Professional Documents
Culture Documents
Kedelai adalah salah satu komoditas pangan utama setelah padi dan
jagung. Kedelai mernpakan bahan pangan sumber protein nabati utarna bagi
masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Kedelai
dapat dikonsumsi langsung dan dapat juga digunakan sebagai bahan baku
aroindustri seperti tahu, tempe, tauco, kecap, susu kedelai dan untuk keperluan
industri pakan temak.
Menurunnya gairah petani untuk menanam kedelai karena dianggap kurang menguntungkan.
Produktivitas kedelai masih rendah, karena anjuran teknologi belum diterapkan secara tepat dan benih
kedelai unggul masih terbatas.
Demi kepentingan nasional yang multifaset, sudah lama disadari bahwa produksi kedelai dalaill
negeri hams dipacu dan dijaga, sehingga tidak tergantung pada impor. Kuneinya adalah penguasaan
dan pengembangan teknologi mu1ai dari varietas unggul yang sesuai secara agroklimatik, budidaya,
pasea panen, prosesing, dan aspek-aspek pendukung lainnya, seperti pemasaran, prasarana, dan
sebagainya.
Upaya yang dapat dilakukan adalah terus membina petani yaitu dengan penggunaan bibit unggul
yang memiliki umur pendek/genjah serta tahan terhadap hama dan penyakit. Selain itu, hams didukung
oleh irigasi yang baik, penggunaan pupuk yang tepat, serta penanganan pasea panen dengan baik.
Dalam satu dua dekade terakhir, upaya pengembangan dan penguasaan teknologi berIangsung eukup
pesat, khususnya menyangkut varietas unggul dan teknologi budidaya.
. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) sebagai lembaga penelitian sejak tahun 1972 telah
melakukan penelitian dalam bidang pertanian dengan teknologi mutasi radiasi untuk mendapatkan
varietas baru yang unggul.
Pelaksanaan penelitian di BATAN awalnya dimulai dengan mengiradiasi benih padi untuk
mendapatkan varietas baru yang unggul dan genjah. Pemuliaan mutasi dengan teknologi radiasi
tersebut hingga tahun 2012 telah menghasilkan padi unggul sebanyak 20 varietas. Disamping itu,
teknik mutasi radiar;i juga diterapkan pada tanaman palawija khususnya untuk mendapatkan varietas
unggul kedelai.
Jumlah ketersediaan varietas unggul kedelai di Indonesia hingga sekarang masih terbatas. Oleh
karena itu, BATAN dalam peran sertanya memperbanyak varietas unggul terus melaksanakan kegiatan
penelitian untukmemecahkan masalah nasional tersebut.
Pemuliaan mutasi radiasi kedelai dimulai tahun 1977. Sampai tahun 2010, dengan
memanfaatkan teknik mutasi radiasi telah menghasilkan 6 varietas unggul kedelai yaitu varietas MOOa
yang dirilis tahun 1987, varietas Tengger dirilis tahun 1991, dan Meratus yang dirilis tahun 1998. Hasil
dari kegiatan litbangyasa di bidang kekaeangan ini agak lambat karena penelitian lebih difokuskan
pada varietas padi yang merupakan bahan pangan utama dan lebih memerlukan perhatian untuk
meneukupi kebutuhan pangan nasional.
Pada tahun 2004, BATAN merilis varietas unggul baru kedelai setelah beberapa tahun tidak
merilis varietas sejak tahun 1998. Varietas baru ini diberi nama Rajabasa yang merupakan hasil
persilangan dari galur mutan No. 214 dengan galur mutan 23-D (dihasilkan dari iradiasi sinar gamma
terhadap varietas Guntur). Dibandingkan dengan varietas sebelumnya, varietas Rajabasa memiliki
beberapa keooggulan tertentu, yaitu tingkat produktivitasnya mencapai 2,90 - 3,90 ton per hektar,
sedangkan varietas lainnya hanya berkisar antara 1,4 - 1,8 ton per bektar. Biji kedelai varietas Rajabasa
berwarna kuning mengkilat dan ukuran butir lebih besar serta berat per 1000 butirnya mencapai 150 gr.
Namoo sisi kelemahannya adalah umur tanamnya lebih panjang sekitar 6-8 bari dari varietas lain.
, :I
@
RADIASI
SUMBER RADIASI GAMMA
:I
II II II !
I
II II !
I II
I I ! I
I II t
+ , , +
~ ~::'.
..
Kemudian taboo 2008 melalui SK Menteri Pertanian No. 1031KpstfSR. 120/7/2008, BATAN
kembali merilis varietas ooggul bam kedelai dengan nama Mitani. Varietas ini merupakan basil
persilangan dari galur mutan No. 13-D >< 9 dosis 200 Gy yang berasal dari mutan varietas Gootur
diiradiasi dosis 150 Gy. Walaupoo produksinya lebih rendah dibanding varietas Rajabasa, yakni hanya
mencapai 2,0 - 3,2 ton per bektar, namoo kandoogan protein varietas Mitani bisa mencapai 42,56%,
sedangkan varietas Rajabasahanyamencapai 39,62%.
Dari semua varietas kedelai yang dihasilkan BATAN, temyata masih belum dapat memenuhi
keinginan petani, karena ukuran bijinya masih terlalu kecil, sehingga tidak dapat bersaing dengan
kedelai imporyang berbiji besar.
Akhimya taboo 2010 BATAN kembali merilis varietas ooggul bam kedelai dengan SK Menteri
Pertanian No.2602IKpts/SR.120/7 /2010 yang diberi nama Mutiara-l. Varietas bam ini merupakan
r
basil iradiasi sinar 150 Gy pada varietas Muria, dengan ukuran butir super besar dan bobot 100
butirnya mencapai 23,2 gr. Produksi varietas Mutiara-l mencapai 2,4 - 4, 1 ton per hektar.
Dengan tersedianya berbagai varietas unggul kedelai diharapkan para petani kembali bergairah
untuk: menanam palawij a, khususnya kedelai untuk: memenuhi kebutuhan nasional yang saat ini masih
jauh lebih besar dibandingkan dengan kemampuan produksinya. Dengan memanfaatkan teknik mutasi
radiasi, BATAN terus berupaya menciptakan varietas bam untuk: memperkaya keragaman genetik
yang memudahkan petani dalam memilih varietas yang disukai.
Hasil varietas unggul BATAN ini terus dimasyarakatkan ke berbagai daerah agar hasillitbang ini
didayagunakan oleh masyarakat luas. Melalui program kerja sarna yang dijalin BATAN dengan
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah, dan perguruan tinggi setempat, hasillitbang tersebut sudah
dikenalkan di daerah yang meliputi 23 provinsi di seluruh Indonesia.
_If
rMURI~L,
- VARIETAS KEDELAI
TENGGER...JLr,"1ERATUS-=:JLRAJABAS~..:JLMITANI-=:JLMUTIAR
~_.
1. AsaI kedelai Orba (PsJ/69) Orba (PsJ/71) Orba (PsJ/157) Galurmutan No.214 >< galur F1 persilangangalur mutan lradlaslslnargamma 150 Gy
mulan 23-D (dariiradiasi No.13-D >< 9 dosls 200 Gy pada varielas Muria
slnargamma varlelas Guntur (dari mulanvarielas Guntur
dosis 150 Gy) dllradlasldosis 150Gy)
I
2. Dosls radiasl Sinar gamma0,4 kGy Sinar gamma0,2 kGy Sinargamma0,2 kGy
3.
4. Umurtanam
Wama blji 83 - 88 hari
Kuningbulallonjong 73 79 hari lonjong
Kunlngbulat 73 - 77 hari
Kunlngmengkilat 82 - 85 hari
KuningmengkilatJ 182 90 hari
Kuning I Kunlngbulat
+ 82 harl lonjong
kuningcerah
5. l"nggl18naman
6. Bobot1000bljl 4050 em
125gram 50 - 55 em
111,5gram 4045 em
90-100gram 54 em
150 gram 1: 52,6 em
128gram 1: 46,8gram
232 em
7.
8. I Hasil
Kandunganprotein 35 - 36%
1,8tonlha 38,52%
1,0 - 1,7tonlha 39,5%
1,4 tontha 39,62% tonlha
2,053,90 42,56%
2,03,2 tontha 37,7% tontha
2,44,1
9. I Katahananhamal Tahanpenyakltkarat daun Tahanhama lalat putlhdan Tahanpenyakltkarat daun Tahanpenyakitkarat daun Tahanpenyakitkarat daun Tahanpenyakltkarat daun
penyakit karat daun (Phakospora pachirhyzi Syd) dan hama kutu hijau (veldar (Phakospora pachirhyzi Syd)
pembawa virus)
unggulSK MenteriPertanian unggulSK MenteriPertanian unggulSK MenteriPertanian unggulSK MenteriPertanian unggulSK MenterlPertanian unggulSK MenteriPertanian
I
10. Ketarangan No.181KptsfTP.240/1/1987
Dllepassebagalvarletas No.106/KptsfTP.240/311991
Dllepassebagaivarlelas No.899/KptsITP.240/11/1998No.171/KptsILB24013/2004
Dllepassebagaivarielas Dilepassebagalvarietas Dilepassebagaivarietas IN
No.1013/KptslSR.1201712008 o.2602/KptslSR.120/7/2010
Dllepassebagaivarletas