You are on page 1of 23

Absorpsi atau penyerapan, dalam kimia, adalah suatu fenomena fisik atau kimiawi atau

suatu proses sewaktu atom, molekul, atau ion memasuki suatu fase limbak (bulk) lain yang
bisa berupa gas, cairan, ataupun padatan. Proses ini berbeda dengan adsorpsi karena
pengikatan molekul dilakukan melalui volume dan bukan permukaan. Salah satu contoh
penyerapan lainnya adalah penukaran ion di mana terjadi proses pertukaran ion antara dua
elektrolit atau antara larutan elektrolit dan senyawa kompleks.
JENIS-
JENIS ALAT ABSORPSI KONTINU
COUNTERCURRENT
1. TRAY TOWER (PLATE TOWER):
SPRAY TOWER
SIEVE TRAY TOWER
BUBBLE CAP TRAY TOWER
2. PACKED TOWER
SLIDE BERIKUTNYA
JENIS ALAT ABSORPSI KONTINU
1. TRAY TOWER (PLATE TOWER):
1. Dapat digunakan untuk range
kecepatan cairan dan gas yang lebih
luas
2. Mudah dibersihkan/ dirawat
3. Efisiensi suatu plate lebih mudah
diprediksi
1. Untuk cairan yang korosif lebih
murah
2.
Lebih baik untuk bahan yang
2.
Lebih baik untuk bahan yang
bersifat foaming
3. Lebih baik untuk pengoperasian
secara vacuum karena pressure
drop nya kecil
4. Hanya cocok untuk diameter keci <
0,6 m

Absorpsi

Pengertian absorbsi berdasarkan ilmu kimia adalah suatu fenomena fisika/kimia atau proses
atom, molekul, dan ion memasuki suatu fase besar gas, cair, atau padat. Fungsi dari absorbsi
yaitu untukmeningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah fasenya. Contohnya
formalin yang berfase cair berasal dari formaldehid yang berfase gas dapat dihasilkan melalui
proses absorbsi.

Fungsi Absorpsi pada Industri


Meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah fasenya
Contoh :
Formalin yang berfase cair berasal dari formaldehid yang berfase gas dapat dihasilkan
melalui proses absorbsi

Kolom Absorpsi

Adalah suatu kolom atau tabung tempat terjadinya proses pengabsorbsi


(penyerapan/penggumpalan) dari zat yang dilewatkan di kolom/tabung tersebut. Struktur
yang terdapat pada kolom absorber dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

Gambar Kolom Absorpsi

Struktur dalam absorber


Bagian atas:
Spray untuk megubah gas input menjadi fase cair
.
Bagian tengah:
Packed tower untuk memperluas permukaan sentuh sehingga mudah untuk diabsorbsi

Bagian bawah:
Input gas sebagai tempat masuknya gas ke dalam reaktor.

Gambar kolom absorber

Keterangan :
(a) input gas
(b) gas keluaran
(c) pelarut
(d) hasil absorbsi
(e) disperser
(f) packed column

Prinsip Kerja Kolom Absorpsi


Kolom absorbsi adalah sebuah kolom, dimana ada zat yang berbeda fase mengalir
berlawanan arah yang dapat menyebabkan komponen kimia ditransfer dari satu fase cairan ke
fase lainnya, terjadi hampir pada setiap reaktor kimia. Proses ini dapat berupa absorpsi gas,
destilasi, pelarutan yang terjadi pada semua reaksi kimia.

Campuran gas yang merupakan keluaran dari reaktor diumpankan kebawah menara
absorber. Didalam absorber terjadi kontak antar dua fasa yaitu fasa gas dan fasa cair
mengakibatkan perpindahan massa difusional dalam umpan gas dari bawah menara ke dalam
pelarut air sprayer yang diumpankan dari bagian atas menara. Peristiwa absorbsi ini terjadi
pada sebuah kolom yang berisi packing dengan dua tingkat. Keluaran dari absorber pada
tingkat I mengandung larutan dari gas yang dimasukkan tadi.

Gambar prinsip kerja kolom absorbsi

Keterangan:
(a) gas keluaran
(b) gas input
(c) pelarut
(d) gas output

Gambar Proses Kolom Absorpsi

Proses Pengolahan Kembali Pelarut Dalam Proses Kolom Absorber


Konfigurasi reaktor akan berbeda dan disesuaikan dengan sifat alami dari pelarut yang
digunakan

Aspek Thermodynamic (suhu dekomposisi dari pelarut), Volalitas pelarut, dan aspek
kimia/fisika seperti korosivitas, viskositas, toxisitas, juga termasuk biaya, semuanya akan
diperhitungkan ketika memilih pelarut untuk spesifik sesuai dengan proses yang akan
dilakukan.

Ketika volalitas pelarut sangat rendah ,contohnya pelarut tidak muncul pada aliran gas,
proses untuk meregenerasinya cukup sederhana yakni dengan memanaskannya .

Berikut akan dijelaskan beberapa contoh dari proses diatas:


Contoh pertama:
Cairan absorber yang akan didaur ulang masuk kedalam kolom pengolahan dari bagian
atasnya dan akan dicampur /dikontakan dengan stripping vapor. Gas ini bisa uap atau gas
mulia, denagn kondisi termodinamika yang telah disesuaikan.dengan pelarut yang
terpolusi.Absorber yang bersih lalu digunakan kembali di absorpsi kolom.

Contoh kedua:
Absorber yang akan didaur ulang masuk ke kolom pemanasan stripping column. The
stripping vapor dibuat dari cairan pelarut itu sendiri. Bagian yang telah didaur ulang lalu
digunakan lagi untuk menjadi absorber.

Contoh ketiga
Sebuah kolom destilasi juga dapat digunakan untuk mendaur ulang. Absorber yang terpolusi
dilewatkan kedalam destilasi kolom. Dibawahnya, pelarut dikumpulkan dan dikirim kembali
ke absorber.

Aplikasi kolom absorpsi:


Teknologi Refrigerasi
Teknologi proses pembuatan formalin
Proses pembuatan asam nitrat

Teknologi Refrigerasi
Refrigerasi absorpsi merupakan siklus yang digerakkan oleh energi termal. Berbeda dengan
sistem refrigerasi konvensional, energi mekanik yang diperlukan oleh refrigerasi absorpsi
sangat kecil. Diagram refrigerasi absorpsi efek tunggal dapat dilihat pada Gambar 4 berikut
ini:

Gambar 1 Diagram siklus refrigerasi absorpsi efek tunggal

Absorbsi adalah operasi pemisahan solut dari fase gas ke fase cair, yaitu dengan
mengontakkan gas yang berisi solut dengan pelarut cair (solven / absorben ) yang tidak
menguap.

Kolom Absorpsi

Adalah suatu kolom atau tabung tempat terjadinya proses pengabsorbsi


(penyerapan/penggumpalan) dari zat yang dilewatkan di kolom/tabung tersebut. Struktur
yang terdapat pada kolom absorber dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

Bagian atas: Spray untuk megubah gas input menjadi fase cair
Bagian tengah: Packed tower untuk memperluas permukaan sentuh sehingga mudah
untuk diabsorbsi
Bagian bawah: Input gas sebagai tempat masuknya gas ke dalam reaktor.
Keterangan :
(a) input gas
(b) gas keluaran
(c) pelarut
(d) hasil absorbsi
(e) disperser
(f) packed column

Prinsip Kerja Kolom Absorpsi


Kolom absorbsi adalah sebuah kolom, dimana ada zat yang berbeda fase mengalir
berlawanan arah yang dapat menyebabkan komponen kimia ditransfer dari satu fase cairan ke
fase lainnya, terjadi hampir pada setiap reaktor kimia. Proses ini dapat berupa absorpsi gas,
destilasi, pelarutan yang terjadi pada semua reaksi kimia.

Campuran gas yang merupakan keluaran dari reaktor diumpankan kebawah menara
absorber. Didalam absorber terjadi kontak antar dua fasa yaitu fasa gas dan fasa cair
mengakibatkan perpindahan massa difusional dalam umpan gas dari bawah menara ke dalam
pelarut air sprayer yang diumpankan dari bagian atas menara. Peristiwa absorbsi ini terjadi
pada sebuah kolom yang berisi packing dengan dua tingkat. Keluaran dari absorber pada
tingkat I mengandung larutan dari gas yang dimasukkan tadi.
Gambar diatas adalah contoh proses Sebuah kolom destilasi juga dapat digunakan untuk
mendaur ulang. Absorber yang terpolusi dilewatkan kedalam destilasi kolom. Dibawahnya,
pelarut dikumpulkan dan dikirim kembali ke absorber.

Sumber: http://mardi-subiono.blogspot.com/search/label/Chemical%20Engineering

https://tentangteknikkimia.wordpress.com/2011/12/16/absorber-dan-stripper/

http://alexschemistry.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-absorpsi.html

PENGERTIAN ABSORPSI
Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan cara pengikatan
bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti dengan pelarutan. Kelarutan gas
yang akan diserap dapat disebabkan hanya oleh gaya-gaya fisik (pada absorpsi fisik) atau
selain gaya tersebut juga oleh ikatan kimia (pada absorpsi kimia). Komponen gas yang dapat
mengadakan ikatan kimia akan dilarutkan lebih dahulu dan juga dengan kecepatan yang lebih
tinggi. Karena itu absorpsi kimia mengungguli absorpsi fisik.
Fungsi Absorbsi dalam industri
Meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah fasenya
Contoh :

1. 1.Formalin yang berfase cair berasal dari formaldehid yang berfase gas dapat
dihasilkan melalui proses absorbsi.Teknologi proses pembuatan formalin Formaldehid
sebagai gas input dimasukkan ke dalam reaktor. Output dari reaktor yang berupa gas
yang mempunyai suhu 1820C didinginkan pada kondensor hingga suhu 55
0
C,dimasukkan ke dalam absorber.Keluaran dari absorber pada tingkat I mengandung
larutan formalin dengan kadar formaldehid sekitar 37 40%. Bagian terbesar dari
metanol, air,dan formaldehid dikondensasi di bawah air pendingin bagian dari
menara, dan hampir semua removal dari sisa metanol dan formaldehid dari gas terjadi
dibagian atas absorber dengan counter current contact dengan air proses.
2. Pembuatan asam nitrat (absorpsi NO dan NO2).Proses pembuatan asam nitrat Tahap
akhir dari proses pembuatan asam nitrat berlangsung dalam kolom absorpsi. Pada
setiap tingkat kolom terjadi reaksi oksidasi NO menjadi NO2 dan reaksi absorpsi NO2
oleh air menjadi asam nitrat. Kolom absorpsi mempunyai empat fluks masuk dan dua
fluks keluar. Empat fluks masuk yaitu air umpan absorber, udara pemutih, gas proses,
dan asam lemah. Dua fluks keluar yaitu asam nitrat produk dan gas buang. Kolom
absorpsi dirancang untuk menghasilkan asam nitrat dengan konsentrasi 60 % berat
dan kandungan NOx gas buang tidak lebih dari 200 ppm.

Absorben

Absorben adalah cairan yang dapat melarutkan bahan yang akan diabsorpsi pada
permukaannya, baik secara fisik maupun secara reaksi kimia.Absorben sering juga disebut
sebagai cairan pencuci.
Persyaratan absorben :

1. Memiliki daya melarutkan bahan yang akan diabsorpsi yang sebesar mungkin
(kebutuhan akan cairan lebih sedikit, volume alat lebih kecil).
2. Selektif
3. Memiliki tekanan uap yang rendah
4. Tidak korosif.
5. Mempunyai viskositas yang rendah
6. Stabil secara termis.
7. Murah

Jenis-jenis bahan yang dapat digunakan sebagai absorben adalah air (untuk gas-gas yang
dapat larut, atau untuk pemisahan partikel debu dan tetesan cairan), natrium hidroksida
(untuk gas-gas yang dapat bereaksi seperti asam) dan asam sulfat (untuk gas-gas yang dapat
bereaksi seperti basa).

Kolom Absorpsi

Adalah suatu kolom atau tabung tempat terjadinya proses pengabsorbsi


(penyerapan/penggumpalan) dari zat yang dilewatkan di kolom/tabung tersebut. Proses ini
dilakukan dengan melewatkan zat yang terkontaminasi oleh komponen lain dan zat tersebut
dilewatkan ke kolom ini dimana terdapat fase cair dari komponen tersebut.
Struktur dalam absorber

1. Bagian atas: Spray untuk megubah gas input menjadi fase cair.
2. Bagian tengah: Packed tower untuk memperluas permukaan sentuh sehingga mudah
untuk diabsorbsi
3. Bagian bawah: Input gas sebagai tempat masuknya gas ke dalam reaktor.
Prinsip Kerja Kolom Absorbsi

1. Kolom absorbsi adalah sebuah kolom, dimana ada zat yang berbeda fase mengalir
berlawanan arah yang dapat menyebabkan komponen kimia ditransfer dari satu fase
cairan ke fase lainnya, terjadi hampir pada setiap reaktor kimia. Proses ini dapat
berupa absorpsi gas, destilasi,pelarutan yang terjadi pada semua reaksi kimia.
2. Campuran gas yang merupakan keluaran dari reaktor diumpankan kebawah menara
absorber. Didalam absorber terjadi kontak antar dua fasa yaitu fasa gas dan fasa cair
mengakibatkan perpindahan massa difusional dalam umpan gas dari bawah menara ke
dalam pelarut air sprayer yang diumpankan dari bagian atas menara. Peristiwa
absorbsi ini terjadi pada sebuah kolom yang berisi packing dengan dua tingkat.

Keluaran dari absorber pada tingkat I mengandung larutan dari gas yang dimasukkan tadi.

Proses Pengolahan Kembali Pelarut Dalam Proses Kolom Absorber

1. Konfigurasi reaktor akan berbeda dan disesuaikan dengan sifat alami dari pelarut
yang digunakan
2. Aspek Thermodynamic (suhu dekomposisi dari pelarut),Volalitas pelarut,dan aspek
kimia/fisika seperti korosivitas, viskositas,toxisitas, juga termasuk biaya, semuanya
akan diperhitungkan ketika memilih pelarut untuk spesifik sesuai dengan proses yang
akan dilakukan.
3. Ketika volalitas pelarut sangat rendah, contohnya pelarut tidak muncul pada aliran
gas, proses untuk meregenerasinya cukup sederhana yakni dengan memanaskannya.

Contoh pertama
1. Cairan absorber yang akan didaur ulang masuk kedalam kolom pengolahan dari bagian
atasnya dan akan dicampur /dikontakan dengan stripping vapor.Gas ini bisa uap atau gas
mulia, dengan kondisi
termodinamika yang telah disesuaikan.dengan pelarut yang terpolusi. Absorber yang bersih
lalu digunakan kembali di absorpsi kolom.

Contoh kedua
1. Absorber yang akan didaur ulang masuk ke kolom pemanasan stripping column.The
stripping vapor dibuat dari cairan pelarut itu sendiri.Bagian yang telah didaur ulang lalu
digunakan lagi untuk menjadi absorber.

Contoh ketiga
1. Sebuah kolom destilasi juga dapat digunakan untuk mendaur ulang. Absorber yang
terpolusi dilewatkan kedalam destilasi kolom. Dibawahnya, pelarut dikumpulkan dan dikirim
kembali ke absorber.
Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan cara
pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti dengan pelarutan.
Kelarutan gas yang akan diserap dapat disebabkan hanya oleh gaya-gaya fisik (pada
absorpsi fisik) atau selain gaya tersebut juga oleh ikatan kimia (pada absorpsi
kimia). Komponen gas yang dapat mengadakan ikatan kimia akan dilarutkan lebih dahulu
dan juga dengan kecepatan yang lebih tinggi. Karena itu absorpsi kimia mengungguli
absorpsi fisik.
Absorpsi dan stripping merupakan metode umum untuk : a) Menghilangkan
impuritis dari gas (absorpsi) atau b) Menghilangkan impuritis dari
liquid (stripping). Hal ini dilakukan dengan mengalirkan absorben liquid (pelarut)
secara countercurrent terhadap campuran uap/gas (absorpsi)
Tujuan proses Absorpsi dalam dunia Industri adalah : Meningkatkan nilai guna
dari suatu zat dengan cara merubah fasenya

Kolom Absorpsi

Adalah suatu kolom atau tabung tempat terjadinya proses pengabsorbsi


(penyerapan/penggumpalan) dari zat yang dilewatkan di kolom/tabung tersebut.
Proses ini dilakukan dengan melewatkan zat yang terkontaminasi oleh komponen
lain dan zat tersebut dilewatkan ke kolom ini dimana terdapat fase cair dari
komponen tersebut.

II.4.1 Struktur dalam absorber (Kolom Absorpsi)

Gambar 2, Bagan kolom Absorpsi

Bagian a : Spray untuk megubah gas input menjadi fase cair. Bagian b : out put
gas keluar
Bagian b : out put gas keluar

Bagian c : in put pelarut masuk


Bagian d : out put pelarut dan gas terserap keluar
Bagian e : tempat pencampuran pelarut dan umpan
Bagian f : packed tower untuk memperluas permukaan sentuh sehingga mudah untuk di
absorbs
Prinsip Kerja Kolom Absorbsi

1. Kolom absorbsi adalah sebuah kolom, dimana ada zat yang berbeda fase mengalir
berlawanan arah yang dapat menyebabkan komponen kimia ditransfer dari
satu fase cairan ke fase lainnya, terjadi hampir pada setiap reaktor kimia.
Proses ini dapat berupa absorpsi gas, destilasi,pelarutan yang terjadi pada semua
reaksi kimia.

2. Campuran gas yang merupakan keluaran dari reaktor diumpankan kebawah menara
absorber. Didalam absorber terjadi kontak antar dua fasa yaitu fasa gas dan fasa cair
mengakibatkan perpindahan massa difusional dalam umpan gas dari bawah
menara ke dalam pelarut air sprayer yang diumpankan dari bagian atas menara.
Peristiwa absorbsi ini terjadi pada sebuah kolom yang berisi packing atau plate
dengan tingkat sesuai kebutuhan.

Tray Tower

Packed Tower
Dalam tower (menara) ini berisi packing, liquida didistribusi diatas packing dan
mengalir kebawah membentuk lapisan tipis di permukaan packing. Gas umunya
mengalir keatas berlawanan arah terhadap jatuhnya liquid. Kedua fasa (liquid &
gas) akan teraduk sempurna.

Tower/kolom berpacking ini digunakan bila perpindahan massa dikendalikan oleh


kedua tahanan baik gas maupun liquid

Spray Tower
Liquida masuk dispraykan dan jatuh karena gravitasi, aliran gas naik berlawanan arah.
Nozzle (lubang) spray berfungsi untuk memperkecil ukuran liquida. Jarak jatuhnya liquid
ditentukan berdasarkan waktu kontak dan pengaruh jumlah massa yang dipindahkan
Spray Tower digunakan untuk perpindahan massa gas-gas yang sangat mudah
larut dimana tahanan fasa gas yang

menjadi kendali dalam fenomena ini

Gambar 8. Spray Tower

II.5.4 Bubble Tower


Bubble Tower pada prinsipnya merupakan kebalikan dari spray tower. Dalam tower
ini gas terdispersi kedalam fasa liquid membentuk gelembung kecil. Gelembung
yang kecil ini menjadikan kontak antar fasa yang besar

Perpindahan massa yang terjadi selama gelembung naik melalui fasa liquid, gerakan
gelembung tersebut mengurangi tahanan fasa liquidnya

Bubble Tower digunakan bila laju perpindahan massa dikendalikan oleh


tahanan fasa gas

Gambar 9. Bubble Tower


Phase Kontak pada Contacting Tray

Gambar 10. Phase Kontak pada Contacting Tray


Aliran Vapor (warna merah) bubble naik melalui froth. Aliran Liquid melalui froth dan
diatas weir. Kondisi froth bervariasi tergantung pada regim aliran vapor-liquid
melibatkan : spray, froth, emulsion bubble, dan cellular foam.

ABSORBEN

Absorben atau pelarut ; adalah cairan yang dapat melarutkan bahan yang akan diabsorpsi
pada permukaannya, baik secara fisik maupun secara reaksi kimia.Absorben sering juga
disebut sebagai cairan pencuci.
Syarat2 Absorben/pelarut

1.) Pelarut minimum)

2.) Volatility yang rendah (meningkatkan recovery eacto dan menurunkan


loses pelarut)

3.) Stabil (mengurangi kebutuhan penggantian pelarut)

4.) Tidak korosif (mengurangi perawatan dan penggunaan alat anti korosi)

5.) Viscositas rendah (menurunkan pressure drop dan kebutuhan pompa,


menaikkan aliran massa)

6.) Tidak berbusa bila berkontak dengan gas (mengurangi ukuran alat)

7.) Tidak beracun dan nonflammable (safety)


8.) Kelayakan proses (mengurangi cost, menurunkan kebutuhan untuk external
source)

Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan cara
pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti dengan pelarutan.

MACAM MACAM ABSORPSI

Absorpsi Fisika

Absorbsi fisik merupakan absorbsi dimana gas terl- arut dalam cairan penye- rap tidak
disertai dengan reaksi kimia. Penyerapan terjadi karena adanya interaksi fisik, difusi gas ke
dalam air, atau pela-rutan gas ke fase cair.

Contoh : Absorbsi gas H2S dengan air, meta-nol, propilen, dan kar-bonat.
Absorpsi Kimia

Absorbsi kimia merupa-kan absorbsi dimana gas terlarut didalam larutan penyerap disertai
dengan adanya reaksi kimia.
Contoh absorbsi ini adalah absorbsi dengan adanya larutan MEA, NaOH, K2CO3, dan

sebagainya

ABSORBEN
Absorben adalah cairan yang dapat melarutkan bahan yang akan diab-sorpsi pada
permukaan-nya, baik secara fisik maupun secara reaksi kimia. Absorben sering juga disebut
sebagai cairan pencuci.
Persyaratan absorben :

Memiliki daya melarut-kan bahan yang akan di- absorpsi yang sebesar mungkin
(kebutuhan a-kan cairan lebih sedikit, volume alat lebih kecil).
Selektif

Memiliki tekanan uap yang rendah


Tidak korosif.

Mempunyai viskositas

yang rendah

Murah
Stabil secara termis

SIFAT SIFAT ABSORBEN

1. Absorben yang baik harus memiliki daya larut yang tinggi terhadap komponen
yang hendak ditransfer (solut).

Kelarutan yang tinggi dapat dicapai dengan melibatkan reaksi kimia, namun jika
digunakan reaksi kimia, reaksi tersebut harus reversibelpada suhu tinggi, sehingga solut
dapat diambil lagi dari absorben.

2. Absorben semestinya bersifat non-volatil, untuk mengurangi hilangnya


absorben bersama gas.

3. Absorben juga harus murah, karena hilangnya sejumlah absorben tidak


terhindarkan.
4. Absorben harus bersifat non-korosif, inert, kecuali terhadap solut.
5. Memiliki viskositas yang rendah pada kondisi operasi.
6. memiliki titik beku rendah

KOLOM ABSORPSI

Adalah suatu kolom a-tau tabung tempat ter-jadinya proses pengab- sorbsi(penyerapan/peng-
gumpalan) dari zat yang dilewatkan di kolom/ta- bung tersebut.

PRINSIP KERJA KOLOM ABSORPSI

Campuran gas yang merupakan keluaran dari reaktor dium- pankan kebawah menara ab-
sorber. Didalam absorber terjadi kontak antar dua fasa yaitu fasa gas dan fasa cair mengaki-
batkan perpindahan massa di-fusional dalam umpan gas dari bawah menara ke dalam pelarut
air sprayer yang diumpankan dari bagian atas menara. Pe-ristiwa absorbsi ini terjadi pada
sebuah kolom yang berisi packing dengan dua tingkat. Keluaran dari absorber pada tingkat
I mengandung larutan dari gas yang dimasukkan tadi.

MODELATAU JENIS KOLOM

Menara Sembur
terdiri dari sebuah
menara, dimana dari
puncak menara cairan
disembur- kan dengan
menggunakan nosel
semburan.
Tetes -tetes cairan akan
bergerak ke
bawah karena
gravitasi, dan akan
berkontak dengan
arus gas yang naik ke
atas (lihat gambar
samping).
Nosel semburan
dirancang untuk
membagi cairan kecil -
kecil. Makin kecil
ukuran tetes cairan,
makin besar kecepatan
transfer massa. Tetapi
apabila ukuran tetes
cairan terlalu kecil,
tetes cairan dapat
terikut arus gas keluar.
Menara sembur biasanya
digu- nakan umtuk
transfer massa gas
yang sangat mudah
larut.
Menara Gelembung
terdiri dari sebuah
menara, dimana di
dalam menara tersebut
gas didispersikan dalam
fase cair dalam bentuk
gelembung.

Transfer massa terjadi


pada waktu gelembung
terbentuk dan pada
waktu gelembung naik
ke atas melalui cairan
(gambar samping).

Menara gelembung
diguna-kan untuk
transfer massa gas yang
relatif sukar larut.

Gelembung
dapat dibuat
misalnya dengan
pertolongan
distributor pipa,
yang ditemp-
atkan mendatar
pada dasar
menara.

Menara Pelat adalah


menara yang secara luas
telah digunakan dalam
industri. Menara ini
mem-punyai sejumlah
pelat dan fasi-litas yang
ada pada setiap pelat,
maka akan diperoleh
kontak yang sebaik-
baiknya antara fase cair
dengan fase gas.

Fasilitas ini dapat


berupa topi gelembung
(bubble caps) atau lu-
bang ayak (sieve),
gambar sam- ping. Pada
pelat topi gelembung dan
lubang ayak,
gelembung- gelembung
gas akan terbentuk.

Transfer massa antar fase akan terjadi pada waktu gelembung gas terbentuk dan
pada waktu gelembung gas naik ke atas pada setiap pelat. Cairan akan mengalir dari atas ke
bawah melintasi pelat di dalam kolom.

Menara Paking
adalah mena-ra yang
diisi dengan bahan
pengisi, (gambar di
samping).

Adapun fungsi bahan


pengisi ialah untuk
memperluas bidang
kontak antara kedua
fase.

Bahan pengisi
yang banyak
digunakan antara lain
cincin rasching,
cincin lessing, cincin
partisi, sadel bell,
sadel intalox dan
cicin pall.
Di dalam menara ini, cairan akan mengalir ke bawah melalui per- mukaan bawah
pengisi, sedang- kan cairan akan mengalir ke atas secara arus berlawanan, melalui ruang
kosong yang ada diantara bahan pengisi.
PERSYARATAN ISIAN MENARA

Tidak bereaksi dengan fluida di dalam menara

Mengandung cukup banyak laluan untuk kedua arus tanpa terlalu banyak
zat cair yang ter- perangkap (hold up) atau menyebabkan penu- runan tekanan
terlalu tinggi

Memungkinkan terjadinya kontak yang memu-


askan antara zat cair dan gas
harus kuat, tetapi tidak terlalu kuat, serta tidak terlalu mahal.
ARIABEL YANG BERPENGARUH PADA
PROSES ABSORPSI
Tinggi, diameter kolom

Tinggi, jenis packing

Laju alir gas dan cairan

Konsentrasi cairan

Lamanya waktu kontak (proses absorpsi)

Temperatur
Tray Tower

Packed Tower
Dalam tower (menara) ini berisi packing, liquida didistribusi diatas packing dan
mengalir kebawah membentuk lapisan tipis di permukaan packing. Gas umunya
mengalir keatas berlawanan arah terhadap jatuhnya liquid. Kedua fasa (liquid &
gas) akan teraduk sempurna.

Tower/kolom berpacking ini digunakan bila perpindahan massa dikendalikan oleh kedua
tahanan baik gas maupun liquid

Spray Tower
Liquida masuk dispraykan dan jatuh karena gravitasi, aliran gas naik berlawanan arah.
Nozzle (lubang) spray berfungsi untuk memperkecil ukuran liquida. Jarak jatuhnya liquid
ditentukan berdasarkan waktu kontak dan pengaruh jumlah massa yang dipindahkan

Spray Tower digunakan untuk perpindahan massa gas-gas yang sangat mudah
larut dimana tahanan fasa gas yang
menjadi kendali dalam fenomena ini

Gambar 8. Spray Tower

II.5.4 Bubble Tower


Bubble Tower pada prinsipnya merupakan kebalikan dari spray tower. Dalam tower
ini gas terdispersi kedalam fasa liquid membentuk gelembung kecil. Gelembung
yang kecil ini menjadikan kontak antar fasa yang besar

Perpindahan massa yang terjadi selama gelembung naik melalui fasa liquid, gerakan
gelembung tersebut mengurangi tahanan fasa liquidnya

Bubble Tower digunakan bila laju perpindahan massa dikendalikan oleh


tahanan fasa gas
Gambar 9. Bubble Tower
Phase Kontak pada Contacting Tray

Gambar 10. Phase Kontak pada Contacting Tray


Aliran Vapor (warna merah) bubble naik melalui froth. Aliran Liquid melalui froth dan
diatas weir. Kondisi froth bervariasi tergantung pada regim aliran vapor-liquid
melibatkan : spray, froth, emulsion bubble, dan cellular foam.

You might also like