Professional Documents
Culture Documents
DI SUSUN OLEH :
NURMA PERMATASARI ARIF
NIM. P 27824306027
NURUL NURAINI
NIM. P 27824306028
I.I.I PENGERTIAN
Gastroenteristis (GE) adalah peradangan lambung pada usus
( Dorland,1998 : 459)
Gastroenteristis ditandai dengan gejala diare yaitu pengeluaran tinja yang tidak
normal atau bentuk tinja yang cair dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya.
Pada bayi dikatakan diare bila sudah lebih dari 3 kali BAB sedangkan pada
neonatus dikatakan diare bila sudah lebih dari 4 kali BAB
( FKUI, 1985 : 283 )
I.I.2 ETIOLOGI
Dibagi dalam beberapa faktor yaitu :
A. Faktor infeksi
a. Infeksi internal ( dalam saluran pencernaan )
Adalah infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama dari pada
anak, meliputi :
o Infeksi bakteri : Vibrio E Colli, Salmonella, Sigella
o Infeksi virus : adenovirus, rotavirus, astovirus
b. Infeksi parental ( diluar saluran pencernaan )
Adalah infeksi di bagian tubuh lain diluar organ pencernaan seperti OMA
( Ostitis Media Acut ), ensefalitis, bronkopneumania
B. Mal Absorpsi
a. Malabsorbsi karbohidrat
Disakarida ( intoleransia laktosa, maltosa, dan sukrosa )
b. Monosakarida ( intoleransia glukosa, fruktosa dan galaktosa )
c. Malabsorbsi lemak
d. Malabsorbsi protein
C. Makanan
Makanan basi, makanan beracun, alergi terhadap makanan
D. Psikologi
Rasa takut dan cemas
I.I.3 TANDA DAN GEJALA
a. Anak cengeng, rewel dan gelisah
b. Nafsu makan anak menurun ( anoreksia ), muntah
c. Tinjanya banyak, cair dan berwarna hijau atau kuning
d. Badan panas
e. Dehidrasi
f. Berat badan menurun
g. Turgor kulit menurun
h. Mata dan ubun ubun cekung
i. Anus lecet, tinja bersifat asam
j. Nadi cepat dan kecil, denyut jantung cepat, kesadaran menurun
k. Mulut dan kulit kering
I.I.4 DIAGNOSA
- Pemeriksaan Laboraturium
a.Pemeriksaan mikroskopis
Biakan murni dari tinja encer mengandung kuman vibria, colera yang bisa
dikenali dengan tingkat tinggi dengan pemeriksaan lapangan dengan sediaan
basah ( identifikasi bisa dikonfirmasikan dengan menambah anti serum spesifik
dengan segera menghentikan gerak kuman )
b.PH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas laksmus dan tablet enitest bila
diduga terdapat intolarensia gula biakan, uji coba dan pemeriksaan presentasi
o Pemeriksaan elektrolit terutama kadar natrium, kalium, fosfor
dalam serum
o Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah
dengan menetukan pH dan cadangan alkali
o Pemeriksaan inkubasi duedenum untuk mengetahui jasad renik /
parasit, kualitatif dan kuantitatif
o Pemeriksaan ureum dan kreatinum untuk mengetahui faal ginjal
I.I.5 PENATALAKSANAN
1. Pemberian cairan ( rehidrasi awal )
Jenis cairan :
a. Formula lengkap : mengandung NaCl, NaHCO3 dan glukosa
b. Formula sederhana : mengandung NaCl, Sukrosa, Karbohidrat misalnya :
LGG / oralit, larutan tepung beras garam
Jadwal pemberian cairan
a. Belum ada dehidrasi
- Oral sebanyak anak mau minum ( adlitium ) atau 1 gelas setiap BAB
- Parenteal dibagi rata dalam 24 jam
b. Dehidrasi ringan
- 1 jam pertama : 25 50 ml / kg BB peroral atau intragastrik
- Selanjutnya : 125 ml / kg BB / hari atau ablitium
c. Dehidrasi sedang
- 1 jam pertama : 50 - 100 ml / kg BB peroral atau intragastrik
- Selanjutnya : 125 ml / kg BB / hari atau ablitium
d. Dehidrasi berat
o Untuk anak 1 bulan 2 tahun dengan berat badan 10 15 kg
- 1 jam pertama : 40 ml / kg BB / jam
- 7 jam kemudian : 12 ml / kg BB/ jam
- 16 jam berikut : 125 ml / kg BB oralit peroral atau intragastrik
o Untuk anak lebih dari 5 - 10 tahun dengan berat badan 15 - 25
kg
- 1 jam pertama : 20 ml / kg BB / jam
- 7 jam kemudian : 10 ml / kg BB/ jam
- 16 jam berikut : 105 ml / kg BB oralit peroral atau bila anak tidak mau
minum dapat diberikan dengan cara intravena 1 tetes /
Kg BB / menit
o Untuk bayi baru lahir ( neonatus ) dengan berat badan kurang dari
2 kg diberikan 250 ml / kg BB / 24 jam
o Untuk neonatus dengan berat badan 2 3 kg kebutuhan cairan
125 ml + 100 ml + 25 ml = 250 ml / Kg BB / 24 jam
o Untuk bayi berat badan lahir rendah dengan berat badan kurang
dari 2 kg diberikan 250 ml / Kg BB / 24 jam
2. Pengobatan dietentik ( pemberian makanan )
a. Untuk anak usia < 1 tahun dan usia >1tahun dengan BB < 7 kg
1. Susu ( asi atau formula yang mengandung laktosa rendah dan asam lemak tak
jenuh )
2. Makanan setengah padat ( bubur susu )
3. Makanan padat ( nasi tim )
b. Anak usia > 1 tahun dengan BB > 7 kg
Makanan padat atau makanan cair / susu dengan kebiasaan makan di rumah
3. Terapi
Prinsip pengobatan diare adalah menggantikan cairan yang hilang melalui tinja
dengan atau tanpa muntah dengan cairan yang mengandung elektrolit dan
gukosa atau karbohirat lain ( gula, air tajin, tepung beras dan sebagainya )
1. Obat anti sekresi
o Asetosal. Dosis : 25 mg / 2 tahun dengan dosis minum 30 mg
o Klapromazin. Dosis : 0,5 1 mg / Kg BB / hari
2. Obat antispsmolitik
3. Obat pengeras tinja
4. Antibiotika
I.I.6 KOMPLIKASI
a. Dehirasi. Pembagian dehidrasi berdasarkan tanda
b. Renjatan hipovelemik
c. Hipokalemia
d. Intoleransia laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktose karena
kerusakan vili mukosa usus halus
e. Kejang
f. Malnutrisi energi potensial
I.2.6 IMPLEMENTASI
Tanggal : Jam :
Disesuaikan dengan kondisi pasien
1.2.7 EVALUASI
Tanggal : Jam :
Evaluasi pada anak dengan diare dilakukan dengan
S : mencret berkurang, mual, muntah (-)
O : mencret berkurang sampai dengan (-), nadi normal, suhu normal, pernafasan
normal, tensi normal
A : masalah teratasi atau komplikasi (-)
P : kontrol segera bila gejala bertambah parah / semakin memburuk
BAB II
TINJAUAN KASUS
2.1 PENGKAJIAN
Hari / Tanggal : Rabu / 28 november 2007
Tempat : Puskesmas Torjun
Jam : 09.00 WIB
BIODATA
a. Nama anak : An S
Tanggal lahir / umur : 08 Maret 2006 / 18 bulan
Jenis kelamin : laki - laki
Anak ke : 2 ( dua )
Jumlah saudara : 1 ( perempuan umur 4 tahun )
Status anak : Kandung
Agama : Islam
b. Nama Orang tua
Nama ibu : Ny. H
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Madura / Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jeruk Porot, Sampang
Nama Ayah : Tn M
Umur : 27 tahun
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Madura / Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jeruk Porot, Sampang
A. DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan Utama :
ibu mengatakan anaknya muntah, BAB encer sejak tadi pagi jam 05.00 WIB
sudah 5x disertai panas
2. Riwayat penyakit sekarang
Diare diawali dengan BAB dengan konsistensi lembek, berlanjut pada BAB encer
tanpa ampas diikuti dengan mual, nafsu makan menurun, suhu tubuh meningkat
sejak kemarin
3. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
Umur kehamilan : 38 minggu
Jenis persalinan : spontan B
Penolong : Bidan
Jenis kelamin : laki laki
Keadaan bayi saat lahir : menangis
BB/TB : 3000 gr / 48 cm
4. Riwayat penyakit yang lalu
Anak pernah menderita ISPA, tetapi tidak pernah menderita penyakit marasmus,
kwasiorkhor dan penyakit gangguan pencernaan sebelumnya seperti : hisprung
5. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga tidak pernah menderita Ispa, marasmus, kwasiorkor dan penyakit
pencernaan sebelumnya seperti hisprung
6. Riwayat imunisasi
BCG : 10 April 2006
DPT : 11 Mei 2006
Polio : 11 Mei 2006
Hepatitis B : 12 April 2006
Campak : 10 desember 2006
7. Riwayat Tumbuh Kembang
a. Pertumbuhan
BB : 12 kg
TB : 80 cm
Lila : 14 cm
Lika : 36 cm
Lida : 33 cm
b. Perkembangan
1. Motorik kasar : anak bisa berlari dan naik tangga
2. Motorik halus : anak sudah bisa menumpuk 2 mainan
3. Bahasa : anak sudah berbicara beberapa kata
4. Interaksi sosial : kemampuan anak memakai sendok dan menyuapi
8. Pola kebiasaan sehari hari
a. Nutrisi :
Sebelum sakit : makam 3x/hari dengan makanan keluarga ( nasi ikan sayur ),
minum asi setiap anak menginginkan dan air putih masak.
Selama sakit : makan 1x / hari dengan makanan keluarga ( nasi , ikan , sayur ).
Minum asi setiap anak menginginkan dan air putih masak
b. personal higiene : mandi 2x/ hari, sikat gigi tiap mandi, ganti baju tiap kali
basah / kotor
c. Eliminasi :
Sebelum sakit : BAB 1x/hari konsistensi lunak, BAK 5-6x/hari
Selama sakit : BAB 5x/ hari konsistensi encer BAK 5-6x/ hari jumlah banyak
d. Aktifitas : bermain dengan mainan
e.Istirahat / tidur : tidur siang 1 2 jam, malam 6-7 jam karena anak rewel selam
sakit
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : tidak dilakukan
Nadi : 130 x / menit
RR : 30 x / menit
S : 38 C
Antropometri : BB : 12 kg
Tb : 80 cm
Lila : 14 cm
Lika : 36 cm
Lida : 33 cm
2. Pemeriksaan fisik
Kepala : distribusi rambut merata, tidak rontok, tidak rapuh, ubun ubun tidak
cekung
Muka : tidak pucat , tidak oedema
Hidung : bersih, tidak ada secret
Mulut : bibir kering, tidak stomatitis, gusi tidak epulis
Telinga : bersih, tidak ada serumen
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe
dan vena jugularis
Abdomen : tidak meteorismus, tidak asites, turgor lemah, tidak distensi
Genetalia : bersih
Ekstremitas : akral dingin, tidak pucat
2.6 IMPLEMENTASI
Tanggal : 23 November 2007 Jam : 09.30 Wib
1. Memberikan oralit 1 sachet dalam 250 cc air dan diberikan tiap kali mencret
2. Memberikan HE tentang : meminum obat secara teratur cotrymixacol syrup 3x
sehari 1 sendok makan
3. Memberikan obat - obatan
- Cotrimixacol syrup 3 x 1 sdm
- paracetamol
- B6
4. Menganjurkan ibu kontrol ulang bila ada keluhan lain dan keadaan anak
memburuk
2.7 EVALUASI
Tanggal : 23 November 2007 Jam : 09.45 Wib
S:-
O : Terapi belum diberikan, respon ibu kooperatif
A : Masalah belum teratasi, pasien berobat jalan
P : kontrol ulang segera bila gejala tetap / semakin parah