Professional Documents
Culture Documents
Oleh IIB:
Tesalonika Liontina C 1601100082
Heny Indra Kristiawati 1601100082
Roy Purwyangga Saputra 1601100087
Rachma Ulfa Afni 1601100090
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas
selesainya makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan Miokarditis .
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Medical Bedah. Penyusun mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing
yang telah membimbing dan orang tua yang telah mendukung dalam penyelesaian
makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini belumlah sempurna. Untuk itu kritik dan saran
yang membangun dari rekan-rekan diharapkan untuk kesempurnaan makalah
selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
5
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
Palpitasi
Sesak napas
a. Pemeriksaan Fisik
1) B1 (Breathing) Sesak nafas.
2) B2 (Blood) Demam, takikardia, nyeri dada
3) B3 (Brain) Kesadaran compos mentis, pasien mengalami sakit
kepala, pusing karena suplai O2 dan darah ke otak menurun.
4) B4 (Bladder) Penurunan jumlah/frekuensi urine.
5) B5 (Bowel) Mual muntah, anoreksia, tidak nafsu makan, dan
penurunan berat badan.
6) B6 (Bone) Tidak ada kelainan tulang, kelamahan pada otot saat
aktivitas, tidak dapat tidur, kelamahan dalam melakukan aktivitas
sehari-hari.
b. Tanda Penting
Takikardi
Kardomegali (cepat terjadi)
Bunyi jantung melemah
Irama gallopTanda-tanda gagal jantung, terutama gagal jantung kanan.
c. Pengkajian Pola
Pengkajian pola pada pasien myocarditis (Marilynn E. Doenges, 1999)
meliputi :
1. Aktivitas / istirahat
Gejala : kelelahan, kelemahan.
Tanda : takikardia, penurunan tekanan darah, dispnea dengan
aktivitas.
2. Pernapasan
Gejala : napas pendek (napas pendek kronis memburuk pada malam
hari).
Tanda : DNP (dispnea nocturnal paroxismal) ; batuk, inspirasi mengi ;
takipnea, krekels, dan ronkhi ; pernapasan dangkal.
3. Sirkulasi
9
4. Eliminasi
Gejala : riwayat penyakit ginjal/ gagal ginjal ; penurunan frekuensi/
jumlsh urine.
Tanda : urin pekat gelap.
5. Nyeri
Gejala : nyeri seperti tertimpa beban bert dan terasa terbakar
Tanda : perilaku distraksi, misalnya gelisah.
6. Keamanan
Gejala : riwayat infeksi virus, bakteri, jamur (miokarditis; trauma
dada; penyakit keganasan/ iradiasi thorakal; dalam penanganan gigi;
pemeriksaan endoskopik terhadap sitem GI/ GU), penurunan sistem
immune, SLE atau penyakit kolagen lainnya.
Tanda : demam.
d. Pemeriksaan Khusus
1. Pemeriksaa EKG : Tidak khas
ST-T changes inferior
Gangguan konduksi jantung
B. Diagnosa Keperawatan
10
Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari masalah pasien yang nyata
maupun potensial berdasarkan data yang telah dikumpulkan.
Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien dengan myocarditis
(Doenges, 1999) adalah :
1. Nyeri berhubungan dengan inflamasi miokardium, efek-efek sistemik dari
infeksi, iskemia jaringan.
2. Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penrunan cardiac
output.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan inflamasi dan degenerasi sel-sel
otot miokard, penurunan curah jantung.
C. Intervensi Keperawatan
a. Nyeri b.d inflamasi miokardium, efek-efek sistemik dari infeksi, iskemia jaringan
Tujuan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
11
c. Intoleransi aktivitas b.d inflamasi dan degenerasi sel-sel otot miokard, penurunan
curah jantung
Tujuan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
13
Tujuan : pasien memiliki 1. Bantu pasien dalam program Saat inflamasi/ kondisi
cukup energi untuk latihan progresif bertahap dasar teratasi, pasien
beraktivitas. sesegera mungkin untuk mungkin mampu melakukan
Kriteria hasil : Perilaku
turun dari tempat tidur, aktivitas yang diinginkan,
menampakan kemampuan
mencatat respons tanda vital kecuali kerusakan miokard
untuk memenuhi kebutuhan
dan toleransi pasien pada permanen/ terjadi
diri, Pasien mengungkapkan
peningkatan aktivitas. komplikasi.
mampu untuk melakukan
2. Mengkaji respons pasien Miokarditis menyebabkan
beberapa aktivitas tanpa
terhadap aktivitas. inflamasi dan kemungkinan
dibantu, Koordinasi otot,
kerusakan fungsi sel-sel
tulang dan anggota gerak
miokardial.
lainya baik..
3. Mempertahankan tirah
Meningkatkan resolusi
baring selama periode
inflamasi selama fase akut.
demam dan sesuai indikasi.
4. Kolaborasi pemberian
Memaksimalkan
oksigen suplemen sesuai
ketersediaan oksigen untuk
indikasi.
menmgimbangi konsumsi
oksigen yang terjadi dengan
aktifitas
5. Memantau frekuensi/ irama
jantung, TD, dan frekuensi Membantu menentukan
pernapasan sebelum dan derajat dekompensasi
setelah aktivitas dan selama jantung dan pulmonal.
diperlukan. Penurunan TD, takikardia,
disritmia, dan takipnea
adalah indikatif dari
kerusakan toleransi jantung
terhadap aktivitas.
14
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Miokarditis adalah peradangan pada otot jantung atau miokardium. Pada
umumnya miokarditis disebabkan penyakit-penyakit infeksi tetapi dapat sebagai
akibat reaksi alergi terhadap obat-obatan dan efek toksik bahan-bahan kimia radiasi.
Miokarditis dapat disebabkan infeksi, reaksi alergi, dan reaksi toksik. Pada
miokarditis, kerusakan miokardium disebabkan oleh toksin yang dikeluarkan basil
miosit. Toksin akan menghambat sintesis protein dan secara mikroskopis akan
didapatkan miosit dengan infiltrasi lema, serat otot mengalami nekrosis hialin.
Pada banyak kasus, penyebab miokarditis tidak diketahui. Namun ada beberapa
enybab yaitu :
1. Bakteri
2. Jamur
3. Virus
4. Parasit
5. Obat-obatan
6. Bahan kimia
7. Penyakit lainnya