Professional Documents
Culture Documents
MIKROMERITIK
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ukuran yang luas. Berhubungan dengan sifat fisika, kimia dan farmakologi
dari suatu obat. Dimana sifat fisika terbagi atas kerapatan, ukuran partikel
(sedimentasi).
bagaimana cara mengukur diameter partikel dari suatu sediaan, apalagi jika
proses pembuatan obat karena salah satunya dapat membuat bentuk sedian
B. Tujuan Praktikum
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Ilmu dan teknologi partikel kecil disebut mikromeritik oleh Dalla Valle.
penting dalam farmasi. Jadi, ukuran dan karenanya juga luas permukaan dari
suatu partikel dapat dihubungkan secara berarti pada sifat kimia, fisika dan
farmakologi dari suatu obat. Secara klinik, ukuran partikel suatu obat dapat
partikel yang kecil. Ukuran partikel dapat dinyatakan dengan berbagai cara.
1971):
1. Metode miroskopik
2. Metode pengayakan
3. Metode sedimentasi
4. Metode elitrurasi
5. Metode setrigfugasi.
suspensi, diencerkan atau tidak diencerkan, dinaikan pada suatu slide dan
mudah di ukur , atau permotertan bisa dilakukan dari slide yang sudah
dengan mengukur partikel secara acak sepanjang garis tetap yang diberikan
sebaga partiel yang tereletak dengan cara acak. Diameter garis di ukur
dengan frekuesi yang sama di setiap arah untuk itu diameter garis tengah
dapat di ganti oleh partikel berbentuk bola sam diameternya (Parrot 1991)
pengalaman perluasan lebih lanjut, disamping ukuran dari setiap partikel juga
ukuran partikel dari 500 1000 partikel. Perbesaran maksimal yang tercapai
artinya perbesaran yang sesuai dengan daya resolusi mata manusia (kira-
diperoleh hanya dua dimensi dari partikel tersebut , yaitu dimensi panjang
dan lebar. Tidak ada perkiraan yang bisa diperoleh untuk mengetahui
ketebalan dari partikel dengan memakai metode ini. Tambahan lagi, jumlah
Cara ini untuk mengukur ukuran partikel secara kasar. Bahan yang
akan diukur partikelnya ditaruh di atas ayakan dengan nomor mesh rendah.
nomor mesh yang lebih tinggi. Perla diingat bahwa ayakan dengan nomor
ayakan dengan nomor mesh tinggi. Atau dengan kata lain partikel melalui
ayakan nomor mesh 100 ukuran partikel lebih kecil dibanding dengan partikel
dibuat dari kawat dengan lubang diketahui ukurannya. Istilah mesh adalah
nomor yang menyatakan jumlah luabang tiap inci. Ayakan standar adalah
ayakan yang telaha dikalibrasi dan yang paling umum adalah ayakan
disuspensikan dalam cairan, dimana serbuk tidak dapat larut. Suspensi ini
ditempatkan pada sebuah pipet yang bervariasi. Sampel ini diuapkan untuk
mempunyai ukuran partikel, yang lebih kecil dari yang dihubungkan dengan
panjang akan jatuh ke level bawah dari ujung pipet (Parrot 1971).
kebalikan dari metode sedimentasi. Cara kerja metode ini dengan cara
memaskan udara dalam wadah yang berisi sampel pada dasar wadah.
Udara tersebut akan meniup sampel kebagian atas dari wadah yang akan
B. Uraian Bahan
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 350 bagian air, dalam lebih
BAB 3
METODE KERJA
A. Alat Praktikum
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah ayakan, kuas,
B. Bahan Praktikum
C. Cara Kerja
masukkan 100 gram granul asam benzoat ke dalam ayakan paling atas pada
3 menit dengan getaran tertentu pada alat shaker. Lalu timbang serbuk yang
BAB 4
1. Tabel Pengamatan
Ukuran
%
pori Berat zat
No % tertinggal
(rata- yang
ayakan tertinggal x ukuran
rata) tertinggal
pori
(mm)
35 0,5 35,72 36,959 % 18,47
40 0,425 17,43 18,039 % 7,66
60 0,25 31,41 33,026 % 6,60
120 0,125 10,83 11,208 % 1,40
170 0,09 0,74 0,765 % 0,068
230 0,063 - - -
34,198 %
Jumlah (Rata-rata) 96,62 99,997 %
mm
2. Perhitungan :
- % tertinggal
berat tertinggal
% tertinggal =
berat tertinggal
100%
35,71
Untuk 35 = 100% = 36,959%
96,62
17,43
Untuk 40 = 100% = 18,039%
96,62
31,91
Untuk 60 = 100% = 33,026%
96,62
10,83
Untuk 120 = 100% = 11,208%
96,62
0,74
Untuk 170 = 100% = 0,765%
96,62
- Dav
34,198
= = 0,34198 = 0,342 mm
100
B. Pembahasan
gram granul asam benzoat ke dalam ayakan paling atas pada bobot tertentu
getaran tertentu pada alat shaker. Lalu timbang serbuk yang terdapat pada
ukuran porinya 0,5 mm, berat zat yang tertinggal 35,72, % tertinggal 36,959
porinya 0,425 mm, berat zat yang tertinggal 17,43, % tertinggal 18,039 %, %
tertinggal x dengan ukuran pori 7,66. Untuk nomor ayakan 60 ukuran porinya
0,25 mm, berat zat yang tertinggal 31,41, % tertinggal 33,026 %, % tertinggal
x dengan ukuran pori 6,60. Untuk nomor ayakan 120 ukuran porinya 0,125
dengan ukuran pori 1,40. Untuk nomor ayakan 170 ukuran porinya 0,09 mm,
ukuran pori 0,068. Dan untuk nomor ayakan 230 ukuran porinya 0,063 mm,
berat zat yang tertinggal tidak ada, % tertinggal tidak ada, % tertinggal x
perhitungan data karena alat untuk mengayak rusak dan praktikan kurang
teliti.
BAB 5
A. Kesimpulan
Dari hasil peraktikum kali ini, dapat disimpulkan bahwa jumlah rata-
rata dari berat yang tertinggal pada setiap nomor ayakan yaitu 96,62, untuk
mm.
B. Saran
laboratorium yang rusak diperbaiki atau diganti agar praktikum dapat selesai
keakrapan kepada praktikan, murah senyum dan lebih jelas lagi dalam
menjelaskan materi.
DAFTAR PUSTAKA
Masukkan 100 gram granul asam benzoat ke dalam ayakan paling atas
Serbuk diayak selama 3 menit dengan getaran tertentu pada alat shaker.
Buat grafiknya.