Professional Documents
Culture Documents
2. Gangguan perfusi jaringan Setelah dilakukan tindakan kepperawatan Monitor Tekanan Intra Kranial
serebral berhubungan dengan selama 2x 24 jam maka diharapkan (0406) 1. Monitor TIK klien dan respon neurologis terhadap aktivitas
pendarahan. perfusi jaringan serebral dengan kriteria: 2. Monitor suhu dan angka leukosit
040602 tekanan intrakarnial tidak ada 3. beri jarak antar tindakan keperawatan untuk meminimalkan peningkatan
dari kisaran normal TIK
040617 nilai rata-rata tekanan daran 4. kolaborasi pemberian antibiotik
tidak ada devisisi dari kisaran normal
040619 penurunan tingkat kesadaran
tidak ada 2620. Monitoring Neurologis
1. Monitor ukuran, kesimetrisan, reaksi dan bentuk pupil
2. Monitor tingkat kesadaran klien
3. Monitor tanda-tanda vital
4. Observasi kondisi fisik klien
3. Kerusakan integritas kulit Integritas kulit Perawatan luka dan pertahanan kulit
berhubungan dengan luka Clien Outcome : 1. Observasi lokasi terjadinya kerusakan integritas kulit
insisi. Integritas kulit utuh 2. Kaji faktor resiko kerusakan integritas kulit
3. Lakukan perawatan luka
4. Monitor status nutrisi
5. Atur posisi klien tiap 1 jam sekali
6. Pertahankan kebersihan alat tenun
4. Kekurangan volume cairan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 1. Awasi intake dan out put cairan.
berhubungan dengan jam, klien menunjukkan keseimbangan cairan 2. Awasi TTV, kaji membrane mukosa, turgor kulit, membrane mukosa,
perdarahan post operasi. yang adekuat, denganKH: nadi perifer dan pengisian kapiler.
Tanda-tanda vital stabil. 3. Awasi pemeriksaan laboratorium.
Mukosa lembab 4. Berikan cairan IV atau produk darah sesuai indikasi
Turgor kulit/ pengisian kapiler baik.
Haluaran urine baik.
5. Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 1. Evaluasi frekuensi pernafasan dan kedalaman.
berhubungan dengan efek jam, klien menunjukkan pola nafas yang 2. Auskultasi bunyi nafas.
anastesi. efektif. 3. Lihat kulit dan membran mukosa untuk melihat adanya sianosis.
Kriteria hasil: 4. Berikan tambahan oksigen sesuai kebutuhan.
1. volume nafas adekuat.
2. klien dapat mempertahankan pola nafas
normal dan efektif dan tidak ada tanda
hipoksia.
6. Bersihan jalan napas Setelah dilakukan tindakan kepperawatan 3140 manajemen jalan nafas
inefektif berhubungan selama 2x 24 jam maka status pernafasan: 1. Monitor status respirasi dan oksigenasi
dengan penumpukan secret. (0410) kepatenan jalan nafas dengan kriteria: 2. Buka jalan nafas dengan tehnik chin lif ataw jaw trust
041004 ferkuensi pernafasan tidak dari 3. Identifikasi kebutuhan aktual/potensial untuk memasukan alat pembuka
kisaran normal jalan nafas
041005 irama pernafasan tidak dari 4. Masukan alat oropharingeal arway (OPA)
kisaran normal Manajemen jalan nafas buatan
041007 suara nafas tambahan tidak ada 1. Menggunakan alat pelindung diri
2. Monitor suara ronkhi di jalan nafas
3. Memberikan OPA atau alat bantu gigit untuk mencegah tergigitnya
selang ET
4. Lakukan penyedotan ET jika diperlukan
3160 Penghisapan lendir pada jalan nafas
1. Monitor adanya secret
2. Aukultasi suara nafas sebelum melakukan suction
3. Informasikan kepada keluarga pasien tentang tindakan pasien
4. Biarkan pasien tersambung keventilator selama prosedur sucstion