You are on page 1of 36

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Demam adalah peningkatan titik patokan (set point) suhu di
hipotalamus (Elizabeth J. Corwin, 2010). Dikatakan demam jika suhu
orang menjadi lebih dari 37,5 C (E. Oswari, 2009). Demam terjadi karena
pelepasan pirogen dari dalam leukosit yang sebelumnya telah terangsang
oleh pirogen eksogen yang dapat berasal dari mikroorganisme atau
merupakan suatu hasil reaksi imunologik yang tidak berdasarkan suatu
infeksi (Sjaifoellah Noer, 2008).
Demam berarti suhu tubuh diatas batas normal biasa, dapat
disebabkan oleh kelainan dalam otak sendiri atau oleh zat toksik yang
mempengaruhi pusat pengaturan suhu, penyakit-penyakit bakteri, tumor
otak atau dehidrasi.
Demam adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suhu hingga 38C
atau lebih. Ada juga yang yang mengambil batasan lebih dari
37,8C.Sedangkan bila suhu tubuh lebih dari 40C disebut demam tinggi
(hiperpireksia)(Julia, 2010).
Sehingga penulis merumuskan masalah Asuhan Keperawatan
dengan Gangguan Sistem Thermoregulasi : Hipertermia Pada An. M
dengan Febris Vomitus di Lantai 7 Selatan Rumah Sakit Dr Oen
Surakarta. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat menjadi karyawan
di Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada pasien febris dengan
ganguan sistem thermoregulasi hipertermia

1
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui data fokus yang ditemukan pada pasien febris vomitus
b. Mengetahui diagnose keperawatan yang muncul pada pasien febris
vomitus
c. Mengetahui perencanaan tindakan keperawatan pada pasien febris
vomitus
d. Mengetahui perencanaan tindakan keperawatan yang dilakukan
pada pasien febris vomitus
e. Mengetahui hasil evaluasi asuhan keperawatan pada pasien febris
vomitus

C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Rumah Sakit
Hasil penulisan ini diharapkan dapat digunakan sebagai
masukan bagi rumah sakit untuk melakukan upaya promotif untuk
peningkatan kesehatan yang lebih baik lagi, khususnya terkait dengan
masalah thermoregulasi hipertermia pada pasien febris vomitus..
2. Bagi Penulis
Hasil penulisan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman didalam memberikan asuhan keperawatan dengan
masalah thermoregulasi hipertermia pada pasien febris vomitus..
3. Bagi Profesi Perawat
Hasil penulisan ini diharapkan dapat digunkan sebagai acuan
dalam menangani dan merawat pasien dengan masalah thermoregulasi
hipertermia pada pasien febris vomitus..

2
BAB II
TINJAUAN KASUS

Pengkajian dilakukan pada hari Selasa, 11 Juli 2017 jam 16.00 WIB
dengan metode alloanamnesa, autoanamnesa, melihat status pasien serta
melakukan pemeriksaan fisik.
A. Identitas
1. Identitas klien
a. Nama : An. M
b. Tempat, tgl lahir : Surakarta, 7 Juli 2012
c. Usia : 5 tahun
d. Jenis kelamin : Laki-laki
e. Agama : Islam
f. Alamat : Klodran rt 2 rw 1 Klodran Colomadu
Karanganyar
g. Tanggal MRS : 11 Juli 2017
h. Tanggal keluar : 15 Juli 2017
i. Tanggal pengkajian : 11 Juli 2017
j. No. Register : 56 74 33
k. Dokter yang merawat : dr. Wildan Sp.A
l. Diagnosa : Febris Vomitus
m. Pembiayaan : JKN
2. Keluarga terdekat yang dapat dihubungi :
a. Nama Ibu : Ny. A
b. Umur : 30 th
c. Pekerjaan : PNS
d. Hubungan : Ibu kandung

B. Riwayat keperawatan
1. Keluhan Utama
Orang tua mengatakan anaknya sudah 2 hari badan panas , mual
muntah.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Orang tua mengatakan kurang lebih 2 hari badan klien panas, mual,
muntah 4 kali. Kepala pusing, perut sakit lidah kotor. Lalu klien dibawa
ke IGD RS Dr. OEN Surakarta. Saat dikaji di IGD TD : 115/71 mmHg,
N : 100 x/menit, RR : 20 x/menit, S : 38.1 C, BB : 26 kg. Di IGD klien
tampak lemah, panas (+) badan lemes, akral hangat. Di IGD klien
mendapat terapi infus KAEN 3A 20 tpm, injeksi Santagesik 300 mg,
injeksi Ondancentron 2 mg. Pada pukul 15.45 tanggal 11 Juli 2017

3
pasien dipindah atau dirawat di Lantai 7 selatan kamar 708. Di ruangan
keadaan umum sedang, kesadaran Compos Mentis, TD: - mmHg, N :
100x/mnt, RR : 20 X/mnt, S : 38.1 C, akral hangat, perut tak kembung,
tak mual tak muntah, makan minum mau, BAK biasa. Di ruangan klien
mendapat terapi dari dr Wildan Sp.A infus RL 20 tpm, injeksi
Cefotaxime 2 x 750 mg, Santagesik 1-6 x 250 mg (kalau perlu),
Methylprednisolon 2x flash (31,25mg), Ondancentron 2 x 2 mg (kalau
perlu). Terapi oral : Paracetamol 1-6 kali 1 cth. Saat dilakukan
pengkajian tanggal 11 Juli 2017 jam 16.00 , orang tua mengatakan badan
anaknya masih lemas, badan panas S : 38.1 C, akral hangat, tak mual tak
muntah, makan minum mau, BAK biasa.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Orang tua klien mengatakan sebelumnya klien tidak pernah dirawat
di rumah sakit.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga klien mengatakan di keluarga tidak ada yang
mempunyai riwayat hipertensi dan di keluarga juga tidak ada yang
mempunyai riwayat penyakit kronis seperti TB, DM, Asma, dan lain-
lain.
5. Riwayat Pedistrik
a. Anak ke : 1, tunggal
b. Keguguran : Tidak pernah
c. Anak meninggal : Tidak ada
d. Lahir meninggal : Tidak ada
e. Riwayat kehamilan : Normal
f. Lahir di : Rumah Bersalin
g. Ditolong oleh : Bidan
h. BB lahir : 3 kg
i. Periksa post natal di : Pukesmas
j. Keadaan anak : Baik
k. Riwayat perkembangan : Normal
l. Imunisasi : Lengkap

4
6. Genogram

Keterangan :
:Laki-laki

: Perempuan

: Klien

: Pasangan suami istri

: Garis keturunan

: Tinggal satu rumah

C. Pengkajian Pola Kesehatan Fungsional


1. Pola persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Orang tua klien mengatakan sehat itu sangatlah penting dan mahal
harganya. Keluarga selalu menjaga kesehatan, dan jika ada yang sakit
keluarga membawa ke pelayanan kesehatan, ke puskesmas dan rumah
sakit terdekat.
2. Pola Nutrisi / Metabolik
a. Sebelum sakit
Klien makan 3 kali sehari, jenisnya nasi, sayuran, daging, air putih
dan susu. Habis 1 porsi makanan , tidak ada keluhan.
b. Selama sakit
Klien makan 3 kali sehari jenisnya nasi lauk dan sayur, hanya habis
setengah porsi saja. Kadang klien merasa mual dan tidak nafsu makan.
3. Pola Eliminasi
a. BAB
1) Sebelum sakit

5
Klien BAB sehari sekali, konsistensi lembek, warna kuning,
keluhan tidak ada.
2) Selama sakit
Klien BAB dua hari sekali, konsistensi lembek, warna kuning,
keluhannya susah BAB.
b. BAK
1) Sebelum sakit
Klien BAK lima sampai delapan kali dalam sehari, jumlahnya
kurang lebih 1200 cc, warna kuning, tidak ada keluhan.
2) Selama sakit
Klien BAK kurang lebih tiga sampai empat kali dalam sehari,
jumlahnya kurang lebih 800 cc, warna kuning, tidak ada keluhan.

4. Pola Aktivitas dan Latihan

Kemampuan perawatan 0 1 2 3 4
diri
Makan/ minum
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di tempat tidur
Berpindah
Ambulasi/ ROM
Keterangan :
0 : mandiri
1 : dengan alat bantu
2 : dibantu orang lain
3 : dibantu orang lain dan alat
4 : tergantung total

5. Pola Istirahat Tidur


Keterangan Sebelum sakit Selama sakit
Jumlah jam tidur siang 2 jam 2-3 jam
Jumlah jam tidur 10 jam 7-8 jam
malam
Pengantar tidur Tidak ada Tidak ada
(penggunaan obat
tidur)
Gangguan tidur Tidak ada Klien sering terbangun
karena badannya tidak
enak
Perasaan waktu bangun Nyaman Rewel

6
6. Pola kognitif dan Perseptual
Orang tua mengatakan anaknya sakit panas
7. Pola persepsi Konsep Diri
a. Gambaran diri : orang tua mengatakan menerima keadaan anaknya
yang sedang sakit
b. Ideal diri : orang tua mengatakan ingin anaknya segera sembuh dan
bisa cepat pulang
c. Harga diri : orang tua mengatakan anaknya tidak merasa minder
terhadap orang lain
d. Peran diri : orang tua mengatakan selama anaknya tidak mampu
beraktifitas seperti biasa
e. Identitas diri : orang tua mengatakan klien adalah anak pertama dan
tidak memiliki saudara
8. Pola Hubungan Peran
a. Sebelum sakit : orang tua mengatakan anaknya memiliki hubungan
yang baik dan dekat dengan orang tua, kelarga dan tetangga
b. Selama sakit : klien dan keluarga terlihat dekat, tampak juga para
tetangga klien datang menjenguknya.
9. Pola seksual reproduksi
Klien anak laki-laki usia 5 tahun, belum di khitan.
10. Pola mekanisme koping
Tidak terkaji
11. Pola nilai dan keyakinan
a. Sebelum sakit : orang tua klien selalu mengajarkan berdoa terlebih
dulu untuk memulai segala sesuatu.
b. Selama sakit : orang tua klien selalu mengajak anaknya untuk berdoa.

D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan / penampilan umum
a. Kesadaran : Compos Mentis
b. Tanda-tanda Vital
- Tekanan darah : -
- Nadi
Frekuensi : 100 x/menit
Irama : teratur
- Pernapasan
Frekuensi : 20 x/menit
Irama : teratur
- Suhu : 38,1 C

7
2. Kepala
Bentuk kepala : mesocepal
Kulit kepala : bersih tidak ada ketombe
Rambut : hitam
3. Muka
a. Mata
- Palpebra : tidak ada edema
- Konjungtiva : tidak anemis
- Seklera : putih
- Pupil : isokor
- Diameter kanan / kiri : 3 mm
- Reflek terhadap cahaya : ada ( miosis dan midriasis)
- Penggunaan alat bantu penglihatan : tidak menggunakan alat
bantu penglihatan.
b. Hidung : bersih, tidak ada sekret, tidak ada pernafasan cuping hidung
c. Mulut : bibir merah muda, bersih, mukosa bibir lembab
d. Gigi : gigi depan berlubang
e. Telinga : bersih, tidak ada gangguan pendengaran
4. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfa, tidak ada pembesaran tiroid,
tidak ada peingkatan JVP.
5. Dada / Thorax
a. Paru-paru
Inspeksi : simetris, tidak ada jejas, tidak ada otot bantu nafas
Palpasi : vocal fremitus kanan dan kiri sama
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
b. Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba
Perkusi : pekak
Auskultasi bunyi jantung 1 dan 2 reguler
6. Abdomen
Inspeksi : kulit sawo matang, umbilikus bersih
Auskultasi : bising usus 15 x/menit
Perkusi : thympani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
7. Genetalia : tidak ada kelainan, tidak terpasang kateter
8. Rektum : tidak ada hemoroid

8
9. Ekstremitas
a. Atas
Kekuatan otot : skala 5 (kanan) dan skala 5 (kiri)
ROM kanan dan kiri : ROM aktif
Perabaan akral : hangat
Pitting edema : -
Capilary revil : kurang dari 2 detik
b. Bawah
Kekuatan otot : skala 5 (kanan) dan skala 5 (kiri)
ROM kanan dan kiri : ROM aktif
Perabaan akral : hangat
Pitting edema : -
Capilary revil : kurang dari 2 detik

Keterangan :
0 : Otot sama sekali tidak mampu bergerak, tamoak berkontraksi, bila
lengan/ tungkai dilepaskan akan jatuh, 100 % pasif.
1 : Tampak kontraksi atau ada sedikit gerakan dan ada tahanan sewaktu
jatuh.
2 : Mampu menahan tegak yang berarti mampu menahan gravitasi (saja)
tapi dengan sentuhan akan jatuh.
3 : Mampu menahan tegak dengan sedikit didorong tetapi tidak mampu
melawan tekan / dorongan dari pemeriksa.
4 : Kekuatab kurang dibanding sisi lain.
5 : Kekuatan utuh.

10. Riwayat prenatal


a. Lama kehamilan : 9 bulan
b. Komplikasi : tidak ada
c. Masalah neonatus : tidak ada
d. Masalah maternal : tidak ada

11. Riwayat imunisasi


- BCG : Usia 2 bulan
- Polio I - IV : Usia 4 bulan
- Hepatitis BO : Usia 1 minggu
- Hepatitis B I : Usia 1 bulan
- Hepatitis B II : Usia 5 bulan
- Hepatitis B III : Usia 5 bulan
- Campak : Usia 9 bulan

9
12. Post natal
Pemeriksaan tingkat perkembangan (anak umur 0 6 tahun)
- Umur saat tengkurap : 2 bulan
- Umur saat duduk : 4 5 bulan
- Umur saat mengoceh : 4-6 bulan
- Umur saat berdiri : 9 12 bulan
- Umur saat bicara : 11 14 bulan
- Umur saat berjalan : 9 12 bulan
- ASI/ Formula : 2 tahun
- Makanan tambahan : 6 bulan
13. Pola asuh anak
- Pengasuh : ayah, ibu, keluarga
- Pembawaan umum : periang
- Temperamen : ramah
- Kebisaan perilaku unik : tidak ada

E. Status Nutrisi
a. Antopometri
BB : 26 kg
TB : 110 cm
BBI : (umur dalam tahun x 2) + 8
: (5 x 2) + 8
: 18

b. IMT (Index Masa Tubuh)


IMT : BB/TB ()2
26
: 2 : 21,48
1,1

Z-Score : Nilai Individu Subjek Nilai Median Buku Rujukan


Nilai Simpangan Buku Rujukan
: 21,48 18,5
18,5 18
: 2,98
0,5
: 5,96

c. Kebutuhan kalori
Memperkirakan kebutuhan kalori berdasarkan persamaan Harries
Benedict dengan menghitung pengeluaran energi basal :

10
Basal Energi Expenditas / BEE
BEE : 66 + (13,7 x BBkg) + (5 x TB cm) (6,8 x umur)
: 66 + (13,7 x 26) + (5 x 110) (6,8 x 5)
: 66 + 356,2 + 550 34
: 938,2 kal /hari
Penghitungan keutuhan basal ini masih dipengaruhi oleh faktor lain
seperti faktor aktifitas, stress, malnutrisi, nyeri. Sehingga perhitungan
diatas merupakan perhitungan secara kasar tanpa memperhatikan faktor
diatas.

d. Diet

Hari, Bahan makanan Berat URT Jumlah Jumlah kalori


tanggal (gr) kalori yang dimakan
(KKal) Porsi Kalori
habis K.cal
Selasa,
11 Juli
2017

Sore Nasi 200 gr 200 1/3 66,6


Lauk 50 gr 50 1/3 16,6
Sayur 20 gr 50 1/3 16,6
Buah melon 20 gr 61 1/3 20,3
Teh 1 gls 55 1/3 18,3
Snack 50 gr 50 1/3 16,6
Jumlah 466 155
Rabu, 12
Juli
2017

Pagi Nasi 200 gr 200 1/3 66,6


Lauk 50 gr 50 1/3 16,6
Sayur 20 gr 50 1/3 16,6
Buah melon 20 gr 61 1/3 20,3
Teh 1 gls 55 1/3 18,3
Snack 50 gr 50 1/3 16,6

Siang Nasi 200 gr 200 100


Lauk 50 gr 50 25
Sayur 20 gr 50 25
Buah melon 20 gr 61 30,3
Teh 1 gls 55 27,5
Snack 50 gr 50 25

Sore Nasi 200 gr 200 100


Lauk 50 gr 50 25

11
Sayur 20 gr 50 25
Buah melon 20 gr 61 30,3
Teh 1 gls 55 27,5
Snack 50 gr 50 25
Jumlah 1398 387,8
Kamis,
13 Juli
2017

Pagi Nasi 200 gr 200 100


Lauk 50 gr 50 25
Sayur 20 gr 50 25
Buah melon 20 gr 61 30,3
Teh 1 gls 55 27,5
Snack 50 gr 50 25

Siang Nasi 200 gr 200 100


Lauk 50 gr 50 25
Sayur 20 gr 50 25
Buah melon 20 gr 61 30,3
Teh 1 gls 55 27,5
Snack 50 gr 50 25

Sore Nasi 200 gr 200 100


Lauk 50 gr 50 25
Sayur 20 gr 50 25
Buah melon 20 gr 61 30,3
Teh 1 gls 55 27,5
Snack 50 gr 50 25
Jumlah 1398 699
Jumat,
14 Juli
2017

Pagi Nasi 200 gr 200 100


Lauk 50 gr 50 25
Sayur 20 gr 50 25
Buah melon 20 gr 61 30,3
Teh 1 gls 55 27,5
Snack 50 gr 50 25

Siang Nasi 200 gr 200 2/3 133,3


Lauk 50 gr 50 2/3 33,3
Sayur 20 gr 50 2/3 33,3
Buah melon 20 gr 61 2/3 40,6
Teh 1 gls 55 2/3 36,6
Snack 50 gr 50 2/3 33,3

Sore Nasi 200 gr 200 2/3 133,3


Lauk 50 gr 50 2/3 33,3

12
Sayur 20 gr 50 2/3 33,3
Buah melon 20 gr 61 2/3 40,6
Teh 1 gls 55 2/3 36,6
Snack 50 gr 50 2/3 33,3
Jumlah 1398 853,6

Dari hasil monitoring diet pasien mulai tanggal 11 Juli 2017 sampai
dengan 14 Juli 2017 dapat disimpulkan bahwa asupan makanan pasien per
hari belum memenuhi kebutuhan kalori per hari.

F. Status Cairan

Hari, Intake Output


tanggal
Selasa, 11 Shift siang (16.00 21.00) IWL = 260 + (200 x (38,1-
Juli 2017 Infus RL 20 tpm : 300cc 36,8))
Inj Ondancentron 750 mg : 3 cc = 260 + 200 x 1,3
Inj Methylprednisolon flsh (31,25mg) = 260 + 260
: 1 cc = 520 : 24
Makan dan minum : 180 cc = 21,6 cc/jm
Jumlah : 485 cc = 151,2 cc
Urine = 200 cc
BAB = -
Muntah = -
Jumlah : 351,2 cc
Balance cairan : 486 351,2 = 134,8
Shift malam (21.00 07.00) IWL = 260 + (200 x (38,3-
Infus RL 20 tpm : 600cc 36,8))
Inj. Santagesik 250 mg : 0,5cc = 260 + 200 x 1,5
Makan minum : 50 cc = 200 + 300
Jumlah = 650,5 = 500 : 24
= 20,8 cc/jm
= 208 cc
Urine = 500 cc
BAB = -
Muntah = -
Jumlah =608 cc
Balance cairan : 650,5 608 = + 42,5
Rabu, 12 Shift pagi (07.00 14.00) IWL = 260 + (200 x (37,6
Juli 2017 Inf RL 20 tpm : 420cc 36,8))
Inj cefotaxime 750 mg : 3cc = 260 + 200 x 0,8
Inj methylprednisolon fls (31,25) : = 260 + 160
1cc = 420 : 24
Inj santagesik 250 mg : 0,5cc = 17,5 cc/jm
Inj ondancentron 2 mg : 1cc = 122,5cc
Makan dan minum : 180 cc Urine = 550 cc
Jumlah : 605,5 BAB = -
Muntah = -

13
Jumlah = 672,5 cc
Balance cairan : 605,5 672,5 : - 67
Shift siang (14.00 21.00) IWL = 260 + (200 x (38,8
Inf RL 20 tpm : 420cc 36,8))
Inj Cefotaxime 750 mg : 3cc = 260 + 200 x 2
Inj methylprednisolon fls (31,25mg) : = 260 + 400
1cc = 660 : 24
Inj santagesik 250 mg : 0,5cc = 27,5 cc/jm
Inj ondacentron 2mg : 1cc = 192,5 cc
Makan dan minum :270 cc Urine = 650 cc
Jumlah : 695,5 BAB = -
Muntah = -
Jumlah = 842,5 cc
Balance cairan : 695,5 842,5 : - 147
Shift malam (21.00 07.00) IWL = 260 + (200 x (37,6
Inf RL 20 tpm : 600cc 36,8))
Makan dan minum :270 cc = 260 + 200 x 0,8
Jumlah : 870 cc = 260 + 160
= 420 : 24
= 17,5 cc/jm
= 175 cc
Urine = 400 cc
BAB = 100 cc
Muntah = -
Jumlah = 675 cc
Balance cairan :870 675 : + 195
Kamis, 13 Shift pagi (07.00 14.00) IWL = 10 x 26
Juli 2017 Inf RL 20 tpm : 420cc = 260 : 24
Inj cefotaxime 750 mg : 3cc = 10,8 cc/jm
Inj methylprednisolon fls (31,25mg) : = 75,6 cc
1cc Urine = 600 cc
Inj ondancentron 2 mg : 1cc BAB = -
Makan dan minum :270 cc Muntah = -
Jumlah : 695 cc Jumlah = 675,6 cc
Balance cairan :695 675,6 : + 19,4
Shift siang (14.00 21.00) IWL =10 x 26
Inf RL 20 tpm : 420cc = 260 : 24
Inj cefotaxime 750 mg : 3cc = 10,8 cc/jm
Inj methylprednisolon fls (31,25mg) : = 75,6 cc
1cc Urine = 800 cc
Makan dan minum :270 cc BAB = -
Jumlah : 694 cc Muntah = -
Jumlah = 875,6 cc
Balance cairan : 694 875,6 : -181,6
Shift malam (21.00 07.00) IWL = 10 x 26
Inf RL 20 tpm : 600cc = 260 : 24
Makan dan minum : 270 cc = 10,8 cc/jm
Jumlah : 870 cc = 108 cc
Urine = 550 cc
BAB = -

14
Muntah = -
Jumlah = 658 cc
Balance cairan : 870 658 : + 212
Jumat, 14 Shift pagi (07.00 14.00) IWL =10 x 26
Juli 2017 Inf RL 20 tpm : 420cc = 260 : 24
Inj cefotaxime 750 mg : 3cc = 10,8 cc/jm
Inj methylprednisolon fls (31,25mg) : = 75,6 cc
1cc Urine = 400 cc
Makan dan minum : 270 cc BAB = -
Jumlah : 692 cc Muntah = -
Jumlah = 475,6 cc
Balance cairan :692 475,6 : + 218,4
Shift siang (14.00 21.00) IWL =10 x 26
Inf RL 20 tpm : 420cc = 260 : 24
Inj cefotaxime 750 mg : 3cc = 10,8 cc/jm
Inj methylprednisolon fls (31,25mg): = 75,6 cc
1cc Urine = 550 cc
Makan dan minum :360 cc BAB = -
Jumlah : 784 Muntah = -
Jumlah = 625,6 cc
Balance cairan : 784 625,6 : + 158,4
Shift malam (21.00 07.00) IWL =10 x 26
Inf RL 20 tpm : 600cc = 260 : 24
Makan dan minum : 360 cc = 10,8 cc/jm
Jumlah : 960 cc = 75,6 cc
Urine = 500 cc
BAB = 100 cc
Muntah = -
Jumlah = 675,6 cc
Balance cairan :960 - 675,6 : +284,4

G. Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 11 Juli 2017

Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan


Hematologi
Hematologi Rutin
Hemoglobin (HGB) 12.9 g/dL 10.8 14.7
Hematokrit (HCT) 38.1 VOL % 35 43
Leukosit (WBC) 6.460 /mm 6.000 15.500
Trombosit (PLT) 253.000 /mm 217.000 497.000
Eritrosit (RBC) 4.85 Juta//mm 3.6 5.7
MCV 78.6 Mikron kubik 77 99
MCH 26.6* Pikogram 27 31
MCHC 33.9 % 33- 37
Golongan Darah + Rhesus B / Rh (+)

15
H. Monitoring Obat Harian

Hari, Nama Obat Dosis Cara Waktu Pemberian


tgl pemberian Pagi Siang Sore Malam
Selasa, RL 20 tpm IV Inf 22.30
11 Juli Cefotaxime 750 mg IV Inf 20.00
2017 Methylpredniso fls IV Inf 20.00
lon (31,25
mg)

Ondancentron 2 mg IV Inf
Santagesik 250 mg IV Inf
Paracetamol 1 cth Oral
Rabu, RL 20 tpm IV Inf 08.00 16.00
12 Juli Cefotaxime 750 mg IV Inf 08.00 20.00
2017 Methylpredniso fls IV Inf 08.00 20.00
lon (31,25
mg)

Ondancentron 2 mg IV Inf 08.00 18.30


Santagesik 250 mg IV Inf 02.00 18.30
Paracetamol 1 cth Oral
Kamis, RL 20 tpm IV Inf 06.30 22.30
13 Juli Cefotaxime 750 mg IV Inf 08.00 20.00
2017 Methylpredniso fls IV Inf 08.00 20.00
lon (31,25
mg)

Ondancentron 2 mg IV Inf 09.30


Santagesik 250 mg IV Inf 02.00
Paracetamol 1 cth Oral 06.00
Jumat, RL 20 tpm IV Inf 06.30 14.30 22.30
14 Juli Cefotaxime 750 mg IV Inf 08.00 20.00
2017 Methylpredniso fls IV Inf 08.00 20.00
lon (31,25
mg) IV Inf
IV Inf
Oral
Ondancentron 2 mg
Santagesik 250 mg
Paracetamol 1 cth

16
I. Terapi Dokter
Terapi dr. Wildan, Sp. A
- RL 20 tpm
- Cefotaxime 2 x 750 mg
- Santagesik 1-6 x 250 mg
- Methylprednisolone 2 x flash (31,25mg)
- Ondancentron 2 x 2 mg
- Paracetamol 1-6 x 1 cth

J. Terapi Medis

Cara Nama Indikasi Dosis Kontra Interaksi Efek


pemberi obat indikasi obat samping
an
IV Inf RL Mengemb 20 tpm Hipertermia, Harus Panas,
alikan kelainan dipertimba infeksi
keseimba ginjal, ngkan pada
ngan kerusakan sel adanya ion tempat
elektrolit hati, laktat kalsium penyuntik
pada asidosis dalam an,
dehidrasi. larutan ini trombosis
ketika vena atau
fosfat flebitis
terdapat yang
dalam meluas
larutan pada
aditif, tempat
untuk penyuntik
menghindar an,
i ekstravasa
pengendapa si
n.
IV Inf Cefotaxi Untuk 750 mg Hipersensitif Gastrointe
me antibiotik, / 12 jam terhadap stinal:
mengobat antibiotik colitis,
i infeksi cephalospori diare,
n mual,
muntah,
nyeri
abdomen
Susunan
saraf
pusat:
sakit
kepala,
pusing

17
IV Inf Methylp Meredaka flash Memiliki Berpotens Mual
rednisol n gejala (31,25 alergi atau melemahka muntah,
on inflamasi mg) / 12 hipersensitifi n respon nyeri ulu
dan gejala jam tas terhadap vaksin hati,
alergi. komponen hidup gangguan
obat Meningkat pencernaa
Memiliki kan resiko n,
penyakit kejang jika mengelua
infeksi jamur digunakan rkan
sistemik bersama banyak
Baru saja dengan keringat
menerima ciclosporin sulit tidur
vaksinasi Berpotendi ,
dengan meningkatk hipertensi
vaksin hidup an aritmia
jika
digunakan
dengan
glikosida
digitalis,
seperti
digoxin dan
digitoxin
IV Inf Ondanc Mencegah 2 x 2 mg Penderita fenitoin, Sakit
entron dan yang karbamaze kepala,
mengobat hipersensitif pin dan konstipasi
i mual terhadap rifampisin: , rasa
dan ondansetron meningkatk panas
muntah an pada
metabolism epigastriu
e m, sedasi
ondansetro dan diare.
n,
tramadol:
ondansetro
n
menurunka
n efek
tramadol,
rifampisin:
meningkatk
an
metabolism
e
ondansetro
n.
IV Inf Santage Untuk 1-6 x Hipersensitiv Siklosporin Reaksi
sik mengobat 250 mg itas pada dan anafilasis/
i nyeri Santagesik alkohol. anafilakto
akut atau Injection id,

18
nyeri adalah dispnea,
kronik sebuah urtikaria,
berat. kontraindikas angioede
i. Sebagai ma berat
tambahan, atau
Santagesik bronkospa
Injection sme;
tidak boleh aritmia
dikonsumsi kordis,
jika Anda hipotensi
memiliki dan syok
kondisi sirkulasi.
hamil
Oral Paraceta Untuk 1-6 x 1 Parasetamol Metoclopra Mual,
mol menurunk cth mide :
an demam jangan meningkat nyeri
Untuk diberikan kan efek perut, dan
meredaka kepada analgetic kehilanga
n sakit paracetamo
penderita n nafsu
kepala, l.
sakit gigi hipersensitif/ Carbamaze makan.
dan nyeri alergi pine, Pengguna
ringan. terhadap fenobarbita an jangka
l dan
Paracetamol. fenitoin : panjang
Penderita meningkat dan dosis
gangguan kan potensi besar
kerusakan
fungsi hati dapat
hati.
berat. Kolestiram menyebab
in dan kan
lixisenatide kerusakan
:
mengurang hati.
i efek Reaksi
farmakolog hipersensi
is
tivitas/ale
paracetamo
l. rgi seperti
Antikoagul ruam,
an warfarin
kemeraha
:
paracetamo n kulit,
l bengkak
meningkat di wajah
kan efek
koagulansi (mata,
obat ini bibir),
sehingga sesak
meningkat
napas,

19
kan potensi dan syok.
resiko
terjadinya
perdarahan
.

K. Analisa Data

No. Hari, Data fokus Problem Etiologi Ttd


tanggal/
jam
1 Selasa, DS : Hipertermia Proses Wiwin
11 Juli Orang tua klien perjalanan
2017 mengatakan anaknya penyakit
masih lemes, panas
masih naik turun
DO :
- Keadaan umum
lemah
- Tanda-tanda vital
S : 38,1 C
N : 100 x/menit
RR : 20 x/menit
- Kulit teraba panas

2 Selasa, DS : Ketidakseimban Ketidakma Wiwin


11 Juli Orang tua klien gan nutrisi mpuan
2017 mengatakan anaknya kurang dari menelan
susah untuk makan kebutuhan tubuh makanan
DO :
- Klien hanya habis
porsi makan
yang disediakan
rumah sakit

L. Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Hipertermia berhubungan dengan proses perjalanan penyakit
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidakmampuan menelan makanan

20
M. Intervensi Keperawatan

Perencanaan
No
Tujuan dan Kriteria Tujuan Ttd
Dx
(NOC dan Indikator) NIC dan Aktivitas
1 NOC : Thermoregulasi NIC : Wiwin
Tujuan : klien mampu mempertahankan - Vital Sign Monitor
tanda-tanda vital dalam batas normal Aktivitas :
setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Monitor tanda-
selama 6-8 jam/ hari. tanda vital tiap 2
Kriteria Hasil : jam, tingkat
kesadaran
No Indikator 1 2 3 4 5 2. Monitor
1 Suhu tubuh perubahan warna
dalam batas kulit
normal 3. Tingkatkan
2 Nadi dan sirkulasi udara
pernafasan 4. Monitor hidrasi :
dalam rentang turgor kulit,
yang diharapkan kelembaban
3 Tidak ada membran mukosa
perubahan warna 5. Anjurkan klien
kulit melepaskan
4 Klien mampu pakaian yang
menggunakan berlebih
sikap tubuh yang
dapatmengurangi - Fever Treatment
panas Aktivitas :
5 Tidak terjadi 1. Anjurkan klien
kejang untuk memenuhi
asupan cairan
Keterangan : oral adekuat : 6-8
gelas / hari
1. Tidak sesuai 2. Kolaborasi
2. Sering tidak sesuai pemberian
antipiretik, cairan
3. Kadang tidak sesuai parenteral dan
4. Jarang tidak sesuai pemeriksaan
laborat sesuai
5. Sesuai kebutuhan dan
kondisi

2 NOC : Status nutrisi (makanan dan cairan) NIC: Wiwin


adekuat - Dukungan Kenaikan
Tujuan : Klien mampu memenuhi Berat Badan
kebutuhan nutrisi yang adekuat setelah (Weight Gain
dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x Assistance)
24 jam - Aktivitas :

21
Kriteria Hasil : 1. Kaji intake
No Indikator 1 2 3 4 5 nutrisi
1 Adanya 2. Berikan makanan
peningkatan sesuai diit pasien
berat badan 3. Monitor adanya
sesuai dengan mual muntah
tujuan 4. Monitor turgor
2 Intake nutrisi kulit
adekuat
3 Tidak terjadi - Terapi Nutrisi
kram perut (Nutrition Terapy)
4 Nafsu makan Aktivitas :
meningkat 1. Libatkan
5 Bising usus keluarga dalam
dalam batas pemenuhan
normal 5-35 x / kebutuhan nutrisi
menit 2. Kolaborasi untuk
pemberian nutrisi
Keterangan : parenteral,
program terapi
1. Tidak sesuai dan pemeriksaan
2. Sering tidak sesuai laboratorium
3. Kolaborasi
3. Kadang tidak sesuai dengan ahli gizi
4. Jarang tidak sesuai
5. Sesuai

22
N. Implementasi Keperawatan

Hari, tgl/ No. Implementasi Respon Ttd


jam Dx
Selasa, 1,2 Mengobservasi keadaan DS : Wiwin
11 Juli umum Orang tua mengatakan
2017 anaknya masih
Jam lemes,panas anaknya
16.00 masih naik turun
DO :
Ku lemah, S: 38,1 C,
akral hangat
Jam 1 Meberikan kompres DS : orang tua klien mau Wiwin
17.00 hangat unruk memberikan
kompres anaknya
DO : klien mau
dikompres oleh ibunya
Jam 1 Mengobservasi tanda- DS : Orang tua Wiwin
18.00 tanda vital mengatakan badan
anaknya masih panas
DO : S : 37 C N : 98
x/menit RR : 20 x/menit
Rabu, 12 1,2 Mengobservasi vital sign DS : orang tua Perawat
Juli 2017 klien mengatakan bdan
Jam anaknya masih panas
02.00 naik turun
DO : S : 38.3 C, N : 96
x/ menit RR : 20 x /
menit
Jam 1 Meberikan kompres DS : orang tua klien mau Perawat
02.00 hangat unruk memberikan
kompres anaknya
DO : klien mau
dikompres oleh ibunya
Jam 1,2 Mengobservasi keadaan DS : Perawat
05.00 umum orang tua mengatakan
anaknya masih panas
naik turun
DO :
Ku lemah, S : 37 C,
akral hangat
Jam 1,2 Mengobservasi tanda- DS : Perawat
10.00 tanda vital Orang tua mengatakan
anaknya masih lemes,
panas masih naik turun,
makan minum mau
sedikit sedikit
DO :
TD : 90/60 mmHg N : 96
x/mnt RR : 22 x/mnt S :

23
37.6 C
Jam 2 Berkolaborasi dengan ahli DS : orang tua klien Gizi
12.30 gizi mengatakan mual klien
sudah berkurang tidak
muntah, makan habis
porsi
DO : diit nasi rendah
serat
Jam 1 Mengobservasi tanda- DS : Orang tua Wiwin
14.00 tanda vital mengatakan badan
anaknya masih panas
DO : S : 36.4 C N : 98
x/menit RR : 20 x/menit
Jam 1,2 Mengobseravsi keadaan DS : Wiwin
15.00 umum Orang tua mengatakan
anaknya masih lemes
panas masih naik turun
DO : ku lemah, 36.2 C
akral hangat, makan
minum mau, perut tak
sakit tidak kembung tak
muntah

Jam 1,2 - Membantu klien untuk DS : orang tua Wiwin


16.00 mandi mengatakan klien mau
dimandikan ibunya
sendiri
DO : klien mandi disibin
ibunya
Jam 1,2 - Memonitor perubahan DS : orang tua Wiwin
16.00 warna kulit, turgor kulit mengatakan anakna
dan kelembaban membran masih panas naik turun
mukosa DO : tidak ada perubahan
warna kulit, turgor kulit
bagus , mukosa bibir
kering
Jam 1 Menganjurkan klien DS : orang tua klien Wiwin
16.00 menggunakan pakaian kooperatif
yang tipis DO : klien diberi ganti
pakaian yang tipis dan
menyerap keringat
Jam 1,2 Mengobservasi tanda- DS : orang tua klien Wiwin
16.00 tanda vital mengtakan anaknya
masih panas naik turun
DO : S : 36.4C N : 96x
/menit RR : 20x /menit
Jam 1,2 Mengobservasi tanda- DS : Orang tua klien Wiwin
17.00 tanda vital mengatakan badan
anaknya panas, perut
sakit.

24
DO : TD : 90/60 mmHg,
N : 98 x/mnt RR : 20
x/mnt S 38.8 C
Jam 1 Memberikan kompres DS : orang tua klien mau Wiwin
19.00 hangat unruk memberikan
kompres anaknya
DO : klien mau
dikompres ibunya
Jam 1 Mengobservasi tanda- DS : Orang tua Wiwin
20.00 tanda vital mengatakan badan
anaknya masih panas
DO : S : 37 C N : 98
x/menit RR : 20 x/menit
Kamis, 1,2 Mengobservasi vital sign DS : Orang tua Perawat
13 Juli mengatakan badan
2017 Jam anaknya masih panas
02.00 DO : S : 37.6 C, N : 98
x/mnt, RR : 20 x/mnt
Jam 1 Memberikan terapi injeksi DS : orang tua klien Perawat
02.00 : mengizinkan klien dberi
Santagesik 250 mg terapi injeksi
DO : obat masuk melaui
IV
Jam 1,2 Mengobservasi keadaan DS : Perawat
05.00 umum Orang tua mengatakan
anaknya masih panas
naik turun,
DO: S : 37.6 C, akral
hangat
Jam 1 Memberikan obat oral DS : orang tua klien Perawat
06.00 Paracetamol syr 1 cth mengizinkan klien dberi
terapi obat oral
DO : klien mau minum
obat
Jam 1,2 Mengobservasi tanda- DS : Perawat
09.00 tanda vital Orang tua mengatakan
anaknya masih lemes,
panas masih naik turun,
makan minum mau
sedikit sedikit, perut sakit
DO :
TD : 90/60 mmHg N : 96
x/mnt RR : 22 x/mnt S :
36.4 C
Jam 1,2 Mengobservasi keadaan DS : Perawat
15.00 umum orang tua mengatakan
badan anaknya masih
lemes, tak muntah makan
minum mau sedikit
sedikit

25
DO :
Ku lemah, S : 36.3 C,
akral hangat perut lunak
tidak mual tidak muntah,
BAK lancar.
Jam 1,2 Mengobservasi vital sign DS : orang tua klien Perawat
16.00 mengatakan panas
anaknya masih naik turun
DO : TD : 90/60 mmHg,
N : 98 x/mnt, RR : 20
x/mnt, S : 36.3 C
Jam 1,2 Mengobservasi keadaan DS : orang tua Wiwin
22.00 umum mengatakan badan
anaknya masih lemes, tak
muntah makan minum
mau sedikit sedikit
DO : klien tidur tenang,
tidak panas, akral hangat
Jumat, 1 Mengobservasi vital sign DS : orang tua klien Wiwin
14 Juli mengatakan panas
2017 anaknya masih naik turun
Jam DO : N : 96 x/mnt, RR :
00.00 20 x/mnt, S : 36.4 C
Jam 1,2 Mengobservasi vital sign DS : orang tua klien Wiwin
02.00 mengatakan panas
anaknya masih naik turun
DO : N : 96 x/mnt, RR :
20 x/mnt, S : 36.5 C
Jam 1 - Membantu klien untuk DS : orang tua Wiwin
05.00 mandi mengatakan klien mau
dimandikan ibunya
sendiri
DO : klien mandi disibin
ibunya
Jam 1,2 - Memonitor perubahan DS : orang tua Wiwin
05.00 warna kulit, turgor kulit mengatakan anaknya
dan kelembaban membran masih panas naik turun
mukosa DO : tidak ada perubahan
- warna kulit, turgor kulit
bagus , mukosa bibir
kering
Jam 1 - Menganjurkan klien DS : orang tua klien Wiwin
05.00 menggunakan pakaian kooperatif
yang tipis DO : klien diberi ganti
pakaian yang tipis dan
menyerap keringat
Jam 1,2 Mengobservasi tanda- DS : orang tua klien Wiwin
05.00 tanda vital mengatakan panas
anaknya masih naik turun
DO : S : 36.4C N : 96x

26
/menit RR : 20x /menit
Jam 1 Menganjurkan klien untuk DS : orang tua klien Wiwin
07.00 minum air purtih sedikit kooperatif
tapi sering DS : klien mau minum
sedikit sedikit
Jam 1,2 Mengobservasi tanda- DS : Perawat
09.00 tanda vital Orang tua mengatakan
anaknya masih lemes,
panas masih naik turun,
makan minum mau
sedikit sedikit, perut sakit
DO :
TD : 100/70 mmHg N :
96 x/mnt RR : 22 x/mnt S
: 36.1 C
Jam 2 Berkolaborasi dengan ahli DS : orang tua klien Gizi
11.00 gizi mengatakan mual klien
sudah berkurang tidak
muntah, makan habis 1/3
porsi
DO : diit nasi rendah
serat
Jam 1,2 Mengobservasi keadaan DS : Perawat
15.00 umum orang tua mengatakan
bdan anaknya masih
lemes, tak muntah makan
minum mau sedikit
sedikit
DO :
Ku lemah, S : 36.3 C,
akral hangat perut lunak
tidak mual tidak muntah,
BAK lancar.
Jam 1,2 Mengobservasi keadaan DS : orang tua Wiwin
22.00 umum mengatakan badan
anaknya masih lemes, tak
muntah makan minum
mau sedikit sedikit
DO : klien tampak tidur
tenang, tidak panas, akral
hangat
Sabtu, 15 1,2 Mengobservasi vital sign DS : Orang tua Wiwin
Juli 2017 mengatakan anaknya
Jam masih lemes, panas
02.00 masih naik turun, makan
minum mau sedikit
sedikit
D0 : S : 36.6 C, N : 98
x/mnt, RR : 20 x/mnt
Jam 1,2 Mengobservasi keadaan DS : Wiwin

27
05.00 umum orang tua mengatakan
bdan anaknya masih
lemes, tak muntah makan
minum mau sedikit
sedikit
DO :
Ku lemah, S : 36.6 C,
akral hangat perut lunak
tidak mual tidak muntah,
BAK lancar.
Jam 1,2 Mengevaluasi keadaan DS : orang tua klien Wiwin
07.00 umum dan tanda-tanda mengatakan badan
vital anaknya sudah tidak
panas , nafsu makan
sudha mulai bertambah,
mau minum sedikit
sedikit.
DO :
KU baik , S: 36.6C akral
hangat, makan sudah
habis 2/3 porsi

28
O. Evaluasi keperawatan
a. Evaluasi formatif

Hari, No. Evaluasi Ttd


tanggal Dx
Selasa, 11 1 S : Orang tua mengatakan badan anaknya masih Wiwin
Juli 2017 panas naik turun
Jam 20.00 O : KU baik, S :37 C, akral hangat
No Indikator Skor
1 Suhu tubuh dalam batas 4
normal
2 Nadi dan pernafasan 4
dalam rentang yang
diharapkan
3 Tidak ada perubahan 4
warna kulit
4 Klien mampu 4
menggunakan sikap
tubuh yang dapat
mengurangi panas
5 Tidak terjadi kejang 5

A : Klien belum mampu mencapai tanda tanda


vital dalam batas normal
P : Intervensi dilanjutkan terutama untuk
- Memonitor tanda- tanda vital
- menganjurkan klien melepaskan pakaian
yang berlebih
- Menganjurkan klien untuk memenuhi
asupan cairan oral
- Kolaborasi untuk pemberian antipiretik,
cairan parenteral sesuai terapi dokter

S : Orang tua mengatakan anaknya makan dan


2 minum sedikit-sedikit
O : Klien mau makan sedikit-sedikit, makan
habis 1/3 dari porsi yang disediakan RS
No Indikator Skor
1 Adanya peningkatan 3
berat badan sesuai
dengan tujuan
2 Intake nutrisi adekuat 4
3 Tidak terjadi kram perut 4
4 Nafsu makan meningkat 4
5 Bising usus dalam batas 4
normal 5-35 x / menit

A : Klien belum mampu memenuhi kebutuhan

29
nutrisi secara adekuat
P : Intervensi dilanjutkan terutama untuk
- melibatkan keluarga dalam pemenuhan
kebutuhan nutrisi
- penuhi kebutuhan nutrisi adekuat
- monitor adanya mual dan muntah
Rabu, 12 1 S : Orang tua mengatakan badan anaknya masih Wiwin
Juli 2017 panas naik turun
Jam 20.00 O : KU baik, S :37 C, akral hangat

No Indikator Skor
1 Suhu tubuh dalam batas 4
normal
2 Nadi dan pernafasan 4
dalam rentang yang
diharapkan
3 Tidak ada perubahan 4
warna kulit
4 Klien mampu 4
menggunakan sikap
tubuh yang dapat
mengurangi panas
5 Tidak terjadi kejang 5

A : Klien belum mampu mencapai tanda tanda


vital dalam batas normal
P : Intervensi dilanjutkan terutama untuk
- Memonitor tanda- tanda vital
- menganjurkan klien melepaskan pakaian
yang berlebih
- Menganjurkan klien untuk memenuhi
asupan cairan oral
- Kolaborasi untuk pemberian antipiretik,
cairan parenteral sesuai terapi dokter

S : Orang tua mengatakan anaknya makan dan


2 minum sedikit-sedikit
O : Klien mau makan sedikit-sedikit, makan
habis 1/3 dari porsi yang disediakan RS
No Indikator Skor
1 Adanya peningkatan 3
berat badan sesuai
dengan tujuan
2 Intake nutrisi adekuat 4
3 Tidak terjadi kram perut 4
4 Nafsu makan meningkat 4
5 Bising usus dalam batas 4
normal 5-35 x / menit

30
A : Klien belum mampu memenuhi kebutuhan
nutrisi secara adekuat
P : Intervensi dilanjutkan terutama untuk
- melibatkan keluarga dalam pemenuhan
kebutuhan nutrisi
- penuhi kebutuhan nutrisi adekuat
monitor adanya mual dan muntah
Kamis, 13 1 S : Orang tua mengatakan badan anaknya masih wiwin
Juli 2017 panas naik turun
Jam 05.00 O : KU baik, S :37,6 C, akral hangat
No Indikator Skor
1 Suhu tubuh dalam batas 4
normal
2 Nadi dan pernafasan 4
dalam rentang yang
diharapkan
3 Tidak ada perubahan 4
warna kulit
4 Klien mampu 4
menggunakan sikap
tubuh yang
dapatmengurangi panas
5 Tidak terjadi kejang 5

A : Klien belum mampu mencapai tanda tanda


vital dalam batas normal
P : Intervensi dilanjutkan terutama untuk
- Memonitor tanda- tanda vital
- menganjurkan klien melepaskan pakaian
yang berlebih
- Menganjurkan klien untuk memenuhi
asupan cairan oral
- Kolaborasi untuk pemberian antipiretik,
cairan parenteral sesuai terapi dokter

S : Orang tua mengatakan anaknya makan dan


2 minum sedikit-sedikit
O : Klien mau makan sedikit-sedikit, makan
habis 1/2 dari porsi yang disediakan RS
No Indikator Skor
1 Adanya peningkatan 3
berat badan sesuai
dengan tujuan
2 Intake nutrisi adekuat 4
3 Tidak terjadi kram perut 4
4 Nafsu makan meningkat 4
5 Bising usus dalam batas 4
normal 5-35 x / menit

31
A : Klien belum mampu memenuhi kebutuhan
nutrisi secara adekuat
P : Intervensi dilanjutkan terutama untuk
- melibatkan keluarga dalam pemenuhan
kebutuhan nutrisi
- penuhi kebutuhan nutrisi adekuat monitor
adanya mual dan muntah
Jumat, 14 1 S : Orang tua mengatakan badan anaknya sudah wiwin
Juli 2017 tidak panas, panas tubuh sudah dalam batas
Jam 05.00 normal
O : KU baik, S :36,6 C, akral hangat
No Indikator Skor
1 Suhu tubuh dalam batas 4
normal
2 Nadi dan pernafasan 4
dalam rentang yang
diharapkan
3 Tidak ada perubahan 4
warna kulit
4 Klien mampu 4
menggunakan sikap
tubuh yang
dapatmengurangi panas
5 Tidak terjadi kejang 5

A : Klien sudah mampu mencapai tanda tanda


vital dalam batas normal
P : Intervensi dilanjutkan terutama untuk
- Memonitor tanda- tanda vital
- menganjurkan klien melepaskan pakaian
yang berlebih
- Menganjurkan klien untuk memenuhi
asupan cairan oral
- Kolaborasi untuk pemberian antipiretik,
cairan parenteral sesuai terapi dokter

S : Orang tua mengatakan anaknya sudah mau


2 makan dan minum
O : Klien mau makan sedikit-sedikit, makan
habis 2/3 dari porsi yang disediakan RS
No Indikator Skor
1 Adanya peningkatan 3
berat badan sesuai
dengan tujuan
2 Intake nutrisi adekuat 4
3 Tidak terjadi kram perut 4
4 Nafsu makan meningkat 4
5 Bising usus dalam batas 4
normal 5-35 x / menit

32
A : Klien sudah mampu memenuhi kebutuhan
nutrisi secara adekuat
P : Intervensi dilanjutkan terutama untuk
- melibatkan keluarga dalam pemenuhan
kebutuhan nutrisi
- penuhi kebutuhan nutrisi adekuat monitor
adanya mual dan muntah

b. Evaluasi sumatif

Hari, No. Evaluasi Ttd


tanggal Dx
Jumat, 15 1 S : Orang tua mengatakan badan anaknya sudah Wiwin
Juli 2017 tidak panas, panas tubuh sudah dalam batas
normal
O : KU baik, S :36,6 C, akral hangat
No Indikator Skor
1 Suhu tubuh dalam batas 4
normal
2 Nadi dan pernafasan 4
dalam rentang yang
diharapkan
3 Tidak ada perubahan 4
warna kulit
4 Klien mampu 4
menggunakan sikap
tubuh yang
dapatmengurangi panas
5 Tidak terjadi kejang 5

A : Klien sudah mampu mencapai tanda tanda


vital dalam batas normal
P : Intervensi dilanjutkan terutama untuk
- Memonitor tanda- tanda vital
- Menganjurkan klien untuk memenuhi
asupan cairan oral

33
Jumat, 15 2 S : Orang tua mengatakan anaknya sudah mau Wiwin
Juli 2017 makan dan minum sedikit-sedikit
O : Klien mau makan sedikit-sedikit, makan
habis 2/3 dari porsi yang disediakan RS
No Indikator Skor
1 Adanya peningkatan 3
berat badan sesuai
dengan tujuan
2 Intake nutrisi adekuat 4
3 Tidak terjadi kram perut 4
4 Nafsu makan meningkat 4
5 Bising usus dalam batas 4
normal 5-35 x / menit

A : Klien sudah mampu memenuhi kebutuhan


nutrisi secara adekuat
P : Intervensi dilanjutkan terutama untuk
- melibatkan keluarga dalam pemenuhan
kebutuhan nutrisi
- penuhi kebutuhan nutrisi adekuat

34
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan apa yang telah penulis dapatkan dalam laporan kasus
pembahasan pada Asuhan Keperawatan pada An M dengan gangguan
sistem thermoregulasi hipertermia maka penulis mengambil kesimpulan :
Dari hasil pengkajian sudah didapat diagnosa keperawatan yang
sesuai dengan kondisi yang sedang dialami oleh klien. Pada diagnosa
hipertermia, intervensi yang disusun oleh penulis adalah Monitor tanda-
tanda vital tiap 2 jam, tingkat kesadaran, Monitor perubahan warna kulit,
Tingkatkan sirkulasi udara, Monitor hidrasi : turgor kulit, kelembaban
membran mukosa, Anjurkan klien melepaskan pakaian yang berlebih,
Anjurkan klien untuk memenuhi asupan cairan oral adekuat : 6-8 gelas /
hari, Kolaborasi pemberian antipiretik, cairan parenteral dan pemeriksaan
laborat sesuai kebutuhan dan kondisi. Pada diagnosa Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, intervensi yang disusun oleh penulis
adalah Kaji intake nutrisi, Berikan makanan sesuai diit klien, Monitor
adanya mual muntah, Monitor turgor kulit, Libatkan keluarga dalam
pemenuhan kebutuhan nutrisi, Kolaborasi untuk pemberian nutrisi
parenteral, program terapi dan pemeriksaan laboratorium, Kolaborasi
dengan ahli gizi.
Dari intervensi tersebut, penulis mampu mengimplementasikan
tindakan yang telah direncanakan pada klien untuk mengatasi masalah
keperawatan yang dialami oleh klien An. M dengan hipertermia.
Evaluasi diagnosa hipertermia yang didapatkan dari implementasi
yang sudah dilakukan adalah Orang tua mengatakan badan anaknya sudah
tidak panas, panas tubuh sudah dalam batas normal. Evaluasi diagnosa
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah Orang tua
mengatakan anaknya sudah mau makan dan minum sedikit-sedikit.

35
Setelah penulis melakukan pengkajian, menetapkan diagnosa,
intervensi implementasi dan evaluasi penulis melakukan
pendokumentasian tindakan yang sudah dilakukan secara menyeluruh pada
pasien dalam bentuk asuhan keperawatan pada An. M dengan gangguan
sistem thermoregulasi hipertermia.

36

You might also like