Professional Documents
Culture Documents
KELURAHAN BRINGIN
KECAMATAN NGALIYAN
SEMARANG BARAT
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK III
MIMIN AGUS S
MUHAMMAD EDY P
MOHAMAD HUSAIN
MUHAMMAD SHOLIKUL F
NASMAWATI
NIHLAH
NOOR INDRI UTAMI
NURLINA
NURNAMIRA
RAFIKA HARIANTI
TYAS ADI CHANDRA
Assalamuallaikum Wr. Wb
Segala puji dan syukur penulis tujukan kepada Allah SWT atas segala rahmat nikmat dan karunianya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang bejudul
1. Seluruh dosen program profesi ners STIKES Widya Husada selaku dosen pembimbing dalam
pembuatan makalah ini
2. Untuk teman-teman anggota kelompok yang telah bekerjasama dalam pembuatan makalah ini
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan, baik dalam
penyajian maupun materi yang dibahas. Oleh karena itu dengan kesadaran hati penulis menerima saran
dan kritik yang diberikan.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat disetujui dan nantinya dapat berguna bagi
semua pihak yang berkepentingan. Dan semoga dorongan, saran dan bantuan yang telah diberikan
kepada penulis dengan ikhlas mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan
a. Latar belakang .
b. Tujuan .
c. Manfaat laporan
Data demografi..
Hasil angket Data umum
Masalah kesehatan Hipertensi..
Masalah kesehatan Nyeri sendi
Masalah kesehatan ISPA..
Analisa data..
diagnosa keperawatan ..
Prioritas masalah kesehatan..
Rencana keperawatan....
Planning Of Action
Implementasi.
Evaluasi.
Rencana Tindak Lanjut.
LAMPIRAN.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat merupakan sekumpulan manusia yang saling bergaul, berinteraksi menurut
suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh rasa identitas bersama.
Manusia sebagai suatu sistem sosial menunjukkan bahwa semua orang bersatu untuk saling
melindungi dalam kepentingan bersama dan berfungsi sebagai satu kesatuan dan secara terus
menerus mengadakan hubungan (interaksi) kepada sistem yang lebih besar dengan demikian
apabila terdapat masalah kesehatan dalam suatu masyarakat akan saling mempengaruhi dan dapat
menurunkan derajat kesehatan nasional.
Masalah kesehatan masyarakat terjadi tidak terlepas dari faktor-faktor lingkungan dimana
masyarakat tersebut berada. Perilaku masyarakat yang merugikan ataupun gaya hidup yang dapat
merusak tatanan masyarakat dalam bidang kesehatan, dapat pula bermula dari perilaku individu,
keluarga ataupun perilaku-perilaku kelompok masyarakat dalam banyak hal, ketersediaan dan
keterjangkauan fasilitas kesehatan juga dapat mempengaruhi masalah kesehatan pada masyarakat.
Dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal maka dibutuhkan
perawatan kesehatan masyarakat, dimana perawatan kesehatan masyarakat itu sendiri adalah bidang
keperawatan yang merupakan perpaduan antara kesehatan masyarakat dan perawatan yang
didukung peran serta masyarakat dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh,
melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal
sehingga mandiri dalam upaya kesehatan.
Di Wilayah RW 4 terdapat KK, Kondisi lingkungan di RW IV merupakan daerah
pemukiman dan merupakan daerah pegunungan. Masalah keperawatan yang diperoleh di wilayah
RW IV Kelurahan Bringin Ngaliyan adalah DHF, Thypoid, dan, ISPA
Untuk melaksanakan tugas tersebut dibutuhkan seorang perawat yang kompeten dalam
memberikan asuhan keperawatan komunitas, untuk mendapatkan hasil yang optimal dibutuhkan
pengalaman selain pengetahuan. Salah satu cara memperoleh pengalaman adalah melalui praktik
stase keperawatan komunitas RW IV Kelurahan Bringin, Kecamatan Ngaliyan Semarang Barat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga tercapai derajat kesehatan
yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan sesuai dengan kapasitas yang mereka
miliki, terutama di RW IV Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan kegiatan praktek keperawatan komunitas, tujuan yang ingin dicapai adalah :
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan
b. Menetapkan masalah dan merumuskan alternatif pemecahan masalah
c. Menanggulangi masalah keperawatan dan penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan
masalah keperawatan.
d. Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan self care
individu dan keluarga.
e. Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan pada masyarakat
f. Tertanganinya kelompok-kelompok resiko tinggi yang rawan terhadap masalah kesehatan.
C. Manfaat Laporan
Laporan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Masyarakat RW IV
Memberikan gambaran demografi, jumlah populasi penduduk, kesehatan lingkungan
perumahan, pendidikan, keselamatan dan permasalahan kesehatan yang ada serta pelayanan
sosial yang ada / kegiatan sosial kemasyarakatan.
2. Puskesmas
Memberikan gambaran tentang status kesehatan dan kegiatan-kegiatan kesehatan serta
sosial kemasyarakatan yang ada di masyarakat RW IV.
3. Mahasiswa / Penyusun
Menambah pengetahuan dan pengalaman secara langsung dalam memberikan asuhan
keparawatan individu, keluarga, kelompok dan komunitas khususnya di RW IV Kelurahan
Bringin Kecamatan Ngaliyan.
BAB II
Menurut WHO (1959) menjelaskan bahwa keperawatan komunitas adalah bidang keperawatan
khusu yang merupakan gabunga dari keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat, serta
bantuan social yang merupakan bagian dari program kesehatan secara keseluruhan guna untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit,
serta bahaya yang lebih besar lagi yang ditujukan kepada individu, keluarga, yang memiliki masalah
dimana hal ini dapat mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
1) Tingkat individu
Pada tingkatan individu, perawat memberikan asuhan keperawatan kepada individu yang
memiliki masalah kesehatan tertentu (nyeri sendi, ISPA, hipertensi) yang biasanya dijumpai di
poliklinik, puskesmas dengan sasaran, pusat perhatian pada masalah kesehatan serta pemecahan
masalah kesehatan individu.
2) Tingkat keluarga
Sasaran kegiatan pada tingkat keluarga ini adalah dimana anggota keluarga yang memiliki
masalah kesehatan dirawat sebagai bagian dari keluarga yaitu dengan mengenal masalah
kesehatan, memberikan perawatan pada anggota keluarga, serta menciptakan lingkungan untuk
meningkatkan kesehatan keluarga.
1) Promotif
Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok serta
masyarakat dalam kegiatan pendidikan kesehatan atau penyuluhan kesehatan
2) Preventif
Upaya ini dilakukan untuk mencegah terjadinya suatu enyakit serta gangguan kesehatan pada
setiap individu, keluarga dan kelompok melalui kegiatan atau program kesehatan dan juga
pemeriksaan berkala.
3) Kuratif
Upaya ini dilakukan dengan pengobatan untuk anggota keluarga yang sakit atau yang sedang
mengalami gangguan kesehatan, yaitu dengan kegiatan perawatan orang sakit di rumah sebagai
tindak lanjut dari puskesmas atau rumah sakit.
4) Rehabilitatif
Upaya ini dilakukan dengan tujuan untuk pemulihan terhadap individu ataupun kelompok-
kelompok yang menderita penyakit tertentu.
5) Resosialitatif
Ruang lingkup masalah penelitian keperawatan komunitas ialah mengkaji tentang kondisi
kesehatan dari suatu masyarakat yang meliputi pemeliharaan kesehatan di masyarakat, peran
serta masyarakat dalam kesehatan, peningkatan kesehatan lingkungan, pendekatan multisektoral
serta pengembangan penggunaan teknologi yang tepat untuk masyarakat. Ruang lingkupnya
perawatan komunitas antara lain sebagai berikut :
TINJAUAN KASUS
A. DATA UMUM
1. DATA DEMOGRAFI
a. Batas wilayah RT
Utara : jalan raya
Selatan : rw 5
Barat : rw 1 dan rw 2
Timur : masjid
b. Kondisi pemukiman
Kondisi pemukiman RW 04 kelurahan bringin kecamatan ngaliyan tenang dan berada
di pinggir jalan raya, dengan 407 KK.
c. Jalan menuju ke area pemukiman
Jarak menuju area pemukiman RW 4 Sangat dekat dari jalan raya, RW 4 berada di
pinggir jalan raya ngaliyan-jrakah semarang. Akses menuju daerah RW 4 sangat mudah,
rw 4 sangat mudah dijangkau dengan berjalan kaki, naik kendaraan pribadi, dan naik
kendaraan umum.
d. Kondisi lingkungan daerah pemukiman
Rata-rata rumah/ pemukiman warga rw 4 sudah permanen dan terbuat dari tembok,
mayoritas rumah yang ditempati warga rw 4 adalah milik sendiri statusnya. Jalan
menuju rw 4 semuanya sudah berupa aspal. Kebiasaan membunag sampah di tempat
yang sudah disediakan jarang dilakukan oleh warga rw 4 kebanyakan mereka
membuang sampah di sembarang tempat.
e. Jarak antar rumah
Di RW 04 kelurahan bringin, untuk jarak antara rumah satu dengan rumah yang lainnya
berdekatan. Jarak 10 meter. Ada juga yang jaraknya hanya berbatasan dengan tembok.
f. Kondisi perumahan warga
Di \ RW 04 kelurahan beringin, sebagian besar rumah masih terbuat dari tembok, dan
sudah tembok. Jarak antara satu rumah dengan rumah yang lain sangat berdekatan (di
are perumahan) kebiasaan membuang sampah di tempatnya masih jarang dilakukan.
HASIL ANGKET
I. DATA UMUM
Wawancara
Menurut ketua RW 04 kelurahan bringin dir w 4 terdapat 12 RT dan 407 KK. Berdasarkan
pengumpulan data dari kelompok terhadap jumlah KK RW 04 terdapat 407 KK.
Beberapa warga menyatakan sebagian besar berpendidikan SMA.
1.1 Proporsi warga berdasarkan umur di RW 04 Kelurahan Bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan
juli 2013.
Diagram 1.1 : Proporsi warga berdasarkan umur di RT 03 RW 04 Kelurahan Bringin Kecamatan
Ngaliyan pada bulan Juni 2013.
50%
Chart Title
40%
30%
jumlah
20% n= 407
10%
0%
0-5 thn 6-12 thn 13-21 thn 22-50 thn >50 thn
Berdasarkan Diagram 1.1 diketahui jumlah warga yang berumur 0-5 tahun adalah 3%
(4 orang), 6-12 tahun adalah 13% (18 orang), 13-21 tahun adalah 14% (19 orang), 22-50 tahun
adalah 46% ( 61 orang) dan >50 tahun adalah 20% ( 27orang) .
1.2 Proporsi warga berdasarkan jenis kelamin di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada
bulan Juni 2013.
Diagram 1.2 : Proporsi warga berdasarkan jenis kelamin di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan
ngaliyan pada bulan Juni 2013.
49%
51% laki-laki
perempuan N = 407
Berdasarkan Diagram 1.2 diketahui jumlah laki-laki adalah 49 % ( 66 orang) dan jumlah
perempuan adalah 51 % (68 orang) .
1.3 Proporsi warga berdasarkan pendidikan di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada
bulan Juni 2013.
Diagram 1.3 : Proporsi warga berdasarkan pendidikan di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan
ngaliyan pada bulan Juni 2013.
3% 0%
9%
35% Tidak sekolah
SD
N: 34
SMP
SMA
53%
Kuliah
n=34
1.4 Proporsi warga berdasarkan pekerjaan di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada
bulan Juni 2013.
Diagram 1.4 : Proporsi warga berdasarkan pekerjaan di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan
ngaliyan pada bulan Juni 2013.
0% N = 407
14% petani
29% buruh
57%
swasta
PNS
Berdasarkan Diagram 1.4 diketahui yang bekerja sebagai petani sebanyak 57 % ( 25 KK) ,
buruh sebanyak 29% ( 13 KK ) , swasta 14 %( 6 KK) dan PNS 0 %.
1.5 Proporsi warga berdasarkan agama di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan
Juni 2013.
Warga RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013 semua beragama
Islam.
II. MASALAH KESEHATAN
2.1 Hipertensi (Darah Tinggi)
2.1.1 Epidemiologi
Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan tokoh masyarakat, kader kesehatan, dan warga
yang dilakukan secara door to door banyak warga yang mengatakan tekanan darahnya
tinggi.
Menurut warga mereka belum mengetahui cara diit yang benar untuk penderita
hipertensi.
Data Objektif :
Pada saat dilakukan pengukuran tekanan darah didapatkan data bahwa warga
yang Memiliki tekanan darah 140/100 mmHg ada 20 orang, dan warga mengeluh
tengkuk pegal, dan kepala pusing.
N= 34 kk
44%
ya
56%
tidak
tidak
Diagram 2.1.2.1 : Proporsi anggota keluarga yang sering makan makanan asin di
RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan
Juni 2013.
31%
N = 407 kk
69%
ya
tidak
30%
ya N = 407
70% tidak kk
44%
ya
56%
tidak N = 407 kk
41%
ya
59%
N= 34 kk
47%
N = 407 kk
ya
53%
tidak
24%
N = 407 kk
ya
76% tidak
Berdasarkan Diagram 2.1.2.6 diketahui anggota keluarga yang sering melakukan
olah raga 1 minggu sekali 24% (8 anggota keluarga) dan yang tidak 76% (26
anggota keluarga).
24% N = 407 kk
76% ya
tidak
Diagram 2.1.2.8 : Proporsi anggota keluarga yang sering terbiasa masakan asin
di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan
Juni 2013.
41%
59%
ya
N= 34 kk
15% N= 34 kk
ya
85% tidak
N=34 kk
12%
9%
29% timun
daging
41% asin
9% kolesterol
dll anggota keluarga yang mengetahui
Berdasarkan Diagram 2.1.3.1.2 diketahui
pencegahan hipertensi dengan mengkonsumsi timun sebanyak 12% (4KK) tidak
mengkonsumsi daging 9% ( 3 kk), mengurangi asin 41 % ( 14 kk) mengurangi
kolesterol 9% ( 3 kk) dan lain lain 29% ( 10 kk).
N=34 kk
41% timun
44%
asin
Berdasarkan Diagram 2.1.3.1.3 diketahui anggota keluarga yang melakukan
pencegahan dengan mengkonsumsi timun 44 % (15 anggota keluarga),
mengurangi asin 9 % ( 3 kk), tidak mengkonsumsi daging 6%
( 2 kk) dan tidak tahu `41% ( 14 kk)
2.1.3.1.4 Proporsi Anggota keluarga yang mengetahui tanda dan gejala hipertensi di
RW 04 Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.1.3.1.4 : Proporsi anggota keluarga yang mengetahui tanda
dan gejala hipertensi di RW 04 Kelurahan bringin
Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013.
17%
pusing
9% N=34 kk
tengkuk pegel
62%
semutan
12%
dan lain lain
38%
timun
50% N=34 kk
obat warung
12% dll
38%
ya N=34 kk
62%
tidak
N=34 kk
24%
ya
76% tidak
18%
ya N=34 kk
tidak
82%
44% N=34 kk
penyuluh
56%
media
11%
N=19 kk
setuju
44% N= 34 kk
ya
56%
tidak
47% N=34 kk
ya
53%
tidak
41%
ya
N=34 kk
9%
ada N=34 kk
tidak
91%
Berdasarkan Diagram 2.2.1.1 diketahui warga yang sering mengalami nyeri
sendi 91 % (31 KK) dan yang tidak sering mengalami nyeri sendi ada 9 % (3
KK)
2.2.1.2 Proporsi Anggota keluarga yang meninggal karena nyeri sendi di RW 04
Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013, tidak ada yang
meninggal dari 31 KK.
29%
ya
N=34 kk
71% tidak
68% tidak
N= 34 kk
85%
ya
tidak
15%
ya N= 34 kk
85% tidak
Berdasarkan Diagram 2.2.2.4 diketahui anggota keluarga yang mengkonsumsi
susu 85 % (29 KK) dan yang tidak mengkonsumsi susu 15% (5 KK)
2.2.2.5 Proporsi Anggota keluarga yang mengkonsumsi minuman lain ( kopi, teh ) di
RW 04 Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.2.2.5 : Proporsi warga yang sering mengkonsumsi minuman lain (
kopi, teh ) di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan
ngaliyan pada bulan Juni 2013.
24%
N= 34 kk
ya
76% tidak
6% 0% daging
12%
35% makanan
kaleng
kacang
47%
N= 34 kk
2.2.2.7 Proporsi pendapat Anggota keluarga mengenai penanganan sakit pada sendi
di RW 04 Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.2.2.7 : Proporsi pendapat Anggota keluarga mengenai penanganan
sakit pada sendi di RW 04 Kelurahan Bringin Kecamatan
Ngaliyan pada bulan Juni 2013
.
6%
9% tidak penting
12%
14%
cukup penting
penting
N= 34 kk
59% sangat penting
penting sekali
3% 6% rumah sakit
12%
balai
pengobatan
32% 47% N= 34 kk
puskesmas
Pustu
2.2.3.1.2 Proporsi pengetahuan warga tentang tanda gejala dari sakit pada
sendi di RW 04 Kelarga kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan
pada bulan Juni 2013
6%
sakit pada sendi
23%
bengkak N= 34 kk
53%
kesemutan
18% kaku
susah gerak
0%
lain - lain
N= 34 kk
kompres dengan air
hangat
6% 15% 17% ke balai pengobatan
3%
lain - lain
3%
41%
ya
59%
tidak N= 34 kk
47% N= 34 kk
53% tahu
tidak tau
Berdasarkan Diagram 2.2.3.1.7 diketahui Anggota keluarga tentang pengetahuan
pencegahan sakit pada sendi diantaranya anggota keluarga yang berpendapat
bagus tentang pencegahan penyakit pada sendi sebanyak 53 % ( 18 KK),dan
anggota keluarga yang berpendapat tahu pencegahan sakit pada sendi sebanyak
47 % ( 16 KK)
2.2.3.2 Enabling
2.2.3.2.1 Proporsi pengetahuan Anggota keluarga dalam upaya penanganan
sakit pada sendi di RT 03 RW 04 kelurahan Bringin Kecamatan
Ngaliyan pada bulan Juni 2013
N= 34 kk
41%
ya
59%
tidak
44%
N= 34 kk
ya
56%
tidak
38%
ada
62% N= 34 kk
tidak ada
2.2.3.2.5 Proporsi pendapat Anggota keluarga jumlah kader yang masih aktif
dalam penggerakan layanan kesehatan di RW 04 Kelurahan Bringin
Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.2.3.2.5 Proporsi pendapat Anggota keluarga jumlah
kader yang masih aktif dalam penggerakan
layanan kesehatan di RW 04 Kelurahan Bringin
Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
26% 3
0%
4
5
71%
0% 6
3% lain - lain
N= 34 kk
Berdasarkan Diagram 2.2.3.2.5 diketahui proporsi pendapat anggota keluarga
tentang jumlah kader yang masih aktif dalam penggerakan layanan kesehatan
diantaranya 3 kader 71 % ( 24 anggota keluarga),4 kader 0% ( tidak ada ),5
kader 3 % ( 1 anggota keluarga),6 kader 0 % ( tidak ada ),lain lain 26% ( 9
anggota keluarga)
2.2.3.2.6 Proporsi Anggota keluarga yang pernah mendapatkan penyuluhan
dari Puskesmas tentang Sakit pada Sendi di RW 04 Kelurahan
Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.2.3.2.6 Proporsi Anggota keluarga yang pernah
mendapatkan penyuluhan dari Puskesmas
tentang Sakit pada Sendi di RW 04
Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan
pada bulan Juni 2013
24% N= 34 kk
pernah
76%
tidak pernah
bagus
tidak bagus
87%
32% N= 34 kk
ya
68% tidak
N = 407 kk
21%
sering
tidak
79%
3.1.1.2 Proporsi Anggota keluarga yang sering mengalami ISPA dengan penyerta
sesak nafas, demam, sesak nafas dan demam, berdahak di RW 04 Kelurahan
Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 3.1.1.2 : Proporsi anggota keluarga yang sering mengalami ISPA
dengan penyerta sesak nafas, demam, sesak nafas dan
demam, berdahak di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan
ngaliyan pada bulan Juni 2013.
sesak nafas
4%
37% demam
48%
sesak nafas
dan demam
11%
berdahak
N = 27 kk
33% N = 407 KK
ya
67%
tidak
47%
53% ya
tidak
N = 30 KK
3%
0%
6%
3% 9% sembarang tempat
kamar mandi
56% disiram N = 407 kk
23%
tidak disiram
tempat tertentu
tertutup
terbuka
3.1.2.6 Proporsi anggota keluarga tentang kebiasaan membuka jendela di pagi hari di
RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 3.1.2.6 : Proporsi anggota keluarga tentang kebiasaan membuka
jendela di pagi hari di RW 04 Kelurahan bringin
Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013
12%
35%
sering N = 407 kk
kadang-kadang
53%
tidak pernah
13% 9%
sering
kadang-kadang
78%
N = 407
kk
18% 9%
sering
kadang-kadang
73%
N = 407 kk
tidak pernah
6% dibiarkan N = 407 kk
9%
14%
15% membuat obat
tradisional
56% membeli obat
membawa ke
pelayanan kesehatan
32% N = 407 kk
ya
68%
tidak
Berdasarkan Diagram 3.1.3.1.2 diketahui anggota keluarga keluarga yang
mengetahui ISPA 68% (23 anggota keluarga), dan yang belum tahu 32% (11
anggota keluarga) di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan
Juni 2013.
N = 407
47%
53% ya
tidak
9%
N = 407
ya
tidak
91%
Berdasarkan Diagram 3.1.3.2.2 diketahui proporsi anggota keluarga mengenai
ketersediaan obat-obat khususnya untuk ISPA di sarana pelayanan kesehatan 9%
(3 anggota keluarga) mengatakan sudah tersedia dan 91% (31 anggota keluarga)
menjawab belum.
20% N = 407
jamkesmas
80% tidak
41%
ya
59%
tidak
N = 20
C. ANALISA DATA
Pendidikan organisasi
a. Menurut warga di RW 04
Kelurahan bringin Kecamatan
ngaliyan yang mengetahui
penyebab nyeri sendi, 73% (
24 KK), 0% kegemukan, 3%
keturunan(1 KK), makan dan
minuman tertentu 9 % ( 3kk),
lain2 15 % ( 6 KK)
b. Menurut warga di RW 04
Kelurahan bringin Kecamatan
ngaliyan untuk tindakan pada
saat nyeri sendi adalah 47%
istirahat (16 KK), 3% ke balai
pengobatan ( 1 KK), minum
Obat tradisional 21% ( 7 KK),
tidak tahu 23% ( 8 KK), lain2
6 % ( 2 KK)
Administrasi dan kebijakan
a. Warga yang tidak tahu
tentang biaya khusus yang
menunjang pelayanan
kesehatan ada 62 %
(21 keluarga).
3. 1. Epidemiologi Ketidakefektifan
manajemen regimen
DS :
terapeutik: ISPA
Banyak warga yang sering berhubungan dengan
keterbatasan sumber
mengalami ISPA
informasi, tidak
DO : adekuatnya perilaku
warga ( menjaga
a. warga yang sering mengalami
kebersihan lingkungan) di
ISPA 79% ( 27 KK. RW 04 Kelurahan bringin
Kecamatan ngaliyan Kota
b. warga yang mengalami ISPA
Semarang .
dengan ,penyerta sesak nafas
4% (1 anggota keluarga),
demam 48 % (13 anggota
keluarga), sesak nafas dan
demam 11% (3 anggota
keluarga), berdahak 37% (10
anggota keluarga)
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Warga RT 03 RW
04 yang
B mengalami ISPA
Tingkat 4 disertai sesak
Keseriusan nafas sebanyak
(48%)
48% dalam hal ini
mendapat skor 4
B Warga RT 03 RW
Tingkat 4 (33%) 04 yang
Keseriusan meninggal akibat
hipertensi
sebanyak 33%
dalam hal ini
mendapat nilai 4
C Setelah dilakukan
Keefektifan implementasi
Intervensi kelompok
6 (70%) mempunyai target
keberhasilan 70%
dalam hal ini
mendapat skor 6
3 Manajemen A 9 (91%) Warga RT 03 RW 168 1
terapeutik tidak Ukuran Masalah 04 yang
efektif: nyeri mengalami nyeri
sendi sendi sebanyak
91% dalam hal ini
mendapat skor 9
6 (71%)
B Warga RT 03 RW
Tingkat 04 yang
Keseriusan mengalami nyeri
sendi dengan rutin
mengkonsumsi
daun singkong
sebanyak 71%
dalam hal ini
sebanyak 6
C
8 (80%) Setelah dilakukan
Keefektifan
Intervensi implementasi
kelompok
mempunyai target
keberhasilan 80%
dalam hal ini
mendapat skor 8
F. RENCANA KEPERAWATAN
METODE
TUJUAN RENCANA KEPERAWARAN EVALUATOR
DIAGNOSA EVALUASI
NO
KEPERAWATAN KODE
TUM TUK INTERVENSI
NICK
1 1. warga mampu 1. warga mengetahui 1. Penkes (pendidikan Angket Post Kelompok 1
Ketidakefektifan
mempraktekan tentang nyeri sendi kesehatan) terkait Implementasi
manajemen regimen
terapeutik: nyeri sendi pengobatan nyeri sendi
berhubungan dengan tradisional untuk 2. warga mengetahui 2. Demonstrasi
keterbatasan sumber neyeri sendi penyebab nyeri pengobatantradisional
informasi, tidak dalam kehidupan sendi nyeri sendi
adekuatnya perilaku
sehari hari 3. Pendidikan kesehatan
warga di RW 04
Kelurahan bringin 2. Nyeri sendi terkait asam urat
Kecamatan ngaliyan warga berkurang/ 3. warga mengetahui
Kota Semarang dan jumlah penderita cara mencegah
pengaturan pola nyeri sendi nyeri sendi
makan. berkurang
3. Jumlah warga 4. Warga mengetahui
yang melakukan cara penanganan
olahraga nyeri sendi
meningkat
4. Jumlah warga
yang melakukan
dieet untuk nyeri
sendi menjadi
meningkat
2 1. Warga mampu 1. Warga mengetahui 1. Berikan pen kes Angket Post
Ketidakefektifan Kelompok 1
manajemen regimen mempraktikan tentang konsep mengenai batuk pilek Implementasi
terapeutik: ISPA cara inhalasi rumah sehat
berhubungan dengan sederhana 2. Warga dapat 2. Berikan Penkes
keterbatasan sumber 2. Warga mampu menerapkan tentang Konsep
informasi, tidak
melakukan gerakan membuka rumah sehat
adekuatnya perilaku
warga ( menjaga fisioterapi dada jendela setiap pagi
kebersihan dan batuk efektif 3. Warga mengetahui
lingkungan) di RW 3. Warga mampu tentang pengertian 3. Berikan
04 Kelurahan bringin menerapkan ispa Demonstrasi
Kecamatan ngaliyan konsep rumah 4. Warga mengetahui inhalasi
Kota Semarang . sehat tentang penyebab sederhana
4. Warga mampu ispa
menerapkan 5. Warga mampu 4. Berikan
perilaku untuk mendemonstrasika Demonstrasi
mencegah n inhalasi fisioterapi dada
terjadinya ispa sederhana dan
fisioterapi dada. 5. Berikan
demonstrasi
batuk efektif
1 Manajemen terapeutik tidak 1. Dari data angket pengkajian didapat - Dari dampak yang bisa dilihat bahwa Kel.1
efektif: nyeri sendi - Proporsi warga yang proporsi warga yang mengkonsumsi
berhubungan dengan mengkonsumsi daun singkong 71 daun singkong awalnya ada 71 % ( 24
keterbatasan sumber % ( 24 KK) kk) dan setelah mendapat penyuluhan
informasi, tidak adekuatnya - Proporsi warga yang melakukan ada penurunan warga yang
perilaku warga dan penanganan pada nyeri sendi mengkonsumsi daun singkong menjadi
pengaturan pola makan di RW dengan menggunakan obat 15% ( 5 kk)
04 Kelurahan bringin tradisional 21% ( 7 kk) - Untuk penanganan nyeri sendi sebelum
Kecamatan ngaliyan Kota - Proporsi warga yang melakukan mendapat penyuluhan didapat data 21%
Semarang olahraga setiap 1 minggu sekali (7 kk) yang menggunakan obat
ada 24%( 8 kk) tradisional, dan setelah mendapat
2. Dari data angket evaluasi didapat menyuluhan yang menggunakan obat
- Proporsi warga yang tradisional menjadi meningkat 65 % ( 22
mengkonsumsi daun singkong kk)
15% ( 5 KK) - Sebelum diadakan penyuluhan data yang
- Proporsi warga yang melakukan didapat untuk warga yang melakukan
penanganan pada nyeri sendi olahraga setiap 1 minggu sekali ada
dengan menggunakan obat 24%( 8 KK) dan setelah mendapat
tradisional ada 65 % ( 22 kk) penyuluhan warga yang melakukan
- Proporsi warga yang melakukan olahraga setiap 1 minggu sekali ada 38 %
olahraga setiap 1 minggu sekali ( 12 kk)
38% ( 12 kk)
Manajemen terapeutik tidak 1. Dari data angket pengkajian didapat - Dari data yang didapatkan dari Kel.1
efektif: ISPA berhubungan - Proporsi warga yang tidak pengkajian warga yang tidak
dengan keterbatasan sumber membuka jendela setiap pagi 12% mempunyai kebiasaan untuk membuka
informasi, tidak adekuatnya ( 4 kk) jendela di pagi hari ada 12% ( 4kk),
perilaku (menjaga kebersihan tetapi setelah dilakukan penyuluhan,.
lingkungan).warga di RW 04 - warga yang tidak membuka jendela tiap
2. Dari data angket evaluasi didapat
Kelurahan bringin Kecamatan pagi dari hasil angket evaluasi
- Proporsi warga yang tidak
ngaliyan Kota Semarang mengalami penurunan menjadi 6%( 2
membuka jendela setiap pagi 6% (
kk)
2 kk)
- Warga menggunakan inhalasi
sederhana jika nafas terasa sesak nafas.
3. Warga dapat menggunakan cara
inhalasi sederhana
Pemeliharaan kesehatan tidak 1. Dari data angket pengkajian didapat - Dari dampak yang bisa dilihat bahwa Kel.1
efektif: perawatan hipertensi - Proporsi warga yang memerisakan proporsi warga yang memeriksakan
berhubungan dengan tidak tekanan darah 44%( 15 kk) tekanan darah 44% ( 15 kk) dan setelah
adekuatnya perilaku , - Proporsi warga yang dilakuakan penyuluhan warga ada
pengetahuan dan pengaturan mengkonsumsi obat tradisional peningkatan warga yang memeriksakan
pola makan.warga RW 04 untuk hipertensi 12% ( 4 kk) tekanan darah menjadi 82% ( 28 kk)
Kelurahan bringin Kecamatan 2. Dari data angket evaluasi didapat - Sebelum dilakukan penyuluhan warga
ngaliyan Kota Semarang - Proporsi warga yang memerisakan yang mengkonsumsi obat tradisional
tekanan darah ada 82 % ( 28 kk) untuk hipertensi ada 12%( 4kk) namun
- Proporsi warga yang setelah dilakukan penkes warga yang
mengkonsumsi obat tradisional mengkonsumsi obat tradisional leboh
untuk hipertensi ada 71 % ( 24 kk) banyak, menjadi 71% atau 24kk
J. RENCANA TINDAK LANJUT PBL KOMUNITAS