You are on page 1of 13

ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM

POST PARTUM
Defenisi
Post partum atau masa nifas adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan
untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya enam minggu.
Kejadian yang penting dalam nifas adalah inpolusi dan laktasi.
Perubahan-perubahan pada masa post partum
Masa post partum terbagi dalam 3 tahap yaitu:
1. Immediate post partum period(24 jam pertama setelah melahirkan)
2. Early post partum period (minggu pertama atau hari kedua sampai ke tujuh
setelah melahirkan)
3. Late post partumperiod (minggu kedua sampai dengan ke enam setelah
melahirkan)
(standar asuhan keperawatan kebidanan, 1996)
Involusi traktus genetalis dan urinarius
1. involusi korpus uteri
Segera setelah pengeluaran plasenta, fundus korpus uteri yang berkonsentrasi terletak
kira-kira dipertengahan antara umbilikus dan simfisis, korpus uteri sekarang sebagian
besar terdiri dari miometrium
Inpolusi tempat Placenta
Setelah persalinan, tempat placenta merupakan tepat permukaan kasar, tidak
rata dan kira kira sebesar telapak tangan. Dengan cepat luka ini mengecil, pada akhir
minggu ke 2 hanya sebesar 3 4 cm. Dan pada akhirnya nifas 1 2 cm.
Penyemuhan luka bekas placenta khas sekali. Pada permulaan nifas bekas placenta
mengandung banyak pembuluh darah besar yang tersumbat oleh thrombus.
Laktasi
Masing masing buah dada terdiri dari 15 24 lobi yang terpiasah satu sama
lain oleh jaringan lemak. Tiap lobus terdiri dari lobuli yang terdiri pula oleh acini.
Acini ini mengahasilkan air susu. Tiap lobus mempunyai saluran halus untuk
mengalirkan air susu.
Klinik Nifas
Kadang kadang ibu menggigil setelah persalinan selesai, tetapi sekarang
jarang kia lihat lagi, mungkin karena tehnik aseptik lebih baik. Demam ini biasanya
disebabkan infeksi nifas.
Perawatan dalam Nifas
Pengawasan kala IV yang sebetulnya jam pertama dari nifas setelah diuraikan
secara singkat meliputi :
pemeriksaan placenta, supaya tidak ada bagian bagian placenta yang ertinggal.
Pengaasan tingginya pundus uteri.
Pengawasan perdarahan dari vagina.
Pengawasan konsistensis rahim.
Pengawasan keadaan umum ibu.
Kalau tenyata placenta tidak lengkap, maka kovum uteri harus diperiksa
dengan tangan dan sisa placenta dkeluarkan. Kalau kontraksi uterus baik, masih perlu
pengawasan yang teliti sampai 1 jam post partum ( kala IV ). Tetapi kalau kontraksi
rahim kurang baik, mungkin harus diawasi bebrapa jam sampai kita yakin bahwa
bahaya perdarahan telah berlalu.
TINJAUAN KASUS
Asuhan kebidanan post partum pada Ny.A di instalansi rawat inap kebidanan
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG TAHUN
2009
I. Pengumpulan Data
Tanggal pengkajian : 14 Desember 2008 Pukul : 10.30 WIB
1. DATA SUBJEKTIF
A. Biodata
Nama ibu : Ny. A Nama Suami : Tn B
Umur : 22 tahun Umur : 18 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku / Bangsa : Indonesia Suku/Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Buruh
Alamat : Jl. Dusun I Kenten Alamat : Jl. Dusun I Kenten
Laut Laut
B. ALASAN DATANG
2 hari sebelum masuk rumah sakit, klien mengeluh sakit perut menjalar
kepinggang, gerakan janin masih dirasakan ibu hamil cukup bulan, anak ke
1 ibu mengatakan keluar lender bercampur darah.
C. DATA KEBIDANAN
I.HAID
Menarche : 15 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 5 hari
Jumlah : 2 3 x ganti pembalut / hari
Sifat : Cair
Warna : Merah
Dismenore :()
D. Riwayat perkawinan
Kawin : 1 kali
Usia kawin : 21 tahun
Lama perkawinan : 1 tahun
E. RIWAYAT KEHAMILAN< PERSALINAN DAN NIFAS YANG LALU : G1
Po Ao

Usia Jenis Ditolong Tahun Nifas/ Anak

No Kehamilan Persalinan Oleh Penyulit persalinan Laktasi Jk BB PB Keadaan

Dokter & laki-

I Ini Spontan bidan Tidak ada 2008 laki 38 49 Baik

F. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG


G1 Po Ao *
HPHT : 08 Maret 2008
TP : 30 Desember 2008
Usia Kehamilan : 39 Minggu
ANC : 7 x diBidan
TT : 7 x diBidan
Tablet Fe :
Keluhan / kelainan selama kehamilan
Trimester I : mual dan muntah
Trimester II : pusing
Trimester III : sering BAK & BAB
G. DATA KESEHATAN
1. Riwayat penyakit yang pernah diderita
TB : tidak ada Jantung : tidak ada
Malaria : tidak ada Ginjal : tidak ada
Hipertensi : tidak ada DM : tidak ada
Tifoid : tidak ada Asma : tidak ada
2. Riwayat penyakit yang pernah dialami
SC : tidak pernah
Apendiksitis : tidak pernah
Hernia : tidak pernah
3. Riwayat penyakit keluaga
Hipertensi : tidak ada TB : tidak ada
Diabetes : tidak ada Asma : tidak ada
Gemelli : tidak ada Paru : tidak ada

2. DATA OBJEKTIF
A. Pemeriksaan fisik
Kesadaran : compasmetis
Keadaan umum : baik
Tekanan darah : 120 / 80 mmhg
RR : 20 x / m
Nadi : 80 x / m
Suhu : 36,50C
BB.sebelum hamil : 54 kg
BB. sekarang : 68 kg
B. Pemeriksaan kebidanan
1. Infeksi
Kepala : kulit kepala bersih tidak ada kotoran
Rambut : hitam, lurus, tidak rontok
Mata
Scera : Putih
Konjungtiha : Merah muda
Hidung : tidak ada polip
Mulut : tidak ada stomatitis, tidak ada caries
Leher : tidak ada benjolan gelenjar tiroid
Muka : tidak ada closma geravidum
Payudara
Mamae : Simetris
Areola mamae : Hiperpigmentasi
Puting susu : Menonjol
Colestrum : sudah keluar
Abnomen
Pembesaran : Sesuai usia kehamilan
Striae livide : Tidak ada
Striae aibican : Ada
Linea nigra : Ada
Ekstremitas bawah
Odema : Tidak ada
Varises : Tidak ada
2. Palpasi
Leopold I : 3 jari dibawah px, teraba bagian lunak
d II : sebelah kanan perut ibu teraba punggung, sebelah kiri teraba extremitas
d III : persentasi kepala, sudah masuk PAP
d IV : 3/ 5 masuk rongga panggul
3. Aurkultasi
:(+)
si : 142 x / m
: sebelah kanan dibawah pusat perut ibu
4. Pemeriksaan dalam
Portio : tipis
Pendataran : 100 %
Vagina : membuka
Pembukaan : 8 cm
Terbawah : kepala
Penunjuk : UUK kanan depan
5. Perkusi
Reflek Patela : kanan ( + ), kiri ( + )
6. Pemeriksaan penunjang
Laboatorium : tidak diperiksa
Darah
Protein : tidak diperiksa
Reduksi : tidak diperiksa
II. ANALISA MASALAH
Nama pasien : Ny A
Umur : 22 tahun
Jenis kelamin : Perempuan

No Data Etiologi Masalah

Tindakan episiotomi

Terputusnya kontinuitas
jaringan
Ds : Klien mengatakan nyeri masih
terasa, tetapi sudah sedikit Pengeluaran zat zat
berkurang vasoaktif ( bradikinin,
Ds : klien tsmpak meringis serotinin, histamin )
klien tampak tidak nyaman Sensasi nyeri ditangkap
tampak luka pada oleh reseptor nyeri dan
1 episiotomi dikirim ke korteks Nyeri
serebral
Gangguan rasa nyaman,
nyeri

Ds : klien mengatakan dirinya,


ganti balutan sebanyak 2 kali /
hari
Do : -klien tanpak jaran mengganti
balutannya
Tindakan episiotomi
pada sekitarvagina klien
terdapat kasa yang dilapisi
plaster Terputusnya kontonuitas
Td : 120 / 80 jaringan
Nadi : 82 x/ M
RR : 22 x / M Resiko tinggi
2 Suhu : 37,50C Resiko tinggi infeksi infeksi

Kompilasi infeksi

Ds : klien mengatakan kurang


Teknik perawatan luka
mengetahui tentang perawatan
belum terlaksana
luka episiotomi
Do : klien tampak tidak merawat
Perawatan luka tidak
bagian luka episiotomi
klien tampak khawatir dengan efktif
3 adanya luka dibagian vagina Cemas Cemas

III.DIAGNOSA KEPRAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan adanya luka episiotomi
2. Resiko infeksi berhubungan masuknya mikroorganisme pada luka episiotomi
3. Cemas berhubungan dengan perawatan luka yang tidak efektif
IV.PERENCANAAN
Nama pasien : Ny A
Umur : 22 tahun
Jenis kelamin : Perempuan

Diagnosa Perencanaan
No keperawatan Tujuan intervensi Rasionalisasi

a. kaji sifat,
lokasi dan derajat
Tupen : ketidaknyamanan a. membantu
Nyeri hilang dalam b. berikan mengidentifikasi
waktu 224 jam informasi yang faktor faktor
Nyeri b/d Tupen : tepat tentang yang
adanya luka Kebutuhan rasa perawatan rutin memperberat
1 episiotomi nyaman terpenuhi selama post natal ketidaknyamanan

a. pantau tanda a. peningkatan


tanda vital suhu sampai
dengan rutin dan 38.3oC dalam 24
Tupen : sesuai indikasi jam pertama
Meminimalisasikan catat tanda sangat
resiko infeksi tanda menggigil, menandakan
seminimal anoreksa atau infeksi
mungkin malaise b. Diagnosis dini
Resiko infeksi Tupen : b. infeksi sisi dari infeksi lokal
b/d masuknya Resiko infeksi perbalkan dapat mencegah
2 mikroorganisme tidak terjadi episiotomi setiap penyebaran
8 jam kejaringan
c.kolaborasi c. mencegah
dengan tim infeksi dari
dokter dalam penyebaran
pemberian kejaringan
antibiotik sekitar atau
aliran darah

a. kaji a. membantu
pengetahuan dan dalam
pengalaman mengidentifikasi
klien tentang kebutuhan saat
perawatan luka ini dan
b. berikan mengembangkan
informasi perbal rencana
dan tertulis keperawatan
Tupen : mengenai b. membantu
Cemas berkurang fisiologi dan menjamin suplai
dalam waktu 24 keuntungan perawatan luka
jam merawat luka yang adekuat dan
Tupen : episiotomi dan mencegah
Cemas hilang dan menjaga komikasi luka
klien mampu kebersihan episiotomi
mengatasi rasa c. Demostrasikan c. teknik ang
Cemas b/d cemas dengan dan tinjau teknik tepat biasanya
perawatan luka bekal pengetahuan teknik membantu
yang tidak yang cukup tentang perawatan luka penyembuhan
3 efektif merawat luka d. berikan luka episiotomi
informasi tentang dengan cepat
pentingnya d. informasi yang
perawatan luka didapat dapat
episiotomi klien dapat
mengurangi
tingkat
kecemasan

V. INPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama pasien : Ny A
Umur : 22 tahun
Jenis kelamin : Perempuan

Implentasi / Tindakan
No Diagnosakeperawatan keperawatan Respon klien

a. mengkaji sifat, lokasi dan


derajad ketidak nyamanan Klien mau diajak
b. memberikan informasi yang kerjasama dan mudah
Nyeri b/d adanya luka tepat tentang perawatan rutin berkomunikasi dengan
1 episiotomi selama periode post natal perawat

a. memantau tanda tanda vital


dengan rutin dan sesuai indikasi
mencatat tanda tanda
menggigil, anoreksia atau
malaise
Resiko infeksi b/d b. menginfeksi sisi perbaikan
masuknya episiotomi setiap 8 jam Klien mau diajak
mikroorganisme pada c. mengkolaborasikan dengan tim kejasama dalam asuhan
2 luka episiotomi dokter dalam pemberian keperaatan
antibiotik

a. mengkaji pengetahuan dan


pengalaman klien tentang
perawatan luka
b. memberikan informasi feral dan
tertulis mengenai fisiologis dan
keuntungan merawat luka
episiotomi dan menjaga
kebersihan
c. mendemostasikan dan tinjauan Klien memahami apa
teknik- teknik perawatan luka yang disampaikan oleh
d. memberikan informasi tentang perawat sehingga
Cemas b/d perawatan pentingnya perawatan luka kecemasan nya
3 luka yang tidak efektif episiotomi sedikit berkurang

VI.EVALUASI KEPERAWATAN
Nama pasien : Ny A
Umur : 22 tahun
Jenis kelamin : Perempuan

No Diagram keperawatan Evaluasi ( SOAP)

S : klien mengatakan, nyerinya sudah


terasa berkurang
O : klien sudah bisa bergerak dan
berjalan hati hati
A : masalah teratasi sebagian
Nyeri b/d adanya luka episiotomi P : interpensi dilanjutkan
S : klien mengatakan dirinya ganti
pembalut setiap pembalut yang di
pakainya sudah basah dan kotor.
O : disekitar vagina klien tidak terlihat
kasa lagi.
tanda tanda vital
TD : 120 / 80 mm/hg PR : 22 x/m
Resko infeksi b/d masuknya Nadi : 82 x / m Suhu : 37,50C
mikroorganisme pada luka A : masalah teratasi sebagian
2 episiotomi P : interpensi dilanjutkan

S : Klien Mengatakan Tidak Cemas


Lagi Karena Klien Mengetahui
Tenteng Pencegahan Infeksi
O : Di Sekitar Vagina Tidak Terlihat
Luka Episiotomi Lagi
Cemas b/d perawatan luka yang A : Masalah Teratasi Sebagian
3 tidak efektif P : Intervensi Dilanjutkan

You might also like