You are on page 1of 4

1.

Definisi sediaan aerosol

Aerosol adalah dosis yang dikemas di bawah tekanan yang ketika digunakan

mengeluarkan dispersi likuid atau solid yang mengandung satu atau lebih zat

aktif dalam medium gas.

2. Tipe sediaan aerosol dan penjelasannya

Inhalasi sediaan yang dibuat untuk memproduksi partikel atau droplet

untuk inhalasi melalui mulut untuk menuju ke saluran pernafasan.

Desainnya untuk mengeluarkan dosis yang diinginkan dan kualitas yang

sesuai dari zat. Volume produk biasanya 25-100 mikrometer

Nasal sediaan inhalasi yang digunakan di hidung, digunakan lewat

hidung dan tujuannya pada saluran pernafasan atas (nasal cavity). Ukuran

10 50 mikrometer

Lingual sediaan inhalasi yang digunakan di lidah

Topical sediaan inhalasi yang digunakan di kulit. Bisa didesain untuk

mengeluarkan satu dosis satu penggunaan, atau banyak dosis secara terus-

menerus

3. Keuntungan dan kekurangan sediaan aerosol

Keuntungan

Sebagian dari obat bisa diambil dari pake obat tanpa kontaminasi atau

mempengaruhi zat-zat lain

Karena bentuknya yang tertutup rapat, dapat melindungi zat-zat di

dalamnya dari kelembaban dan udara juga cahaya, perlindungan bertahan

lama. Jika produk aseptik, akan tetap steril selama umur penyimpanan
Aerosol topikal bisa digunakan di kulit dalam bentuk lapisan tipis tanpa

adanya kontak dengan benda lain, hal ini bisa mengurangi iritasi dan kulit

terasa segar dan dingin

Dengan formulasi yang bagus dan kontrol pompa yang baik, dosis yang

dikeluarkan bisa diatur sesuai dengan kebutuhan

Kebersihan proses terjaga

Kekurangan

Stabilitas terganggu

Kurang efektif jika cara penggunaan salah

Efikasi klinik tergantung pada kemampuan takaran pasien (MDI)

4. Prinsip aerosol

Formulasi aerosol ada 2, yaitu konsentrasi zat aktif/produk dan propelan

atau pendorong.

Konsentrasi produk adalah zat-zat aktif yang dikombinasikan dengan zat

tambahan seperti antioksidan, surface active agent, dan solvent untuk stabilitas

produk. Sedangkan propelan adalah gas yang dicairkan atau campuran dari

gas-gas yang dicairkan, seringnya propelan sama dengan solvent (pembawa zat

aktif). Pada beberapa sistem aerosol, gas yang ditekan seperti karbon dioksida,

nitrogen, dan nitrit oksida bertindak sebagai propelan. Propelan yang sering

digunakan adalah CFC, karena global warming maka dihentikan pemakaiannya.

Lainnya adalah dikloro didfuoro metana, dikloro tetra fluoro etana, dan trikloro

mono fluoro metana.

5. Sistem aerosol

1. Sistem dua fase


Terdiri dari fase likuid yang mengandung propelan tercairkan, zat aktif, dan

bentuk uapnya.

2. Sistem tiga fase

Terdiri dari lapisan propelan yang tidak larut dalam air, lapisan zat aktif

yang larut dalam air, dan fase uap.

3. Compressed gas system

Karena berisi gas cair, zat aktif akan kebawa oleh gas nya keluar.

6. Formula umum sediaan aerosol

7. Wadah dan katup sediaan aerosol

Wadah tidak boleh berinteraksi kimia dengan zat aktif, harus bisa

menahan tekanan yang kuat, harus bisa menahan karat dan bisa bertindak

untuk memberikan efek.

Wadah berupa gelas ditutupi oleh plastik atau tidak ditutupi, logam

termasuk baja setipis kaleng, alumunium, stainless steel, dan plastik. Bisa

ditambahkan lapisan pelindung agar tidak cepat berkarat.

Katup berfungsi untuk mendorong zat keluar. Harus inert dengan zat

aktif dan di approve oleh FDA. Biasanya berbentuk karet, plastik, alumunium

atau stainless steel.

8. Kemasan, label dan penyimpanan sediaan aerosol

Kebayakan kemasan memiliki penutup di atas pompanya, biasanya dibuat

dari plastik atau logam.

Jika aerosol obat ditandai oleh label plastik yang mudah dilepas agar

memudahkan dalam pemberian etiket. Etiket terdiri dari warning benturan,


panas (>49C akan meledak). Biasanya terdapat label kocok dahulu, gambar

cara penggunaan, cara memegang yang baik.

Penyimpanan di suhu 15-30C.

9. Evaluasi sediaan aerosol

10. Contoh sediaan aerosol di pasaran

Albuterol (Ventolin Inhalation Aerosol), terbutaline sulfate, cromolyn sodium

(King Intal Inhaler)

You might also like