You are on page 1of 1

Profilaksis Rhinosinusitis

Deteksi dini dan managemen adekuat merupakan strategi untuk meningkatkan


outcome. Anak dengan rhinosinusitis kronik atau rihinosinusitis rekuren akut
membutuhkan antibiotik jangka panjang dan membutuhkan pelayanan kesehatan
(health care utilization). Kondisi ini memiliki dampak pada kualitas hidup dan
penurunan fungsi sehari hari.
Pada penelitian yang dilakukan oleh jittima veskitkul et al yang dilakukan secara
randomized control trial
Pasien pada kelompok yang mendapatkan terapi azitromisin secara suspense oral ( 5
mg/kgBB/ hari pada 3 hari per minggu (Senin, Rabu, dan Jumat) selama 12 bulan.
Berdasarkan analisis statistik menunjukkan jumlah episode rinosinusitis 0,6 0,3 per
bulan per pasien dengan kekambuhan rhinosinusitis. Setelah menggunakan profilaksis
azitromisin, diduga penalaksanaan yang efektif dapat menurunkan angka episode
rinosinusitis sebanyak 50%. Rata rata skor VAS pada kelompok dengan profilaksis
azitromisin secara signifikan lebih tinggi dari kelompok dengan placebo (P=.02).
wallwork et al melakukan uji coba roxitromisin (150 mg/ hari) versus placebo selama
tiga bulan pada 64 pasien pada sinusitis kronik dan membuktikan bahwa pasien
dengan kelompok yang menggunakan antibiotik memiliki kemajuan yang signifikan
pada outcome sinonasal dan endoskopi nasal.

Veskitkul, J., Wongkaewpothong, P., Thaweethamchareon, T., Ungkanont, K.,


Visitsunthorn, N., Pacharn, P., Vichyanond, P. and Jirapongsananuruk, O.
(2017). Recurrent Acute Rhinosinusitis Prevention by Azithromycin in
Children with Nonallergic Rhinitis. The Journal of Allergy and Clinical
Immunology: In Practice.
(Veskitkul et al., 2017)

You might also like