You are on page 1of 77

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS WARGA RW 04

KELURAHAN BRINGIN
KECAMATAN NGALIYAN
SEMARANG BARAT

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK III
MIMIN AGUS S
MUHAMMAD EDY P
MOHAMAD HUSAIN
MUHAMMAD SHOLIKUL F
NASMAWATI
NIHLAH
NOOR INDRI UTAMI
NURLINA
NURNAMIRA
RAFIKA HARIANTI
TYAS ADI CHANDRA

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIDYA HUSADA SEMARANG
2013
KATA PENGANTAR

Assalamuallaikum Wr. Wb

Segala puji dan syukur penulis tujukan kepada Allah SWT atas segala rahmat nikmat dan karunianya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang bejudul

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS WARGA RW 04 KELURAHAN BRINGIN


KECAMATAN NGALIYAN SEMARANG BARAT
dalam rangka memenuhi tugas seminar paska praktikum di RW 04 KELURAHAN BRINGIN
KECAMATAN NGALIYAN SEMARANG BARAT, program pendidikan profesi ners Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Husada.
Penulis mengakui bahwa selesai pembuatan makalah usaha yang masih amat jauh dari kesempurnaan
ini adalah berkat bantuan dari berbagai pihak, oleh karenanya tiada kata lain yang penulis dapat
smpaikan kecuali ucapan terima kasih yang sebesar besarnya kepada:

1. Seluruh dosen program profesi ners STIKES Widya Husada selaku dosen pembimbing dalam
pembuatan makalah ini
2. Untuk teman-teman anggota kelompok yang telah bekerjasama dalam pembuatan makalah ini

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan, baik dalam
penyajian maupun materi yang dibahas. Oleh karena itu dengan kesadaran hati penulis menerima saran
dan kritik yang diberikan.

Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat disetujui dan nantinya dapat berguna bagi
semua pihak yang berkepentingan. Dan semoga dorongan, saran dan bantuan yang telah diberikan
kepada penulis dengan ikhlas mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Semarang, Juli 2013

Penulis
DAFTAR ISI

Bab I Pendahuluan

a. Latar belakang .
b. Tujuan .
c. Manfaat laporan

Bab II Konsep Keperawatan Komunita.....................

Definisi keperawatan komunitas


Sasaran keperawatan komunitas
Ruang lingkup keperawatan komunitas.
Ruang lingkup penelitian keperawatan komunitas

Bab III Tinjauan Kasus

Data demografi..
Hasil angket Data umum
Masalah kesehatan Hipertensi..
Masalah kesehatan Nyeri sendi
Masalah kesehatan ISPA..
Analisa data..
diagnosa keperawatan ..
Prioritas masalah kesehatan..
Rencana keperawatan....
Planning Of Action
Implementasi.
Evaluasi.
Rencana Tindak Lanjut.
LAMPIRAN.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masyarakat merupakan sekumpulan manusia yang saling bergaul, berinteraksi menurut
suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh rasa identitas bersama.
Manusia sebagai suatu sistem sosial menunjukkan bahwa semua orang bersatu untuk saling
melindungi dalam kepentingan bersama dan berfungsi sebagai satu kesatuan dan secara terus
menerus mengadakan hubungan (interaksi) kepada sistem yang lebih besar dengan demikian
apabila terdapat masalah kesehatan dalam suatu masyarakat akan saling mempengaruhi dan dapat
menurunkan derajat kesehatan nasional.
Masalah kesehatan masyarakat terjadi tidak terlepas dari faktor-faktor lingkungan dimana
masyarakat tersebut berada. Perilaku masyarakat yang merugikan ataupun gaya hidup yang dapat
merusak tatanan masyarakat dalam bidang kesehatan, dapat pula bermula dari perilaku individu,
keluarga ataupun perilaku-perilaku kelompok masyarakat dalam banyak hal, ketersediaan dan
keterjangkauan fasilitas kesehatan juga dapat mempengaruhi masalah kesehatan pada masyarakat.
Dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal maka dibutuhkan
perawatan kesehatan masyarakat, dimana perawatan kesehatan masyarakat itu sendiri adalah bidang
keperawatan yang merupakan perpaduan antara kesehatan masyarakat dan perawatan yang
didukung peran serta masyarakat dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh,
melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal
sehingga mandiri dalam upaya kesehatan.
Di Wilayah RW 4 terdapat KK, Kondisi lingkungan di RW IV merupakan daerah
pemukiman dan merupakan daerah pegunungan. Masalah keperawatan yang diperoleh di wilayah
RW IV Kelurahan Bringin Ngaliyan adalah DHF, Thypoid, dan, ISPA
Untuk melaksanakan tugas tersebut dibutuhkan seorang perawat yang kompeten dalam
memberikan asuhan keperawatan komunitas, untuk mendapatkan hasil yang optimal dibutuhkan
pengalaman selain pengetahuan. Salah satu cara memperoleh pengalaman adalah melalui praktik
stase keperawatan komunitas RW IV Kelurahan Bringin, Kecamatan Ngaliyan Semarang Barat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga tercapai derajat kesehatan
yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan sesuai dengan kapasitas yang mereka
miliki, terutama di RW IV Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan kegiatan praktek keperawatan komunitas, tujuan yang ingin dicapai adalah :
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan
b. Menetapkan masalah dan merumuskan alternatif pemecahan masalah
c. Menanggulangi masalah keperawatan dan penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan
masalah keperawatan.
d. Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan self care
individu dan keluarga.
e. Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan pada masyarakat
f. Tertanganinya kelompok-kelompok resiko tinggi yang rawan terhadap masalah kesehatan.

C. Manfaat Laporan
Laporan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Masyarakat RW IV
Memberikan gambaran demografi, jumlah populasi penduduk, kesehatan lingkungan
perumahan, pendidikan, keselamatan dan permasalahan kesehatan yang ada serta pelayanan
sosial yang ada / kegiatan sosial kemasyarakatan.
2. Puskesmas
Memberikan gambaran tentang status kesehatan dan kegiatan-kegiatan kesehatan serta
sosial kemasyarakatan yang ada di masyarakat RW IV.
3. Mahasiswa / Penyusun
Menambah pengetahuan dan pengalaman secara langsung dalam memberikan asuhan
keparawatan individu, keluarga, kelompok dan komunitas khususnya di RW IV Kelurahan
Bringin Kecamatan Ngaliyan.
BAB II

KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Pengertian keperawatan komunitas

Menurut WHO (1959) menjelaskan bahwa keperawatan komunitas adalah bidang keperawatan
khusu yang merupakan gabunga dari keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat, serta
bantuan social yang merupakan bagian dari program kesehatan secara keseluruhan guna untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit,
serta bahaya yang lebih besar lagi yang ditujukan kepada individu, keluarga, yang memiliki masalah
dimana hal ini dapat mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.

Keperawatan komunitas adalah pelayanan keperawatan professional yang ditujukan pada


masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan
yang tinggi melalui peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan rehabilitas yaitu
dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan serta melibatkan pasien / klien
sebagai mitra mulai dari perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi pelayanan keperawatan.

2. Sasaran keperawatan komunitas

Sasaran keperawatan komunitas terdiri dari tiga tingkat yaitu :

1) Tingkat individu

Pada tingkatan individu, perawat memberikan asuhan keperawatan kepada individu yang
memiliki masalah kesehatan tertentu (nyeri sendi, ISPA, hipertensi) yang biasanya dijumpai di
poliklinik, puskesmas dengan sasaran, pusat perhatian pada masalah kesehatan serta pemecahan
masalah kesehatan individu.

2) Tingkat keluarga

Sasaran kegiatan pada tingkat keluarga ini adalah dimana anggota keluarga yang memiliki
masalah kesehatan dirawat sebagai bagian dari keluarga yaitu dengan mengenal masalah
kesehatan, memberikan perawatan pada anggota keluarga, serta menciptakan lingkungan untuk
meningkatkan kesehatan keluarga.

3) Tingkat komunitas (kelompok)


Sasaran keperawatan komunitas pada tingkat komunitas (kelompok) dapat dilihat sebagai suatu
kesatuan dalam komunitas sebagai klien yaitu dengan pembinaan dalam kelompok khusus,
pembinaan dalam desa atau masyarakat yang bermasalah.

3. Ruang lingkup keperawatan komunitas :

1) Promotif

Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok serta
masyarakat dalam kegiatan pendidikan kesehatan atau penyuluhan kesehatan

2) Preventif

Upaya ini dilakukan untuk mencegah terjadinya suatu enyakit serta gangguan kesehatan pada
setiap individu, keluarga dan kelompok melalui kegiatan atau program kesehatan dan juga
pemeriksaan berkala.

3) Kuratif

Upaya ini dilakukan dengan pengobatan untuk anggota keluarga yang sakit atau yang sedang
mengalami gangguan kesehatan, yaitu dengan kegiatan perawatan orang sakit di rumah sebagai
tindak lanjut dari puskesmas atau rumah sakit.

4) Rehabilitatif

Upaya ini dilakukan dengan tujuan untuk pemulihan terhadap individu ataupun kelompok-
kelompok yang menderita penyakit tertentu.

5) Resosialitatif

Upaya untuk mengembalikan penderita ke lingkungan sosialnya akibat dari penyakitnya


sehingga ia dikucilkan oleh masyarakat.

4. Ruang lingkup penelitian keperawatan komunitas

Ruang lingkup masalah penelitian keperawatan komunitas ialah mengkaji tentang kondisi
kesehatan dari suatu masyarakat yang meliputi pemeliharaan kesehatan di masyarakat, peran
serta masyarakat dalam kesehatan, peningkatan kesehatan lingkungan, pendekatan multisektoral
serta pengembangan penggunaan teknologi yang tepat untuk masyarakat. Ruang lingkupnya
perawatan komunitas antara lain sebagai berikut :

1) Pengkajian mengenai pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang sesuai dengan


kebutuhan kesehatannya melalui upaya pokok tempat pelayanan kesehatan yang ada di
masyarakat setempat.
2) Pengkajian tentang pelayanan upaya kesehatan di dalam dan di luar tempat pelayanan
kesehatan.
3) Identifikasi masalah kesehatan yang menjadi prioritas di wilayah kerja tempat
pelayanan kesehatan.
4) Menyusun rencana strategi untuk menghentikan kendala terhadap pencapaian
program kesehatan di tempat pelayanan kesehatan.
5) Pendekatan peran serta masyarakat secara aktif.
6) Masalah penerapan proses keperawatan di komunitas (pengkajian, diagnosis,
perencanaan dan evaluasi).
7) Identifikasi dan pemberdayaan sumber-sumber yang ada di masyarakat dalam
konteks asuhan keperawatan komunitas.
8) Penerapan model asuhan keperawatan (pengkajian, diagnosis, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi) kepada kelompok khusus yang ditemui di wilayah kerja
asuhan keperawatan.
BAB III

TINJAUAN KASUS

Askep Komunitas Warga RT 003 RW 04 Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan Semarang


Barat

A. DATA UMUM
1. DATA DEMOGRAFI
a. Batas wilayah RT
Utara : jalan raya
Selatan : rw 5
Barat : rw 1 dan rw 2
Timur : masjid

b. Kondisi pemukiman
Kondisi pemukiman RW 04 kelurahan bringin kecamatan ngaliyan tenang dan berada
di pinggir jalan raya, dengan 407 KK.
c. Jalan menuju ke area pemukiman
Jarak menuju area pemukiman RW 4 Sangat dekat dari jalan raya, RW 4 berada di
pinggir jalan raya ngaliyan-jrakah semarang. Akses menuju daerah RW 4 sangat mudah,
rw 4 sangat mudah dijangkau dengan berjalan kaki, naik kendaraan pribadi, dan naik
kendaraan umum.
d. Kondisi lingkungan daerah pemukiman
Rata-rata rumah/ pemukiman warga rw 4 sudah permanen dan terbuat dari tembok,
mayoritas rumah yang ditempati warga rw 4 adalah milik sendiri statusnya. Jalan
menuju rw 4 semuanya sudah berupa aspal. Kebiasaan membunag sampah di tempat
yang sudah disediakan jarang dilakukan oleh warga rw 4 kebanyakan mereka
membuang sampah di sembarang tempat.
e. Jarak antar rumah
Di RW 04 kelurahan bringin, untuk jarak antara rumah satu dengan rumah yang lainnya
berdekatan. Jarak 10 meter. Ada juga yang jaraknya hanya berbatasan dengan tembok.
f. Kondisi perumahan warga
Di \ RW 04 kelurahan beringin, sebagian besar rumah masih terbuat dari tembok, dan
sudah tembok. Jarak antara satu rumah dengan rumah yang lain sangat berdekatan (di
are perumahan) kebiasaan membuang sampah di tempatnya masih jarang dilakukan.
HASIL ANGKET

I. DATA UMUM
Wawancara
Menurut ketua RW 04 kelurahan bringin dir w 4 terdapat 12 RT dan 407 KK. Berdasarkan
pengumpulan data dari kelompok terhadap jumlah KK RW 04 terdapat 407 KK.
Beberapa warga menyatakan sebagian besar berpendidikan SMA.
1.1 Proporsi warga berdasarkan umur di RW 04 Kelurahan Bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan
juli 2013.
Diagram 1.1 : Proporsi warga berdasarkan umur di RT 03 RW 04 Kelurahan Bringin Kecamatan
Ngaliyan pada bulan Juni 2013.

50%
Chart Title

40%

30%
jumlah
20% n= 407

10%

0%
0-5 thn 6-12 thn 13-21 thn 22-50 thn >50 thn

Berdasarkan Diagram 1.1 diketahui jumlah warga yang berumur 0-5 tahun adalah 3%
(4 orang), 6-12 tahun adalah 13% (18 orang), 13-21 tahun adalah 14% (19 orang), 22-50 tahun
adalah 46% ( 61 orang) dan >50 tahun adalah 20% ( 27orang) .

1.2 Proporsi warga berdasarkan jenis kelamin di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada
bulan Juni 2013.
Diagram 1.2 : Proporsi warga berdasarkan jenis kelamin di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan
ngaliyan pada bulan Juni 2013.
49%
51% laki-laki
perempuan N = 407

Berdasarkan Diagram 1.2 diketahui jumlah laki-laki adalah 49 % ( 66 orang) dan jumlah
perempuan adalah 51 % (68 orang) .
1.3 Proporsi warga berdasarkan pendidikan di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada
bulan Juni 2013.
Diagram 1.3 : Proporsi warga berdasarkan pendidikan di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan
ngaliyan pada bulan Juni 2013.

3% 0%

9%
35% Tidak sekolah
SD
N: 34
SMP
SMA
53%
Kuliah
n=34

Berdasarkan Diagram 1. 3 diketahui jumlah pendidikan terakhir adalah 35 % ( 12 orang) tidak


sekolah, SD 53% ( 18 orang) , SMP 9% ( 3 orang),SMA 3% (1 orang) dan untuk yang kuliah
tidak ada .

1.4 Proporsi warga berdasarkan pekerjaan di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada
bulan Juni 2013.
Diagram 1.4 : Proporsi warga berdasarkan pekerjaan di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan
ngaliyan pada bulan Juni 2013.
0% N = 407
14% petani

29% buruh
57%
swasta
PNS

Berdasarkan Diagram 1.4 diketahui yang bekerja sebagai petani sebanyak 57 % ( 25 KK) ,
buruh sebanyak 29% ( 13 KK ) , swasta 14 %( 6 KK) dan PNS 0 %.

1.5 Proporsi warga berdasarkan agama di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan
Juni 2013.
Warga RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013 semua beragama
Islam.
II. MASALAH KESEHATAN
2.1 Hipertensi (Darah Tinggi)
2.1.1 Epidemiologi
Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan tokoh masyarakat, kader kesehatan, dan warga
yang dilakukan secara door to door banyak warga yang mengatakan tekanan darahnya
tinggi.
Menurut warga mereka belum mengetahui cara diit yang benar untuk penderita
hipertensi.

Data Objektif :
Pada saat dilakukan pengukuran tekanan darah didapatkan data bahwa warga
yang Memiliki tekanan darah 140/100 mmHg ada 20 orang, dan warga mengeluh
tengkuk pegal, dan kepala pusing.

2.1.1.1 Proporsi warga yang pernah mengalami hipertensi di RW 04 Kelurahan bringin


Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013.

Diagram 2.1.1.1 : Proporsi warga yang sering menderita hipertensi di RW 04


Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013

N= 34 kk
44%
ya
56%
tidak

Berdasarkan Diagram 2.1.1.1 diketahui anggota keluarga yang sering


mengalami hipertensi 44 % (15 KK) dan yang tidak mengalami hipertensi 56%
(19 KK)

2.1.1.2 Proporsi Anggota keluarga yang meninggal akibat darah tinggi di RW 04


Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.1.1.2 : Proporsi anggota keluarga yang meninggal akibat hipertensi
di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada
bulan Juni 2013.
33%
67%
ya N = 15 kk

tidak

Berdasarkan Diagram 1.1.1.2 diketahui anggota keluarga yang meninggal akibat


hipertensi ada 33 % (5 KK) dan yang tidak meninggal karena hipertensi ada
67% (10 KK)

2.1.2 Perilaku dan Lingkungan


Wawancara
Hasil wawancara dengan kader dan ketua RT 03 RW 04 menyatakan bahwa tidak semua
penduduk yang menderita tekanan darah tinggi rutin memeriksakan tekanan darahnya ke
tempat pelayanan kesehatan
2.1.2.1 Proporsi Anggota keluarga yang sering makan makanan asin di RW 04
Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013

Diagram 2.1.2.1 : Proporsi anggota keluarga yang sering makan makanan asin di
RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan
Juni 2013.

31%
N = 407 kk

69%
ya
tidak

Berdasarkan Diagram 2.1.2.1 diketahui anggota keluarga yang sering makan


makanan asin 31 % (16 KK) dan yang tidak sering tidak makan makanan asin
69% (18 KK)

2.1.2.2 Proporsi Anggota keluarga yang sering makan makanan berlemak di RW 04


Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013.
Diagram 2.1.2.2 : Proporsi warga yang sering makan makanan berlemak di RW
04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni
2013.

30%
ya N = 407
70% tidak kk

Berdasarkan Diagram 2.1.2.2 diketahui anggota keluarga yang sering makan


makanan berlemak 30 % (15 KK) dan yang tidak sering makan makanan
berlemak 70% (19 KK)
2.1.2.3 Proporsi Anggota keluarga yang sering minum kopi di RW 04 Kelurahan Bringin
Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013

Diagram 2.1.2.3 : Proporsi warga yang sering minum kopi di RW 04 Kelurahan


bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013.

44%
ya
56%
tidak N = 407 kk

Berdasarkan Diagram 1.1.1.2 diketahui anggota keluarga yang sering


minum kopi 56 % (19 KK) dan yang tidak minum kopi 44% (15 KK)
2.1.2.4 Proporsi Anggota keluarga yang sering minum alkohol atau minum minuman
keras di RW 04 Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.1.2.4 : Proporsi warga yang sering minum minuman alkohol
atau minuman keras di RW 04 Kelurahan bringin
Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013.

41%
ya
59%
N= 34 kk

Berdasarkan Diagram 2.1.2.4 diketahui anggota keluarga yang sering minum


minuman alkohol atau minuman keras 41% (14 anggota keluarga) dan yang
tidak minum alkohol atau minuman keras 59% (20 anggota keluarga)

2.1.2.5 Proporsi Anggota keluarga yang sering mengalami stres di RW 04 Kelurahan


Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.1.2.5 : Proporsi warga yang sering mengalami stres di RW 04
Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni
2013.

47%
N = 407 kk
ya
53%
tidak

Berdasarkan Diagram 2.1.2.5 diketahui anggota keluarga yang sering mengalami


stress 47 % (16 KK) dan yang tidak sering tidak mengalami stres 53% (18 KK).
2.1.2.6 Proporsi Anggota keluarga yang melakukan olah raga 1 minggu sekali di RW 04
Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.1.2.6 : Proporsi anggota keluarga yang sering berolah raga 1
minggu sekali di RW 04 Kelurahan bringin
Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013.

24%
N = 407 kk
ya
76% tidak
Berdasarkan Diagram 2.1.2.6 diketahui anggota keluarga yang sering melakukan
olah raga 1 minggu sekali 24% (8 anggota keluarga) dan yang tidak 76% (26
anggota keluarga).

2.1.2.7 Proporsi Anggota keluarga yang sering memeriksakan tekanan darah di RW 04


Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.1.2.7 : Proporsi anggota keluarga yang sering memeriksakan
tekanan darah di RW 04 Kelurahan bringin
Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013.

24% N = 407 kk

76% ya
tidak

Berdasarkan Diagram 2.1.2.7 diketahui anggota keluarga yang sering


memeriksakan tekanan darah 24 % (8 anggota keluarga) dan yang tidak sering
memeriksakan tekanan darah 76% (26 anggota keluarga).

2.1.2.8 Proporsi Anggota keluarga yang terbiasa dengan masakan asin di RW 04


Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013

Diagram 2.1.2.8 : Proporsi anggota keluarga yang sering terbiasa masakan asin
di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan
Juni 2013.

41%

59%

ya
N= 34 kk

Berdasarkan Diagram 1.1.1.2 diketahui anggota keluarga yang sering terbiasa


masakan asin 41 % (14 KK) dan yang tidak sering 59% (20 KK)
2.1.2.9 Proporsi Anggota keluarga yang pernah mendapatkan pendidikan kesehatan di
RW 04 Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.1.2.9 : Proporsi angoota keluarga yang mendapatkan pendidikan
kesehatan di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan
pada bulan Juni 2013.

15% N= 34 kk
ya
85% tidak

Berdasarkan Diagram 1.1.1.2 diketahui anggota keluarga yang mendapatkan


pendidikan kesehatan 15 % (5 KK) dan yang tidak 85% (29 KK).

2.1.3 Pendidikan dan Organisasi


Wawancara
Menurut warga di RT 03 DI RW 04 Kel Bringin Kec Ngaliyan mengatakan bahwa
warganya sulit memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan karena sibuk bekerja
dan keterbatasan biaya.
Menurut ketua RT 03 RW 04 Kel Bringin Kec Ngaliyan mengatakan di wilayahnya
hanya mempunyai 3 kader kesehatan.
2.1.3.1 Predisposisi
2.1.3.1.1 Proporsi pengetahuan anggota keluarga yang tahu tentang devinisi darah
tinggi di RW 04 Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni
2013

Diagram 2.1.3.1.1 : Proporsi pengetahuan anggota keluarga yang tahu


tentang definisi darah tinggi di RW 04 Kelurahan
bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013.
a N=34 kk
38% 41%
b
c
12% 9%
d

Berdasarkan Diagram 2.1.3.1.1 diketahui anggota keluarga yang menjawab darah


tinggi adalah tekanan darah yang meningkat 41 % (14 anggota keluarga), darah
tinggi adalah kepala pusing terus menerus dan tidak wajar 9 % (3 kk), darah
tinggi adalah peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg 12% ( 4 kk) dan tidak
tahu sebanyak 38 % (13 kk ) .
2.1.3.1.2 Proporsi Anggota keluarga tentang pencegahan hipertensi di RW 04
Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.1.3.1.3 : Proporsi anggota keluarga yang mengetahui
pencegahan hipertensi di RW 04 Kelurahan bringin
Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013.

N=34 kk
12%
9%
29% timun
daging
41% asin
9% kolesterol
dll anggota keluarga yang mengetahui
Berdasarkan Diagram 2.1.3.1.2 diketahui
pencegahan hipertensi dengan mengkonsumsi timun sebanyak 12% (4KK) tidak
mengkonsumsi daging 9% ( 3 kk), mengurangi asin 41 % ( 14 kk) mengurangi
kolesterol 9% ( 3 kk) dan lain lain 29% ( 10 kk).

2.1.3.1.3 Proporsi Anggota keluarga yang melakukan pencegahan hipertensi di RW


04 Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013

Diagram 2.1.3.1.2 : Proporsi anggota keluarga yang melakukan


pencegahan hipertensi di RW 04 Kelurahan
bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013.

N=34 kk

41% timun
44%
asin
Berdasarkan Diagram 2.1.3.1.3 diketahui anggota keluarga yang melakukan
pencegahan dengan mengkonsumsi timun 44 % (15 anggota keluarga),
mengurangi asin 9 % ( 3 kk), tidak mengkonsumsi daging 6%
( 2 kk) dan tidak tahu `41% ( 14 kk)

2.1.3.1.4 Proporsi Anggota keluarga yang mengetahui tanda dan gejala hipertensi di
RW 04 Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.1.3.1.4 : Proporsi anggota keluarga yang mengetahui tanda
dan gejala hipertensi di RW 04 Kelurahan bringin
Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013.

17%
pusing
9% N=34 kk
tengkuk pegel
62%
semutan
12%
dan lain lain

Berdasarkan Diagram 2.1.3.1.4 diketahui anggota keluarga yang


mengetahui tanda dan gejala hipertensi seperti pusing sebanyak 62 % (
21 kk), tengkuk pegel 12% ( 4 kk), kesemutan 9 % ( 3 anggota keluarga)
dan lain lain 6% ( 6 kk).
2.1.3.1.5 Proporsi Anggota keluarga yang mengetahui pengobatan hipertensi di RW
04 Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.1.3.1.6 : Proporsi anggota keluarga yang mengetahui
pengobatan hipertensi di RW 04 Kelurahan
bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni
2013.

38%
timun
50% N=34 kk
obat warung
12% dll

Berdasarkan Diagram 2.1.3.1.5 diketahui anggota keluarga yang mengetahui


pengobatan hipertensi dengan mengkonsumsi timun sebanyak 50% (17 anggota
keluarga), membeli obat di warung 12% ( 4 anggota keluarga ) dan lain lain (
makan seledri , istirahat) 38% ( 13 anggota keluarga).
2.1.3.1.6 Proporsi pendapat warga tentang bahaya hipertensi di RW 04 Kelurahan
Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.1.3.1.6 : Proporsi pendapat warga tentang bahaya hipertensi di
RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada
bulan Juni 2013.

38%
ya N=34 kk
62%
tidak

Berdasarkan Diagram 2.1.3.1.6 diketahui pendapat warga tentang bahaya


hipertensi yang setuju bahwa hipertensi berbahaya sebanyak 62% ( 21 anggota
keluarga ) dan yang tidak setuju 38% (13 anggota keluarga).
2.1.3.1.7 Proporsi pendapat anggota keluarga mengenai tanggapan pencegahan
hipertensi di RW 04 Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan
Juni 2013
Diagram 2.1.3.1.7 : Proporsi pendapat anggota keluarga yang setuju bahwa
hipertensi harus di cegah di RW 04 Kelurahan bringin
Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013.

N=34 kk
24%

ya
76% tidak

Berdasarkan Diagram 2.1.3.1.7 diketahui pendapat anggota keluarga yang


setuju bahwa hipertensi harus di cegah sebanyak 76% (26 anggota keluarga)
dan yang tidak 24% ( 8 anggota keluarga).

2.1.3.1.8 Proporsi Anggota keluarga yang bersedia mengikuti pendidikan kesehatan


di RW 04 Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.1.3.1.8 : Proporsi anggota keluarga yang bersedia mengikuti
pendidikan kesehatan di RW 04 Kelurahan bringin
Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013.

18%

ya N=34 kk
tidak
82%

Berdasarkan Diagram 2.1.3.1.9 diketahui anggota keluarga yang bersedia


mengikuti pendidikan kesehatan sebanyak 82% ( 28 KK ) dan yang tidak 18% (
6 KK ).
2.1.3.1.9 Proporsi keluarga yang mendapatkan informasi tentang kesehatan di RW
04 Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.1.3.1.9 : Proporsi keluarga untuk mendapatkan informasi
tentang pendidikan kesehatandi RW 04 Kelurahan
bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013.

44% N=34 kk
penyuluh
56%
media

Berdasarkan Diagram 2.1.3.1.9 diketahui keluarga mendapatkan informasi


kesehatan dari penyuluh sebanyak 56% ( 19 anggota keluarga ) dan media 44%
( 15 anggota keluarga).

2.1.3.1.10 Proporsi pendapat keluarga mengenai tanggapan penyuluhan hipertensi


di RW 04 Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.1.3.1.10 : Proporsi anggota keluarga mengenai tanggapan
penyuluhan penyakit hipertensi di RW 04 Kelurahan
bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013.

11%
N=19 kk

setuju

89% tidak setuju

Berdasarkan Diagram 2.1.3.1.10 diketahui anggota keluarga mengenai


penyuluhan hipertensi yang mengetahui sebanyak 89% (17 anggota keluarga)
dan yang tidak tahu 11% (2 anggota keluarga).

2.1.3.1.11 Proporsi keluarga yang mengunjungi pelayanan kesehatan ketika sakit di


RW 04 Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.1.3.1.11 : Proporsi keluarga yang mengunjungi pelayanan
kesehatan ketika sakit di RW 04 Kelurahan bringin
Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013.

44% N= 34 kk
ya
56%
tidak

Berdasarkan Diagram 2.1.3.1.11 diketahui keluarga yang mengunjungi


pelayanan kesehatan ketika sakit sebanyak 56% (19 anggota keluarga) dan yang
tidak 44% (15 anggota keluarga).
2.1.3.1.12 Proporsi pelayanan kesehatan ( Puskesmas & BP ) yang menyediakan obat
obatan di RW 04 Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni
2013
Diagram 2.1.2.1.12 : Proporsi pelayanan kesehatan ( Puskesmas & BP )
yang menyediakan obat obatan di RW 04 Kelurahan
bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013.

47% N=34 kk
ya
53%
tidak

Berdasarkan Diagram 2.1.2.1.12 diketahui pelayanan kesehatan yang


keluarga datangi dan menyediakan obat obatan sebanyak 53% (18 KK) dan
yang tidak 47% (16 KK).
2.1.3.1.13 Proporsi pendapat kelurga tentang sarana kesehatan yang memadahi di
masyarakat di RW 04 Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan
Juni 2013

Diagram 2.1.3.1.13 : Proporsi pendapat kelurga tentang sarana kesehatan


yang memadahi di masyarakat di RW 04
Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan
Juni 2013.

41%
ya
N=34 kk

Berdasarkan Diagram 2.1.3.1.13 diketahui pendapat kelurga tentang sarana


kesehatan yang memadahi di masyarakat sebanyak 41% ( 14 KK ) dan yang
tidak 59% ( 20 KK ).

2.2 NYERI SENDI


2.2.1 Epidemiologi
Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan tokoh masyarakat, kader kesehatan, dan
warga secara door to door didapatkan data bahwa banyak warga yang mengeluh
menderita nyeri sendi.
Warga yang mengeluh nyeri sendi mengatakan nyeri pada daerah lutut dan tangan,
serta belum pernah memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.
2.2.1.1 Proporsi warga yang sering mengalami nyeri sendi di RW 04 Kelurahan
Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.2.1.1 : Proporsi warga yang sering mengalami nyeri sendi di RW
04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan
Juni 2013.

9%

ada N=34 kk
tidak
91%
Berdasarkan Diagram 2.2.1.1 diketahui warga yang sering mengalami nyeri
sendi 91 % (31 KK) dan yang tidak sering mengalami nyeri sendi ada 9 % (3
KK)
2.2.1.2 Proporsi Anggota keluarga yang meninggal karena nyeri sendi di RW 04
Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013, tidak ada yang
meninggal dari 31 KK.

2.2.2 Lingkungan dan Kebiasaan


2.2.2.1 Proporsi Anggota keluarga yang sering mengkonsumsi daun singkong di RW
04 Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.2.2.1 : Proporsi anggota keluarga yang sering mengkonsumsi daun
singkong di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan
ngaliyan pada bulan Juni 2013.

29%
ya
N=34 kk
71% tidak

Berdasarkan Diagram 2.1.1.2 diketahui anggota keluarga yang mengkonsumsi


daun singkong 71 % (24 anggota keluarga) dan yang tidak mengkonsumsi daun
singkong 29% (10 anggota keluarga)

2.2.2.2 Proporsi Anggota keluarga yang mengkonsumsi daun pepaya di RW 04


Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.2.2.2 : Proporsi Anggota keluarga yang sering mengkonsumsi
daun pepaya di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan
ngaliyan pada bulan Juni 2013.
32%
ya N= 34 kk

68% tidak

Berdasarkan Diagram 2.2.2.2 diketahui anggota keluarga yang mengkonsumsi


daun pepaya 68 % (23 KK) dan yang tidak mengkonsumsi daun pepaya 32%
(11 KK)

2.2.2.3 Proporsi Anggota keluarga yang mengkonsumsi air putih di RW 04


Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.2.2.3 : Proporsi warga yang sering mengkonsumsi air putih di RW
04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni
2013.
15%

N= 34 kk

85%
ya
tidak

Berdasarkan Diagram 2.2.2.3 diketahui anggota keluarga yang mengkonsumsi air


putih 85 % (29 anggota keluarga) .
2.2.2.4 Proporsi Anggota keluarga yang mengkonsumsi susu di RW 04 Kelurahan
Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.2.2.4 : Proporsi warga yang sering mengkonsumsi susu di RW 04
Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni
2013.

15%

ya N= 34 kk
85% tidak
Berdasarkan Diagram 2.2.2.4 diketahui anggota keluarga yang mengkonsumsi
susu 85 % (29 KK) dan yang tidak mengkonsumsi susu 15% (5 KK)
2.2.2.5 Proporsi Anggota keluarga yang mengkonsumsi minuman lain ( kopi, teh ) di
RW 04 Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.2.2.5 : Proporsi warga yang sering mengkonsumsi minuman lain (
kopi, teh ) di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan
ngaliyan pada bulan Juni 2013.

24%

N= 34 kk
ya

76% tidak

Berdasarkan Diagram 2.2.2.5 diketahui anggota keluarga yang mengkonsumsi


minuman lain ( kopi, teh ) 24 % (8 KK) dan yang tidak mengkonsumsi
minuman lain ( kopi, teh ) 76% (26 KK)

2.2.2.6 Proporsi pengetahuan anggota keluarga mengenai pencegahan nyeri pada


sendi di RW 04 Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni
2013
Diagram 2.2.2.6: Proporsi pengetahuan anggota keluarga mengenai
pencegahan nyeri pada sendi di RW 04 Kelurahan
Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013

6% 0% daging
12%

35% makanan
kaleng
kacang
47%
N= 34 kk

Berdasarkan Diagram 2.2.2.6 diketahui pengetahuan anggota keluarga mengenai


pencegahan nyeri pada sendi yang tidak mengkonsumsi daging 6 % (2 KK),
makanan kaleng 0 % , kacang 35 % (12 KK), sayur 47 % (16 KK), lain lain 12
% (4 KK )

2.2.2.7 Proporsi pendapat Anggota keluarga mengenai penanganan sakit pada sendi
di RW 04 Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.2.2.7 : Proporsi pendapat Anggota keluarga mengenai penanganan
sakit pada sendi di RW 04 Kelurahan Bringin Kecamatan
Ngaliyan pada bulan Juni 2013
.
6%
9% tidak penting
12%
14%
cukup penting
penting
N= 34 kk
59% sangat penting
penting sekali

Berdasarkan Diagram 2.2.2.7 diketahui proporsi pendapat Anggota keluarga


mengenai penanganan sakit pada sendi sakit yang menganggap tidak penting 6%
( 2 anggota keluarga ), cukup penting 12% (4 anggota keluarga), penting 14% (
5 anggota keluarga), sangat penting 9% ( 3 anggota keluarga), penting sekali
59% ( 20 anggota keluarga)
2.2.2.8 Proporsi keluarga dalam pemilihan pelayanan kesehatan pada anggota
keluarga mengalami nyeri pada sendi di RW 04 Kelurahan Bringin
Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.1.1.1 Proporsi keluarga dalam pemilihan pelayanan kesehatan pada
anggota keluarga mengalami nyeri pada sendi di RW 04
Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni
2013

3% 6% rumah sakit
12%

balai
pengobatan
32% 47% N= 34 kk
puskesmas

Pustu

Berdasarkan Diagram 2.1.1.2 diketahui keluarga dalam pemilihan pelayanan


kesehatan pada keluarga mengalami nyeri pada sendi di bawa ke rumah sakit 6%
( 2 keluarga),balai pengobatan 47% ( 16 keluarga), puskesmas 32% ( 11
keluarga), pustu 12 % (2 keluarga) lain lain 3% ( 1 keluarga)
2.2.3 Pendidikan dan Organisasi
2.2.3.1 Predisposisi
2.2.3.1.1 Proporsi pengetahuan warga tentang penyebab sakit pada sendi di
RW 04 Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni
2013
Diagram 2.2.3.1.1: Proporsi pengetahuan warga tentang penyebab
sakit pada sendi di RW 04 Kelurahan Bringin
Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013

15% umur tua


9%
kegemukan N= 34 kk
3%
keturunan
0% 73%
makan dan minum
Berdasarkan Diagram 2.2.3.1.1 diketahui pengetahuan warga tentang penyebab
sakit pada sendi diantaranya umur tua 73 % ( 24 anggota keluarga),kegemukan
0% ( tidak ada ),keturunan 3% ( 1 anggota keluarga ), makan dan minum 9% ( 3
anggota keluarga ) ,lain lain 15% ( 6 anggota keluarga

2.2.3.1.2 Proporsi pengetahuan warga tentang tanda gejala dari sakit pada
sendi di RW 04 Kelarga kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan
pada bulan Juni 2013

Diagram 2.1.3.1.2 Proporsi pengetahuan warga tentang tanda


gejala dari sakit pada sendi di RW 04
Kelarga urahan Bringin Kecamatan
Ngaliyan pada bulan Juni 2013

6%
sakit pada sendi
23%
bengkak N= 34 kk
53%
kesemutan
18% kaku
susah gerak

0%

Berdasarkan Diagram 2.1.3.12 diketahui pengetahuan warga tentang penyebab


sakit pada sendi antara lain sakit pada sendi 53% ( 18 KK ), bengkak 0% ( tidak
ada), kesemutan 18 % ( 6 anggota keluarga ), kaku 23 % ( 8 anggota keluarga),
susah gerak 6% ( 2 anggota keluarga)
2.2.3.1.3 Proporsi Anggota keluarga yang mengetahui bahaya dari sakit pada
sendi di RW 04 Kelarga urahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada
bulan Juni 2013
Diagram 2.2.3.1.3 Proporsi Anggota keluarga yang mengetahui
bahaya dari sakit pada sendi di RW 04
Kelarga urahan Bringin Kecamatan
Ngaliyan pada bulan Juni 2013

tidak dapat bekerja


N= 34 kk
/lumpuh
3% 15% kerusakan pada
tulang
17% 50%
kelainan pada sendi
15%
otot mengecil

lain - lain

Berdasarkan Diagram 2.2.3.1.3 diketahui Anggota keluarga yang mengetahui


bahaya dari sakit pada sendi diantaranya tidak dapat bekerja 50% ( 17 anggota
keluarga ), kerusakan pada tulang 15%( 5 anggota keluarga ), kelainan pada
sendi 17 % ( 6 anggota keluarga ), otot mengecil 3 % ( 1 anggota keluarga ), lain
lain 15% ( 5 anggota keluarga ).

2.2.3.1.4 Proporsi pendapat Anggota keluarga mengenai cara mengatasi nyeri


sendi di RW 04 Kelarga urahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada
bulan Juni 2013
Diagram 2.1.4.14 Proporsi pendapat Anggota keluarga mengenai
cara mengatasi nyeri sendi di RW 04 Kelarga
urahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan
Juni 2013

N= 34 kk
kompres dengan air
hangat
6% 15% 17% ke balai pengobatan
3%

beli obat warung


59%
Berdasarkan Diagram 2.1.4.14 diketahui pendapat Anggota keluarga mengenai
cara mengatasi nyeri sendi di RW 04 Kelarga urahan Bringin Kecamatan
Ngaliyan pada bulan Juni 2013 diantaranya kompres dengan air hangat 17% ( 6
anngota keluarga ),pergi ke balai pengobatan 3 % ( 1 anggota keluarga ),beli obat
diwarung 59% ( 20 anggota keluarga ),minum obat tradisional 6 % ( 2 anggota
keluarga ),lain lain 15% ( 5 anggota keluarga )
2.2.3.1.5 Proporsi pendapat Anggota keluarga dalam melakukan tindakan
saat mengalami sakit pada sendi setelah berakt04itas di RW 04
Kelarga urahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.1.4.15 : Proporsi Anggota keluarga dalam melakukan
tindakan saat mengalami sakit pada sendi
setelah berakt04itas di RW 04 Kelarga urahan
Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni
2013
istirahat
6%
ke balai
23% 47% pengobatan
minum obat N= 34 kk
21% tradisional
tidak tahu

lain - lain
3%

Berdasarkan Diagram 2.1.4.15 diketahui pendapat anggota keluarga dalam


melakukan tindakann saat mengalami sakit pada sendi setelah berakt04itas
diantaranya istirahat 47 % ( 16 anggota keluarga),pergi ke balai pengobatan 3 %
( 1 anggota keluarga),minum obat tradisional 21% ( 7 anggota keluarga),tidak
tahu 23 % ( 8 anggota keluarga),lain lain 6% ( 2 anggota keluarga)
2.2.3.1.6 Proporsi Anggota keluarga tentang anggapan bahaya pada sakit
sendi di RT di 03 RW 04 kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan
pada bulan Juni 2013
Diagram 2.2.3.1.6 Proporsi Anggota keluarga tentang anggapan
bahaya pada sakit sendi di RW 04 Kelarga
urahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada
bulan Juni 2013

41%
ya
59%
tidak N= 34 kk

Berdasarkan Diagram 2.2.3.1.6 diketahui Anggota keluarga tentang anggapan


bahaya pada sakit sendi diantaranya anggota keluarga beranggapan setuju bahwa
sakit sendi merupakan penyakit berbahaya 59 % ( 20 anggota keluarga) dan
anggota yang beranggapan tidak setuju bahwa sakit sendi merupakan penyakit
berbahaya 41 % ( 14 anggota keluarga)

2.2.3.1.7 Proporsi Anggota keluarga tentang pengetahuan pencegahan sakit


pada sendi RT di 03 RW 04 Kelarga urahan Bringin Kecamatan
Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.2.3.1.7 Proporsi Anggota keluarga tentang pengetahuan
pencegahan sakit pada sendi di RW 04 Kelarga
urahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan
Juni 2013

47% N= 34 kk
53% tahu
tidak tau
Berdasarkan Diagram 2.2.3.1.7 diketahui Anggota keluarga tentang pengetahuan
pencegahan sakit pada sendi diantaranya anggota keluarga yang berpendapat
bagus tentang pencegahan penyakit pada sendi sebanyak 53 % ( 18 KK),dan
anggota keluarga yang berpendapat tahu pencegahan sakit pada sendi sebanyak
47 % ( 16 KK)
2.2.3.2 Enabling
2.2.3.2.1 Proporsi pengetahuan Anggota keluarga dalam upaya penanganan
sakit pada sendi di RT 03 RW 04 kelurahan Bringin Kecamatan
Ngaliyan pada bulan Juni 2013

Diagram 2.2.3.2.1 Proporsi pengetahuan Anggota keluarga dalam upaya


penanganan sakit pada sendi di RW 04 Kelurahan
Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013

N= 34 kk
41%
ya
59%
tidak

Berdasarkan Diagram 2.2.3.2.1 diketahui proporsi pengetahuan anggota keluarga


dalam upaya penanganan sakit pada sendi diantaranya yang berpendapat sudah
optimal 41% ( 14 anggota keluarga) dan yang berpendapat belum optimal 59% (
20 anggota keluarga)
2.2.3.2.2 Proporsi Anggota keluarga mengenai cara mendapatkan informasi
untuk penanganan sakit sendi di RW 04 Kelurahan Bringin
Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.2.3.2.2 Proporsi Anggota keluarga mengenai cara
mendapatkan informasi untuk penanganan
sakit sendi di RW 04 Kelurahan Bringin
Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
15%
6% dokter
29%
0% bidan
N= 34 kk
perawat
50% kader
lain - lain

Berdasarkan Diagram 2.2.3.2.2 diketahui Proporsi Anggota keluarga mengenai


cara mendapatkan informasi untuk penanganan sakit sendi di antaranya dokter
15 % ( 5 anggota keluarga ),bidan 6 % ( 2 anggota keluarga),perawat 0% ( tidak
ada ),kader 50% ( 17 anggota keluarga),lain lain 29 % ( 10 anggota keluarga)
2.2.3.2.3 Proporsi Anggota keluarga yang mengunjungi pelayanan kesehatan
saat mengalami sakit pada sendi di RW 04 Kelurahan Bringin
Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.2.3.2.3 Proporsi Anggota keluarga mengunjungi
pelayanan kesehatan saat mengalami sakit
pada sendi di RW 04 Kelurahan Bringin
Kecamatan Ngaliyanpada bulan Juni 2013

44%
N= 34 kk
ya
56%
tidak

Berdasarkan Diagram 2.2.3.2.3 diketahui Anggota keluarga mengunjungi


pelayanan kesehatan saat mengalami sakit pada sendi diantaranya ya 44% ( 15
anggota keluarga ) tidak 56 % ( 17 anggota keluarga)
2.2.3.2.4 Proporsi pendapat Anggota keluarga tentang biaya khusus yang
menunjang pelayanan kesehatan di RW 04 Kelurahan Bringin
Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.2.3.2.4 Proporsi pendapat Anggota keluarga tentang
biaya khusus yang menunjang pelayanan
kesehatan di RW 04 Kelurahan Bringin
Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013

38%

ada
62% N= 34 kk
tidak ada

Berdasarkan Diagram 2.2.3.2.4 diketahui proporsi pendapat anggota keluarga


tentang biaya khusus yang menunjang pelayanan kesehatan,diantaranya ada 38%
( 13 anggota keluarga),tidak ada 62 % ( 21 anggota keluarga)

2.2.3.2.5 Proporsi pendapat Anggota keluarga jumlah kader yang masih aktif
dalam penggerakan layanan kesehatan di RW 04 Kelurahan Bringin
Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.2.3.2.5 Proporsi pendapat Anggota keluarga jumlah
kader yang masih aktif dalam penggerakan
layanan kesehatan di RW 04 Kelurahan Bringin
Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013

26% 3
0%
4
5
71%
0% 6
3% lain - lain

N= 34 kk
Berdasarkan Diagram 2.2.3.2.5 diketahui proporsi pendapat anggota keluarga
tentang jumlah kader yang masih aktif dalam penggerakan layanan kesehatan
diantaranya 3 kader 71 % ( 24 anggota keluarga),4 kader 0% ( tidak ada ),5
kader 3 % ( 1 anggota keluarga),6 kader 0 % ( tidak ada ),lain lain 26% ( 9
anggota keluarga)
2.2.3.2.6 Proporsi Anggota keluarga yang pernah mendapatkan penyuluhan
dari Puskesmas tentang Sakit pada Sendi di RW 04 Kelurahan
Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.2.3.2.6 Proporsi Anggota keluarga yang pernah
mendapatkan penyuluhan dari Puskesmas
tentang Sakit pada Sendi di RW 04
Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan
pada bulan Juni 2013

24% N= 34 kk
pernah
76%
tidak pernah

Berdasarkan Diagram 2.2.3.2.6 diketahui Anggota keluarga yang pernah


mendapatkan penyuluhan dari Puskesmas tentang Sakit pada Sendi yang pernah
mendapatkan penyuluhan dari puskesmas 24% ( 8 anggota keluarga ), yang tidak
pernah mendapatkan penyuluhan dari puskesmas 76% ( 26 anggota keluarga ).

2.2.3.2.7 Proporsi pendapat Anggota keluarga yang menanggapi tentang


penyuluhan sakit pada sendi di RW 04 Kelurahan Bringin
Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2.2.3.2.7 Proporsi pendapat Anggota keluarga yang
menanggapi tentang penyuluhan sakit pada
sendi di RW 04 Kelurahan Bringin
Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
13% N= 8 kk

bagus
tidak bagus
87%

Berdasarkan Diagram 2.2.3.2.7 diketahui tanggapan tentang penyuluhan sakit


pada sendi 87% ( 7 anggota keluarga ) bagus , dan yang tidak bagus 13% ( 1
anggota keluarga)

2.2.3.2.8 Proporsi Anggota keluarga dalam menanggapi tentang ketersediaan


obat-obatan sakit pada sendi di RW 04 Kelurahan Bringin
Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 2..3.2.8 Proporsi Anggota keluarga dalam menanggapi
tentang ketersediaan obat-obatan sakit pada
sendi di RT 03 RW 04 Kelurahan Bringin
Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013

32% N= 34 kk

ya
68% tidak

Berdasarkan Diagram 2.2.3.2.8 diketahui Anggota keluarga yang tahu


mengenai ketersediaan obat 68% ( 23 anggota keluarga ), dan yang tidak
mengetahui 32% ( 11 anggota keluarga ).

3.1 ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas)


3.1.1 Epidemiologi
Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara denngan warga secara door to door banyak warga
yang mengatakan sering mengalami batuk pilek.
3.1.1.1 Proporsi Anggota keluarga yang sering mengalami ISPA di RW 04 Kelurahan
Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 3.1.1.1 : Proporsi anggota keluarga yang sering mengalami ISPA di
RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan
Juni 2013.

N = 407 kk
21%

sering
tidak
79%

Berdasarkan Diagram 3.1.1.1 diketahui anggota keluarga yang sering mengalami


batuk pilek 79 % (27 anggota keluarga) dan yang tidak sering mengalami batuk
pilek 21 % (7 anggota keluarga) di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan
ngaliyan pada bulan Juni 2013.

3.1.1.2 Proporsi Anggota keluarga yang sering mengalami ISPA dengan penyerta
sesak nafas, demam, sesak nafas dan demam, berdahak di RW 04 Kelurahan
Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 3.1.1.2 : Proporsi anggota keluarga yang sering mengalami ISPA
dengan penyerta sesak nafas, demam, sesak nafas dan
demam, berdahak di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan
ngaliyan pada bulan Juni 2013.

sesak nafas
4%

37% demam
48%
sesak nafas
dan demam
11%
berdahak
N = 27 kk

Berdasarkan Diagram 3.1.1.2 diketahui anggota keluarga yang sering mengalami


ISPA dengan penyerta sesak nafas 4% (1 anggota keluarga), demam 48 % (13
anggota keluarga), sesak nafas dan demam 11% (3 anggota keluarga), berdahak
37% (10 anggota keluarga) di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan
pada bulan Juni 2013.

3.1.2 Perilaku dan Lingkungan


3.1.2.1 Proporsi Anggota keluarga yang merokok di RW 04 Kelurahan Bringin
Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 3.1.2.1 : Proporsi anggota keluarga yang yang merokok di RW 04
Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni
2013.

33% N = 407 KK
ya
67%
tidak

Berdasarkan Diagram 3.1.1.1 diketahui anggota keluarga yang yang merokok


67% (30 anggota keluarga) dan yang tidak 33% (4 anggota keluarga) di RW 04
Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013.
3.1.2.2 Proporsi Anggota keluarga yang merokok lebih dari satu bungkus per hari di RW
04 Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 3.1.2.1 : Proporsi anggota keluarga yang yang merokok di RW 04
Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013.

47%
53% ya
tidak
N = 30 KK

Berdasarkan Diagram 3.1.1.1 diketahui anggota keluarga yang yang merokok


lebih dari satu bungkus 47% (14 anggota keluarga) dan yang tidak 53% (16
anggota keluarga) di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan
Juni 2013.

3.1.2.3 Proporsi kebiasaan Anggota keluarga dalam membuang dahak di RW 04


Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 3.1.2.3 : Proporsi kebiasaan Anggota keluarga dalam membuang dahak di
RW 04 Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni
2013

3%
0%
6%
3% 9% sembarang tempat
kamar mandi
56% disiram N = 407 kk
23%
tidak disiram
tempat tertentu
tertutup
terbuka

Berdasarkan Diagram 3.1.2.3 diketahui anggota keluarga yang mengeluarkan


dahak di sembarang tempat 54% (19 anggota keluarga), kamar mandi 23% (8
anggota keluarga), disiram 3% (1 anggota keluarga), tidak disiram 0% (0),
tempat tertentu 9% (3 anggota keluarga), tertutup 3% (1 anggota keluarga),
terbuka 6% (2 anggota keluarga), di Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan
pada bulan Juni 2013.
3.1.2.4 Proporsi Anggota keluarga yang flu disertai sekret dan kebiasaan membuang
sekret di RW 04 Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni
2013
Diagram 3.1.2.4 : Proporsi anggota keluarga yang mengalami flu disertai
sekret dan kebiasaan membuang sekret di Kelurahan
Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013.

23% tisu dibuang di N = 407 kk


tempat sampah
sapu tangan
62%
15%
tangan kosong

Berdasarkan Diagram 3.1.2.4 diketahui anggota keluarga yang mengalami flu


disertai sekret dan kebiasaan membuang sekret di tisu kemudian dibuang di
tempat sampah 23% (8 anggota keluarga), sapu tangan 15% (5 anggota
keluarga), tangan kosong 62% (21 anggota keluarga) di Kelurahan Bringin
Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013.

3.1.2.5 Proporsi Anggota keluarga tentang kebiasaan membersihkan ingus dari


tangan di RW 04 Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni
2013
Diagram 3.1.2.5 : Proporsi anggota keluarga tentang kebiasaan membersihkan
ingus dari tangan di Kelurahan Bringin Kecamatan
Ngaliyan pada bulan Juni 2013.

3% tidak cuci tangan


18%
47% cuci tangan dengan air

32% cuci tangan dengan air N = 407


dan sabun
kk
dilap dengan kain
terdekat
Berdasarkan Diagram 3.1.2.5 diketahui anggota keluarga dengan tidakan tidak
cuci tangan 3% (1 anggota keluarga), cuci tangan dengan air 18% (6 anggota
keluarga), cuci tangan dengan air dan sabun 32% (11 anggota keluarga), di
bersihkan dengan kain terdekat 47% (16 anggota keluarga) di Kelurahan Bringin
Kecamatan Ngaliyan pada bulan Juni 2013.

3.1.2.6 Proporsi anggota keluarga tentang kebiasaan membuka jendela di pagi hari di
RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013
Diagram 3.1.2.6 : Proporsi anggota keluarga tentang kebiasaan membuka
jendela di pagi hari di RW 04 Kelurahan bringin
Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013

12%
35%
sering N = 407 kk
kadang-kadang
53%
tidak pernah

Berdasarkan Diagram 3.1.2.6 diketahui anggota keluarga tentang kebiasaan


membuka jendela di pagi hari dengan intensitas sering 35% (12 anggota
keluarga), kadang-kadang 53% (18 anggota keluarga), tidak pernah 12% (4
anggota keluarga) di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan
Juni 2013.

3.1.2.7 Proporsi anggota keluarga tentang kebiasaan membersihkan debu di dalam


rumah di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni
2013
Diagram 3.1.2.7 : Proporsi anggota keluarga tentang kebiasaan membersihkan
debu di dalam rumah di RW 04 Kelurahan bringin
Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013

13% 9%
sering
kadang-kadang
78%
N = 407
kk

Berdasarkan Diagram 3.1.2.7 diketahui anggota keluarga tentang kebiasaan


sering membersihkan debu dalam rumah 44% (15 anggota keluarga), kadang-
kadang 44% (15 anggota keluarga), tidak pernah 12% (4 anggota keluarga) di
RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013.
3.1.2.8 Proporsi anggota keluarga tentang kebiasaan menata ulang perabotan
rumahnya di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni
2013
Diagram 3.1.2.8 : Proporsi anggota keluarga tentang kebiasaan menata ulang
perabotan rumahnya di RW 04 Kelurahan bringin
Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013

18% 9%

sering
kadang-kadang
73%
N = 407 kk
tidak pernah

Berdasarkan Diagram 3.1.2.8 diketahui anggota keluarga yang sering menata


ulang perabotan rumahnya 9% (3 anggota keluarga), kadang-kadang 73% (25
anggota keluarga), tidak pernah 18% (6 anggota keluarga) di RW 04 Kelurahan
bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013.

3.1.3 Pendidikan dan Organisasi


3.1.3.1 Predisposing
3.1.3.1.1 Proporsi anggota keluarga mengenai tindakan yang dilakukan jika
batuk-batuk di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada
bulan Juni 2013.
Diagram 3.1.3.1.1 : Proporsi anggota keluarga mengenai tindakan
yang dilakukan jika batuk- batuk di RW 04
Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada
bulan Juni 2013

6% dibiarkan N = 407 kk
9%
14%
15% membuat obat
tradisional
56% membeli obat

membawa ke
pelayanan kesehatan

Berdasarkan Diagram 3.1.3.1.1 diketahui anggota keluarga yang membiarkan


batuk 14% (5 anggota keluarga), membuat obat tradisional 15% (5 anggota
keluarga), membeli obat 56% (19 anggota keluarga), membawa ke
pelayanan kesehatan 9% (3 anggota keluarga), membawa ke dukun 6 % (2
anggota keluarga) di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan
Juni 2013.
3.1.3.1.2 Proporsi anggota keluarga yang mengetahui ISPA di RW 04
Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013.
Diagram 3.1.3.1.2 : Proporsi anggota keluarga yang mengetahui
ISPA di RW 04 Kelurahan bringin
Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni
2013

32% N = 407 kk
ya
68%
tidak
Berdasarkan Diagram 3.1.3.1.2 diketahui anggota keluarga keluarga yang
mengetahui ISPA 68% (23 anggota keluarga), dan yang belum tahu 32% (11
anggota keluarga) di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan
Juni 2013.

3.1.3.1.3 Proporsi keluarga yang mengetahui cara mencegah ISPA di RW 04


Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013.
Diagram 3.1.3.1.3 : Proporsi keluarga yang mengetahui cara mencegah
ISPA di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan
ngaliyan pada bulan Juni 2013

N = 407

47%
53% ya
tidak

Berdasarkan Diagram 3.1.3.1.3 diketahui keluarga keluarga yang mengetahui


cara mencegah ISPA 47% (16 anggota keluarga), dan yang belum tahu 53% (18
anggota keluarga) di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan
Juni 2013.
3.1.3.2 Enabling
3.1.3.2.1 Proporsi anggota keluarga mengenai intensitas berkunjung ke
tempat pelayanan kesehatan yang di tuju jika terkena ISPA di RW
04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013.

Diagram 3.1.3.2.1 : Proporsi anggota keluarga mengenai intensitas


berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan yang di
tuju jika terkena ISPA di RW 04 Kelurahan
bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013
21%
38%
ya
kadang-kadang
41%
tidak N = 407

Berdasarkan Diagram 3.1.3.2.1 diketahui proporsi anggota keluarga yang sering


berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan 21% (7 anggota keluarga), kadang-
kadang 41% (14 anggota keluarga), tidak pernah 38% (13 anggota keluarga) di
RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013.
3.1.3.2.2 Proporsi anggota keluarga mengenai ketersediaan obat-obat
khususnya untuk ISPA di sarana pelayanan kesehatan.
Diagram 3.1.3.2.2 : Proporsi anggota keluarga mengenai
ketersediaan obat-obat khususnya untuk
ISPA di sarana pelayanan kesehatan

9%
N = 407
ya
tidak
91%
Berdasarkan Diagram 3.1.3.2.2 diketahui proporsi anggota keluarga mengenai
ketersediaan obat-obat khususnya untuk ISPA di sarana pelayanan kesehatan 9%
(3 anggota keluarga) mengatakan sudah tersedia dan 91% (31 anggota keluarga)
menjawab belum.

3.1.4 Administrasi Dan Kebijakan


Wawancara
Menurut ketua RT 03 RW 04 Kel Bringin Kec Ngaliyan di wilayahnya
sebagian besar sudah memiliki jamkesmas.
Menurut ketua RW 04 Kel Bringin Kec Ngaliyan saat ini kegiatan yang
berjalan di wilayah RT 03 dilakukan setiap malam Senin, malam Jumat,
malam Sabtu, dan selapanan yang dilakukan tiap RT setiap 1 bln sekali, dan
juga posyandu balita.
3.1.4.1 Proporsi anggota yang mendapat asuransi kesehatan di RW 04 Kelurahan
bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013.
Diagram 3.1.4.1 : proporsi anggota keluarga yang mempunyai asuransi
kesehatan di RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan
ngaliyan pada bulan Juni 2013.

20% N = 407
jamkesmas
80% tidak

Berdasarkan Diagram 3.1.4 diketahui proporsi anggota keluarga yang mendapat


asuransi kesehatan 59% (20 anggota keluarga) dan yang tidak mempunyai
asuransi kesehatan 41% (14 anggota keluarga).

3.1.4.2 Proporsi anggota yang menggunakan asuransi kesehatan JAMKESMAS di


RW 04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013.
Diagram 3.1.4.2 : proporsi anggota keluarga yang menggunakan
asuransi kesehatan JAMKESMAS di RW 04
Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan
Juni 2013.

41%

ya
59%
tidak
N = 20

Berdasarkan Diagram 3.1.4.2 diketahui proporsi anggota keluarga yang


menggunakan asuransi kesehatan JAMKESMAS 59% (16 anggota keluarga )
dan yang tidak menggunakan Jamkesmas 41% (4 anggota keluarga) di RW 04
Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan pada bulan Juni 2013

B. MASALAH KESEHATAN YANG ADA


1. Pengkajian Sosial Ekonomi
2. Pengkajian Epidemiologi
3. Pengkajian perilaku dan lingkungan
4. Pengkajian edukasi dan organisasi
5. Administrasi dan kebijakan

C. ANALISA DATA

NO. Tanggal Data Fokus Diagnosa Keperawatan TTD


1. Ketidakefektifan Kelompok
1. Epidemiologi
DS : pemeliharaan kesehatan: I
a. wawancara dengan tokoh perawatan hipertensi
berhubungan dengan tidak
masyarakat, kader kesehatan adekuatnya perilaku,
dan warga bahwa: banyak pengetahuan dan pengaturan
pola makan warga RW 04
warga yang mengeluh Kelurahan bringin
menderita Hipertensi. Kecamatan ngaliyan Kota
Semarang
b. warga belum mengetahui cara
diit yang benar untuk
penderita hipertensi.
DO :
a. Rata-rata hasil pengukuran
tekanan darah yang diperoleh
adalah 140/100 mmHg pada
warga RW 04 Kelurahan
bringin Kecamatan ngaliyan.
2. Warga di RW 04 Kelurahan
bringin Kecamatan ngaliyan
44% (15 KK) pernah
terdiagnosis menderita hipertensi
dan
3. Perilaku dan Lingkungan
DS :
wawancara dengan kader dan
ketua RT 03 menyatakan bahwa
tidak semua penduduk
memeriksakan tekanan darah di
tempat pelayanan kesehatan.
DO :
a. Warga yang mempunyai
kebiasaan memakan
nakanan asin adalah 31%
(16 KK).
b. Warga yang mempunyai
kebiasan memakan
makanan berlemak 30 %
(15 KK)
c. Warga yang mengkonsumsi
kopi 56% (19 KK)
d. Warga yang sering
mengalami stres ada 47 % (
16 KK)
e. didapatkan hasil
penanganan hipertensi yang
dilakukan adalah 38% (13
KK) berobat ke pelayanan
kesehatan, 50 % ( 17 KK)
menggunakan obat
tradisional dan 12 % ( 4 KK
) menggunakan obat
warung.
4. Pendidikan dan Organisasi
DS :
a. Menurut warga sulit
memeriksakan diri ke
fasilitas pelayanan kesehatan
karena sibuk bekerja dan
keterbatasan biaya.
b. ketua RT 03 mengatakan di
wilayahnya hanya
mempunyai 3 KK yang
bertugas sebagai Kader
kesehatan.
DO :
a. Pengetahuan warga tentang
tanda dan gejala hipertensi
adalah 62 % pusing ( 21
KK), 12 % tengkuk pegal ( 4
KK), 9% kesemutan( 3 KK),
6 % lain lain (6 KK)

b. Pengetahuan warga tentang


pencegahan hipertensi , 32%
tidak mengkonsumsi asin (11
KK), 15 % tidak
mengkonsumsi daging ( 5
KK), 9 % mengkonsumsi
timun ( 3 KK).
5. Administrasi dan Kebijakan
DS :
a. Menurut ketua RW 04
Kelurahan Bringin
Kecamatan Ngaliyan
mengatakan di wilayahnya
hanya mempunyai 3 KK
yang bertugas sebagai Kader
kesehatan.
b. Menurut Ketua RW 04
Kelurahan Bringin
Kecamatan Ngaliyan, saat ini
kegiatan yang berjalan di
wilayah RT 03 dilakukan
setiap malam senin, malam
jumat dan malam sabtu, dan
selapanan yang dilakukan
tingkat RT setiap sebulan
sekali dan juga posyandu
balita.
DO :
a. Jaminan kesehatan yang
digunakan masyarakat di RW
04 Kelurahan bringin
Kecamatan ngaliyan adalah
59% (16 KK) kartu miskin(
jamkesmas), yang tidak
memiliki jamkesmas ada 41
% ( 4 KK)
2. Epidemiologi Kelompok
DS : Ketidakefektifan I
a. hasil wawancara dengan manajemen regimen
tokoh masyarakat, kader terapeutik: nyeri sendi
berhubungan dengan
kesehatan dan warga keterbatasan sumber
didapatkan data bahwa informasi, tidak
adekuatnya perilaku
banyak warga yang warga di RW 04
mengeluh menderita Nyeri Kelurahan bringin
Kecamatan ngaliyan Kota
Sendi. Semarang dan pengaturan
b. Warga kebanyakan mengeluh pola makan.
nyeri sendi pada daerah lutut
dan tangan dan belum
pernah memeriksakan diri ke
dokter untuk mengetahui
penyebabnya.
DO :
a. Keluarga yang sering
mengeluh nyeri sendi ada
91% (31 KK)

Lingkungan dan kebiasaan


a. Menurut warga, keluarga
yang mengkonsumsi daun
singkong 71 % ( 24 KK),

Pendidikan organisasi
a. Menurut warga di RW 04
Kelurahan bringin Kecamatan
ngaliyan yang mengetahui
penyebab nyeri sendi, 73% (
24 KK), 0% kegemukan, 3%
keturunan(1 KK), makan dan
minuman tertentu 9 % ( 3kk),
lain2 15 % ( 6 KK)
b. Menurut warga di RW 04
Kelurahan bringin Kecamatan
ngaliyan untuk tindakan pada
saat nyeri sendi adalah 47%
istirahat (16 KK), 3% ke balai
pengobatan ( 1 KK), minum
Obat tradisional 21% ( 7 KK),
tidak tahu 23% ( 8 KK), lain2
6 % ( 2 KK)
Administrasi dan kebijakan
a. Warga yang tidak tahu
tentang biaya khusus yang
menunjang pelayanan
kesehatan ada 62 %
(21 keluarga).

3. 1. Epidemiologi Ketidakefektifan
manajemen regimen
DS :
terapeutik: ISPA
Banyak warga yang sering berhubungan dengan
keterbatasan sumber
mengalami ISPA
informasi, tidak
DO : adekuatnya perilaku
warga ( menjaga
a. warga yang sering mengalami
kebersihan lingkungan) di
ISPA 79% ( 27 KK. RW 04 Kelurahan bringin
Kecamatan ngaliyan Kota
b. warga yang mengalami ISPA
Semarang .
dengan ,penyerta sesak nafas
4% (1 anggota keluarga),
demam 48 % (13 anggota
keluarga), sesak nafas dan
demam 11% (3 anggota
keluarga), berdahak 37% (10
anggota keluarga)

2. Perilaku dan Lingkungan


a. Menurut warga di RW
04 Kelurahan bringin
Kecamatan ngaliyan
warga yang merokok
67% (30 anggota
keluarga) dan yang tidak
33% (4 anggota
keluarga).
b. Menurut warga di RW
04 Kelurahan bringin
Kecamatan ngaliyan
tindakan membersihkan
sekret dari tangan dengan
tidak cuci tangan 3% (1
anggota keluarga), cuci
tangan dengan air 18% (6
anggota keluarga), cuci
tangan dengan air dan
sabun 32% (11 anggota
keluarga), di bersihkan
dengan kain terdekat
47% (16 anggota
keluarga)
c. Menurut warga di RW
04 Kelurahan bringin
Kecamatan ngaliyan
kebiasaan membuka
jendela dipagi hari
dengan intensitaas sering
35% (12 anggota
keluarga), kadang-
kadang 53% (18 anggota
keluarga), tidak pernah
12% (4 anggota
keluarga)
3. Pendidikan dan organisasi
a. Tindakan yang dilakukan
keluarga jika batuk-batuk
: membeli obat di warung
56% (19 anggota
keluarga)
4. Administrasi dan
kebijakan
a. Warga yang mempunyai
asuransi kesehatan ada
59 % (20 anggota
keluarga)

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik: ISPA berhubungan dengan keterbatasan


sumber informasi, tidak adekuatnya perilaku warga ( menjaga kebersihan lingkungan) di RW
04 Kelurahan bringin Kecamatan ngaliyan Kota Semarang .

2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan: perawatan hipertensi berhubungan dengan tidak


adekuatnya perilaku, pengetahuan dan pengaturan pola makan warga RW 04 Kelurahan
bringin Kecamatan ngaliyan Kota Semarang
3. Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik: nyeri sendi berhubungan dengan
keterbatasan sumber informasi, tidak adekuatnya perilaku warga di RW 04 Kelurahan
bringin Kecamatan ngaliyan Kota Semarang dan pengaturan pola makan.

E. PRIORITAS MASALAH KESEHATAN KOMUNITAS


Komponen Skor
Masalah Prioritas
NO Kriteria Skor Pembenaran (A+2B)
Keperawatan
XC
1 Manajemen A 7 Warga RT 03 RW 105 2
terapeutik tidak Ukuran Masalah (79%) 04 yang pernah
efektif: ISPA mengalami ISPA
sebanyak 79%
dalam hal ini
mendapat skor 7

Warga RT 03 RW
04 yang
B mengalami ISPA
Tingkat 4 disertai sesak
Keseriusan nafas sebanyak
(48%)
48% dalam hal ini
mendapat skor 4

C 7 (80%) Setelah intervensi


Keefektifan diimplementasikan
Intervensi kelompok
mempunyai target
penilaian
keberhasilan 80%
dalam hal ini
mendapat skor 7
2 Pemeliharaan A 5 Warga RT 03 RW 78 3
kesehatan tidak Ukuran Masalah (44%) 04 yang
efektif: mengalami
perawatan hipertensi
hipertensi sebanyak 44%
dalam hal ini
mendapat skor 5

B Warga RT 03 RW
Tingkat 4 (33%) 04 yang
Keseriusan meninggal akibat
hipertensi
sebanyak 33%
dalam hal ini
mendapat nilai 4

C Setelah dilakukan
Keefektifan implementasi
Intervensi kelompok
6 (70%) mempunyai target
keberhasilan 70%
dalam hal ini
mendapat skor 6
3 Manajemen A 9 (91%) Warga RT 03 RW 168 1
terapeutik tidak Ukuran Masalah 04 yang
efektif: nyeri mengalami nyeri
sendi sendi sebanyak
91% dalam hal ini
mendapat skor 9

6 (71%)
B Warga RT 03 RW
Tingkat 04 yang
Keseriusan mengalami nyeri
sendi dengan rutin
mengkonsumsi
daun singkong
sebanyak 71%
dalam hal ini
sebanyak 6

C
8 (80%) Setelah dilakukan
Keefektifan
Intervensi implementasi
kelompok
mempunyai target
keberhasilan 80%
dalam hal ini
mendapat skor 8
F. RENCANA KEPERAWATAN

METODE
TUJUAN RENCANA KEPERAWARAN EVALUATOR
DIAGNOSA EVALUASI
NO
KEPERAWATAN KODE
TUM TUK INTERVENSI
NICK
1 1. warga mampu 1. warga mengetahui 1. Penkes (pendidikan Angket Post Kelompok 1
Ketidakefektifan
mempraktekan tentang nyeri sendi kesehatan) terkait Implementasi
manajemen regimen
terapeutik: nyeri sendi pengobatan nyeri sendi
berhubungan dengan tradisional untuk 2. warga mengetahui 2. Demonstrasi
keterbatasan sumber neyeri sendi penyebab nyeri pengobatantradisional
informasi, tidak dalam kehidupan sendi nyeri sendi
adekuatnya perilaku
sehari hari 3. Pendidikan kesehatan
warga di RW 04
Kelurahan bringin 2. Nyeri sendi terkait asam urat
Kecamatan ngaliyan warga berkurang/ 3. warga mengetahui
Kota Semarang dan jumlah penderita cara mencegah
pengaturan pola nyeri sendi nyeri sendi
makan. berkurang
3. Jumlah warga 4. Warga mengetahui
yang melakukan cara penanganan
olahraga nyeri sendi
meningkat
4. Jumlah warga
yang melakukan
dieet untuk nyeri
sendi menjadi
meningkat
2 1. Warga mampu 1. Warga mengetahui 1. Berikan pen kes Angket Post
Ketidakefektifan Kelompok 1
manajemen regimen mempraktikan tentang konsep mengenai batuk pilek Implementasi
terapeutik: ISPA cara inhalasi rumah sehat
berhubungan dengan sederhana 2. Warga dapat 2. Berikan Penkes
keterbatasan sumber 2. Warga mampu menerapkan tentang Konsep
informasi, tidak
melakukan gerakan membuka rumah sehat
adekuatnya perilaku
warga ( menjaga fisioterapi dada jendela setiap pagi
kebersihan dan batuk efektif 3. Warga mengetahui
lingkungan) di RW 3. Warga mampu tentang pengertian 3. Berikan
04 Kelurahan bringin menerapkan ispa Demonstrasi
Kecamatan ngaliyan konsep rumah 4. Warga mengetahui inhalasi
Kota Semarang . sehat tentang penyebab sederhana
4. Warga mampu ispa
menerapkan 5. Warga mampu 4. Berikan
perilaku untuk mendemonstrasika Demonstrasi
mencegah n inhalasi fisioterapi dada
terjadinya ispa sederhana dan
fisioterapi dada. 5. Berikan
demonstrasi
batuk efektif

3 1. Kader mampu 1. Warga mengetahui 1. Pemeriksaan tekanan Angket Post


Ketidakefektifan
pemeliharaan melakukan tentang pengertian darah Implementasi
kesehatan: perawatan pengukuran hipertensi 2. Pendidikan kesehatan
hipertensi berhubungan tekanan darah 2. Warga mengetahui mengenai hipertensi
dengan tidak secara mandiri penyebab dan 3. Pelatihan kader
adekuatnya perilaku, 2. Kader mampu Kelompok 1
tanda gejala tentang pemeriksaan
pengetahuan dan
menginterpretasik hipertensi tekanan darah dan
pengaturan pola makan
warga RW 04 an hasil dari 3. Warga mengetahui interpretasi hasil
Kelurahan bringin pemeriksaan pengobatan pemeriksaan
Kecamatan ngaliyan tekanan darah tradisional 4. Pengobatan herbal
Kota Semarang 3. Kader mampu hipertensi pada hipertensi
mengisi grafik 4. Warga mengetahui
tekanan darah diiet pada
4. Kader mampu hipertensi
memberikan 5. Kader
informasi mendemonstrasika
sederhana tentang n cara pengukuran
diiet hipertensi, tekanan darah yang
dan penanganan baik
sederhana
5. Warga mampu
mempraktikan
pengobatan
tradisional untuk
hipertensi dalam
kehidupan sehari
hari
6. Jumlah warga
yang hipertensi
berkurang
G. PLANNING OF ACTION MASALAH KESEHATAN

No Masalah Kegiatan Sasaran Tanggal Tempat Dana PJ


1. Manajemen 1. Penkes tentang nyeri sendi Warga RT 03 Jumat , 30 juni 2013 Bapak
terapeutik tidak 2. Demonstrasi tentang Jam : 19.30 wib nardi
efektif: nyeri sendi pengobatan tradisional (rt 03)
berhubungan untuk nyeri sendi
dengan 3. Pendidikan kesehatan
keterbatasan terkait asam urat
sumber informasi,
tidak adekuatnya
perilaku warga di
RW 04 Kelurahan
bringin Kecamatan
ngaliyan kota
semarang tentang
perawatan nyeri
sendi: pengaturan
pola makan.

2 Manajemen 1. Penkes tentang ISPA Jumat , 30 maret ( Bp. Nardi


2. Penkes Rumah Sehat 20.00 - 21.00 ) rt 03
terapeutik tidak
efektif: ispa 3. Demonstrasi tentang Warga RT 03
berhubungan inhalasi sederhana
dengan 4. Demonstrasi fisioterapi
keterbatasan dada
sumber informasi, 5. Melatih kader untuk
tidak adekuatnya mengukur tekanan darah
perilaku warga di
RW 04 Kelurahan
bringin Kecamatan
ngaliyan kota
semarang tentang
pencegahan ispa :
prilaku menjaga
kebersihan
lingkungan
3. Pemeliharaan 1. Melakukan Pemeriksaan Warga RT 03 Senin ,26 juni 2013( Ibu rt (rt
tekanan 18.30) 03)
kesehatan tidak
efektif: perawatan 2. Melakukan Penkes pada Kamis, 29 juni 2013 Bapak rt
hipertensi ( 19.30) 01
hipertensi
3. Demonstrasi tentang Kamis, 29 juni 2013 Bapak rt
berhubungan
pengobatan tradisional ( 19.30) 01
dengan tidak
adekuatnya untuk hipertensi
perilaku warga RW 4. Melatih kader untuk
mengukur tekanan darah Rabu, 4 april 2012 Ibu RW 04
04 Kelurahan
bringin Kecamatan
ngaliyan kota
semarang tentang
perawatan
hipertensi:
kurangnya
pengetahuan dan
pengaturan pola
makan.
H. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA TANGGA IMPLEMENTASI EVALUASI RESPON FAKTOR FAKTOR NAMA TTD


KEPERAWATAN L/ JAM FORMATIF KOMUNITAS PENDUKUNG PENGHAMBAT
( RESPON DS
& DO )
1 Manajemen Jumat , 30 1. Melakuakan DS : warga - Warga bisa - Warga bisa - Pelaksanaan Kel.1
mengatakan
tidak juni 2013 pendidikan diajak diajak untuk terlalu malam
terapeutik
efektif: nyeri sendi Jam : kesehatan tentang ya mbak,, saya untuk berinteraksi - Kesadaran
berhubungan 19.30 wib nyeri sendi sedikit mengerti berinteraksi - Keaktifan warga untuk
dengan 2. Mendemonstrasi tentang nyeri - Keaktifan warga dalam mengikuti
tentang pengobatan sendi,, berarti warga bertanya pertemuan
keterbatasan
tradisional untuk saya kalo pegal dalam kurang
sumber informasi,
tidak adekuatnya nyeri sendi pegal pada bertanya - Pencahayaan
perilaku warga sendi bisa di - Pelaksanaa di dalam
beri ramuan n terlalu rumah warga
dan pengaturan
jahe, brambang malam kurang
pola makan di RW
tepung dan air - Kesadaran
04 Kelurahan
yah,, warga
bringin
DO : warga untuk
Kecamatan
terlihat mengikuti
ngaliyan Kota
mendengarkan pertemuan
Semarang
dan menyimak kurang
jalannya - Pencahayaa
penyuluhan n di dalam
Warga mengerti rumah
tentang cara warga
penanganan kurang
nyeri sendi
Warga mengerti
tentang cara
penanganan
nyeri sendi
dengan
menggunakan
obat tradisional.
2 Manajemen Jumat , 30 DS : warga - Warga bisa - Warga bisa - Pelaksanaan Kel.1
1. Memberikan
maret ( mengatakan diajak diajak untuk terlalu malam
terapeutik tidak penyuluhan
efektif: ISPA 20.00 - Owh,, sekarang untuk berinteraksi - Kesadaran
tentang Rumah
berhubungan 21.00 ) saya tau mbak berinteraksi - Keaktifan warga untuk
Sehat
dengan bagaimanan - Keaktifan warga dalam mengikuti
2. Memberikan
cara menangani warga bertanya pertemuan
keterbatasan pendidikan
sumber informasi, batuk pilek, ya dalam - Cara kurang
kesehatan tentang
tidak adekuatnya nanti saya akan bertanya penyampaia - Pencahayaan
ISPA
perilaku (menjaga mencoba - Cara n dalam di dalam
3. mendemonstrasi
dengan penyampaia pendidikan rumah warga
kebersihan tentang inhalasi
menggunakan n dalam kesehatan kurang
lingkungan).warga sederhana
cara inhalasi pendidikan maupun
di RW 04 4. mendemonstrasi
Kelurahan bringin sederhana dan kesehatan dalam
fisioterapi dada
juga fisioterapi maupun demonstrasi
Kecamatan
dada. dalam bisa
ngaliyan Kota
DO : demonstrasi dimengerti
Semarang
Warga terlihat bisa oleh warga
mengikuti dimengerti karena
jalannya oleh warga menggunaka
penyuluhan karena n bahasa
Warga mencoba menggunak jawa
untuk an bahasa - Alat
mendemonstrasi jawa demonstrasi
ulang tentang - Alat yang
inhalasi demonstrasi digunakan
sederhana dan yang di
fisoterapi dada. digunakan mod04ikasi
di sehingga
mod04ikasi dapat mudah
sehingga digunakan
dapat oleh warga
mudah
digunakan
oleh warga
- Pelaksanaa
n terlalu
malam
- Kesadaran
warga
untuk
mengikuti
pertemuan
kurang
- Pencahayaa
n di dalam
rumah
warga
kurang

3 Pemeliharaan Senin ,26 1. Memberikan DS : - Acara - Acara - Waktu terlalu Kel.1


tidak juni 2013( pendidikan Warga penyuluhan penyuluhan malam
kesehatan
18.30) kesehatan mengatakan dimasukan dimasukan - Kondisi
efektif: perawatan
tentang hipertensi ya, saya sudah dalam dalam rumah yang
hipertensi
2. Demonstrasi mengerti pengajian pengajian kurang
berhubungan
dengan tidak Kamis, 29 tentang tentang darah - Keaktifan - Keaktifan pencahayaan
adekuatnya juni 2013 pengobatan tinggi dan saya warga warga dalam - Kesadaran
perilaku , ( 19.30) tradisional untuk akan mencoba dalam bertanya warga untuk
pengetahuan dan hipertensi dengan untuk membuat bertanya tentang mengikuti
pengaturan pola menggunakan jus mentimun tentang masalah penyuluhan
makan.warga RW mentimun DO : warga masalah hipertensi sangat
04 Kelurahan 3. Melatih kader terlihat hipertensi kurang.
bringin untuk mengukur mengerti - Waktu
Kecamatan Rabu, 4 tekanan darah tentang darah terlalu
ngaliyan Kota april 2012 tinggi malam
Semarang Warga - Kondisi
mendengarkan rumah yang
dan menyimak kurang
dalam pencahayaa
pemberian n
penyuluhan - Kesadaran
Pada saat warga
demonstrasi untuk
warga mengikuti
memperhatikan penyuluhan
dengan sangat
seksama. kurang.
I. EVALUASI DAMPAK ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

No Diagnosa Keperawatan Evaluasi dampak Analisis Evaluator

1 Manajemen terapeutik tidak 1. Dari data angket pengkajian didapat - Dari dampak yang bisa dilihat bahwa Kel.1
efektif: nyeri sendi - Proporsi warga yang proporsi warga yang mengkonsumsi
berhubungan dengan mengkonsumsi daun singkong 71 daun singkong awalnya ada 71 % ( 24
keterbatasan sumber % ( 24 KK) kk) dan setelah mendapat penyuluhan
informasi, tidak adekuatnya - Proporsi warga yang melakukan ada penurunan warga yang
perilaku warga dan penanganan pada nyeri sendi mengkonsumsi daun singkong menjadi
pengaturan pola makan di RW dengan menggunakan obat 15% ( 5 kk)
04 Kelurahan bringin tradisional 21% ( 7 kk) - Untuk penanganan nyeri sendi sebelum
Kecamatan ngaliyan Kota - Proporsi warga yang melakukan mendapat penyuluhan didapat data 21%
Semarang olahraga setiap 1 minggu sekali (7 kk) yang menggunakan obat
ada 24%( 8 kk) tradisional, dan setelah mendapat
2. Dari data angket evaluasi didapat menyuluhan yang menggunakan obat
- Proporsi warga yang tradisional menjadi meningkat 65 % ( 22
mengkonsumsi daun singkong kk)
15% ( 5 KK) - Sebelum diadakan penyuluhan data yang
- Proporsi warga yang melakukan didapat untuk warga yang melakukan
penanganan pada nyeri sendi olahraga setiap 1 minggu sekali ada
dengan menggunakan obat 24%( 8 KK) dan setelah mendapat
tradisional ada 65 % ( 22 kk) penyuluhan warga yang melakukan
- Proporsi warga yang melakukan olahraga setiap 1 minggu sekali ada 38 %
olahraga setiap 1 minggu sekali ( 12 kk)
38% ( 12 kk)
Manajemen terapeutik tidak 1. Dari data angket pengkajian didapat - Dari data yang didapatkan dari Kel.1
efektif: ISPA berhubungan - Proporsi warga yang tidak pengkajian warga yang tidak
dengan keterbatasan sumber membuka jendela setiap pagi 12% mempunyai kebiasaan untuk membuka
informasi, tidak adekuatnya ( 4 kk) jendela di pagi hari ada 12% ( 4kk),
perilaku (menjaga kebersihan tetapi setelah dilakukan penyuluhan,.
lingkungan).warga di RW 04 - warga yang tidak membuka jendela tiap
2. Dari data angket evaluasi didapat
Kelurahan bringin Kecamatan pagi dari hasil angket evaluasi
- Proporsi warga yang tidak
ngaliyan Kota Semarang mengalami penurunan menjadi 6%( 2
membuka jendela setiap pagi 6% (
kk)
2 kk)
- Warga menggunakan inhalasi
sederhana jika nafas terasa sesak nafas.
3. Warga dapat menggunakan cara
inhalasi sederhana
Pemeliharaan kesehatan tidak 1. Dari data angket pengkajian didapat - Dari dampak yang bisa dilihat bahwa Kel.1
efektif: perawatan hipertensi - Proporsi warga yang memerisakan proporsi warga yang memeriksakan
berhubungan dengan tidak tekanan darah 44%( 15 kk) tekanan darah 44% ( 15 kk) dan setelah
adekuatnya perilaku , - Proporsi warga yang dilakuakan penyuluhan warga ada
pengetahuan dan pengaturan mengkonsumsi obat tradisional peningkatan warga yang memeriksakan
pola makan.warga RW 04 untuk hipertensi 12% ( 4 kk) tekanan darah menjadi 82% ( 28 kk)
Kelurahan bringin Kecamatan 2. Dari data angket evaluasi didapat - Sebelum dilakukan penyuluhan warga
ngaliyan Kota Semarang - Proporsi warga yang memerisakan yang mengkonsumsi obat tradisional
tekanan darah ada 82 % ( 28 kk) untuk hipertensi ada 12%( 4kk) namun
- Proporsi warga yang setelah dilakukan penkes warga yang
mengkonsumsi obat tradisional mengkonsumsi obat tradisional leboh
untuk hipertensi ada 71 % ( 24 kk) banyak, menjadi 71% atau 24kk
J. RENCANA TINDAK LANJUT PBL KOMUNITAS

No Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Penanggung jawab

1 Monior tekanan Warga RT 03 1 bulan sekali Warga RT 03 RW 04 Ketua RW 04


darah RW 04 Yang beresiko
hipertensi

2 Membuka jendela Warga RT 03 Setiap hari Warga RT 03 RW 04 Ketua RW 04


RW 04

3 Kerja Bakti Warga RT 03 3 bulan sekali Warga RT 03 RW 04 Ketua RW 04


RW 04

You might also like