You are on page 1of 19

2015

PEDOMAN PELAYANAN PONKESDES


SIDOMULYO
PUSKESMAS SUKOMULYO

PONKESDES SIDOMULYO
Alamat : Dsn. Ngaglik Ds. Sidomulyo
Kec. Mantup.

UPT Puskesmas Mantup


Alamat : Jl. Raya Mantup No.
55 Kec. Mantup, Lamongan

Telp/Fax : ( 0322 ) 4670302

Email :
puskesmasmantup@yahoo.co.id

10
VISI MISI KEBIJAKAN MUTU,
TATA NILAI & SLOGAN
PONKESDES SIDOMULYO
VISI
Memberikan pelayanan kesehatan bermutu dalam mewujudkan
masyarakat mandiri untuk hidup sehat.

MISI
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang Profesional
dan bermutu
2. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sector.
3. Mendorong kemandirian dan peran serta masyarakat dalam
perilaku hidup bersih dan sehat.
4. Menjalankan sistem organisasi yang efektif dan sesuai tatakelola
yang baik.

KEBIJAKAN MUTU
1. Meningkatkan kompetensi SDM pendukung
pelayanan.
2. Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan masyarakat dan
lingkungan
3. Memberikan pelayanan yang prima.
4. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk menuju kemandirian
hidup sehat secara pribadi maupun masyarakat.
5. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan bermutu bagi jamaah haji
sesuai peraturan perundangan yang berlaku serta secara terus
menerus melakukan peningkatan berkelanjutan terkait
pemeriksaan kesehatan jamaah haji.
6. Menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.

TATA NILAI
PESONAKU
(Profesional, Empati, Santun , Obyektif, Nyaman, Amanah, Kualitas
Unggul)

SLOGAN
Sahabat sehat anda

10
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Visi Misi Kebijikan Mutu , Tata Nilai, Slogan 1
DAFTAR ISI 2
SK PEDOMAN PELAYANAN PONKESDES SIDOMULYO 3
BAB I : PENDAHULUAN 5
A. LATAR BELAKANG 5
B. TUJUAN 5
C. RUANG LINGKUP PELAYANAN 6
D. BATASAN OPERASIONAL 6
E. LANDASAN HUKUM 6

BAB II : STANDAR KETENAGAAN 7


A. Kualifikasi Sumber daya manusia 7
B. Distribusi ketenagaan 7
C. Jadwal Pelayanan

BAB III : STANDAR FASILITAS 8


A. Denah Ruang 8
B. Standar Fasilitas 8

BAB IV : TATA LAKSANA PELAYANAN 10


A. Tata laksana pelayanan Poli MTBS dan Anak 10
B. Tata laksanan sistem rujukan 10
BAB V : LOGISTIK 12
BAB VI : KESELAMATAN PASIEN 13
BAB VII : KESELAMATAN KERJA 14
BAB VIII : PENGENDALIAN MUTU 16
BAB IX : PENUTUP 17

10
PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SUKOMULYO
JL. Kalimantan 104 Gresik Kota Baru Telp. 031-3954818
Fax, 3954818 Email : puskesmas.sukomulyo104@yahoo.com
GRESIK

KEPUTUSAN
KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSKESMAS SUKOMULYO
Nomor : 445/ /437.52.08/2015

TENTANG

PEDOMAN PELAYANAN POLI MTBS DAN ANAK


PUSKESMAS SUKOMUYO
KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSKESMAS SUKOMULYO,

Menimbang : a. bahwa untuk mengatur bagaimana cara kerja di poli


MTBS dan Anak dengan baik dan benar, agar tidak
terjadi kesalahan perlu didukung oleh pedoman
pelayanan poli MTBS dan Anak;
b. bahwa agar pedoman sebagaimana dimaksud pada
huruf a, diatas mempunyai kekuatan hukum, perlu
ditetapkan melalui surat Keputusan Kepala Unit
Pelaksana Teknis Puskesmas Sukomulyo;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
1999 tentang Perlindungan Konsumen, Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29
Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 2009 tetang Pelayanan Publik, Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan, Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144;
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72
Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional,
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 193;
10
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691 Tahun
2011 tentang Keselamtan Pasien;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014

tentang Panduan Praktik Klinis;


8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014

tentang Puskesmas;
9. Peraturan Bupati Gresik Nomor 37 Tahun 2008

tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas


Kesehatan.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS


PUSKESMAS SUKOMULYO TENTANG PEDOMAN
PELAYANAN POLI MTBS DAN ANAK PUSKESMAS
SUKOMUYO.
Kesatu : Memberlakukan pedoman pelayanan POli MTBS dan
Anak sebagaimana terlampir.
Kedua : Mengamanatkan kepada Penanggung jawab Poli MTBS
dan Anak beserta petugas yang lain mempedomani
pedoman pelayanan serta melengkapi standar
operasional prosedur dan juknis yang diperlukan.
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Keempat : Bila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam surat
keputusan ini, akan diadakan peninjauan kembali.

Ditetapkan di : Gresik
pada tanggal :

KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS


PUSKESMAS SUKOMULYO,

ANIK LUTHFIYAH
PEDOMAN PELAYANAN DI PONKESDES SIDOMULYO
PUSKESMAS MANTUP

BAB 1
10
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di
satu wilayah kecamatan atau bagian wilayah kecamatan yang difungsikan sebagai
Gate Keeper dalam pelayanan kesehatan, harus dapat memberikan jaminan
terhadap penyelenggara pelayanan kesehatan masyarakat dan perorangan yang
paripurna, adil, merata, berkualitas dan memuaskan masyarakat.
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang
dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat
kepuasan rata-rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan kode
etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.
Dalam rangka memberikan Pelayanan kesehatan yang bermutu , maka
di Poli mtbs perlu dibuat standar pelayanan yang merupakan pedoman bagi
semua pihak dalam tata cara pelaksanaan pelayanan yang diberikan ke pasien
pada umumnya dan khususnya pasien di Ponkesdes Sidomulyo ,Berkaitan dengan
hal tersebut diatas maka, dalam melakukan pelayanan di Ponkesdes Sidomulyo
harus berdasarkan standar pelayanan Ponkesdes Sidomulyo puskesmas Mantup.

B. TUJUAN
Sebagai bahan pedoman untuk melaksanakan kegiatan pelayanan di ponkesdes
pada pasien, sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang cepat dan
tepat dan memberikan kepuasan pada masyarakat.

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN


Ruang lingkup pelayanan Ponkesdes Sidomulyo meliputi :
Dimulai dari memanggil pasien sesuai urutan antrian hingga penulisan di kertas
pemeriksaan dan penatalaksanaan sesuai kondisi pasien.

D. BATASAN OPERASIONAL
Klinik sanitasi merupakan suatu wahana masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan lingkungan untuk memberantas penyakit dengan bimbingan,
penyuluhan danbantuan teknis dari petugas sanitasi puskesmas.

10
E. LANDASAN HUKUM
1. Undang undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
3. Undang undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
4. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Surat keputusan Menteri Kesehatan RI No.1691 tahun 2011 tentang
keselamtan pasien rumah sakit

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM Ponkesdes Sidomulyo adalah :
10
No Jenis Kompetensi Kompetensi tambahan Jumlah
ketenenagaan (Ijazah) (pelatihan)
1 Fungsional D III
bidan terampil kebidanan
2 Fungsional D III
perawat terampil Keperawatan

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Petugas di Ponkesdes Sidomulyo berjumlah 2 (dua) orang dengan standar
minimal.
Kategori :
1 orang perawat
1 orang bidan

C. JADWAL PELAYANAN
Jam buka pelayanan : senin- kamis : 08.00 - 11.30
Jumat : 08.00 - 10.00
Sabtu : 08.00 - 10.30

\BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG

BED
Sandart Pemeriksaaan
KAMAR infus
10
OBAT
Meja POLI
dan
Kursi UMUM
Lemari
obat
Cuci
Tangan
Troli Timb. injak

Kursi Tunggu
KAMAR
MANDI
Pintu Utama

KAMAR Meja dan Kursi

BERSALIN Sampah Timbangan


Medis,Non Bayi
Medis

B POLI KIA
Cuci
E Timbangan
Injak
Tangan D Tinggi BED
Badan

B. STANDAR FASILITAS
I. Fasilitas & Sarana
Ponkesdes Sidomulyo terletak di dusun Ngaglik Desa Sidomulyo. Ponkesdes
Sidomulyo terdiri dari 5 ruangan, yang terdiri dari 1 ruang poli umum,1 ruang
KIA,1 ruang bersalin,1 ruang kamar mandi,1 ruang untuk kamar obat dan
mempunyai fasilitas air mengalir untuk cuci tangan.

Peralatan ponkesdes terdiri dari sejumlah alat medis yang dipergunakan untuk
melaksanakan pelayanan kesehatan di ponkesdes.

A .Set Pemeriksaan Poli Umum


1. Timbangan berat badan
2. Sphygmomanometer dan manset
3. Stetoskop
4. Termometer

10
5. Spatula lidah
6. Pen light / senter
B. Set Pemeriksaan KIA / Bersalin
1. Timbangan berat badan
2. Timbangan bayi
3. Pengukur tinggi badan
4. Pengukur LILA
5. Meadline
6. Funduskop
7. Hb Sahli
8. Partus set
9. Tabung Oksigen
C. Bahan Habis Pakai
1. Kasa/ kapas
2. Masker wajah
3. Sabun Tangan/ antiseptic
4. Sarung tangan non steril
D . Perlengkapan
1. Bantal
2. Sarung bantal
3. Selimut
4. Tirai
5. Tempat sampah tertutup
E. Meubeler
1. Kursi kerja
2. Lemari
3. Meja tulis
4. Tempat tidur pasien
5. Kursi tunggu pasien
F . Pencatatan dan Pelaporan
1. Buku register pelayanan
2. Formulir informed consent
3. Formulir rujukan
4. Form MTBS
5. Kertas resep
6. Form kartu anak
7. Form kartu ibu
8. Kohort

10
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. TATA LAKSANA PELAYANAN PONKESDES SIDOMULYO


I. Petugas Penanggung Jawab
Perawat/ bidan

10
II. Perangkat Kerja
Rekam Medis Pasien
Kartu ibu
Kartu anak
III. Tata Laksana Pelayanan ponkesdes sidomulyo
1. Petugas menerima kartu berobat bagi pasien lama dan membuat kartu
berobat bagi pasien baru
2. Petugas mencari rekam medis sesuai no yang tertera pada kartu berobat
dan membuat rekam medis bagi pasien baru
3. Petugas mempersilahkan pasien masuk ke ruangan sesuai poli yang di tuju
4. Petugas melakukan anamnese
5. Petugas melakukan rujukan eksternal jika diperlukan
6. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan vital sign
7. Petugas memberikan therapi sesuai dengan keluhan dan hasil pemeriksaan
8. Petugas memberikan rujukan untuk tindakan medis ke puskesmas induk
jika di perlukan
9. Petugas menerima pasien kembali dan mengevaluasi kondisi pasien yang
sudah dilakuakan tindakan medis
10. Petugas memberikan rujukan eksternal atau rujukan internal jika
diperlukan
11. Petugas menyerahkan obat sesuai dengan resep yang di tulis dan
memberikan penjelasan tentang tata cara minum obat.
IV. Kegiatan di luar gedung
1. Posyandu balita
2. Posyandu lansia
3. UKS
4. Perkesmas
5. Promosi Kesehatan
6. Kunjungan bayi,balita,bumil,bufas resti.

B. TATA LAKSANA SISTEM RUJUKAN

I. Petugas Penanggung Jawab

Bidan Desa

Perawat Desa

II. Perangkat Kerja

10
Formulir persetujuan tindakan

Formulir rujukan

III. Tata Laksana Sistim Rujukan

1. Rujukan Luar Gedung

Pasien / keluarga pasien dijelaskan mengenai tujuan pemeriksaan/ tindakan

lanjutan

Bila keluarga setuju, rujukan perlu tindakan maka harus mengisi inform

consent

Petugas mengisi formulir rujukan ke puskesmas induk

2. Pemeriksaan Laboratorium

Petugas / keluarga pasien dijelaskan oleh perawat / bidan mengenai tujuan

pemeriksaan laboratorium, bila setuju maka keluarga pasien harus mengisi

informed consent.

Petugas mengisi formulir pemeriksaan dan diserahkan ke pasien untuk

dibawa ke laboratorium puskesmas.

BAB V
LOGISTIK

A. Bahan dan obat


Bahan dan obat habis pakai.

10
Penyediaan obat dan bahan habis pakai di dapat dari gudang obat puskesmas induk.
Kebutuhan obat, bahan habis pakai dihitung tiap 1 bulan. berdasarkan analisis
kebutuhan obat dan bahan habis pakai satu bulan yang lalu dengan cadangan 10 %,

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Keselamatan Pasien ( Patient Safety ) Adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat
asuhan keperawatan pasien lebih aman. Hal ini termasuk asesmen resiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,

10
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.
Tujuan penerapan keselamatan pasien adaah terciptanya budaya keselamatan pasien,
meningkatkan akuntabilitas ponkesdes terhadap pasien dan masyarakat, menurunkan
kejadian tidak diharapkan (KTD) di ponkesdes, terlaksananya program- program
pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan.
Ponkesdes Sidomulyo wajib menerapkan standar keselamatan pasien yang meliputi :
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien
Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
5. Komunikasi merupakan kunci bagi perawat/bidan untuk
mencapai keselamatan pasien
Enam langkah menuju keselamatan pasien di ponkesdes Sidomulyo adalah :
1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
2. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan resiko
3. Mengembangkan sistem pelaporan
4. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien
5. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
6. Mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

I. Pendahuluan

10
HIV / AIDS telah menjadi ancaman global. Ancaman penyebaran HIV menjadi lebih
tinggi karena pengidap HIV tidak menampakkan gejal. Setiap hari ribuan anak berusia
kurang dari 15 tahun dan 14.000 penduduk berusia 15 - 49 tahun terinfeksi HIV. Dari
keseluruhan kasus baru 25% terjadi di Negara - negara berkembang yang belum mampu
menyelenggarakan kegiatan penanggulangan yang memadai.
Angka pengidap HIV di Indonesia terus meningkat, dengan peningkatan kasus yang
sangat bermakna. Ledakan kasus HIV / AIDS terjadi akibat masuknya kasus secara
langsung ke masyarakat melalui penduduk migran, sementara potensi penularan
dimasyarakat cukup tinggi (misalnya melalui perilaku seks bebas tanpa pelingdung,
pelayanan kesehatan yang belum aman karena belum ditetapkannya kewaspadaan umum
dengan baik, penggunaan bersama peralatan menembus kulit : tato, tindik, dll).
Penyakit Hepatitis B dan C, yang keduanya potensial untuk menular melalui tindakan
pada pelayanan kesehatan. Sebagai ilustrasi dikemukakan bahwa menurut data PMI angka
kesakitan hepatitis B di Indonesia pada pendonor sebesar 2,08% pada tahun 1998 dan angka
kesakitan hepatitis C dimasyarakat menurut perkiraan WHO adalah 2,10%. Kedua
penyakit ini sering tidak dapat dikenali secara klinis karena tidak memberikan gejala.
Dengan munculnya penyebaran penyakit tersebut diatas memperkuat keinginan
untuk mengembangkan dan menjalankan prosedur yang bisa melindungi semua pihak dari
penyebaran infeksi. Upaya pencegahan penyebaran infeksi dikenal melalui Kewaspadaan
Umum atau Universal Precaution yaitu dimulai sejak dikenalnya infeksi nosokomial
yang terus menjadi ancaman bagi Petugas Kesehatan.
Tenaga kesehatan sebagai ujung tombak yang melayani dan melakukan kontak
langsung dengan pasien dalam waktu 24 jam secara terus menerus tentunya mempunyai
resiko terpajan infeksi, oleh sebab itu tenaga kesehatan wajib menjaga kesehatan dan
keselamatan darinya dari resiko tertular penyakit agar dapat bekerja maksimal.

II. Tujuan
a. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya dapat
melindungi diri sendiri, pasien dan masyarakat dari penyebaran infeksi.

b. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya mempunyai resiko


tinggi terinfeksi penyakit menular dilingkungan tempat kerjanya, untuk
menghindarkan paparan tersebut, setiap petugas harus menerapkan prinsip
Universal Precaution.

III. Tindakan yang beresiko terpajan


a. Cuci tangan yang kurang benar.
b. Penggunaan sarung tangan yang kurang tepat.
c. Penutupan kembali jarum suntik secara tidak aman.
d. Pembuangan peralatan tajam secara tidak aman.
e. Tehnik dekontaminasi dan sterilisasi peralatan kurang tepat.
f. Praktek kebersihan ruangan yang belum memadai.

IV. Prinsip Keselamatan Kerja

10
Prinsip utama prosedur Universal Precaution dalam kaitan keselamatan kerja adalah
menjaga higiene sanitasi individu, higiene sanitasi ruangan dan sterilisasi peralatan. Ketiga
prinsip tesebut dijabarkan menjadi 5 (lima) kegiatan pokok yaitu :
a. Cuci tangan guna mencegah infeksi silang
b. Pemakaian alat pelindung diantaranya pemakaian sarung tangan guna mencegah
kontak dengan darah serta cairan infeksi yang lain.
c. Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai
d. Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukaan
e. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan.

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
10
Indikator mutu yang digunakan di ponkesdes sidomulyo dalam memberikan pelayanan
adalah
Waktu tunggu diponkesdes sidomulyo 15 menit
Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai pasien datang, pencarian rekam
medis, petugas memanggil pasien, pelayanan, pemberian obat kepada pasien.

BAB IX

10
PENUTUP

Demikian pedoman penyelenggaraan pelayanan Ponkesdes Sidomulyo ini dibuat


sebagai acuan pelayanan bagi petugas di Ponkesdes Sidomulyo. Mudah - mudahan
dengan adanya pedoman pelayanan ini, dapat lebih memudahkan semua pihak yang
terkait dengan penyelenggaraan kegiatan dan pelayanan internal maupun eksternal.

10

You might also like