Professional Documents
Culture Documents
Sub Sistem Kependudukan, yang berfungsi untuk mengelola data kependudukan terdiri
dari family folder, pencatatan mutasi lahir, mutasi wafat dan mutasi pindah.
Sub Sistem Ketenagaan, yang berfungsi untuk mengelola data ketenagaan. Data yang
diolah adalah data pribadi, anak, riwayat kepangkatan, riwayat jabatan, riwayat
pendidikan, riwayat penjenjangan, riwayat latihan teknis/fungsional, data riwayat
penghargaan serta data penugasan pegawai.
Sub Sistem Sarana dan Prasarana, yang berfungsi mengelola data sarana dan
prasarana, seperti peralatan medis, kendaraan, gedung, tanah dan peralatan lainnya.
Sub Sistem keuangan, yang berfungsi untuk mengelola data keuangan secara garis besar
saja yaitu mencakup besar pembiayaan menurut kegiatan dan sumber biaya.
Sub Sistem Pelayanan Kesehatan, yang berfungsi mengelola data pelayanan kesehatan,
terdiri dari pelayanan dalam gedung yaitu sub sistem rawat jalan yang meliputi pelayanan
dasar (BP,GIGI, KIA,Imunisasi, Laboratorium) dan pelayanan puskesmas keliling, rawat
inap, rekam medis dan manajemen obat. Pelayanan luar gedung meliputi sub sistem KIA
dan GIZI, Kesling dan TTU, Pemberantasan Penyakit Menular, PKM, PSM, dan
PERKESMAS.
Sub Sistem Pelaporan, yang berfungsi untuk menyediakan laporan-laporan, meliputi
laporan SP2TP (LB1, LB2, LB3 dan LB4) dan laporan program.
Sub Sistem Penunjang, yang menyediakan layanan penunjang sistem seperti: membuat
backup dan restore data, data recovery, user list and right assignment, user shortcut, short
message over network.
Menurut Kepmenkes RI No. 932 Tahun 2000, puskesmas melaksanakan mana-jemen
kesehatan pada tiga fungsi, yakni fungsi manajemen pasien, manajemen institusi, dan
manajemen sistem. Informasi yang berkualitas dalam pengelolaan manajemen pasien
memberikan kepastian data untuk upaya penyehatan pasien dan pengobatan yang lebih
akurat dan efektif.
TINJAUAN PUSTAKA
Mutu adalah penentuan pelanggan, bukan ketetapan insinyur, pasar atau ketetapan
manajemen. Ia berdasarkan atas pengalaman nyata pelanggan terhadap produk dan jasa
pelayanan, mengukurnya, mengharapkannnya, dijanjikan atau tidak, sadar atau hanya
dirasakan, operasional teknik atau subjektif sama sekali, dan selalu menggambarkan target
yang bergerak dalam pasar kompetitif.
Mutu adalah gambaran total sifat darisuatu produk atau jasa peayanan yang berhubngan
dengan kemampuannya untuk memberikan kebutuhan kepuasaan (American Society For
Quality Control).
Mutu adalah kecocokan penggunan produk (fitnes adalah us for use), untuk memenuhi
kebutuhan dan kepuasaan pelanggan (Juran).
Bahwa suatu mutu tidak datang secara kebetulan demikian saja, namun diperlukan
penyelenggaraan pelatihan khusus. Suatu mutu harus dirancang atau direncanakan yang terdiri
atas tahap-tahap sebagai berikut :
Kontrol mutu adalah proses deteksi atau koreksi adanya penyimpangan atau perubahan segera
setelah terjadi, sehingga mutu dapat dipertahankan.Langkah kegiatan yang dikerjakan:
Peningkatan mutu mencakup dua hal, fitness for use dan mengurangi tinngkat kecacatan
dan kesalahan. Keduanya menyangkut pelanggan internal dan eksternal.
a) Mendiagnose penyebab
b) Merangsanng perbaikan
v Kepuasan Pelanggan
Kepuasaan adalah tingkat eadaan yang dirasakan seseorang yang merupakan hasil dari
membandingkan penampilan atau outcome produk yang dirasakan dalam hubungannya dengan
harapan seseorang.
Kepuasaan pelanggan rumah sakit atau organisasi pelayanan kesehatan lain atau kepuasaan
pasien dipengaruhi banyak faktor, antara lain yangbersangkutan dengan:
Pendekatan dan prilaku petugas, perasaan pasien terutama saat pertama kali datang
Mutu informasi yang diterima, seperti apa yang dikerjakan, apa yang dapat diharapkan,
prosedur perjanjian
v Waktu tunggu
Fasilitas perhotelan untuk pasien seperti mutu makanan, privacy, dan pengaturan kunjungan
Kepuasaan atau ketidakpuasaan adalah suatu keputusan penilaian. Puas atau tidak puas
tergantung pada:
Kepuasaan pelanggan adalah hasil yang dicapai pada saat keistimewaan produk merespon
kebutuhan pelanggan. Ini biasanya sama dengan kepuasaan produk.
Kepuasaan produk adalah suatu rangsangan terhadap daya jual produk, dampak utama dari
kepuasaan produk adalah pada pangsa pasar, dan selanjutnya pada pendapatan dari penjualan.
Defesiensi produk pada dasarnya merupakan sumber dari ketidak puasaan pelanggan.
Akibatnya adalah timbul adanya keluhan, tuntutan, mengembalikan barang, klaim, dan lain-lain.
Dalam bukunya The Definition And Approaches Its Assesment, Avedis Donabedian (1980)
mengatakan bahwa mutu adalah suatu sifat yang dimiliki dan merupaka suatu keputusan
terhadap unit pelayanan tertentu dan bahwa pelayanan dibagi kedalam dua golongan teknik
dan interpersonal.
Mutu dalam pelayanan kesehatan dapat dimaksudkan adalah dari aspek teknis medis yang
hanya berhubungan langsung antara pelayanan medis dan pasien saja, atau mutu kesehatan
dalam sudut pandang sosial dan pelayanan kesehatan secara keseluruhan, termasuk akibat-
akibat manajemen administrasi, keuangan, peralatan dan tenaga kesehatan lainnya.
Menilai mutu adalah suatu keputusan yang berhubungan dengan proses pelayanan, yang
berdasarkan tingkat dimana pelayanan memberikan kontribusi terhadap nilai outcomes.
Adalah wahana yang diperlukan untuk aplikasi dari pelayanan teknis, namun ia juga penting
dalam kaidah-kaidahnya sendiri, karena ia sendiri adalah mungkin sebagai trapi atau
penyembuh.
2. Pelayanan teknik(medis)
Adalah aplikasi ilmiah dan teknologi medis dan ilmu kesehatan lainnya, terhadap persoalan
kessehata seseorang. Manajemen pelayanan medis adalah gabungan atau interaksi antara
manajemen teknis medis dengan sosial psikologi antara klien dan praktisioner.
mutu pelayanan merupakan suau empati, respek dan tanggap akan kebutuhannya, pelayanan
harus sesuai dengan kebutuhan mereka, diberikan dengan cara yang ramah pada waktu mereka
berkunjung.
Kepuasaan pasien adalah suatu kenyataan, tetapi sering diabaikan sebagai indikator mutu.
Hal ini lebih berkaitan dengan konsekuenssi daripada sifat pelayanan kesehatan itu sendiri
Dalam penilaian mutu dihubungkan dengan ketetapan pasien terhadap mutu atau kebagusan
pelayanan
Pengukuran penting yang mendasar bagi mutu pelayanan, karena ia memberikan informasi
terhadap suksesnya provider bertemu dengan nilai dan harapan klien dimana klien adalah
mempunyai wewenang sendiri.
Mutu pelayanan berarti bebas melakukan segala sesuatu secara profesional untuk
meningkatkan derajat kesehatan pasien dan masyarakat sesuai dengan ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang maju, mutu peralatan yang baik dan memenuhi standar yang baik(state of
the art)
Kepuasaan praktisioner adalah sebagai suatu ketetapan kebagusan terhadap penyediaan dan
keadaan dari pekerjaan praktisioner, untuk pelayanan oleh kolega-kolega atau dirinya sendiri.
Bagi yayasan atau pmilik rumah sakit, mutu dapat berarti memiliki tenaga profesional yang
bermutu dan cukup.
Pelayanan medis yang baik adalah praktek kedokteran (pengobatan) yang rasional yang
berdasarkan ilmu pengetahuan
Pelayanan medis yang baik, memerlukn kerjasama yanng cerdik (intelligent) antara pasien yang
awam dan para praktisi yang ilmiah medis
Pelayanan medis yang baik, mempertahankan hhbungan pribadi yang akrab dan
berkesinambungan antara dokter dengan pasien
Pelayanan medis yang baik termasuk pelaksanaan semua pelayanan yang diperlukan dari ilmu
kedokteran modrn sesuai dengan kebutuhan semua orang
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi tiap
penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yng optimal, sebagai salah
satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional.
3. RP3JPK (1983)
Menjaga mutu (quality assurance) adalah terminologi dimana pada umumnya merujuk
pada usaha-usaha profesional pelayanan kesehatan dan institusi-institusi dalam menyediakan
fakta/ keterangan-keterangan/bukti dimana mutu dari utilisi pelayanan medis diselenggarakan
1. Berorientasi kedepan untuk mempertemukan kebutuhan dan harapan pasien dan masyarakat
2. Memfokuskan pada sistem dan proses
4. Mendorong suatu pendekatan diri dalam pemecahan masalah dan peningkatan mutu
v bersifat khas
v muudah dilaksanakan
v mudah dimengerti
POSYANDU
Adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat oleh dan
untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya
manusia sejak dini.
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga
berencana. (Nasrul Effendi : 1998)
Kegiatan posyandu merupakan kegiatan nyata yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam
upaya pelayanan kesehatan dari masyarakat, yang dilaksanakan oleh kader-kader kesehatan
yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari puskesmas mengenai pelayanan
kesehatan dasar. (Nasrul Effendi : 1998)
Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang dikelola dan
diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan
dalam rangka pencapaian NKBBS. (Nasrul Effendi : 1998)
f) Meningkatkan pembinaan dan peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi untuk
swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat.
rga berencana
unisasi
gkatan gizi
nggulangan diare
2. keluarga berencana
3. immunisasi
4. peningkatan gizi
5. penanggulangan diare
6. sanitasi dasar
b. pos immunisasi
f. persyaratan posyandu
j. jarak antara kelompok rumah, jumlah KK dala satu tempat atau kelompok tidak terlalu jauh.
Posyandu dapat memberika pelayanan kesehatan khususnya upaya pencegahan penyakit dan
PPPK sekaligus dengan pelayanan Kb posyandu dari masyarakat untuk masyarakat dan oleh
masyarakat, sehingga menimbulkan rasa memiliki masyarakat terhadap upaya dalam bidang
kesehatan dan keluarga berencana.
Pelaksanaan kegiatan
Adalah anggota masyarakat yang telah dilatih menjadi kader kesehatan setempat dibawah
bimbingan Puskesmas
Pengelola posyandu
Adalah pengurus yang dibentuk oleh ketua RW yang berasal kader PKK, tokoh masyarakat
formal dan informal serta
Lokasi/letak posyandu
Bila tidak memungkinkan dapat dilaksanakan dirumah penduduk, balai rakyat, pos RT/RW atau
pos lainnya.
b. Penimbangan bulanan
Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur
3. Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil penambah darah
a. Meja I
Pendaftaran
b. Meja II
c. Meja III
Pengisian KMS
d. Meja IV
Pelayanan TMT, oralit, vitamin A, tablet zat besi, pil ulangan, iodium.
e. Meja V
Pemberian imnunisasi
f. Pemeriksaan kehamilan
Untuk meja I sampai dengan IV dilaksanakan oleh kader kesehatan dan untuk meja V
dilaksanakan oleh petugas kesehatan diantaranya dokter, bidan, perawat juru immunisasi dan
sebagainya.
Adanya kerja sama lintas program yang baiki (KIA, KB, Gizi, Immunisasi, penanggulangan diare),
maupun lintas sektoral (depkes RI, Depdagri, Bangdes dan BKBBN).
Kelembagaan masyarakat (pos desa, kelompok timbangan/pos timbang, pos immunisasi, pos
keshatan dll)
Pos pelayanan terpadu melibatkan petugas puskesmas, petugas BKKBN sebagai penyelenggara
pelayanan profesional dan peran serta masyarakat secara aktif dan positif sebagai
penyelenggara pelayanan non profesional secara terpadu dalam rangka alih teknologi dan
swakelola masyarakat.
Persiaan sosial :
Evaluasi hasil kegiatan yang sesuai dengan batas yang telah ditetapkan
USAHA KESEHATAN PERORANGAN, MASYARAKAT,
DAN LINGKUNGAN
oleh rinaindriyuli pada 29 Desember 2011
Usaha kesehatan (hygiene) perorangan lebih menitikberatkan kepada usaha peningkatan nilai
kesehatan perorangan. Contoh usaha kesehatan perorangan adalah makan makanan yang
memenuhi gizi, merebus air sampai matang, menggosok gigi secara teratur, memasak makanan
dengan memperhatikan gizinya, mencuci makanan sebelum memegang makanan, menutup
tempat air yang ada di rumah, tidak makan sembarangan, istirahat yang cukup, pemeriksaan
berkala. Usaha kesehatan masyarakat merupakan usaha untuk melindungi dan mempertinggi
derajat kesehatan masyarakat. Usaha-usaha tersebut diarahkan untuk memenuhi 3 tujuan yaitu
mencegah timbulnya penyakit, memperpanjang masa hidup manusia dan mempertinggi nilai
kesehatan. Contoh usaha kesehatan masyarakat adalah :
Usaha kesehatan lingkungan (sanitasi) adalah usaha yang lebih menitikberatkan kepada
perbaikan lingkungan hidup secara fisik atau kepada faktor lingkungan yang mempengaruhi
kesehatan perorangan/masyarakat. Contoh usaha sanitasi antara lain adalah membuat jamban
keluarga (MCK), penyediaan sumber air minum yang bersih, pembuatan tempat pembuangan
sampah , pengendalian pencemaran tanah, udara dan air serta pengawasan terhadap sector
penyebab penyakit. Jika dikelompokkan masalah-masalah yang perlu mendapat perhatian untuk
diperbaiki, dijaga, dan ditingkatkan adalah masalah air, barang bekas dan limbah, makanan dan
minuman, perumahan, pencemaran, pengawasan hewan perantara yang menyebarkan penyakit
dan kesehatan kerja.
Keperawatan Komunitas
By : HIRYAD
PENGERTIAN
Sistem yg terdiri dr berbagai elemen yg dikenal dg sub sistem, dapat pula membentuk suatu
sistem baru & dipandang sbg sistem lagi.
PELAYANAN : Kegiatan dinamis brp membantu menyiapkan, menyediakan & memproses serta
membantu keperluan orang lain (Soetanto,2003).
PELAYANAN KESEHATAN : Upaya yg diselenggarakan sendiri atau scr bersama-sama dlm suatu
organisasi untuk memelihara & meningkatkan kesehatan, mencegah & menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, klg, klp, & ataupun masy. (Lovey & Loomba)
SISTEM KESEHATAN : suatu kesatuan dari serangkaian usaha teratur yg terdiri atas berbagai
komponen guna mencapai suatu tujuan derajat kesehatan yg optimal bagi masyarakat.
SISTEM KESEHATAN
NASIONAL (SKN)
SKN : Suatu tatanan yg menghimpun berbagai upaya bangsa indonesia scr terpadu & saling
mendukung guna menjamin derajat kesehatan yg setinggi-tingginya sbg perwujudan
kesejahteraan umum seperti dimaksud dlm UUD 45.
UPAYA KESEHATAN
2 UNSUR UTAMA :
UKM : setiap kegiatan oleh pemerintah dan atau masy, dunia usaha, untuk memelihara &
meningkatkan kes., mencegah & menanggulangi timbulnya masalah kes di masy.
UKM mencakup : promosi kes, pemberantasan penyk. Menular, pengendalian penykt. Tdk
menular, penyehatan lingk & penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masy, pengamanan
penggunaan zat adiktif dlm makanan & minuman, pengamanan narkotika, psikotropika,zat
adiktif dan bahan berbahaya, serta penanggulangan bencana & bantuan kemanusian
UKP : setiap kegiatan yg dilakukan oleh pemerintah dan atau masy, dunia usaha untuk
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan.
Meliputi : promosi kes, pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan, rawat inap,
pembatasan kecacatan & pemulihan yg ditujukan thd perorangan.
UKM terutama diselenggarakan oleh pemerintah dg peran aktif masy. & swasta.
UKP diselenggarakan baik oleh pemerintah, maupun masy & dunia usaha.
Penyelenggaraan upaya kesehatan termasuk pengobatan tradisional & alternatif, harus tdk
bertentangan dg kaidah ilmiah.
Penyelengaraan upaya kesehatan hrs sesuai dg nilai & norma sosial budaya serta moral &
etika profesi.
UKP tingkat dasar yg mendayagunakan ilmu penget & teknologi kes dasar yg ditujukan kpd
perorangan.
Penyelenggara ; pemerintah, masy & swasta
Diwujudkan dlm bentuk yan profesional : puskesmas, praktik perawat, bidan, dokter, balai
pengobatan, rumah bersalin.
UKP tingkat dasar yg mendayagunakan ilmu penget & teknologi kes Spesialistik yg ditujukan
kpd perorangan.
Diwujudkan dlm bentuk yan profesional : RS kelas C & B non pendidikan milik pemerintah &
swasta, prakrik dokter spesialis.
UKP tingkat dasar yg mendayagunakan ilmu penget & teknologi kes Subspesialistik yg
ditujukan kpd perorangan.
Diwujudkan dlm bentuk yan profesional : praktik dokter spesialis konsultan, RS kelas B
pendidikan & kelas A.