You are on page 1of 12

RESUME

PERMINTAAN AKAN JASA AUDIT DAN JASA ASSURANCE


(untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Auditing I)

Dosen Pembimbing:

Robertus Ary Novianto, S.E., M.M., Ak.

Disusun Oleh:

Fachri Zulfan 0115101325

Tia Chintya Tambunan 0115101094

Peby Rhamdani 0115101478

Herdian Kusumah 0115101499

Hendrikus Rianto 0115101457

Kelas : I

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai macam
nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik
kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-
cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta teman-teman
sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moril maupun materil, sehingga makalah ini
terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Kami menyadari sekali, didalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi
tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian, yang
kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan
saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-makalah kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa yang
kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin
mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari makalah yang membahas
tentang Permintaan Akan Jasa Audit dan Jasa Assurance Lainnya ini sebagai tambahan
dalam menambah referensi yang telah ada.

Bandung, 10 September 2017

Penyusun

i
Daftar Isi
BAB 1 ............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
1.3 Tujuan............................................................................................................................... 1
BAB 2 ............................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 2
2.1 Auditing dan Akuntansi ........................................................................................................ 2
2.2 Jasa Assurance....................................................................................................................... 3
2.3 Jenis Audit ............................................................................................................................. 5
2.3 Jenis Auditor ......................................................................................................................... 5
BAB 3 ............................................................................................................................................. 8
PENUTUP....................................................................................................................................... 8
Kesimpulan.................................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 9

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan
publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak memihak terhadap informasi
yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan ( Mulyadi dan puradiredja,
1998 : 3 ). Profesi akuntan public bertanggung jawab untuk menaikkan tingkat keandalan laporan
keuangan perusahaan, sehingga masyarakt memperoleh informasi keuangan yang andal sebagai
dasar pengambilan keputusan. Guna menunjang profesionalismenya sebagai akuntan public
maka auditor dalam melaksanakan tugas auditing harus berpedoman pada standar audit yang
ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia ( IAI ) yakni standar umum, standar pekerjaan
lapangan dan standar pelaporan. Standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan mengatur
auditor dalam hal pengumpulan data dan kegiatan lainnya yang dilaksanakan selama melakukan
audit serta mewajibkan auditor untuk menyusun suatu laporan keuangan yang diauditnya secara
keseluruhan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa perbedaan Auditing dan Akuntansi?
2. Berapa Jenis Auditing?

1.3 Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah yang diuraikan diatas bahwa resume ini akan menjelaskan
perbedaan Auditing dan Akuntansi serta bagaimana siklus nya. Lalu akan dijelaskan jenis
auditing yang akan di evaluasi oleh auditor

1
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Auditing dan Akuntansi


Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan
dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi dan kriteria yang telah ditetapkan. Auditing
harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan memiliki sifat independen.

Akuntansi adalah pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran peristiwa-peristiwa


ekonomi dengan cara yang logis yang bertujuan menyediakan informasi keuangan untuk
mengambil keputusan. Untuk melakukan audit harus tersedia informasi dalam bentuk yang dapat
diverifikasi dan beberapa standar yang dapat digunakan auditor untuk mengevaluasi informasi
tersebut yang dapat dan memang memiliki banyak bentuk.

Ketika mengaudit data akuntansi, auditor berfokus untuk memeriksa apakah informasi yang
tercatat mencerminkan dengan benar peristiwa ekonomi yang terjadi sepanjang periode
akuntansi. Karena GAAP menjadi dasar dalam kritera mengevaluasi informasi akuntansi, maka
auditor harus memahami GAAP. Auditor juga harus memiliki keahlian dalam mengumpulkan
dan menginterprestasikan bukti audit.

Peran auditor dalam masyarakat, dan bagaimana tanggung jawab auditor makin meningkat
hingga mencakup pelaporan mengenai efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan
perusahaan terbuka.

Bukti (evidence) adalah setiap informasi yang digunakan auditor untuk menentukan apakah
informasi yang diaudit dinyatakan sesuai dangan kriteria yang telah ditetapkan.

Bukti memiliki banyak bentuk yang berbeda, termasuk:

1. Kesaksian lisan pihak yang diaudit (klien)

2. Komunikasi terulis dengan pihak luar

3. Observasi oleh auditor

4. Data elektronik dan data lain tentang transaksi

Untuk memenuhi tujuan audit,auditor harus memperoleh bukti dengan kualitas dan jumlah
yang mencukupi. Auditor harus menentukan jenis dan jumlah bukti yang diperlukan serta
mengevaluasi apakah informasi itu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

2
Untuk memenuhi tujuan audit, auditor harus memperoleh bukti dengan kualitas dan jumlah
yang mencukupi. Auditor harus menentukan jenis dan jumlah bukti yang diperlukan serta
mengevaluasi apakah informasi itu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Auditor harus memiliki sikap mental independen, Kompetensi auditor tidak akan nilainya jika
mereka tidak independen dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti.

Pendapat auditor:

1) Wajar tanpa pengecualian


2) Wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas
3) Wajar dengan pengecualian
4) Tidak wajar
5) Tidak memberikan pendapat

Untuk mengilustrasikan kebutuhan akan auditing, mari pertimbangkan keputusan seorang


pejabat bank dalam memberikan pinjaman kepada suatu perusahaan. Keputusan ini akan
didasarkan pada faktor-faktor seperti hubungan keuangan sebelumnya dengan perusahaan itu
serta kondisi keuangan perusahaan itu seperti yang dicerminkan dalam laporan keuangannya.

Jika jadi memeberikan pinjaman, bank itu akan mengenakan suku bunga yang terutama
ditentukan oleh tiga faktor:

1) Suku bunga bebas risiko. Suku bunga ini mendekati suku bunga yang dapat diperoleh
bank dengan berinvestasi dalam surat utang negara selama jangka waktu yang sama
dengan pinjaman usaha tersebut
2) Risiko bisnis bagi nasabah. Risiko ini mencerminkan kemungkinan bahwa perusahaan
tidak sanggup melunasi pinjamannya karena kondisi ekonomi atau bisnis, seperti resesi,
keputusan manajemen yang buruk atau persaingan tidak terduga dalam industri yang
digelutinya.
3) Risiko informasi. Risiko ini mencerminkan kemungkinan bahwa informasi yang
melandasi keputusan risiko bisnis ternyata tidak akurat. Penyebab risiko informasi ini
kemungkinan adalah tidak akuratnya laporan keuangan.

2.2 Jasa Assurance


Jasa Assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan kualitas
informasi bagi para pengambil keputusan.

a) Jasa Atestasi adalah jenis jasa ssurance dimana KAP mengeluarkan laporan tentang
suatu permasalahan atau asersi yang disiapkan pihak lain. Jasa atestasi dibagi menjadi
lima kategori

Audit atas laporan keuangan historis

3
Audit atas pengendalian internal atas pelaporan keuangan
Review laporan keuangan hisoris
Jasa atestasi mengenai teknologi informasi
Jasa atestasi lain yang dapat diterapkan pada berbagai permasalahan
b) Jasa Assurance Lainnya

Kebanyakan layanan jaminan lainnya tidak memenuhi definisi formal jasa atestasi.
Persyaratan KAP ke layanan jaminan lain:

1. KAP harus mandiri.

2. KAP harus memberikan jaminan.

3. KAP tidak diharuskan untuk memberikan laporan tertulis.

Komite Elliott telah dibebankan dengan meneliti dan mengembangkan pelayanan peluang
jaminan bagi KAP untuk memberikan kepada nasabah bisnis dan individu yang
membutuhkan informasi yang relevan dan dapat diandalkan untuk pengambilan
keputusan baru kritis.

Contoh Jasa Assurance Lain

1. Kontrol atas dan risiko yang berkaitan dengan investasi, termasuk kebijakan yang terkait
dengan derivatif, melibatkan penilaian proses dalam praktek-praktek investasi perusahaan
untuk mengidentifikasi risiko dan untuk menentukan efektivitas proses-proses tersebut.
2. Mystery shopping, melibatkan melakukan belanja anonim untuk menilai tenaga penjual
yang transaksi dengan pelanggan dan prosedur yang mereka ikuti.
3. Menilai risiko akumulasi, distribusi, dan penyimpanan informasi digital, melibatkan
resiko keamanan menilai dan terkait kontrol atas data dan informasi lainnya disimpan
secara elektronik, termasuk kecukupan cadangan penyimpanan dan off-site.
4. Penilaian Resiko tindakan Fraud dan ilegal, meliputi pengembangan profil resiko fraud
dan menilai kecukupan sistem dan kebijakan perusahaan dalam mencegah dan
mendeteksi fraud dan tindakan-tindakan ilegal.
5. Kepatuhan terhadap kebijakan perdagangan dan prosedur, melibatkan memeriksa
transaksi antara mitra dagang untuk memastikan bahwa transaksi sesuai dengan
perjanjian, mengidentifikasi dalam perjanjian.
6. Kepatuhan terhadap perjanjian royalti hiburan, melibatkan menilai apakah royalti
dibayarkan kepada seniman, penulis, dan lain-lain sesuai dengan perjanjian royalty
7. Sertifikasi ISO 9000, melibatkan sertifikasi kepatuhan perusahaan ISO 9000 standar
kualitas kontrol, yang membantu memastikan produk perusahaan berkualitas tinggi
8. Lingkungan audit, melibatkan menilai apakah kebijakan perusahaan dan praktek
memastikan kepatuhan perusahaan dengan standar lingkungan dan hukum,

c) Jasa-Jasa Non Assurance Yang Diberikan Akuntan Publik

4
Kantor Akuntan Publik melakukan berbagai layanan lain yang umumnya berada di luar cakupan
layanan jaminan. Contoh spesifik jasa non assurance dari KAP adalah menyediakan termasuk
jasa akuntansi dan pembukuan, jasa perpajakan, dan jasa konsultasi manajemen.

2.3 Jenis Audit


Akuntan publik melakukan tiga jenis utama aktivitas audit berikut ini :

1. Audit operasional , mengevaluasi efisiensi dan efektifitas setiap bagian dari prosedur
dan metode operasi organisasi. Pada akhir audit operasionaln, manajemen biasanya
mengharapkan saran-saran untuk memperbaiki operasi. Sebagai Contoh, auditor mungkin
mengevaluasi efisiensi dan akurasi pemrosesan transaksi penggajian dengan sisitem
komputer yang baru dipasang. Contoh lainnya, di mana kebanyakan akuntan merasa
kurang menguasai bidang ini, adalah mengevaluasi efisiensi, akurasi, dan kepuasan
pelanggan atas pemrosesan pendistribusian surat dan paket oleh perusahaan semacam
federal express.
2. Audit ketaatan ( kompliance audit) dilaksanakan untuk menentukan apakah pihak yang
diaudit telah mengikuti prosedur, aturan, atau ketentuan tertentu yang ditetapkan oleh
otoritas yang lebih tinggi.
Contohnya :
Menentukan apakah personel akuntansi mengikuti prosedur yang digariskan oleh
pengawas perusahaan.
Telaah tarif upah untuk melihat ketaatan dengan ketentuan upah minimum
Memeriksa perjanjian kontraktual dengan bankir dan pemberi pinjaman lainnya untuk
memastikan bahwa perusahaan menaati persyaratan-persyaratan hukum.
3. Audit laporan keuangan (financial statement audit) dilakukan untuk menentukan
apakah laporan keuangan (informasi yang diverifikasi) telah dinyatakan sesuai dengan
kriteria tertentu. Kriteria yang berlaku adalah prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum (GAAP), walaupun auditor mungkin saja melakukan audit atas laporan keuangan
yang disusun dengan menggunakan akuntansi dasar kas atau beberapa dasar lainnya yang
cocok untuk organisasi tersebut. Contoh: Audit Tahunan laporan keuangan perusahaan
Boing, Informasi yang telah disetujui adalah laporan keuangan Boeing; Didirikan Kriteria
umum prinsip-prinsip akuntansi, Tersedia Dokumen Bukti, catatan, dan sumber-sumber
di luar bukti.

2.3 Jenis Auditor


Ada beberapa jenis auditor diantaranya:

1. Kantor akuntan publik


Kantor akuntan publik bertanggung jawab mengaudit laporan keuangan historis yang
dipublikasikan oleh semua perusahaan terbuka, kebanyakan perusahan lain yang
besar,dan banyak perusahaan serta organisasi nonkomersial yang lebih kecil.

5
2. Auditor internal pemerintah
Auditor internal pemerintah adalah auditor yang bekerja untuk badan pengawasan
keuangan dan pembangunan (BPKP), guna melayani kebutuhan pemerintah.

3. Auditor badan pemeriksaan keuangan.


Auditor badan pemeriksaan keuangan adalah auditor yang bekerja untuk badan pemeriksa
keuangan (BPK) Republik indonesia,badan yang didirikan berdasarkan konstitusi
indonesia.
4. Auditor pajak
Auditor pajak ini bertanggung jawab untuk memberlakukan peraturan pajak. Salah satu
tanggung jawab dirjen pajak adalah mengaudit SPT wajib pajak untuk menentukan
apakah SPT itu mematuhi peraturan pajak yang berlaku. Audit ini murni bersifat
ketaatan. Audit yang melakukan pemeriksaan ini disebut auditor pajak.

5. Auditor internal
Auditor internal dipekerjakan oleh perusahaan untuk melakukan audit bagi manajemen,
sama seperti BPK mengaudit untuk DPR. Tanggung jawab auditor internal sangat
beragam, tergantung dari yang mempekerjakan mereka. Ada staf audit internal yang
hanya terdiri dari satu atau dua karyawan yang melakukan audit ketaatan secara rinci.

6. Akuntan Public Bersertifikat (CPA)


Pemakaian gelar certified public accounting (CPA) diatur oleh hukum Negara bagian
melalui departemen pemberi lisensi disetiap Negara bagian. Dalam setiap Negara bagian,
peraturan untuk mempertahankan lisensi demi berpraktiksetelah gelar itu diperoleh untuk
pertama kalinya. Sebagian besar professional muda yang ingin menjadi CPA memulai
karir mereka dengan bekerja pada sebuah KAP. Setelah menjadi CPA, banyak yang
meninggalkan KAP asalnya dan bekerja di lingkungan industry, pemerintahan, atau
pendidikan.

Persyaratan Menjadi Akuntan Publik (CPA):

Persyaratan Pendidikan

Lulus sarjana akuntansi atau sarjana ekonomi bidang akuntansi dan sudah mendapatkan
nomor register Negara bidang akuntan.

Persyaratan Ujian Sertifikasi Akuntan Publik

Lulus ujian sertifikasi akuntan public yang terdiri dari empat ujian yakni: Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan; Lingkungan Bisnis, Hukum Komersial dan Perpajakan; Auditing
dan Assurance; dan Akuntansi Manajemen, Manajemen Keuangan dan System Informasi

6
Persyaratan Pengalaman

Bervariasi dari pengalaman audit tidak sampai 2 tahun.beberapa negara bagian


mengharuskan memiliki pengalaman kerja dilembaga pemerintah atau auditing internal.

PERTANYAAN:
1. Apa dampak bila perusahaan tersebut laporan keuangannya dinyatakan oleh auditor
eksternal tidak wajar dan tidak memberikan pendapat? (Hendrikus Rianto
0115101457)
2. Jika pihak yang akan di audit tidak koperatif dalam memberikan informasi mengenai
laporan keuangan perusahaannya, maka apa yang akan di lakukan oleh Auditor? (Fachri
Zulfan 0115101325)
3. Bila terjadi kesalahan dalam mengaudit sebuah perusahaan, maka sanksi apa yang akan
di berikan kepada auditor tersebut? (Herdian Kusumah 0115101499)
4. Jelaskan hubungan antara jasa audit, jasa atestasi, dan jasa assurance, serta berikan
contoh masing masing ! ( Peby Rhamdani 0115101478)
5. Apakah ada batasan akuntan public dalam memeriksa suatu informasi diperusahaan? (Tia
Chintya Tambunan 0115101094)

7
BAB 3

PENUTUP
Kesimpulan
Audit memiliki arti penting karena mengurangi risiko informasi yang menurunkan biaya
perolehan modal. Laporan audit adalah sebuah bentuk pengomunikasian temuan-temuan audit
kepada pihak yang berkepentingan.

Ada 3 jenis auditor:

Audit internal
Audit badan akuntabilitas pemerintah
Audit eksternal

8
DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin, Randal J.Elder, and Mark S. Beasley. Auditing & Jasa Assurance (Pendekatan
Terintegrasi). Edisi Kelimabelas, Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2015

You might also like