Professional Documents
Culture Documents
1. Pengertian
Analisis pengaktifan nuklir atau inti merupakan suatu teknik atau cara untuk
menganalisis unsur di dalam suatu bahan dengan cara mendeteksi radiasi yang memiliki
karakteristik tertentu yang dipancarkan dari hasil transformasi inti unsur tersebut.
Analisis pengaktifan nuklir memiliki sensitifitas yang tinggi , sehingga dapat
menentukan unsur dengan kandungan sampai 10-12 gram.
2. Prinsip
Secara umum reaksi inti yang terjadi saat analisas pengaktifan nuklir adalah
ketika isotop dari unsur X yang stabil ditembaki dengan neutron, partikel bermuatan
atau proton , sehingga tereksitasi menjadi B*. Keadaan inti yang tereksitasi kemudian
meluruh ke tingkat dasar atau radionuklida menjadi C dengan laju peluruhan B.
Peluruhan ke tingkat dasar dilakukan dengan melepaskan seluruh energi yang dimiliki.
Berikut ini reaksi inti yang terjadi :
Prinsip analisis pengaktifan nuklir dapat digambarkan dengan skema berikut ini :
At merupakan aktivitas yang dihasilkan pada saat iradiasi terakhir. Biasanya hal
itu sulit dilakukan dan waktu tertentu t diukur antara akhir iradiasi dan awal
pencacahan yang mana telah terjadi peluruhan beberapa waktu.
Aktivitas yang terukur pada saat t setelah iradiasi adalah :
At = N (1-e-t) e-t
Dalam praktek, massa analit ditentukan dengan cara iradiasi identik terhadap
sampel standar dan sampel analit. Jika massa sampel standar bermassa W s setelah
iradiasi memberikana keaktifan sebesar As . Jika hasil pengukuran aktivitas analit
memberikan nilai sebesar Aa maka massa analit adalah Wa diperoleh melalui hubungan:
=
=
Dalam analisis pengaktifan neutron biasanya lebih dari satu unsur target yang
dihasilkan dan aktivitas dari isotop tersebut dapat dibedakan berdasarkan energi atau
energi serta perbedaan waktu paruh untuk membedakan isotop-isotop yang
dihasilkan tersebut.
Dengan spektrometer sinar gamma yang beresolusi tinggi dengan detektor padat
(seperti Ge-Li , Si-Li) dapat dilakukan analisis pengaktifan neutron terhadap sejumlah
zat analit seperti :
51
Cr di alam diperoleh dari reaksi 50Cr(n,)51Cr selama 22,2 hari. Dengan
iradiasi neutron lambat dibawah kondisi identik , crom dalam batu
delima campuran Al2O3 dan Cr2O2 akan diketahui kandungan kromnya.
Melalui cara ini diketahui bahwa dalam batu delima terdapat 0,1 0 ,4%
kandungan Cr.
Kandungan mangan dalam daun teh. 56
Mn diperoleh dari reaksi
55
Mn(n,) . Dengan iradiasi neutron selama 2,58 jam terhadap daun teh
kering yang beratnya diketahui bersama standar, menunjukkan bahwa
kandungan Mn dalam daun teh kira kira 0,13%.
Penentuan umur batu dalam arkeologi.
Penentuan kandungan arsen dalam rambut.