Professional Documents
Culture Documents
The receptivity Panelists Against Brownies Bake Made from Flour of Bulbs
Daluga (Cyrtospermamerkussi (Hassk) (Schott)
ABSTRACT
ABSTRAK
1
ketahanan pangan. Sebagai komoditi yang mudah rusak, daluga memerlukan
penanggulangan khusus untuk memperpanjang masa simpanya salah satu yang
dilakukan adalah diolah menjadi tepung subtitusi dalam hal ini dalam pembuatan
kue brownies. Brownies merupakan produk bakery yang termasuk dalam kategori
cake dengan bahan dasar terigu. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi daya
terima panelis terhadap brownies panggang yang menggunakan bahan baku
subtitusi tepung daluga. Manfaat dari penelitian ini yaitu memberikan informasi
berapa persen tepung daluga yang dapat disubtitusi dalam pembuatan brownies.
Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Legkap dengan tiga kali
ulangan, objek penelitian yatiu Tepung umbi Daluga, dengan perlakuan subtitusi
tepung daluga 100% tepung terigu 0%, tepung daluga 80% tepung terigu 20%,
tepung daluga 60%, tepung terigu 40%, tepung daluga 40% tepung terigu 60%
dan 20% tepung daluga 80% tepung terigu. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa warna yang dihasilkan dari brownies subtitusi tepung daluga yaitu
berwarna coklat muda yang dihasilkan karena adanya penambahan tepung cocoa
atau coklat bubuk. Rasa dari brownies tepung daluga disukai oleh panelis
diakibatkan karena adanya komponen seperti susu,telur, dan tepung cocoa. Aroma
yang dihasilkan memiliki aroma khas brownies pada umumnya. Tekstur dari
brownies tersebut lembut dan padat dikarenakan adanya bahan tambahan seperti
telur. Sedangkan daya mengembang terjadi karena adanya pemanasan. Semakin
besar jumlah tepung terigu, semakin besar pula daya mengembang brownies yang
dihasilkan. Kualitas sensori atau uji Daya Terima Panelis yang paling banyak
disukai adalah yang menggunakan 80% tepung terigu dan 20% tepung umbi
daluga.
Kata kunci : Tepung Daluga, Brownies Panggang
2
diolah menjadi bentuk tepung. Bahan dan Alat
Tepung daluga ini dapat
dimanfaatkan sebagai bahan subtitusi Bahan yang digunakan dalam
atau pengganti tepung terigu pada pembuatan brownies adalah terigu
pengolahan produk kue. dan tepung umbi daluga yang
Brownies merupakan produk berasal dari umbi daluga segar dari
bakery yang termasuk dalam kategori daerah Sangihe. Sedangkan
cake. Brownies termasuk golongan komposisi bahan yang digunakan
cake dengan warna coklat kehitaman dalam pembuatan kue brownies
dan memiliki rasa khas dominan adalah telur,gula pasir ,susu bubuk,
coklat. Produk ini termasuk sebagai coklat bubuk yang bermerek van
intermediate-moisture foods dengan houten, minyak, garam, dan margarin
total kadar air lebih rendah 10-20% sebagai bahan pengoles wadah.
dari roti (Cauvain and Young, 2006).
Alat untuk produksi yang
Brownies adalah makanan dengan
digunakan diantaranya adalah
bahan dasar tepung terigu, dimana
timbangan, cetakan, oven, kompor,
kandungan protein, lemak dan
mixer dan perlengkapan lainya
karbohidratnya cukup tinggi. Dengan
seperti alat pengering kabinet rak
adanya subtitusi tepung daluga dalam
dalam proses pembuatan tepung.
pembuatan brownies maka akapn
mempengaruhi ataupun akan
MetodePenelitian
merubah sifat- sifat organoleptik dan
Metode yang digunakan
daya terima brownies tersebut,
dalam penelitian ini adalah
sehingga perlu dilakukan uji
Rancangan Acak Lengkap dengan
organoleptik.
perlakuan tiga kali ulangan.
Uji organoleptik merupakan
Perlakuan yang dilakukan adalah
cara menguji sebuah produk yang
subtitusi tepung umbi daluga dan
menggunakan indera manusia yang
tepung terigu disajikan sebagai
dihitung skalanya dengan tingkat
berikut :
kesukaan para panelisnya. Melalui
Perlakuan A =Tepung daluga 100%
pengujian ini dapat membantu
: tepung terigu 0%
mengetahui persen tingkat kesukaan
panelis terhadap kue brownies umbi Perlakuan B= Tepung daluga 80 %
daluga. Tujuan Penelitian ini : Tepung terigu 20%
bertujuan untuk mengevaluasi daya
terima panelis terhadap brownies PerlakuanC = Tepung daluga 60%
panggang yang menggunakan bahan : Tepung terigu 40%:
baku subtitusi tepung daluga.
PerlakuanD = Tepung daluga 40%
METODOLOGI PENELITIAN : Tepungterigu 60%
Tempat dan Waktu Penelitian Perlakuan E = Tepung daluga 20%
Penelitian ini dilakukan di : Tepung terigu 80%
Laboratorium Ilmu Pangan dan
Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan ProsedurKerja
Teknologi Pertanian Fakultas PembuatanTepung Daluga
Pertanian Universitas Sam Ratulangi
Manado 2bulan. Pembuatan tepung daluga
diawali dengan penyortiran umbi
3
daluga, dikupas, dicuci dengan air panelis mengemukakan tanggapan
mengalir ,pengecilan ukuran, dicuci senang, suka, atau kebalikannya
di air yang mengalir, diiris dengan menggunakan skala hedonik.
mengunakan slicer dengan ketebalan Skala hedonik dapat direntangkan
0,1 mm, kemudian direndam dengan menurut skala yang dikehendaki,
larutan NaCl sebanyak 1 gram sedangkan uji mutu hedonik yaitu
dengan 10 liter air per 1 kg bahan pengujian yang menyatakan kesan
selama 45 menit kemudian dicuci panelis tentang baik atau buruknya
kembali di air mengalir dan suatu bahan.
ditiriskan.
Setelah itu irisan umbi Variabel yang diamati adalah :
daluga diletakkan diatas wadah dan
Uji hedonik atau Uji Tingkat
di keringkan dengan menggunakan
kesukaan(Meiilgaard dkk, 2007)
alat kabinet rak selama 8 jam. Irisan
Uji organoleptik dengan
umbi daluga yang sudah kering
menggunakan metode hedonik
kemudian dihaluskan dengan
yaitu uji tingkat kesukaan
menggunakan grinder. Bubuk umbi
terhadap atribut rasa, warna,
daluga yang telah dihaluskan
tekstur, dan aroma serta daya
kemudian diayak menggunakan
mengembang . Contoh yang
ayakan dengan ukuran 80 mesh.
sudah diberi kode disajikan
secara acak kepada 25 panelis,
Pembuatan Kue Brownies (
kemudian panelis diminta
Surasih, 2008) dengan
memberikan penilaian dengan
memodifikasi
memilih salah satu kriteria
Tepung daluga dan tepung
sebagai berikut :
terigu serta semua bahan ditimbang
terlebih dahulu sesuai dengan persen Sangat suka :5
metode perlakuan yang telah Suka :4
ditentukan,kemudian campurkan Netral :3
250g gula, 187g telur, 125g minyak, Tidak suka :2
45g coklat bubuk 1g garam dan 100g Sangat tidak suka :1
susu bubuk. kocok menggunakan
mixer hingga menjadi homogen Warna
selama 30 menit, sisihkan. Masukkan
tepung terigu dan tepung daluga Atribut warna merupakan
yang telah ditimbang tadi sesuai komponen yang sangat penting
dengan persen yang ditentukan,mixer dalam menentukan penerimaan
adonan sehingga menjadi rata. Tuang terhadap suatu bahan pangan.
adonan ke dalam wadah yang di olesi Berdasarkan data yang diperoleh
margarin, kemudian ratakan. rata-rata tingkat kesukaan panelis
Panggang dalam oven bertemperatur terhadap warna brownies tepung
1700C selama 45 menit atau hingga daluga dapat dilihat pada Tabel 2.
kue matang. Nilai warna brownies panggang dari
tepung daluga rata-rata berkisar 3,04
Variabel Pengamatan 3,24 yang dikategorikan netral.
Prosedur analisa yang
digunakan adalah uji hedonik dan uji
mutu hedonik. Dalam pengujian ini
4
Tabel 2. Rata-rata nilai kesukaan rata berkisar antara 3,2 3,44
terhadap warna kue Brownies (netral) dapat dilihat pada tabel 3.
5
Tabel 4. Rata-Rata Nilai Kesukaan daluga tersebut nilai F hitung lebih
Terhadap Aroma Brownies Umbi kecil dari nilai F tabel. Tekstur yang
Daluga dihasilkan dari brownies daluga
tersebut lembut dan padat. Ini
Perlakuan Panelis dikarenakan karena adanya bahan
A 3,32 tambahan seperti telur yang dalam
B 3,28 fungsinya merupakan sebagai
C 3,12 pelembut. Telur utuh mengandung 8-
D 3,08 11% albumen (putih telur) dan 27-
E 3,36 32% kuning telur. Albumen
berfungsi sebagai agensia pengeras,
sedangkan kuning telur sebagai
Dari analisis sidik ragam agensia pengempuk .Penambahan
menunjukan bahwa subtitusi tepung telur dalam pembuatan produk-
daluga dan tepung terigu tidak produk biscuit dan cake menurut
berpengaruh terhadap terhadap Lawson (1995), mempunyai fungsi:
aroma dari brownies tepung daluga, 1).Menyumbangkan warna,
nilai F hitung lebih kecil dari nilai F 2).Menambah cita rasa,
tabel. Panelis menyukai aroma 3).Sebagai bahan pengempuk dan
brownies dikarenakan aroma dari kue 4).Menambah nilai nutrisi.
brownies tersebut memiliki aroma
khas brownies pada umumnya selain Daya Mengembang
itu aroma bahan tambahan dari
pembuatan brownies seperti coklat Daya mengembang merupakan
dan susunya sangat tercium sehingga komponen yang penting dalam
memikat kesukaan panelis. penerimaan konsumen terhadap
suatu bahan pangan. Nilai rata-rata
Tekstur daya mengembang dari brownies
panggang daluga 28% sampai 70%
Pada tabel 5 disajikan nilai dapat dilihat pada tabel 6 dibawah ini
rata-rata kesukaan terhadap tekstur :
brownies umbi daluga berkisar antara
2,72 3,2 dikategorikan netral. Tabel 6. Rata-Rata Nilai Daya
mengembang Brownies Umbi
Tabel 5. Rata-Rata Nilai Kesukaan Daluga
Terhadap Tekstur Brownies Umbi Perlakuan Rata-rata (%)
Daluga A 28
Perlakuan Panelis B 50
A 2,84 C 50
B 2,72 D 70
C 2,96 E 70
D 2,88
E 3,2
Berdasarkan hasil analisis
sidik ragam menunjukan bahwa rata-
Berdasarkan hasil sidik ragam rata persen daya mengembang
menunjukan bahwa tidak adanya brownies daluga berpengaruh F
pengaruh tekstur dari brownies hitung lebih besar dari F tabel. Pada
6
perlakuan A pada penambahan brownies yang disukai panelis adalah
tepung terigu 0% dan tepung daluga brownies Daluga dengan
100% daya mengembang dari penambahan tepung Daluga 20% dan
brownies 28%, Pada perlakuan B tepung terigu 80%. Dibandingkan
penambahan tepung terigu 20% dan dengan perlakuan lainya.
tepung daluga 80% daya
mengembang dari brownies yaitu
50%. Pada perlakuan C dengan DAFTAR PUSTAKA
penambahan 40% tepung terigu dan
60% tepung daluga, daya Aadtjin, (2008). Kajian Beberapa
mengembang dari brownies 50%. Sifat Kimia dan Sensoris
Pada perlakuan D dengan Biskuit Yang Dibuat dari
penambahan 60%tepung terigu dan Subtitusi Pati Tacca (Tacca
40% tepung daluga memiliki daya leontopetaloides) dan Terigu.
mengembang 70%. Sedangkan pada Skripsi. Fakultas Pertanian
perlakuan E dengan penambahan Universitas sam Ratulangi,
80% tepung terigu dan 20% tepung Manado.
daluga, memiliki daya mengembang Asmarajati, T. (1999). Pengaruh
70%. Daya mengembang terjadi Blanching dan Suplementasi
karena adanya proses pemanasan dan Bekatul Terhadap Kualitas
karena adanya bahan tambahan Cookies. Skripsi. Fakultas
adonan seperti tepung terigu terigu, Pertanian UNSOED,
semakin besar jumlah tepung terigu Purwokerto.
semakin besar pula daya
mengembang brownies yang Bradbury, J. H., and W. D.
dihasilkan. Penurunan daya Holloway. 1988. Chemistry
mengembang brownies tepung of tropical root crops.
daluga disebabkan berkurangnya Significancefor nutrition and
jumlah tepung teriggu yang agriculture in the Pacific.
mengandung gluten. Gluten Australian Centre for
merupakan protein yang International Agricultural
menggumpal bersifat elastisitas serta Research. Canbera. Pp.101-
menggembang bila dicampurkan air. 103.
7
Djarkasi G.S. Suhartati, Maria F. (Hansk). Schott Untuk
Sumual, dan Lana E. Lalujan program Diversivikasi
2013. Detoksifikasi asam Pangan. Laporan Hasil
oksalat pada UMBI DALUGA Penelitian. Lembaga Penelitian
(Cyrtosperma merkusii, Universitas Sam Ratulangi.
Hassk.) dengan berbagai Manado
metode. Prosiding
PATPI.Jember. Pulungan Elvina, Albiner Siagian,
Ernawati Nasution. 2012. Uji
Gracia.C, Sugiyono dan H Daya terima dan Nilai Gizi
Bambang., 2009. Kajian Brownies Singkong. Skripsi.
Formulasi Biskuit Jagung Fakultas Kesehatan
Dalam Rangka Subtitusi Masyarakat Universitas
Tepung Terigu. Jurnal Teknol. Sumatera Utara. Medan
Dan Industri pangan, Vol. XX
No. 1 Th. Hal 32-40 Rosmisari, A. 2006. Rewiew:
Tepung Jagung Komposit,
Lawson, H.1995. Food Oils and pembuatan dan
Fats: Technology, Pengolahannya. Prosiding
Utilization, and Seminar Nasional Teknologi
Nutrition. Inovatif Pascapanen
Pengembangan Pertanian.
Lumba, 2008. Pembuatan beras BPPPT, Bogor.
analog berbasis tepung umbi
Daluga. Skripsi . Fakultas Surasi A.P 2008. Brownies Kukus
Pertanian Universitas Sam dari Tepung Ubi Jalar. Jurnal.
Ratulangi Manado. 08 No 1 Teknologi Industi
Kerumah tanggaan. Hal 723-
Mayasari, N. 2010. Pengaruh 838
Penambahan Larutan Asam
dan Garam sebagai Upaya Widowaty, 2001. Tepung jagung
Reduksi Oksalat. Skripsi. komposit, Pembuatan dan
Fakultas Teknologi Pertanian- Pengolahannya. Prosiding
IPB. Bogor. Seminar Nasional Teknologi
Inovatif Pasca Panen
Meiilgaard et al, 2007. Sensory Pengembangan Pertanian
evaluation techniques. CRC BPPT. Bogor
Press Boca Raton. London
New York Washiton D.C Winarno , F.G. 1997. Kimia Pangan
dan Gizi. Gramedia pustaka
Muchtadi, T., Ayustaningwarno, utama. Jakarta
2010. Teknologi Proses
Pengolahan Pangan. Penerbit Winarno ,F. G.1992. Pangan, Gizi,
Alfabeta Bandung Teknologi dan Konsumen.
Gramedia Pustaka Utama.
Nurali, E., MF Sumual, L. Ch. Jakarta
Lengkey, G.S.S Djarkasi, D.
Rawung. 2000. Pemanfaatan Winarno, F. G . 2000. Kimia Pangan
Komoditas Umbi Talas dan Gizi. PT. Gramedia Utama.
Daluga Cirtosperma merkussi Jakarta
8
Whiteley., 1971. Biscuit
Manufacture. Aplied Science
Publishing, Ltd. London