You are on page 1of 17

ASUHAN KEBIDANAN

PADA ANAK S UMUR 18 BULAN


DENGAN GASTROENTERITIS DEHIDRASI RINGAN DISERTAI FIBRIS
DI PUSKESMAS TORJUN

DI SUSUN OLEH :
NURMA PERMATASARI ARIF
NIM. P 27824306027
NURUL NURAINI
NIM. P 27824306028

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA JURUSAN KEBIDANAN
PRODI KEBIDANAN BANGKALAN
2007 2008
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA

I.I KONSEP DASAR GASTROENTERISTIS

I.I.I PENGERTIAN
Gastroenteristis (GE) adalah peradangan lambung pada usus
( Dorland,1998 : 459)
Gastroenteristis ditandai dengan gejala diare yaitu pengeluaran tinja yang tidak
normal atau bentuk tinja yang cair dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya.
Pada bayi dikatakan diare bila sudah lebih dari 3 kali BAB sedangkan pada
neonatus dikatakan diare bila sudah lebih dari 4 kali BAB
( FKUI, 1985 : 283 )
I.I.2 ETIOLOGI
Dibagi dalam beberapa faktor yaitu :
A. Faktor infeksi
a. Infeksi internal ( dalam saluran pencernaan )
Adalah infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama dari pada
anak, meliputi :
o Infeksi bakteri : Vibrio E Colli, Salmonella, Sigella
o Infeksi virus : adenovirus, rotavirus, astovirus
b. Infeksi parental ( diluar saluran pencernaan )
Adalah infeksi di bagian tubuh lain diluar organ pencernaan seperti OMA
( Ostitis Media Acut ), ensefalitis, bronkopneumania
B. Mal Absorpsi
a. Malabsorbsi karbohidrat
Disakarida ( intoleransia laktosa, maltosa, dan sukrosa )
b. Monosakarida ( intoleransia glukosa, fruktosa dan galaktosa )
c. Malabsorbsi lemak
d. Malabsorbsi protein
C. Makanan
Makanan basi, makanan beracun, alergi terhadap makanan
D. Psikologi
Rasa takut dan cemas
I.I.3 TANDA DAN GEJALA
a. Anak cengeng, rewel dan gelisah
b. Nafsu makan anak menurun ( anoreksia ), muntah
c. Tinjanya banyak, cair dan berwarna hijau atau kuning
d. Badan panas
e. Dehidrasi
f. Berat badan menurun
g. Turgor kulit menurun
h. Mata dan ubun ubun cekung
i. Anus lecet, tinja bersifat asam
j. Nadi cepat dan kecil, denyut jantung cepat, kesadaran menurun
k. Mulut dan kulit kering

I.I.4 DIAGNOSA
- Pemeriksaan Laboraturium
a.Pemeriksaan mikroskopis
Biakan murni dari tinja encer mengandung kuman vibria, colera yang bisa
dikenali dengan tingkat tinggi dengan pemeriksaan lapangan dengan sediaan
basah ( identifikasi bisa dikonfirmasikan dengan menambah anti serum spesifik
dengan segera menghentikan gerak kuman )
b.PH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas laksmus dan tablet enitest bila
diduga terdapat intolarensia gula biakan, uji coba dan pemeriksaan presentasi
o Pemeriksaan elektrolit terutama kadar natrium, kalium, fosfor
dalam serum
o Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah
dengan menetukan pH dan cadangan alkali
o Pemeriksaan inkubasi duedenum untuk mengetahui jasad renik /
parasit, kualitatif dan kuantitatif
o Pemeriksaan ureum dan kreatinum untuk mengetahui faal ginjal

I.I.5 PENATALAKSANAN
1. Pemberian cairan ( rehidrasi awal )
Jenis cairan :
a. Formula lengkap : mengandung NaCl, NaHCO3 dan glukosa
b. Formula sederhana : mengandung NaCl, Sukrosa, Karbohidrat misalnya :
LGG / oralit, larutan tepung beras garam
Jadwal pemberian cairan
a. Belum ada dehidrasi
- Oral sebanyak anak mau minum ( adlitium ) atau 1 gelas setiap BAB
- Parenteal dibagi rata dalam 24 jam
b. Dehidrasi ringan
- 1 jam pertama : 25 50 ml / kg BB peroral atau intragastrik
- Selanjutnya : 125 ml / kg BB / hari atau ablitium
c. Dehidrasi sedang
- 1 jam pertama : 50 - 100 ml / kg BB peroral atau intragastrik
- Selanjutnya : 125 ml / kg BB / hari atau ablitium
d. Dehidrasi berat
o Untuk anak 1 bulan 2 tahun dengan berat badan 10 15 kg
- 1 jam pertama : 40 ml / kg BB / jam
- 7 jam kemudian : 12 ml / kg BB/ jam
- 16 jam berikut : 125 ml / kg BB oralit peroral atau intragastrik
o Untuk anak lebih dari 5 - 10 tahun dengan berat badan 15 - 25
kg
- 1 jam pertama : 20 ml / kg BB / jam
- 7 jam kemudian : 10 ml / kg BB/ jam
- 16 jam berikut : 105 ml / kg BB oralit peroral atau bila anak tidak mau
minum dapat diberikan dengan cara intravena 1 tetes /
Kg BB / menit
o Untuk bayi baru lahir ( neonatus ) dengan berat badan kurang dari
2 kg diberikan 250 ml / kg BB / 24 jam
o Untuk neonatus dengan berat badan 2 3 kg kebutuhan cairan
125 ml + 100 ml + 25 ml = 250 ml / Kg BB / 24 jam
o Untuk bayi berat badan lahir rendah dengan berat badan kurang
dari 2 kg diberikan 250 ml / Kg BB / 24 jam
2. Pengobatan dietentik ( pemberian makanan )
a. Untuk anak usia < 1 tahun dan usia >1tahun dengan BB < 7 kg
1. Susu ( asi atau formula yang mengandung laktosa rendah dan asam lemak tak
jenuh )
2. Makanan setengah padat ( bubur susu )
3. Makanan padat ( nasi tim )
b. Anak usia > 1 tahun dengan BB > 7 kg
Makanan padat atau makanan cair / susu dengan kebiasaan makan di rumah
3. Terapi
Prinsip pengobatan diare adalah menggantikan cairan yang hilang melalui tinja
dengan atau tanpa muntah dengan cairan yang mengandung elektrolit dan
gukosa atau karbohirat lain ( gula, air tajin, tepung beras dan sebagainya )
1. Obat anti sekresi
o Asetosal. Dosis : 25 mg / 2 tahun dengan dosis minum 30 mg
o Klapromazin. Dosis : 0,5 1 mg / Kg BB / hari
2. Obat antispsmolitik
3. Obat pengeras tinja
4. Antibiotika

I.I.6 KOMPLIKASI
a. Dehirasi. Pembagian dehidrasi berdasarkan tanda
b. Renjatan hipovelemik
c. Hipokalemia
d. Intoleransia laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktose karena
kerusakan vili mukosa usus halus
e. Kejang
f. Malnutrisi energi potensial

I.I.7 KLASIFIKASI DEHIDRASI


Dehidrasi Gejala
Tanpa dehirasi / dehidrasi Tidak cukup tanda tanda untuk diklasifikasikan
ringan sebagai dehidrasi berat / sedang
Dehidrasi sedang Terdapat 2 atau lebih tanda tanda seperti :
gelisah, rewel, mudah marah , mata cekung,
haus : minum dengan lahap, turgor kulit menurun
Dehidrasi berat Terdapat 2 atau lebih tanda tanda seperti :
letargis / tidak sadar, mata cekung, tidak bisa /
malas minum, turgor kulit sangat turun
I.2 KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK DENGAN
GASTROENTERISTIS
1.2.1 PENGKAJIAN
Hari / Tanggal :
Tempat :
Jam :
BIODATA : nama lengkap, nama panggilan, umur / tanggal lahir, jenis kelamin,
anak ke - , jumlah saudara, pendidikan, agama, status anak, alamat,
nama orang tua, umur, agama, suku / bangsa, pendidikan, pekerjaan,
alamat
A. DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan utama
BAB encer tanpa / dengan ampas dengan frekuensi lebih dari lima kali sehari,
nafsu makan berkurang
2. Riwayat penyakit sekarang
Diare diawali dengan BAB dengan konsistensi lembek, berlanjut pada BAB
cair tanpa ampas diikuti dengan mual, nafsu makan menurun, suhu tubuh
meningkat terutama bila terjadi dehidrasi
3. Riwayat penyakit keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang menderita Ispa, marasmus, kwasiorkor dan
penyakit pencernaan sebelumnya seperti hisprung
4. Riwayat Tumbuh kembang
a. Pertumbuhan :
Pertambahan BB / TB dan masalah yang berhubungan dengan pertumbuhan
b. Perkembangan
1. Motorik kasar : kemampuan anak untuk melakukan mengangkat kepala,
membalik, telungkup, merangkak dan duduk sendiri
2. Motorik halus : kemampuan anak untuk melakukan memegang mainan
mengikuti objek dengan gerakan bola mata
3. Bahasa : kemampuan anak untuk mengoceh, tersenyum, menoleh kearah
suara
4. Interaksi sosial : kemampuan anak dalam mengenali lingkungan, menatap
wajah ibu, meraih mainan, melambaikan tangan,
bertepuk tangan
5. Pola kebiasaan sehari hari
a. Nutrisi : pola nutrisi meliputi jenis makanan, porsi dan pantangan yang
dilakukan
b. Personal higiene : pola pemeliharaan kebersihan diri meliputi : mandi,
berapa kali mandi, keramas, berapa kali keramas tiap
minggu
c. Eliminasi : kemampuan / pola BAB = kebiasaan, waktu, konsistensi,
pengeluaran. BAK = jumlah / frekuensi setiap hari, sedikit /
banyak, jumlah terakhir BAB / BAK
d. Aktifitas : kebiasaan anak dalam mobilisasi dan aktifitas
e. Istirahat / tidur : kebiasaan istirahat / tidur dan gangguan selama anak sakit
B. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan umum : penampilan dan postur
2. TTV : Kesadaran : pada gastroenteristis dengan diare tanpa dehidrasi kesadaran
composmentis. Pada dehidrasi ringan sampai dengan berat,
kesadarannya menurun mulai dari samnolen koma sampai
dengan syok hipofelemik
Nadi : pada dehidrasi ringan nadi normal 80 150 x / menit
Pada dehidrasi sedang terjadi penurunan nadi ( brakikardia )
Pada dehidrasi berat terjadi peningkatan nadi ( takikardia )
Tekanan darah : pada dehidrasi ringan tekanan darahnya normal
Pada dehidrasi sedang sampai dengan dehidrasi berat
terjadi penurunan tekanan darah
Pernafasan : pada dehirasi ringan pernafasannya normal pada dehidrasi
sedang sampai dengan dehidrasi berat pada nafas terjadi
perubahan
Suhu : pada dehidrasi ringan suhunya normal 37,5 C
Pada dehirasi sedang suhunya meningkat
Pada dehidrasi berat suhunya menurun bahkan sampai hipotermi
3. Pemeriksaan fisik
Kepala : distribusi rambut rata / tidak, rontok / tidak, rapuh / tidak,ubun ubun
cekung / tidak
Muka : oedema / tidak, pucat / tidak, sianosis / tidak
Mata : conjungtiva pucat / tidak, sklera icterus / tidak, cekung / tidak
Mulut : stomatitis / tidak, kering / tidak, pucat / tidak, gusi epulis / tidak
Abdomen : meteorismus / tidak, asites / tidak, turgor lemah / tidak, distensi /
tidak
Rectum / anus : mencret (+), tanpa iritasi (+)
Ekstremitas : hangat pada dehidrasi ringan atau tanpa dehidrasi, pada dehidrasi
sedang / berat akral teraba dingin
4. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboraturium : bensiden test

I.2.2 INTERPRETASI DATA DASAR


Dx : Gastroenteristis
Ds : BAB encer dengan ampas / tidak, lebih dari 5x sehari, mual muntah, nafsu
makan menurun
Do : BAB encer sampai dengan cair dengan ampas, ubun ubun cekung, kulit
kering
Masalah : dehidrasi
Kebutuhan : rehidrasi

I.2.3 IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL


Syok hipovolemik
I.2.4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Rehidrasi sesuai tingkat dehidrasi ( oral / paretral )
I.2.5 INTERVENSI
1. Monitori pemberian cairan ( rehidrasi ) dengan prinsip
a. Dehidrasi ringan
- 1 jam pertama : 25 50 ml / kg BB peroral atau intragastrik
- Selanjutnya : 125 ml / kg BB / hari atau ablitium
b. Dehidrasi sedang
- 1 jam pertama : 50 - 100 ml / kg BB peroral atau intragastrik
- Selanjutnya : 125 ml / kg BB / hari atau ablitium
c. Dehidrasi berat
Untuk anak 1 bulan 2 tahun dengan berat badan 10 15 kg
- 1 jam pertama : 40 ml / kg BB / jam
- 7 jam kemudian : 12 ml / kg BB/ jam
- 16 jam berikut : 125 ml / kg BB oralit peroral atau intragastrik
2. Terapi farmakologi
1. Obat anti sekresi
o Asetosal. Dosis : 25 mg / 2 tahun dengan dosis minum 30 mg
o Klapromazin. Dosis : 0,5 1 mg / Kg BB / hari
2. Obat antispsmolitik
3. Obat pengeras tinja
4. Antibiotika
3. Terapi dietetik
Pemberian makanan sesuai dengan usia anak
Asi tetap diberikan pada anak yang menetek, pasi disesuaikan dengan umur bila
perlu pengenceran
4. HE
- Minum obat secara teratur
- Pemberian asi dan mpasi yang bergizi
- Cara pencegahan kekambuhan dan komloikasi
- Personal higiene

I.2.6 IMPLEMENTASI
Tanggal : Jam :
Disesuaikan dengan kondisi pasien
1.2.7 EVALUASI
Tanggal : Jam :
Evaluasi pada anak dengan diare dilakukan dengan
S : mencret berkurang, mual, muntah (-)
O : mencret berkurang sampai dengan (-), nadi normal, suhu normal, pernafasan
normal, tensi normal
A : masalah teratasi atau komplikasi (-)
P : kontrol segera bila gejala bertambah parah / semakin memburuk
BAB II
TINJAUAN KASUS

2.1 PENGKAJIAN
Hari / Tanggal : Rabu / 28 november 2007
Tempat : Puskesmas Torjun
Jam : 09.00 WIB
BIODATA
a. Nama anak : An S
Tanggal lahir / umur : 08 Maret 2006 / 18 bulan
Jenis kelamin : laki - laki
Anak ke : 2 ( dua )
Jumlah saudara : 1 ( perempuan umur 4 tahun )
Status anak : Kandung
Agama : Islam
b. Nama Orang tua
Nama ibu : Ny. H
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Madura / Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jeruk Porot, Sampang
Nama Ayah : Tn M
Umur : 27 tahun
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Madura / Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jeruk Porot, Sampang
A. DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan Utama :
ibu mengatakan anaknya muntah, BAB encer sejak tadi pagi jam 05.00 WIB
sudah 5x disertai panas
2. Riwayat penyakit sekarang
Diare diawali dengan BAB dengan konsistensi lembek, berlanjut pada BAB encer
tanpa ampas diikuti dengan mual, nafsu makan menurun, suhu tubuh meningkat
sejak kemarin
3. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
Umur kehamilan : 38 minggu
Jenis persalinan : spontan B
Penolong : Bidan
Jenis kelamin : laki laki
Keadaan bayi saat lahir : menangis
BB/TB : 3000 gr / 48 cm
4. Riwayat penyakit yang lalu
Anak pernah menderita ISPA, tetapi tidak pernah menderita penyakit marasmus,
kwasiorkhor dan penyakit gangguan pencernaan sebelumnya seperti : hisprung
5. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga tidak pernah menderita Ispa, marasmus, kwasiorkor dan penyakit
pencernaan sebelumnya seperti hisprung
6. Riwayat imunisasi
BCG : 10 April 2006
DPT : 11 Mei 2006
Polio : 11 Mei 2006
Hepatitis B : 12 April 2006
Campak : 10 desember 2006
7. Riwayat Tumbuh Kembang
a. Pertumbuhan
BB : 12 kg
TB : 80 cm
Lila : 14 cm
Lika : 36 cm
Lida : 33 cm
b. Perkembangan
1. Motorik kasar : anak bisa berlari dan naik tangga
2. Motorik halus : anak sudah bisa menumpuk 2 mainan
3. Bahasa : anak sudah berbicara beberapa kata
4. Interaksi sosial : kemampuan anak memakai sendok dan menyuapi
8. Pola kebiasaan sehari hari
a. Nutrisi :
Sebelum sakit : makam 3x/hari dengan makanan keluarga ( nasi ikan sayur ),
minum asi setiap anak menginginkan dan air putih masak.
Selama sakit : makan 1x / hari dengan makanan keluarga ( nasi , ikan , sayur ).
Minum asi setiap anak menginginkan dan air putih masak
b. personal higiene : mandi 2x/ hari, sikat gigi tiap mandi, ganti baju tiap kali
basah / kotor
c. Eliminasi :
Sebelum sakit : BAB 1x/hari konsistensi lunak, BAK 5-6x/hari
Selama sakit : BAB 5x/ hari konsistensi encer BAK 5-6x/ hari jumlah banyak
d. Aktifitas : bermain dengan mainan
e.Istirahat / tidur : tidur siang 1 2 jam, malam 6-7 jam karena anak rewel selam
sakit
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : tidak dilakukan
Nadi : 130 x / menit
RR : 30 x / menit
S : 38 C
Antropometri : BB : 12 kg
Tb : 80 cm
Lila : 14 cm
Lika : 36 cm
Lida : 33 cm
2. Pemeriksaan fisik
Kepala : distribusi rambut merata, tidak rontok, tidak rapuh, ubun ubun tidak
cekung
Muka : tidak pucat , tidak oedema
Hidung : bersih, tidak ada secret
Mulut : bibir kering, tidak stomatitis, gusi tidak epulis
Telinga : bersih, tidak ada serumen
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe
dan vena jugularis
Abdomen : tidak meteorismus, tidak asites, turgor lemah, tidak distensi
Genetalia : bersih
Ekstremitas : akral dingin, tidak pucat

2.1 INTERPRETASI DATA DASAR


Dx : Gastroenteristis dengan dehidrasi ringan disertai fibris
Ds : Ibu mengatakan anak BAB sudah 5 kali konsistensi encer dan badan anak
panas sejak kemarin
Do : keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : tidak dilakukan
Nadi : 130 x / menit
RR : 30 x / menit
S : 38 C
Antropometri : BB : 12 kg
Tb : 80 cm
Lila : 14 cm
Pemeriksaan fisik :
Mulut : bibir kering
Ekstremitas : akral dingin
Masalah : dehidrasi ringan
Kebutuhan : rehidrasi oral
2.3 IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
dehidrasi sedang / berat
2.4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Rehidrasi oral
2.5 INTERVENSI
1. Rehidrasi oral dengan pemberian oralit
- Oralit 1 sachet dalam 250 cc air
- Diberikan setiap kali mencret
2. Pemberian terapi obat
- Cotrimixacol syrup 3 x 1 sdm
- paracetamol
- B6
3. Terapi dietetik
- Asi terus diberikan
- Makan makanan keluarga : makanan porsi kecil, hangat, lunak / sesuai kondisi
anak
4. HE
- Minum obat secara teratur terutama cara pemberian oralit
- Memberikan asi dan Mpasi yang bergizi
- Cara pencegahan kekambuhan dan komplikasi
- Personal higiene dan sanitasi lingkungan

2.6 IMPLEMENTASI
Tanggal : 23 November 2007 Jam : 09.30 Wib
1. Memberikan oralit 1 sachet dalam 250 cc air dan diberikan tiap kali mencret
2. Memberikan HE tentang : meminum obat secara teratur cotrymixacol syrup 3x
sehari 1 sendok makan
3. Memberikan obat - obatan
- Cotrimixacol syrup 3 x 1 sdm
- paracetamol
- B6
4. Menganjurkan ibu kontrol ulang bila ada keluhan lain dan keadaan anak
memburuk

2.7 EVALUASI
Tanggal : 23 November 2007 Jam : 09.45 Wib
S:-
O : Terapi belum diberikan, respon ibu kooperatif
A : Masalah belum teratasi, pasien berobat jalan
P : kontrol ulang segera bila gejala tetap / semakin parah

You might also like