You are on page 1of 6

MEIIHffi ]UNUK.

PERKARA
TERI#BIH NAHIIfi}

firiuan
ffi Selelah mempelajari Bab l, pembaca diharapkan mampu:
1" Menjelaskan mengapa pengambilan sampel dilakukan.
2. Menjelaskan alasan mengapa perlu menentukan besar sampel dan
mengambil sampel.
3. Menjelaskan prinsip generalisasi sampel dan populasi.
4. Menjelaskan peranan besar sampel dan cara pengambilan sampel dalam
generalisasi hasil penelitian.
5. Menjelaskan dua masalah utama yang berkaitan dengan besar sampel.

Frlengapa kita melakukan pengamhilan sampet?


, Cara,i eal;unfuk menjaWab,suatu Fertanya:n penelitian
adalah dengan melakukan penelitian pada semua anggota
{iotal' sampling). Akan tetapi, hamplr dalam
,, populasi'
' sebagian besar keadaam, totnl samp[inf tidak mungkin
dilakukan whingga kim hanya meneliti sebagian saja dari populasi
{sample}, Pertanyaannya kemudian adalah berapakah besar sampel
minimal yang perlu diambil serta bagaimanakah cara pensambilan
sampelnyai
Mengapa perlu memikirkan hesar sampel dan cara
mengambiI sampe[?
Kita perlu memikirkan kedua pertanyaan tersebut karena
beberapa alasan.

1. Kita menginginkan supaya sampel yang kita ambil


mewakili populasinya sehingga pada akhirnya kita bisa
melakukan generalisasi hasil penelitian.
2. Kita menginginkan supaya penelitian meniadi efisien, baik dari
segi Lriayao waktu, dan sumber daya manusia,
3. Kita menginginkan supaya penelitian menjadi etis untuk
dilakukan.

Bagaimana konsep generalisasi hasi[ penetitian?


Untuk memahami konsep generalisasi penelitian, perhatikan
Gambar Lt.

i_*..,\ Validitas
I --'- Il
PoPuLAsr \.eksternd

n't
i\
,r'
t\
r/
FOFULAf
TERJAIIGKAU

/\i
tl i validitas elsterna I

1i
ii
SAMPEL YANG
DII}IGINKAN

''u*ai'u't"''nu
,FJ
SAMFELYAN FIPEROLEH

Gambar 1 .1. Prinsip dasar generalisasi sampel ke populasi

Pada Gambar 1.1 terdapat beberapa kata kunci; yaitu subjek yang
diteliti, subjek yang diinginkan, populasi terjangkau, populasi targer,
Bab l. Melihat Duduk Perkara Terlebih Dahulu 3

validitas interna, validitas eksterna I, dan validitas eksterna II. Untuk


memahami istilah-istilah tersebut, perhatikanlah dua contoh kasus
berikut.

Contoh kasus:

Seorang peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untuk


'-': fiingetahui status gizi anak balita di Kecamatan A. Jumlah
subjek yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan tersebut
adalah sebanyak 300 balita yang diperoleh dari tiga desa di
kecamatan tersebut. Setelah dilakukan penelitian, didapatkan jumlah
subjek sebanyak 280 orang.
Siapakah subjek yang diteliti, yang diinginkan, populasi terjangkau,
dan populasi target? Subjek yang diteliti adalah subjek yang berjumlah
280 balita. Subjek yang diinginkan adalah 300 balita. Populasi
terjangkau adalah balita yang berada di tiga desa di Kecamatan A, dan
populasi target adalah balita di Kecamatan A.

Contoh kasus:

Seorang peneliti melakukan penelitian uji klinis yang


bertujuan untuk membandingkan keberhasilan pengobatan
standar dengan obat baru untuk mengobati diare berat pada
anak. Banyaknya subjek yang diperlukan adalah 200 subjek.
Penelitian dilakukan di dua rumah sakit rujukan nasional. Setelah
dilakukan penelitian, didapatkan 200 subjek dengan hasil obat baru
lebih baik daripada obat standar.
Siapakah subjek yang diteliti, yang diinginkan, populasi terjangkau,
dan populasi target? Subjek yang diteliti adalah anak yang menderita
diare berat yang berjumlah 200 orang. Dengan demikian, subjek yang
diteliti sama dengan subjek yang diinginkan. Populasi terjangkau adalah
anak yang mengalami diare berat di dua rumah sakit rujukan, sedangkan
populasi target adalah anak yang menderita diare berat.
Apakah hasil penelitian pada kedua kasus di atas dapat
digeneralisasikan? Ada beberapa syarat suatu hasil pada sampel
dapat digeneralisasi kepada populasi. Syarat tersebut adalah sebagai
berikut.
4 Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Edisi 3

1. Validitas interna (sampel yang diperoleh mewakili sampel yang


diinginkan).
Validitas interna dikatakan baik apabila sampel yang didapat
sama dengan sampel yang diinginkan. Validitas interna dapat
diuji dengan uji statistik tertentu atau dengan meminimalisasi
angka drop owt.
2. Validitas eksterna I (sampel yang diperoleh mewakili populasi
terjangkau).
Validitas eksterna I dikatakan baik apabil a besar satnpel cukup
dan cara pengambilan sampel (sampling) yang digunakan
menggunakan metode prob abilistik.
3. Validitas eksterna II (populasi terjangkau mewakili populasi
target).
Tidak ada metode statistik yang dapat menjawab apakah
populasi terjangkau mewakili populasi target. Pertanyaan ini
hanya dapat dijawab dengan "logika akademis".

Jadi, di manakah peran besar sampel dan cara pengambilan sampel


dalam proses generalisasi penelitian?
Berdasarkan konsep generalisasi di atas, peran penentuan besar
sampel dan cara pengambilan sampel dalam proses generalisasi
penelitian ada pada validitas interna dan validitas eksterna I.

Lalu, bagaimana besar sampet dan cara


pengambilan sampel yang benar?
Supaya besar sampel benar, ada dua hal yang harus Anda
kuasai. Berikut adalah kedua hal tersebut.
I. Penentuan rumus besar sampel yang benar.
2. Penghitungan besar sampel yang benar.

Supaya cara pengambilan sampel benar, sedapat mungkin kita


harus menggunakan metode probabilistik dalam mengambil sampel
penelitian.
Bab I t Melihat Duduk Perkara Terlebih Dahulu 5

Bab-bab selanjutnya yang Anda baca akan mendiskusikan kedua hal


tersebut. Penentuan rumus besar sampel akan dibahas pada Bab II,
III, dan IV, sedangkan penghitlngannya akan dibahas pada Bab V.
Penentuan rumus besar sampel untuk desain khusus akan dibahas pada
Bab VI. Pembahasan tentang besar sampel akan dilengkapi dengan
pembahasan mengenai power penelitian (Bab VII). Cara pengambilan
sampel akan dibahas pada Bab VIII. Supaya tidak terlalu berkutat pada
aspek teoretis, pembahasa n carapengambilan sampel akan disesuaikan
dengan desain penelitian, yaitu carapengambilan sampel pada penelitian
potong lintang, kasus kontrol, kohort, dan uji klinis. Pada bagian akhir,
akan dibahas tentang melaporkan dan mengkritisi besar sampel dan
cara pengambilan sampel dalam jurnal (Bab IX), serta beberapacatatan
khusus mengenai besar sampel dan cara pengambilan sampel (Bab X).
Pada buku edisi 3 ini, ditambahkan pembahasan mengenai perangkat
lunak untuk penghitungan besar sampel dan power penelitian yang
ada di Bab XI.

Selamat Membaca ...

Jawablah pertanyaan berikut untuk mengecek


pemahaman Anda!

T. Sebutkan minimal dua alasan mengapa kita perlu memikirkan


besar sampel dan cara pengambilan sampel ketika melakukan
penelitian!
2. Jelaskan konsep generalisasi penelitian dengan memakai
terminologi validitas interna, validitas eksterna I, dan validitas
eksterna II!
1
-). Apa peranan besar sampel dancarapengambilan sampel dalam
generalisasi hasil penelitian?
4. Dari aspek sampel, sebutkan dua syarat suatu penelitian dapat
digeneralisasi!
6 Besar Sampel dan Cara Penganbilan Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Edisi 3

You might also like