You are on page 1of 12

A.

ASUHAN BAYI BARU LAHIR & NEONATUS


1.JADWAL KUNJUNGAN
Pada bayi baru lahir dan neonatus harus di perhatikan perubahan-
perubahan yang terjadi setiap saat, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di
inginkan maka perlu di lakukan kunjungan ke puskesmas atau rumah sakit
terdekat segera setelah sesegera mungkin pada bayi baru lahir dan neonatus.
Waktu-waktu berkunjung bayi baru lahir dan neonatus.
1. KN1: bayi 0-28 hari yang kontak pertama kali dengan petugas
kesehatan dalam kegiatan KIA baik di dalam maupun di luar
instansi.
2. KN2: bayi 0-28 hari yang kontak 2x selama usia 0-7 hari dengan
petugas kesehatan dalam kegiatan KIA dan 1x selama usia 8-28
hari n, baik di dalam maupun institusi.
Hal ini di lakukan untuk mengetahui/infeksi atau masalah yang terjadi
pada bayi baru lahir atau neonatus sehingga ibu dapat mengetahui dengan
segera. Dan di harapkan ibu dapat merawat bayi baru lahir atau neonatusnya,
misalnya infeksi tali pusat seperti tali pusat bau, kotor, dan berwarna kuning
agak kehijauan.

2. MANAJEMEN PADA BAYI BARU LAHIR & NEONATUS.


a. membersihkan jalan nafas
Bayi normal akan menangis spontan segera setelah lahir
Apabila tidak segera menangis, bersihkan jalan nafas.
b. memotong dan merawat tali pusat
tali pusat di potong, sebelum dan sesudah plasenta lahir.
Di potong 5 cm dari dinding perut bayi.
Luka tali pusat di bersihkan dan di rawat dengan alkohol 70%
atau providon iodine 10% serta di balut kasa steril.
Pembalut tersebut diganti setiap hari dan atau setiap tali
basah/kotor.
c. mempertahankan suhu tubuh bayi baru lahir
bayi baru lahir harus di bungkus hangat
suhu tubuh bayi merupakan tolak ukur kebutuhan, semua bayi
baru lahir normal dan cukup bulan perlu di beri vitamin k per
oral 1 mg/hari selama 3 hari.
Bayi resiko tinggi di beri vitamin k parenteral dg dosis 0,5-1
mg IM.
d. memberi obat tetes/salep mata
di daerah pervalensi gonorea tinggi, setiap bayi baru lahir di
beri salep mata sesudah 5 jam bayi.pemberian obat mata
eritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1%
tindakan perawatan mata di kerjakan setelah bayi selesai
dengan perawatan tali pusat
yang lazim di pakai adalah larutan perak nitrat atau Neosporin
e. identifikasi bayi
peralatan identifikasi bayi baru lahirharus selalu tersedia
alat yang di gunakan, kebal air, tepi halus tidak mudah melukai,
tidak mudah sobek, dan tidak mudah lepas
pada alat/gelang identifikasi harus tercantum:
nama (bayi, nyonya)
tanggal lahir
nomor bayi
jenis kelamin
unit
nama lengkap ibu
Tempat tidur diberi tanda:
Nama
Tanggal lahir
Nomor identifikasi
Sidik telapak kaki bayi dan sidik ibu harus dicetak di catatan
yang tidak mudah hilang.
f. pemantauan bayi baru lahir
dua jam pertama sesudah lahir
hal-hal yang di nilai waktu pemantauan bayi pada jam pertama
sesudah lahir meliputi:
-kemampuan menghisap kuat atau lemah
-bayi tampak aktif atau lunglai
-bayi kemerahan atau biru
sebelum penolong persalinan meninggalkan ibu dan bayinya
-bayi kecil untuk masa kehamilan atau bayi kurang bulan
-gangguan pernafasan
-hipotermi
-infeksi
-cacat bawaan
B. PELAYANAN KESEHATAN PADA BAYI &
BALITA
1. PERAWATAN KESEHATAN BAYI (0-12 BULAN)
Pada usia bayi sangat berisiko terkena infeksi karena itu perlu di beri
perawatan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan, misalnya:
perawatan tali pusat seperti halnya perawatan tali pusat pada waktu di
rumah, yakni bila setelah mandi bayi cepat di keringkan dan kasa tali pusat
yang basah segera diganti dengan kasa yang bersih dan kering tanpa di beri
apapun agar tali pusat cepat kering dan apabila terdapat tanda-tanda infeksi
tali pusat segera datang ke puskesmas dan rumah sakit terdekat.
Pada bayi di bawah umur 6 bulan maka cukup di berikan ASI
eksklusif saja, ASI dapat di berikan segera setelah bayi lahir, karena ASI
yang pertama kali pertama keluar mengandung banyak anti bodi yang sangat
baik untuk kekebalan tubuh bayi.
Cara pemberian ASI yang benar adalah :
1. ibu duduk dengan posisi tegak
2. perut bayi dan perut ibu
3. puting susu masuk ke dalam mulut bayi sampai aerola bagian bawah
tidak terlihat
4. apabila posisi bayi benar maka tidak akan terasa sakit
5. suara bayi terdengar halus
6. terlihat mulut bayi menghisap dengan lembut.
Perawatan bayi dengan masalah-masalah tertentu antara lain :
1. aspiksia perawatannya dengan :pembebasan jalan nafas, letakkan bayi
pada alas yang keras dan hangat, gulungkan sepotong kain dan di
taruh di bawah leher sehingga leher lurus dan tidak menekuk, tepuk
kedua telapak bayi 2-3 kali atau gosok kulit bayi dengan kain kering
dan kasar
2. hipotermi perawatan dengan : segera keringkan bayi dengan kain
yang kering dan hangat dan menunda memandikan bayi sampai suhu
tubuh bayi kembali ke normal.
3. ikterus cara perawatannya adalah : beri ASI sesering mungkin, jaga
bayi tetap hangat, jemur bayi di bawah sinar matahari ; pagi 30 menit
(3-4 hari) , anjurkan sesegera ke puskesmas terdekat.
4. diaper rash adalah akibat akhir karena kontak terus-menerus dengan
keadaan yang tidak baik. Misal : popok yang basah karena urine
sehingga kulit lembab dan urea di pecah oleh bakteri sehingga
menghasilkan amonia dan menyebabkan iritasi kulit.
Perawatannya : daerah yang terkena diaper rash tidak boleh kena air,
bersihkan dengan kapas halus dan minyak, bersihkan dan keringkan
setelah BAK dan BAB, memelihara kebersihan pakaian dan alat-alat,
ganti popok sesering mungkin.
5. seborrhea adalah lapisan kulit yang berlapis-lapis pada kepala bayi
(tidak berbahaya)
perawatannya :secara spesifik tidak ada, perawatan kulit secara
teratur, dengan baby oil atau shampo.
6. milliariasis adalah biang keringat yang di tandai dengan gelembung-
gelembung kecik di sertai dengan kemerahan kulit.
Perawatannya : mengurangi produksi keringat dan memberi
kesempatan agar sumbatan pori itu hilang.
2. PERAWATAN KESEHATAN ANAK BALITA (1-5 TAHUN)
periode paling penting bagi tumbuh kembang anak adalah masa balita,
sangat penting sebagai dasar untuk perkembangan selanjutnya yakni
masa pra sekolah, sekolah, akil balik, dan remaja. Untuk itu di butuhkan :
1. kesehatan dan gizi yang baik yang di dapatkan dari masa
kehamilan, bayi dan anak pra sekolah
2. stimulasi/rangsangan yang cukup dalam kualitas dan kuantitas
3. keluarga dan program KB mempunyai pesan yang penting dalam
pembinaan fisik, mental, dan social anak balita
untuk itu bayi perlu perhatian khusus dari orang tua, karena apabila
orang tua kurang memperhatikan bayinya maka akan timbul suatu
ketidak percayaan dalam diri anak. Masa balita merupakan masa yang
paling riskan yang akan menentukan kehidupan anak pada masa yang
akan datang oleh karena itu apabila pada masa ini orang tua menerapkan
pola asuh yang salah, maka hal tersebut akan terbawa sampai dewasa.

3. PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG BAYI & BALITA ATAU


DETEKSI DINI
Pola tingkah laku pada tiap-tiap tahap pertumbuhan dan
perkembangan anak :
1) umur 0-3 bulan
motorik : dapat menggerakkan kedua lengan dan kaki sama
mudahnya
adaptif : bereaksi dengan melihat ke arah sumber cahaya
bahasa : mengoceh dan bereaksi terhadap suara
social : bereaksi terhadap ajakan ; senyum
2) umur 3-6 bulan
motorik : menegakkan kepala pada saat telungkup
adaptif : meraih benda yang terjangkau
bahasa : menengok ke arah sumber suara
social : mencari benda yang di pindahkan
3) umur 6-9 bulan
motorik : ketika duduk dapat bertahan dengan kepala tegak
adaptif : memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya
bahasa : tertawa/berteriak melihat benda yang menarik
social : makan biscuit tanpa dibantu
4) umur 9-12 bulan
motorik : berjalan dengan berpegangan
adaptf : dapat meraup benda kecil-kecil
bahasa : mengatakan satu dua kata yang sama
social : bereaksi terhadap permainan ciluk ba
5) umur 12-18 bulan
motorik : berjalan sendiri tidak jatuh
adaptif : mengambil benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk
bahasa : mengungkapkan keinginan secara sederhana
social : minum sendiri dari gelas dan tidak tumpah
6) umur 18-24 bulan
motorik : melatih anak naik-turun tangga
adaptif : mencorat-coret dengan alat tulis
bahasa : menunjuk bagian tubuh dan menyebut namanya
social : meniru pekerjaan RT
7) umur 24-36 bulan
motorik : berdiri dengan satu kaki tanpa berpengangan sedikitnya
dua hitungan
adaptif : meniru membuat garis lurus
bahasa : menyakan keinginan sedikitnya dengan dua kata
social : melepas pakaian sendiri
8 umur 36 bulan
motorik : menaiki tangga dengan kedua kaki secara bergantian,
naik sepeda, berdiri sebentar di atas satu kaki
adaptif : membuat menara dari 9 kubus, meniru pembuatan
jembatan dari 3 buah kubus, membuat gambar lingkungan
bahasa : mengetahui umur, menghitung tiga benda dengan tepat,
mengulangi 3 bilangan atau kalimat yang terdiri dari 6 suku kata
social : memainkan permainan-permainan social sederhana
bersama temannya, membantu memakaikan baju, mencuci tangan
8) umur 48 bulan
motorik : melompat-lompat di atas satu kaki, melempar bola
dengan ayunan tangan, memakai gunting untuk memotong gambar
dan dapat menaiki tangga
adaptif : meniru dari jembatan dari sebuah model, meniru
pembuatan pintu gerbang dari 5 buah kubus, meniru gambar salib
dan bujur sangkar, menggambar orang dengan 2-4 bagian selain
kepala
bahasa : menghitung 4 benda dengan tepat, dapat menceritakan
sesuatu hal
social : bermain dengan beberapa orang anak, sudah dapat
berinteraksi social dan berperan sebagai orang lain, dapat pergi ke
kamar kecil sendiri
9) umur 60 bulan
motorik : dapat bermain lompat tali
adaptif : membuat gambar segi tiga menurut contoh, nama-nama
ukuran yang lebih berat dari 2 anak timbangan
bahasa : dapat menyebutkan 4 macam warna, mengulang kalimat
yang terdiri dari 10 kata
social : memakai dan melepas pakaian, menanyakan pertanyaan
tentang arti kata, memainkan tokoh dalam rumah tangga.

4. IMUNISASI
imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada
antigen yang serupa, tidak terjadi penyakit.
Imunisasi bertujuan untuk mencegah terjadinya suatu penyakit
tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu pada
sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan menghilangkan penyakit
tertentu dari dunia seperti imunisasi cacar.
Imunisasi akan melindungi anak-anak dari penyakit melalui pemberian
vaksin dalam bentuk suntikan ataupum sirup. Vaksin akan merangsang tubuh
untuk memproduksi anti body yang akan berperang melawan penyakit dan
hanya diberikan pada anak-anak yang sehat.
Akibat bila tidak di imunisasi akan tampak jelas dan langsung di
rasakan karena yang tidak mendapatkan imunisasi mempunyai risiko tinggi
terjangkitnya penyakit yang akan mengakibatkan cacat seumur hidup bahkan
sampai kematian.
Imunisasi dibagi menjadi 2 jenis
1. imunisasi aktif
adalah imunisasi yang dicapai lewat pemberian vaksin yang
mengandung mikroorganisme yang di lemahkan (in aktif). Cara ini
akan mengakibatkan produksi antibodydan umumnya berlangsung
lama.
2. imunisasi pasif
adalah imunisasi yang di capai lewat penyuntikan antibody umumnya
berlangsung singkat dan hanya memberikan perlindungan yang
temporer.
Jenis penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan jadwal
pemberiannya :
1. TBC (0-2 bulan)
Penyakit : tuberculosis
2. Hepatitis B
Hepatitis B1 (0-2 bulan)
Hepatitis B2 (1-4 bulan)
Hepatitis B3 (5-18 bulan)
Hepatitis B4 (10 tahun)
Penyakit : Hepatitis B
3. DPT
DPT 1 (2-4 bulan)
DPT 2 (3-5 bulan)
DPT 3 (4-6 bulan)
DPT 4 (1,5-2 tahun)
DPT 5 (5 tahun)
DPT 6 (12 tahun)
Penyakit : difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus
4. Polio
Polio 1 (0-1 bulan)
Polio 2 (2-4 bulan)
Polio 3 (3-5 bulan)
Polio 4 (4-6 bulan)
Polio 5 (1,5-2 tahun)
Polio 6 (2-6 tahun)
Penyakit : poliomyelitis
5. Campak
Campak 1 (6-9 bulan)
Campak 2 (5-7 tahun)
Penyakit : campak
6. MMR
MMR 1 (12-18 bulan)
MMR 2 (10-12 bulan)
Penyakit : Campak, gondong, campak jerman
7. HIB
HIB 1 (2 bulan)
HIB 2 (4 bulan)
HIB 3 (6 bulan)
HIB 4 (15 bulan)
Penyakit : haemophylus influenza tipe B
8. Thypoid (2-12 tahun) diulang tiap 3 tahun
9. varisella (10-12 tahun)
ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS
&
PELAYANAN KESEHATAN PADA BAYI DAN BALITA

You might also like