Professional Documents
Culture Documents
KOMPLIKASI
Kasus 1
Tn.S 60 tahun menderita DM sejak 3 tahun yang lalu pada saat pemeriksaan kesehatan
berangkat haji. Saat ini pasien selalu kontrol rutin di Poli Diabet untuk mengevaluasi kadar
glukosa darah. Pasien mengatakan tidak memiliki komplikasi, tidak terdapat luka pada kaki.
Kadar glukosa darah saat ini 150 mg/dl pasien selalu mengkonsumsi glibenklamid. Pasien
hanya merasa kadang kurang enak badan dan cepat lelah .
PERTEMUAN 1
AKTIVITAS 1
AKTIVITAS 2
Kata Kunci :
Data Tambahan :
AKTIVITAS 3
AKTIVITAS 4
Masalah keperawatan :
Intoleransi aktivitas
Data subjektif :
o Pasien mengatakan kadang kadang tidak enak badan dan cepat lelah
o Pasien mengatakan tidak memiliki komplikasi, dan tidak terdapat luika pada
kaki
o Pasien mengatakan rutin mengontrol kadar gula darah di Poli diabet
Data objektif :
Resiko Cidera
Data subjektif :
o Pasien mengatakan kadang kurang enak badan dan mudah lelah
o Pasien mengatakan sudah 3 tahun menderita Diabetes mellitus
AKTIVITAS 5
AKTIVITAS 6
Intoleransi aktivitas
RESISTENSI INSULIN
DM TIPE 2
KARBOHIDRAT DALAM
SEL MENURUN
SEL STARFASI
(KELAPARAN)
METABOLISME
KARBOHIDRAT
MENURUN
ENERGI MENURUN
KELEMAHAN FISIK
INTOLERANSI AKTIFITAS
Resiko cidera
DM TIPE 2
RESISTENSI INSULIN
KARBOHIDRAT DALAM
SEL MENURUN
SEL STARFASI
(KELAPARAN)
METABOLISME
KARBOHIDRAT
MENURUN
ENERGI MENURUN
KELEMAHAN FISIK
INTOLERANSI AKTIFITAS
RESIKO CIDERA
AKTIVITAS 8
Hal-hal yang harus di di pelajari pada kasus diabetes melitus tipe2 tanpa komplikasi adalah
1. Pengertian
2. Etiologi dan faktor resiko terjadinya DM tipe 2
3. Ptofisiologi
4. Hal-hal yang harus dilakukan untuk mencegah komplikasi
5. Manesfestasi kelinis
6. Hal-hal yang harus dilakukan dalam penanganan dan pengontrolan kadar gula darah
dalam batas normal
Pertemuan II
Aktivitas 1
No. DiagnosaKeperawatan
1. Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan kelemahan fisik akibat
penurunan produksi energi
2. Resiko injury yang berhubungan dengan kelemahan fisik
Aktivitas 2
Diskusikan diagnosis keperawatan pada kasus diabetes mellitus tipe 2 tanpa komplikasi yang
sudah diidentifikasi oleh individu / mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok.
Aktivitas 3
Identifikasi materi belajar pada kasus diabetes mellitus tipe 2 tanpa komplikasi secara
mandiri
Mulanya, diabetes jenis ini terjadi pada orang paruh baya, tetapi kini, banyak
terjadi pada remaja bahkan anak-anak terutama yang memiliki obesitas. Pada
beberapa kasus, diabetes dapat diatasi dengan diet dan penurunan berat badan.
Banyak orang yang mengalami obesitas sangat sulit untuk menurunkan berat
badannya. Beberapa dari mereka pun menerapkan pola diet yang ketat, tetapi
kadar gula darah dalam tubuh tetap tinggi. Untuk itu, mereka tetap memerlukan
suntikan insulin.
PERTEMUAN III
AKTIFITAS 1
Rencana keperawatan pada diabetes melitus tipe 2 tanpa komplikasi :
1. Intoleransi aktivitas
Intoleransi aktivitas NOC : NIC :
Berhubungan dengan : Self Care : Observasi adanya
Tirah Baring ADLs pembatasan
atau imobilisasi Toleransi klien dalam melakukan
Kelemahan aktivitas aktivitas
menyeluruh Konservasi Kaji adanya faktor yang
Ketidakseimb eneergi menyebabkan kelelahan
angan antara suplei Setelah dilakukan tindakan Monitor nutrisi dan sumber
oksigen dengan keperawatan selama . energi yang adekuat
kebutuhan Pasien bertoleransi terhadap Monitor pasien akan
Gaya hidup yang aktivitas dengan Kriteria adanya
dipertahankan. Hasil : kelelahan fisik dan emosi
DS: Berpartisipa secara
Melaporkan secara si dalam aktivitas fisik berlebihan
verbal adanya kelelahan tanpa disertai Monitor respon
atau kelemahan. peningkatan tekanan kardivaskuler
Adanya dyspneu darah, nadi dan RR terhadap aktivitas (takikardi,
atau ketidaknyamanan Mampu disritmia,
saat beraktivitas. melakukan aktivitas sesak nafas, diaporesis, pucat,
DO : sehari hari (ADLs) perubahan hemodinamik)
Respon abnormal secaramandiri Monitor pola tidur dan
dari tekanan darah atau Keseimbang lamanya
nadi terhadap aktifitas an aktivitas dan istirahat tidur/istirahat pasien
Perubahan ECG : Kolaborasikan dengan
aritmia, iskemia Tenaga
Rehabilitasi Medik dalam
merencanakan progran terapi
yang
tepat.
Bantu klien untuk
mengidentifikasi aktivitas
yang mampu
dilakukan
Bantu untuk memilih
aktivitas
konsisten yang sesuai dengan
kemampuan fisik, psikologi
dan sosial
Bantu untuk
mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber yang
diperlukan
untuk aktivitas yang
diinginkan
Bantu untuk mendpatkan
alat
bantuan aktivitas seperti kursi
roda,
krek
Bantu untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang disukai
Bantu klien untuk
membuat
jadwal latihan diwaktu luang
Bantu pasien/keluarga
untuk
mengidentifikasi kekurangan
dalam
beraktivitas
Sediakan penguatan positif
bagi
yang aktif beraktivitas
Bantu pasien untuk
mengembangkan motivasi
diri dan
penguatan
Monitor respon fisik,
emosi, sosial
dan spiritual
2. Resiko cedera
Risiko Injury NOC : NIC : Environment
Faktor-faktor risiko : Risk Kontrol Management
Eksternal Immune status (Manajemen lingkungan)
- Fisik (contoh : rancangan Safety Behavior Sediakan lingkungan
struktur dan arahan Setelah dilakukan tindakan yang aman untuk
masyarakat, bangunan dan keperawatan selama. pasien
atau perlengkapan; mode Klien tidak mengalami Identifikasi kebutuhan
transpor atau cara injury dengan kriterian keamanan pasien,
perpindahan; Manusia atau hasil: sesuai dengan kondisi fisik
penyedia pelayanan) Klien terbebas dari dan fungsi
- Biologikal ( contoh : cedera kognitif pasien dan riwayat
tingkat Klien mampu penyakit
imunisasi dalam menjelaskan cara/metode terdahulu pasien
masyarakat, untukmencegah Menghindarkan
mikroorganisme) injury/cedera lingkungan yang
- Kimia (obat-obatan:agen Klien mampu berbahaya (misalnya
farmasi, alkohol, kafein, menjelaskan factor risiko memindahkan
nikotin, bahan pengawet, dari lingkungan/perilaku perabotan)
kosmetik; nutrien: vitamin, personal Memasang side rail
jenis makanan; racun; Mampumemodifikasi tempat tidur
polutan) gaya hidup Menyediakan tempat
Internal untukmencegah injury tidur yang nyaman
- Psikolgik (orientasi Menggunakan fasilitas dan bersih
afektif) kesehatan yang ada Menempatkan saklar
- Mal nutrisi Mampu mengenali lampu ditempat
- Bentuk darah abnormal, perubahan status yang mudah dijangkau
contoh : kesehatan pasien.
leukositosis/leukopenia Membatasi pengunjung
- Perubahan faktor Memberikan penerangan
pembekuan, yang cukup
- Trombositopeni Menganjurkan keluarga
- Sickle cell untuk menemani
- Thalassemia, pasien.
- Penurunan Hb, Mengontrol lingkungan
- Imun-autoimum tidak dari kebisingan
berfungsi. Memindahkan barang-
- Biokimia, fungsi regulasi barang yang dapat
(contoh : tidak berfungsinya membahayakan
sensoris) Berikan penjelasan pada
- Disfugsi gabungan pasien dan
- Disfungsi efektor keluarga atau pengunjung
- Hipoksia jaringan adanya
- Perkembangan usia perubahan status kesehatan
(fisiologik, psikososial) dan
- Fisik (contoh : kerusakan penyebab penyakit.
kulit/tidak utuh,
berhubungan dengan
mobilitas)
AKTIFITAS 2
Diskusi rencana keperawatan pada kasus DM tipe 2 tanpa komplikasi yang sudah
diidentifikasi.
AKTIFITAS 3
Catatan perkembangan pada kasus DM tipe 2 tanpa komplikasi
No Dx Tindakan Eavaluasi
1. Guidance : S:
a. Mengobservasi adanya - Klien mengatakan kuang enak bdan
pembatasan klien dalam dan cepat lelah.
melakukan aktivitas. - Klien mengatakan menderita DM
b. Mengkaji adanya faktor yang sejak 3 tahun yang lalu.
menyebabkan kelelahan. - Klien mengatakan selalu kontrol
c. Memonitor nutrisi dan dipoli diabetic.
sumber energi yang adekuat. - Klien mengatakan tidak memiliki
d. Memonitor pasien akan komplikasi dan tidak terdapat luka
adanya kelelahan fisik dan pada kaki.
emosi secara berlebihan. O:
e. Memonitor respon - Riwayat DM sudah 3 tahun.
kardivaskuler terhadap - Tidak terdapat luka pada kaki.
aktivitas (takikardi, disritmia, - Kadar glukosa darah 150 mg/dl.
sesak nafas, diaporesis, A:
pucat, perubahan - Masalah Intoleransi Aktivitas belum
hemodinamik) teratasi.
f. Memonitor pola tidur dan P:
lamanya tidur/istirahat - Intervensi dilanjutkan.
pasien.
Support :
g. Membantu klien untuk
mengidentifikasi aktivitas
yang mampu dilakukan.
h. Membantu untuk memilih
aktivitas konsisten yang
sesuai dengan kemampuan
fisik, psikologi dan social.
i. Membantu untuk
mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber yang
diperlukan untuk aktivitas
yang diinginkan.
j. Membantu untuk
mengidentifikasi aktivitas
yang disukai.
k. membantu klien untuk
membuat jadwal latihan
diwaktu luang.
l. membantu pasien/keluarga
untuk mengidentifikasi
kekurangan dalam
beraktivitas.
m. membantu pasien untuk
mengembangkan motivasi
diri dan penguatan.
Teaching :
n. mengajarkan tehnik ROM
aktif dan pasif.
Dev.Env :
o. ciptakan suasana lingkungan
yang tenang dan nyaman bagi
klien.
Kolaborasi :
p. Mengkolaborasikan dengan
Tenaga Rehabilitasi Medik
dalam merencanakan progran
terapi yang tepat.
2. Guidance : S:
a. mengidentifikasi - Klien mengatakan kuang enak bdan
kebutuhan keamanan dan cepat lelah.
pasien, sesuai dengan - Klien mengatakan menderita DM
kondisi fisik dan fungsi sejak 3 tahun yang lalu.
kognitif pasien dan - Klien mengatakan selalu kontrol
riwayat penyakit terdahulu dipoli diabetic.
pasien. - Klien mengatakan tidak memiliki
Support : komplikasi dan tidak terdapat luka
b. Menempatkan saklar pada kaki.
lampu ditempat yang O:
mudah dijangkau pasien. - Riwayat DM sudah 3 tahun.
c. Memberikan penerangan - Tidak terdapat luka pada kaki.
yang cukup. - Kadar glukosa darah 150 mg/dl.
d. Menganjurkan keluarga A:
untuk menemani pasien. - Masalah Resiko Injury belum
e. Memindahkan barang- teratasi.
barang yang dapat P:
membahayakan. Intervensi dilanjutkan.
Teaching :
f. Berikan penjelasan pada
pasien dan keluarga atau
pengunjung adanya
perubahan status
kesehatan dan penyebab
penyakit.
Dev.Env :
g. menyediakan lingkungan
yang aman untuk pasien
h. Menghindarkan
lingkungan yang
berbahaya (misalnya
memindahkan perabotan).
i. Membatasi pengunjung.
j. Mengontrol lingkungan
dari kebisingan.
k. Menyediakan tempat tidur
yang nyaman dan bersih.
AKTIFITAS 5
Dokumentasi keperawatan pada kasus Diabetes Melitus tipe 2
No Dx Tindakan Eavaluasi
3. Guidance : S:
q. Mengobservasi adanya - Klien mengatakan kuang enak bdan
pembatasan klien dalam dan cepat lelah.
melakukan aktivitas. - Klien mengatakan menderita DM
r. Mengkaji adanya faktor yang sejak 3 tahun yang lalu.
menyebabkan kelelahan. - Klien mengatakan selalu kontrol
s. Memonitor nutrisi dan dipoli diabetic.
sumber energi yang adekuat. - Klien mengatakan tidak memiliki
t. Memonitor pasien akan komplikasi dan tidak terdapat luka
adanya kelelahan fisik dan pada kaki.
emosi secara berlebihan. O:
u. Memonitor respon - Riwayat DM sudah 3 tahun.
kardivaskuler terhadap - Tidak terdapat luka pada kaki.
aktivitas (takikardi, disritmia, - Kadar glukosa darah 150 mg/dl.
sesak nafas, diaporesis, A:
pucat, perubahan - Masalah Intoleransi Aktivitas belum
hemodinamik) teratasi.
v. Memonitor pola tidur dan P:
lamanya tidur/istirahat - Intervensi dilanjutkan.
pasien.
Support :
w. Membantu klien untuk
mengidentifikasi aktivitas
yang mampu dilakukan.
x. Membantu untuk memilih
aktivitas konsisten yang
sesuai dengan kemampuan
fisik, psikologi dan social.
y. Membantu untuk
mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber yang
diperlukan untuk aktivitas
yang diinginkan.
z. Membantu untuk
mengidentifikasi aktivitas
yang disukai.
aa. membantu klien untuk
membuat jadwal latihan
diwaktu luang.
bb. membantu pasien/keluarga
untuk mengidentifikasi
kekurangan dalam
beraktivitas.
cc. membantu pasien untuk
mengembangkan motivasi
diri dan penguatan.
Teaching :
dd. mengajarkan tehnik ROM
aktif dan pasif.
Dev.Env :
ee. ciptakan suasana lingkungan
yang tenang dan nyaman bagi
klien.
Kolaborasi :
ff. Mengkolaborasikan dengan
Tenaga Rehabilitasi Medik
dalam merencanakan progran
terapi yang tepat.
4. Guidance : S:
l. mengidentifikasi - Klien mengatakan kuang enak bdan
kebutuhan keamanan dan cepat lelah.
pasien, sesuai dengan - Klien mengatakan menderita DM
kondisi fisik dan fungsi sejak 3 tahun yang lalu.
kognitif pasien dan - Klien mengatakan selalu kontrol
riwayat penyakit terdahulu dipoli diabetic.
pasien. - Klien mengatakan tidak memiliki
Support : komplikasi dan tidak terdapat luka
m. Menempatkan saklar pada kaki.
lampu ditempat yang O:
mudah dijangkau pasien. - Riwayat DM sudah 3 tahun.
n. Memberikan penerangan - Tidak terdapat luka pada kaki.
yang cukup. - Kadar glukosa darah 150 mg/dl.
o. Menganjurkan keluarga A:
untuk menemani pasien. - Masalah Resiko Injury belum
p. Memindahkan barang- teratasi.
barang yang dapat P:
membahayakan. Intervensi dilanjutkan.
Teaching :
q. Berikan penjelasan pada
pasien dan keluarga atau
pengunjung adanya
perubahan status
kesehatan dan penyebab
penyakit.
Dev.Env :
r. menyediakan lingkungan
yang aman untuk pasien
s. Menghindarkan
lingkungan yang
berbahaya (misalnya
memindahkan perabotan).
t. Membatasi pengunjung.
u. Mengontrol lingkungan
dari kebisingan.
v. Menyediakan tempat tidur
yang nyaman dan bersih.
AKTIFITAS 6
Resume jurnal
Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang membutuhkan perhatian
medis jangka panjang untuk membatasi perkembangan komplikasinya yang merusak dan
mengatasi komplikasi tersebut ketika terjadi. DM termasuk penyakit yang mahal, pada tahun
2002 di US, biaya perawatan kesehatan per kapita untuk orang DM mencapai 13.243 US$
sementara tanpa DM hanya 2560US$.
M Type 2 pernah sering disebut sebagai diabetes onset dewasa. Sekarang, karena
meningkatnya insiden obesitas dan ketidakaktifan anak, DM tipe 2 dapat terjadi pada umur
yang lebih muda. Walaupun DM tipe 2 sering kali mengenai seseorang diatas umur 40 tahun,
bahkan telah didiagnosis pada anak berumur 2 tahun yang memiliki riwayat DM pada
keluarga.
DM tipe 2 ditandai oleh adanya resitensi perifer insulin disertai dengan defek sekresi
insulin dengan kerusakan yang bervariasi. Untuk menimbulkan DM tipe 2 kedua kerusakan
tersebut harus terjadi: semua orang dengan obesitas mempunyai resistensi insulin, namun DM
hanya terjadi pada yang tidak mampu meningkatkan produksi insulin oleh sel B. Dalam
perkembangan dari toleransi glucosa yang normal menjadi toleransi glucosa abnormal, kadar
glucosa postprandial yang pertama meningkat. Pada akhirnya, hiperglikemi puasa (terjadi
pada saat tidak ada asupan makanan) terjadi karena inhibisi gluconeogenesis hepatik
menurun
Sekitar 90% pasien yang mengidap DM tipe 2 adalah orang dengan obesitas. Karena
pasien dengan DM tipe 2 mempertahankan kemampuan untuk mengsekresi insulin endogen,
mereka yang mengkonsumsi insulin umumnya tidak terjadi DKA jika penggunaan insulin
dihentikan. Sehingga mereka dikatakan membutuhkan insulin namun tidak bergantung lepada
insulin. Lebih lanjut lagi, pasien dengan DM tipe 2 sering tidak membutuhkan pengobatan
dengan obat antidiabetik oral atau insulin jika berat badan mereka turun atau berhenti makan.
Maturity-onset diabetes of the young (MODY/Diabetes onset remaja) adalah bentuk
DM tipe 2 yang mengenai generasi yang lebih muda pada keluarga dengan riwayat DM.
Umur yang biasanya terkena itu kurang dari 25 tahun. Ada beberapa tipe MODY. Faktor gen
yang bertanggung jawab dapat dideteksi menggunakan pemeriksaan yang ada
DIABETES MELLITUS
Waktu : 30 menit
A. Deskripsi
Diabetes Mellitus adalah sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar
glukosa dalam darah/hiperglikemia, sekelompok metabolic yang ditandai oleh hyperglikemia
akibat gangguan pada pengeluaran (sekresi) insulin, kerja keduanya..
B. Tujuan
Tujuan umum
Tujuan khusus
1) Menyebutkan pengertian DM
2) Menyebutkan penyebab DM
5) Menjelaskan perawatan DM
6) Menjelaskan Diit DM
C. Materi
1. Pengertian DM
2. Penyebab DM
3. Tanda dan gejala DM
4. Komplikasi DM
5. Perawatan DM
6. Diit DM
D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi
E. Media
1. Lembar balik,
2. Leaflet
- Bertanya
- Menjawab pertanyaan pasien
3 Evaluasi Evaluasi 5 Menit
- Menyimpulkan materi - mendengarkan
G. Evaluasi
a. Struktur
b. Proses
c. Hasil
1) Menjelaskan Pengertian DM
4) Menjelaskan Komplikasi DM
5) Menjelaskan Perawatan DM
DIABETES MILITUS
1. Pengertian
Diabetes Mellitus adalah sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar
glukosa dalam darah/hiperglikemia, sekelompok metabolic yang ditandai oleh hyperglikemia
akibat gangguan pada pengeluaran (sekresi) insulin, kerja keduanya.(Masjoer, Arif. 2001.
Kapita Selekta Kedokteran.Jakarta: Media Auquslapius)
2. Jenis- jenis DM
a. DM tipe I (IDDM)
b. DM tipe II (NIDDM)
c. DM gestasional
d. DM tipe lain
e. Penyebab
f. Penyakit pada pancreas
a. Herediter (keturunan)
b. Obesitas
c. Kelelahan atau stress
d. Infeksi
e. Obat atau hormon
4. Tanda dan Gejala
a. Berat badan menurun.
b. Banyak kencing (poliuria)
c. Banyak minum (polidipsi)
d. Banyak makan (poliplagia)
e. Mudah lelah
f. Luka yang tidak sembuh-sembuh / infeksi pada kulit
g. Pandangan kabur
h. Kesemutan / baal
i. Akibat dari DM (Diabetes Mellitus)
6. Komplikasi
a. Hipoglikemia
b. Hiperglikemi
c. Ketoasidosis diabetes
d. Kelainan pada gigi, lidah, gusi
e. gangguan fungsi syaraf (neoropati)
f. gangguan pembuluh darah, kelainan kulit
g. gangguan penglihatan
Tjuan diit DM adalah membantu penderita memperbaiki kebiasaan makan dan olah raga
untuk mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik dengan cara :
Syarat diit DM
1. Sumber karbohidrat komleks seperti : nasi, roti, mie, kentang, singkong, ubi, sagu
2. Sumber protein rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulit, susu skim, tempe, tahu
dan kacang kacangan.
Bahan makanan yang tidak dianjurkan
Sayuran A S Sop
Minyak 2P 1 sdm
Pukul 10.00 Buah 1P 1 ptg sdg Papaya
Siang Nasi 2P 1 ptg sdg Nasi
Nanas
Buah
1P bh sdg
Minyak
2P 1 sdm
Pukul 16.00 Buah 1P 1 bwh Pepaya
Malam Nasi 2P 1 gls Nasi
wortel
Minyak 2P 1 sdm
DAFTAR PUSTAKA