You are on page 1of 9

Evaluasi Program Cakupan Pelayanan Anak Balita

di Puskesmas Tirtajaya, Kabupaten Karawang


Periode Agustus 2016 sampai Juli 2017

Aldy Setiawan Putra


Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : aldysetiawanputra@gmail.com

Abstrak

Lima tahun pertama kehidupan merupakan masa keemasan atau golden period dimana pertumbuhan mental
intelektual berkembang pesat. Masa ini mulai terbentuk dasar-dasar kemampuan keinderaan, berpikir,
berbicara serta pertumbuhan mental intelektual yang intensif dan awal pertumbuhan moral. Pelayanan
kesehatan yang baik pada anak Balita akan meningkatkan kualitas pertumbuhan dan perkembangan anak
balita. Data Profil Kesehatan Indonesia 2016, capaian indikator pelayanan kesehatan anak balita pada tahun
2015 sebesar 75,82% yang berarti belum mencapai target Renstra pada tahun 2014 yang sebesar 85%. Data
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat 2015, capaian indikator pelayanan anak Balita di Kabupaten
Karawang pada tahun 2014 sebesar 77,4% yang belum mencapai target Renstra Provinsi Jawa Barat sebesar
85%. Berdasarkan laporan tahunan Program Kesehatan Ibu dan Anak, Dinas Kesehatan Kabupaten
Karawang Tahun 2015, cakupan pelayanan anak Balita sebesar 60,56%. Laporan tahunan di UPTD
Puskesmas DTP PONED Tirtajaya tahun 2015 cakupan pelayanan anak balita sebesar 34,49 % belum
mencapai target sebesar 90%. Dengan masalah yaitu cakupan pelayanan SDIDTK dimana penyebab
masalah kurangnya tenaga terlatih, tidak semua kader memahami cara penilaian, rendah koordinasi, tidak
tersedianya sarana dan prasarana SDIDTK

Kata kunci : anak balita, pertumbuhan, perkembangan SDIDT

Abstract

The first five years of life is a golden age or golden period in which the rapidly growing intellectual mental
growth. This period begins to form the foundations of Heavens abilities, thinking, speaking and mental
growth of intensive intellectual and moral growth early. Good health care in children under five will
improve the quality of growth and development of children under five. Indonesia Health Profile Data 2015,
achievement of service indicators children under five in Indonesia amounted to 75.82%, which means not
reached the target Strategic Plan in 2014 which amounted to 85%. Health Profile Data of West Java 2015,
achievement of service indicators children under five in Karawang amounted to 77,4%, which means not
reached the target Strategic Plan in West Java which amounted to 85%. Based on the annual report of
Maternal and Child Health Program, Health Department Karawang 2016, the coverage of children under
five by 60,56%. The annual report on the health center UPTD DTP PONED Tirtajaya 2016 coverage of
children under five years of 34,49% has not reached the target of 90%. With the problem is the service
coverage SDIDTK which causes the problem of lack of trained personel, not all cadres understand how
ratings, low coordination, lack of facilities and infrastructure SDIDTK.

Keywords: toddler, growth, development SDIDTK


I. PENDAHULUAN persen per tahun, lebih tinggi dari dekade

Kehidupan anak, usia dibawah lima 1980 an sebesar empat persen per tahun.2,3

tahun merupakan bagian yang sangat Berdasarkan data Profil Kesehatan


penting. Usia tersebut merupakan landasan Indonesia 2015, capaian indikator pelayanan
yang membentuk masa depan kesehatan, kesehatan anak balita pada tahun 2015
kebahagiaan, pertumbuhan, perkembangan, sebesar 75,82% yang berarti belum mencapai
dan hasil pembelajaran anak di sekolah, target Renstra pada tahun 2014 yang sebesar
keluarga, masyarakat, dan kehidupan secara 85%. Namun, meningkat dibandingkan tahun
umum. Upaya pemeliharaan kesehatan anak 2013 yang sebesar 70,12%. Berdasarkan data
ditujukan untuk mempersiapkan generasi Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat 2015,
yang akan datang yang sehat, cerdas, dan cakupan indikator pelayanan anak Balita
berkualitas serta untuk menurunkan angka Provinsi Jawa Barat sebesar 77,4% yang
kematian anak. Upaya deteksi dini gangguan berarti belum mencapai target Renstra pada
pertumbuhan dan perkembangan pada anak tahun 2014 yang sebesar 85%. Cakupan
usia dini menjadi sangat penting agar dapat tertinggi pada Kab. Bandung dan Indramayu
dikoreksi sedini mungkin dan atau mencegah sementara cakupan terendah di kota Cimahi
1,2
gangguan ke arah yang lebih berat. dan Kota Bekasi. Berdasarkan data Profil

Data Profil Kesehatan Indonesia Kesehatan Provinsi Jawa Barat 2015,

tahun 2015, angka kematian anak Balita cakupan pelayanan anak Balita di Kabupaten

(AKABA) telah menurun 70% dari perkiraan Karawang tahun 2015 sebesar 77,5% yang

97 kematian per 1000 kelahiran hidup pada berarti belum mencapai target Provinsi Jawa

tahun 1991 menjadi 26,29 kematian per 1000 Barat yang sebesar 85%.Berdasarkan

kelahiran hidup pada tahun 2015.Survei Laporan Tahunan Program Kesehatan Ibu

Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) dan Anak, Dinas Kesehatan Kabupaten

menunjukan terjadinya penurunan angka Karawang tahun 2016, cakupan pelayanan

kematian anak Balita mencapai 46 per 1000 anak Balita sebesar 60,56% juga belum

kelahiran hidup pada periode tahun 1998 mencapai target Provinsi Jawa Barat yang

hingga tahun 2002. Rata-rata penurunan sebesar 85%. Berdasarkan data Rencana

AKBA pada dekade 1990 an adalah tujuh Strategi Puskesmas Tirtajaya, Kecamatan
Tirtajaya tahun 2015, cakupan pelayanan
anak balita pada Pusat Kesehatan Masyarakat
Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang dan belum mencapai target Renstra
sebesar 34,49% belum mencapai target pada tahun 2014 yang sebesar 85%.
sebesar 90%.1,2,4 Laporan Tahunan Program
Kesehatan Ibu dan Anak, Dinas
Berdasarkan hal tersebut maka
Kesehatan Kabupaten Karawang
dipandang perlu untuk melakukan evaluasi
tahun 2016, cakupan pelayanan anak
terhadap program pelayanan anak balita di
Balita sebesar 60,56%.
wilayah kerja Puskesmas Tirtajaya,
Berdasarkan data Rencana Strategi
Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang
Puskesmas Tirtajaya, Kecamatan
sehingga diharapkan dapat menjadi bahan
Tirtajaya tahun 2015, cakupan
pertimbangan dalam upaya meningkatkan
pelayanan anak balita pada
pencapaian cakupan pelayanan anak balita,
Puskesmas Tirtajaya, Kecamatan
sebagaimana telah ditetapkan oleh Dinas
Tirtajaya, Kabupaten Karawang
Kesehatan Kabupaten dan Provinsi serta
sebesar 34,49% belum mencapai
Departemen Kesehatan. diharapkan dapat
target sebesar 90%.
menjadi bahan pertimbangan dalam upaya
Tujuan Umum
meningkatkan pencapaian cakupan
Mengetahui masalah yang ada,
pelayanan anak balita, sebagaimana telah
penyebab masalah, dan penyelesaian masalah
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
program pelayanan anak balita di wilayah
dan Provinsi serta Departemen Kesehatan.
kerja Puskesmas Tirtajaya, Kecamatan
Rumusan Masalah
Tirtajaya, Kabupaten Karawang periode
Berdasarkan data Profil Kesehatan Agustus 2016 sampai dengan Juli 2017
Indonesia, capaian indikator dengan menggunakan pendekatan sistem.
pelayanan kesehatan anak Balita pada
Tujuan Khusus
tahun 2014 sebesar 75,82% dan
belum mencapai target Renstra pada Diketahuinya cakupan anak balita
tahun 2014 sebesar 85%. yang memperoleh pelayanan
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat pemantauan pertumbuhan melalui
2015, cakupan pelayanan anak Balita penimbangan minimal 8 kali dalam
Provinsi Jawa Barat sebesar 77,4% setahun di wilayah kerja Puskesmas
Tirtajaya, Kecamatan Tirtajaya,
Kabupaten Karawang periode Materi yang dievaluasi dalam
Agustus 2016 sampai dengan Juli program ini terdiri dari laporan hasil kegiatan
2017. program puskesmas mengenai pelayanan
Diketahuinya cakupan anak Balita anak Balita (usia 12 59 bulan) di wilayah
yang memperoleh pemantauan kerja Puskesmas Tirtajaya, Kabupaten
pertumbuhan dengan Stimulasi Karawang periode Agustus 2016 sampai
Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh dengan Juli tahun 2017, yang berisi kegiatan
Kembang (SDIDTK) minimal 2 kali sebagai berikut:5
setahun di wilayah kerja Puskesmas
a. Pendataan jumlah anak Balita usia
Tirtajaya, Kecamatan Tirtajaya,
12-59 bulan.
Kabupaten Karawang periode
b. Pemantauan pertumbuhan berupa
Agustus 2016 sampai dengan Juli
pengukuran berat badan/panjang
2017.
badan (BB/TB) setiap anak Balita
Diketahuinya cakupan pemberian
usia 12-59 bulan minimal 8 kali
vitamin A pada anak Balita di bulan
dalam setahun yang tercatat dalam
Februari dan Agustus di wilayah kerja
buku KIA/KMS.
Puskesmas Tirtajaya, Kecamatan
c. Pemantauan perkembangan anak
Tirtajaya, Kabupaten Karawang
Balita usia 12-59 bulan dengan
periode Agustus 2016 sampai dengan
Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini
Juli 2017.
Tumbuh Kembang (SDIDTK) yang
Sasaran
meliputi pemantauan perkembangan
Semua anak Balita berusia 12-59 motorik kasar, motorik halus, bahasa,
bulan di wilayah kerja Puskesmas Tirtajaya, sosialisasi dan kemandirian minimal
Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang 2 kali dalam setahun.
periode Agustus 2016 sampai dengan Juli d. Pemberian kapsul Vitamin A dosis
2017. tinggi (200.000 IU) pada anak Balita
usia 12-59 bulan 2 kali dalam setahun
II. MATERI DAN METODE
pada bulan Februari dan Agustus.
Materi e. Pencatatan dan pelaporan program
pelayanan anak Balita.
Metode
Evaluasi program ini dilaksanakan dengan efek (effect), dampak (outcome) dan
pengumpulan, analisis dan pengolahan data mekanisme umpan balik (feedback).
dengan menggunakan pendekatan sistem
Tolok Ukur
sehingga dapat dicari masalah yang ada pada
program pelayanan anak Balita di Puskesmas Tolok ukur merupakan nilai acuan atau
Tirtajaya, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten standar yang telah ditetapkan sebagai target
Karawang periode Agustus 2016 sampai yang harus dicapai pada tiap variabel sistem
dengan Juli 2017 dengan cara yang meliputi masukan, proses, keluaran,
membandingkan cakupan pencapaian lingkungan dan umpan balik pada program
program terhadap target yang telah cakupan pelayanan anak Balita.
ditetapkan dan menemukan penyebab dengan
menggunakan pendekatan sistem, kemudian IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

dibuat usulan dan saran sebagai pemecahan Dari hasil evaluasi program

masalah tersebut berdasarkan penyebab pelayanan anak Balita yang dilakukan

masalah yang ditemukan dari unsur-unsur dengan cara pendekatan sistem di Puskesmas

sistem Tirtajaya, Juli 2016 Juni 2017 didapatkan


hasil:
III. KERANGKA TEORI
Table 1. Masalah Menurut Keluaran
Pendekatan Sistem No. Variabel Tolok Pencapaian Masalah
Ukur
1. Cakupan 90 % 78.52 % 12.75 %
pertumbuhan
perkembangan
anak Balita di
timbang (D/S)

2. Cakupan anak 90 % 26.04 % 71.06 %


Bagan 1. Unsur Sistem Balita yang

Bagan diatas menerangkan sistem menerima


pelayanan
adalah suatu rangkaian komponen yang jelas.
SDIDTK 2
Komponen suatu sistem adalah masukan
kali setahun
(input), proses (process), keluaran (output),
Table 2. Masalah Menurut Masukan Pelaksanaan
No. Variabel Tolok Pencapaian Masalah
Ukur
1 Tenaga Ada Kurangnya (+) Melalui Masih ada
di bidang pemahaman mengenai Pendataan Jumlah penimbangan anak Balita
pelayana penilaian SDIDTK (+)
Anak Balita anak Balita yang tidak
n anak oleh tenaga setiap bulan hadir
Balita pelaksana.
Kurangnya tenaga
kesehatan terlatih
SDIDTK dari 11
Bidan desa baru 1 3
Bidan desa yang
sudah mengikuti
Penilaian
pelatihan.
Dilakukannya SDIDTK
2 Materi Ada Belum terlaksananya (+) SDIDTK oleh belum
sarana dan kuesioner penilaian Pelaksanaan
kader, petugas optimal di (+)
prasarana SDIDTK di semua SDIDTK
gizi, bidan, Posyandu
yang posyandu, pos PAUD. dokter dan
dibutuhkan Dari 11 desa baru Puskesmas
berjalan dengan baik
di 8 desa.
Tidak ada ruangan
khusus pemeriksaan
SDIDTK di Kurang
puskesmas. adanya
pengawasa
n dalam
pencatatan
Tabel 3. Masalah Menurut Proses dan
Secara berkala pelaporan
No. Variabel Pencapaian Masalah setiap bulan oleh yang dapat
pemegang dipercaya
4 Pengawasan (+)
program sehingga
Dilaksanakan Kesehatan Ibu sulit
Penyusunan Belum dan Anak digunakan
rencana terlaksanan sebagai
1 Perencanaan kegiatan dan ya sesuai (+) masukan
sasaran yang perencanaa dalam
diharapkan n perencanaa
tercapai n program
selanjutnya.

Dari hasil diatas ditemukan masalah menurut


keluaran :
Terdapat
pengaturan, Otimalisasi a. Cakupan anak Balita yang menerima
pembagian supervisi
tugas, dan pada pelayanan SDIDTK mencapai 26.04 %
penanggung pelaksana
2 Pengorganisasian jawab yang cakupan (+) dari target 90 % dengan besar masalah
teratur dalam pelayanan
melaksanakan anak Balita 71.06 %.
tugasnya dan program
koordinasi SDIDTK
yang baik b. Cakupan pemantauan pertumbuhan anak
balita ditimbang (D/S) mencapai 78.52 %
dari target 90 % dengan besar masalah kader yang ada saat ini sehingga
12.75 %. dapat menjangkau semua desa.

b. Dilakukan penyuluhan serta


Penyelesaian Masalah
penyegaran pelatihan kepada tenaga
Masalah Pertama
kesehatan, kader dan orang tua dalam
Pelayanan SDIDTK pada anak Balita usia
penilaian SDIDTK pada anak Balita.
12-59 bulan dengan besar masalah 63.96 %.
c. Disediakan sarana alat bantu formulir
Penyebab:
pemantauan SDIDTK dengan
a. Kurangnya tenaga terlatih SDIDTK,
menggunakan denver di Posyandu
sehingga pelaksanaan masih kurang
dan ruangan khusus untuk penilaian
efektif
SDIDTK di Puskesmas.
b. Tidak semua tenaga kesehatan, kader,
d. Peberdayaan PAUD sebagai ruangan
dan orang tua memahami cara
khusus untuk penilaian SDITK di
penilaian SDIDTK pada anak Balita
Posyandu.
c. Terdapat koordinasi staf yang rendah
e. Meningkatkan koordinasi lintas
dan lemahnya supervisi dari
program dan sektoral dengan
penanggung jawab program sehingga
meminta bantuan Kepala Puskesmas
tidak ada umpan balik yang dapat
untuk mendorong kerjasama dengan
dikoreksi
program lain seperti Program
d. Tidak tersedianya sarana dan
Promosi Kesehatan atau lainnya dan
prasarana berupa lembar kuesioener
sektor lainnya seperti Pemerintah
yang kurang dan ruangan khusus
Daerah, Lembaga Swadaya
untuk penilaian untuk diakukan
Masyarakat yang bergerak di bidang
pemantauan perkembangan SDIDTK
kesehatan, dan lain- lainnya.
di Puskesmas ataupun Posyandu.
Masalah Kedua
Penyelesaian :
Pemantauan Pertumbuhan anak
a. Dilakukan penambahan jumlah Balita ditimbang (D/S) dengan besar masalah
tenaga kesehatan yang terlatih yang 12.75 %.
berperan dalam SDIDTK dengan Penyebab:
memanfaatkan tenaga kesehatan, a. Pelaksanaan kegiatan pelayanan
Anak Balita ditimbang di
Posyandu hanya sebulan sekali, diintegrasikan dengan aktivitas
sedangkan masih ada Anak Balita masyarakat yang akan dilakukan
yang tidak hadir ketika kegiatan pada hari tersebut.
Posyandu dilaksanakan. Disertai c. Melakukan kunjungan rumah
pula kegiatan diluar hari secara rutin kepada Anak Balita
Posyandu untuk menjangkau yang tidak hadir paling sedikit
Anak Balita yang tidak hadir dua bulan berturut-turut untuk
belum dilaksanakan secara rutin, melakukan penimbangan.
kecuali bersamaan pada saat d. Pelaksanaan penyuluhan
bulan pemberian vitamin A. kelompok kepada ibu Anak
b. Tidak pernah dilaksanakannya Balita dilakukan melalui
penyuluhan kelompok mengenai kegiatan yang inovatif dan kreatif
Anak Balita ditimbang pada ibu seperti arisan Posyandu, demo
Anak Balita oleh tenaga masak, warung Posyandu dan
kesehatan baik di Posyandu lainnya.
maupun di puskesmas. V. KESIMPULAN
Penyelesaian
Dari hasil evaluasi program cakupan
a. Membagikan sarana informasi
pelayanan anak Balita yang dilakukan
leaflet yang berisikan pentingnya
dengan cara pendekatan sistem di Puskesmas
untuk menimbang Anak Balita
Tirtajaya, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten
secara rutin satu kali setiap bulan
Karawang, periode Agustus 2016 sampai
untuk memantau pertumbuhan
dengan Juli 2017 belum mencapai target,
dan perkembangan Anak Balita
dimana didapatkan:
setiap kali kunjungan ke
Posyandu. a. Cakupan pemantauan pertumbuhan
b. Menyesuaikan kegiatan anak balita ditimbang (D/S) di
Posyandu dengan hari hari wilayah kerja Puskesmas Tirtajaya,
tertentu (hari ibadah, hari pasar, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten
disesuaikan dengan kondisi Karawang periode Agustus 2016
masyarakat setempat) sehingga sampai dengan Juli 2017 belum
hari buka Posyandu dapat mencapai target.
b. Cakupan anak Balita yang menerima Seksi Kesehtan Keluarga dan Gizi Tahun
pelayanan SDIDTK 2 kali setahun di 2016. Karawang: Dinas Kesehatan
wilayah kerja Puskesmas Tirtajaya, Kabupaten Karawang; 2016.h.14,28-30.
Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten 5. Pedoman Instrumen Penilaian Kinerja
Karawang periode Agustus 2016 Puskesmas Provinsi Jawa Barat. Cetakan
sampai dengan Juli 2017 belum I. Bandung: Dinas Kesehatan Provinsi
mencapai target. Jawa Barat; 2012.h.34
c. Cakupan pemberian vitamin A dosis 6. Anwar, Azrul. 2010. Pengantar
tinggi anak Balita pada bulan Agustus Administrasi Kesehatan. Jakarta: Bina
2016 & Februari 2017 di wilayah Rupa Aksara.h.10
kerja Puskesmas Tirtajaya, 7. Kementrian Kesehatan RI. 2010.
Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Karawang periode Agustus 2016 Indonesia tentang Penggunaan Kartu
sampai dengan Juli 2017 sudah sesuai Menuju Sehat bagi Anak Balita. Jakarta:
dengan target. Kementrian Kesehatan RI.h.10-9.
8. Dinas Kesehatan Karawang. 2010.
Daftar Pustaka Pedoman Pelaksanaan Stimulasi Deteksi
dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang.
1. Kementrian Kesehatan RI. Profil
Karawang: Direktorat Jenderal
Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun
Pembinaan Masyarakat.h.1-86
2015. Bandung: Dinas Kesehatan
9. Direktorat Bina Gizi Masyarakat. 2010.
Provinsi Jawa Barat; 2016.h.110
Panduan Manajemen Suplementasi
2. Budijanto D, Yudianto, Hardhana B.
Vitamin A. Jakarta : Departemen
Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta:
Kesehatan RI.h.7-10
Kementrian Kesehatan RI; 2016.h.
10. Kementrian Kesehatan RI. 2016.
124,145-8
Petunjuk Teknis Penggunaan Buku
3. Badan Kependudukan dan Keluarga
Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta:
Berencana Nasional. Survei Demografi
Kementrian Kesehatan RI.h.21-34.
dan Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta:
Kementrian Kesehatan RI; 2013.h. 110
4. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
Bidang Pelayanan Kesehatan. Laporan

You might also like