You are on page 1of 10

A.

Pengkajian Keluarga
1. Data Umum
a. Kepala Keluarga (KK) : Ibu S
b. Alamat Dan Telepon/Hp : Gampong Baloy, Kecamatan Blang
Mangat/ -
c. Pekerjaan Kepala Keluarga : Bertani/ Berkebun
d. Pendidikan Kepala Keluarga : SD
e. Komposisi Keluarga
Tabel 3.1 komposisi keluarga ibu S

No Nama Jenis Hubungan keluarga Umur Pendidikan


kepala keluarga (tahun) terakhir
1 Ibu Saidah P KK 54 SMP
2 An. Musliadi L Anak 28 SMA
3 An. Marzuki L Anak 20 SMA

f. Tipe Keluarga : tipe keluarga ibu S adalah single parent


g. Suku Bangsa : Aceh
h. Agama : Islam
i. Status Sosial Ekonomi
Status ekonomi keluarga merupakan ekonomi menengah kebawah. Penghasilan keluarga
dari bertani. Keluarga ibu S mengatakan dengan penghasilan tersebut ibu S
merasa belum cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, karena saat ini
saat ini ibu S sebagai kepala keluarga dan saat ini pula dirinya sedang sakit.
Anak ibu S yaitu An. Ma sehari-harinya hanya bekerja sebagai buruh lepas
yang kadang kala ada hasil dan kadang tidak dan An.Mu tidak bekerja hanya
membantu ibu S bertani.
j. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Aktivitas rekreasi keluarga Ibu S hanya di habiskan di rumah saja dengan menonton televisi.
2. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan dan tugas perkembangan keluarga ibu S saat ini adalah keluarga dengan
anak dewasa (pelepasan) dengan tugas keluarga:
1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
2) Mempertahankan keintiman pasangan
3) Membantu orangtua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
4) Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
5) Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
b. Tugas Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Keluarga ibu S belum bisa memenuhi tugasnya sebagai kepala keluarga yang mana anaknya
belum ada yang mandiri dan berkeluarga dan masih tergantung pada dirinya.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
Ibu S mengatakan dirinya kini sedang mengalami masalah kesehatan dengan gejala sakit kepala,
pusing, lemas, mudah cemas, dan sudah pernah berobat dan memiliki riwayat darah tinggi
sebelumnya. Masalah kesehatan ini sudah dialami ibu S semenjak 1 tahun lebih dan masih
menjadi masalah kesehatannya sampai saat ini karena tidak atau belum kunjung sembuh.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Ibu S mengatakan riwayat kesehatan keluarganya terdahulu juga memiliki riwayat darah tinggi
dan penyakit kencing manis seperti yang dialami oleh ayah dan adik kandung ibu S yang
memiliki riwayat hipertensi dan kencing manis.
3. Data Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
Rumah keluarga ibu S adalah milik pribadi dengan tipe rumah semi permanendengan
luas 5x7 m2 dan berlantai semen, di dalam rumah ada 3 kamar dengan ventilasi yang bagus dan
mendapatkan udara yang bersih, keadaan rumah kurang terawat, SPAL dengan kondisi
bersih yang dialiri ke parit, sumber air bersih dari sumur dengan warna jernih, dan sumber air
minum berasal dari air mineral isi ulang.
b. Karakteritik Tetangga dan Komunitasnya
Ibu S hanya tinggal dengan dua anaknya yang jauh dari sanak saudaranya yang lain.
Karakteristik tetangga dan komunitas ibu S sangat baik dan saling gotong royong dalam hal
kegiatan apapun di lingkungannya dalam berbagai acara. Umumnya penduduk di sekitar tetangga
ibu S berprofesi sebagai petani. Komunikasi antar tetangga sangat baik dan saling menghargai.
c. Mobilitas Geografis Keluarga
Ibu S sudah lama tinggal di desa tersebut semenjak berkeluarga. Suami ibu S hampir 6 tahun
tiada, namun anak-anak ibu S belum berkeluarga. Karabat dari keluarga ibu S berada di daerah
lain yang agak jauh dari rumah ibu S, namun tidak terlalu jauh dari rumah keluarga almarhum
suaminya.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat
Keluarga ibu S hidup berdampingan dengan tetangga dan terjalin komunikasi dengan baik antar
masyarakat, keluarga Ibu S sering terlibat dalam kegiatan di desanya terlebih begitu juga dengan
anak-anaknya. Namun disaat sakit ibu S jarang keluar rumah dan lebih sering istirahat
dirumahnya (bedrest).
e. Sistem Pendukung Keluarga
Lingkungan tempat tinggal keluarga Ibu S berada jauh dari familinya namun saat ibu S
membutuhkan bantuan tetangga ibu S senang membantu. Keluarga ibu S tergolong keluarga
yang kurang mampu sehingga disaat ibu S keluarga tidak mempunyai biaya untuk berobat
maksimal sehingga ibu S tidak sembuh total dalam berobat.
4. Struktur Keluarga
a. Struktur Peran
Ibu S menjadi tumpuan keluarga dan menjadi kepala keluarga. Anak-anak ibu S sudah dewasa
namun belum mampu untuk berkeluarga sehingga masih menjadi tanggung jawab ibu S dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun begitu anak-anaknya juga sudah biasa membantu ibu S
mengerjakan kebutuhannya sendiri tapi belum mampu menggantikan peran pengganti ibu S yang
mungkin tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarga.
b. Nilai Dan Norma Budaya Keluarga
Nilai dan norma budaya yang diberlakukan keluarga Ibu S berdasarkan anjuran agama dan adat
istiadat yang berlaku di tempatnya terutama dalam hal pendidikan agama dan norma agama.
c. Pola Komunikasi Keluarga
Sistem komunikasi yang diterapkan Ibu S dalam keluarga termasuk hal yang umum di lakukan
di masyarakat di sekitarnya. Komunikasi yang digunakan adalah menggunakan bahasa Aceh,
komunikasi bersifat terbuka satu sama lain sehingga apabila ada masalah akan cepat
terselesaikan dan komunikasi yang dilakukan biasa saat selesai makan malam dan saat bersantai.
d. Struktur Pendukung Kekuatan Keluarga
Keluarga Ibu S masih memiliki kerabat yang bisa diharapkan bilamana memerlukan
bantuan. Masalah kesehatan yang terjadi pada ibu S masih bisa diobati dengan dukungan anggota
keluarga namun keluarga ibu S jarang mengabari kerabatnya karena tidak ingin membuat
kerabatnya khawatir.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Pendidikan/Afektif
Keluarga ingin anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang lebih baik dari dirinya, namun Ibu
S hanya dapat menyekolahkan anaknya sampai jenjang SMA.
b. Fungsi Sosialisasi
Keluarga selalu mengajarkan dan menekankan bagaimana berperilaku baik dengan sesama
karena menurut keluarga dalam hidup ini manusia selalu membutuhkan satu sama lainnya .
c. Fungsi Ekonomi
Menurut keluarga penghasilan hanya diperoleh dari hasil bertani yang mungkin hanya 3 bulan
sekali namun keluarga ibu S sudah bersyukur dengan keadaanya walaupun kadang tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kini ibu S sudah sering berada di kasur ketimbang di
sawah .
d. Fungsi Pemenuhan (Perawatan/Pemeliharaan Kesehatan)
1) Mengenal Masalah Kesehatan
Keluarga Ibu S sudah mengetahui masalah kesehatan yang terjadi pada ibu S dan sudah pernah
berobat namun sering juga ibu S menganggap sakitnya karena faktor usia. Namun keluarga tidak
mengetahui bahwa penyebabnya juga muncul dari asupan nutrisi yang salah.
2) Mengambil Keputusan Mengenai Tindakan Kesehatan
Ibu S sudah bisa memutuskan untuk berobat ke puskesmas atau tempat praktik jika mengalami
gejala seperti sakit kepala dan pusing untuk mendapatkan perawatan dan konsultasi kesehatan
namun kadang kala ibu S tidak mampu pergi berobat dan anaknya tidak berada dirumah
membuat ibu S tidak terkontrol peyakitnya.
3) Kemampuan Merawat Anggota Keluarga yang Sakit
Ibu S tinggal bersama kedua anaknya. Menurut pengakuan ibu S anaknya sering tidak ada
dirumah sehingga ibu sangat khawatir jika terkadang sakit tidak ada yang melihatnya.
4) Kemampuan Keluarga Memelihara/Memodifikasi Lingkungan Rumah Yang Sehat
Tipe rumah Ibu S tergolong tipe rumah yang sederhana namun jarang terawat yang mungkin
tugas Ibu S yang sudah tumpang tindih yang dan kini ibu S tidak bias beraktivitas maksimal
untuk memenuhi perawatan dan memelihara lingkungan rumah.
5) Kemampuan Menggunakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Ibu S saat pertama sakit selalu kontrol akan penyakitnya namun sudah 6 bulan terakhir ini ibu S
sudah jarang kontrol penyakitnya ke puskesmas.
e. Fungsi Religius
Keluarga ibu S beragama islam dan ajaran maupun prilaku kedua anaknya ia tekankan harus
sesuai dengan ajaran agama. Begitu juga kegiatan agama didesanya yang dulunya saat aktif
mengikuti segala bentuk kegiatan keagamaan namun sekarang sudah jarang selama aktivitasnya
berkurang karena sakit.
f. Fungsi Reproduksi
Keluarga ibu S adalah keluarga single parent yang tentu saja tidak lagi memiliki keturunan dan
ibu S juga sudah tidak produktif lagi.
6. Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor (Masalah) Jangka Pendek
Ibu S gelisah karena masalah kesakitan yang dialaminya sangat menggangu kebiasan
rutinitasnya sehari-hari. Ibu S merupakan masih menjadi tumpuan keluarga dalam memenuhi
kebutuhan sehari jadi ibu sangat mengingikan untuk sembuh total dan bisa beraktivitas secara
normal.
b. Stress (Masalah) Jangka Panjang
Ibu S cemas dengan kondisinya yang sudah mampu merawat anaknya dan terlebih anak-anaknya
adalah laki-laki sehingga kebutuhan keluarga tidak bisa ia harapkan pada anaknya semua.
c. Kemampuan Keluarga Berespons Terhadap Stressor (Masalah)
Ibu S dan keluarga mengaku cemas dengan kesehatan anggota keluarganya namun keluarga tidak
putus asa dan tidak terlihat menampilkan perilaku yang maladaptif.
d. Strategi Koping yang digunakan
Ibu S dan anaknya selalu mengharapkan adanya petunjuk dan mengharapkan ridha Allah dalam
segala kejadian maupun masalah yang terjadi.
e. Strategi Adaptasi Disfungsional
Keluarga tidak menunjukkan sikap maupun tindakan yang maladaptif dalam menghadapi
masalah.
7. Harapan Keluarga
Keluarga ibu S berharap dengan kehadiran perawat dapat membantu mereka dalam hal kesehatan
dan untuk mengurangi masalah kesehatan yang sedang dialaminya.
8. Data Tambahan
Ibu S mengatakan sakit kepala dengan skala nyeri 2, ibu S mengatakan tidak bisa tidur dengan
nyenyak dan sering memegang kepala. Keluarga mengatakan Ibu S selama ini jarang beraktivitas
dan keadaan ini sudah dirasakan selama kurang lebih 1 tahun terakhir. Keluarga mengatakan ibu
S sudah jarang mengontrol penyakitnya ke puskesmas.
Skala kekuatan otot Ibu S :

9. Pemeriksaan kesehatan tiap anggota keluarga (head to toe)


Tabel 3.2: Pemeriksaan kesehatan Ibu S tanggal 6 Mei 2014
No Area pemeriksaan Hasil
1 Kepala Bentuk oval, rambut ikal, hitam dan lebat. Nyeri
kepala. Tidak ada benjolan di daerah kranium.
2 Mata/ wajah Ibu S mengeluh matanya kadang-kadang kabur
dan berkunang-kunang saat reaksi nyeri dan
wajah menegang
3 Hidung Penciuman (nervus olfaktorius) tidak ada masalah
4 Mulut Mulut kering, napas bau, lidah kotor,
mukosakering.
5 Leher Terkadang Ibu S mengeluh nyeri di pundak
menjalar ke leher. Tidak ada pembesaran kelenjar
limpa.
6 Dada/ thorak Dada simetris, nyeri (+), jantung berdebar-debar
jika sedang sakit/nyeri.
7 Abdomen kadang mengalami konstipasi (namun peristaltik
dalam batas normal saat pengkajian).
8 Tangan Ekstremitas atas terasa hangat, kram kelemahan,
dapat bergerak minimal dan tidak ada tanda-tanda
yang bermasalah.

9 Kaki Esktremitas bawah terasa hangat, kram, bergerak


minimal.
10 Genetalia Tidak dikaji dan tidak ada keluhan.
11 Keadaan Umum Lemas, menahan rasa sakit dan takut.
12 Lain-lainnya :
Berat badan 65 Kg
Tinggi badan 155 cm
Vital sign TD: 160/100 mmHg, Pulse: 80x/ i, RR: 24x/ i, T:
37oC

Tabel 3.3: Pemeriksaan kesehatan An. Mu tanggal 6 Mei 2014


No Area pemeriksaan Hasil
1 Kepala Bentuk oval, rambut ikal, lurus, dan tidak ada
masalah kesehatan.
2 Mata Tidak anemis, tidak ada masalah penglihatan.
3 Hidung Tidak ada secret, tidak ada masalah penciuman.
4 Mulut Mukosa lembab, tidak ada kesulitan menelan,
gigi utuh
5 Leher Tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran
kelenjar limpa
6 Dada Simetris, bunyi jantung dan paru dalam batas
normal
7 Abdomen Tidak ada distensi, peristaltik (+), tidak terdapat
kelainan/ masalah kesehatan
8 Tangan Tidak terdapat kelainan/ masalah kesehatan
9 Kaki Tidak terdapat kelainan/ masalah kesehatan
10 Lain-lainnya :
Berat badan 50 Kg
Tinggi badan 160 cm
Vital sign TD: 120/80 mmHg, Pulse: 80x/ i, RR: 20x/ i, T:
36oC
11 Keadaan umum Tidak terdapat masalah kesehatan

Tabel 3.4: Pemeriksaan kesehatan An. Ma tanggal 6 Mei 2014


No Area pemeriksaan Hasil
1 Kepala Rambut bersih, lebat, lurus dan bebas ketombe
2 Mata Sklera mata kiri dan kanan tidak anemis dan
palpebra merah mudah
3 Hidung Tidak bersekret, dan tidak ada kelainan
penciuman
4 Mulut Mukosa lembab, tidak ada kesulitan menelan,
gigi utuh
5 Leher Tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran
kelenjar limpa
6 Dada Simetris, bunyi jantung dan paru dalam batas
normal
7 Abdomen Tidak ada distensi, peristaltik (+), tidak terdapat
kelainan/ masalah kesehatan
8 Tangan Tidak terdapat kelainan/ masalah kesehatan
9 Kaki Tidak terdapat kelainan/ masalah kesehatan
10 Lain-lainnya :
Berat badan 50 Kg
Tinggi badan 155 cm
Vital sign TD: 120/80 mmHg, Pulse: 80x/ i, RR: 20x/ i, T:
36oC
11 Keadaan umum Tidak terdapat masalah kesehatan

B. Diagnosa Keperawatan
1. Analisa Data
Tabel 3.5 Analisa Data
N Data Masalah Etiologi
o
1Tanggal: 6 Mei 2014 Ganggu Ketidakmampuan
Data Subjektif: an rasa keluarga
- Ibu S mengeluh sakit kepala nyaman dalammerawat
- Ibu S mengatakan nyeri skala 2 (nyeri) anggota keluarga
- anak-anak ibu S mengatakan kurang memahami cara merawat ibu S yang mengalami
- ibu S tidak diet makanan khusus dan makan tanpa ada pantangan. hipertensi.
- Pola tidur ibu S tidak sesuai dan kurang dari kebutuhan.
Data Objektif:
- Ibu S sering terlihat memegang kepala bagian belakang.
- Wajah ibu S terlihat cemas dan tagang.
- TD : 160/100 mmHg
- Pulse : 80 x/menit
- RR : 24 x/menit
- T : 37oC
2 Tanggal : 6 Mei 2014 Intolera Ketidakmampuan
Data Subjektif: nsi keluarga dalam
- Ibu S mengatakan selama ini tidak bisa mengerjakan aktivita merawat anggota
aktifitasnya sehari-hari dan sering bedrest. s keluarga yang
- Keluarga mengatakan bahwa ibunya sudah mengalami penyakit ini lebih sari mengalamihiperten
1 tahun dan sudah jarang bekerja atau pergi kesawah selama ini. si.
Data Objektif:
- Ibu S tidak bisa mengerjakan pekerjaanya dengan maksimal.
- Ibu S sering bedrest total saat sakit.
- Ibu S sering mengeluh nyeri dan susah tidur.
Skala kekuatan dan persentasi kekuatan otot
4444 4444
4444 4444

Tabel 3.5: Lanjutan Analisa Data


No Data Masalah Etiologi
3 Tanggal 6 Mei 2014 Resiko terjadi Ketidak mampuan
Data Subjektif: komplikasi penyakit keluarga mengenal
- Ibu S mengatakan tidak mengertihipertensi ( Cedera masalah kesehatan pada
dampak dari darah tinggi yang diCerebroVasculer/ CVA) anggota keluarga yang
deritanya sakit
- Ibu S mengatakan tidak pernah
pantangan makan.
- Ibu S mengatakan sudah jarang
kontrol ke puskesmas
Data Objektif:
- TD : 160/100 mmHg.
- Jarang kontrol ke Puskesmas.
- Keluarga ibu.S tidak tahu tentang Diet
pada hipertensi.
- Keluarga tidak ada yang mampu
merawat dan mengidentifikasi tanda-
tanda komplikasi yang terjadi pada ibu
S.

2. Rumusan Diagnosa Keperawatan


Tabel 3.6 Rumusan Diagnosa Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan (PES)
1 Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami hipertensi ditandai
dengan Data Subjektif: Ibu S mengeluh sakit kepala, Ibu S mengatakan nyeri skala 2 ,
anak-anak ibu S mengatakan kurang memahami cara merawat ibu S, ibu S tidak diet
makanan khusus dan makan tanpa ada pantangan, Pola tidur ibu S tidak sesuai dan kurang
dari kebutuhan. Data Objektif: Ibu S sring terlihat memegang kepala bagian berlakang.,
Wajah ibu S terlihat cemas dan tagang, vitak sign :TD : 160/100 mmHg, Pulse : 80
x/menit, RR : 24 x/menit, T : 37oC.

2 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam


merawat anggota keluarga yang mengalami hipertensi ditandai dengan Data
Subjektif: Ibu S mengatakan selama ini tidak bisa mengerjakan aktifitasnya sehari-
hari dan sering bedrest, Keluarga mengatakan bahwa ibunya sudah mengalami penyakit ini
lebih sari 1 tahun dan sudah jarang bekerja atau pergi kesawah selama ini. Data
Objektif: Ibu S tidak bisa mengerjakan pekerjaanya dengan maksimal, Ibu S sering
bedrest total saat sakit, Ibu S sering mengeluh nyeri dan susah tidur .
Skala kekuatan dan persentasi kekuatan otot
4 4
4 4

3 Resiko terjadi komplikasi penyakit hipertensi (Cedera CerebroVasculer


/CVA)berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan pada
anggota keluarga yang sakit ditandai dengan Data Subjektif: Ibu S mengatakan tidak
mengerti dampak dari darah tinggi, Ibu S mengatakan tidak pernah pantangan
makan.Data Objektif: TD : 160/100 mmHg, Jarang kontrol ke Puskesmas, Keluarga ibu S
tidak tahu tentang Diet pada hipertensi, Keluarga tidak ada yang mampu merawat dan
mengidentifikasi tanda-tanda komplikasi yang terjadi pada ibu S.

3. Penilaian (Skoring) Diagnosa Keperawatan


Diagnosa Keperawatan 1
Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga
dalam merawat anggota keluarga yang mengalami hipertensi.
Tabel 3.7 Skoring Diagnosa Keperawatan 1
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat 3x 1 = 1 Masalah sudah terjadi dan menjadi
masalah:tidak/kurang 3 penyebab timbulnya berbagai
sehat masalah lainya. Nyeri kepala
dirasakan ibu S karena peningkatan
tekanan vaskuler serebral yang
ditandai dengan TD : 160/100
mmHg.
2 Kemungkinan masalah 1x2 = 1 Masalah dapat diatasi dengan
dapat diubah:sebagian 2 mengatasi gejala dan penyebab
hipertensi dan kontrol teratur.
3 Potensial masalah 2x1 = 2/3 Rasa nyeri dapat dikurangi melalui
untuk dicegah : cukup 3 pengobatan dan perawatan yang
tepat
4 Menonjalnya 2x1 = 1 Keluarga menyadari ibu S
masalah:masalah berat 2 mempunyai masalah dampak dari
dan harus segera harus hipertensi maka segera mengatasi
ditangani. masalah tersebut
Total skor 3 2/3

Diagnosa Keperawatan 2
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang mengalami hipertensi.
Tabel 3.8 Skoring Diagnosa Keperawatan 2
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat 2x 1 = 2/3 Hipertensi yang dialami oleh ibu S
masalah:ancaman 3 menyebabkan Ibu S tidak sanggup
kesehatan melakukan aktivitas-aktivitas yang
berat dan menyebabkan ibu S harus
bedrest total selama sakit jadi jika
dibiarkan ini akan menyebabkan resiko
komplikasi penyakit lainnya.
2 Kemungkinan 2x2 = 2 Masalah intoleransi aktivitas terjadi
masalah dapat 2 karena ibu S nyeri bertambah saat
diubah: mudah beraktivitas jadi masalah dapat selesai
dengan hilangnya keluhan nyeri.
3 Potensial masalah 3x1 = 1 Kemungkinan masalah dapat dicegah
untuk 3 dengan menghindari faktor pencetus,
dicegah: tinggi serta fasilitas pelayanan pasien dapat
dijangkau.
4 Menonjolnya 1x2 = Ibu S mengatakan ini sulit bergerak
masalah: 2 dan membuatnya cemas karena haus
masalah ada tapi istirahat total akan tetapi ia tetap
tidak perlu segera bekerja dengan sesekali memaksakan
ditangani diri.
Total skor 4 1/6

Diagnosa Keperawatan 3
Resiko terjadi komplikasi penyakit hipertensi (CVA) berhubungan dengan Ketidak mampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan pada anggota keluarga yang sakit.
Tabel 3.9 Skoring Diagnosa Keperawatan 3
No kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah: 2x 1 = 2/3 Penyakit Hipertensi merupakan penyakit
ancaman 3 menahun yang sulit sembuh total.
kesehatan
2 Kemungkinan 1x2 = 1 Komplikasi pada Hipertensi bisa
masalah dapat 2 disebabkan dari berbagai faktor apalagi
diubah: sebagian bila klien tidak disiplin dalam perawatan
kesehatannya.
3 Potensial 3x1 = 3 Sumber-sumber dan tindakan untuk
masalah untuk 3 mencegah meningkatnya tekanan darah
dicegah: tinggi bisa terjangkau oleh keluarga Ny.S
4 Menonjolnya 0x1 = 0 Masalah belum muncul sehingga masalah
masalah: 2 tidak dianggap serius oleh Ny. S dan
masalah tidak keluarganya
dirasakannya.
Total skor 3 2/3

4. Prioritas Diagnosa Keperawatan


Tabel 3.10 Prioritas Diagnosa Keperawatan
Prioritas Diagnosa Keperawatan Skor
1 Intoleransi aktivitas berhubungan 4 1/6
denganKetidakmampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang mengalami hipertensi.
2 Gangguan rasa nyaman (nyeri) 3 2/3
berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga
dalammerawat anggota keluarga yang mengalami
hipertensi.
3 Resiko terjadi komplikasi penyakit hipertensi 3 2/3
(CVA) berhubungan dengan Ketidak mampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan pada anggota
keluarga yang sakit.

You might also like