Professional Documents
Culture Documents
Pengertian Akhlak
Kata akhlak berasal dari kata khilqun, yang mengandung segi-segi persesuaian kata
khaliq dan makhluq. Akhlak adalah kelakuan yang timbul dari hasil perpaduan antara hati
nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan yang menyatu, membentuk suatu
kesatuan tindak lanjut yang dihayati dalam kenyataan hidup sehari-hari. Dari kelakuan itu
lahirlah perasaan moral (moralsence) yang terdapat di dalam diri manusia sebagai fitrah,
sehingga ia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Menurut
definisi yang dikemukakan oleh Imam Al-Ghazali, akhlak adalah suatu sifat yang
tertanam dalam jiwa (manusia) yang dapat melahirkan suatu perbuatan yang mudah
Suatu perbuatan baru dapat disebut sebagai cerminan akhlak, jika memenuhi syarat :
2. Timbul dengan sendirinya, tanpa pertimbangan yang lama dan di pikir-pikir terlebih
dahulu.
2. Akhlak terhadap makhluk (mati) bukan manusia, seperti akhlak terhadap tanah,
air, udara dsb. Akhlak terhadap manusia dan bukan manusia, kini disebut akhlak
a. Al-Hubb, yaitu mencintai Allah SWT. melebihi cinta kepada apa dan siapapun juga
dan kehidupan; Kecintaan kita kepada Allah SWT. diwujudkan dengan cara
SWT.
d. Qanaah, yaitu menerima dengna ikhlas semua qadha dan qadhar Allah SWT.
adalah taubat nasuha yaitu taubat benar-benar taubat, tidak lagi melakukan
perbuatan sama yang dilarang Allah SWT. dan dengan tertib melaksanakan semua
Akhlak kepada Allah SWT yang akan dibahas dalam makalah ini adalah TAUBAT
A Pengertian Taubat
Taubat berasal dari kata taaba yatuubu taubatan, yang artinya, pertama ar ruju
kembali. Asalnya tidak mau kemasjid kembali mau kemasjid, asalnya tidak mau menutup
aurat kembali menutup aurat. Arti kedua, nadama, menyesal. Menyesal sering
mengabaikan perintah Allah. Menyesal sering melawan suami. Dan yang ketiga, nawa,
bertekad, untuk memperbaikinya di masa yang akan datang.Taubat secara istilah adalah
kembalinya seorang hamba yang asalnya jauh kepada Allah menjadi dekat kepada Allah,
dari maksiat menjadi taat, dari jahililah kepada Islam dan dari musyrik kepada tauhid.
Q.S Asy-Syuura: 25
kerjakan,
QS. At Tahrim: 8
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan
menghinakan Nabi dan orang-orang mu'min yang bersama dia; sedang cahaya
mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan
QS.At-Taubah: 104
Artinya : Tidakkah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-
Nya dan menerima zakat, dan bahwasanya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang
kepada-Nya. Sesungguhnya aku beutaubat dalam sehari sebanyak 100 kali "
(HR. Muslim).
diampuni dosa-dosanya, baik yang lain maupun yang akan datang. Tetapi Rasul
shallallahu 'alaihi wasallam adalah hamba yang pandai bersyukur, pendidik yang
bijaksana, pengasih dan penyayang. Semoga shalawat dan salam yang sempurna
2 Abu Musa radhiallahu 'anhu meriwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam :
beutaubat orang yang berbuat jahat di siang hari dan Dia membentangkan
Tangan-Nya pada siang hari agar bertaubat orang yang berbuat jahat di malam
"Barangssapa bertaubat sebelum matahari terbit dari Barat, niscaya Allah menerima
Demikian pula tidak ada gunanya taubat seseorang ketika dia hendak meninggal
"Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengeriakan kejahatan
(yang) hingga apabila datang ajar kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia
Karena itu setiap muslim wajib bertaubat kepada Allah dari segala dosa dan maksiat
tak lagi memiliki kesempatan, lalu baru menyesal, meratapi atas kelengahannya. Dan
sungguh, tak seorang pun meninggal kecuali ia menyesal. Jika dia orang baik, maka
ia menyesal mengapa dia tidak memperbanyak kebaikannya, dan jika ia orang jahat
maka ia menyesal mengapa ia tidak bertaubat, memohon ampun dan kembali kepada
Allah.
Taubat adalah merupakan kebutuhan manusia, karena manusia ini tidak lepas dari
Anak Adam pasti ada saja berbuat salah (khilaf), tetapi sebaik-baik yang berbuat
Hanya saja hadits ini jangan dijadikan dalih untuk menjustisifikasi kesalahan yang
sengaja dilakukan, tetapi ini sebuah peringatan agar manusia berhati-hati atas segala
ucapan, tingkahlaku dan perbuatannya. Manusia memang tidak luput dari kesalahan,
bahkan jangankan manusia pada umumnya, sampai orang bertakwa sekaliapun ada saja
yang berbuat kesalahan. Di surat Ali Imran ketika Allah bercerita tentang orang-orang
yang berbuat kebajikan dalam surat Ali Imron, 3:135 , yang artinya :
Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau mendzalimi diri mereka
sendiri, mereka ingat kepada Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan
siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah?. Dan mereka tidak
Ayat tersebut menjadi dalil bahwa jangankan manusia pada umumnya sampai orang
bertaqwa pun ada saja melakukan kesalahan dan kekhilafan. Tapi dia tidak membiarkan
dirinya terus melakukan kesalahan itu, terus asyik dalam perbuatan dosa tapi segera
bertaubat kepada Allah. Jadi dengan demikian taubat merupakan kebutuhan kita sebagai
manusia, sebab kita tidak pernah lepas dari segala kekhilafan dan kesalahan.
Allah Swt memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk selalu bertobat
Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-
murninya, mudah-mudahan tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan
Dalam ayat tersebut yang diperintahkan bertaubat itu, bukan ahlul masiat (orang yang
senantiasa berbuat maksiat), tetapi yang diperintahkan untuk bertobat adalah orang yang
beriman.
mengomentari ayat ini, beliu mengatakan, ayat ini termasuk ayat madaniyah yang
menjadi khitobnya adalah orang beriman yang sudah teruji keimanannya. Meraka sudah
hijrah dan berjihad. Hijrah itu bukan perkara yang ringan tetapi teramat sangat berat yang
meninggalkan rumah tempat tinggal, keluarga dan sanak saudara. Diantara mereka ada
yang meninggalkan perniagaan, ladang, perkebunan peternakan dan harta benda mereka
menuju Madianah yang belum jelas akan tidur dimana, tinggal dimana dan tidak
mempunyai uang sepeserpun. Tapi ini perintah Allah, tidak ada pilihan kecuali samina
wa athona, (kami dengar dan kami taati). Sudah berkorban habis-habisan, keimanannya
sudah teruji masih diperintahkan bertaubat. Berarti taubat itu bukan hanya bagi mereka
yang sering melakukan maksiat tetapi juga bagi seluruh orang yang beriman. jadi jelas,
taubat itu bukan saja kebutuhan kita sebagai manusai yang suka khilaf dan salah,tapi
Wallahi inni laastaghfiru wa atuubu ilallahi fi yaumin aktsaro min sabiina marroh.
(Demi Allah aku bertobat dan beristighfar dalam sehari lebih dari 70 kali). Nabi yang
masum, dosanya sudah diampuni, yang selalu melaksanakan perintah Allah, dalam
sehari tidak kurang dari 70 kali beristigfar dan memohon ampun kepada Allah.
Dalam riwayat yang lainnya , yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah Saw
bersabda :
Ayyuhan naasu tuubuu ilallahi, fainni atuubu ilaihi fi yaumin miatu marroh
(Wahai manusia bertobatlah kalian kepada Allah dan sesungguhnya aku bertobat kepada
Lalu bagaimana dengan kita?, padahal maksiat yang kita lakukan tidak terhitung
jumlahnya, dari hari kehari dosa semakin menumpuk, maka terapilah diri kita dengan
Seorang sahabat Ibnu Umar menghitung taubat Rasulullah dalam satu majlis saja Rasul
membaca 100 kali :Rabbigfirlii wa tub alayya innaka antat tawwabul ghofuur
(Ya allah ampunilah aku terimalah taubatku sesungguhnya engkau maha pengampun dan
Dan dalam riwayat yang lain Rasul mengatakan minimal dalam sehari kita membaca
binimatika alayya wa abuu bidzanbii fagfirlii fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illa
Astagfirullahal ladzi laa ilaaha illa hual hayyul qoyyuum wa atuubu ilaihi
Rabbigfirlii wa tub alayya innaka antat tawwwabul ghofuur Itu juga belum hafal maka
bacalahAstaghfirullahalazhiim
Dan ini Allah sendiri yang mengatakannya, sebagimana firmanNya surat Al-Baqoroh,
2:222
Sesungguhnya Allah maha menyukai orang-orang yang bertaubat dan dan menyukai
Kalau mau dicintai Allah maka bertaubatlah. Bahkan dalam sebuah hadits disebutkan
sungguh Allah merasa gembira ketika menerima taubat hambanya. Kegembiraanya ini
melebihi seorang musafir yang kehilangan untanya yang sudah ia cari kemana-mana
tetapi tidak ketemu, ketika sudah merasa lelah dia duduk dan ajaibnya ontanya datang
dengan sendirinya. Maka bergembiralah si musafir tadi dan kegembiraan Allah melebihi
musafir tadi.
Allah sangat senang dan bergembira jika ada hamba-Nya yang bertaubat. Allah sangat
seorang hamba yang salah di siang hari. Dan Allah membentangkan taubatnya di siang
hari untuk mengampuni dan menerima taubat hamba yang salah di malam hari, sampai
Jadi, tidak ada alasan untuk tidak memperbanyak taubat. Sebagai manusia kita sering
khilaf dan salah maka taubat adalah kebutuhan. Sebagai orang beriman kita diperintahkan
oleh Allah untuk bertaubat. Sebagai seorang muslim kita wajib mengikuti Rasul yang
dalam sehari tidak kurang dari 100 kali bertaubat. Dan sebagai hamba, Allah mencintai
hamba-hamba-Nya yang bertaubat. Maka tidak ada alasan untuk tidak bertaubat dan
Tidak semua tobat diterima Allah SWT. , tobat yang diterima yaitu harus memenuhi
syarat (1) perasaan menyesal yang mendalam, (2) memohon ampunan Allah SWT (3)
berhenti sama sekali dari perbuatan dosa, dan bertekad kuat tidak mengulangi kesalahan.
1. Menyesal
.Adanya penyesalan setelah melumuri diri dengan dosa dan kenistaan; adanya penyesalan
setelah berbicara kotor; penyesalan ketika mata melihat kemaksiatan; penyesalan ketika
nasuha. Orang yang tidak menyesal, tidak termasuk tobat. Orang yang bangga pada dosa-
dosa yang pernah dilakukannya, menunjukkan bahwa dia belum sungguh-sungguh
bertobat.
Memohon ampun kepada Allah bisa dilakukan dengan cara mengucapkan istigfar
sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Adam as dan Nabi Yunus as di dalam Alquran. Di
samping itu, memohon ampun harus dilakukan secara sungguh-sungguh dari hati yang
paling dalam. Inilah salah satu tanda orang yang bersungguh-sungguh dalam tobatnya.
Begitu pula dengan ungkapan sedih, derai air mata, dan menggigilnya perasaan adalah
Bukan sekadar tidak berbuat dosa, berpikir ke arah sana saja tidak boleh. Memang, kita
dikaruniai kecenderungan untuk berbuat hal-hal yang negatif. Akan tetapi, bukan berarti
harus dituruti. Namun, untuk dihindari, karena itulah yang akan membuat kita
Jika sebuah kesalahan atau dosa berkaitan dengan manusia, maka ada satu hal lagi
yang harus dilakukan, yakni meminta maaf kepada yang bersangkutan, selain mohon
Adapun bila dosa tersebut antara kamu dengan manusia, apabila berupa harta, harus
menunaikannya. Contohnya, kamu mencuri harta dari seseorang lalu kamu bertobat dari
hal itu, maka kamu harus menyerahkan hasil curian tersebut kepada pemiliknya. Juga
contoh lain, kamu mangkir dari hak seseorang, seperti kamu punya tanggungan hutang
lalu mangkir darinya, kemudian kamu bertobat, maka kamu harus pergi kepada orang
haknya.
Apabila orang tersebut telah meninggal dunia, maka kamu berikan kepada ahli warisnya.
Apabila tidak tahu atau ia menghilang darimu dan kamu tidak mengetahui keberadaannya
maka bersedekahlah dengan harta tersebut atas namanya agar bebas dari (kewajiban)
kemaksiatan yang kamu lakukan terhadap orang lain berupa pemukulan atau sejenisnya,
maka datangilah ia dan mudahkanlah ia untuk membalas memukul kamu seperti kamu
memukulnya. Apa bila yang dipukul punggung maka punggung yang dipukul dan bila
Menurut Imam Al Ghazali dalam kitab "Muqasysyafatul Qulub",ada beberapa ciri yang
1. Orang tersebut terlihat lebih bersih dan lebih terjaga dari perbuatan maksiat. Hal
itu terjadi karena dia lebih bisa menahan diri. Dia seolah-olah mempunyai rem
yang kuat. Rem ini seakan membuat dirinya terhalang dari perbuatan dosa.
2. Orang yang tobatnya diterima, hatinya selalu lapang dan gembira. Dia
merasakannya baik dalam keadaan sendiri maupun ramai. Hati orang ini dihibur
pula. Orang yang sudah bertobat, namun masih kembali ke lingkungan yang tidak
baik berarti dia belum sungguh-sungguh melakukan tobat. Lain halnya jika ia
kembali ke lingkungan yang sama dengan niat untuk mengubah lingkungan itu.
Mencari lingkungan yang baik adalah salah satu bagian yang akan membuat
5. Dia senantiasa menjaga lidahnya. Dia juga sangat serius dalam menata amal-
amalnya. Semakin hari, kualitas amalnya semakin terus bergerak ke arah yang
lebih baik. Dia memiliki kualitas pengendalian lisan dan pikiran dengan baik.
Ingatannya selalu kembali kepada Allah. Hal itu dia lakukan secara maksimal
Jadi, kalau saat ini kita masih senang melakukan maksiat; mulut kita sering
menyakiti, tidak memilih pergaulan yang lebih terpelihara, hati selalu resah dan
gelisah terhadap urusan dunia, jarang mengingat Allah, dan kualitas amal
merosot, itu bisa jadi berarti, tobat kita baru sekadar tobat "sambal", artinya kita
menyesal, tetapi hanya sekadar penyesalan yang emosional; belum sampai pada