA 110/70 mmHg,
kadar asam urat, gula darah, kolesterol.

4. Riwayat Keluarga Sebelumnya


Saat Tn. WT masih muda Tn.WT kadang-kadang minum alcohol
(tuak), namun sekarang sudah tidak lagi. Sebelum mengalami Stroke parsial,
Tn.WT pernah dioperasi karena urat kejepit di bagian punggung di
RS.Dharma Yadnya, 7 bulan setelah operasi, Tn.WT merasakan kakinya
lemas kemudian tidak mampu berjalan. Kemudian keluarga Tn.WT
memeriksakan keadaan Tn.WT ke Dokter yang menangani Tn.WT saat
operasi sebelumnya di RS.Dharma Yadnya. Tn.WT disarankan untuk
menjalankan operasi kembali, namun karena tidak memiliki biaya dan saat
itu belum ada kartu kesehatan bagi masyarakat kurang mampu, akhirnya
Tn.WT tidak menjalankan operasi. Kemudian kondisi kaki Tn.TW semakin
hari semakin memburuk. Kakinya tidak terasa ketika dipegang, sampai kaku
seperti saat ini. Selama 10 tahun mengalami kelumpuhan, Tn.NL belum
pernah memeriksakan kondisi ayahnya ke Pelayanan Kesehatan selain
karena keterbatasan biaya, Tn.NL mengatakan ayahnya (Tn.WT) tidak ingin
menyusahkan orang lain karena harus menggendongnya dan menyewa mobil
saat membawanya ke Rumah Sakit. Karena sudah lama dibiarkan, sehingga
kondisi kaki Tn.WT semakin memburuk, terkadang kaki Tn.WT gemetar
keras.

C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati oleh keluarga Tn.WT adalah tanah milik
sendiri yang terdiri dari 1 lantai dengan konstruksi bangunan permanen.
Luas tanah 4 Are, yang terdiri dari 1 dapur (5x4m) lantai hanya disemen,
1 kamar mandi ( 2x2m), lengkap dengan bak, jamban dan lantai disemen
dan di keramik, 4 kamar tidur (3 kamar dengan lantai keramik, 1 kamar
hanya dilapisi semen) ukuran masing-maisng kamar 3x2m dengan dinding
batako dilapisi semen sudah dicat, 1 kamar tempat menaruh banten
(3x2m), Merajan, 1 Bale dangin yang terbuat dari kayu dan beton dengan
lantai keramik, atap genteng, 1 sumur, 1 kandang babi (2 ekor) dengan
menggunakan dinding dari batako, 1 kandang ayam (1,5x1m) terbuat dari
kayu. Halaman rumah cukup bersih namun kurang rapi, dapat dilihat dari
penataan barang yang ada di rumah keluarga Tn.WT yang sedikit
berantakan. Pencahayaan dan ventilasi rumah cukup baik, dibuktikan
dengan jumlah jendela ada 9 jendela dan ventilasi berjumlah 12 buah.
Kamar mandi keluarga Tn.WT cukup bersih. Air yang dipakai dapat
mencukupi kebutuhan keluarga. Sumber air dari sumur yang ada di samping
kamar mandi.
a) Ukuran Rumah 4 are.
b) Status kepemilikan : Tn.WT.
c) Atap terbuat dari genteng, lantai keramik dan semen, tembok terbuat
dari batako dilapisi semen dan dicat
d) Jumlah ruangan : 4 kamar tidur, 1 kamar tempat menaruh banten, 1
dapur, 1 kamar mandi, 1 bale dangin,1 kandang babi.
e) Ruang dapur cukup bersih, namun kurang rapi dibuktikan dengan
prabotan yang kurang tertata.
f) Kamar tidur 1 (kamar Tn.NL dan Ny.MA) tampak cukup bersih, cukup
rapi dan sempit. Dinding tebuat dari batako yang disemen kemudian di
cat, lantai dari keramik.
g) Kamar tidur 2 (kamar Tn.WT) tampak cukup bersih, kurang rapi dan
sempit. Dinding tebuat dari batako yang disemen kemudian di cat,
lantai dari keramik, ventilasi dan pencahayaan baik.
h) Kamar tidur 3 (kamar kosong) tampak berantakan. Dinding terbuat dari
semen dan dicat, lantai dari keramik, ventilasi dan pencahayaan baik.
i) Bale dangin tampak rapi, lantai dari keramik, atap dari genteng.
j) Kamar mandi kurang bersih (ada lumuta di dinding dan lantai), lantai
dari semen dan keramik, dinding disemen.
k) Kandang babi cukup bersih (dibersihkan setiap hari).
l) Kandang ayam cukup bersih.
10
8 7

9
6
11
T
5
U S
12
B

4
13

1 2 3 4 ARE

Gambar 2. Denah Rumah keluarga Tn.WT, khususnya Tn..WT dengan Stroke di


Banjar Pasekan, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Pada
tanggal 5 s/d 24 September 2016.
Keterangan:
1. Kamar kosong
2. Kamar Tn.WT
3. Kamar Tn.NL dan Ny.MA
4. Dapur
5. Kamar mandi
6. Sumur (<10m dari kandang babi)
7. Kandang babi
8. Kandang ayam
9. Bale dangin
10. Merajan
11. Kamar tempat banten
12. Kamar Ny.WM
13. Tugu.
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Keluarga Tn.KS tinggal di lingkungan desa dengan penduduknya yang
ramah. Jarak antara rumah yang satu dengan rumah yang lain berdekatan.
Jalan penghubung dari rumah Tn.KS ke rumah tetangga adalah jalan raya
Mata pencaharian tetangga Tn.WT sebagian besar sebagai tukang ukir,
petani dan pedagang. Fasilitas yang ada di lingkungan tempat tinggal
Tn.WT antara lain balai banjar, warung sembako, puskesmas pembantu,
Kantor Kepala Des. Hasil sumber daya alam di lingkungan rumah Tn.WT
adalah bambu, padi, jagung. Warga hidup saling menghormati dan saling
membantu jika warga yang tertimpa musibah.
3. Mobilitas Geografi Keluarga
Tn.WT mengatakan keluarganya merupakan penduduk asli Banjar Pasekan,
Desa Ketewel. Sudah menetap di Ketewel sejak dari lahir. Keluarga ini
dapat beradaptasi dengan baik, ramah, saling menghormati satu sama lain.
Jika keluar rumah, keluarga Tn.WT biasanya jalan kaki atau naik motor.
Sarana transportasi umum di daerah rumah Tn.WT berupa bemo namun
keluarga Tn.WT jarang memanfaatkannya.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga Tn.WT memandang lingkungan tempat tinggalnya sebagai
lingkungan yang baik. Jika ada kegiatan di Banjar seperti ngayah dan
gotong royong Tn.WT tidak bisa ikut berpartisipasi karena kondisi penyakit
yang diderita, namun anak Tn.WT yaitu Tn.NL termasuk aktif dalam
kegiatan-kegiatan di lingkungannya.

5. Sistem Pendukung Keluarga


Informal : Tn.WT mengatakan jika ada masalah di dalam keluarga, maka
Tn.WT akan membicarakannya pada Tn.NL maupun istri dan
menantunya yaitu Ny.WM dan Ny.MA untuk saling mengeluarkan
pendapat dan keluhan satu sama lain. Keluarga Tn.WT tidak
pernah melibatkan keluarga lain atau tetangga untuk ikut
menyelesaikan masalah yang ada dalam keluarga tersebut.
Formal : Tn.NS mengatakan mempunyai akses jaminan kesehatan pada
keluarganya. Bentuk jaminan kesehatan tersebut adalah KIS (Kartu
Indonesia Sehat). Jika ada anggota keluarga yang sakit maka akan
langsung dibawa ke puskesmas dengan menggunakan kartu JKBM
tersebut.

D. STRUKTUR KELUARGA
1. Komunikasi Keluarga
Tn.NL mengatakan pola komunikasi dalam keluarga dilakukan secara
terbuka. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Bali. Frekuensi
komunikasi dalam keluarga setiap hari dilakukan dan selama ini tidak ada
masalah yang ditutupi untuk didiskusikan antar anggota keluarga ataupun
masalah yang berarti dalam keluarga. Hanya saja, saat berkomunikasi
dengan Tn.WT anggota keluarga yang lain harus menggunakan nada yang
lebih tinggi agar dapat didengar oleh Tn.WT, karena Tn.WT mengalami
pengurangan kemampuan pendengaran akibat faktor umur.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Tn.NL mengatakan bahwa yang membuat dan mengambil keputusan dalam
keluarga adalah Tn.WT, dimana keputusan tersebut sudah dibicarakan
sebelumnya dengan anggota keluarga yang lain. Tn.NL mengatakan dalam
keluarga saling menghargai antara satu dengan yang lain, saling membantu
serta saling mendukung. Jika salah satu anggota keluarga memiliki masalah
maka anggota keluarga yang lain dapat saling membantu untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
3. Struktur peran
Formal : Tn.WT mengatakan bahwa keluarganya merupakan warga dari
Banjar Sengguan, Desa Dawan Kaler. Jika ada kegiatan di
lingkungannya anak dan menantunya ikut aktif dalam kegiatan
tersebut, karena keterbatasan Tn.WT maka anak dan menantunya
yang mewakili.

Informal : Tn.WT merupakankepala keluarga di keluarganya, terlepas dari


segala keterbatasan yang beliau miliki, Tn.WT tetap berusa
mencari uang dengan membuat tusuk sate.Sedangkan Ny.WM
sebagai Ibu rumah tangga juga sesekali menjadi buruh jagung.
Anaknya yaitu Tn.NL yang juga merupakan seorang suami dari
Ny.MA, memenuhi kebutuhan keluarga sebagai pembuat mild,
Sedangkan istrinya yaitu Ny.MA yang juga sebagai ibu rumah
tangga juga berusaha menambah penghasilan keluarga dengan
menjadi buruh di sebuah rumah makan lawar babi.

4. Norma Keluarga
Tn.WT mengatakan norma yang berlaku dalam keluarga disesuaikan
dengan agama yang dianut oleh keluarga. Bila ada keluarga yang sakit akan
dibawa ke pelayanan kesehatan. Dari segi budaya Bali daerah setempat,
tidak ada larangan atau pantangan tertentu yang berpengaruh terhadap
kesehatan maupun dalam kegiatan sehari-hari. Tn.WT juga mengatakan
dalam keluarga saling menghormati satu sama lain, namun jika ada masalah
keluarga membicarakan dengan serius antar anggota.

E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Semua anggota keluarga Tn.WT saling menyayangi satu sama lain. Apabila
ada anggota keluarga yang sakit atau yang ditimpa musibah maka anggota
keluarga yang lain saling membantu.
2. Fungsi Sosialisasi
Jika ada kegiatan di lingkungan tempat tinggal, keluarga Tn.WT ikut
berpartisipasi di dalam kegiatan terutama Tn.NL dan Ny.MA. Diwaktu
luang, Ny.WM, Tn.NL dan Ny.MA sering mengobrol dengan tetangga
sekitar jika bertemu di jalan atau saat berkumpul di Banjar. Tn.WT
membiasakan anggota keluarga untuk bisa bermasyarakat dan bergaul di
tengah-tengah masyarakat.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Jika ada anggota keluarga yang sakit, anggota keluarga yang lain segera
membawa anggota keluarga yang sakit ke Puskesmas atau ke Rumah Sakit
dan ikut merawat anggota keluarga yang sakit. Bisa dilihat dari kondisi
keluarga saat Tn.WT sakit, anggota kelurga segera membawa Tn.WT ke
Rumah Sakit dan hingga sekarang, saat Tn.WT lumpuh, anggota keluarga
yang lain ikut merawat Tn.WT. Seperti membantu Tn.WT berpindah,
mengambilkan air untuk mandi, mengambilkan makanan dan sebagainya.
4. Fungsi Reproduksi
Saat ini Ny.WM sudah Menopause, anaknya yaitu Tn.NL sudah menikah
dengan Ny.MA sejak 4 tahun yang lalu (2012) namun sampai saat ini belum
dikaruniai anak. Tn.NL mengatakan sudah sering memeriksa kondisi
kesehatan dirinya dan istrinya ke beberapa Dokter, dan hasilnya normal.
Tn.NL dan Ny.MA saat ini berharap ingin segera dikaruniai anak, sambil
berusaha dan berdoa.
5. Fungsi Ekonomi
Pendapatan keluarga Tn.TW sebagian besar diperoleh dari
penghasilan anaknya, yaitu Tn.NL yang bekerja sebagai pembuat mild
(ukiran) Rp 1000.000,00 tiap bulannya. Penghasilan Tn.NL tidak menentu
setiap bulannya, tergantung pada jumlah penjualan mild (ukiran). Tn.NL
juga memelihara burung yang sesekali Tn.NL jual jika ada pembeli. Satu
ekor burung bisa mencapai Rp.200.000,00 (harga tergantung pada jenis
burung). Istri Tn.NL yaitu Ny.MA yang bekerja sebagai buruh di warung
makan lawar memperoleh pendapatan 50.000,00 setiap bekerja. Penghasilan
dari Tn.NL dan Ny.MA digunakan untuk membayar hutang dan untuk
memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari.
Kegiatan sehari-hari Tn.WT adalah membuat katik sate dari
bamboo, pendapatan Tn.WT tidak menentu setiap bulannya, tergantung
pada ada tidaknya pemborong yang membeli katik sate ke rumahnya. Jika
ada pemborong, Tn.WT mendapatkan Rp 300.000,00. Setiap Tn.WT
mendapatkan penghasilan, uang tersebut langsung ditabung.
Sedangkan istri Tn.WT yaitu Ny.WM kadang-kadang menjadi
buruh jagung (menanam dan memanen jagung orang lain) penghasilan
Ny.WM tergantung pada ada tidaknya orang yang menyuruh untuk
mengurus ladang jagungnya. Jika ada maka penghasilan Ny.WM pada
setiap bulan Rp 500.000,00 (tergantung luas lading jagung).
Tn.NL mengatakan bahwa penghasilan tersebut digunakan untuk
memenuhi kebutuhan makan, keperluan rumah tangga, keperluan upacara,
adat istiadat, dan membayar hutang. Tn.NL mengatakan total penghasilan
keluarga setiap bulannya Rp.2.500.000,00 sedangkan pengeluaran keluarga
setiap bulannya bisa mencapai Rp.3.000.000,00 yang digunakan untuk
membeli bahan untuk membuat mild, bahan makanan untuk di dapur, untuk
perlengkapan mandi, membayar listrik dan untuk pengeluaran hari raya,
serta kebutuhan sehari-hari lainnya. Jadi bisa dikatakan bahwa pengeluaran
keluarga Tn.WT lebih besar dari pendapatan pada setiap bulannya (ekonomi
kurang). Dari hasil observasi, keluarga Tn.WT mempunyai TV, lemari,
sepeda motor dan sepeda gayung.

F. TUGAS PERAWATAN KELUARGA


a. Mengenal masalah kesehatan
Tn.WT baru mengetahui bahwa dirinya menderita Stroke setelah di
bawa ke Rumah Sakit Dharma Yadnya oleh keluarganya.
b. Mengambil Keputusan
Jika ada anggota keluarga yang sakit, anggota keluarga yang lain segera
membawa anggota keluarga yang sakit ke Puskesmas atau ke Rumah
Sakit. Bisa dilihat dari kondisi keluarga saat Tn.WT sakit, anggota
kelurga segera membawa Tn.WT ke Rumah Sakit.
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Saat Tn.WT mengalami kelumpuhan, anggota keluarga yang lain ikut
merawat Tn.WT. Seperti membantu Tn.WT berpindah, mengambilkan
air untuk mandi, mengambilkan makanan dan sebagainya. Namun,
keluarga Tn.WT belum mengetahui bagaimana cara merawat penderita
Stroke, dapat dibuktikan saat Tn.WT mulai mengalami kelumpuhan,
seharusnya keluarga Tn.WT melatih Tn.WT untuk menggerakkan
anggota tubuhnya agar tidak kaku, namun keluarga hanya memijat dan
mengira sakitnya akan hilang.
d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah
yang sehat
Keluarga Tn.WT kurang mampu memelihara dan memodifikasi
lingkungan rumah. Dapat dilihat dari kondisi rumah yang cukup bersih
namun peletakan perabotan rumah masih sedikit berantakan, selain itu
jarak letak sumur dengan kandang babi < 10 meter. Keluarga Tn.WT
banyak memelihara binatang, seperti babi (2 ekor), ayam (3 ekor),
anjing 3 (ekor) sudah divaksin, dan burung (10 ekor). Ny.WM
membersihkan kandang babi setiap hari, Tn.NL membersihkan kandang
ayam dan sarang burung seminggu sekali. Ny.WM juga membersihkan
kamar mandi setiap hari.
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga Tn.WT sudah menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia,
apabila ada keluarga yang sakit diantar berobat ke Puskesmas dan
Rumah Sakit.

G. STRES DAN KOPING KELUARGA


1. Stres jangka panjang dan jangka pendek
Stres jangka panjang :
Ny.WT mengatakan khawatir dengan penyakit yang diderita dan takut kalau
keturunannya menderita penyakit yang sama. Selain itu, Tn.NL dan Ny.MA
ingin agar mereka segera dikaruniai anak.
Stres jangka pendek :
Tn.NL dan Ny.WM mengatakan memikirkan hari ini dan besok untuk
makan dan pemenuhan kebutuhan sehari hari.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Jika ada masalah keluarga Tn.NL sangat tanggap terhadap masalah yang ada
dan pemecahan masalahnya selalu diselesaikan dengan musyawarah
didalam keluarga bersama anggota keluarganya. Keluarga Tn.WT setia
merawat Tn.WT saat kondisi Tn.WT semakin memburuk. Tn.WT juga tetap
semangat, walaupun kakinya lumpuh, tapi Tn.WT tetap berusaha bekerja
yaitu dnegan membuat katik sate.
3. Strategi koping yang digunakan
Tn.NL mengatakan jika ada masalah selalu mendiskusikan dalam keluarga
sehingga masukan dari keluarga dapat membantu dalam menyelesaikan
masalah.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga
menghadapi masalah secara maladaptif.
H. Pengkajian Mental dan Kognitif Tn.WT
a. Short Portable Mental Status Questionaire (SPMSQ) :
Short Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ)
Skor
No Pertanyaan Jawaban
+ -
- 1. Tanggal berapa hari ini? 9
+ 2. Hari apa sekarang ini? Rabu
+ 3. Apa nama tempat ini? Ketewel
4. Berapa nomor telepon Anda?
+ 4a. Di mana alamat Anda? (tanyakan hanya bila klien Br.Pasekan
tidak mempunyai telepon)
+ 5. Berapa usia Anda? 60 lebih
- 6. Kapan Anda lahir? 1951
- 7. Siapa presiden Indonesia sekarang? Tidak
tahu
- 8. Siapa presiden sebelum Pak Jokowi? Tidak
tahu
+ 9. Siapa nama kecil ibu Anda? Ningkek
+ 10. Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari Bisa
setiap angka baru, semua secara menurun.

Jumlah kesalahan total 4


Keterangan :

Kesalahan 0-2 : Fungsi intelektual utuh


Kesalahan 3-4 : Kerusakan intelektual ringan
Kesalahan 5-7 : Kerusakan intelektual sedang
Kesalahan 8-10 : Kerusakan intelektual berat
Jumlah kesalahan total Tn.WT yaitu 4, maka pasien termasuk dalam
kategori kerusakan intelektual ringan.
b. Mini Mental State Exam (MMSE) :
No PENILAIAN NILAI
TES
TOTAL
ORIENTASI
1 Sekarang ini Tahun berapa? 4 1
Bulan apa? 1
Tanggal berapa? 1
Hari apa? 0
Musim apa? 1
2 Kita dimana Negara mana? 4 0
Provinsi mana? 1
Kota mana? 1
Desa mana? 1
Banjar apa? 1
PENCATATAN
3 Sebutkan 3 objek dengan waktu 1 detik tiap 3 3
objek. Kemudian minta pasien menyebutkan
3 objek tersebut. Ulangi jawaban pasien
sampai dapat menyebutkan ketiganya.
ATENSI DAN KALKULASI
4 Seri 7, minta pasien untuk menghitung mundur 5 5
dengan selisih 7 dimulai dari angka 100.
Berikan satu nilai untuk tiap jawaban yang
benar. Hentikan setelah lima jawaban.
Alternative lain: eja secara mundur kata
RUMAH
MENGINGAT KEMBALI
5 Minta pasien untuk menyebutkan 3 objek yang 3 3
telah dipelajari pada pertanyaan nomer 3.
Berikan satu nilai untuk jawaban yang benar.
BAHASA
6 Tunjuk pada sebuah pensil dan sebuah arloji 2 2
tangan. Minta pasien untuk menyebutkan nama
benda yang anda tunjuk.
7 Minta pasien untuk mengulang: tanpa, bila, 1 1
dan, atau, tetapi.
8 Minta pasien untuk mengikuti 3 tahap tugas : 3 3
ambil lipatan kertas dengan tangan kanan
anda
lipat kertas menjadi dua
letakkan kertas diatas lantai
9 Minta pasien membaca dan melakukan tugas 1 1
yang dibaca
mohon pejamkan mata anda
10 Minta pasien untuk menulis kalimat pilihan 1 1
sendiri pada dua garis (kalimat mengandung
subjek dan objek dan harus mempunyai arti)
abaikan kesalahan eja saat menilai
11 Minta pasien untuk menyalin gambar dibawah 1 1
ini (berikan nilai 1 bila semua sisi dan sudut
tergambar utuh dan gambar yang saling
memotong merupakan sebuah segi 4)
TOTAL SKOR YG DIPEROLEH 28
Keterangan :

Skor 24-30 : Status kognitif normal


Skor 17-23 : Kemungkinan gangguan kognitif
Skor 0-16 : Gangguan kognitif

Jumlah skor yang diperoleh Tn.WT yaitu 28, maka Tn.WT termasuk
dalam kategori status kognitif normal.
c. Inventaris Depresi GDS short from :

NO PERNYATAAN YA TIDAK SKOR


1 Saya merasa hidup ini sangat memuaskan 1

2 Saya mengalami penurunan aktivitas dan 1


minat

3 Saya merasa hidup tak berarti 0

4 Saya merasa hidup membosankan 1

5 Saya memiliki semangat yang berlebihan 0


sepanjang waktu

6 Saya merasa akan terjadi sesuatu yang buruk 0

7 Saya merasa tak berdaya 0

8 Secara umum saya menganggap hidup ini 0


indah

9 Saya merasa hidup ini bahagia 0

10 Saya merasa paling bahagia minggu ini 0

11 Saya lebih suka tinggal dirumah daripada 1


keluar melakukan hal-hal yang baru

12 Saya memiliki banyak masalah 0


13 Saya merasa sangat berharga 0

14 Saya merasa penuh semangat dalam 0


memandang suatu kegiatan

15 Saya merasa orang-orang disekitar saya baik 0

TOTAL SKOR 4
Keterangan :

0-10 = not depressed

11-20 = mil depression

21-30 = severe depression

Tn.WT memperoleh skor 4, sehingga pasien masuk dalam kategori tidak


depresi.

d. Tingkat Pengetahuan tentang Penyakit yang Diderita


Pada Rabu, 14 September 2016

Tingkat Pengetahuan tentang Penyakit yang Diderita (Stroke)

Skor
No Pertanyaan Jawaban
+ -
- 1. Apa itu Stroke ? Tdk tahu
+ 2. Bagaimana tanda dan gejala penderita Stroke ? Kaki
lemas
- 3. Apa saja penyebab Stroke ? Tidak
tahu
- 4. Bagaimana cara mencegah Stroke ? Tidak
tahu
- 5. Bagaimana cara penanganan pasien Stroke ? Tidak
tahu
Total jawaban benar : 1
Keterangan :
0-2 : Tidak tahu penyakit yang diderita
3-4 : Cukup mengetahui penyakit yang diderita
5 : Memahami penyakit yang diderita
Dari tabel tingkat pengetahuan terhadap penyakit yang diderita, pada
Minggu, 14 September 2016 Tn.WT hanya mampu menjawab 1
pertanyaan, sehingga Tn.WT termasuk tidak tahu tentang penyakit yang
diderita.

Pada Senin, 19 September 2016

Tingkat Pengetahuan tentang Penyakit yang Diderita (Stroke)

Skor
No Pertanyaan Jawaban
+ -
- 1. Apa itu Stroke ? Tdk tahu
+ 2. Bagaimana tanda dan gejala penderita Stroke ? Kaki
lemas
- 3. Apa saja penyebab Stroke ? Tidak
tahu
- 4. Bagaimana cara mencegah Stroke ? Tidak
tahu
- 5. Bagaimana cara penanganan pasien Stroke ? Tidak
tahu
Total jawaban benar : 1
Keterangan :
0-2 : Tidak tahu penyakit yang diderita
3-4 : Cukup mengetahui penyakit yang diderita
5 : Memahami penyakit yang diderita
Dari tabel tingkat pengetahuan terhadap penyakit yang diderita, pada
Senin, 19 September 2016 Tn.WT hanya mampu menjawab 1 pertanyaan,
sehingga Tn.WT termasuk tidak tahu tentang penyakit yang diderita.
Pada Selasa, 20 September 2016

Tingkat Pengetahuan tentang Penyakit yang Diderita (Stroke)

Skor
No Pertanyaan Jawaban
+ -
- 1. Apa itu Stroke ? Tdk tahu
+ 2. Bagaimana tanda dan gejala penderita Stroke ? Kaki
lemas
- 3. Apa saja penyebab Stroke ? Tidak
tahu
- 4. Bagaimana cara mencegah Stroke ? Tidak
tahu
- 5. Bagaimana cara penanganan pasien Stroke ? Tidak
tahu
Total jawaban benar : 1
Keterangan :
0-2 : Tidak tahu penyakit yang diderita
3-4 : Cukup mengetahui penyakit yang diderita
5 : Memahami penyakit yang diderita
Dari tabel tingkat pengetahuan terhadap penyakit yang diderita, pada
Selasa, 20 September 2016 Tn.WT hanya mampu menjawab 1
pertanyaan, sehingga Tn.WT termasuk tidak tahu tentang penyakit yang
diderita.
e. Indeks Katz

(A). Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, kekamar kecil,


berpakaian dan mandi

(B). Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut

(C). Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi dan fungsi tambahan

(D). Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi berpakaian dan fungsi
tambahan
(E). Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakain, ke kamar
kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan

(F). Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, kekamar


kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan

(G). ketergantungan pada keenam fungsi tersebut.

Lain-lain tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat


diklasifikasikan sebagai C, D, E atau F.

Dari hasil pengkajian dan observasi, Tn.WT memperoleh nilai E, sehingga


pasien memiliki kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakain,
ke kamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan.

I. Data Pemeriksaan Fisik Neurologis


a. Pemeriksaan Perangsangan Selaput Otak
1) Tes Kaku kuduk (+)
b. Pemeriksaan Motorik
1) Tenaga

5-5-5 0-0-0
Ekstremitas atas :5
5-5-5 0-0-0 Ekstremitas bawah :0

2) Tonus
Ekstremitas atas : Normal
Ekstremitas bawah : Penurunan
3) Langkah dan Gaya Jalan (Tidak mampu)
c. Fungsi Luhur
GCS: E4, V5, M6 (normal)
d. Pemeriksaan 12 Nervus Kranial :
Tabel 2, Pemeriksaan 12 Nervus kranial pada Tn.WT dengan Stroke
di Banjar Pasekan, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar.
Pada Rabu, 14 September 2016.
No Nervus (Saraf) Keterangan

1 Nervus Olfactorius (N.I) Penciuman dalam batas normal

2 Nervus Opticus (N.II) Nervus = 5/20, lapang pandang normal


(+)

3 Nervus Okulomotoris Refleks pupil (+), saraf motorik


(N.III) pergerakan mata ke arah atas (+)

4 Nervus Trochlearis (N.IV) Saraf motorik pergerakan bola mata ke


bawah (+), kedudukan bola mata
simetris

5 Nervus Trigeminus (N.V) Menggerakkan rahang ke semua sisi (+),


sensibilitas pada pipi dan dahi (-), reflex
kedip (+)

6 Nervus Abdusen (N.VI) Saraf motoric pergerakan bole mata ke


samping (+)

7 Nervus Fasialis (N.VII) Sudut kiri dan kanan bibir simetris (+),
otot wajah saat istirahat simetris (+)

8 Nervus Acusticus (N.VIII) Pengurangan kemampuan pendengaran

9 Nervus Glossopharingeal Mampu membedakan rasa manis,


(N.IX) pahit,asin, asam, pedas (+)

10 Nervus Vagus (N.X) Mampu menelan makanan (+)

11 Nervus Accessorius (N.XI) Mampu menggerakan pundak saat diberi


tahanan (+)

12 Nervus Hypoglosus (N.XII) Mampu menjulurkan lidah (+),


menggerakkan lidah ke semua sisi (+)

J. Pemeriksaan Fisik
Tabel 3. Pemeriksaan Fisik Keluarga Tn.WT
Pemeriksaan dilakukan pada Rabu, 14 September 2016, pukul 11.30 Wita, dan
didapat hasil seperti tabel dibawah ini :
Hasil Nama Anggota Keluarga
Pemeriksaan
Tn.WT Ny.WM Tn.NL Ny.MA
Fisik
KU Baik Baik Baik Baik

TD Kunjungan I Kunjungan I Kunjungan I Kunjungan I


:160/100 mmHg :120/70 mmHg :140/90 mmHg :110/70 mmHg
Kunjungan II : Kunjungan II : Kunjungan II : Kunjungan II :
150/100 mmHg 120/90 mmHg 130/90 mmHg 120/80 mmHg
Kunjungan III : Kunjungan III : Kunjungan III : Kunjungan III :
130/90 mmHg 120/80 mmHg 130/90 mmHg 110/80 mmHg
Nadi 88x/menit 86x/menit 82x/menit 84x/menit

Suhu 36,5oC 36,2oC 36oC 36oC


BB 74 kg 40 kg 82 kg 52kg
RR 20x/menit 20x/menit 20x/menit 20x/menit
TB 182 cm 148 cm 166 cm 150 cm
LL - - -
Kepala Mesocepal, Mesocepal, rambut Mesocepal, Mesocepal,
rambut cukup bersih, beruban, rambut bersih, rambut bersih,
bersih, beruban, lurus. warna hitam dan warna hitam dan
lurus lurus. lurus.
Mata Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
konjungtiva tidak konjungtiva tidak konjungtiva
konjungtiva
anemis, sklera anemis, sklera tidak anemis,
tidak anemis,
tidak ikterik, tidak ikterik, visus sklera tidak
sklera tidak
visus : 5/20 : 6/60 ikterik, visus : ikterik, visus :
6/3 6/6
Hidung Bersih, Bersih, penciuman Bersih, Bersih,
penciuman baik, baik, tidak ada penciuman baik, penciuman baik,
tidak ada pernapasan cuping tidak ada tidak ada
pernapasan hidung. pernapasan pernapasan
cuping hidung. cuping hidung. cuping hidung.
Telinga Kotor, simetris, Bersih, simetris, Bersih, simetris, Bersih, simetris,
tidak ada tidak ada serumen, tidak ada tidak ada
serumen, fungsi fungsi serumen, fungsi serumen, fungsi
pendengaran pendengaran baik. pendengaran pendengaran
berkurang. baik. baik.
Mulut, gigi, Bersih, mukosa Bersih, mukosa Bersih, mukosa Bersih, mukosa
lidah bibir lembab, gigi bibir lembab, gigi bibir lembab, bibir lembab,
ompong, lidah ompong, lidah gigi penuh, lidah gigi penuh, lidah
normal. normal. normal. normal.
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
Dada Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada
simetris, tidak ada simetris, tidak ada simetris, tidak simetris, tidak
penggunaan otot penggunaan otot ada penggunaan ada penggunaan
otot otot
Paru paru Auskultasi paru Auskultasi paru Auskultasi paru Auskultasi paru
vaskuler vaskuler vaskuler vaskuler
Jantung Ictus cordis tidak Ictus cordis tidak Ictus cordis tidak Ictus cordis tidak
tampak, bunyi tampak, bunyi tampak, bunyi tampak, bunyi
jantung I,II murni jantung I,II murni jantung I,II jantung I,II
murni murni
Abdomen Datar, simetris, Datar, simetris, Datar, simetris, Datar, simetris,
tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tekan tekan tekan tekan
Ekstrimitas Ekstremitas Tidak ada varises, Tidak ada Tidak ada
dan bawah kaku, tidak ada edema, varises, tidak ada varises, tidak ada
kekuatan sensibilitas atau kesemutan pada edema, edema,ekstremit
otot rasa raba ekstremitas kesemutan pada as atas dan
berkurang, R O M atas,sensibilitas ekstremitas bawah dalam
terbatas, akral normal, R O M bawah, kondisi baik,
hangat, capillary terbatas, akral sensibilitas sensibilitas
refill time < 3 hangat, capillary normal, R O M normal, R O M
detik, kuku kotor, refill time < 3 terbatas, akral terbatas, akral
kekuatan otot : detik, kuku bersih, hangat, capillary hangat, capillary
kekuatan otot : refill time < 3 refill time < 3
555 555
detik, kuku detik, kuku
555 555
000 000 bersih, kekuatan bersih, kekuatan
555 555 otot : otot :
555 555 555 555
555 555 555 555
Genetalia Berjenis kelamin Berjenis kelamin Berjenis kelamin Berjenis kelamin
laki-laki, tidak perempuan, tidak laki-laki, tidak perempuan, tidak
ada alat bantu. ada alat bantu. ada alat bantu. ada alat bantu.
Kesimpulan Sakit Sehat Sakit Sehat

Kesimpulan :

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Tn.WT mengalami Stroke parsial
(ekstremitas bawah) dan juga memiliki tekanan darah tinggi (penyebab Stroke).
Selain itu, Tn.NL juga memiliki gejala Hipertensi dan asam urat tinggi.

Harapan keluarga
Keluarga menyatakan sangat senang dengan kehadiran perawat dan
berharap kehadiran perawat akan sangat membantu keluarga dalam memberi
informasi tentang cara merawat, cara pencegahan, serta penanganan Stroke dan
Hipertensi yang diderita oleh Tn.WT.

Tingkat Kemandirian Keluarga


Keluarga Tn.WT termasuk kedalam tingkat kemandirian III ( keluarga mandiri
tingkat III/KM-III) dengan kriteria atau ciri-ciri :
1. Menerima petugas perawatan kesehatan masyarakat
2. Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana
keperawatan
3. Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatan secara benar
4. Melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai yang dianjurkan
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan secara aktif
6. Melaksanakan tindakan pencegahan sesuai anjuran.
Diberikannya asuhan keperawatan keluarga pada keluarga Tn.WT bertujuan untuk
meningkatkan tingkat kemandirian keluarga hingga pada tahap IV sehingga
keluarga dapat mandiri dengan cara memberikan pendidikan kesehatan dan
pelayanan kesehatan serta memotivasi keluarga untuk senantiasa memelihara
kesehatannya secara mandiri.
K. ANALISA DATA

No. Data Problem Etiologi

1. Data Subjektif : Hambatan Stroke


1. Tn.WT mengatakan sensibilitas atau mobilitas fisik
rasa raba di kakinya berkurang Kerusakan saraf
2. Tn.WT mengeluh kakinya kaku Accessorius (Nervus XI)
karena tidak pernah dilatih
3. Tn.WT mengatakan kadang-kadang Penurunan fungsi motoric
merasakan sakit pada punggung dan kerusakan
muskuluskeletal
belakang
4. Tn.NL mengatakan Ayahnya tidak
bisa bekerja menjadi buruh lagi, Kelemahan pada anggota
gerak
Tn.WT hanya bisa duduk sambil
membuat katik sate
5. Tn.WT mengatakan anggota Lumpuh separuh

keluarga yang lain selalu


membantunya dalam berpindah Hambatan mobilitas fisik
tempeh, mengambilkan makanan
dan mengambilkan air untuk mandi.

Data Objektif :
1. Kaku kuduk (+)
2. GCS = 15 (normal)
3. TD : 160/100 mmHg
4. Nadi : 88 x/menit
5. RR : 20 x/menit
6. S : 36,50 C
7. R O M terbatas
8. Tonus otot =
555 555
000 000
555ADL Tn.WT = Kemandirian dalam
semua hal kecuali mandi, berpakain,
ke kamar kecil, berpindah dan satu
fungsi tambahan (E).

2. Data Subjektif : Defisiensi Stroke


1. Keluarga Tn.WT mengatakan pengetahuan
kurang mengerti tentang tanda dan Proses penyakit yang
gejala, penyebab serta cara merawat berkepanjangan
anggota keluarga dengan Stroke,
selama ini keluarga hanya Ketidaktahuan keluarga
membantu Tn.WT dalam memenuhi mengenai cara merawat
aktivitas sehari-hari seperti pasien Stroke
membantu Tn.WT berpindah
tempa\\t, mengambilkan makanan, Kurangnya informasi dan
mengambilkan air untuk mandi. pendidikan kesehatan
2. Keluarga Tn.WT mengatakan tidak
pernah melatih menggerak-gerakkan Defisiensi Pengetahuan
kaki Tn.WT (tidak tahu cara
merawat penderita Stroke).

Data Objektif :
1. Pasien terlihat kebingungan ketika
saat ditanya tanda dan gejala,
penyebab dan cara merawat pasien
Strok.
Tabel 3. Analisa Data keluarga Tn.WT Khususnya Tn.WT dengan penyakit Stroke di
Bnajar Pasekan, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Pada 5 s/d 24 September
2015.

Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga


No. Diagnosa Keperawatan Keluarga

1. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskular


2. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi dan pendidikan
kesehatan.

Skoring :

Nyeri kronis (sakit kepala) berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenai


penanganan tanda gejala dan cara merawat keluarga yang menderita hipertensi.

No. KRITERIA SKOR BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN


1. Sifat masalah Masalah bersifat aktual karena
Skala : Aktual 3 1 3 sudah terjadi. Hambatan
1 = 1
Resiko 2 3 mobilitas fisik pada Tn.WT
Potensial 1
2. Kemungkinan Kemungkinan masalah dapat
masalah dapat diubah diubah adalah sebagian, saat ini
Skala : Mudah 2 2 kaki Tn.WT sudah kaku karena
1
Sebagian 1 2 =1 tidak pernah dilatih untuk
2
Tidak dapat 0 digerakkan dan tekanan
darahnya 160/100 mmHg
(tinggi).
3. Potensial masalah Potensial masalah untuk
untuk dicegah dicegah tinggi karena apabila
Skala : Tinggi 3 1 3 masalah tidak cepat diatasi
1 = 1
Cukup 2 3 maka akan mengakibatkan
Rendah 1 komplikasi penyakit berat
lainnya.
4. Menonjolnya Keluarga mengetahui penyakit
masalah 2 1 yang diderita oleh Ny.NW dan
Skala : Masalah segera membawa Ny.NW
berat, harus segera 1 berobat ke puskesmas agar
2
ditangani 1 = 1 segera mendapatkan
2
Ada masalah tetapi 0 penanganan.
tidak perlu ditangani
Masalah tidak
dirasakan

JUMLAH 4

Skoring :
Resiko terjadinya komplikasi hipertensi berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga dengan penyakit hipertensi.

NO KRITERIA SKOR BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN

1 2 3 4 5 6

1. Sifat masalah Sifat masalah aktual karena


keluarga mengatakan sering
Skala : Aktual 3 1
3
1 = 1 mengeluh sakit kepala dan
Resiko 2 3
jantung berdebar-debar saat

Potensial 1 tekanan darahnya meningkat.


2. Kemungkinan masalah Kemungkinan masalah dapat
dapat diubah diubah sebagian, karena
keluarga kooperatif untuk
Skala : Mudah 1
2 2 2 = 1 menerima penjelasan tentang
2
Sebagian cara merawat anggota keluarga
1
Tidak dapat dengan penyakit hipertensi
0

3. Potensial masalah Potensial masalah untuk


untuk dicegah dicegah tinggi karena adanya
keinginan keluarga untuk
Skala : Tinggi 3
3 3 1 = 1 mengetahui komplikasi, cara
3
Cukup mencegah hipertensi, dan cara
2
Rendah merawat anggota keluarga
1
dengan penyakit hipertensi

4. Menonjolnya masalah Keluarga mengetahui penyakit


yang diderita oleh Ny.NS,
Skala : Masalah berat, 2 1
namun kurang mengerti tentang
harus segera ditangani
cara merawat anggota keluarga
Ada masalah tetapi 2
1 1 = 1 dengan penyakit hipertensi
2
tidak perlu ditangani sehingga perlu diberikan

Masalah tidak informasi yang lebih jelas dan

dirasakan 0 lengkap supaya keluarga bisa


merawat Ny.NS

JUMLAH 4

Prioritas Diagnosa Keperawatan

Prioritas Diagnosa Keperawatan Skor


1. Nyeri kronis (sakit kepala) berhubungan dengan ketidaktahuan 4
keluarga mengenai penanganan tanda gejala dan cara merawat
keluarga yang menderita hipertensi.
2. Resiko terjadinya komplikasi hipertensi berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan 4
penyakit hipertensi.

You might also like