You are on page 1of 43

Join

of 6

PENENTUAN KERAPATAN DAN BOBOT JENIS


OLEH : IMELDA SUNARYO
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGEAHUAN ALAMUNIVERSITAS
HASANUDDIN
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian penentuan kerapatan dan bobot jenis, dengan
metodeneraca Wesphalt diperoleh hasil sebagai berikut: akuades memiliki
kerapatan 1,0561 g/cm
3
dan bobot jenis 1,0609 ; metanol memiliki kerapatan 0,8372 g/cm
3
dan bobot jenis 0,8409 ;dan gliserol memiliki kerapatan 1,0760 g/cm
3
dan bobot jenis 1,0809. Sedangkan denganmetode piknometer diperoleh hasil sebagai berikut:
akuades memiliki kerapatan 0,9956 g/cm
3
dan bobot jenis 1 ; metanol memiliki kerapatan 0,5103 g/cm
3
dan bobot jenis 0,9961 ; dangliserol memiliki kerapatan 1,0562 g/cm
3
dan bobot jenis 1,0311. Sedangkan jikadibandingkan dengan teori, gliserol
memiliki kerapatan 1,1261 g/cm
3
pada suhu 25
o
C,metanol memiliki kerapatan 0,7913 g/cm
3
pada suhu 20
o
C, dan air memiliki kerapatan1,0000 g.cm
-3
pada suhu 4
o
C.
PENDAHULUAN
Pengidentifikasian suatu zat kimia dapat diketahui berdasarkan sifat-sifat yang
khasdari zat tersebut. Sifat-sifat tersebut dapat dibagi dalam beberapa bagian yang
luas. Salahsatunya ialah sifat intensif dan sifat ekstensif. Sifat ekstensif adalah sifat yang
tergantung dariukuran sampel yang sedang diselidiki. Sedangkan sifat intensif adalah sifat yang
tidak tergantung dari ukuran sampel. Kerapatan atau densitas merupakan salah satu
dari sifatintensif. Dengan kata lain, kerapatan suatu zat tidak tergantung dari
ukuran sampel.Kerapatan merupakan perbandingan antara massa dan volume dari suatu
senyawa. Makinbesar volume dan massa dari suatu senyawa, makin kecil kerapatannya. Begitu
jugasebaliknya, makin kecil volume dan massa suatu senyawa, kerapatannya makin besar.
TINJAUAN PUSTAKA
Volume gas akan berubah dengan adanya perubahan suhu dan tekanan. Karenanya,berat jenis
gas juga akan berubah bila suhu dan tekanan berubah. Semakin tinggi tekanansuatu jumlah
tertentu gas pada suhu yang konstan akan menyebabkan volume menjadisemakin
kecil dan akibatnya berat jenis akan semakin besar (Bird, 1993).
Kerapatan air adalah 1,00 g/ml pada 4
o
C. Sistem perhitungan untuk kerapatan larutandidasari pada nilai ini. Untuk menghitung
nilai kerapatan suatu larutan, umumnya larutan itudibandingkan dengan air. Hal ini
memudahkan untuk melihat apakah suatu larutan akanbercampur atau tidak, karena dua
larutan dengan kerapatan yang sangat berbeda biasanyatidak dapat bercampur. Terdapat
pengecualian, dimana larutan ionik seperti larutan garamakan larut dalam air karena
keduanya bersifat polar. Minyak yang nonpolar tidak dapat larutdalam air meskipun
kerapatan keduanya tidak jauh berbeda. Keduanya gagal dicampurkanlebih
disebabkan oleh sifat tersebut, dibandingkan dengan kerapatannya. Contoh,
kerapatanmerkuri (13,5 g/ml) dan air (1,0 g/ml) relatif berbeda. Perbedaan kerapatan relatif ini
(kadangdisebut Gravitas Spesifik) menyebabkan merkuri terbenam di dasar wadah
yang berisi air.Kerapatan relatif (gravitas spesifik) adalah rasio dari kerapatan
sampel pada 20
o
C dibagidengan kerapatan air pada 4
o
C (Williams, 2003).Rapatan yang merupakan perbandingan antara massa dan volume
adalah sifat intensif.Sifat-sifat intensif umumnya dipilih oleh para ilmuwan untuk pekerjaan
ilmiah karena tidak tergantung pada jumlah bahan yang sedang diteliti. Karena volume berubah
menurut suhusedangkan massa tetap, maka rapatan merupakan fungsi suhu (Petrucci,
1999).Bobot jenis suatu zat menurut definisi lama adalah bilangan yang menyatakan
berapag r a m b o b o t 1 c m
3
suatu zat atau berapa kg bobot 1 dm
3
air pada suhu 4
0
C. Jadi, bilanganyang menyatakan berapa kali bobot 1 dm
3
suatu zat dengan bobot 1 dm
3
air pada suhu 4
0
Cdisebut juga bobot jenis (Taba dkk., 2010).Bobot jenis, dalam praktek, ditentukan
dengan cara membandingkan bobot zat padavolume tertentu dengan bobot air pada
volume yang sama pada suhu kamar (t
0
C) sehinggabobot jenis menurut defenisi lama disebut kerapatan atau densitas (d)
yang didefinisikansebagai (Taba dkk., 2010):
bobot sejumlahvolumesuatu zat pada t
0
C
D=
0
bobot sejumlahvolumeair pada
4
C
Dalam industri kimia, pengukuran gravitasi spesifik dinyatakan dalam bilangan
bilangan tertentu seperti (Taba dkk, 2010):1 . D a l a m i n d u s t r i s o d a
digunakan derajat twadel (
0
Tw)2 . D a l a m i n d u s t r i a s a m s u l f a t d i g u n a k a n d e r a j a t
Baume (
0
Be)
0
140B e = 1 3 0 - ( b i l a S
g
larutan > S
g
air)

S
q
0
145B e = - 1 3 0 ( b i l a S
g
larutan < S
g
air)

S
q
3.Dalam industri minyak digunakan derajat API (
0
API)
0
141A P I = - 1 3 1 , 5
S
q
4.Dalam industri gula digunakan derajat Brix (0Brix)
0
400B r i x = - 4 0 0
S
q
Bila kerapatan suatu benda lebih besar daripada kerapatan air maka benda akantenggelam
dalam air. Bila kerapatan lebih kecil maka benda akan mengapung. Untuk benda-
benda yang mengapung bagian volume sebuah benda tercelup ke dalam cairan.Walaupun
kebanyakan zat padat dan cairan mengembang sedikit bila dipanaskan danmenyusut sedikit
bila dipengaruhi pertambahan eksternal, perubahan dalam volume ini relatif kecil
sehingga dapat dikatakan bahwa kerapatan kebanyakan berasal dari zat padat dan
cairanhampir tidak bergantung pada temperatur dan tekanan. Sebaliknya kerapatan gas
sangatbergantung pada temperatur dan tekanan, sehingga tekanan dan temperatur
harus dinyatakanbila memberikan kerapatan gas (Tipler, 1998). Untuk menentukan
atau mengukur bobot jenissuatu zat dapat menggunakan alat seperti aerometer,
neraca Wesphalt dan piknometer (Tabadkk, 2010). Berat jenis suatu benda adalah massa
jenis benda dibagi dengan massa jenisstandar. Massa jenis udara dipakai sebagai massa
jenis standar untuk keadaan gas. Massa jenis air dipakai sebagai patokan untuk benda cair
dan benda padat. Jadi, berat jenis hanyalahsuatu perbandingan dari massa jenis suatu benda
terhadap massa jenis substansi standar(Bresnick, 2002).
METODE PERCOBAAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kimia Analitik Departemen Kimia ITB
danLaboratorium Kimia Analisis Jurusan Kimia FMIPA UNHAS pada hari
senin/15 maret 2010.Penelitian ini masih merupakan tahap pendahuluan, dan masih
dilanjutkan karakterisasinyadengan berbagai faktor sensitivitas dan selektivitas.
Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah akuades, metanol, gliserol, dantissue roll.
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah 1 set neraca Wesphalt,piknometer 25 mL,
neraca analitik, termometer 100
o
C, gelas kimia 250 ml, gelas kimia 100mL, dan labu semprot.
Prosedur Kerja
A. Penentuan kerapatan dan bobot jenis dengan neraca WestpaltNeraca dirangkai. Diisi gelas
ukur dengan akuades sampai batas skala atas. Diukur suhuakuades, lalu dicatat. Penyelam
dimasukkan ke dalam gelas ukur yang berisi akuades. Antingdiletakkan pada skala lengan
tunggal sedemikian rupa hingga neraca Westphalt seimbang.Dibaca skala pada anting,
dimulai dari anting yang terbesar hingga terkecil. Isi dari gelasukur diganti
berturut-turut dengan metanol dan gliserol, dan dilakukan pengerjaan yang
samaseperti di atas. Penyelam dan gelas ukur dibersihkan dan dikeringkan.B.
Penentuan kerapatan dan bobot jenis dengan PiknometerPiknometer yang telah bersih dan
kering ditimbang kosong. Piknometer diisi dengan akuadessampai penuh,
kemudian ditutup dengan penutup yang memiliki termometer. Diukur suhuakuades
dalam piknometer, dan dicatat. Piknometer yang berisi air, dibersihkan
bagianluarnya dengan tissue, ditimbang dan dicatat bobotnya. Piknometer
dibersihkan dandikeringkan lalu diisi dengan metanol kemudian dengan gliserol
dengan pengerjaan yangsama seperti pada akuades.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan Tabel 1. Neraca Wesphalt
No1.2.3.C o n t o h P e m b a c a a n
S k a l a S u n u ( C )
4
l a H a l i b I V Akuade
sMetanolGliserol97986988999930,43030,51,06090,84091,0809
Tabel 2. Piknometer
N o C o n t o h P i k .
K o s o n g P i k . K o s o n g
+ B o b o t S u h u 1 .
( g ) c o n t
o h
( g ) C o n
t o h
(
W
A k u a d e s 4 1 , 0
6 9 4 6 2 , 8 2 5 5 2
1 , 7 5 6 1 3 0 2 . M e
t a n o l 4 1 , 0 6 9 4
5 8 , 2 1 4 2 1 1 , 1 4
4 8 2 8 , 6 3 . G l i s
e r o l 4 1 , 0 6 9 4 6
3 , 5 0 3 1 2 2 , 4 3 3
7 3 1
PEMBAHASAN
Pada percobaan ini, penentuan kerapatan dan bobot jenis dilakukan melalui duametode
pengukuran, yaitu pengukuran dengan neraca Wesphalt dan pengukuran denganpiknometer.
Sampel yang digunakan ialah aquades, metanol, dan gliserol. Pengukurandengan
neraca Wesphalt, sebelum digunakan lengan timbangan harus diatur sedemikian
rupaagar seimbang. Penyeimbangan lengan neraca dilakukan saat neraca telah siap
digunakan,namun tanpa adanya sampel maupun anting pada lengan neraca. Hal ini digunakan
agar padasaat suatu sampel diukur dengan neraca ini, hasilnya dapat sesuai dengan
bobot jenis sampelyang sebenarnya. Penyelam diatur sedemikian sehingga tidak
menyentuh dinding gelas ukurdan jaraknya 2 cm dari permukaan cairan. Setelah
digunakan, penyelam harus dibersihkandalam keadaan kering karena akan mempengaruhi
bobot contoh yang akan ditimbangselanjutnya.Adapun pengukuran dengan menggunakan
neraca Wesphalt menggunakan antingdengan skala sebagai berikut: Anting I = 0,1
gram Anting IIb = 0,01 gram Anting IIa = 0,01gram Anting IV = 0,0001
gramPengukuran dengan menggunakan piknometer, sebelum digunakan harus
dibersihkandan dikeringkan hingga tidak ada sedikitpun titik air di dalamnya. Hal ini
bertujuan untuk memperoleh bobot kosong dari alat. Jika masih terdapat titik air di
dalamnya, dapatmempengaruhi hasil yang diperoleh. Pada pengisiannya dengan
sampel, harus diperhatikanbaik-baik agar di dalam alat tidak terdapat gelembung udara,
sebab akan mengurangi bobotsampel yang akan diperoleh. Alat piknometer yang
digunakan telah dilengkapi dengantermometer, sehingga langsung dapat diketahui suhu
sampel tersebut. Sama halnya padaneraca Wesphalt, sebelum piknometer digunakan untuk
sampel berikutnya, alat tersebut harusdibilas terlebih dahulu dengan sampel yang akan
dimasukkan untuk mencegah pengaruh dari
Similar to JURNAL Kerapatan Dan Bobot Jenis

JURNAL Berat Jenis Dan Rapat Jenis

Kerapatan N Bobot Jenis


1.Penentuan Kerapatan Dan Bobot Jenis

Laporan Praktikum Kerapatan & Bobot Jenis

Bj Dan Kerapatan Zat (2)

Kf 1. Penentuan Kerapatan Dan Bobot Jenis

Laporan+SFB+Biofisik

Farfis Acara 1 Penentuan Bobot Jenis Dan Kerapatan

penentuan titik didih

PERCOBAAN II PENENTUAN BERAT JENIS DAN KERAPATAN


JENIS

bobot jenis.docx

01.Penentuan kerapatan dan bobot jenis

MAKALAH OJI FARFIS

fendis

Defenisi Bobot Jenis Dan Rapat Jenis

LAPORAN PRAKTIKUM VOLUME MOLAL PARSIAL

Konsentrasi Larutan Dan Pengenceran

Kinetika Reaksi Kimia 2

Kerapatan Dan Bobot Jenis

Penentuan Kerapatan Dan Bobot Jenis

Penentuan Volume Molal Parsial

LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN MASSA MOLEKUL


BERDASARKAN PENGUKURAN BOBOT JENIS .docx

METANOL-ETANOL

Laporan Fisika Berat Jenis Zat Padat Dan Zat Cair

KOLOID

Karakterisasi Lipid

instrumen analisis farmasi

laporan kimfardas penentuan titik didih

penentuan massa molekul

JURNAL ASAM BASA

JURNAL Kerapatan Dan Bobot Jenis

More From This User

JURNAL Berat Jenis Dan Rapat Jenis


JURNAL Kerapatan N Bobot Jenis

JURNAL Kerapatan Dan Bobot Jenis

by akbar4889
(0 ratings)
4.1K views
Embed

Description

journalku
Show more

Related

JURNAL Berat Jenis Dan Rapat Jenis

by akbar4889

Kerapatan N Bobot Jenis

by Imelda Sunaryo

1.Penentuan Kerapatan Dan Bobot Jenis

by Muhammad Yusi Anda Rizky

Laporan Praktikum Kerapatan & Bobot Jenis

by Ryan Asyhari

You might also like