You are on page 1of 8

PENERAPAN TEKNOLOGI PRODUKSI BERSIH

PADA INDUSTRI ELEKTROPLATING


Generousdi (1), Rodesri Mulyadi (2)
(1)
Dosen Kopertis Wilayah X, Dpk Akatel Jambi
(2)
Dosen Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang.

ABSTRAK
Industri berbasis logam seperti elektroplating cenderung menimbulkan masalah lingkungan,
baik berupa masalah pencemaran tanah, udara, maupun air. Permasalahan ini perlu segera
ditangani dengan teknologi produksi bersih bagi sumber polutan. Prinsip penerapan
produksi bersih adalah mereduksi limbah yang terbentuk atau mencegah timbulnya limbah
pada sumbernya. Industri elektroplating berpeluang untuk menerapkan teknologi produksi
bersih, yang meliputi: persiapan permukaan, pelapisan listrik, pembilasan, daur ulang serta
housekeeping dan manajemen. Program produksi bersih dapat dikatakan berhasil apabila
memenuhi beberapa persyaratan yaitu, adanya kesadaran dan partisipasi karyawan,
peningkatan prosedur operasi, pelatihan dan penjadualan serta proses.
ABSTRACT
Industry of metal finishing like electroplating has an impact on the environment, as
pollution of soil, air and water. This problem has to handle with treatment of cleaner
technology to source of pollutant. Principles of cleaner production are reduction the
pollutant or prevention the pollutant on the source. Industry of electroplating has an
opportunity to apply technology of cleaner production as preparation of the surface,
electroplating, rinsing, recycling, housekeeping and management. Cleaner production
programme can succeed if consciousness and participation of functionary, rising of
operation procedure, training, scheduling and processing.
Keywords: cleaner production, electroplating
1. PENDAHULUAN maupun dengan cara dipanasi, lalu dibentuk dengan
cara dipress sesuai dengan matras yang sudah
Penerapan prinsip-prinsip teknologi produksi bersih
ditentukan. Setelah itu logam besi dipoles secara
merupakan upaya mengurangi beban biaya untuk
bertingkat (dari mesin polish yang paling kasar untuk
memenuhi peraturan pengelolaan lingkungan, karena
membuang kerak besi hingga yang mesin polish yang
jumlah limbah yang mungkin terbentuk relatif
paling halus) sehingga didapatkan hasil polesan yang
berkurang dari jumlah limbah apabila tidak
halus dan mengkilat. Proses selanjutnya adalah
menerapkannya. Dalam banyak contoh biaya
pelapisan baik menggunakan teknologi elektroplating
pengelolaan limbah dapat dieliminasi dengan
(lapis nikel ataupun nikel-krom) atau dicat
diterapkannya teknologi produksi bersih.
menggunakan serbuk enamel.
Pengurangan limbah melalui teknologi produksi
bersih juga dapat meningkatkan produksi serta Proses pelapisan yang umumnya dikerjakan terhadap
meningkatkan daya saing industri. logam adalah pelapisan dengan menggunakan bahan
kimia dari garam-garam pelapis, misalnya : Cuprous
Penerapan produksi bersih di Indonesia dalam rangka
Cyanide, Nikel Sulphat, Nikel Clorida, Chromic
meningkatkan daya saing industri juga berlaku untuk
Acid, dan sebagainya (Polution Control Facilities For
jenis industri elektroplating. Dalam proses
Small Electro Plating Plants). Pelapisan ini dilakukan
produksinya, jenis industri ini selain menghasilkan
secara bertingkat untuk menekan biaya produksi
limbah yang berupa logam berat (heavy metal) juga
mengingat bahan pelapis ini sangat mahal dan
menghasilkan limbah B3. Untuk meminimisasi
kadang-kadang harus didatangkan dari luar negeri.
terjadinya pencemaran lingkungan, industri
Umumnya sebelum dilapis benda kerja dibebaskan
elektroplating seyogyanya menerapkan produksi
dari minyak lemak yang menempel padanya. Disini
bersih, sehingga efisiensi dan efektifitas dalam
diperlukan larutan yang bersifat basa. Setelah bersih
proses produksinya dapat dioptimalkan.
kemudian benda kerja dicuci dengan menggunakan
Industri yang menghasilkan peralatan rumah tangga asam dan kemudian masuk ke unit pelapisan. Lapisan
seperti kompor, lampu, berbagai bentuk ember, pertama adalah lapisan tembaga dengan diri benda
panci, sendok dan sebagainya, lebih dari 90 % bahan kerja setelah dicelup akan berwarna kemerahan.
bakunya adalah logam berbentuk plat. Besi berbentuk Lapisan kedua adalah lapisan nikel yang berwarna
plat tersebut dipotong baik dengan alat mekanis putih, kemudian lapisan terakhir adalah lapisan
Jurnal Teknik Mesin Vol. 2, No 1, Juni 2005 ISSN 1829-8958

khrom yang berwarna putih mengkilat dan 2H2CrO4 + 3H2SO3 + 2H2SO4


mempunyai daya tahan yang baik terhadap korosi.
Cr2(SO4)3 + 3NaHSO4 + 5 H2O.
Warna khrome yang mengkilat juga akan menambah
daya tarik tersendiri bagi para konsumen. Unsur-unsur kimia yang lain dapat diendapkan
dengan prinsip yang sama. Pengendapan ini
Saat ini pemerintah melalui industri terkait telah
berlangsung lamban dan hal inilah yang
membuat rambu-rambu yang harus ditaati oleh
menyebabkan kebutuhan lahan semakin besar. Hal
kalangan industri. Baku mutu limbah daur industri
tersebut dapat dihindari jika diterapkan proses
elektroplating yang dibuat pemerintah dapat dilihat
filterisasi bertekanan pada air limbah. Pendangkalan
pada Tabel (1).
sungai sekitar lokasi pabrik dapat terjadi bila air
Tabel 1 Baku mutu Limbah cair untuk Industri limbah yang telah ditreatmen langsung dibuang ke
Elektroplating badan air penerima tanpa melalui tahap filterisasi hal
Baku Mutu Limbah Cair Untuk Industri Elektroplating. ini sering dilakukan oleh perusahaan yang kehabisan
Volume AirLimbah Maximum Per Satuan Pruduk: lahan untuk tempat penampungan lumpur. Selain
50 L / M2 produk yang dilapisi polutan tersebut diatas, limbah cair industri logam
No Parameter Kadar Maksimum Beban Maksimum biasanya juga mengandung minyak solar/IDO.
(mg / 1 ) (gr / M2 ) Minyak dan lemak tersebut juga harus dipisahkan
1. Tss 20 1
dahulu secara proses fisika saja atau dengan bahan
2. CN 0,2 0,01
3. Cr+6 0,1 0,005 kimia tertentu. Setelah limbah kehilangan unsur
4. Cr total 0,5 0,025 polutannya maka ia dapat dilepas ke badan air
5. Cu 0,6 0,030 penerima atau dipergunakan lagi dalam proses
6. Zn 1,0 0,050 produksi sehingga akan memperkecil pemakaian air
7. Ni 1,0 0,050 segar yang pada akhirnya dapat menekan biaya
8. Cd 0,05 0,0025
9. Pb 0,1 0,05
pruduksi. [4].
PH 6-9
(Sumber: Keputusan Gubernur KDH Tk. I Jawa Timur, Nomor: 2. PENGERTIAN DAN KEUNTUNGAN
136 tahun 1994) PRODUKSI BERSIH
Produsen sendiri harus selalu proaktif dalam 2.1 Pengertian
menangani masalah pencemaran ini dengan
Produksi bersih adalah suatu aksi yang
komitmen produksi yang berwawasan lingkungan.
mengakibatkan berkurangnya atau tidak adanya
Usaha yang dapat dilakukan, antara lain adalah limbah terbentuk atau limbah pada sumbernya, yang
membentuk atau menambah tugas/tanggung jawab dapat terwujud melalui tindakan yang meningkatkan,
divisi Research and Development (R & D) yang mendorong, atau memerlukan perubahan pada
selain untuk melakukan pengembangan proses tetapi kebiasaan operasi suatu industri niaga, lembaga atau
juga untuk melakukan penelitian atau rekayasa perorangan. Adapun teknik produksi bersih itu
mendaur ulang / treatment hasil samping industrinya. meliputi pencegahan pencemaran pada sumbernya
Selain itu juga dapat bekerjasama dengan instansi dan daur ulang seperti terlihat pada Gambar (1).
yang diberi kewenangan atau yang mempunyai
Produksi juga merupakan suatu perubahan
kemampuan dalam menangani hal tersebut.
konseptual pada manajemen lingkungan dari filosofi
Proses pelapisan dengan proses elektroplating yang beraksi dan mengobati kepada model antisipasi
bertujuan untuk mempertahankan bentuk dan dan pencegahan. Model baru ini berfokus pada
menjaga keawetan produk dihasilkan limbah cair pencegahan pengotor, bukan pada pemeriksaan dan
yang banyak mengandung unsur-unsur berbahaya pembersihan. Kegiatan diarahkan pada identifikasi
seperti disebutkan diatas yakni unsur Cu, Ni dan Cr, lingkungan berpotensi penyebab masalah dan dibuat
CN, Zn dan sebagainya. Unsur-unsur ini dikenal prioritas, bukan mengoperasikan pabrik dan
sebagai unsur B-3 (Beracun dan Berbahaya), karena menunggu pintu diketuk petugas lingkungan yang
unsur ini bersifat karsinogenik [3]. datang, menginformasikan kemungkinan
pelanggaran. Antisipasi dan pemecahan masalah
Unsur-unsur tersebut harus dipisahkan dengan cara lingkungan sebelum menjadi masalah yang serius
diikat menggunakan bahan kimia lain/koagulan adalah tujuan utama konsep produksi bersih ini.
sehingga akan berbentuk sebagai hidroksida dan
kemudian diendapkan dengan penambahan flokulan. Hirarki seperti pencegahan, daur ulang pengolahan
Misalnya chrom bervalensi enam yang sangat dan pembuangan adalah pilihan yang lebih baik
berbahaya harus dirubah menjadi chrom bervalensi dalam manajemen lingkungan seperti terlihat pada
tiga. Proses reduksi ini dapat dilakukan misalnya Gambar (1). Tongkat yang paling atas adalah
dengan Sodium Meta Bisulfat dengan dosis dan pencegahan pencemaran, yang di Indonesia disebut
kondisi tertentu mengikuti reaksi / (Cahyono, 2003): produksi besih, apabila dilakukan diluar pabrik
disebut manajemen limbah dan secara teknik bukan

12
Penerapan Teknologi Produksi Bersih Pada Industri Elektroplating (Generousdi)

produksi bersih lagi. Pilihan berikutnya adalah persiapan permukaan, pelapisan logam dan
pngolahan limbah di dalam pabrik. Dan pembuangan pengerjaan akhir. Tahapan proses produksinya dapat
adalah pilihan terakhir untuk pengolahan limbah. dilihat pada Gambar (2) berikut ini.
Tingkat yang terakhir ini biasanya melibatkan biaya A B C

yang paling banyak bila dibandingkan dengan ketiga Persiapan Permukaan


tingkat yang lain. 1. Pembersihan Mekanik Proses Pelapisan Pengerjaan Akhir
2. Pembersihan Kimia

Biaya Pelaksanaan Hirarki


Gambar 2. Diagram Proses Elektroplating
3.1. Persiapan Permukaan
$ Pengurangan pada sumber pencemar
Persiapan permukaan adalah tahap yang sangat
$$$ Daur ulang dan penggunaan kembali penting dalam industri pelapisan. Pekerjaan yang
tidak benar dapat menyebabkan lapisan tidak
$$$$$ Pra-pengolahan/ pengolahan
menempel, meningkatkan porositas dan menurunkan
$$$$$$$ Pembuangan limbah B3
ketahanan terhadap karat. Persiapan permukaan
dibagi menjadi 2 aktivitas utama yaitu : Pembersihan
dengan cara mekanik dan kimia.
Gambar 1. Diagram hirarki pengelolaan lingkungan
1. Pembersihan Mekanik
Ada tiga elemen kunci yang mempengaruhi
keberhasilan program produksi bersih pada suatu Pembersihan ini umumnya dilakukan dengan
pabrik, yaitu inisiatif, komitmen dan keterlibatan menyikat, polishing, penggerindaan, buffing,
manajemen. Persyaratan ini meliputi kegiatan: sand blasting, machining dan filling. Aktivitas
kesadaran dan partisipasi karyawan, peningkatan ini dilakukan untuk menghaluskan dan
prosedur operasi, pelatihan karyawan, dan meratakan permukaan. Pembersihan mekanik
peningkatan penjadualan dan proses. yang paling umum dilakukan oleh industri
elektroplating adalah buffing (penghalusan).
2.2 Keuntungan
2. Pembersihan Kimia
Keuntungan yang diperoleh dengan menerapkan
konsep produksi bersih antara lain adalah: Setelah pembersihan mekanik, benda kerja
biasanya membutuhkan pembersihan kimia
a. Penggunaan sumberdaya alam dan energi secara untuk menghilangkan lemak, minyak, sisa
lebih efektif dan efisien. senyawa buffing, karat, kerak, oksida dan lain-
b. Mengurangi atau mencegah terbentuknya bahan lain. Penghilangan kotoran-kotoran ini
pencemar dan atau limbah. memerlukan proses kimia seperti pelarut
c. Mencegah berpindahnya pencemar dari satu organic, asam, dan alkalin (basa). Pembersihan
media lingkungan ke media lingkungan lainnya. ini dapat dilakukan dengan satu bahan kimia
d. Mengurangi terjadinya risiko terhadap kesehatan atau bisa dikombinasikan.
manusia dan lingkungan. a. Pembersihan lemak dan minyak
e. Meningkatkan usaha kebersihan (Good (degreasing).
Housekeeping) dan efisiensi.
Untuk menghilangkan minyak (gemuk),
f. Perubahan dalam proses untuk mereduksi emisi
lemak, sisa senyawa buffing, cairan/olie
dan limbah.
mesin pada benda kerja dapat dilakukan
g. Penggunaan kembali dan daur ulang di dalam dengan pelarut organic yang umum
proses. digunakan adalah perkloroetilen (PCE),
h. Memformulasikan dan mendisain kembali trikloroetilen (TCE), lll-trikloroetilen,
produk. tetrakloroetilen, Freon TE/TF TA,
i. Mensubstitusi atau mengurangi pemakaian bahan triklorometan, isopropyl alcohol. Alat yang
kimia mengandung B3. digunakan untuk proses ini adalah vapor
j. Penggunaan bahan baku dan energi yang lebih degreaser. Pelarut organic dipanaskan
efektif dan efisien. sehingga menjadi uap dan benda kerja
k. Perubahan sikap dan perilaku dalam manajemen dibersihkan dari dalam uap tersebut.
pengelolaan lingkungan. b. Pembersihan Pickling/descalling
3. PROSES PRODUKSI INDUSTRI Karat, kerak dan oksida perlu dibersihkan
ELEKTOPLATING dari permukaan benda kerja, serta
Secara umum proses pelapisan logam dengan listrik permukaan logam perlu diaktifkan sebelum
(elektroplating) dibagi menjadi 3 tahap, yaitu: diproses dalam pelapisan. Bahan pembersih
13
Jurnal Teknik Mesin Vol. 2, No 1, Juni 2005 ISSN 1829-8958

atau pengaktif yang biasa digunakan adalah Industri elektroplating mempunyai peluang untuk
asam (nitrat, sulfat, hidroklorok, fluoborik, menerapkan produksi bersih yang meliputi:
sodium metabisulfit) dan prosesnya disebut
4.1 Persiapan Permukaan
pickling dan descalling.
1. Pembersihan dan Pengelupasan lapisan.
c. Soak Cleaning
Dengan melakukan reuse dan recycling.
Proses ini termasuk dalam line pelapisan,
dan bisanya benda kerja pertama kali masuk Reuse:
proses pelapisan ke dalam tanki ini. Bahan
kimia yang digunakan dalam pelapisan ini Larutan bekas pembersihan bekas alkaline
adalah basa kuat, bahan tambahan lainnya dapat digunakan untuk pengaturan pH pada
dan deterjen yang dicampur dengan air pada unit pengolahan air limbah.
suhu 71-93 C. Benda kerja dicelupkan ke Larutan asam bekas dapat digunakan untuk
dalam campuran ini, kemudian dibilas atau mengatur pH selama operasi pengurangan
langsung dimasukan ke dalam proses krom.
selanjutnya. Larutan asam klorida bekas dapat digunakan
untuk larutan make-up pengelupasan krom,
3.2. Proses Pelapisan kemudian larutan asam nitrit bekas dapat
Pada industri elektroplating kuno, kebanyakan bahan digunakan untuk larutan make-up
kimia pembersih yang digunakan adalah sianida, pengelupasan nikel.
sehingga bisa menghasilkan permukaan yang benar-
benar bersih dan siap masuk ke proses pelapisan. Recycling:
Namun pada industri elektroplating yang modern Larutan asam sulfat dapat disirkulasi
seperti sekarang ini, bahan sianida sudah diganti melalui sistem recovery asam.
dengan non-sianida atau mengurangi konsentrasi Asam klorida dapat diambil kembali dari
sianida, sehingga satu proses tidaklah cukup untuk operasi pickling dengan menggunakan unit
dapat benar-benar membersihkan permukaan logam. difusi dialisis.
Oleh karena itu proses pra pelapisan masih
diperlukan. 2. Pembersihan dan Penghilangan Lemak
Tujuan pra pelapisan ini antara lain menghilangkan Menggunakan pelarut konvensional
sisa kotoran dan semua oksida pada permukaan (penghilangan lemak dengan pencelupan).
benda kerja. Pra pelapisan ini terdiri dari proses Mengurangi kebutuhan pembersihan dan
pembersihan (cleaning), pencelupan asam (pickling), pembersihan lemak.
pencelupan special, dan striking. Setelah proses
pelapisan, benda dibilas kemudian dikeringkan Menggunakan pelarut dengan toksisitas
sebelum dipak. rendah, seperti pembersih emulsi, pelarut
aqueus dan abrasif.
3.3. Pengerjaan Akhir Standarisasi penggunaan pelarut.
Pada beberapa benda yang sudah dilapis, masih Menggabungkan operasi pembersihan ke
memerlukan tambahan proteksi karat atau untuk dalam satu operasi penghilangan lemak
mengubah warna lapisan. Misalnya aplikasi lilin atau secara sentral.
fernis untuk meningkatkan ketahanan kilauan, dan
Menghindarkan kontaminasi pelarut.
pelapisan konversi kromat dilanjutkan dengan
kadmium atau pelapisan lainnya untuk menghasilkan Merawat alat harus bersih dari karat.
lapisan kromat (untuk mengubah warna dari Menambah pelarut secara hati-hati.
transparan sampai hijau olive). Pelapisan kuningan
Pengambilan lumpur.
sering diolah dengan berbagai larutan kimia untuk
mengubah warna dari hijau sampai hitam (bahkan Mengontrol kehilangan karena penguapan :
merah). Larutan pada proses pengerjaan akhir ini a. Mengurangi drug out-pemasangan pada
mengandung bahan-bahan kimia seperti asam nitrat, rak yang benar, tingkatkan penirisan
sodium dikromat, selenium, arsenic, antimony, atau dan pemasangan papan peniris.
bahan berbahaya lainnya. Proses ini bisa menjadi b. Menggunakan pembilasan arus balik.
satu line pelapisan atau terpisah. c. Memisahkan pelarut untuk recycling.
d. Menjaga limbah pelarut bersih dari air
4. PELUANG PENERAPAN PRODUKSI BERSIH padatan dan sampah.
Prinsip utama dalam penerapan produksi bersih e. Memberi label bahan kimia pada setiap
industri adalah mereduksi limbah terbentuk atau container.
mencegah timbulnya limbah pada sumbernya. f. Menghindari area yang banyak angin
dan panas.
14
Penerapan Teknologi Produksi Bersih Pada Industri Elektroplating (Generousdi)

g. On-site recycling.
h. Off-site recycling. 2. Pelapisan Hard Krom
3. Penghilangan lemak dengan uap a. Alternatif pelapis
b. Perbaikan proses yang mengurangi
Membatasi kecepatan masuk dan keluar pembentukan limbah
benda kerja. c. Pengurangan drag out
Membatasi ukuran benda kerja, gunakan d. Perbaikan teknik pembilasan
keranjang yang mempunyai luas area 50 % e. Perawatan larutan
dari pintu degreaser untuk meminimalkan f. Teknologi atau metoda perawatan larutan
drag out uap. g. Pengambilan kembali bahan kimia
Menghindari kejutan-kejutan biasanya h. Pengurangan emisi udara
terjadi ketika beban berat dimasukan ke i. Konservasi energi
dalam tangki sehingga menghilangkan
selimut uap dan infiltrasi udara ke dalam 3. Pelapisan Tembaga
unit pembersih.
Menjaga suhu pelarut. a. Penggantian bahan baku
Membiarkan cukup waktu dalam degreaser. b. Pelapisan tembaga alkalin tanpa sianida
Semprotan hanya di bawah zona uap-pola c. Proses tembaga alkalin baru bebas sianida
semprotan tidak boleh berupa kabut. d. Pelapisan tembaga electroless
Menjaga permukaan pelarut dalam tangki.
4. Pelapisan Nikel
Minimisasi difusi uap-difusi uap
mengakibatkan emisi udara. 1. Nikel Watts
4. Pembersih Aqueous a. Bus bar anoda dari tembaga dibungkus
dengan pelapis selotip dari vynil
Menjaga mutu larutan.
b. Bus bar anoda dari tembaga dilapisi
Melakukan inspeksi pra pembersihan. dengan nikel
Menyediakan pemanasan secara kontiniu. c. Pemasangan papan peniris dari ppc di
Mempraktekkan larutan make-up yang atas bus bar anoda
benar, campur dengan baik dan panaskan
sampai suhu yang dikehendaki. 2. Nikel Sulfamat
Menghilangkan lumpur dan kotoran dengan Pemakaian anoda nikel dari bahan karbon
benar. tuang atau karbon gulung
Mengawasi kekuatan larutan pembersih.
Merawat alat. 5. Pelapisan Seng
Mengurangi drag out.
a. Modifikasi praktek pengoperasian
Menggunakan air demineralisasi.
b. Pengambilan kembali larutan
Menggunakan pembilasan arus balik.
c. Penggantian bahan
Menggunakan pembilasan dengan d. Proses alternatif
semprotan.
Memasang nozel pengkabut-mengurangi 6. Pelapisan Seng
penggunaan air.
Menggunakan sistem siklus tertutup a. Proses alternatif
b. Peningkatan proses
5. Abrasif c. Pengontrolan air pembilas
d. Kontrol dan perawatan larutan pelapis
Menggunakan binder dengan kadar lemak e. Recovery/recycle bahan kimia ditempat
rendah atau berbasis air, untuk buffing atau f. Recovery di luar lokasi
polishing.
Mengontrol permukaan air pada operasi 7. Pelapisan Kadmium
pembilasan akhir.
a. Praktek operasi yang baik
4.2 Pelapisan Listrik b. Pembilasan arus balik
c. Penggantian proses
1. Pelapisan Dekoratif Krom d. Sistem recovery
a. Modifikasi proses
b. Perawatan larutan proses. 8. Pelapisan Anodisasi
c. Pengambilan kembali larutan proses. a. Mengurangi penggunaan senyawa kromium
d. Penggantian bahan Baku.

15
Jurnal Teknik Mesin Vol. 2, No 1, Juni 2005 ISSN 1829-8958

b. Penerapan perbaikan proses untuk h. Melatih pekerja dengan benar sehingga


mengurangi proses pengelupasan atau mereka mengerti pentingnya minimisasi
pengerjaan ulang kontaminasi larutan dan pembentukan
c. Pengontrolan air pembilas limbah serta mencegah tumpahan.
d. Penerapan recovery/recycle bahan kimia di i. Pembilasan dan pembersihan benda kerja
tempat dengan benar sebelum masuk ke operasi
pelapisan. Daerah yang tidak akan dilapis
9. Pengelupasan (Stripping)
harus ditutup dengan maskant atau sekotip
a. Praktek pengoperasian yang baik atau lilin untuk mengurangi korosi. Benda
b. Alternatif penggunaan teknologi harus diambil dari larutan kalau tidak
c. Penguapan Atmosferik sedang dilapis.
d. Penguapan Atmosferik dan penukar Ion
e. Penukar ion 2. Pengurangan Drag-Out
a. Modifikasi campuran larutan pelapis
4.3 Pembilasan
b. Perubahan pengoperasian
Terdapat 2 (dua) metode untuk mengurangi c. Pemasangan papan peniris, batang peniris,
penggunaan air: dan tanki peniris untuk menangkap tetasan.
d. Pemasangan pada rak yang benar
1. Peningkatan efisiensi pembilasan
e. Desain benda sedemikian rupa sehingga
a. Turbulensi antara benda kerja dan air
mudah ditiris.
pembilas
f. Desain rak sedemikian rupa sehingga area
b. Menambah waktu kontak antara benda kerja
permukaan minimum, permukaan horizontal
dan air pembilas minimum, tidak ada kantong dan mudah
c. Meningkatkan volume air selama waktu tiris.
kontak untuk mengurangi konsentrasi bahan
g. Penggunaan pisau udara dengan udara yang
kimia yang tercuci dari benda kerja
dipadatkan dan tidak mengandung olie.
2. Pengendalian Aliran Air h. Penggunaan pembilasan dengan
a. Pemakaian alat pegendali kecepatan air pengkabutan dan semprot.
b. Pemakaian alat pengendali aliran secara i. Pelapisan dalam barel: putar barel di atas
konduktivitas tanki larutan untuk menghilangkan larutan
pelapis yang tertinggal.
4.4 Daur Ulang
3. Manajemen Drag-Out
1. Recycling air pembilas
2. Pengambilan kembali bahan kimia a. Recycling secara langsung ke dalam tanki
3. Pemanfaatan kembali bahan mentah proses
b. Recovery di tempat atau di luar lokasi
4.5. Housekeeping dan Manajemen c. Kirim ke recovery atau pengolahan di luar
lokasi.
1. Inspeksi dan Perawatan
4. Perawatan Larutan Pelapis
a. Memperbaiki seluruh tanki, pompa, kran
yang bocor, dll. a. Mengambil kotoran dari larutan
b. Inspeksi tanki dan linernya secara regular b. Menggunakan air deionisasi untuk make up
untuk mencegah kerusakan yang mungkin dan air pembilas
berakhir dengan membuang larutan. c. Pengambilan secepat mungkin benda kerja
c. Inspeksi koil uap alat penukar panas secara yang terjatuh ke dalam larutan
reguler untuk mencegah kontaminasi d. Mengurangi drag-in
kondensat uap dan air pendingin atau e. Perawatan rak
kebocoran kondensat dan air pendingin ke f. Penggunaan anoda yang lebih murni
dalam larutan pelapis. g. Memproses ulang larutan bekas
d. Memasang alarm permukaan cairan pada
seluruh lapisan pelapis dan tanki pembilas 5. Penggantian Bahan Kimia
untuk menghindari luapan. Penggantian bahan kimia pada industri pelapisan
e. Merawat rak pelapis dan anoda untuk
bisa dilakukan pada larutan kromium, sianida,
mencegah kontaminasi larutan. Mengambil
pickling, brightener, cleaner, dan etsa tembaga.
rak anoda bila tidak digunakan.
f. Merawat barel.
6. Pembelian dan penanganan Bahan Kimia
g. Meminimisasi volume air yang digunakan
dalam operasi pembersihan.
16
Penerapan Teknologi Produksi Bersih Pada Industri Elektroplating (Generousdi)

a. Inventori bahan baku supaya tidak terjadi Agency for International Development through
tumpukan bahan Indonesia Cleaner Production (ICIP) Programme,
b. Pastikan bahwa container sudah kosong 1997.
sebelum membuka yang baru, hal ini
3. Bennett. P, Assesment of the Metal Finishing and
dilakukan untuk menghindari ceceran
Planning Industry Source Reduction Planning
c. Prosedur pencampuran bahan kimia harus
Efforts, California Environmental Protection
dilakukan dengan ketat, hal ini untuk
Agency, Departemen of Toxic Substances Control,
meminimisasi tumpahan
Office of Pollution Prevention and Technology
d. Penugasan hanya kepada beberapa pekerja
Development, 1996.
untuk menangani dan mencampur bahan
kimia, hal ini akan meningkatkan 4. Cahyono. H.B, Lingkungan dan Industri Logam,
konsistensi formulasi larutan dan akan Surabaya, ProRistand Indag, 2003.
mengurangi limbah
e. Mengembalikan sample bahan kimia kepada 5. Depperindag, Buku Panduan Produksi Bersih
pemasok Industri Elektroplating, Puslitbang Sumberdaya,
Jakarta, Wilayah Industri dan Lingkungan Hidup
bekerjasama dengan Balai Besar Industri Kimia
7. Manajemen Lumpur
(BBIK)-Depperindag, 1998.
Dilakukan dengan cara:
a. Pengurangan kandungan air pada lumpur 6. Sunaryo, S and Asmi, F, Efisiensi Produksi
Dengan menggunakan peralatan centrifuge, Melalui Penerapan Teknologi Produk Bersih pada
filter press, vacuum filter dan pengering Industri Elektroplating, Jakarta, Buletin Ilmiah
Lumpur. Litbang Indag, No. 09.1.99.53, 1999.
b. Pengolahan bahan kimia
i. Menggunakan soda kostik 7. US. Environmental Protection Agency, Waste
ii. Menggunakan polimer Minimization for Metal Fabrication and Metal
Finishing, Denver, US Environmental Protection
Agency Workshop Region 8, 1990.
5. KESIMPULAN
Dari uraian sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Keuntungan penerapan produksi bersih pada
industri elektroplating antara lain adalah :
a. Menghemat konsumsi air
b. Menghemat biaya pengolahan air limbah
c. Mengurangi pembuangan bahan kimia
berbahaya
d. Mengurangi jumlah limbah B3
e. Mengurangi produk cacat
f. Mengurangi bahan kimia yang dipergunakan
g. Mengurangi biaya tenaga kerja sehingga
dapat mengurangi biaya produksi tahunan.

2. Produksi bersih merupakan salah satu cara yang


paling efektif untuk program pencegahan dan
pengendalian pencemaran limbah industri,
melalui: substitusi bahan dan pemanfaatan
kembali bahan (reuse) dan pemakaian kembali
bahan (recycle).

PUSTAKA
1. Altemayer. F, Introduction to Technology of
Metal Finishing and Electroplating Processes,
Jakarta, Indonesia, Workshop conducted by World
Environment Center, Bappedal, United States
Agency for International Development, 1993.
2. Bappedal and USAID, Buku Panduan Pelatihan
Produksi Bersih, Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan in Coorperation with United States

17
Jurnal Teknik Mesin Vol. 2, No 1, Juni 2005 ISSN 1829-8958

18

You might also like