You are on page 1of 11

PAKET ACARA PENYULUHAN

IMUNISASI
Di Ruang 11 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Kelompok 5
Profesi Ners Universitas Brawijaya
1. Fitria Marina S
2. Immanuel Rico H
3. Lala Aisyana
4. Arinda Rizky F

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT


RSUD dr SAIFUL ANWAR MALANG
2017
LEMBAR PENGESAHAN

Penyuluhaan ini telah disahkan dan disetujui pada:

Hari/Tanggal : Selasa, 31 Oktober 2017

Tempat : Ruang 11 Perinatologi RSSA RS dr. Saiful Anwar Malang

Mengetahui,

Pembimbing akademik Pembimbing Klinik

Kepala Ruang 11 RSSA


PAKET ACARA PENYULUHAN

1. Topik : Imunisasi
2. Pokok Bahasan : Imunisasi dasar pada bayi
3. Sasaran : Ibu bayi pasien di ruang 11 RSSA
4. Waktu dan Tempat
Tempat : Ruang 11 Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang
Waktu : Selasa, 31 Juli 2017, Pukul 12.00 WIB
5. Alokasi Waktu : 30 menit
6. Pemberi Materi : Mahasiswa
7. Metode : Ceramah dan Tanya jawab
8. Media : LCD, Laptop, PPT, Leaflet

Latar belakang
Imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit menular khususnya Penyakit yang
Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yang diberikan kepada tidak hanya anak sejak masih bayi
hingga remaja tetapi juga kepada dewasa. Cara kerja imunisasi yaitu dengan memberikan antigen
bakteri atau virus tertentu yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan merangsang sistem
imun tubuh untuk membentuk antibody. Antibodi yang terbentuk setelah imunisasi berguna untuk
menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif sehingga dapat mencegah atau
mengurangi akibat penularan PD3I tersebut (Infodantin, 2016)
Di Indonesia sendiri pemerintah mewajibkan setiap bayi dan anak mendapat imunusisasi
tuberkolosis (BCG), DPT, imunisasi polio, campak, dan hepatitis B. Selain itu masih ada beberapa
imunisasi yang dianjurkan untuk diberikan, yakni imunusiasi Tipa untuk demam tifoid dan paratifoid,
imunisasi hepatitis A, imunisasi varisela untuk penyakit cacar air, imunisasi HiB untuk mencagah
kuman Haemophylus influenzae penyebab meningitis (radang selaput otak).

Tujuan instruksional
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit peserta mampu mengetahui dan memahami
tentang pemberian imunisasi serta mau melaksanakan agar bayi mendapatkan imunisasi.
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan,peserta dapat:
(1) Mengetahui dan memahami definisi imunisasi
(2) Mengetahui dan memahami tujuan imunisasi
(3) Mengetahui dan memahami penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(4) Mengetahui dan memahami jenis imunisasi
(5) Mengetahui dan memahami cara kerja imunisasi melawan penyakit
(6) Mengetahui dan memahami kontraindikasi imunisasi
(7) Mengetahui dan memahami jadwal imunisasi

Kegiatan Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan Perawat Kegiatan Klien Metode Media
Pendahuluan 5 1. Memberi salam pembuka 1. Menjawab salam Ceramah -
menit 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan Tanya
3. Kontrak waktu dan Jawab
4. Menjelaskan tujuan penyuluhan memperhatikan
dan pokok materi yang akan 3. Menjawab
disampaikan pertanyaan
5. Menggali pengetahuan pasien
tentang imunisasi
Penyajian 15 Menjelaskan materi imunisasi 1. Mendengarkan Ceramah LCD
menit 1. Definisi imunisasi dan dan Tanya
2. Tujuan imunisasi memperhatikan Jawab
3. Penyakit yang dapat dicegah 2. Menganjukan
dengan imunisasi pertanyaan
4. Jenis imunisasi
5. Cara kerja imunisasi melawan
penyakit
6. Kontraindikasi imunisasi
7. Jadwal imunisasi
Penutup 10 1. Menjelaskan materi imunisasi 1. Menjawab Tanya
menit 2. Meminta peserta menyimpulkan pertanyaan yang Jawab
materi yang telah disampaikan diberikan oleh
3. Mengucapkan salam penutup penyuluh
2. Membalas salam

Evaluasi
a. Evaluasi struktur
o Pemateri shift pagi kontra waktu dengan ibu bayi pasien
o Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan penyuluhan minimal 5 orang.
o Menyiapkan alat yaitu menggunakan LCD, laptop, power point, dan leaflet
o Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Ruang 11 RSSA Malang.
o Pengorganisasian dan persiapan kegiatan penyuluhan dilakukan pada hari sebelumnya.
b. Evaluasi proses
o Penyaji mampu menguasai materi penyuluhan yang diberikan.
o Penyaji mampu menyampaikan materi dengan baik.
o Peserta mendengarkan ceramah dengan baik dan sangat berkonsentrasi terhadap materi
yang disampaikan oleh pemberi penyuluhan.
o Peserta antusias untuk bertanya dalam kegiatan penyuluhan dan menerima penjelasan dari
penyaji.
o Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan penyuluhan selesai dilaksanakan.
o Tidak ada pasien/keluarga pasien yang mondar-mandir selama kegiatan penyuluhan
berlangsung.
c. Evaluasi hasil
o Pre penyuluhan
Peserta mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyaji sebelum penyaji
menyampaikan materi penyuluhan.
o Post penyuluhan
Peserta mampu menjawab pertanyaan dari penyaji yang meliputi:
1) Definisi imunisasi
2) Tujuan imunisasi
3) Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
4) Jenis imunisasi
5) Cara kerja imunisasi melawan penyakit
6) Kontraindikasi imunisasi
7) Jadwal imunisasi
d. Materi (terlampir)

MATERI PENYULUHAN

1. Definisi Imunisasi
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap
penyakit tertentu.Seadangkan yang dimaksud vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merangsang
pembentukan zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan seperti vaksin BCG, DPT,
Campak, dan melalui mulut seperti vaksin polio. (A. Aziz Alimul H., Buku Pengantar Ilmu Keperawatan
Anak 1 Edisi Pertama , 2005; hal 101) Sedangkan pengertian Imunisasi menurut (Depkes RI, 2005)
adalah suatu cara untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap
suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau sakit
ringan.

2. Tujuan Imunisasi
Pemberian imunisasi pada anak yang mempunyai tujuan meningkatkan derajat imunitas,
memberikan proteksi imun dengan menginduksi respons memori terhadap patogen tertentu / toksin
dengan menggunakan preparat antigen non-virulen/non-toksik. Kekebalan tubuh juga dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya terdapat tingginya kadar antibodi pada saat dilakukan
imunisasi, potensi antigen yang disuntikkan, waktu antara pemberian imunisasi, mengingat efektif
dan tidaknya imunisasi tersebut akan tergantung dari faktor yang mempengaruhinya sehingga
kekebalan tubuh dapat diharapkan pada diri anak. (A. Aziz Alimul H., Buku Pengantar Ilmu
Keperawatan Anak 1 Edisi Pertama , 2005; hal 101)

3. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi


Hingga saat ini ada 10 jenis vaksinasi yang dapat mencegah infeksi pada anak yaitu :
a. Polio
b. Campak
c. Difteria
d. Tetanus
e. Batuk rejan (Pertusis)
f. Hepatitis

Jenis Imunisasi
Pada dasarnya dalam tubuh sudah memiliki pertahanan secara sendiri agar berbagai kuman
yang masuk dapat dicegah, pertahanan tubuh tersebut meliputi pertahanan nonspesifik dan
pertahanan spesifik, Proses mekanisme pertahanan dalam tubuh pertama kali adalah pertahanan
nonspesifik seperti complemen dan makrofag dimana komplemen dan makrofag ini yang pertama
kali akan memberikan peran ketika ada kuman yang masuk ke dalam tubuh. Setelah itu maka kuman
harus melawan pertahanan tubuh yang kedua yaitu pertahanan tubuh spesifik terdiri dari system
humoral dan seluler. Sistem pertahanan tersebut hanya bereaksi terhadap kuman yang mirip dengan
bentuknya.Sistem pertahanan homoral akan menghasilkan zat yang disebut immunoglobulin
(IgA,IgM,IgG,IgE,IgD) dan sistem pertahanan seluler terdiri dari limfosit B dan limfosit T,dalam
pertahanan spesifik selanjutnya akan menghasilkan satu cell yang disebut sel memori,sel ini akan
berguna atau sangat cepat dalam bereaksi apabila sudah pernah masuk kedalam tubuh, kondisi ini
yang digunakan dalam prinsip imunisasi. Berdasarkan proses tersebut di atas maka imunisasi di bagi
menjadi dua yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif. (A. Aziz Alimul H., Buku Pengantar Ilmu
Keperawatan Anak 1 Edisi Pertama , 2005; hal 102)
a. Imunisasi Aktif
Merupakan pemberian zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi suatu proses infeksi
buatan sehingga tubuh mengalami reaksi imunologi spesifik yang akan menghasilkan respons
seluler dan humoral serta dihasilkannya sel memori,sehingga apabila benar-benar terjadi infeksi
maka tubuh secara cepat dapat merespons. Dalam imunisasi aktif terdapat empat macam
kandungan dalam setiap vaksinnya antara lain :
1) Antigen merupakan bagian dari vaksin yang berfungsi sebagai zat atau mikroba guna
terjadinya semacam infeksi buatan dapat berupa poli sakarisa, toksoid atau virus
dilemahkan atau bakteri dimatikan
2) Pelarut dapat berupa air steril atau juga berupa cairan kultur jaringan
3) Preservatif, stabilizer, dan antibiotika yang berguna untuk menghindari tumbuhnya mikroba
dan sekaligus untuk stabilisasi antigen.
4) Adjuvan yang terdiri dari garam aluminium yang berfungsi untuk meningkatkan
imunogenitas antigen.
b. Imunisasi Pasif
Merupakan pemberian zat (immunoglobulin) yaitu suatu zat yang dihasilkan melalui suatu
proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia atau binatang yang digunakan untuk
mngatasi mikroba yang diduga sudah masuk dalam tubuh yang terinfeksi.
Dalam pemberian imunisasi pada anak dapat dilakukan dengan beberapa imunisasi yang dianjurkan
antara lain :
1) BCG (Bacillus Calmette-Guerin)
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah penyakit TBC yang berat sebab
terjadinya penyakit TBC yang primer atau yang ringan dapat terjadi walaupun sudah dilakukan
imunisasi BCG, pencegahan imunisasi BCG untuk TBC yang berat seperti TBC pada selaput otak,
TBC Milier (pada seluruh lapangan paru) atau TBC tulang. Imunisasi BCG ini merupakan vaksin
yang mengandung kuman TBC yang telah dilemahkan. Frekuensi pemberian imunisasi BCG
adalah satu kali dan waktu pemberian imunisasi BCG pada umur 0-11 bulan (umumnya 2
bulan), akan tetapi pada umumnya diberikan pada bayi umur 2 atau 3 bulan, kemudian cara
pemberian imuniasi BCG melalui intradermal. Efek samping pada BCG dapat terjadi ulkus pada
daerah suntikan dan dapat terjadi limfadenitis regional dan reaksi panas. Kekebalan untuk
penyakit TBC tidak diturunkan dari ibu ke anak (imunitas seluler), karena itu anak baru lahir
tidak punya kekebalan terhadap TBC.Untuk itu ibu-ibu harus segera memberikan imunisasi BCG
buat anaknya.Imunsasi BCG diberikan dengan dosis 0,05 ml pada bayi kurang dari 1 tahun, dan
0,1 ml pada anak. (A. Aziz Alimul H., Buku Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1 Edisi Pertama ,
2005; hal 103)
2) Imunisasi DPT ( Diphteri, Pertusis, dan Tetanus )
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit difteri. Imunisasi
DPT ini merupakan vaksin yang mengandung racun kuman difteri yang telah dihilangkan sifat
racunnya akan tetapi masih dapat merangsang pembentukan zat antibody (toksoid). Frekwensi
pemberian imunisasi DPT adalah 3 kali,dengan maksud pemberian pertama zat anti terbentuk
masih sangat sedikit (tahap pengenalan) terhadap vaksin dan mengaktifkan organ-organ tubuh
membuat zat anti,kedua dan ketiga terbentuk zat anti yang cukup. Waktu pemberian imunisasi
DPT antara umur 2 11 bulan dengan interval 4 minggu. Cara pemberian imunisasi DPT melalui
intramuskuler. Efek samping pada DPT mempunyai efek ringan dan efek berat, efek ringan
seperti pembengkakan dan nyeri pada tempat penyuntikan, demam sedangkan efek berat dapat
menangis hebat kesakitan kurang lebih empat jam, kesadaran menurun, terjadi kejang,
enselopati, dan shock (A. Aziz Alimul H., Buku Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1 Edisi Pertama
, 2005)
3) Imunisai Polio
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit poliomyelitis
yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak.Kandungan vaksin ini adalah virus yang
dilemahkan. Frekuensi pemberian imunisasi polio adalah empat kali.Waktu pemberian imunisasi
polio pada umur 0-11 bulan dengan interval pemberian 4 minggu. Cara pemberian imunisasi
polio melalui oral. (A. Aziz Alimul H., Buku Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1 Edisi Pertama ,
2005)
4) Imunisasi Campak
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit campak pada
anak karena penyakit ini sangat menular.Kandungan vaksin ini adalah virus yang
dilemahkan.Frekuensi pemberian imunisasi campak adalah satu kali.Waktu pemberian
imunisasi campak melalui subkutan kemudian efek sampingnya adalah dapat terjadi ruam pada
tempa suntikan dan panas. (A. Aziz Alimul H., Buku Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1 Edisi
Pertama, 2005)
5) Imunisasi Hepatitis B
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis yang
kandungannya adalah HbsAg dalam bentuk cair.Frekuensi pemberian imunisasi hepatitis tiga
kali.Waktu pemberian imunisasi hepatitis B pada umur 0 11 bulan.Cara pemberian imunisasi
hepatitis ini adalah intramukular. (A. Aziz Alimul H., Buku Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1
Edisi Pertama, 2005)
4. Cara Kerja Imunisasi Melawan Penyakit
Imunisasi bekerja dengan cara merangsang pembentukan antibodi terhadap
mikroorganisme tertentu tanpa menyebabkan seseorang sakit terlebih dahulu. Vaksinasi, zat
yang digunakan untuk membentuk imunitas tubuh, terbuat dari mikroorganisme ataupun
bagian dari mikroorganisme penyebab infeksi yang telah dimatikan atau dilemahkan, sehingga
tidak akan membuat penderita jatuh sakit. Vaksin kemudian dimasukan kedalah tubuh yang
biasanya melalui suntikan. Sistem pertahanan tubuh kemudian akan bereaksi terhadap vaksin
yang dimasukan ke dalam tubuh tersebut sama seperti apabila mikroorganisme menyerang
tubuh dengan cara membentuk antibodi. Antibodi kemudian akan membunuh vaksin tersebut
layaknya membunuh mikroorganisme yang menyerang tubuh. Kemudian antibodi akan terus
berada di peredaran darah membentuk imunitas. Ketika suatu saat tubuh diserang oleh
mikororganisme yang sama dengan yang terdapat di dalam vaksin, maka antibodi akan
melindungi tubuh dan mencegah terjadinya infeksi.
5. Syarat imunisasi
Ada beberapa jenis penyakit yang dianggap berbahaya bagi anak,yang pencegahannya dapat
dilakukan dengan pemberian imunisasi dalam bentuk vaksin. Dapat dipahami bahwa imunisasi
hanya dilakukan pada tubuh yang sehat. Berikut ini keadaaan yang tidak boleh memperoleh
imunisasi yaitu : anak sakit keras, keadaan fisik lemah, dalam masa tunas suatu penyakit, sedang
mendapat pengobatan dengan sediaan kortikosteroid atau obat imunosupresif lainnya
(terutama vaksin hidup) karena tubuh mampu membentuk zat anti yang cukup banyak.
Menurut Depkes RI (2005), dalam pemberian imunisasi ada syarat yang harus diperhatikan
yaitu : diberikan pada bayi atau anak yang sehat, vaksin yang diberikan harus baik, disimpan di
lemari es dan belum lewat masa berlakunya, pemberian imunisasi dengan teknik yang tepat,
mengetahui jadwal imunisasi dengan melihat umur dan jenis imunisasi yang telah diterima,
meneliti jenis vaksin yang diberikan, memberikan dosis yang akan diberikan, mencatat nomor
batch pada buku anak atau kartu imunisasi serta memberikan informed concent kepada orang
tua atau keluarga sebelum melakukan tindakan imunisasi yang sebelumnya telah dijelaskan
kepada orang tuanya tentang manfaat dan efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi
(KIPI) yang dapat timbul setelah pemberian imunisasi.
6. Kontraindikasi Imunisasi
a. Kontraindikasi imunisasi BCG
Respon imunologik terganggu : infeksi HIV, defisiensi imun kongenital, leukemia,
keganasan
Respon imunologik tertekan: kortikosteroid, obat kanker, radiasi
Ibu hamil
b. Kontraindikasi imunisasi DPT
Kelainan neurologis dan terlambat tumbuh kembang
Ada riwayat kejang
Penyakit degeneratif
Pernah sebelumnya divaksinasi DPT menunjukkan: anafilaksis, ensefalopati, kejang,
renjatan, hiperpireksia, tangisan/teriakan hebat
c. Kontra indikasi pemberian vaksin polio
Diare berat
Gangguan kekebalan (karena obat imunosupresan, kemoterapi, kortikosteroid)
Ibu hamil
d. Kontra indikasi pemberian vaksin campak
Infeksi akut yang disertai demam lebih dari 38Celsius
Gangguan sistem kekebalan
Pemakaian obat imunosupresan
Alergi terhadap protein telur
Hipersensitivitas terhadap kanamisin dan eritromisin
Ibu hamil
7. Jadwal Imunisasi
JADWAL IMUNISASI PADA BAYI

You might also like