Professional Documents
Culture Documents
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS TANJUNG BINGA
Jl.Tanjung Kelayang RT 32 Desa Tanjung Binga Kec Sijuk 33414
Telp. 0811 132 1111 Email : pkmtanjungbinga17@gmail.com
TENTANG
MEMUTUSKAN
POPY APRILINA
LAMPIRAN I KEPUTUSAN KEPALA UPTD
PUSKESMAS MEMBALONG
NOMOR : 445/ 06.A/ PKM MBL/ 2016
TANGGAL : 22 AGUSTUS 2016
TENTANG : KEBIJAKAN MUTU UPTD
PUSKESMAS MEMBALONG
1. Kepala Puskesmas dan seluruh penagungjawab upaya baik Admen, UKM dan UKP
wajib berpartisipasi dalam program mutu/ kinerja Puskesmas mulai dari perencanaan,
pelaksananan, monitoring dan evaluasi.
2. Para penangungjawab upaya wajib melakukan kabolarasi dalam, pelaksananaan
peningkatan mutu yang diselenggarakan di seluruh jajaran puskesmas. Rencana
peningkayan mutu layanan klinis disusun dan dilaksanakan serta di pantau
pelaksnanannya, untuk ditetapkan tim peningkatan mutu serta petugas pelaksanan dan
pemantauan kegiatan.
3. Tata nilai dalam menyediakan pelayanan baik UKM maupun UKP disepakati bersama
dan menjadi acuan dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat.
Tata nilai tersebut adalah
a. Mengutamakan kepentingan masyaratkat
b. Menjalin kemitraan dengan Lintas Program (LP) dan Lintas Sektor (LS)
c. Kerjasama tim dan peningkatan mutu Puskesmas secara kontinu dan
berkesinambungan
d. Peningkatan kesejahteraan pegawai.
4. Kebijakan mutu dan tata nilai Puskesmas dalam memberikan pelayanan disusun secara
bersama dan dituangkan dalam pedoman mutu dan kinerja.
5. Pedoman mutu dan perencanaan mutu/ kinerja disusun berdasarkan visi, misi dan tujuan
Puskesmas.
6. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Membalong dengan
pendekatan multi displin dan di koordinasikan oleh Penanggi\ung jawab Mananjemen
Mutu.
7. Perencanana mutu/kinerja meliputi perencanaan mutu /kinerja manajemen, perencanaan
mutu/kinerja UKM dan perencanaan mutu pelayanan klinis
8. Perencanaan mutu /kinerja manajemen meliputi;
a. Penilaian kinerja manajemen
b. Pelaksanaan Audit Internal
c. Pelaksanaan pertemuan tinjauan manajemen
d. Kaji banding dengan puskesmas lain
e. Penilaian perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga
9. Perencanaan mutu/kinerja UKM meliputi:
Penilaian kinerja UKM berdasarkan hasil indikator SPM
10. Perencanaan mutu/kinerja pelayanan klinis berisi:
a. Area Prioritas berdasarkan data dan informasi baik dari hasil monitoring dan
evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/ keluarga/staf dengan
mempertimbangkan kritikan , resiko tinggi dan kecenderungan terjadinya masalah
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu yang terkoordinasi dari
semua unit kerja dan unit pelayanan
d. Pengukuran mutu dilakukan dengan pemlihan indikator, pengumpulan data, untuk
kemudian dianalisa dan ditindaklanjuti dlam upaya peningkatan mutu
e. Indikator meliputi indikator manajerial,indikator kinerja UKM dan Indikator
pelayanan klinis yang meliputi indikator struktur, proses dan outcome yang diukur
berkala setiap bulannya.
f. Upaya-upaya perbaikan mutu melalu standarisasi, perencanan sistem,rancang ulang
sistem untuk peningkatan mutu
g. Program dan kegiatan-kegitan peningkatan mutu pelayanan klinis,termasuk
didalamnya program peningkatan mutu Laboratorium dan program peningkatan
mutu pelayanan obat.
h. Program pelatihan yang terkait dengan peningktan mutu
i. Rencana pertemuan sosialisasi dan kordinasi untuk menyampaikan permasalahan,
tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan
j. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu.
11. Dalam Upaya perbaiakn mutu/kinerja puskesmas melibatkan/memperdayakan lintas
sektor, lintas program,dan masyarakat sebagai pelaksanaan,monitoring,evaluasi dan
tindak lanjut program-program kegiatan mutu/kinerja puskesmas
12. Seluruh kegiatan mutu/kinerja puskesmas harus didokumentasikan.
13. Penanggung jawab Manajemen Mutu wajin melaporkan kegiatan mutu kepada Kepala
Puskesmas tiap tribulan
14. Media Komunikasi yang digunakan untuk mengangkat keluhan masyarakat atau sasaran
adalah SMD, MMD, Kotak saran, SMS Pengaduan, Survey Kepuasan.
15. Media komunikasi untuk memberikan umpan balik terhadap keluhan
masyarakat/sasaran adalah melalui tatap muka, Surat menyurat, Media Elektronik
(telepon seluler), dan melalui Rapat/pertemuan.
16. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staff, serta area prioritas
yang perlu mendapakan perhatian dalam peningkatan mutu/kinerja pelayanan klinis
adalah:
a. Pencapaian sasaran keselamatan pasien
b. Pelayanan kamar obat
c. Pelayanan UGD
d. Pelayanan Laboratorium
17. Kewajiban tenaga klinis dalam peningkatan mutu klinis adlah Tenaga Klinis wajib
berperan aktif mulai dari identifikasi
18. Penanganan terhadap terjadinya kasus KTD,KPC dan KNC adalah sebagai berikut:
a. Indentifikasi kasus
b. Pelaporan kepada Tim mutu Puskesmas
c. Mengelola laporan kejadian tidak diharapkan, kejadian tidak diinginkan kondisi
pontensial cedera, kejadian nyaris cedera
d. Membuat kajian terhadap laporan insiden yang masuk
e. Mencari akar permasalahan dari masalah yang terjadi
f. Analisis kasus oleh Tim mutu Puskesmas
g. Menganalisisi pelaksanaan praktek yang menyebabkan kejadian tidak diharapkan,
kejadian tidak diinkan, kondisi petensial cidera, kejadian nyaris cedera
h. Penyusunan rencana perbaikan oleh tim mutu Puskesmas
i. Mengambil langkahproaktif untuk pencegahan
j. Memfasilitasi perubahan proses dan sisitem untuk menurunkan insiden yang sering
terjadi atau berulangnya insiden sejenis
k. Implemetasi/pelaksanaan perbaikan mutu layanan klinis oleh semua tenaga klinis
di Puskesmas
l. Mendidik starf dan klinisi terkait lainya untuk mengalakkan patirnt safety dan
kepatuhan terhadap aturan /SOP yang ada
m. Pencegahan terulangnyakembali kasus yang samaoleh semua tenaga klinis di
puskesmas
19. Penetapan Dokumen Eksternal yang menjadi Acuan dalam Penyusunan Standar
Pelayanan Klinis di Puskesmas Membalong:
a. Panduan klinis bagi Dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer, edisi revisi
tahun 2014
b. Panduan praktek klinis bagi Dokter Gigi, Kementerian kesehatan Republik
Indonesia Tahun 2014
c. Buku Saku Pelayan Kesehatan Ibu di fasilitas kesehatan dan rujukan ediasi pertama,
WHO 2013
d. Buku saku pelayanan Kesehatan Anak di Rumah sakit .WHO, 2013
e. Buku Pedoman teknis Neonatal esensial, WHO 2013
f. Pedoman Interpretasi Data klinik.Kementerian Kesehtan 2011
g. Pedoman teknik dasar untuk Laboratorium Kesehatan,WHO;alih bahasa Chairlan,
Estu Lesfari ; edisibahasa indonesia, Albertus Aguang Mahode, edisi 2, Jakarta:
EOC, 2011
h. Pedoman pel;ayanan kefarmasian di puskesmas, direktorat bina farmasi komunitas
dan klinik,direktorat jendral bina kefarmasian dan alat kesehatan depaetemen
kesehatan Republik Indonesia, 2006
i. Pedoman pelayanan farmasi untuk ibu hamik dan menyusui, Direktorat Farmasi
komunitas dan klinik , 2006
j. Pedoman Pelayanan Farmasi ( Tata Laksana Terapi Obat) untuk Pasien Geriatri-
Jakarta, Departemen Kesehatan 2005
k. Pedoman Umun pengunanan antibiotic, Jakarta, Departemen Kesehtan, 2011
l. Pedoman Pelayanan Farmasi untuk pasien pediatric, direktorat bina farmasi
komunitas dan klinik direktoratdirektorat jendral bina farmasidan alat kesehatan
departemenkesehatan Republik Indonesia,2006
m. Pedoman pencampuran obat suntik dan penanganan sedian sitostatika, direktorat
bina farmasi komunitas dan klinik,direktorat jendral bina kefarmasian dan alat
kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesaia 2009
n. Pedoman Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia 2006
o. Pedoman Asuhan Gizi Terstandarkan,Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia,2014
p. Pedoman Pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dan fasilitas
pelyanan kesehatan lainnya-Jakrta : Depatemen Kesehatan Republik Indonesia.
Cetakan kedua , 2008
q. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah sakit; Departemen Kesehatan 2013
Ditetapkan di : Membalong
Pada tanggal : 22 Agustus 2016
KEPALA UPTD
PUSKESMAS MEMBALONG,
CANDRALELA
CANDRALELA
PELINDUNG KEPALA PUSKEMAS MEMBALONG
\
Ditetapkan di : Membalong
Pada tanggal : 22 Agustus 2016
KEPALA UPTD
PUSKESMAS MEMBALONG,
CANDRALELA
b. Mengesahkan Pedoman
Mutu Puskesmas
e. Koordiansi pertemuan
dengan penangung jawab
upaya untuk kebijakn dan
tranfer informasi di
semua unit kerja
3 Ketua Tim Mutu Melakukan upaya a. Membantu Ketua tim
Admen peningkatan mutu di Mutu dalam menerapkan
bidangnya kebijakan mutu
Puskesmas
b. Koordinasi dengan
pelaksana unit kerjanya
b. Koordinasi dengan
pelaksana unit kerjanya
b. Koordinasi dengan
pelaksana unit kerjanya
c. Menindaklanjuti keluhan
dari pelanggan
d. Melakukan pemantauan
pelaksanaan kegiatan
e. Membuat laporan
kegiatan
Ditetapkan di : Membalong
KEPALA UPTD
PUSKESMAS MEMBALONG,
CANDRALELA
HENDRI A.M,Kep
KETUA TIM AUDIT INTERNAL
FALIA A.M,Kep
SERKETARIS TIM AUDIT INTERNAL
Ditetapkan di : Membalong
Pada tanggal : 22 Agustus 2016
KEPALA UPTD
PUSKESMAS MEMBALONG,
CANDRALELA
b. Menilai keefektifan
sistem
c. Koordinasi dengan
penangung jawab untu
mengumpulkan dan
melaporkan hasil audit
LAMPIRAN VI KEPUTUSAN KEPALA UPTD
PUSKESMAS MEMBALONG
NOMOR : 445/ 06.A/ PKM MBL/ 2016
TANGGAL : 22 AGUSTUS 2016
TENTANG : INDIKATOR KINERJA
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
UPTD PUSKESMAS MEMBALONG
Ditetapkan di : Membalong
Pada tanggal : 22 Agustus 2016
KEPALA UPTD
PUSKESMAS MEMBALONG,
CANDRALELA
75,00%
UPAYA PERBAIKAN GIZI
IV MASYARAKAT
Persentase Kasus Balita Gizi Buruk
1 Mendapat Perawatan Balita 100%
Persentase Balita yang Ditimbang Berat
2 Badan Balita 85%
Persentase Balita Usia Kurang dari 6
3 Bulan Mendapat ASI Ekslusif Balita 42%
Persentase Rumah Tangga Mengonsumsi
4 Garam Beryodium Rumah 85%
Persentase Balita 6-59 Bulan Mendapat
5 Kapsul Vit A Balita 85%
Ibu Hamil yang Mendapat Tablet Tambah
Darah (TTD) Minimal 90 Tablet Selama
6 Masa kehamilan Ibu Hamil 85%
Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK)
7 yang Mendapat Makanan Tambahan Ibu Hamil 50%
Balita Kurus yang Mendapat Makanan
8 Tambahan Balita 75%
9 Remaja Putri Mendapat TTD Remaja 15%
10 Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vit A Ibu Nifas 85%
11 Bayi Lahir yang Mendapat IMD Bayi 41%
Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah
12 (Berat Badan < 2500gr) Bayi 14%
13 Balita Mempunyai Buku KIA/KMS Balita 85%
Balita Ditimbang yang Naik Berat
14 Badannya Balita 76%
Balita Ditimbang yang Tidak Naik Berat
15 Badannya (T) Balita 10%
Balita Ditimbang yang Tidak Naik Berat
16 Badannya Dua Kali Berturut-turut (2T) Balita 10%
17 Bayi Dibawah Garis Merah (BGM) Bayi < 15%
18 Ibu Hamil Anemia Ibu Hamil 34%
UPAYA PENCEGAHAN DAN
V PENGENDALIAN PENYAKIT
F ISPA
1 Angka Kesakitan Pneumonia Berat Balita 0%
Cakupan Balita dengan Pneumonia yang
2 ditangani Balita 100%
50,00%
E DIARE
1 Balita dengan Diare yang ditangani Balita 100%
2 Angka Kesakitan Diare Orang 100%
3 Case Fatality Rate Orang 0%
66,67%
A TB PARU
Case Deteksion Rate (CDR) TB Oaru
1 BTA (+) Orang 70%
2 Angka Kesembuhan TBC BTA (+) Orang 87%
3 Angka Konversi TBC BTA (+) Orang 80%
79,00%
G Demam Berdarah Dengue (DBD)
1 Angka Bebas Jentik (ABJ) % 90%
2 Cakupan penyelidikan Epidemiologi (PE) % 100%
3 Case Fatality Rate DBD Orang 0%
63,33%
B MALARIA
Pemeriksaan sediaan darah (SD) pada
1 penderita malaria klinis Orang 100%
API (Annual Parasite Incidence) malaria
2 klinis Orang 100%
Penderita '+' (positif) malaria yang diobati
3 sesuai standar Orang 100%
100,00%
C KUSTA
Penemuan tersangka penderita kusta (CDR
1 Rate) Orang 1/10.000
2 Pengobatan penderita kusta Orang 100%
3 Pemeriksaan Kontak Penderita Orang 100%
Penderita Kusta yang selesai berobat (RFT
4 Rate) Orang 100%
D PELAYANAN IMUNISASI
1 Imunisasi HB-0 - 7 Hari Bayi 95%
2 Imunisasi BCG Bayi 95%
3 Imunisasi Polio 1 Bayi 95%
4 Iminisasi DPT/HB 1 Bayi 95%
5 Imunisasi Polio 2 Anak 95%
6 Imunisasi DPT/HB 2 Anak 95%
7 Imunisasi Polio 3 Anak 93%
8 Imunisasi DPT/HB 3 Anak 93%
9 Imunisasi Polio 4 Anak 93%
10 Imunisasi Campak Anak 93%
11 Imunisasi Bias DT anak SD Kelas 1 Anak 98%
12 Imunisasi Bias TD anak SD Kelas 2 Anak 98%
13 Imunisasi Bias TD anak SD Kelas 3 Anak 98%
14 Imunisasi Bias Campak Anak 98%
15 Imunisasi TT 1+ Ibu hamil 90%
16 Imunisasi TT 2+ Ibu hamil 98%
95,13%
Pencegahan dan penanggulangan PMS dan
H HIV/AIDS
1 Kasus PMS yang diobati Orang 100%
Klien yang mendapat penanganan
2 HIV/AIDS Orang 100%
100,00%
KEPERAWATAN KESEHATAN
VI MASYARAKAT
Kegiatan Asuhan keperawatan pada
1 keluarga Keluarga 80%
Kegiatan Asuhan keperawatan pada
2 kelompok Masyarakat Kelompok 100%
Pemberdayaan dalam upaya kemandirian
3 pada keluarga lepas asuh Keluarga 80%
Pemberdayaan dalam upaya kemandirian
4 pada keluarga lepas asuh Kelompok 80%
85,00%
UKM PENGEMBANGAN
I Kesehatan Jiwa
Pemberdayaan kelompok masyarakat
1 khusus dalam upaya penemuan dini dan Orang 0%
rujukan kasus gangguan jiwa
Penemuan dan penanganan kasus
gangguan perilaku, gangguan jiwa,
2 masalah Orang 0%
napza, dll, dari rujukan kader dan
masyarakat
Penanganana kasus kesehatan jiwa,
3 melalui rujukan ke RS/ Spesialis Orang 80%
Deteksi dan penanaganan kasus jiwa
(gangguan perilaku, gangguan jiwa,
4 gangguan Orang 15%
psikosomatik, masalah napza dll) yang
datang berobat
23,75%
II Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
1 Pembinaan kesehatan gigi di posyandu Posyandu 50%
2 Pembinaan kesehatan gigi pada TK TK 100%
Pembinaan dan bimbingan sikat gigi pada
3 SD/MI SD/MI 80%
4 Perawatan kesehatan gigi pada SD/MI SD/MI 80%
Murid SD/MI mendapat perawatan
5 kesehatan gigi Orang 80%
6 Gigi tetap yang dicabut Gigi 100%
7 Gigi tetap yang ditambal permanen Gigi 100%
84%
III Kesehatan Tradisional Komplementer
Pembinaan TOGA dan Pemanfaatan pada
1 sasaran masyarakat Keluarga 100%
Pembinaan pengobatan Tradisional yang
2 menggunakan tanaman Obat Orang 100%
Pembinaan Pengobatan tradisional dengan
3 keterampilan Orang 100%
4 Pembinaan pengobatan tradisional lainnya Orang 0%
75,00%
IV Kesehatan Olahraga
Pemberdayaan Masyarakat melalui
100%
1 pelatihan Kader Orang
Pembinaan Kelompok potensial / klub,
75%
2 dalam kesehatan Olahraga Kelompok
Pemeriksaan Kesegaran Jasmani Anak
100%
3 Sekolah Orang
Pemeriksaan Kesegaran Jasmani pada
100%
4 Atlet Orang
93,75%
V Kesehatan indera
Penemuan Kasus di Masyarakat dan
80,00%
1 Puskesmas, melalui pemeriksaan Orang
Visus/refraksi
Penemuan Kasus penyakit Mata di
80,00%
2 Puskesmas Orang
Penemuan Kasus buta katarak pada usia >
100,00%
3 45 Tahun Orang
4 Pelayanan Operasi Katarak di Puskesmas Orang 0,00%
Penemuan Kasus dan rujukan spesialis di
0,00%
5 Puskesmas Orang
melalui pemeriksaan fungsi pendengaran
Pelayanan tindakan / operatif oleh
0,00%
6 spesialis di Puskesmas Orang
7 Kejadian Komplikasi Operasi Orang 0,00%
0,00%
VI Kesehatan Lansia
Pembinaan kelompok usia lanjut sesuai
1 standar Kelompok 100%
Cakupan Kunjungan Pra Lansia 45 s/d 59
2 Tahun Orang 100%
Cakupan Kunjungan Lansia 60 s/d > 70
3 Tahun Orang 100%
100,00%
VII Kesehatan dan Keselamtan Kerja
1 Pos UKK berfungsi baik Pos 75%
2 Pos UKK menuju SIMASKER Kali 0%
Pelayanan Kesehatan oleh tenaga
3 kesehatan pada pekerja di pos UKK Orang 100%
58,33%
Ditetapkan di : Membalong
Pada tanggal : 22 Agustus 2016
KEPALA UPTD
PUSKESMAS MEMBALONG,
CANDRALELA
3 Ruang kesehatan gigi dan Pemberi layanan adalah dokter gigi 80%
mulut
Pelayanan KB aktif 70 %
Kepuasan Pelanggan 85 %
Ditetapkan di : Membalong
Pada tanggal : 22 Agustus 2016
KEPALA UPTD
PUSKESMAS MEMBALONG,
CANDRALELA
LAMPIRAN IX KEPUTUSAN KEPALA UPTD
PUSKESMAS MEMBALONG
NOMOR : 445/ 06.A/ PKM MBL/ 2016
TANGGAL : 22 AGUSTUS 2016
TENTANG : INDIKATOR PERILAKU TENAGA
KLINIS PUSKESMAS MEMBALONG
Indikator Perilaku tenaga klinis dalam memberikan pelayanan klinis dirumuskan sebagai
kepatuhan tenaga klinis terhadap standar komunikasi efektif tenaga klinis dengan pasien;
NO. Komponen Perilaku Pelayanan Klinis Y T
1 Persiapan melakukan tindakan:
Mencuci tanggan dengan sabun sebelum dan
sesudah tindakan
Mengunakan Alat pelindung Diri pada waktu
melakukan tindkana medi
2. Salam :
Menyilakan masuk dan mengucapkan salam.
Memanggil/menyapa pasien dengan namanya.
Menciptakan suasana yang nyaman (isyarat bahwa
punya cukup waktu, menganggap penting informasi
yang akan diberikan, menghindari tampak lelah).
Memperkenalkan diri, menjelaskan tugas/perannya
(apakah dokter umum, spesialis, dokter keluarga,
dokter paliatif, konsultan gizi, konsultan tumbuh
kembang, dan lain-lain).
34. Ajak Bicara:
Tenaga klinis menunjukkan empati
Tenaga klinis memberikan kesempatan bicara pada
pasien tentang penyakitnya
Melibatkan pasien dalam rencana tindakan medis
selanjutnya atau pengambilan keputusan
4. Jelaskan:
Prosedur yang akan dilakukan,
Risiko yang mungkin terjadi,
Manfaat dari tindakan yang akan dilakukan, dan
alternatif tindakan yang dapat dilakukan.
Kemungkinan yang dapat timbul apabila tindakan
tidak dilakukan,
Ramalan (prognosis) atau perjalanan penyakit yang
diderita.
Informasi mengenai perkiraan biaya pengobatannya.
5. Ingatkan:
Memeriksa ulang segala sesuatu yang belum jelas
bagi kedua belah pihak
Ditetapkan di : Membalong
Pada tanggal : 22 Agustus 2016
KEPALA UPTD
PUSKESMAS MEMBALONG,
CANDRALELA