You are on page 1of 25

1

Pembelajaran Penjumlahan Bilangan Tiga Angka ala


Rita Novita

Pendahuluan
Salah satu materi yang berhubungan dengan bilangan
yang harus dikuasai oleh siswa dalam kurikulum pembelajaran
di Indonesia adalah operasi bilangan pada bilangan bulat.
Konsep operasi bilangan yang meliputi penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian sangat penting bagi
siswa karena materi tersebut merupakan pondasi dasar untuk
meguasai matematika secara keseluruhan. Berdasarkan
anggapan tersebut, maka materi operasi bilangan telah
diperkenalkan kepada siswa sejak mereka duduk di kelas awal
sekolah dasar.
Operasi penjumlahan merupakan operasi bilangan yang
pertama sekali diajarkan kepada siswa dibandingkan dengan
operasi-operasi bilangan yang lainnya. Hal ini memberi bukti,
bahwa operasi penjumlahan sangat penting dikuasai siswa
sebagai prasyarat dalam menguasai materi selanjutnya. Akan
tetapi, beberapa penelitian menyebutkan bahwa siswa masih
mengalami kesulitan dalam melakukan operasi tersebut,
terutama penjumlahan bilangan tiga angka (Fuson, 1990;
Fosnot & Dolk, 2001). Kesulitan tersebut disinyalir salah
satunya karena pembelajaran yang dilalui oleh siswa kurang
Pembelajaran Penjumlahan Bilangan Tiga Angka ala Rita Novita
2

berkesan dan bermakna bagi mereka, dimana pembelajaran


hanya berfokus pada pemberian rumus-rumus yang
memudahkan siswa dalam menyelesaikan permasalahan
matematika namun dengan mengabaikan konsep-konsep yang
pada hakikatnya sangat penting. Beberapa penelitian juga
menyebutkan bahwa banyak dari siswa yang berhasil dalam
operasi penjumlahan bilangan tiga angka masih menunjukkan
ketidakpahaman mereka terhadap prosedur yang telah mereka
gunakan (Kamii, C., & Dominick, A, 1988; Kouba et al., 1988;
Labinowicz, 1985; Lindquist, 1989).
Berhubungan dengan pembelajaran operasi
penjumlahan, Fusnot (1999) menyatakan for such two-
angka and larger multi angka number, children need to
construct multiunit conceptual structures in which the
meanings or referents of the number word are a collection of
entities (such as counting one hundred, two hundred, three
hundred, in which the referent for each hundred is a
collection of 100 entities of some kind). Pernyataan Fusnot
tersebut menekankan bahwa sebelum siswa diperkenalkan
dengan penjumlahan bilangan tiga angka sebaiknya siswa
harus terlebih dahulu memahami makna dari sebuah bilangan,
misalnya bilangan seratus yang merupakan bilangan yang
menyatakan sekumpulan benda yang sama yang berjumlah

Pembelajaran Penjumlahan Bilangan Tiga Angka ala Rita Novita


3

seratus. Selain pendapat tersebut, Robert.E.R, Marilyn, and


Mary (1984) juga menyatakan bahwa untuk mempelajari
algoritma penjumlahan, pengurangan, perkalian atau
pembagian secara bermakna, pemahaman tentang nilai tempat
sangatlah diperlukan. Pendapat Robert tersebut didukung oleh
beberapa ahli yang menyebutkan bahwa the concepts of place
value are very important in order to understand the
numeration system and the algorithms (Fuson, 1990; Hiebert,
J. & Wearne, D, 1996; Thomson,2000; McClain Kay, 2003;
Garlikov, 2004; Kammi, 2004; John and Thornton (1989)
dalam Silva, 2005; Maria. G, 2011). Berdasarkan pendapat
tersebut, maka dalam mengajarkan dan memperkenalkan
algoritma penjumlahan bilangan tiga angka sebaiknya
diajarkan dengan memperhatikan penguasaan konsep nilai
tempat siswa. Sehingga, salah satu alternative yang dapat
dilakukan adalah mengajarkan penjumlahan bilangan tiga
angka melalui pengenalan nilai tempat sebagai starting point
pembelajaran.
Selain dari segi materi, proses pembelajaran juga perlu
diperhatikan untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang
maksimal. Salah satu alternative pembelajaran yang dapat
diterapkan guru dalam mengajarkan operasi penjumlahan
bilangan tiga angka adalah dengan mengimplementasika PMRI

Pembelajaran Penjumlahan Bilangan Tiga Angka ala Rita Novita


4

di ruang kelas. PMRI membuka peluang untuk meningkatkan


kualitas pembelajaran matematika di Indonesia dengan
memberikan kesempatan kepada siswa bermatematisasi.
Dimana proses pembelajaran lebih ditekankan pada kegiatan
menemukan kembali (reinvent) konsep-konsep matematika
oleh siswa dengan cara mereka sendiri.
Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk
berlangsungnya kegiatan reinvention (penemuan kembali)
adalah dengan menggunakan konteks yang sesuai dalam
pembelajaran. Konteks sendiri memiliki pengertian suatu
situasi di mana pada situasi tersebut dapat dilekatkan suatu
permasalahan dan pada situasi tersebut juga terdapat informasi-
informasi yang dapat dijadikan solusi terhadap permasalahan
tersebut (van den Heuvel-Panhuizen, 1996). Penggunaan
konteks dalam pembelajaran matematika merupakan arah bagi
pendekatan pendidikan matematika realistik. Hal ini terlihat
dari salah satu karakteristik pendidikan matematika realistik
yaitu the use of context (Zulkardi, 2002). Karakteristik ini juga
sesuai dengan KTSP matematika sekolah yang menganjurkan
penggunaan konteks atau situasi yang pernah dialami siswa
sebagai titik awal (starting point) bagi siswa untuk
mengembangkan pemahamannya tentang topik tertentu pada
matematika.

Pembelajaran Penjumlahan Bilangan Tiga Angka ala Rita Novita


5

Beberapa pembelajaran telah didesain dengan


menggunakan kontek yang menarik dan sesuai sebagai titik
awal pembelajaran dan pengenalan konsep-konsep matematika
pada topik tertentu. Misalnya Khairuddin (2011) yang
menggunakan kontek trasportasi darat dalam mengenalkan
konsep bilangan, Deni Haris (2011) menggunakan aktivitas
menganyam untuk memperkenalkan kosep luas dan Yulis
Helsa (2011) yang mengajarkan pencerminan dengan
menggunakan kontek tarian tradisional. Setiap kontek yang
digunakan dalam pembelajaran tersebut merupakan suatu
aktivitas yang dekat dengan diri siswa sehingga mereka dapat
merasakan bahwa matematika itu adalah suatu aktivitas
manusia (human activity) yang selalu ada dalam kehidupan
sehari-hari. Untuk itu, dalam mengajarkan operasi penjumlahan
bilangan tiga angka pun kita membutuhkan suatu kontek yang
sesuai sehingga konsep dan tujuan dari pembelajaran ini dapat
tersampaikan dengan baik. Adapun kontek yang diambil untuk
materi ini adalah kontek jual beli dan menabung dengan
menggunakan uang kertas.
Pembelajaran penjumlahan bilangan tiga angka dengan
menggunakan kontek jual beli dan menabung dilakukan dalam
beberapa aktivitas yang kita rumuskan dalam suatu desain
pembelajaran. Aktivitas tersebut diawali dengan kontek atau

Pembelajaran Penjumlahan Bilangan Tiga Angka ala Rita Novita


6

aktivitas berbasis pengalaman dan selanjutnya meningkat


menuju tahap formal. Secara garis besar, sekumpulan aktivitas
tersebut dapat dilihat pada Gambar 1 yaitu iceberg
penjumlahan bilangan tiga angka.

Gambar 1: Iceberg Penjumlahan Bilangan Tiga Angka

Pendesainan Pembelajaran PMRI


Pada uraian sebelumnya telah dijelaskan bahwa
pembelajaran penjumlahan bilangan tiga angka sebaiknya
diajarkan dengan mengenalkan konsep nilai tempat terlebih
dahulu. Sehingga pembelajaran penjumlahan bilangan tiga
angka akan menjadi bermakna bagi siswa karena melalui
Pembelajaran Penjumlahan Bilangan Tiga Angka ala Rita Novita
7

lintasan pembelajaran yang benar dan mudah diikuti siswa.


Oleh karena itu, pendesainan dari sebuah pembelajaran sangat
diperlukan agar tujuan dari pembelajaran yang kita harapkan
dapat tercapai. Pada bagian ini, kita akan mencoba membahas
tentang pendesainan aktifitas-aktivitas yang dapat dilalui siswa
untuk mempelajari penjumlahan bilangan tiga angka.
Berdasarkan yang nampak pada Gambar 1, maka
aktivitas yang dapat dilakukan adalah:
1. Aktivitas : bermain menyusun uang
Pada awal aktivitas ini, guru bercerita tentang penggunaan
uang pada zaman dahulu. Uang yang biasanya digunakan
dalam transaksi jual beli. Namun, nilai mata uang yang
digunakan pada zaman dulu berbeda dengan zaman
sekarang (sambil menunjukkan bentuk uangnya, seperti
Gambar 2).

Gambar 2: uang kertas sebagai media pembelajaran

Pembelajaran Penjumlahan Bilangan Tiga Angka ala Rita Novita


8

Selanjutnya, guru meminta siswa untuk duduk secara


berkelompok yang terdiri dari 5 6 orang siswa dan
menfasilitasi setiap kelompok dengan beberapa uang
kertas. Kegiatan yang dilakukan pada aktivitas ini adalah
bermain menentukan jumlah uang yang dapat disusun
dari sebuah nilai yang dibacakan guru, misalnya guru
menyebutkan Rp 125 maka semua kelompok diminta
untuk menyusun uang-uang yang telah dibagikan kepada
mereka sesuai dengan bilangan tersebut. Uang yang
dibagikan oleh guru disesuaikan, yaitu beberapa
kelompok diberikan uang dengan nominal lengkap yaitu
ratusan, puluhan dan satuan. Sedangkan sebagian
kelompok yang lain dibagikan uang dengan nilai nominal
yang tidak lengkap yaitu hanya uang puluhan dan satuan
saja. Hal ini sengaja dilakukan agar muncul konflik dari
jawaban siswa sehingga dapat menuntun mereka untuk
mengambil kesimpulan bahwa uang selembar uang Rp
100 dapat dibentuk dari 10 lembar uang Rp 10 atau
selembar uang Rp 10 dapat dibentuk dari 10 lembar uang
Rp 1.

Pembelajaran Penjumlahan Bilangan Tiga Angka ala Rita Novita


9

Tujuan
Adapun tujuan aktivitas ini adalah agar siswa dapat
menunjukkan banyaknya kuantitas dari suatu bilangan
dan aturan pertukaran dari satuan menjadi puluhan,
puluhan menjadi ratusan atau sebaliknya.

Konjekture pemikiran siswa


- Sebagian kelompok dapat menunjukkan Rp 125
dengan susunan satu lembar uang Rp 100, dua lembar
uang Rp 10 dan lima lembar uang Rp 1.
- Sebagian kelompok dapat menunjukkan Rp 125
dengan susunan dua belas lembar uang Rp 10 dan lima
lembar uang Rp 1.

Diskusi Kelas
Pada bagian diskusi kelas, guru bersama siswa
memutuskan bahwa kedua jawaban yang diberikan dalam
diskusi kelompok tersebut adalah benar, selanjutnya
menyimpulkan bahwa 1 ratusan dapat dibentuk oleh
sepuluh bilangan puluhan atau sebaliknya.

Pembelajaran Penjumlahan Bilangan Tiga Angka ala Rita Novita


10

2. Aktivitas II : menyusun uang dalam dompet


Pada aktivitas II ini, di awal pembelajaran guru
memberikan masalah kontektual kepada siswa. Adapun
masalah kontektual tersebut adalah:
Ali diberikan uang oleh Pamannya sebanyak Rp 253-,
kemudian ayahnya juga memberikan dia uang sebanyak
Rp 128. Uang yang diberikan oleh Paman dan Ayah
berbentuk uang kertas. Kemudian, Ali menempati uang-
uang tersebut secara rapi dalam dompetnya. Dia
menempatkan uang tersebut dalam kantong yang berbeda
pada dompetnya, kantong pertama dengan uang Rp 100,
kantong kedua dengan uang Rp 10 dan kantong yang
ketiga dengan uang Rp1. Hal ini dilakukannya dengan
tujuan agar mudah mengambilnya dan menentukan
jumlah uang yang ada di dompetnya. Akan tetapi, setiap
kantongnya hanya dapat memuat 9 lembar uang saja.
Dapatkah kamu membantu Ali untuk menyusun uang
yang telah diperolehnya dalam dompetnya tersebut?
selanjutnya dapatkah kamu menghitung ada berapa
banyak uang yang Ali miliki sekarang?

Guru mempersiapkan sebuah styrofoam yang dibagi tiga


bagian sebagai dompet Ali, dan meminta siswa

Pembelajaran Penjumlahan Bilangan Tiga Angka ala Rita Novita


11

menunjukkan susunan yang dapat dibuat dari uang yang


dimiliki Ali.
Kemudian, guru melanjutkan kegiatan dengan
memberikan beberapa soal tentang penjumlahan bilangan
tiga angka yang berbentuk cerita. Siswa diminta untuk
menyelesaikannya dalam kelompok lalu
mempresentasikannya di depan kelas. Setelah kegiatan
presentasi kelompok selesai, guru membimbing siswa
untuk menyimpulkan jawaban yang paling tepat dan
memperkenalkan algoritma penjumlahan bilangan tiga
angka berdasarkan cara-cara penyelesaian yang dilakukan
siswa. Pada akhir aktivitas, guru memberikan latihan yang
berupa soal-soal penjumlahan bilangan tiga angka baik
dengan menggunakan tehnik menyimpan atau tidak.

Tujuan
Adapun tujuan dari aktivitas ini adalah agar siswa dapat
melakukan penjumlahan bilangan tiga angka dengan dan
tanpa menyimpan.

Konjekture pemikiran siswa


- Sebagian siswa dapat menyusun dengan benar dan
muncul ide untuk menukar uang yang berlebih dengan

Pembelajaran Penjumlahan Bilangan Tiga Angka ala Rita Novita


12

uang yang bernilai nominal lain. Misalnya jumlah uang


yang dimiliki Ali adalah tiga lembar uang ratusan, 7
lembar uang puluhan dan 11 lembar uang satuan.
Dengan mengacu pada aturan dompet Ali maka
muncul ide siswa untuk menukar 10 lembar uang
satuan dengan 1 lembar uang puluhan.
- Sebagian siswa tidak memiliki ide untuk menukar
uang tersebut, dan tetap menyusun uang dalam susuna
tiga lembar uang ratusan, 7 lembar uang puluhan dan
11 lembar uang satuan.
- Sebagian siswa menjawab bahwa uang yang dimiliki
oleh Ali sekarang berjumlah Rp 381-
- Sebagian siswa menjawab bahwa uang yang dimiliki
oleh Ali adalah tiga ratus tujuh puluh sebelas rupiah.

Diskusi kelas
Pada diskusi kelas, guru membimbing siswa untuk
menyimpulkan bahwa jika uang yang sudah terkumpul
lebih dari sepuluh lembar untuk nilai nominal berapapun
maka dapat ditukar dengan selembar uang yang memiliki
nilai nominal lebih tinggi dari uang yang telah terkumpul.
Misalnya jika uang yang telah terkumpul lebih dari
sepuluh lembar adalah uang satuan, maka sepuluh

Pembelajaran Penjumlahan Bilangan Tiga Angka ala Rita Novita


13

lembarnya dapat ditukarkan dengan selembar uang Rp 10


dan begitu seterusnya. Pada diskusi kelas juga dibahas
mengenai jumlah uang yang dimiliki oleh Ali dan
dilanjutkan dengan mengenalkan algoritma pada
penjumlahan bilangan tiga angka.

Implementasi Disain Pembelajaran di kelas


Aktivitas yang telah didesain di atas, telah
diujicobakan dalam proses pembelajaran yang sesungguhnya
di kelas 2 sekolah dasar. Berikut ini adalah gambaran dari
implementasi salah satu aktivitas (aktivitas II) yang telah
diujicobakan tersebut:

1. Aktivitas II: menyusun uang dalam dompet


Sebagaimana yang telah direncanakan pada pendesainan
aktivitas ini, maka pada aktivitas pertama guru
memberikan permasalahan tentang dompet Ali
selanjutnya siswa bersama kelompoknya diminta
menyusun uang tersebut berdasarkan aturan yang telah
disampaikan dalam cerita (Gambar 3) .

Pembelajaran Penjumlahan Bilangan Tiga Angka ala Rita Novita


14

Gambar 3: siswa berdiskusi Gambar 4: Uang


ang kertas
bersama kelompoknya sebagai media pembelajaran

Beberapa kelompok melakukannya dengan benar, tetapi


sebagian kelompok yang lain menyusun dengan cara yang
tidak sesuai dengan aturan yang disampaikan dalam cerita.
Setelah beberapa saat, guru meminta kelompok
pok Lahat yaitu
salah satu kelompok yang jawabannya tidak sesuai dengan
aturan yang telah disampaikan untuk mempresentasikan
jawaban mereka di depan kelas (Gambar 4). Guru mencoba
membimbing siswa dengan memberikan beberapa
pertanyaan sebagai berikut:
Guru : Apakah susunan uang yang telah kamu susun
telah benar sesuai dengan aturan?
Siswa : (diam)
Guru : Apakah
Apakah setiap kantong uangnya benar terisi 9
lembar uang?

Pembelajaran Penjumlahan Bilangan Tiga Angka ala Rita Novita


15

Siswa : boleh ditukar tidak bu, soalnya tidak tau mau


taruh dimana
Guru : tentu saja boleh! Tapi kita tukar dengan uang
berapa ya?
Siswa : dengan uang Rp 10 selembar bu

Dari dialog terlihat bahwa siswa menyelesaikan


permasalahan tersebut dengan memberikan ide untuk
menukar uang yang ada dengan uang yang nominalnya lebih
besar. Kegiatan dilanjutkan dengan memberikan beberapa
soal yang berhubungan dengan penjumlahan bilangan tiga
angka, kemudian meminta beberapa orang siswa untuk
menyelesaikannya di depan kelas. Misalnya soal yang
menuntut siswa untuk menjumlahkan Rp 158 dan Rp 35,
dengan menggunakan kontek pertukaran uang dan
pengetahuan yang didapatkan sebelumnya maka siswa dapat
menyelesaikan permasalahan ini dengan menggunakan caranya
sendiri seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.

Pembelajaran Penjumlahan Bilangan Tiga Angka ala Rita Novita


16

Gambar 5: Hasil penyelesaian siswa

apa hasil jawaban siswa pada lembar


Selain itu, dari beberapa
latihan (Gambar 6) juga terlihat bahwa siswa telah memiliki
pemahaman tentang prosedur penjumlahan yang mereka
gunakan. Strategi-strategi
strategi yang dilakukan siswa juga
berfariasi sesuai dengan pemahaman
an yang telah mereka
miliki.

Gambar 6: Beberapa strategi dari jawaban siswa


Pembelajaran Penjumlahan Bilangan Tiga Angka ala Rita Novita
17

Analisis Retrospektif
Pembelajaran penjumlahan bilangan tiga angka yang telah
dilaksanakan yaitu dengan terlebih dahulu memperkenalkan
konsep nilai tempat dan menggunakan uang sebagai kontek
memberikan hasil yang positif. Hal ini dapat terlihat dari
penemuan-penemuan dan stretegi-strategi yang dihasilkan
siswa selama proses pembelajaran. Siswa yang pada awalnya
memiliki masalah atau sama sekali tidak memiliki ide dalam
menyelesaikan soal penjumlahan bilangan tiga angka pada
akhirnya dapat menggunakan pemahamannya untuk
menemukan cara penyelesaiannya sendiri.
Selanjutnya, peranan kontek yang digunakan dalam
pembelajaran ini juga memberi peranan yang sangat penting.
Uang adalah benda yang sangat familiar pada diri siswa,
pertukaran uang dengan nominal yang lebih besar atau
sebaliknya juga bukan sesuatu yang asing bagi siswa, sehingga
ketika hal ini diaplikasikan dalam pembelajaran mengenalkan
konsep nilai tempat yang selanjutnya berlanjut pada tahap
formal yaitu pengenalan algoritma penjumlahan bilangan tiga
angka, siswa tidak memiliki kendala yang berarti dalam
memahaminya. Oleh sebab itu, pemilihan kontek yang sesuai
dan proses pendesainan pembelajaran yang bagus tentunya
akan memberikan hasil pembelajaran yang maksimal pula.

Pembelajaran Penjumlahan Bilangan Tiga Angka ala Rita Novita


18

Referensi
Fuson, K. C. & Briars, D. J. (1990). Using a base-ten blocks
learning/teaching approach for first- and second-grade
place-value and multidigit addition and subtraction.
Journal for Research in Mathematics Education, 21 (3),
180-206.

Kamii, C., & Dominick, A. (2009). The Harmful Effects of


Carrying and Borrowing in Grades 1-4.
http://sites.google.com/site/constancekamii/publications,
diakses 28 Mai 2011

Hiebert, J. & Wearne, D. 1996. Links Between Teaching and


Learning Place Value with Understanding in First
Grade. Journal for Research in Mathematics Education.
23(2): 98-122.

Thomson. 2000. Teaching Place Value in UK: Time for


Reapracial?. Educational Review. Vol 52, No 3, 2000.
Department of Education, UK.

McClain Kay. 2003. Supporting Preservice Teachers


Understanding of Place Value and Multidigit
Arithmetic. Mathematical Thinking And Learning, 5(4),
281-306, Lawrence Erlbaum Association, Inc.

Garlikov. 2004. The Concep and Teaching of Place Value.


[online]
http://www.garlikov.com/PlaceValue.html.

Kamii, C. (2004). Young children continue to reinvent


arithmetic, 2nd grade. Edisi kedua. New York:
Teachers College Press.

Pembelajaran Penjumlahan Bilangan Tiga Angka ala Rita Novita


19

Silva, M. (2005). Place Value Aktivity Package. Winnipeg:


Winnipeg School Division.

Maria, G. 2011. Artacts and utilization schemes in mathematics


teacher education: place value in early childhood
education. J Math Teacher Educ (2011), DOI 10.007.

Van den Hauvel-Panhuizen and Tal Team. (2001). Children


Learn Mathematics. Freudenthal Institute, Utrecht
University, the Netherlands.

Zulkardi. (2002). Developing a Learning Environment on


Realistic Mathematics Education for Indonesian Student
Teachers. Doctoral Dissertation. Enschede: University of
Twente.

Pembelajaran Penjumlahan Bilangan Tiga Angka ala Rita Novita


20

Lampiran 1
Beberapa hasil jawaban siswa

Pembelajaran Penjumlahan Bilangan Tiga Angka ala Rita Novita


21

Pembelajaran Penjumlahan Bilangan Tiga Angka ala Rita Novita


22

Lampiran 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Subjek : Matematika
Kelas : II/A
Semester : Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Jumlah Siswa : 26 Siswa

Standar Kompetensi :
Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai
dengan 500

Kompetensi Dasar :
1.2. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan
sampai dengan 500

Indikator Pembelajaran :
1. Mampu melakukan penjumlahan dan pengurangan dua
bilangan tiga angka tanpa tehnik menyimpan
2. Mampu melakukan penjumlahan dan pengurangan dua
bilangan tiga angka dengan tahnik menyimpan
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat melakukan penjumlahan dua bilangan tiga
angka tanpa tehnik menyimpan

Pembelajaran Penjumlahan Bilangan Tiga Angka ala Rita Novita


23

2. Siswa dapat melakukan penjumlahan dua bilangan tiga


angka dengan tehnik menyimpan

Materi ajar : Penjumlahan dan pengurangan


bilangan sampai 500
Alat dan Bahan : Lembar Kerja Siswa, alat
peraga uang kertas dan styreoform
Sumber belajar : Buku Siswa dan buku Helping
Children Learn Mathematics
Pendekatan Pembelajaran : Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia (PMRI)

Kegiatan Pembelajaran :
1. Pendahuluan (10 menit)
Memberikan apersepsi tentang pembelajaran
sebelumnya
Memberikan motivasi akan kegunaan pembelajaran
hari ini dalam kehidupan
2. Kegiatan Inti (50 menit)
Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok
yang terdiri dari 5 6 orang siswa
Guru memberikan permasalahan tentang dompet
Ali dan meminta siswa untuk mendiskusikan hal
tersebut bersama kelompoknya
Siswa bersama kelompoknya mendiskusikan
permasalahan yang diberikan guru dalam bentuk
LKS
Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
di depan kelas

Pembelajaran Penjumlahan Bilangan Tiga Angka ala Rita Novita


24

Guru memberikan kesempatan kepada semua


kelompok untuk mendiskusikan hasil kerja yang
telah mereka selesaikan
Guru membimbing siswa untuk memutuskan
jawaban yang benar dari hasil kerja setiap
kelompok

3. Penutup (10 menit)


Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan
materi yang telah dipelajari hari ini
Guru menanyakan respon siswa tentang proses
pembelajaran hari ini

Palembang, Oktober 2011


Kepala Sekolah Guru Kelas

(....) (..)

Peneliti

(..)

Pembelajaran Penjumlahan Bilangan Tiga Angka ala Rita Novita


25

Pembelajaran Penjumlahan Bilangan Tiga Angka ala Rita Novita

You might also like