You are on page 1of 12

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

WASPADA DEMAM BERDARAH

DISUSUN OLEH :
DESTY ARYANTI PUTRI (12151002)
SAUDA (12151020)

PROGRAM A
Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Borobudur
2015
Satuan Acara Pengelajaran
(SAP)
I. Tujuan instruksional
Pokok bahasan : waspada demam berdarah dengue (DBD)
Sub pokok bahasan : Gejala demam berdarah dan cara mengatasinya
Sasaran : Mahasiswa ilmu keperawatan semester 1
Berjumlah 9 orang
Tempat : Ruang kelas
Waktu : 15 menit dari jam 09-00 sampai 09.15 WIB

A. Tujuan
i. Tujuan umum
Setelah mengikuti pertemuan ini peserta mampu memahami tentang demam
berdarah dan tanda-tanda demam berdarah
ii. Tujuan Khusus
- Mengerti penjelasan tentang demam berdarah
- Menjelaskan penyebab demam berdarah
- Menjelaskan cara mengatasi demam berdarah
II. Metode : Ceramah dan Tanya jawab
III. Layout :

Keterangan :

: Papan tulis
: meja untuk meletakkan laptop dan in focus
: penyaji atau presenter

: moderator

: peserta

IV. Alat dan media


- Laptop
- In focus
- Lembar balik
V. Kegiatan Pendidikan kesehatan
No Tindakan kegiatan waktu Tindakan kegiatan
(perawat) (peserta)

1 Pendahuluan
- Pembukaan salam 5 menit - Menjawab salam
- Memperkenalkan diri - Memperhatikan
- Menyampaikan tujuan - Memperhatikan
- Menyampaikan kontrak waktu - Memperhatikan

2 Kegiatan inti ( isi)


- Menjelaskan materi - Menyimak
- Memberikan kesempatan 5 menit penjelasan
bertanya - Bertanya
- Menjawab pertanyaan - Memperhatikan

3 Penutup 5 menit
- Menyimpulkan materi - Menyimak
- Mengevaluasi dengan memberi kesimpulan
pertanyaan : - Menjawab
Pengertian Demam berdarah pertanyaan
Penyebab demam berdarah - Menjawab salam
Gejala demam berdarah
Cara mengatasi
- Mengucapkan salam penutup
VI . Materi Terlampir

Materi pembelajaran
A. Latar Belakang

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah dikenal di Indonesia sebagai penyakit yang
endemis terutama bagi anak-anak. Di Indonesia DBD timbul sebagai wabah untuk pertama
kalinya di Surabaya pada tahun 1968. Sampai saat ini DBD dilaporkan dari 26 propinsi dan telah
menyebar dari daerah perkotaan ke daerah pedesaan dan selama tahun 1974 sampai 1982
dilaporkan sebanyak 3500-7800 kasus dengan Case Fatality Rate 3.9%. Penyebab penyakit ini
ialah virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegepty sebagai faktor utama,
disamping nyamuk Aedes albopictus.

Wabah penyakit demam berdarah yang sering terjadi di berbagai daerah di Indonesia di
beberapa tahun yang lalu perlu mendapat perhatian. Begitu pula vektor Aedes aegepty yang
terdapat baik di daerah pedesaan maupun perkotaan memberi risiko timbulnya wabah penyakit di
masa akan datang. Untuk mengatasi masalah penyakit demam berdarah di Indonesia telah
puluhan tahun dilakukan berbagai upaya pemberantasan vektor, tetapi hasilnya belum optimal.
Kejadian luar biasa (KLB) masih sering terjadi secara teoritis ada empat cara untuk memutuskan
rantai penularan DBD ialah melenyapkan virus, isolasi penderita, mencegah gigitan nyamuk
(vektor) dan penggalian vektor. Untuk pengendalian vektor dilakukan dengan dua cara yaitu
dengan cara kimia dan pengelolaan lingkungan, salah satunya dengan cara pemberantasan sarang
nyamuk (PSN).

B. Pengertian demam berdarah


Demam Berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui
gigitan nyamuk demam berdarah (aedes aegypi dan aedes albopictus) dan dapat menyebabkan
KEMATIAN

Nyamuk aedes aegypi berasal dari belanda


dan etiopia , nyamuk ini menggigit manusia padapagi & siang hari
C. Penyebab Demam Berdarah Dengue

Penyakit DBD disebabkan oleh Virus Dengue dengan tipe DEN 1, DEN 2, DEN 3 dan DEN
4. Virus tersebut termausk dalam group B Arthropod borne viruses (ARBOVIRUSES).
Keempat virus tersebut telah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia antara lain Jakarta
dan Yogyakarta. Virus yang banyak berkembang di masyarakat adalah virus dengue dengan
tipe satu dan tiga.

D. Tempat nyamuk berkembang

Tempat tempat nyamuk demam berdarah berkembang :


1. Bak mandi/wc
2. Vas bunga
3. Kaleng bekas
4. Ban bekas
5. Saluran air yang rusak
6. Plastic yang dibuang disembarang tempat
7. Potongan bamboo yang berlubang
8. Baju yang digantung didalam rumah/ kamar
E. Gejala dan tanda-tanda demam berdarah
A.Gejala Awal

1. Demam tinggi selama 2 sampai 7 hari atau demam


pelana kuda ( 41 celsiu

2.Tampak lemah dan lesu

3. Terasa nyeri pada ulu hati

4. Terkadang terjadi pendarahan pada hidung (mimisan)

5. Sakit kepala, diare dan muntah

6.timbul bintik bintik merah


B. Masa inkubasi
Masa inkubasi terjadi 4-6 hari
F. Penyebaran demam berdarah

Kasus penyakit ini pertama kali ditemukan di Manila, Filipina pada tahun 1953. Kasus di
Indonesia pertama kali dilaporkan terjadi di Surabaya dan Jakarta dengan jumlah kematian
sebanyak 24 orang. Beberapa tahun kemudian penyakit ini menyebar ke beberapa propinsi si
Indonesia, dengan jumlah kasus sebagai berikut:

Tahun 1996 : Jumlah kasus 45.548 orang, dengan jumlah kematian sebanyak 1.234
orang.
Tahun 1998 : Jumlah kasus 72.133 orang, dengan jumlah kematian sebanyak 1.414 orang
(terjadi ledakan).
Tahun 1999 : Jumlah kasus 21.134 orang.
Tahun 2000 : Jumlah kasus 33.443 orang.
Tahun 2001 : Jumlah kasus 45.904 orang.
Tahun 2002 : Jumlah kasus 40.377 orang.
Tahun 2003 : Jumlah kasus 50.131 orang.
Tahun 2004 : sampai tanggal 5 Maret 2004 jumlah kasus sudah mencapai 26.015 orang,
dengan jumlah kematian sebanyak 389 orang.

G. Cara mengatasi demam berdarah

1. Jika gejala diatas sudah terjadi maka :

Beri minum sebanyak mungkin


Kompres pada kening , lipatan paha dan ketiak
Berikan obat penurun panas misalnya paracetamol
Bila terdapat tanda-tanda dbd segera bawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat

2. Pencegahan demam berdarah

Pencegahan penyakit DBD sangat tergantung pada pengendalian vektornya, yaitu nyamuk aides
aegypti. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode
yang tepat baik secara lingkungan, biologis maupun secara kimiawi yaitu:

1. Lingkungan

Metode lingkungan untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara lain dengan pemberantasan
sarang nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat perkembangbiakan nyamuk
hasil samping kegiatan manusia, dan perbaikan desain rumah.

PSN pada dasarnya merupakan pemberantasan jentik atau mencegah agar nyamuk tidak
berkembang tidak dapat berkembang biak. Pada dasarnya PNS ini dapat dilakukan dengan:

Menguras bak mandi dan tempat-tempat penampungan air sekurang-kurangnya seminggu


sekali,. Ini dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa perkembangan telur agar
berkembang menjadi nyamuk adalah 7-10 hari.
Menutup rapat tempat penampungan air seperti tempayan, drum, dan tempat air lain
dengan tujuan agar nyamuk tidak dapat bertelur pada tempat-tempat tersebut.
Mengganti air pada vas bunga dan tempat minum burung setidaknya seminggu sekali.
Membersihkan pekarangan dan halaman rumah dari barang-barang bekas terutama yang
berpotensi menjadi tempat berkembangnya jentik-jentik nyamuk, seperti sampah kaleng,
botol pecah, dan ember plastik.
Munutup lubang-lubang pada pohon terutama pohon bambu dengan menggunakan tanah.
Membersihkan air yang tergenang di atap rumah serta membersihkan salurannya kembali
jika salurannya tersumbat oleh sampah-sampah dari daun.

2. Biologis

Pengendalian secara biologis adalah pengandalian perkambangan nyamuk dan jentiknya dengan
menggunakan hewan atau tumbuhan. seperti memelihara ikan cupang pada kolam atau
menambahkannya dengan bakteri Bt H-14

3. Kimiawi

Pengendalian secara kimiawi merupakan cara pengandalian serta pembasmian nyamuk serta
jentiknya dengan menggunakan bahan-bahan kimia. Cara pengendalian ini antara lain dengan:

Pengasapan/fogging dengan menggunakan malathion dan fenthion yang berguna untuk


mengurangi kemungkinan penularan Aides aegypti sampai batas tertentu.
Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air seperti
gentong air, vas bunga, kolam dan lain-lain.

Cara yang paling mudah namun efektif dalam mencegah penyakit DBD adalah dengan
mengkombinasikan cara-cara diatas yang sering kita sebut dengan istilah 3M plus yaitu
dengan menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi dan tempat penampungan air
sekurang-kurangnya seminggu sekali serta menimbun sampah-sampah dan lubang-lubang
pohon yang berpotensi sebagai tempat perkembangan jentik-jentik nyamuk.
Selain itu juga dapat dilakukan dengan melakukan tindakan plus seperti memelihara ikan
pemakan jentik-jentik nyamuk, menur larvasida, menggunakan kelambu saat tidur,
memasang kelabu, menyemprot dengan insektisida, menggunakan repellent, memasang obat
nyamuk, memeriksa jentik nyamuk secara berkala serta tindakan lain yang sesuai dengan
kondisi setempat

3. Berantas jentik dan hindari gigitan nyamuk demam berdarah dengan cara 3M plus:

A. Menguras bak mandi /penampungan air

B. Menutup rapat semua tempat


penampungan air seperti ember
bak, gentong

c. Mengubur barang barang bekas


yang ada disekitar atau diluar rumah
Plus yang lain :

1. Mengganti air vas bunga atau air burung


2. Menaburkan serbuk abate
3. Memelihara ikan cupang
4. Tidak menggantung pakaian didalam kamar
5. Melakukan penyemprotan
6. Memakai obat anti nyamuk

INGAT !!!
Mencegah lebih baik
Dari pada mengobati

SEMOGA BERMANFAAT
F. lampiran dan daftar pusaka
Daftar pusaka
Anonym. 2011. Penyakit Demam Berdarah Dengue.
http://www.infopenyakit.com/2008/03/penyakit-demam-berdarah-dengue-dbd.html. Di akses
tanggal 23 maret 2012.
Dr.Faziah A. Siregar.2004.Epidemiologi dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue di
Indonesia.www.library.usu.co.idDi akses tanggal 23 maret 2012.
Anonym. 2011.Pengendalian Nyamuk.
http://www.pc3news.com/index.php?cat=news&id=911&sub=2&view=news. Di akses tanggal
23 maret 2012.
Anonym. 2011. Pengendalian Nyamuk Dengan Pendekatan Secara Non Kimiawi Lebih
Diutamakan.http://masterhama.wordpress.com/2009/04/22/pengendalian-nyamuk-dengan-
pendekatan-secara-non-kimiawi-lebih-diutamakan/.
Lampiran foto jentik-jentik nyamuk

VII. Evaluasi
Evaluasi structural
a. Satuan Acara Pengajaran sudah dijanjikan
b. Kontrak waktu sudah tepat dengan mahasiswa semester 1
c. Media sesuai perencanaan memakai laptop, lembar balik dan infocus
Evaluasi proses
- Media dapat berfungsi secara baik
- Kegiatan pendidikan kesehatan dapat berjalan tepat waktu
- Peserta ikut serta sampai pembelajaran selesai
Evaluasi hasil
- 4 dari 9 peserta mengerti tentang pengertian demam berdarah
- 2 dari 9 peserta mengerti penyebab demam berdarah
- 5 dari 9 peserta mengerti tanda tanda demam berdarah
- 8 dari 9 peserta mengerti cara mengatasi demam berdarah
Pertanyaan secara lisan
Pengertian demam berdarah
Penyebab demam berdarah
Tanda-tanda demam berdarah
Cara mengatasi demam berdara
Tempat berkembangnya demam berdarah

You might also like