You are on page 1of 2

Pemeriksaan Laboratorium 2 tahun yang lalu

Ht : 35% (37 43%)


Leukosit : 9800/mm3 (5000 10.000/mm3)
hitung jenis dalam batas normal
LED : 40 mm/jam (<15mm/jam)
ANA : positif 1:256 (negative <1:40)

Ht

Nilai hematokrit merupakan volume eritrosit dalam 100 ml darah yang dinyatakan dalam %..
Hematokrit merupakan salah satu metode yang paling teliti dan simple dalam deteksi dan
mengukur derajat anemia atau polisitemia, nilai hematokrit juga digunakan untuk menghitung
nilai eritrosit rata-rata. Pada pasien ini ditemukan bahwa nilai Ht nya dibawah nilai normal yaitu
sebesar 35%, yang menunjukkan bahwa pasien ini sedang mengalami anemia. Penurunan kadar
hematokrit bisa disebabkan oleh 2 faktor yaitu, karena faktor yang terdapat di sel darah
merahnya ataupun faktor yang terdapat dalam plasma darah.

Leukosit
Pada pasien ini ditemukkan kadar leukosit yang masih dalam batas normal dan hitung jenisnya
pun dalam batas normal, yang dapat menunjukkan bahwa pasien ini tidak sedang terinfeksi suatu
mikroba atau antigen asing.

LED

Laju Endap Darah (LED) disebut pula Blood Sedimentation Rate (BSR) merupakan pemeriksaan
darah yang mengukur kecepatan mengendapnya eritrosit dalam plasma dalam waktu satu jam.
Pada pasien ini ditemukan LED yang meningkat yaitu sebesar 40mm/jam. LED dijumpai
meningkat selama proses inflamasi/peradangan akut, infeksi akut dan kronis, kerusakan jaringan
(nekrosis), penyakit kolagen, rheumatoid, malignansi, dan kondisi stress fisiologis (misalnya
kehamilan). Bila dilakukan secara berulang laju endap darah dapat dipakai untuk menilai
perjalanan penyakit seperti tuberkulosis, demam rematik, artritis dan nefritis. Laju Endap Darah
(LED) yang cepat menunjukkan suatu lesi yang aktif, peningkatan Laju Endap Darah (LED)
dibandingkan sebelumnya menunjukkan proses yang meluas, sedangkan Laju Endap Darah
(LED) yang menurun dibandingkan sebelumnya menunjukkan suatu perbaikan.
Selain pada keadaan patologik, Laju Endap Darah (LED) yang cepat juga dapat dijumpai pada
keadaan-keadaan fisiologik seperti pada waktu haid, kehamilan setelah bulan ketiga dan pada
orang tua.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Laju Endap Darah (LED) adalah faktor eritrosit dan
faktor plasma. Faktor Eritrosit, seperti: jumlah eritrosit kurang dari normal, ukuran eritrosit yang
lebih besar dari ukuran normal, sehingga lebih mudah/cepat membentuk rouleaux LED .
Faktor Plasma, seperti: peningkatan kadar fibrinogen dalam darah akan mempercepat
pembentukan rouleaux LED , peningkatan jumlah leukosit (sel darah putih) biasanya
terjadi pada proses infeksi akut maupun kronis
ANA (Antinuclear Antibody)

Pada pasien ini ditemukan ANA yang positif dengan titer 1:256 yang dapat menandakan adanya
suatu respon autoimmune pada pasien ini. Secara normal mempunyai antibodi-antibodi dalam
darah kita yang menolak atau mengusir penyerbu-penyerbu kedalam tubuh kita, seperti mikroba-
mikroba virus dan bakteri. Antinuclear antibodies (ANAs) adalah antibodi-antibodi yang tidak
biasa, dapat terdeteksi di darah, yang mempunyai kemampuan mengikat pada struktur-struktur
tertentu didalam nukleus dari sel-sel. Nukleus adalah inti yang paling dalam didalam sel-sel
tubuh dan mengandung DNA, materi genetik utama. ANAs ditemukan pada pasien-pasien yang
sistim imunnya cenderung menyebabkan peradangan terhadap jaringan-jaringan tubuhnya
sendiri. Antibodi-antibodi yang diarahkan terhadap jaringan sendiri seseorang dirujuk sebagai
auto-antibodies. Kecenderungan sistim imun untuk bekerja melawan tubuhnya sendiri dirujuk
sebagai autoimmunity. ANAs mengindikasikan kemungkinan kehadiran dari autoimmunity dan
menyediakan, oleh karenanya, suatu indikasi untuk mempertimbangkan kemungkinan penyakit
autoimun.

You might also like