You are on page 1of 6

GRAPHENE

Sejarah

Sejarah Grafena berawal dari keingintahuan Benjamin Collins Brodie terhadap struktur
lamilar dari reduksi grafit oksida pada akhir 1900an. Struktur grafit diketahui sama seperti
Grafena yang memiliki bentuk sarang lebah atau hexagonal pada tahun 1916 dengan
menggunakan metode difraksi. Selanjutnya diketahui bahwa struktur grafit berupa kristal
tunggal.
Namun, Grafena sendiri pertama sekali diteliti pada tahun 1947 oleh P. R, Wallace.
Awalnya Wallace hanya mengemukakan sebuah teori adanya grafene di antara grafit setelah
memahami gambar 3 dimensi dari grafit. Sejak saat itu, penelitian mengenai lapisan tunggal
dari grafit yang saat itu diasumsikan sebagai Grafena menjadi terkenal. Bahkan sejak
penemuan TEM (Transmission Electron Microscopy), gambar yang diambil oleh Ruess dan
Vogt pada tahun 1948 menunjukkan adanya lapisan tunggal Grafena.
Namun, isolasi Grafena dari grafit masih sulit ditemukan sejak tahun 1947 sampai awal
2000an. Bahkan, sebelum tahun 2004 isolasi Grafena melalui proses interkalasi senyawa grafit
masih sulit untuk dilakukan. Percobaan untuk mengisolasi Grafena pada permukaan kristal
tunggal dimulai dari awal tahun 1970an dan akhirnya diketahui bahwa ikatan antara Grafena
pada grafit berupa ikatan van der waals.
Hal tersebut akhirnya dicoba oleh Andre Geim dan Kostya Novoselov pada tahun 2004
di Universitas Manchester, Britania Raya. Pada hari jumat (umumnya di Universitas tersebut
ada kegiatan percobaan di setiap hari jumat) kedua ilmuwan tersebut mencoba melepaskan
lapisan paling atas dari bongkahan grafit dengan menggunakan selotip. Mereka menyadari
pada saat itu ada sebuah lapisan yang lebih tipis dibandingkan dengan serbuk hitam lainnya.
Beranjak dari itu, mereka mencoba memisahkan lapisan demi lapisan dengan selotip berulang
kali sehingga didapatlah ketebalan seukuran atom. Dan akhirnya mereka mampu mengisolasi
Grafena untuk pertama kalinya.

Struktur Grafena
Grafena (Graphene dalam Bahasa Inggris) merupakan alotrop karbon yang berbentuk
lembaran datar tipis di mana setiap atom karbon memiliki ikatan sp2 dan dikemas rapat dalam
bentuk kisi Kristal (kerangka heksagonal) seperti sarang lebah. Ia dapat dilihat sebagai sebuah
jaring-jaring berskala atom yang terdiri dari atom karbon beserta ikatannya. Nama Grafena
berasal dari kata Graphite dan Ene, grafit sendiri terdiri dari banyak lembaran Grafena yang
ditumpuk secara bersama. Pada tahun 2010 Andre Geim dan Konstantin Novoselov mendapat
hadiah Nobel di bidang kimia karena karyanya dalam mengembangkan Grafena 2 dimensi.
Ikatan karbon-karbon pada Grafena adalah sekitar 0,142 nm. Grafena merupakan unsur
struktur dasar dari alotrop karbon, meliputi grafit, tabung nano karbon, dan fulerena. Grafena
juga dapat dianggap sebagai molekul aromatik yang sangat besar, yang merupakan
kelompok senyawa hidrokarbon polisiklik aromatikdatar.
Gambar 1. Struktur Grafena

Sifat dan Karakteristik Grafena

Grafena adalah material yang paling tipis sekaligus yang paling kuat saat ini. Ia bersifat
elastis seperti karet dan tahan dari liquid dan gas. Karena strukturnya yang begitu rapi, ia dapat
digunakan sebagai saringan super detail, karena atom-atom besar tidak lewat diantaranya. Ini
adalah bagian dari teknologi nano.
Ia sangat baik dalam menghantarkan arus listrik, hampir sama dengan tembaga. Ia dapat
menjadi substans yang luar biasa dalam membangun processor karena ia mempunyai sifat
yang lebih baik daripada silikon. Karena strukturnya yang terdiri dari karbon saja, maka ia
dapat digunakan sebagai sensor yang sangat sensitif. Karena jika ada atom penyusup di
antaranya maka daya hantarnya bisa berkurang, hal ini dapat digunakan sebagai sensor.
Grafena sangat kuat, sehingga jika diibaratkan ada sebuah benda sebesar dan seberat
gajah ditaruh di atas sebuah pensil (maksudnya disini agar gayanya terpusat di satu titik). Lalu
kemudian digunakan untuk merobek atau mematahkan Grafena dengan ketebalan seperti
selembar kertas maka itu tidak akan cukup. Kekuatan ini setara dengan 200 kali kekuatan baja.
Hal ini pada umumnya dapat membantu di setiap bidang karena material yang sangat kuat
cenderung dibutuhkan ketahanannya.
Grafena tampak berupa material kristaline berdimensi dua pada suhu kamar
memperlihatkan struktur jaringan karbon yang benar benar teratur dalam dua dimensi yaitu
dimensi panjang dan dimensi lebar. Keteraturan yang tinggi bahkan tanpa cacat ini timbul
sebagai akibat dari ikatan antar atom karbonnya yang kuat. Unit dasar struktur ini hanya terdiri
atas enam atom karbon yang saling bergabung secara kimiawi. Jarak antar atom C nya sama
dengan 0,142 nm. Konfigurasinya menyerupai struktur sarng lebah dengan ketebalan ukuran
orde atom, dalam 1 mm grafit terdapat 3000 lapisan Grafena. Adapun sifat dan karakteristik
Grafena yang lainnya akan dijelaskan dibawah ini :
1. Memiliki transparansi sangat tinggi, hal ini disebabkan oleh dimensi Grafena yang mirip
selembar kertas dan ketebalannya yang berorde atom. Namun meskipun memiliki transparansi
yang tinggi Grafena tetap memiliki kerapatan yang cukup tinggi yaitu 0,77 mg/m2.
2. Memiliki daya tahan terhadap tekanan sebesar 42 N/m, dibandingkan dengan baja yang
memiliki kekuatan tekanan 0,25 1,2x109 N/m. Jika dianggap terdapat baja yang ketebalannya
sama dengan Grafena, maka kekuatan baja tersebut setara dengan 0,084 0,40 N/m. Sehingga
dapat dikatakan bahwa Grafena seratus kali lebih kuat dari baja.
3. Ikatan atom karbonnya sangat fleksibel yang memungkinkan jaringannya merenggang
hingga 20 % dari ukuran awal.
4. Bersifat konduktor listrik dan konduktor panas. Sifat konduktivitas listrik Grafena berasal
dari elektron ikatan phi yang terdelokalisasi disepanjang ikatan C-C dan bertindak sebagai
pembawa muatan. Grafena merupakan bahan superkonduktor, namun dapat berubah menjadi
semikonduktor dengan menambahkan dopping. Doping ini akan memutuskan ikatan phi pada
atom karbon yang bersangkutan, sehingga menurunkan konduktivitas listrik Grafena atau
membuka bandgap.
5. Tingkat resistivitasnya menuju nol.
6. Kisi kisi pada Grafena memungkinkan elektronnya untuk dapat menempuh jarak yang jauh
dalam Grafena tanpa gangguan. Pada konduktor normal, elektron biasanya mengalami
pantulan berkali kali yang dapat melemahkan daya kerja konduktor. Namun hal ini tidak
terjadi pada Grafena.
7. Elektron elektron pada Grafena berperilaku sebagai partikel cahaya, foton foton tanpa
massa yang dalam keadaan vakum dapat bergerak dengan dengan kecepatan 300.000.000 m/s.
Elektron dalam Grafena karea tidak memiliki massa dapat bergerak dengan kecepatan konstan
sebesar 1.000.000 m/s.
8. Dengan transparansi hampir 98% dan dapat menghantarkan arus listrik dengan sangat baik,
Grafena berpeluang untuk diaplikasikan pada pembuatan lapisan sentuh yang transparan, panel
listrik dan sel surya.
9. Campuran 1% Grafena dengan bahan plastik dapat membuat bahan plastik bersifat
menghantarkan panas. Resistansi plastik akan meningkat sampai 30 C bersamaan dengan
meningkatnya kekuatan mekanis. Hal ini memberi peluang untuk menghasilkan material baru
yang sangat kuat, tipis, elastis dan tembus pandang.
10. Menjelaskan beberapa fenomena fisika kuantun yang menggambarkan bagaimana sebuah
partikel kadang kadang dapat melewati sebuah penghalang yang pada keadaan normal akan
menghalangi partikel tersebut. Semakin tebal penghalang, maka semakin kecil kemungkinan
dapat melewatinya. Namun hal ini tidak berlaku pada elektron yang bergerak di dalam Grafena,
elektronnya dapat bergerak bebas layaknya tidak ada penghalang .

Gambar 2. Lapisan tipis Grafena


Performansi dan Penggunaan Grafena

Grafena memiliki mobilitas pembawa muatan yang tinggi, sehingga memiliki sifat
unggul dalam penggunaan alat elektronik. Mobilitas pembawa muatan yang tinggi membuat
Grafena memiliki konduktivitas yang tinggi. Selain itu celah pita (bandgap) yang dimiliki
Grafena sangat kecil atau mendekati nol. Oleh karena itu ada enam manfaat yang diaplikasikan
melalui isolasi Grafena itu, yaitu :
1. Energi
Grafena dapat menggantikan penggunaan grafit yang selama ini digunakan pada baterai biasa,
atau dalam penggunaan ion lithium pada baterai-baterai elektronik. Hal ini didasari atas
karakteristik perpindahan elektron yang dimiliki oleh grafena membuat proses pengisian ulang
lebih cepat dan dapat menyimpan daya lebih banyak sehingga pemakaian lebih lama. Selain
itu, dengan massanya yang sangat ringan, baterai grafena memiliki massa yang sangat ringan
dan fleksible. Sehingga penggunaan grafena dalam skala besar untuk dijadikan sebagai
material superkapasitor untuk pembangkit listrik tenaga angin dan matahari sangat efektif dan
efisien. Superkapasitor grafena dapat digunakan di kendaraan seperti pesawat terbang karena
massanya yang sangat ringan.

Gambar 3. Batre Grafena

2. Membran Penyaring
Struktur hexagonal grafena sangat efektif dalam proses penyaringan. Dapat kita bayangkan
penyaringan air kotor melalui grafena sehingga didapatkan air jernih. Membran grafena oksida
sangat efektif untuk dijadikan filter khususnya untuk cairan dan gas. Membran berbahan dasar
grafena oksida sangat efektif memisahkan pelarut organik dari air dan mampu melepaskan air
dari campuran gas. Menariknya, grafena oksida juga telah terbukti untuk mencegah helium
yang merupakan gas yang paling sulit untuk ditahan.

3. Komposit dan Pelapisan


Material grafena merupakan material yang lebih kuat daripada besi untuk sifat-sifat
konduktivitas, keringanan, fleksibilitas dan kekuatan mekanisnya. Oleh karenanya, grafena
juga efektif untuk digunakan sebagai komposit dan pelapis. Komposit yang dihasilkan akan
lebih kuat baik ketika grafena dijadikan matrix ataupun sebagia pengisi. Dalam hal pelapisan,
grafena yang dikombinasikan dengan cat menghasilkan pelapisan menggunakan grafena
sehingga material yang dilapisinya dapat tahan air termasuk juga tahan berbagai jenis kondisi
cuaca.

4. Biomedis
Dengan ukuran yang sangat kecil, grafena dapat dijadikan sebagai material pengantar obat-
obatan ke dalam tubuh. Permukaan grafena yang datar sangat mudah untuk difungsikan dan
direkayasa dari sifat hidrophobia menjadi hidrofilik sehingga sangat efektif menjadi zat
pengantar obat-obatan. Penggunaan grafena yang tersusun atas unsur organik berupa karbon
dapat direkayasa dalam penggunaan rekayasa jaringan tubuh dan agen biologis khususnya
untuk anti-mikroba.

5. Alat Pendeteksi
Dengan konduktivitas yang lebih tinggi dari besi, grafena merupakan material yang ideal untuk
fabrikasi sensor. Ultra-senstive sensor yang dibuat dari grafena dapat mendeteksi partikel-
partikel berbahaya dengan hitungan menit. Grafena juga memiliki dapat mendeteksi hal-hal
dalam skala molekuler karena struktur hexagonalnya. Selain itu, grafena juga dapat dijadikan
sebagai indikator adanya perubahan kondisi pada suatu makanan dalam kotak akibat adanya
pembusukan.

6. Elektronika
Teknologi Transistor dan Touch-Screen dapat dikembangkan dengan menggantikan bahan
silikon ke grafena. Perpindahan elektron yang lebih tinggi dibandingkan silikon meskipun
berada pada satu golongan membuat performa alat-alat elektronik, smartphone dan computer
tablet menjadi lebih cepat. Transistor yang digunakan akan berukuran sangat kecil sehingga
performanya pada rangkaian-rangkaian elektronik sangat cepat. Grafena juga efektif untuk
digunakan sebagai bahan semikonduktor untuk menggantikan beberapa material mahal yang
digunakan untuk membuat sebuah prosesor komputer.

James Christianto
155060300111006
Referensi

1. http://www.hulupemikiran.com/2016/10/material-graphene-sejarah-dan-manfaatnya.html
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Grafena
3. http://wiryawangpblog.blogspot.co.id/2015/10/grafena-susunan-karbon-2-dimensi.html
4. http://masudahkusuma.blogspot.co.id/2015/08/grafena.html
5. http://amateur-physics.blogspot.co.id/2010/12/graphene-material-baru-yang-luar-
biasa.html
6. https://www.slideshare.net/wuryantopujis/present-graphene
7. https://hirekija.blogspot.co.id/2016/04/graphene-material-serba-guna.html

You might also like