You are on page 1of 4

Asuhan Keperawatan Hiperemesis Gravidarum

Kasus
Asuhan keperawatan pada Ny. N G3P1A1 hamil 20 minggu belum inpartus dengan hiperemesis
gravidarum grade II diruang intalasi rawat kebidanan

Pengkajian
Identitas pasien
Keluhan utama
Riwayat penyakit
Riwayat penyakit keluarga
Pemeriksaan fisik

1. Aktifitas istirahat
Tekanan darah sistol menurun, denyut nadi meningkat (>100 kali permenit).
2. Integritas ego.
Koflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi, perubahan persepsi tentang kondisinya,
kehamilan tidak direncanakan
3. Eliminasi
Perubahan pada konsistensi; defekasi, peningkatan frekuensi berkemih urinalisis: peningkatan
konsentrasi urin.
4. Makanan atau cairan
Mual dan muntah yang berlebihan (4-8minggu), nyeri epigastrium, pengurangan berat badan(5-
10Kg), membrane mukosa mulut iritasi dan merah, Hb dan Ht rendah nafas berbau aseton,
turgor kulit berkurang, mata cekung dan lidah kering.
5. Pernafasan
Frekuensi pernafasan meningkat.
6. Keamanan
Suhu kadang naik, badan lemah, ikterus dan dapat jatuh dalam koma
7. Seksualitas
Penghentian menstruasi, bila keadaan ibu membahayakan maka dilakukan abortus terapeutik.
8. Interaksi social
Perubahan status kesehatan atau stressor kehamilan, perubahan peran, respon anggota
keluarga yang dapat bervariasi terhadap hospitalisasi dan sakit, sistem pendukung yang kurang.
9. Pembelajaran dan penyuluhan
- Segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan, apalagi kalau berlangsung sudah lama
- Berat badan turun lebih dari 1/10 dari berat badan normal
- Turgor kulit, lidah kering
- Adanya aseton dalam urin

Diagnosa
Defisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan akibat muntah dan
tidak adekuatnya intake cairan.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan muntah yang
menetap
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan akibat tidak adekuatnya nutrisi dan peningkatan
energi yang dibutuhkan selama kehamilan

Intervensi
1. Deficit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan akibat muntah dan
tidak adekuatnya intake cairan. Hasil yang diharapkan:
keseimbangan cairan dan elektrolit kembali ke kondisi normal terbukti dengan turgor kulit
kembali normal,
membran mukosa lembab,\
BB stabil TTV dalam batas normal,
Klien tidak muntah lagi.

Intervensi
Observasi turgor kulit, kondisi membran mukosa, TTV, dan berat jenis urine.
Timbang BB badan setiap hari dengan menggunakan alat yang sama
Catat intake dan output secara akurat.
Beri cairan intravena sesuai order yang terdiri atas elektrolit, glukosa, dan vitamin.

Rasional
Mengobservaasi status cairab dan elektrolit yang akurat menjadi dasar rencana asuhan
keperawatan dan evaluasi intrevensi
Penimbangan BB perlu dilakukan secara rutin untuk mengetahui kesesuaian BB dengan
umur kehamilan. Pada klien dengan hiperemesis penurunan BB dapat terjadi karena muntah
berlebihan.
Muntah dapat mengakibatkan kehilangan asam lambung atau produksi alkalin pada
gastrointestinal bawah. Pengkajian output yang tepat akan membantu menentukan tindakan
selanjutnya guna mempertahankan keseimbangan asam basa dan keadaan elektrolit yang
tidak seimbang.
Mencegah kekurangan cairan dan memperbaiki keseimbangan asam basa, perubahan kadar
elektrolit, dan hipovitaminosis

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan muntah yang
menetap. Hasil yang diharapkan:
Klien mengonsumsi diet oral yang mengandung zat gizi adekuat.
Klien tidak lagi mengalami mual dan muntah.
Klien dapat menjelaskan komponen-komponen diet nutrisi yang adekuat dan
mengungkapkan kemauan untuk mengikuti diet tersebut.

Intervensi
Batasi intake oral selama 24-48 jam
Kaji keadaan abdomen setiap 2 jam meliputi ukuran, kontur, peristaltik, nyeri, kaji juga tanda
vital
Atur pertemuan dengan ahli gizi supaya klien dapat berkonsultasi dalam menyusun rencana
pengaturan menu yang memenuhi kebutuhan nutrisi selama hamil
Kaji motivasi klien untuk mengikuti rencana pengaturan diet yang diprogramkan
Rasional
Pembatasan dianjurkan agar lambung istirahat dan iritasi pada mukosa lambung mengalami
penyembuhan
Pengkajian akurat akan membantu penegakan diagnosis yang lain yang apat menyebabkan
muntah meliputi penyakit hepar, infeksi ginjal, pakreatitis atau ganmgguan intracranial
Keterlibatan ahli gizi sangat diperlukan untuk menyusun rencana pengaturan menu yang
sesuia dengan diet klien hiperemesis gravidarum
Pengetahuan saja tidak cukup menjamin klien mengikuti diet yang telah diprogramkan maka
perlu dikaji motivasi klien untuk mengikutinya

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan akibat tidak adekuatnya nutrisi dan peningkatan
energi yang dibutuhkan selama kehamilan. Hasil yang diharapkan :
klien menunjukkan peningkatan kemampuan dalam beraktivitas sesuai kemampuan

intevensi
Anjurkan klien membatasi aktivitas dengan istirahat cukup
Bantu klien beraktivitas secara bertahap jika muntah berkurang
Anjurkan tirah baring yang dimodifikasi sesuai indikasi\
Bantu klien memenuhi kebersihan diri seperti mandi dan mengganti pakaian

Rasional
Menghemat energi dan menghindari pengeluaran tenaga terus menerus dapat meminimalkan
kelelahan uterus
Aktivitas bertahap meminimalkan terjadinya trauma serta meringankan klien dalam
memenuhi kebutuhannya
Tingkat aktivitas mungkin perlu dimodifikasi sesuai indikasi
Kebersihan diri dapat meningkatkan kenyamanan dan menumbuhkan kondisi sehat

You might also like