Professional Documents
Culture Documents
BAB V
PENGENDALIAN KOROSI
DENGAN METODE ANODA KORBAN
(SACRIFICIAL ANODE)
5.1. Tujuan :
1. Mengetahui dan memahami mekanisme pengendalian korosi dengan
metode anoda korban (sacrificial anode)
2. Mengetahui dan memahami rancangan proteksi katodik dengan
metode anoda korban (sacrificial anode)
3. Mengetahui dan memahami perubahan potensial pH selama proses
pengamatan
4. Mengetahui dan memahami perbedaan perubahan pada bagian yang
tercelup dan tidak tercelup
5. Mengetahui dan memahami pengaruh larutan NaCl 1 M terhadap laju
korosi
6. Perawatan mudah.
7. Resiko overprotection rendah.
Namun, metode ini juga mempunyai beberapa kekurangan sebagai berikut.
1. Keluaran arus terbatas.
2. Tidak efektif bila resistivitas elektrolit tinggi.
3. Tidak cocok untuk struktur besar yang perlu arus proteksi besar.
Sistem proteksi katodik anoda korban biasanya diterapkan pada
perlindungan tangki dalam tanah, jaringan pipa dalam tanah, jaringan kabel listrik
dan komunikasidalam tanah, tangki air panas dan struktur kapal laut.
Dalam perancangan sistem proteksi katodik metode anoda korban, terdapat
tiga kriteria yang ditetapkan oleh NACE (National Association of Corrosion
Engineers), yaitu:
1. -850mV terhadap proteksi katodik yang diaplikasikan,
2. -850mV potensial polarisasi terhadap CSE,
3. polarisasi minimum 100mV.
spesimen
Kaitkan kawat tembaga
beratpada
awalspesimen
spesimendan tambahkan kutek
kesimpulan
Spesimen dibersihkan
terlebih dahulu dengan
menggunakan gerinda
tangan
Spesimen dibersihkan
dengan aqua dm dan
dikeringkan dengan
menggunakan tisu
5.4.2. Bahan
1. Aqua dm (2 liter)
2. NaCl 1M
3. Spesimen baja ST-37 (1buah)
4. Logam Zn (0,37 gr)
5. Kawat tembaga (1buah)
6. Alkohol 96 % (secukupnya)
7. Kutex (secukupnya)
8. Amplas (240,600,800 mesh)
Awal Akhir
Tanggal
28-11-2016 6-12-2016
Panjang P tercelup (mm) 108 125
P tidak tercelup (mm) 192 125
Tebal T tercelup (mm) 40,43 175
T tidak tercelup (mm) 40,5 40,85
Lebar L tercelup (mm) 55,50 40,5
L tidak tercelup (mm) 5,51 5,66
A A tercelup (mm) 10680,55 -
A tidak tercelup (mm) 17507,05 -
Berat plat (gr) 620 615
Berat anoda (gr) 0,037 0
Terdapat
endapan
Larutan
berwarna
bening
2 30-11-16 -0,64 6,77 Spesimen
berwarna
coklat pada
bagian yang
tidak tercelup
Terdapat
endapan
Larutan
berwarna
kuning keruh
` Spesimen
3 2-12-16 -0,58 7,18
terkorosi
pada bagian
yang tidak
tercelup
Terdapat
endapan
Larutan
berwarna
kuning keruh
4 4-12-16 -0,57 7,22
Spesimen
terkorosi
pada bagian
yang tidak
tercelup
Hari pertama
Hari kedua
Hari ketiga
Hari keempat
Hari kelima
Hari ketujuh
- Perhitungan
1. Perhitungan luas penampang
- Panjang tercelup ( A2 ) = 108 mm = 0,108 m
- Panjang tidak tercelup ( A1 ) = 192 mm = 0,192 m
- Panjang tercelup 2 ( A2 ) = 117 mm = 0,117 m
- Panjang tidak tercelup 2 ( A1 ) = 183 mm = 0,183 m
0,108 + 0,117
= = 0,1125
2
0,192 + 0,183
= = 0,1875
2
Perhitungan luas penampang tercelup
A2 = 2(p x l) + 2(l x t) + 2(t x p)
= 2(0,1125 x 0,04) + 2(0,04 x 0,0051) + 2(0,0051 x 0,1125)
= 0,01055 m2
Perhitungan luas penampang tidak tercelup
A2= 2(p x l) + 2(l x t) + 2(t x p)
= 2(0,1875 x 0,04) + 2(0,04 x 0,0051) + 2(0,0051 x 0,1875)
= 0,01732 m2
2. Kebutuhan arus proteksi
I = A2 x 24 ( mA/m2)
= 0,01055 x 24
= 0,253 mA
= 2,53 x 10-4 A
Kebutuhan arus proteksi untuk 8 hari
8
=
365
8
= 2,53 x 104
365
= 5,54 104
+
=
2
2,53 104 + 5,54 104
=
2
= 1,3 104
- Persamaan Reaksi
2Fe + 4H2O 2Fe2+ + 2H+ + 4OH-
5.7.2. Saran
1. Sebaiknya, sebelum praktikum praktikan terlebih dahulu diberikan
penjelesan mengenai mekanisme dan penggunaan alat ukur