Professional Documents
Culture Documents
Abstrak: Kapasitas pemerintah Indonesia untuk mengembangkan negara menjadi negara maju
pada tahun 2025 seperti yang dicanangkan dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2015 (disingkat MP3EI) menghadapi banyak tantangan,
salah satunya adalah kemampuan finansial. Negara kepulauan seperti Indonesia perlu untuk
dihubungkan dengan infrastruktur yang baik, utamanya bandar udara, yang memerlukan biaya
yang sangat besar namun pemerintah belum sanggup untuk menanggungnya. Pemerintah muncul
dengan konsep untuk membentuk kerjasama dengan pihak swasta yang dikenal sebagai
Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS). Tujuan dari penelitian ini adalab untuk mengembangkan
mitigasi risiko pada pengembangan infrastruktur bandar udara dan diharapkan dapat menjadi
solusi bagi kesuksesan KPS di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan
data di beberapa bandar udara di Indonesia. Data yang digunakan adalah data primer dan data
sekunder. Data primer didasarkan pada survei lapangan sedangkan data sekunder didasarkan
pada kajian berbagai literatur mengenai kesuksesan penerapan KPS di Indonesia dan luar negeri.
Penemuan dan rekomendasi dari penelitian ini adalah respon risiko dan strategi untuk
menyelesaikan setiap resiko yang teridentifikasi.
Kata Kunci: Mitigasi Risiko, Respon Risiko, Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS)
Profil Responden
Analisa dan Pembahasan:
Alokasi Risiko PPP Tabel 1. Badan Usaha
Infrastruktur Bandara di Jenis Badan Usaha Frekuensi Persentasi
Indonesia Pemerintah 13 54,2%
Kesimpulan Swasta 11 45,8%
Total 24 100%
Selesai Sumber: Hasil Pengolahan Data
Diagram alir Penelitian
Berdasarkan penjelasan tabel di atas, dapat
Metode pengumpulan data yang digunakan dilihat tabel responden terdiri dari dua jenis
untuk menyelesaikan tugas akhir ini yaitu badan usaha, yaitu badan usaha pemerintah
sebagai berikut: dan badan usaha swasta. Mayoritas
responden bekerja di badan usaha
1. Studi Literatur pemerintah dengan presentase mencapai
Yaitu pengumpulan data dengan cara 54,2% atau sebanyak 13 responden dan 11
mencari bahan-bahan literatur yang terkait responden lainnya dengan prosentase
sebesar 45,8% bekerja di badan usaha prosentase sebesar 4,2% atau hanya satu
swasta. responden.
Tabel 2 Jabatan Tabel 4 Pengalaman Kerja
Jabatan Frekuensi Persentasi Pengalaman
Frekuensi Persentasi
Managing Kerja
3 12.5%
director < 5 tahun 6 25.0%
Section chief 4 16.7% 5-10 tahun 6 25.0%
Senior manager 12 50.0% 11-20 tahun 7 29.2%
Airport project > 20 tahun 5 20.8%
2 8.3%
advisor Total 24 100%
Senior admin 3 12.5% Sumber: Hasil Pengolahan Data
Total 24 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Berdasarkan penjelasan tabel di atas, dapat
terlihat lamanya pengalaman kerja para
Berdasarkan penjelasan tabel di atas, dapat responden mulai di bawah 5 tahun hingga di
dilihat mayoritas responden menjabat atas 20 tahun. Mayoritas responden
sebagai senior manager dengan prosentasi mempunyai pengalaman kerja 11-20 tahun
mencapai 50% atau sebanyak 12 responden, dengan prosentase mencapai 29,2% atau
selanjutnya 4 responden menjabat sebagai sebanyak 7 responden, selanjutnya masing-
section chief dengan prosentase sebesar masing 6 responden yang mempunyai
16,7%, sedangkan posisi managing director pengalaman kerja di bawah 5 tahun dan 5-
dan senior admin masing-masing sebanyak 10 tahun dengan prosentase sebesar 25%,
3 responden dengan prosentase sebesar serta minoritas responden mempunyai
12,5%, serta minoritas responden menjabat pengalaman kerja lebih dari 20 tahun
sebagai airport project advisor atau dengan prosentase sebesar 20,8% atau
sebanyak 2 responden. sebanyak 5 responden.
Kesinambungan
Membangun ikatan emosional terhadap semua
13 kepemimpinan Avoidance
stakeholder politik.
politik