You are on page 1of 3

ARTI GUNUNGAN

Dalam setiap pergelaran wayang kulit selalu ditampilkan gunungan misalnya dalam
wayang purwa, wayang gedog, wayang krucil, wayang golek, wayang suluh dan sebagainya.

Di balik gunungan terlihat sunggingan yang menggambarkan api sedang menyala. Ini
merupakan sengkalan yang berbunyi geni dadi sucining jagad yang mempunyai arti 3441
dibalik menjadi 1443 tahun Saka. Gunungan tersebut diciptakan oleh Sunan Kalijaga pada
tahun 1443 Saka.

Disebut gunungan karena bentuknya seperti gunung yang berisi mitos sangkan
paraning dumadi, yaitu asal mulanya kehidupan ini dan disebut juga KAYON. kata kayon
melambangkan semua kehidupan yang terdapat di dalam jagad raya yang mengalami tiga
tingkatan yakni :

1. Tanam tuwuh (pepohonan) yang terdapat di dalam gunungan, yang orang


mengartikan pohon Kalpataru, yang mempunyai makna pohon hidup.
2. Lukisan hewan yang terdapat di dalam gunungan ini menggambarkan hewan- hewan
yang terdapat di tanah Jawa.
3. Kehidupan manusia yang dulu digambarkan pada kaca pintu gapura pada kayon,
sekarang hanya dalam prolog dalang saja.

Kayon atau gunungan yang biasanya diletakkan di tangah kadang disamping itu
mempunyai beberapa arti, arti dari diletakkannya gunungan ada 3 yakni:

1. Dipergunakan dalam pembukaan dan penutupan, seperti halnya layar yang dibuka dan
ditutup pada pentas sandiwara.
2. Sebagai tanda untuk pergantian jejeran (adegan/babak).
3. Digunakan untuk menggambarkan pohon, angin, samudera, gunung, guruh, halilintar,
membantu menciptakan efek tertentu (menghilang/berubah bentuk).
4. Gunungan merupakan simbol kehidupan, jadi setiap gambar yang berada di dalamnya
melambangkan seluruh alam raya beserta isinya mulai dari manusia sampai dengan
hewan serta hutan dan perlengkapannya. Gunungan dilihat dari segi bentuk segi lima,
mempunyai makna bahwa segi lima itu lima waktu yang harus dilakukan oleh agama
adapun bentuk gunungan meruncing ke atas itu melambangkan bahwa manusia hidup
ini menuju yang di atas yaitu Allah SWT.

Dalam kayon terdapat ukiran-ukiran atau gambar yang diantaranya :

1. Rumah atau balai yang indah dengan lantai bertingkat tiga melambangkan suatu
rumah atau negara yang di dalamnya ada kehidupan yang aman, tenteram dan
bahagia.
2. Dua raksasa kembar lengkap dengan perlengkapan jaga pedang dan tameng.
diinterprestasikan bahwa gambar tersebut melambangkan penjaga alam gelap dan
terang
3. Dua naga kembar bersayap dengan dua ekornya habis pada ujung kayon.
4. Gambar hutan belantara yang suburnya dengan kayu yang besar penuh dengan
satwanya.
5. Gambar ilu-ilu Banaspati melambangkan bahwa hidup di dunia ini banyak godaan,
cobaan, tantangan dan mara bahaya yang setiap saat akan mengancam keselamatan
manusia.
6. Pohon besar yang tinggi dibelit ular besar dengan kepala berpaling kekanan.
7. Dua kepala makara ditengah pohon melambangkan manusia dalam kehidupan sehari
mempunyai sifat yang rakus, jahat seperti setan.
8. Dua ekor kera dan lutung sedang bermain diatas pohon dan dua ekor ayam hutan
sedang bertengkar diatas pohon, macan berhadapan dengan banteng.

Lambang binatang yang menggambarkan tingkah laku manusia.

Kebo = pemalas,

Monyet = serakah,

Ular = licik,

Banteng = lambang roh , anasir tanah , dengan sifat kekuatan nafsu Aluamah

Harimau = lambang roh , anasir api dengan sifat kekuatan nafsu amarah, emosional, pemarah

Naga = lambang Roh , anasir air dengan sifat kekuatan nafsu sufiah

Burung Garuda= lambang Roh , anasir udara dengan sifat kekuatan

nafsu Muthmainah.

Gambar raksasa digunakan sebagai lambang kawah condrodimuka, adapun bila


dihubungkan dengan kehidupan manusia di dunia sebagai lambang atau pesan
terhadap kaum yang berbuat dosa akan di masukkan ke dalam neraka yang penuh
siksaan.
Gambar samudra dalam gunungan pada wayang kulit melambangkan pikiran
Gambar api merupakan simbol kebutuhan manusia yang mendasar karena dalam
kehidupan sehari-hari akan membutuhkannya.
7 anak tangga: berarti tujuan atau PITUtur (pemberitahuan) bahwa kita semua yang
bernama hidup pasti mati kullu nasi dha ikhotul maut .
Gerbang/pintu selo manangkep: pintu alam kubur yang kita tuju.
Pohon hayat: jalan hidup seseorang yang lurus dan mempunyai 4 anak cabang yang
menjadi perlambang nafsu kita dan banyak anak cabangnya.

Sedangkan dari filosofi bentuk adalah : bentuk gunungan sendiri menyerupai serambi bilik
kiri yang ada di dalam tubuh kita, itu mungkin mempunyai makna kalau kita harus menjaga
apapun yang ada di dalam hati kita hanya kepada sang pencipta. Dan yang lebih hebat lagi
adalah dari segi bentuk yang persisi dengan mustoko di atas masjid yang ada banyak di
negara kita. itu perlambang dari sipembuat untuk kita supaya menjaga hati kita secar
lurus(seperti pohon)kepada masjid/agama/tuhan.

Gunungan bisa diartikan lambang Pancer, yaitu jiwa atau sukma, sedang bentuknya
yang segitiga mengandung arti bahwa manusia terdiri dari unsure cipta, rasa dan
karsa. Sedangkan lambang gambar segi empat lambang sedulur papat dari anasir
tanah, api , air, udara.
Gunungan atau kayon merupakan lambang alam bagi wayang, menurut kepercayaan
hindu, secara makrokosmos gunungan yang sedang diputar-putar oleh sang dalang,
menggambarkan proses bercampurnya benda-benda untuk menjadi satu dan
terwujudlah alam beserta isinya. Benda-benda tersebut dinamakan Panca Maha Bhuta,
lima zat yakni: Banu (sinar-udara-sethan), Bani (Brahma-api), Banyu (air), Bayu
(angin), dan Bantala (bumi-tanah).
Makara yang terdapat dalam pohon Kalpataru dalam gunungan tersebut berarti
Brahma mula, yang bermakna bahwa benih hidup dari Brahma. Lukisan bunga teratai
yang terdapat pada umpak (pondasi tiang) gapura, mempunyai arti wadah (tempat)
kehidupan dari Sang hyang Wisnu, yakni tempat pertumbuhan hidup.
Berkumpulnya Brahma mula dengan Padma mula kemudian menjadi satu dengan
empat unsur, yaitu sarinya api yang dilukiskan sebagai halilintar, sarinya bumi yang
dilukiskan dengan tanah di bawah gapura, dan sarinya air yang digambarkan dengan
atap gapura yang menggambarkan air berombak.

Dari kelima zat tersebut bercampur menjadi satu dan terwujudlah badan kasar
manusia yang terdiri dari Bani, Banyu, Bayu, dan Bantala, sedang Banu merupakan zat
makanan utamanya.

Jawa memang menyimpan berbagai macam budaya yang beragam dan menyimpan
berbagai makna yang terkandung dalam setiap itemnya, bahkan secara tidak kita sadari
sesuatu yang kita pegang sekarangpun itu juga mengandung makna filosofis yang sangat
besar jika kita mau mangkaji lebih dalam. Dalam permainan wayang ini saya sedikit banyak
mengetahui tantang apa makna yang terdapat dalam permainan wayang. Dari segi bentuk
maupun nilai yang terkandung dalam wayang dan dari gambar yang ada di dalamnya.

Semua yang ada di Indonesia aku suka. Negara yang kaya akan budaya, orang-orang
yang ramah, menjunjung tinggi nilai kebersamaan, lingkungan yang asri, sejuk, indah yang
tentunya tak kalah dengan luar negri, tak perlulah aku keliling DUNIA (kata Gita Gutawa).

Read more: http://setyawara.webnode.com/news/makna-kayon-atau-gunungan/


Create your own website for free: http://www.webnode.com

You might also like