You are on page 1of 8

Arteria-Venous Shunt

Patogenesis Retinopati Diabetik seperti ini, retina akan


terjadi oklusi atau kebocoran maka akan langsung terjadi
perdarahan ke cairan vitreus. Sedangkan kalo tersumbat,
seperti gambar tersebut di atas maka akan terbentuk
neovaskuler yaitu pembuluh darah baru yang terbentuk
karena adanya sumbatan (obstruksi) yang menyebabkan
darah mencari jalan lain untuk mengalir. Tetapi pembuluh
darah ini sangat rapuh sehingga rentan terhadap pecahnya
pembuluh darah. Nah jika sudah pecah pembuluh darahnya
akan terjadi sbb:
Perdarahan vitreus : pembuluh darah yang pecah
menyebabkan darah keluar dan bercampur dengan
humor vitreus (Hemoragi)
Terbentuk jaringan fibrous : humor vitreous yang
bercampur darah akan mengental lalu akan
mengendap dan membentuk jaringan ini
Ablasi retina : retina akan terangkat (ablasi). Jika
terjadi perdarahan vitreous, onsetnya akut.
Kemudian CD terjadi pembengkakan dan macula
menjadi tidak terlihat visus kabur (jelek)

Nah ini adalah contoh pembuluh darah baru yang rapuh tadi..
- NVD : Neovascularization of the Disk pembuluh
darah baru yang muncul di area discus / di sekitar
papil (kiri)
- NVE : Neovascularization Elsewhere pembuluh
darah baru yang muncul di area lain / jauh dari papil

KLASIFIKASI KLINIS
Non-Proriferative Diabetic Retinopathy belum
muncul neovaskuler.
Mild (ringan)
Moderate (sedang)
Severe (berat)
Proliferative Diabetic Retinopathy sudah muncul
neovaskuler, gambaran saat oftalmoskop terlihat
banyak pembuluh darah kecil-kecil. Jadi jika ada
edem, eksudat, dll tapi belum ada neovaskularisasi
yang muncul maka masih masuk dalam NPDR (Neo-
proliferative diabetic retinopathy).

MATA NORMAL

CONTOH NPDR
CONTOH PDR

Penanganan Retinopati DM
Kontrol kadar gula darah (harus teratur). Beri
konseling kepada pasien sampai pasien mengerti dan
mau menjalani terapi dengan sabar.
Deteksi dini :
- DM tipe 1: periksa retina 5 th setelah onset
gejala DM
- DM tipe 2: periksa retina setahun sekali sejak
diagnosa DM ditegakkan
Prinsip : Pencegahan penurunan penglihatan dengan
fotokoagulasi laser
o Syarat:
Tepat waktu
Adekuat
Vitrektomi
FOTOKOAGULASI LASER (Panretinal
Photocoagulation)
Prinsip : Energi cahaya diubah menjadi panas
koagulasi protein
Pertama diberi kontak lens, lalu iris pupil dilebarkan
(Midriasis) sehingga retina dapat terlihat. Kemudian
ditembakkan lasernya (gambar kiri). Keadaan setelah dilaser,
ada banyak spot-spotnya (gambar kanan).
VITREKTOMI
Mencuci Vitreus dengan cara mengeluarkan
cairan vitreous dikeluarkan lalu diganti dengan cairan
vitreous buatan yang baru. Vitrektomi adalah tindakan untuk
mengeluarkan jaringan yang berdarah dan jaringan parut
yang terbentuk. Ini dilakukan jika sudah tidak bisa dilaser
(sudah parah). Jika pada saat mau di vitrektomi ternyata ada
katarak maka kataraknya harus diambil dulu karena lensa
yang keruh akan menutupi retina.

*Jika suatu saat nanti terjadi ketidaksengajaan misalnya


seperti saat kita akan melakukan vitrektomi tetapi tidak
sengaja mengenai lensa mata maka lensa akan menjadi keruh
(katarak) langsung dilakukan pengambilan lensa dan
diganti dengan yang baru. (Tapi kalo bisa jangan sampai
terjadi)
Indikasi :
- Perdarahan Vitreus
- Ablasi retina tarikan / kombinasi dengan ablassi
rhegmatogen (robekan)
- Neovaskularisasi tidak hilang dengan fotokoagulasi
laser
- Edema retina tidak membaik dengan fotokoagulasi
laser

KOMBINASI OPERASI
Keuntungan:
- Hanya sekali dilakukan operasi, anastesi, dan
penyembuhan paska operasi
- Memperbaiki penglihatan pada patologi
vitreoretinal
- Hasil anatomi superior dan visual kantung
Intraocular Lens (IOL) pada lensektomi*
parsplana menjadi lebih baik
*lensektomi: pengangkatan lensa mata
*parsplana: area untuk melakukan vitrektomi dimana tidak
terdapat pembuluh darah
Pada gambar bayangkan pasien sedang tiduran, lalu
ada infus yang dimasukkan. Nah operasi ini tidak akan ada
darahnya, karena alatnya dimasukkan di parsplana.
Operasi ini dilakukan dengan cara potong-sedot-
potong-sedot,dst. Jaringan intraokuler harus selalu normal
maka tidak boleh hanya dilakukan suction (disedot) aja
karena nanti bisa gembos/kempes atau juga tidak boleh
hanya di cutting (potong) saja sampai penuh intraokulernya
karena bisa menekan lensa lalu dapat menyebabkan
glaucoma. Analoginya seperti balon yang diberi angin terus-
menerus maka akan menekan dinding balon, lama-kelamaan
bisa meletus karena tekanan didalam balonnya terlalu tinggi.

You might also like