Professional Documents
Culture Documents
INDONESIA 2016
DAFTAR ISI
2 KATA PENGANTAR:
BERINVESTASI PADA ANAK-ANAK INDONESIA
4 2016:
SEKILAS PANDANG
6 JANGKAUAN KAMI:
POTRET LAPANGAN
18 KEMBALI BERSEKOLAH:
CITA-CITA BUPATI MAMUJU
23 BANTUAN UNICEF:
MENOLONG ANAK-ANAK TERDAMPAK BENCANA ALAM
29 KERJA KAMI:
IMPLEMENTASI PROGRAM
30 MITRA KAMI:
SUARA DONATUR
Tahun 2016 juga merupakan tahun pertama program kerjasama UNICEF dan Indonesia hingga 2020.
Program ini berfokus untuk mencapai SDG karena SDG sangat relevan bagi anak-anak. SDG juga sejalan
dengan Nawacita untuk mewujudkan visi Indonesia sejahtera seperti yang diilustrasikan dalam halaman
16 dan 17. Karena itu, UNICEF meyakini pembangunan berkelanjutan harus dimulai dari anak-anak.
Hak-hak anak yang relevan dengan SDG menjadi sorotan utama dalam Konferensi Tingkat Tinggi Pemerintah Asia-
Pasifik tahun 2016 yang didukung oleh UNICEF. Konferensi ini mempererat kerjasama regional demi kepentingan
Gunilla Olsson
Perwakilan UNICEF Indonesia
SEKILAS PANDANG
UNICEF Indonesia meluncurkan Country Programme 2016-2020 pada tahun 2016. Kami hadir untuk mendukung
pemerintah Indonesia dan mitra kami untuk membantu anak-anak Indonesia mencapai potensi penuh mereka.
Melalui saran teknis dan advokasi kebijakan yang kami berikan, berikut ini perubahan yang berhasil tercapai.
DUKUNGAN TEKNIS
Pemerintah Indonesia telah Perbaikan fasilitas air bersih dan Pencatatan kelahiran meningkat Sekitar 4.200 anak berusia Untuk pertama kalinya, BPS Perempuan hamil yang menderita
mengintegrasikan indikator sanitasi di sekolah terintegrasikan dari 68% ke 79% di 9 kabupaten/ 6-9 tahun sekarang mampu menerbitkan laporan khusus malaria mendapat pengobatan
spesifik yang penting bagi anak- dalam Sistem Infomasi kota percontohan UNICEF untuk membaca melalui program mengenai perkawinan usia anak yang lebih efektif sesuai dengan
anak dalam kerangka kerja untuk Manajemen Pendidikan melalui mempermudah pencatatan literasi dasar UNICEF di Papua dan laporan mengenai kualitas panduan manajemen kasus yang
mencapai Tujuan Pembangunan bantuan teknis UNICEF kepada kelahiran dengan berkomunikasi dan Papua Barat. Kesuksesan air. UNICEF berkontribusi melalui diperbarui Pemerintah Indonesia
Berkelanjutan (SDG). Ini merupakan Kementerian Pendidikan. aktif dengan orangtua dan ini mendorong daerah lain untuk kolaborasi dan dukungan teknis setelah mengadopsi standar WHO.
hasil kerja sama UNICEF, Bappenas memanfaatkan teknologi membuat program serupa. dengan berbagai kementrian.
dan kementerian lainnya. pelacakan pencatatan kelahiran.
Standar internasional Jumlah anak dalam Penelitian terkini UNICEF Video memberantas Lebih dari 30.000 Teridentifikasi bukti baru Penganggaran berfokus Program percontohan
penanganan stunting tahanan berkurang 50% mengenai kemiskinan BABS di Youtube telah anak muda aktif dampak produksi minyak pada anak menjadi UNICEF di beberapa
telah diintegrasikan dalam sejak berlakunya UU anak mendorong beberapa ditonton lebih dari 1 juta mempromosikan hak-hak sawit terhadap anak komponen utama Dana kabupaten/kota dalam
Peraturan Pemerintah Peradilan Anak (08/2014). kementerian untuk orang. Video ini dibuat anak melalui platform melalui kemitraan multi- Desa Pemerintah. Paling pemberian makan
tentang label dan iklan menyalurkan hibah bagi dan diunggah oleh lebih U-Report UNICEF stakeholder antara sektor sedikit 30% dari APBN pada bayi dan anak
pangan (69/1999). anak melalui kelompok dari 4.500 warga dalam (indonesia.ureport.in) swasta dan pemerintah. (~2 milyar dollar AS) telah menurunkan
kerja antar-kementerian. kampanye Tinju Tinja dialokasikan bagi anak- angka stunting dan
yang digelar UNICEF anak di 77.000 desa. meningkatkan gizi anak.
(www.tinjutinja.com)
Subkantor
Kebijakan Sosial
Perlindungan Anak
Kemitraan
Pendidikan
Lusiana Rumkoremis diberikan penghargaan oleh Bapak Imran Agus Nurali, Direktur Kesehatan Lingkungan, Kemenkes RI
Salah satu momen paling membahagiakan dalam Masih saja ada tantangan meskipun Lusi telah bekerja
kehidupan Lusi Rumkoremis adalah saat menerima sekuat tenaga. Mereka masih sering meminta bahan
penghargaan atas jasanya membantu 14 desa di bangunan untuk membangun toilet sendiri, padahal
Jayapura memperoleh status Bebas dari Buang Air bantuan dari sekitar sangat mudah diperoleh, ujarnya.
Besar Sembarangan (BABS). Terlihat bupati, walikota,
kepala desa, dan beberapa pejabat kementerian Lusi awalnya juga tidak terlalu didukung oleh koleganya,
kesehatan juga hadir dalam acara tersebut. tetapi saat UNICEF mengadakan pertemuan, STBM
akhirnya mendapat dukungan dari dinas kesehatan
Capaian ini tidak datang begitu saja. Lusi dan setempat. Selanjutnya, diikuti dengan alokasi anggaran
sepuluh orang tenaga sanitasi lainnya bekerja keras untuk STBM, tindak lanjut dan penetapan target
untuk mendorong masyarakat untuk menghentikan yang jelas di setiap pusat kesehatan di Jayapura.
BABS. Walaupun kebanyakan rumah tangga (82,8%) Berbekal kegigihan dan kemurahan hati, Lusi berhasil
di Jayapura memiliki toilet (BPS, 2015), ternyata membantu dua kelompok masyarakat memperoleh
toilet yang ada tidak selalu digunakan. Misalnya, di status Bebas dari BABS pada tahun 2015 dan 2016.
beberapa desa di Jayapura, toilet seringkali sudah
rusak padahal baru dibangun enam bulan yang lalu. UNICEF berkomitmen untuk mendukung Lusi dan
koleganya untuk mengakhiri BABS di Papua. UNICEF
Sebelumnya Lusi telah mengikuti pelatihan Sanitasi juga mengadvokasi Kementerian Kesehatan agar petikan
Target 6.2 Pada tahun 2030, Sejak 2013, lebih dari 125.000 Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang didukung pelajaran dari Papua dapat dibagikan ke daerah lain. Hal ini
mencapai akses terhadap sanitasi keluarga telah memiliki toilet UNICEF untuk mengajak masyarakat menghentikan sangat penting dilakukan agar Indonesia dapat mengurangi
dan kebersihan yang memadai dan melalui program sanitasi BABS. Dalam pelatihan ini, Lusi mempelajari proses tingkat penyakit diare, radang paru-paru, dan penyakit
merata bagi semua, dan menghentikan pemerintah yang didukung UNICEF pemicu untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat berbahaya lainnya yang berdampak buruk pada anak-anak.
praktik buang air besar di tempat dan Yayasan Bill & Melinda Gates. akan dampak BABS terhadap kesehatan.
terbuka, memberikan perhatian khusus
pada kebutuhan kaum perempuan,
serta kelompok masyarakat rentan.
KESUKSESAN PERCONTOHAN
PENCATATAN KELAHIRAN Target 16.9 Pada tahun 2030,
memberikan identitas yang sah
Terpancar keceriaan di wajah Rahardi Joko Suparno Capaian pencatatan kelahiran saat ini paling tinggi di bagi semua, termasuk
dan istrinya saat menggendong bayi mereka yang kota Pasuruan, Jawa Timur, dengan jumlah penduduk pencatatan kelahiran.
baru lahir enam hari yang lalu sambil menunggu 212.000 jiwa. Tingkat pencatatan kelahiran meningkat dari
panggilan di ruang tunggu pusat kesehatan. Selang hanya 46 persen tahun 2013 menjadi 97 persen tahun
beberapa waktu, mereka dipanggil untuk mengambil 2016. Inilah contoh nyata dari hasil yang dapat dicapai
akta kelahiran yang mencantumkan nama anaknya, jika masyarakat memprioritaskan perlindungan anak.
Raka Maliki. Senyum mereka pun tak kunjung pudar.
Kepala bidang pencatatan sipil di Pasuruan, Siti
Ini akta kelahiran anak saya, kata Rahardi. Mariyam, menekankan pentingnya pencatatan
Tertulis nama anak saya. Sekarang anak saya kelahiran untuk memperoleh pengakuan yang sah
bisa bersekolah dan meraih masa depan. dari negara. Pencatatan kelahiran adalah bukti
pengakuan negara atas kelahiran anak, katanya. Pada 2016, tingkat pencatatan
Memiliki akta kelahiran merupakan hak asasi manusia
kelahiran naik dari 68% ke 79%
dan syarat untuk mendapat pendidikan, pekerjaan, Pasuruan berkomitmen untuk membagikan pengalamannya
di 9 kabupaten/kota percontohan
jaminan kesehatan, dan banyak hal penting lainnya. ke seluruh Indonesia. Perwakilan dari dua kabupaten/kota
UNICEF melalui upaya bersama untuk
Sayangnya, banyak penduduk Indonesia yang tidak di Aceh telah mengunjungi Pasuruan dan UNICEF untuk
meningkatkan kesadaran, akses, dan
paham atau bahkan tidak sadar pentingnya pencatatan mengembangkan studi kasus dalam rangka memperbesar
monitoring pencatatan kelahiran.
kelahiran, apalagi cara mendapatkan akta kelahiran. skala percontohan pencatatan kelahiran. UNICEF
memastikan hak setiap anak terpenuhi dengan melakukan
Inilah alasan UNICEF turun tangan di sembilan kabupaten/ pendekatan percontohan yang inovatif, mendokumentasikan
kota percontohan sejak 2014 memberikan bantuan teknis petikan pembelajaran, dan mendorong pemerintah pusat
kepada pemerintah setempat untuk memperbaiki sistem untuk menerapkan pendekatan serupa di tingkat nasional.
pencatatan kelahiran. Bantuan teknis yang diberikan
termasuk peningkatan layanan pencatatan kelahiran Keberhasilan kota Pasuruan mencapai target pencatatan
bagi masyarakat dan pemasangan layanan online di kelahiran lebih awal dari jadwal dalam rencana
rumah sakit bersalin, pusat kesehatan masyarakat dan pembangunan nasional diakui oleh Kementerian
kantor pemerintahan desa. Percontohan ini bertujuan Dalam Negeri. Namun, menurut kepala kantor
untuk membangun mekanisme untuk menangani dispendukcapil kota Pasuruan, Boedi Widayat, MM.,
keterlambatan pencatatan, misalnya melalui data sekolah. 97 persen masih kurang baik. Target kami adalah
mencatat semua anak usia 0 hingga 18 tahun sampai
akhir 2017. Semua anak berarti harus 100 persen.
Makin banyak anak-anak di Jawa Timur memiliki akta kelahiran sejak perbaikan sistem pencatatan kelahiran didukung UNICEF.
Sherley Sandiori (kedua dari kiri) dan tim 1,000 for 1,000 mendapatkan hadiah $5.000 saat menang di HLM3
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang ditargetkan UNICEF menggunakan platform U-Report untuk
PBB tidak realistis! tegas Sherley Sandiori, 22 mempromosikan kompetisi Innovation Challenge kepada
tahun, mahasiswa Universitas Indonesia, saat 37.000 U-Reporter Indonesia. Hasilnya, dari 660 proposal,
mempresentasikan idenya di hadapan pemimpin lebih dari dua pertiganya (456) berasal dari Indonesia.
dari 28 negara Asia-Pasifik di Konferensi Tingkat
Tinggi Regional Ketiga (HLM3) tentang Hak Anak Terpanggil untuk berpartisipasi, Sherley dan timnya
yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia. mencoba menjawab pertanyaan sulit. SDG 3
menargetkan jaminan kesehatan universal. Di Indonesia,
Idenya berhasil menarik perhatian para pemimpin bagaimana kita dapat menjangkau orang yang tinggal
yang hadir. Terbukti memiliki ide yang cemerlang, di perdesaan dan pulau terpencil? tanya Sherley.
Sherley keluar sebagai salah satu pemenang kompetisi
Asia Pacific Youth Innovation Challenge di HLM3. Sherley mengajukan ide untuk merekrut 1.000
relawan muda guna memudahkan warga pulau seribu
Proposalnya, 1.000 untuk 1.000, mengajak seribu mendapatkan layanan kesehatan dengan memaksimalkan
relawan muda untuk terjun membantu Pulau Seribu penggunaan sarana perahu kesehatan untuk keadaan
mewujudkan jaminan kesehatan universal. darurat dan mengunjungi warga secara reguler.
Target 3.8 Mencapai cakupan U-Report mengadakan acara tatap
kesehatan universal, termasuk muka 21 kali dan jajak pendapat
Konferensi HLM3 awalnya merupakan forum untuk Tim Sherley dan dua tim lainnya masing-masing
perlindungan risiko keuangan, akses (polling) online sekitar 3 kali per
memperkuat hak anak dan membangun kerjasama efektif menerima USD 5.000 untuk merealisasikan ide mereka.
terhadap pelayanan kesehatan bulan untuk mendorong partisipasi
demi kesejahteraan anak di kawasan Asia-Pasifik. Bagian
menarik dalam konferensi HLM3 pada November 2016 Saya harap program 1.000 untuk 1.000 dapat
dasar yang baik, dan akses terhadap lebih dari 30.000 anak muda
adalah keikutsertaan dan kontribusi anak-anak muda. menjadi solusi jangka panjang bagi warga
obat- obatan dan vaksin dasar yang dalam diskusi lokal, nasional,
Didukung UNICEF, kompetisi Innovation Challenge pulau seribu dan kemudian warga dapat secara
aman, efektif, berkualitas, dan dan global, termasuk topik-
mendorong anak-anak muda untuk membagikan ide independen menjalankan program ini.
terjangkau bagi semua orang. topik seputar kesehatan
mereka mengenai tema kesehatan, kekerasan, dan
perlindungan sosial guna memperbaiki kehidupan anak.
GOTONG ROYONG
MENCAPAI SDG BAGI
ANAK-ANAK INDONESIA
Seperempat abad lalu, Indonesia Angka rata-rata tidak lagi menjadi
menjadi salah satu negara yang tolok ukur pencapaian. SDG baru
pertama menandatangani dan berhasil dicapai apabila semua
meratifikasi Konvensi PBB tentang SDG tercapai bagi semua orang.
Hak Anak. Saat ini, Indonesia
sekali lagi menjadi negara terdepan Dari 17 tujuan global, tiga belas tujuan
dalam upaya yang sangat penting sangat relevan bagi anak-anak. Jadi,
dan relevan bagi 85 juta anak-anak pemerintah harus berfokus pada
Indonesia, yaitu mencapai Tujuan anak-anak saat menyusun rencana
Pembangunan Berkelanjutan (SDG) pelaksanaan Agenda 2030. Begitu
yang juga merupakan tujuan global pula untuk menjalankan Nawacita,
dari, oleh, dan untuk semua sembilan agenda perubahan
penduduk dunia untuk menciptakan yang dicetuskan Presiden Joko
dunia yang lebih baik pada 2030. Widodo, yang berfokus pada daerah
tertinggal dan kualitas pendidikan.
Perjalanan mencapai SDG masih
jauh dan target SDG yang ingin Mengedepankan anak-anak
dicapai bahkan lebih ambisius merupakan investasi yang
daripada Tujuan Pembangunan menguntungkan bagi pertumbuhan
Milenium (MDG). Negara-negara ekonomi dan pembangunan
di dunia tidak hanya berkomitmen berkelanjutan suatu negara. Penelitian
pada pengurangan kemiskinan, Copenhagen Consensus Think
tetapi juga pengakhiran kemiskinan. Tank menunjukkan bahwa setiap
Mengakhiri kemiskinan sangat satu dollar yang diinvestasikan ke
sulit bagi Indonesia karena ada dalam program pendidikan usia
14 juta anak yang hidup di bawah dini menghasilkan USD 33.
garis kemiskinan, sekitar 10.000
Inilah alasan kami di UNICEF
rupiah atau 75 sen dollar AS per
mengatakan Nawacita dan SDG
hari, dan tidak berkesempatan
harus dimulai dari anak-anak
untuk hidup sehat, berpendidikan
(lihat halaman selanjutnya).
dan sejahtera. Apalagi, jika batas
garis kemiskinan dinaikkan menjadi
Nilai Gotong Royong Indonesia
20.000 rupiah per hari, sekitar
menjadi dasar kokoh bagi kita
48 juta (satu dari dua) anak di
semua untuk bersama-sama
Indonesia hidup dalam kemiskinan.
bertindak dan memastikan tidak
ada satu anak pun yang tertinggal.
KANTOR
KECAMATAN
37%
PUSKESMAS
MELAPORKAN TANGGUNG
JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN ANAK INDONESIA MENGALAMI
INVESTASI DI: untuk anak-anak HAMBATAN PERTUMBUHAN
di Indonesia
Mendorong praktik bisnis yang sejalan dengan INVESTASI DI:
hak anak dalam perekonomian Indonesia dan Perawatan dengan fokus pada 1000 hari
memanfaatkan pendanaan inovatif untuk anak pertama seorang anak, serta upaya untuk NAWACITA #1:
seperti keuangan syariah. menunda usia melahirkan. Melindungi seluruh
warga negara dan
NAWACITA #6: memberikan rasa aman
Meningkatkan
produktivitas rakyat. MENDUKUNG TIDAK BOLEH ADA ANAK
KETERLIBATAN ANAK HIDUP DALAM KETAKUTAN
MUDA UNTUK MENDORONG DI NEGARA YANG
PERUBAHAN SOSIAL TOLERAN DAN DAMAI
50% KORBAN
KARANG
POTENSI MEDIA
TARUNA
SOSIAL INDONESIA PENGGUNA #2 ANAK-ANAK DI SEKOLAH MENJADI
KURANG DIMANFAATKAN PENGGUNA #5 KEKERASAN FISIK SeKOLAH
NAWACITA #2:
Tata kelola pemerintahan NAWACITA #5:
yang bersih, efektif, Meningkatkan
demokratis dan terpercaya kualitas pendidikan
PAUD
KEMBALI BERSEKOLAH:
Bertepatan dengan Hari Anak Nasional pada 23 Juli 2016, Bapak Habsi Wahid,
Bupati Mamuju yang baru terpilih, mengumumkan rencana menjangkau 3.000
anak dalam kampanye Kembali ke Sekolah yang diluncurkan tahun 2012. Target 5.3 Menghapuskan
semua praktik berbahaya,
Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPBM) yang
seperti perkawinan usia anak,
dikembangkan UNICEF berhasil membantu Mamuju mengidentifikasi
perkawinan dini dan paksa,
3.367 anak yang tidak bersekolah. SIPBM menghasilkan perubahan
serta sunat perempuan.
sistem manajemen sekolah setempat. Sebelum ada SIPBM, hanya
anak-anak yang bersekolah yang tercatat dalam sistem manajemen
sekolah. Sekarang, Mamuju dapat mengidentifikasi dan membantu
anak-anak yang belum pernah bersekolah atau telah putus sekolah.
Tahun ini, kami akan memberikan seragam bagi semua anak di sekolah
dasar dan menengah untuk menanggulangi kemiskinan, kata Pak Habsi
dalam sebuah rapat bersama timnya dan UNICEF. Pemerintah Mamuju
juga berencana membangun sekolah di setiap desa guna memastikan Tahun 2016, Pemerintah RI merilis
kurangnya moda transportasi tidak lagi menjadi kendala untuk bersekolah. laporan tentang pernikahan anak
yang menunjukkan 1 dari 4 perempuan
Bupati Mamuju memiliki cita-cita menjadikan Mamuju sebuah kabupaten ramah di Indonesia menikah sebelum
anak, yaitu setiap anak dapat bersekolah dan memiliki akta kelahiran, serta usia 18 tahun dan anak perempuan
tidak ada lagi anak perempuan yang dipaksa menikah di usia dini. Tokoh-tokoh yang menikah sebelum usia 18
agama dari gereja dan masjid setempat juga dilibatkan untuk meningkatkan tahun enam kali lebih rentan untuk
kesadaran akan dampak buruk pernikahan anak terhadap pendidikan dan tidak menyelesaikan pendidikan
kesejahteraan anak perempuan. Anak perempuan dalam pernikahan anak menengah atau setara. Jumlah
akan kehilangan masa anak-anaknya begitu saja, putus sekolah, hamil di pernikahan anak tidak mengalami
usia dini, dan lebih rentan terhadap risiko kekerasan dalam rumah tangga. perubahan signifikan dari 2008
hingga 2015. Pada 2012, terdapat
UNICEF terus mendukung Bupati Mamuju untuk menggapai cita- 1.348.886 anak perempuan yang
citanya dengan memberikan bantuan kepada pemerintahan Mamuju menikah sebelum berusia 18 tahun.
untuk memonitor anak-anak yang telah terintegrasikan kembali
ke sekolah untuk memastikan mereka tetap bersekolah.
BANTUAN UNICEF:
Berbeda bagi Rajwa, 10 tahun, siswa kelas lima (foto Selain tenda untuk tempat belajar sementara, tim
di bawah), retakan itu mengingatkannya pada bencana lapangan juga mengidentifikasi perlunya buku,
menakutkan yang menewaskan dua teman kelasnya perlengkapan pendidikan dan bantuan psikososial.
dan mengharuskan keluarganya untuk mengungsi Tersimpan di Sumatera Utara, 21 paket perlengkapan
selama beberapa minggu. Bulan Desember, pagi hari di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dari UNICEF
Pidie Jaya, Aceh, saat ribuan orang keluar rumah untuk dapat segera dikirimkan ke Pidie Jaya dan tambahan
salat subuh berjamaah, tiba-tiba tanah berguncang 80 paket perlengkapan juga siap dikirimkan.
hebat. Dalam hitungan menit, 3.000 rumah menjadi
rata dengan tanah, jalanan terbelah dan rusak parah. Paket perlengkapan yang dikirimkan berisi berbagai
peralatan, seperti alat tulis, bahan kesenian dan kerajinan
Dari 296 sekolah di Pidie Jaya, 155 sekolah rusak tangan, bahkan mainan puzzle dan pakaian. Anak-anak
Bantuan UNICEF kepada
akibat gempa dan 40 sekolah rusak parah dan tidak dapat menggunakan perlengkapan ini sambil menunggu
Kementerian Pendidikan dan Budaya
dapat diperbaiki, keluh Spesialis Pendidikan dalam sekolah mereka selesai diperbaiki atau dibangun kembali.
pascabencana gempa bumi Pidie
Keadaan Darurat di UNICEF, Yusra Tebe, yang turun ke
Jaya bulan Desember mengurangi Meskipun retakan dinding terlihat menakutkan bagi
lapangan bersama tim asesmen bencana. Di daerah
dampak bencana terhadap kegiatan Rajwa, ia tetap semangat belajar. Kami sudah lama
yang kerusakannya sangat parah, pemerintah setempat
belajar 11.881 anak dan remaja di luar sekolah, ucap Rajwa sambil memandang
memasang tenda-tenda untuk kegiatan belajar-
usia sekolah (6.296 anak laki-laki tanah ia berpijak. Kadang saya masih merasa
mengajar. UNICEF sebelumnya pernah menyumbangkan
dan 5.585 anak perempuan) dari 40 takut, tapi saya senang bisa datang ke sini lagi.
banyak tenda kepada Kementerian Pendidikan yang
sekolah yang rusak akibat gempa.
disimpan di Sumatera Utara, sehingga tenda-tenda
tersebut dapat segera dikirimkan ke Pidie Jaya.
Kiri atas: Rajwa, 10 tahun, siswa di Pidie Jaya Guru-guru saat keadaan darurat di Pidie Jaya
Anak-anak belajar di dalam tenda di Pidie Jaya
22 | UNICEF INDONESIA LAPORAN TAHUNAN 2016 | 23
CERITA DARI LAPANGAN | PENDIDIKAN
Partisipasi anak perempuan dalam olahraga untuk pembangunan yang diselenggarakan UNICEF tahun 2016 Agus Salim, guru
6 %
34%
*Laporan Pengeluaran Pendapatan 2016 berdasarkan nilai
tukar per 31 Desember 2016 Global Air, Sanitasi & Kebersihan $413.598,21
Global Perlindungan Anak $82.365,16
SEKTOR PEMERINTAH
Australia $2.908.193,23
Global Gizi
Global HIV dan AIDS
$77.072,03
$17.866,83 3%
Global Kesehatan $15.608,54
USA USAID $1.973.107,30 Total $1.026.314,96
Norwegia
Selandia Baru
$250.982,05
$244.628,58 7% 10%
Belanda $221.649,54 SUMBER DANA REGULER
Jepang
Kanada
$192.646,44
$62.567,76
Non-grant GC
GS
$4.211.587,35
$259.003,92
Kebijakan Sosial
24%
Swedia $47.951,57 Total $4.470.591,27
Total $5.901.726,47
Perlindungan Anak
Dana Konsolidasi $488.919,01
KOMITE NASIONAL UNICEF
*Donasi dalam mata uang Rupiah (IDR) ditunjukkan dalam
Dana Amerika Serikat untuk UNICEF $895.122,13 dollar ($) berdasarkan nilai tukar yang berlaku.
SUARA DONATUR
BCA menjadi partner UNICEF Indonesia selama hampir 17 tahun. Selama Mengapa saya terus membantu anak-anak yang rentan? Anak-anak adalah
ini, UNICEF telah berperan penting dalam melindungi hak asasi anak- masa depan kita. Jika kita menginginkan masa depan yang lebih baik,
anak, khususnya hak mendapatkan pendidikan dan hak mendapatkan kita harus mulai membantu anak-anak menggapai cita-cita mereka. Saya
perlindungan, dengan fokus utama terhadap mereka yang tidak berdaya. yakin UNICEF memiliki kredibilitas tinggi dan program-program yang
Kami sangat bersyukur dapat bekerja sama dengan UNICEF Indonesia dalam sangat bermanfaat bagi anak-anak, terutama anak-anak yang rentan.
memastikan keamanan dan kesejahteraan anak-anak di Indonesia.
Kepada semua donatur bulanan seperti saya, dan siapa saja yang belum
Sebagai bukti komitmen dan dedikasi dalam membangun masa depan Indonesia berkesempatan menjadi donatur: ayo berbagi dengan mereka yang kurang
yang lebih baik, BCA senantiasa mendukung beragam agenda UNICEF Indonesia beruntung. Anda akan merasakan berkah dan sukacita yang sempurna.
dalam mengembangkan kualitas anak dan ibu di Indonesia, contohnya, melalui donasi
program Imunisasi, Pendidikan Ramah Anak, dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Markus Djohan Utama
Donatur bulanan selama hampir sepuluh tahun
Terima kasih UNICEF Indonesia telah memberikan kesempatan bagi BCA untuk
berpartisipasi dalam membawa perubahan yang positif di sekolah-sekolah dan
komunitas-komunitas dan dalam melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan.
Saya pernah melihat ada penggalang dana UNICEF di mall, tetapi saya belum
Mari terus bersatu untuk masa depan anak-anak dan bangsa Indonesia yang lebih baik!
berani menghampiri mereka waktu itu. Akhirnya, pada kesempatan lainnya,
Jahja Setiaatmadja saya bisa mampir dan saya senang sekali. Mendengarkan informasi dari
Presiden Direktur penggalang dana UNICEF itu membuat saya terus terpikir betapa beruntungnya
PT Bank Central Asia Tbk saya dan sangat tidak adil bagi anak-anak yang kurang beruntung.
Walaupun jumlah donasi yang saya berikan tidak besar, saya senang
dapat ikut berkontribusi. Hati saya terasa hangat setiap kali saya
membaca bagaimana kontribusi kecil saya mampu berdampak
Indomaret yang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, tergerak besar dalam kehidupan anak-anak yang membutuhkan.
memberikan dukungan bagi upaya perlindungan anak Indonesia. Keberpihakan
kepada anak-anak sangat berarti dalam penentuan kemajuan bangsa. Pada waktu Jessica Eka Putri
kami mengetahui bahwa UNICEF sedang membangun sistem perlindungan Mulai menjadi donatur tahun 2016
anak, kami langsung menyatakan komitmen untuk kembali kerja sama dengan
UNICEF. Model perlindungan anak yang dibangun UNICEF terintegrasi dengan
program Kementerian Sosial di 5 wilayah Gowa, Makassar, Tulungagung,
Klaten, dan Surakarta. Indomaret mengajak pelanggan terlibat dengan
Bill Gates
memberikan donasi selama 3 bulan, dari 1 Agustus hingga 31 Oktober 2016, Follow
@BillGates
Program penggalangan donasi pelanggan Indomaret bekerja
MENJADI BANTUAN
U-REPORTER
BAGI ANDA YANG BERUSIA MAKSIMAL 26
TAHUN, AYO BERGABUNG DALAM U-REPORT
DUNIA BISNIS
DAN JADILAH AGEN PERUBAHAN
U N T U K
UNICEF
https://indonesia.ureport.in/
ureportindonesia
UReport _ ID
Tel.
(021) 2996 8000
Fax.
(021) 571 1326
Email
jakarta@unicef.org
Website
www.unicef.or.id
unicefindonesia @unicefindonesia
36 | UNICEF INDONESIA