Professional Documents
Culture Documents
KEDOKTERAN KOMUNITAS
BLOK XVIII
KLASIFIKASI ISILAH
1. Puskesmas
Unit teknis dinas kesehatan yang bertanggung jawab melakukan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya
2. Kedokteran komunitas
Ilmu dan seni untuk mencegah penyakit , memperpanjang hidup dan meningkatkan
kesehatan fisik dan mental melalui pengorganisasian masyarakat
3. Promosi kesehatan
Proses penyadaran masyarakat atau peningkatan pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan dan upaya-upaya memfasilitasi perubahan-perubahan
4. Preventif
Upaya kesehatan yang berfokus pada upaya pencegahan penyakit
5. Perilaku sehat
Semua aktivitas atau kegiatan yang dilakukan seseorang yang berkaitan dengan
mencegah/melindungi diri dari penyakit/masalah kesehatan, peningkatan kesehatan
dan mencari penyembuhan bila sakit atau terkena masalah kesehatan
DEFINISI MASALAH
ANALISIS MASALAH
3. Apa visi, misi, tujuan, upaya pokok, azas penyelenggaraan dan fungsi puskesmas?
Visi
Tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya indonesia sehat
Indikator kecamatan sehat
1. Lingkungan sehat
2. Perilaku sehat.
3. Cakupan pelayanan yang bermutu
4. Derajat kesehatan penduduk kecamatan
Misi
Azas Penyelenggaraan
Rujukan Internal
Rujukan horizontal yang terjadi antar unit pelayanan di dalam institusi
tersebut. Misalnya dari jejaring puskesmas (puskesmas pembantu) ke
puskesmas induk
Rujukan Eksternal
Rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam jenjang pelayanan kesehatan,
baik horizontal (dari puskesmas rawat jalan ke puskesmas rawat inap)
maupun vertikal (dari puskesmas ke rumah sakit umum daerah).
Menurut lingkup pelayanannya, sistem rujukan terdiri dari ::
Rujukan Medik
Rujukan pelayanan yang terutama meliputi upaya penyembuhan
(kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif). Misalnya: merujuk pasien
puskesmas dengan penyakit kronis (jantung koroner, hipertensi,
diabetes mellitus) ke rumah sakit umum daerah.
Rujukan Kesehatan
Rujukan pelayanan yang umumnya berkaitan dengan upaya peningkatan
promosi kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif). Contohnya:
merujuk pasien dengan masalah gizi ke klinik konsultasi gizi (pojok gizi
puskesmas), atau pasien dengan masalah kesehatan kerja ke klinik
sanitasi puskesmas (pos Unit Kesehatan Kerja).
Fungsi Puskesmas
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat .
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama .( meliputi upaya kedehatan
perorangan / ukp dan upaya kesehatan masyarakat /ukm
4. Apa upaya preventif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang ada di puskesmas?
Upaya-upaya yang dilakukan dengan menjalankan usaha-usaha kesehatan yang ada
seperti:
1. Posyandu.
2. Polindes.
3. Pos Obat desa.
4. Pos UKK.
5. Dana sehat.
Misi
1. Advokat (Advocate)
Melakukan kegiatan advokasi terhadap para pengambil keputusan di berbagai
program dan sektor yang terkait dengan kesehatan. Melakukan upaya-upaya agar
para pembuat keputusan atau penentu kebijakan tersebut mempercayai dan
meyakini bahwa program kesehatan yang perlu didukung melalui kebijakan-
kebijakan atau keputusan-keputusan politik.
2. Menjembatani (Mediate)
Menjadi jembatan dan menjalani kemitraan dengan berbagai program dan sektor
yang terkait dengan kesehatan. Dalam melaksanakan program-program
kesehatan perlu kerja sama dengan program lain dilingkungan kesehatan,
maupun disektor lain yang terkait. Oleh sebab itu dalam mewujudkan kerja sama
atau kemitraan ini, peran pendidikan/promosi kesehatn kesehatan diperlukan.
3. Memampukan (enable)
Memberikan kemampuan atau keterampilan kepada masyarakat agar mereka
mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri secara mandiri.
Hal ini berarti masyarakat diberikan kemampuan-kemampuan atau keterampilan
agar mereka mandiri dibidang kesehatan termasuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan mereka. Misalnya; pendidikan dan pelatihan dalam
rangka meningkatkan keterampilan cara-cara bertani, beternak, bertanam obat-
obatan tradisional, koperasi, dan sebagainya dalam rangka meningkatkan
pendapatan keluarga (income generating). Selanjutnya dengan ekonomi keluarga
yang meningkat, maka kemampuan dalam pemeliharaan dan peningkatan
kesehata keluarga juga meningkat.
Ruang Lingkup
1. Aspek promotif pada orang sehat seperti :
Promosi kesehatan pada aspek promotif adalah sekelompok orang sehat. Selama
ini kelompok orang sehat kurang memperoleh perhatian dalam upaya kesehatan
masyarakat. Padahal kelompok otang yang sehat disuatu komun itas berkisar
antara 80-85% dari populasi. Apabila jumlah ini tidak bisa dibina kesehatannya
maka jumlah ini akan meningkat. Oleh sebab itu pendidikan kesehatan pada
kelompok ini perlu ditingkatkan atau dibina agar tetap sehat, atau lebih menigkat
lagi. Derajat kesehatan adalah dinamis, oleh sebab itu meskipun seseorang telah
dalam kondisi sehat tetapi perlu ditingkatkan dan dibina lagi kesehatannya.
2. Aspek pencegahan/penyembuhan :
a. Pencegahan tingkat pertama (primary prevention)
Sasaran promosi kesehatan aspek ini adalh kelompok masyarakat yang
berisoko tinggi (high risk), misalnya: kelompok ibu hamil dan menyusui, para
perokok, obesitas (orang-orang yang kegemukan), para pekerja seks (wanita
atau pria), dan sebagainya. Tujuan upaya promosi kesehatan pada kelompok
ini adalah agar mereka tidak jatuh sakit atau terkena penyakit.
b. Pencegahan tingkat kedua (secondary prevention)
Sasaran promosi kesehatan pada aspek ini adalah para penderita penyakit
kronis, misalnya: asma, diabetes melitus, tuberkulosis, rematik, tekanan darah
tinggi, dan sebagainya. Tujuannya upaya promosi kesehatan pada kelompok
ini adalah agar penderita mampu mencegah penyakitnya menjadi lebih parah.
c. Pencegahan tingkat tiga (tertiary prevention)
Sasaran promosi kesehatan pada aspek ini adalah kelompok pasien yang baru
sembuh (recovery) dari suatu penyakit. Tujuannya adalah agar mereka segera
pulih kembali kesehatannya. Dengan perkataan lain menolong para penderita
yang baru sembuh dari penyakit ini agar tidak menjadi cacat atau mengurangi
kecacatan seminimal mungkin (rehabilitasi).
8. Apa saja konsep dasar dari kedokteran kominitas dan perbedaannya dengan
kedokteran klinik?
1. Penyakit sbg proses dengan penyebab ganda
Ked. Klinik: konsep satu penyakit denganpenyebab tunggal
Ked. Komunitas: konsep penyakit Merupakan proses yang dimulai dari
lingkungan
2. Keaneka Ragaman Biologik
Tidak ada dua orang yang identik
Diantara penduduk berbeda dalam, tinggi, bb, besar jantung, jumlah eritrosit,
IQ.
Ked. Kom. Memandang sehat & sakit dalam konteks komunitas/populasi
dengan keanekaragaman biologiknya
3. Lima Tingkat Pencegahan ( Five Level Prevention)
4. Peran serta Masyarakat
Upaya Kesehatan Adalah :
Upaya Dari Oleh Untuk Masy.yang terorganisir (Awam, Profesional,
LSM, dan Pihak Swasta )
5. Prioritas
Banyak Masalah Kes >< Sumber Daya Terbatas
- Prioritas
- Efisiensi
- Efektifitas
9. Apa metode promkes yang tepat digunakan untuk pendidikan perilaku kesehatan di
tempat dr.Lala PTT?
Macam-macam metode Promkes
Metode P.Individual
Dalam pendidikan kesehatan, metode pendidikn yang bersifat individual ini
digunakan untuk membina perilaku baru, atau membina seseoran yang mulai tertarik
kepada suatu perubahan parilaku atau inovasi. Misalnya membina seorang ibu hamil
yang baru saja menjadi akseptor atau seorang ibu ham,il yang sedang tertarik
terhadap imunisai TT karena baru saja memperoleh/mendengar penyuluhan
kesehatan. Pendekatan yang digunakan agar ibu tersebut menjadi akseptor lestari atau
ibu hamil tersebut segera minta imunisasi, adalah dengan pendekatan secara
perorangan. Perorangan disini tidak hanya berarti harus hanya kepada ibu-ibu yang
bersangkutan, tetapi juga kepada suami atau keluarga ibu tersebut.
Dasar digunakannya pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai
masalah atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku
baru tersebut. Agar petugas kesehatan mengetahui dengan tepat serta dapat
membantunya maka perlu menggunakan metode (cara) ini. Bentuk pendekatan ini
adalah:
- Bimbingan dan penyuluhan (guidance and couceling)
Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif. Setiap
masalah yang dihadapi oleh klien dapat diteliti dan dibantu penyelesaiannya.
Akhirnya klien tersebut dengan sukarela, berdasarkan kesadaran, dan penuh
pengertian akan menerima perilaku tersebut (mengubah perilaku)
- Interview (wawancara)
Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan.
Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien untuk menggali informasi
mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan, apakah ia tertarik atau
tidak terhadap perubahan, untuk mengetahui apakah perilaku yang sudah atau
yang akan diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan kesadaran yang kuat.
Apabila ia belum maka perlu penyuluhan yang lebih mendalam lagi.
Metode Pendidikan Kelompok
Dalam memilih metode pendidikan kelompok harus diingat besarnya kelompok
sasaran serta tingkat pendidikan formal dari sasaran. Untuk kelompok yang besar,
metodenya akan lain dengan kelompok yang kecil. Efektifitas suatu metode akan
tergantung pula pada besarnya sasaran pendidikan.
- Kelompok Besar
Yang dimaksud dengan kelompok besar disini adalah apabila pserta penyuluhan
itu lebih dari 15 orang. Metode yang baik untuk kelompok besar ini, antara lain
ceramah dan seminar.
a. Ceramah
Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah.
b. Seminar
Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengn pendidikan
menengah keatas. Seminar adalah suatu penyajian (presentasi) dari suatu ahli
atau beberapa ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan biasanya
dianggap hangat dimasyarakat.
- Kelompok Kecil
Apabila perserta kegiatan kurang dari 15 orang itu biasanya kita sebut kelompok
kecil. Metode-metode yang cocok untuk kelompok ini antara lain
a. Diskusi kelompok
b. Curah pendapat (Brain Storming)
c. Bola salju (snow balling)
d. Kelompok-kelompok keci; (buzz group)
e. Memainkan peran (role play)
f. Permainan simulasi (simulation game)
10. Apa yang harus dilakukan dr.Lala untuk mengatasi masalah MCK?
- Memberikan pengetahuan tentang pentingnya menjaga kebersihan MCK
- Meminta masyarakat membuat MCK sesuai standar kebersihan.
- Memberikan contoh terhadap masyarakat sekitar.
11. Apasaja etiologi dari penyakit berbasis lingkungan?
Buruknya kondisi sanitasi dasar (terutama air bersih dan jamban)
Meningkat pencemaran
Kurang higienisnya cara pengolahan makanan
Rendahnya prilaku hidup bersih dan sehat/ PHBS masyarakat
Buruknya penatalaksanaan bahan kimia dan pestisida di rumah tangga/ kurang
memperhatikan keselamatan kerja
12. Bagaimana teori perilaku Lawrence green dan apa saja teori perilaku yang lainnya?
Teori WHO
Tim kerja dari WHO menganalisi bahwa yang menyebabkan seseorang itu berperilaku
tertentu adalah karena adanya 4 alasan pokok.
Pemikiran dan perasaan (thoughts and feeling), yakni dalam bentuk pengetahuan,
persepsi, sikap kepercayaan-kepercayaan, dan penilaian-penilaian seseorang terhadap
objek (dalam hal ini adalah objek kesehatan).
a. Pengetahuan
Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain.
Seorang anak memperoleh pengetahuan bahwa apa itu panas adalah setelah
memperoleh pengalaman tangan atau kakinya kena pai atau terasa panas. Seorang
ibu akan mengiminisasikan anaknya setelah anak tetangganya kena penyakit polio
sehingga cacat, karena anak tersebut belum pernah memperoleh imunisasi polio.
b. Kepercayaan
Kepercayaan sering atau diperoleh dari orang tua, kakek atau nenek. Seseorang
menerima kepercaan itu berdasarkan keyakinan dan tanpa adanya pembuktian
terlebih dahulu. Misalnya wanita hamil tidak boleh makan telur agar tidak
kesulitan waktu melahirkan.
c. Sikap
Sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek. Sikap
sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau dari orang lain yang paling dekat.
Sikap membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang lain atau objek lain.
Sikap positif terhadap nilai-nilai kesehatan tidak selalu terwujud dalam suatu
tindakan nyata. Hal ini desebabkan oleh beberapa alasan. Antara lain:
- Sikap akan terwujud didalam suatu tindakan tergantung dari situasi saat itu.
- Sikap akan diikuti atau tidak diikuti oleh tindakan yang mengacu kepada
pengalaman orang lain.
- Sikap diikuti atau tidak diikuti oleh suatu tindakan berdasarkan kepada banyak
atau sedikitnya pengalamn seseorang.
- Nilai (value)
d. Orang penting sebagai referensi
Perilaku orang, lebih-lebih perilaku anak kecil, lebih banyak dipengaruhi oleh
orang-orang yang dianggap penting. Apabila seseorang itu penting untuknya,
maka apa yang akan ia katakan atau perbuat cenderung untuk dicontoh.
e. Sumber-sumber daya (resouces)
Sumber daya ini mencakup fasilitas-fasilitas, uang, waktu, tenaga, dan sebagainya.
Semua itu berpengaruh terhadap perilaku seseorang atau kelompok masyarakat.
Pengaruh sumber-sumber daya terhadap perilaku dapat bersifat positif maupun
negatif.
f. Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai, dan penggunaan sumber-sumber di dalam
suatu masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup (way of life) yang pada
umumnya disebut kebudayaan. Kebudayaan ini terbentuk dalam waktu yang lama
sebagai akibat dari kehidupan suatu masyarakat bersama. Kebudayaan selalu
berubah, baik lambat ataupun cepat, sesuai dengan peradaban umat manusia.
Kebudayaan atau pola hidup masyarakat disini merupakan kombinasi dari semua
yang telah yang telah disebutkan diatas. Perilaku yang normal adalah salah satu
aspek dari kebudayaan, dan selanjutnya kebudayaan mempunyai pengaruh yang
dalam terhadap perilaku ini.
1. Manajemen Kesehatan.
Banyak ahli yang mebuat batasan tentang manajemen antara lin :
a. Manajemen adalah pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan dengan
menggunakan orang lain. (Robert D.Terry)
b. Manajemen adalah suatu proses dimana pelaksanaan dari suatu tujuan
diselenggarakan dan diawasi.(Encylopedia of social sciences)
c. Manajemen adalah membuat tujuan tercapai melalui kegiatan-kegiatan orang
laindan fungsi-fungsinyadapat dipecah sekurang-kurangnya du tanggung
jawab utama, yakni perencanaan dan pengawasan.
d. Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh satu orang yang lebih
untuk mengoordinasikan kegiatan-kegiatn orang lain guna mencapai hasil
tujuan yang tidak dapat dicaapai oleh hanya satu orang saja.(Evancevich,
1989)
a. Perencanaan.
Perencanaan merupakan proses dimulai dari identifikasi masalah, penentuan
prioritas masalah, perencanaan pemecahan masalah, implementasi
(pelaksanaan pemecahan masalah) dan evaluasi.
a. Pengorganisasian.
Pengorganisasian adalah mengatur personel atau staf yanga ada dalam suatu
institusi agar semua kegiatan yang telah ditetapkan dalam rencana dapat
berjalan dnegan baik, yang akhirnya semua tujuan dapat dicapai.
b. Penyusunan personalia.
c. Penggordinasian.
d. Penyusunan anggaran.
2. Biostatistik/Statistik Kesehatan.
Secara umum arti statistik dibagi menjadi dua bagian besar yaitu :
a. Arti sempit:
Merupakam data ringkasan berbentuk angka, misalnya:Jumlah karyawan
BKKBN, jumlah akseptor KB, jumlah peserta KB yang aktif
didesa/kelurahan, dan lain-lain.
b. Arti luas:
Merupakan ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan,
penyajian dan analisa sata termasuk cara pengambilan kesimpulan dengan
memperhitungkan unsur ketidakpastian berdasarkan konsep probabilitas.
Statistik menurut definisi dibagi menjadi dua bagian atau sub kategori yakni :
a. Descriptive Statistic.
Adalah penggunaan statistik untuk tujuan menggambarkan sesuatu yang
spesifik saja dan tidak memikirkan mengimplikasi atau kesimpulan yang
mewakili sesuatu yang besar dan umum.Cara penyajiannya dapat
berbentuk grafik dan tabel-tabel.
b. Inferencial Statistic.
Adalah suatu cara penggambaran suatu kesimpulan dari suatu set data
yang sedang diteliti dan hasilnya dapat dibuat suatu generalisasi.
3. Epidemiologi
Pada mulanya epidemiologi diartikan sebagain studi tentang epidemi yang
mencakup tentang penyakit menular,penyakit-penyakit non infeksi,
penyebaran penyakit pada manusia dalam konteks lingkungannya, dan pola-
pola penyakit serta pencarian determina-determinan penyakit tersebut.
Dalam batasan epidemiologi sekurang-kurangnya mencakup tiga elemen
yakni:
a. Mencakup semua penyakit.
b. Populasi.
c. Pendekatan ekologis.
Didalam epidemiologi biasanya timbul pertanyaan yang perlu direnungkan
yakni :
a. Siapa (who).Siapakah yang menjadi sasaran penyebaran penyakit atau
orang yang terkena penyakit.
b. Dimana (where).Dimana penyebaran atau terjadinya penyakit.
c. Kapan (when).Kapan penyebaran atau terjadinya penyakit tersebut.
a. Epidemiologi deksriptif.
Di dalam epidemiologi deskriptif dipelajari, bagaimana frekuensi penyakit
berubah menurut perubahan variabel-variabel epidemiologi yang terdiri
dari orang (person), tempat(place), dan waktu (time).
b. Epidemiologi analitik.
Pendekatan pada studi ini dipergunakan untuk menguji data dan
informasi-informasi yang diperoleh studi epidemiologi deskriptif.
Ada dua studi epidemiologi ini yaitu :
Studi riwayat kasus.
Studi kohort.
c. Epidemiologi eksperimen.
Studi ini dilakukan dengan mengaakan eksperimen (percobaan) kepada
kelompok subjek, kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol
(yang tidak dikenakan percobaan).Contoh : untuk menguji keampuhan
suatu vaksin, dapat diambil kelompok anak kemudian diberikan vaksin
tersebut.Sementara diambil pula sebagai kontrol yang hanya diberikan
placebo.
a. Incidence rate.
yakni jumlah kasus baru yang terjadi di kalangan penduduk selama periode
waktu tertentu.Rumusnya :
1.000
b. Attack rate.
Attack rate 1.000
c. Prevalence rate.
Yakni mengukur jumlah orang di kalangan penduduk tertentu yang
menderita suatu penyakit pada satu titik tertentu.Rumusnya :
1.000
d. Period prevalence.
Terbentuk dari prevalence pada suau titik waktu ditambah kasus-kasus baru
(incidence), dan kasus-kasus yang kambuh selam periode observasi.
Rumusnya :
1.000
( )
a. Segitiga epidemiologi.
b. Jaring-jaring sebab-akibat.
c. Roda.
4. Kesehatan Kerja.
Kesehatan kerja adalah aplikasi kesehatan masyarakat dalam suatu tempat kerja
(perusahaan,pabrik,kantor dan sebagainya) dan yang menjadi pasien dalam kesehatan
kerja adaalah masyarakt pekerjaan dan masyarakat di sekitar perusahaan
tersebut.Upaya pokok dari kesehatan kerja adalah pencegahan kecelakaan akibat
kerja.
Tujuan utama kesehatan kerja adalah :
a. Pencegahan dan pemberantasan penyakit-penyakit dan kecelakaan-kecelakaan
akibat kerja.
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja.
c. Perawatan dan mempertinggi efisiensi dan produktivitas tenaga kerja.
d. Pemberantassan kelelahan kerja dan meningkatkan kegairahan serta kenikmatan
bekerja.
e. Perlindungan bagi masyarakat sekitar perusahaan agar terhindar dari bahya-
bahaya pencemaran yang ditimbulkan oleh perusahaan tersebut.
f. Perlindungan masyarakat luas dari bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh
produk-produk perusahaan.
1. Komunikasi.
2. Dinamika kelompok.
3. Pengembangan dan pengorganisasian masyarakat (PPM)
4. Pengembangan kesehatan masyarakat desa (PKMD)
5. Pemasaran sosial (social marketing)
6. Pengebangan organisasi.
7. Pendidikan dan pelatihan (diklat)
8. Pengembangan media (teknologi pendidikan kesehatan)
9. Perencanaan dan evaluasi pendidikan kesehatn.
10. Antropologi kesehatan.
11. Sosiologi kesehatan.
12. Psikologi.
13. Perilaku kesehatn.
15. Aspek apa dari 7 pilar kesehatan masyarakat yang dikerjakan oleh dr.Lala?
Kesehatan ligkungan
Gizi masyarakat
Promosi kesehatn dan ilmu perilaku
Selanjutnya teori ini mengatakan bahwa perilaku dapat berubah hanya apabila
stimulus (rangsang) yang diberikan benar-benar melebihi dari stimulus semula.
Stimulus yang dapat melebihi stimulus semula ini berarti stimulus yang diberikan
harus dapat meyakinkan organisme. Dalam meyakinkan organisme ini faktor
reinforcement memegang peranan penting.
KERANGKA KONSEP
Promosi Kesehatan:
Tujuan dan strategi
Visi dan misi
Sasaran dan ruang
lingkup
Bentuk dan tempat
Tingkatan preventif
DAFTAR PUSTAKA
1. Yuniar, Tanti. 2004. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Agung Media
Mulia.
2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007. Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat.
3. Notoadmodjo, Soekijo. 2003.Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
4. Notoadmodjo, S. 2007.Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:Rineka Cipta.
5. Muninjaya. A. 2008.Manajemen Kesehatan. Jakarta: EGC.