Professional Documents
Culture Documents
PONKESDES SIDOMULYO
Alamat : Dsn. Ngaglik Ds. Sidomulyo
Kec. Mantup.
Email :
puskesmasmantup@yahoo.co.id
10
VISI MISI KEBIJAKAN MUTU,
TATA NILAI & SLOGAN
PONKESDES SIDOMULYO
VISI
Memberikan pelayanan kesehatan bermutu dalam mewujudkan
masyarakat mandiri untuk hidup sehat.
MISI
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang Profesional
dan bermutu
2. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sector.
3. Mendorong kemandirian dan peran serta masyarakat dalam
perilaku hidup bersih dan sehat.
4. Menjalankan sistem organisasi yang efektif dan sesuai tatakelola
yang baik.
KEBIJAKAN MUTU
1. Meningkatkan kompetensi SDM pendukung
pelayanan.
2. Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan masyarakat dan
lingkungan
3. Memberikan pelayanan yang prima.
4. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk menuju kemandirian
hidup sehat secara pribadi maupun masyarakat.
5. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan bermutu bagi jamaah haji
sesuai peraturan perundangan yang berlaku serta secara terus
menerus melakukan peningkatan berkelanjutan terkait
pemeriksaan kesehatan jamaah haji.
6. Menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.
TATA NILAI
PESONAKU
(Profesional, Empati, Santun , Obyektif, Nyaman, Amanah, Kualitas
Unggul)
SLOGAN
Sahabat sehat anda
10
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Visi Misi Kebijikan Mutu , Tata Nilai, Slogan 1
DAFTAR ISI 2
SK PEDOMAN PELAYANAN PONKESDES SIDOMULYO 3
BAB I : PENDAHULUAN 5
A. LATAR BELAKANG 5
B. TUJUAN 5
C. RUANG LINGKUP PELAYANAN 6
D. BATASAN OPERASIONAL 6
E. LANDASAN HUKUM 6
10
PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SUKOMULYO
JL. Kalimantan 104 Gresik Kota Baru Telp. 031-3954818
Fax, 3954818 Email : puskesmas.sukomulyo104@yahoo.com
GRESIK
KEPUTUSAN
KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSKESMAS SUKOMULYO
Nomor : 445/ /437.52.08/2015
TENTANG
tentang Puskesmas;
9. Peraturan Bupati Gresik Nomor 37 Tahun 2008
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di : Gresik
pada tanggal :
ANIK LUTHFIYAH
PEDOMAN PELAYANAN DI PONKESDES SIDOMULYO
PUSKESMAS MANTUP
BAB 1
10
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di
satu wilayah kecamatan atau bagian wilayah kecamatan yang difungsikan sebagai
Gate Keeper dalam pelayanan kesehatan, harus dapat memberikan jaminan
terhadap penyelenggara pelayanan kesehatan masyarakat dan perorangan yang
paripurna, adil, merata, berkualitas dan memuaskan masyarakat.
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang
dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat
kepuasan rata-rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan kode
etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.
Dalam rangka memberikan Pelayanan kesehatan yang bermutu , maka
di Poli mtbs perlu dibuat standar pelayanan yang merupakan pedoman bagi
semua pihak dalam tata cara pelaksanaan pelayanan yang diberikan ke pasien
pada umumnya dan khususnya pasien di Ponkesdes Sidomulyo ,Berkaitan dengan
hal tersebut diatas maka, dalam melakukan pelayanan di Ponkesdes Sidomulyo
harus berdasarkan standar pelayanan Ponkesdes Sidomulyo puskesmas Mantup.
B. TUJUAN
Sebagai bahan pedoman untuk melaksanakan kegiatan pelayanan di ponkesdes
pada pasien, sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang cepat dan
tepat dan memberikan kepuasan pada masyarakat.
D. BATASAN OPERASIONAL
Klinik sanitasi merupakan suatu wahana masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan lingkungan untuk memberantas penyakit dengan bimbingan,
penyuluhan danbantuan teknis dari petugas sanitasi puskesmas.
10
E. LANDASAN HUKUM
1. Undang undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
3. Undang undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
4. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Surat keputusan Menteri Kesehatan RI No.1691 tahun 2011 tentang
keselamtan pasien rumah sakit
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Petugas di Ponkesdes Sidomulyo berjumlah 2 (dua) orang dengan standar
minimal.
Kategori :
1 orang perawat
1 orang bidan
C. JADWAL PELAYANAN
Jam buka pelayanan : senin- kamis : 08.00 - 11.30
Jumat : 08.00 - 10.00
Sabtu : 08.00 - 10.30
\BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG
BED
Sandart Pemeriksaaan
KAMAR infus
10
OBAT
Meja POLI
dan
Kursi UMUM
Lemari
obat
Cuci
Tangan
Troli Timb. injak
Kursi Tunggu
KAMAR
MANDI
Pintu Utama
B POLI KIA
Cuci
E Timbangan
Injak
Tangan D Tinggi BED
Badan
B. STANDAR FASILITAS
I. Fasilitas & Sarana
Ponkesdes Sidomulyo terletak di dusun Ngaglik Desa Sidomulyo. Ponkesdes
Sidomulyo terdiri dari 5 ruangan, yang terdiri dari 1 ruang poli umum,1 ruang
KIA,1 ruang bersalin,1 ruang kamar mandi,1 ruang untuk kamar obat dan
mempunyai fasilitas air mengalir untuk cuci tangan.
Peralatan ponkesdes terdiri dari sejumlah alat medis yang dipergunakan untuk
melaksanakan pelayanan kesehatan di ponkesdes.
10
5. Spatula lidah
6. Pen light / senter
B. Set Pemeriksaan KIA / Bersalin
1. Timbangan berat badan
2. Timbangan bayi
3. Pengukur tinggi badan
4. Pengukur LILA
5. Meadline
6. Funduskop
7. Hb Sahli
8. Partus set
9. Tabung Oksigen
C. Bahan Habis Pakai
1. Kasa/ kapas
2. Masker wajah
3. Sabun Tangan/ antiseptic
4. Sarung tangan non steril
D . Perlengkapan
1. Bantal
2. Sarung bantal
3. Selimut
4. Tirai
5. Tempat sampah tertutup
E. Meubeler
1. Kursi kerja
2. Lemari
3. Meja tulis
4. Tempat tidur pasien
5. Kursi tunggu pasien
F . Pencatatan dan Pelaporan
1. Buku register pelayanan
2. Formulir informed consent
3. Formulir rujukan
4. Form MTBS
5. Kertas resep
6. Form kartu anak
7. Form kartu ibu
8. Kohort
10
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
10
II. Perangkat Kerja
Rekam Medis Pasien
Kartu ibu
Kartu anak
III. Tata Laksana Pelayanan ponkesdes sidomulyo
1. Petugas menerima kartu berobat bagi pasien lama dan membuat kartu
berobat bagi pasien baru
2. Petugas mencari rekam medis sesuai no yang tertera pada kartu berobat
dan membuat rekam medis bagi pasien baru
3. Petugas mempersilahkan pasien masuk ke ruangan sesuai poli yang di tuju
4. Petugas melakukan anamnese
5. Petugas melakukan rujukan eksternal jika diperlukan
6. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan vital sign
7. Petugas memberikan therapi sesuai dengan keluhan dan hasil pemeriksaan
8. Petugas memberikan rujukan untuk tindakan medis ke puskesmas induk
jika di perlukan
9. Petugas menerima pasien kembali dan mengevaluasi kondisi pasien yang
sudah dilakuakan tindakan medis
10. Petugas memberikan rujukan eksternal atau rujukan internal jika
diperlukan
11. Petugas menyerahkan obat sesuai dengan resep yang di tulis dan
memberikan penjelasan tentang tata cara minum obat.
IV. Kegiatan di luar gedung
1. Posyandu balita
2. Posyandu lansia
3. UKS
4. Perkesmas
5. Promosi Kesehatan
6. Kunjungan bayi,balita,bumil,bufas resti.
Bidan Desa
Perawat Desa
10
Formulir persetujuan tindakan
Formulir rujukan
lanjutan
Bila keluarga setuju, rujukan perlu tindakan maka harus mengisi inform
consent
2. Pemeriksaan Laboratorium
informed consent.
BAB V
LOGISTIK
10
Penyediaan obat dan bahan habis pakai di dapat dari gudang obat puskesmas induk.
Kebutuhan obat, bahan habis pakai dihitung tiap 1 bulan. berdasarkan analisis
kebutuhan obat dan bahan habis pakai satu bulan yang lalu dengan cadangan 10 %,
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Keselamatan Pasien ( Patient Safety ) Adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat
asuhan keperawatan pasien lebih aman. Hal ini termasuk asesmen resiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
10
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.
Tujuan penerapan keselamatan pasien adaah terciptanya budaya keselamatan pasien,
meningkatkan akuntabilitas ponkesdes terhadap pasien dan masyarakat, menurunkan
kejadian tidak diharapkan (KTD) di ponkesdes, terlaksananya program- program
pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan.
Ponkesdes Sidomulyo wajib menerapkan standar keselamatan pasien yang meliputi :
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien
Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
5. Komunikasi merupakan kunci bagi perawat/bidan untuk
mencapai keselamatan pasien
Enam langkah menuju keselamatan pasien di ponkesdes Sidomulyo adalah :
1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
2. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan resiko
3. Mengembangkan sistem pelaporan
4. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien
5. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
6. Mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
I. Pendahuluan
10
HIV / AIDS telah menjadi ancaman global. Ancaman penyebaran HIV menjadi lebih
tinggi karena pengidap HIV tidak menampakkan gejal. Setiap hari ribuan anak berusia
kurang dari 15 tahun dan 14.000 penduduk berusia 15 - 49 tahun terinfeksi HIV. Dari
keseluruhan kasus baru 25% terjadi di Negara - negara berkembang yang belum mampu
menyelenggarakan kegiatan penanggulangan yang memadai.
Angka pengidap HIV di Indonesia terus meningkat, dengan peningkatan kasus yang
sangat bermakna. Ledakan kasus HIV / AIDS terjadi akibat masuknya kasus secara
langsung ke masyarakat melalui penduduk migran, sementara potensi penularan
dimasyarakat cukup tinggi (misalnya melalui perilaku seks bebas tanpa pelingdung,
pelayanan kesehatan yang belum aman karena belum ditetapkannya kewaspadaan umum
dengan baik, penggunaan bersama peralatan menembus kulit : tato, tindik, dll).
Penyakit Hepatitis B dan C, yang keduanya potensial untuk menular melalui tindakan
pada pelayanan kesehatan. Sebagai ilustrasi dikemukakan bahwa menurut data PMI angka
kesakitan hepatitis B di Indonesia pada pendonor sebesar 2,08% pada tahun 1998 dan angka
kesakitan hepatitis C dimasyarakat menurut perkiraan WHO adalah 2,10%. Kedua
penyakit ini sering tidak dapat dikenali secara klinis karena tidak memberikan gejala.
Dengan munculnya penyebaran penyakit tersebut diatas memperkuat keinginan
untuk mengembangkan dan menjalankan prosedur yang bisa melindungi semua pihak dari
penyebaran infeksi. Upaya pencegahan penyebaran infeksi dikenal melalui Kewaspadaan
Umum atau Universal Precaution yaitu dimulai sejak dikenalnya infeksi nosokomial
yang terus menjadi ancaman bagi Petugas Kesehatan.
Tenaga kesehatan sebagai ujung tombak yang melayani dan melakukan kontak
langsung dengan pasien dalam waktu 24 jam secara terus menerus tentunya mempunyai
resiko terpajan infeksi, oleh sebab itu tenaga kesehatan wajib menjaga kesehatan dan
keselamatan darinya dari resiko tertular penyakit agar dapat bekerja maksimal.
II. Tujuan
a. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya dapat
melindungi diri sendiri, pasien dan masyarakat dari penyebaran infeksi.
10
Prinsip utama prosedur Universal Precaution dalam kaitan keselamatan kerja adalah
menjaga higiene sanitasi individu, higiene sanitasi ruangan dan sterilisasi peralatan. Ketiga
prinsip tesebut dijabarkan menjadi 5 (lima) kegiatan pokok yaitu :
a. Cuci tangan guna mencegah infeksi silang
b. Pemakaian alat pelindung diantaranya pemakaian sarung tangan guna mencegah
kontak dengan darah serta cairan infeksi yang lain.
c. Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai
d. Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukaan
e. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
10
Indikator mutu yang digunakan di ponkesdes sidomulyo dalam memberikan pelayanan
adalah
Waktu tunggu diponkesdes sidomulyo 15 menit
Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai pasien datang, pencarian rekam
medis, petugas memanggil pasien, pelayanan, pemberian obat kepada pasien.
BAB IX
10
PENUTUP
10