You are on page 1of 16

LAPORAN PRAKTEK KLINIK

ASUHAN KEBIDANAN
PADA ANAK N USIA 4 BULAN
DENGAN IMUNISASI
DI PUSKESMAS CAMPLONG - SAMPANG
TANGGAL 24 NOVEMBER 2009

DISUSUN OLEH :

ELVYNE SULALA
NIM. P27824308012

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN BANGKALAN
2009 -2010
BAB I
KONSEP IMUNISASI

I. PENGERTIAN
A. Imunisasi
Adalah upaya memberikan kekebalan aktip kepada seseorang dengan cara memberikan vaksin. (
Yupi Supartini. 2004 : 173 )

B. Vaksin
Produk biologis yang berasal dari virus atau bakteri penyakit yang telah dilemahkan dan
dimatikan serta rekombinan, yang digunakan untuk menangkal penyakit yang disebut antigen.
Di dalam tubuh antigen akan bereaksi dengan antibody sehingga akan terjadi kekebalan. Ada
juga vaksin yang dapat menjadi racun terhadap kuman yang disebut antitoksin. Bila ada antigen
yang masuk ke tubuh maka tubuh akan berusaha menolak dengan membuat zat antibody yang
terbentuk hanya sedikit untuk memperbanyak maka dilakukan imunisasi ulang.

II. JENIS KEKEBALAN ( Karnen, Garna. 2006 : 435 )


A. kekebalan Aktif
Adalah kekebalan yang dibuat sendiri oleh tubuh untuk menolak terhadap suatu penyakit
tertentu dimana prosesnya lambat tetapi dapat bertahan lama
1. kekebalan aktif alamiah
dimana tubuh anak membuat kekebalan sendiri srta mengalami sembuh dari suatu penyakit,
misalnya : anak yang menderita campak, setelah sembuh tidak kan terserang campak lagi
karena tubuhnya telah membuat zat penolak terhadap penyakit tersebut.
2. kekebalan aktif buatan
kekebalan yang dibuat setelah mendapat vaksin. Misalnya anak diberi vaksin BCG,DPT,
Polio, Hepatitis, dll.
B. Kekebalan Pasif
Tubuh anak tidak membuat zat antibody sendiri tetapi kekebalan tersebut diperoleh dari luar
setelah memperoleh zat penolak sehingga proses cepat dan tidak lama. Kekebalan pasif dapat
terjadi dengan 2 cara :
1. kekebalan pasif alamiah atau kekebalan pasif bawaan yaitu kekebalan yang diperoleh bayi
sejak lahir dari ibunya. Kekebalan ini tidak berlangsung lama kira-kira hanya sebukan setelah
bayi lahir, misalnya difteri
2. kekebalan pasif buatan dimana kekebalan ini diperoleh setelah mendapat suntikan zat
penolak, misalnya pemberian vaksin ATS (Anti Tetanus Serum)

III. TUJUAN
Tujuan dalam pemberian imunisasi adalah :
a. untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi tertentu
b. apabila terjadi penyakit tidak terlalu parah dan dapat mencegah gejala yang dapat
menimbulkan cacat/kematian

IV. SYARAT IMUNISASI


Untuk penggunaan vaksin beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Persyaratan pemberian vaksin
a. Pada bayi dan anak sehat
b. Pada bayi yang tidak menderita sakit seperti :
Sakit keras
Dalam masa tunas suatu penyakit
Depisiensi imunologi atau penurunan system imunologi
c. Vaksin harus disimpan baik di lemari es dan belum masa berlakunya habis
d. Pemberian imunisasi dengan tekhnik yang baik
e. Mengetahui jumlah pemberian vaksin dengan melihat umur jenis imunisasi yang telah
diterima
f. Meneliti jenis vaksin yang akan diberikan
2. Cara pengambilan vaksin dan penyuntikan
Pengambilan vaksin harus hati-hati :
a. bagian tengah tutup botol dibuka sehingga kelihatan karetnya
b. tutup karet didisinfeksi dengan desinfektan
c. ambil jarum yang steril dengan spuitnya untuk mengisap vaksin ke dalam spuit
d. kulit yang akan disuntik desifektan kemudian dibersihkan dengan kapas hangat baru lakukan
penyuntikan.
3. Proses terjadinya reaksi pada tubuh bayi dan anak setelah imunisasi, reaksi yang mungkin
adalah :
a. Reaksi local
Biasanya terlihat pada tempat penyuntikan misalnya terjadi bengkak yang kadang disertai
demam.
b. Reaksi umum
Dapat terjadi kejang-kejang, shock, dll. Hal seperti ini sebaiknya konsultasi dengan dokter
atau bidan.

V. PEMBERIAN IMUNISASI PADA USIA 4 BULAN (Arief Mansoer, 2001 : 590 )


1. DPT ( Difteri Pertusis Tetanus )
a. Tujuan
Memberi kekebalan aktif yang bersamaan terhadap dipten, pertusis, tetanus
b. Jadwal pemberian
Pada bayi umur 2-4 bulan sebanyak 3x suntikan dengan selang waktu 4 minggu secara rutin
dengan dosis 0.5cc
c. Efek samping
Kadang-kadang bayi menderita panas setelah mendapatkan vaksinasi DPT, tetapi panas ini
umumnya akan sembuh dalam 1-2 hari pada tempat penyuntikan. Sebagian bayi merasa
nyeri dan merah atau bengkak ditempat suntikan, sedangkan sebagian bayi lainnya tidak.
Keadaan ini tidak berbahaya dan tidak perlu pengobatan, akan sembuh sendiri. Namun bila
orang tua khawatir atau sakit berlanjut, bawa bayi ke pelayanan terdekat.
d. Reaksi imunisasi
Reaksi yang mungkin terjadi biasanya demam rinan. Pembengkakan dan rasa nyeri di
tempat penyuntikan selama 1-2 hari.
e. Kontra indikasi
Anak sedang sakit parah
Riwayat kejang bila demam
Panas tinggi >380C
Defisiensi imunologi
f. Cara pemberian
Menyiapkan vaksin DPT
Melihat tabel terlebih dahulu dan mengocok hingga endapan tercampur
Mengisi spuit dan vaksin dengan dosis 0.5 cc
Mengatur posisi bayi
Cara penyuntikan
Lokasi penyuntikan dip aha sebelah kiri
Bersihkan lokasi penyuntikan dengan kapas DTT
Suntikan vaksin secara im
2. Hepatitis
a. Tujuan
Memberikan kekebalan pada penyakit hepatitis B
b. Jadwal pemberian
Bayi umur 2-4 bulan sebanyak 3x dengan interval 4 minggu secara IM dengan dosis 0.5 cc.
c. Efek samping
Tidak terdapat efek samping
d. Reaksi Imunisasi
Biasanya berupa nyeri pada tempat suntikan yang mungkin disertai dengan timbulnya rasa
panas atau pembengkakan. Reaksi ini akan menghilang dalam waktu 2 hari. Reaksi yang
mungkin terjadi ialah demam yang ringan
e. Kontra Indikasi
Anak sakit parah
Defisiensi imunologi
f. Cara pemberian
Sama halnya dengan pemberian imunisasi DPT
3. Polio
a. Tujuan
Untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit polimelitis
b. Jadwal pemberian
Bayi umur 1-4 bulan diberi sebanyak 4x pemberian dengan interval 4 minggu dengan dosis
2 tetes (0.1 ml )
c. Efek samping
Tidak ada efek samping
d. Reaksi imunisasi
Biasanya tidak ada
e. Kontra indikasi
Diare berat
Anak sakit parah
Defisiensi imunologi
f. Cara pemberian
Menyiapkan vaksin polio
Bukalah tutp metal dan tutup karet
Pasang pipet plastic pada plakon
Mengatur posisi bayi
Cara pemberian
Mulut anak dibuka dengan 2 jari sambil menekan kedua pipi anak sampai terbuka
Meneteskan polio sebanyak 2 tetes ( 0.1 ml )
BAB III
KONSEP ASKEB
BAYI DENGAN IMUNISASI

I. PENGKAJIAN
Tanggal :
Jam :
Tempat:

A.DATA SUBJEKTIF
1. Biodata
a. Biodata anak
Nama, tanggal lahir, umur, jumlah saudara, status anak
b. Biodata orang tua
Nama orang tua, umur, pendidikan, pekerjaan, agama, alamat
2. keluhan utama
Ibu mengatakan anaknya sehat
3. Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan anaknya sehat
4. Riwayat penyakit keluarga
Apakah ada keluarga yang mempunyai penyakit menular seperti TBC, hepatitis, AIDS, dan
lain-lain. Menurun seperti DM, Asma, penyakit congenital/hereditas
5. Riwayat neonatal
Ditanyakan mengenai komplikasi pada bayi diantaranya pernah kejang, pernah lumpuh,
terjadi pendarahan, BB/TB, kelainan
6. Riwayat imunisasi
Sesuai dengan imunisasi yang diberikan pada anak
7. Riwayat tumbuh dan berkembang
a. Pertumbuhan
BB : TB :
b. Perkembangan
Motorik kasar
Motorik halus
Bahasa
8. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi
Bayi menyusu kuat
b. Personal hygine
Bayi dimandikan 3X sehari
c. Eliminasi
Tidak ada gangguan pada BAK dan BAB
d. Istirahat
Tidak ada gangguan

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. TTV : Nadi : 70-120 X / menit
Suhu : 36.5 37.5 0 C
Rr : 20-30 X / menit
d. Pemeriksaan fisik
Kepala : tidak ada tonjolan pada ubun-ubun
Mata : conjungtiva tidak pucat, skleva tidak ikterus
Muka : simetris, tidak pucat
Mulut : lidah bersih, tidak stomatis, bibir tidak sumbing
Gigi : belum tumbuh
Telinga: simetris, bersih, dan daun telinga terbuka
Abdomen : tidak ada pendarahan tali pusat

II. INTERPRETASI DATA DASAR


Dx : bayi sehat usia 4 bulan indikasi pemberian vaksin
Ds : Bayi umur 2-4 bulan, tidak ada keluhan
Do : keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV : Dalam kedaan normal
Antropometri : Sesuai dengan umum
Pemeriksaan fisik : Dalam keadaan normal
Masalah :-
Kebutuhan : -

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


Bengkak ditempat penyuntikan
Demam ringan

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Lakukan pengompresan

V. INTERVENSI
1. Jelaskan pada ibu tentang kondisi anaknya
2. Berikan konseling sebelum pemberian imunisasi
3. Berikan pelayanan atau pemberian vaksin
4. Berikan konseling pasca pemberian imunisasi
5. anjurkan ibu untuk kembali lagi

VI. IMPLEMENTASI
1. Menjelaskan kepada ibu tentang kondisi anaknya bahwa anaknya dalam keadaan sehat
2. memberikan konseling sebelum pemberian imunisasi
a. imunisasi yang diberikan DPT HB, polio
b. Tujuan :
DPT : memberikan kekebalan terhadap penyakit difteri, pertusis, tetanus
Hepatitis B : memberi kekebalan terhaap penyakit hepatitis B dan kerusakan hati
Polio : untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit polimielitis
c. Jadwal pemberian imunisasi
DPT : diberikan 3X pada usia 2-4 bulan selang waktu 4 minggu
Hepatitis B : diberikan 3X pada usia 2-4 bulan dengan selang waktu 4 minggu dari
suntikan yang lalu
Polio : diberikan 4X dengan selang waktu 4 minggu
3. memberikan pelayanan dan pemberian vaksin
4. berikan konseling pasca pemberian imunisasi
a. efek samping
DPT : demam ringan, pembengkakan dan nyeripada daerah suntikan
Hepatitis B : tidak ada
Polio : tidak ada
5. Menganjurkan ibu untuk kembali

VII. EVALUASI
Sesuai dengan implementasi dan kondisi bayi
BAB III
STUDI KASUS

Hari / tanggal : Selasa, 24 November 2009


Jam : 10.00 WIB
Tempat : posyandu tambaan

I. PENGKAJIAN
Biodata anak
Nama anak : An N
Tanggal lahir/umur : Sampang, 20 Juli 2009 / 4 bulan
Jenis kelamin : perempuan
Anak ke : II
Jumlah saudara :2
Agama : Islam
Status anak : anak kandung

Biodata orang tua


Nama ayah : Tn F Nama ibu : Ny. M
Umur : 30 tahun umur : 25 tahun
Agama : Islam agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : swasta Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : tambaan Alamat : Tambaan

A. DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan utama
Ibu mengatakan anaknya sehat dan mau diimunisasi
2. Riwayat penyakit
a. Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan anaknya sehat dan dibawa ke posyandu untuk diimunisasi
b. Riwayat penyakit terdahulu
Ibu mengatakan anaknya tidak pernah sakit batuk, pilek, dan diare
c. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang sakit TBC, Polio, Hepatitis, dan diare
3. Riwayat neonatal
Pernah kejang : tidak pernah
Pernah lumpuh : tidak pernah
Pendarahan : tidak pernah
Pernah lumpuh : tidak pernah
BB/TB : 3000 gr / 48 cm
Gangguan / kebisulan : tidak ada
4. Riwayat imunisasi
Ibu mengatakan anaknya sudah mendapatkan imunisasi BCG pada lengan kanan, DPT pada
paha kiri sebanyak 2x dan polio sebanyak 3x
5. Riwayat tumbuh kembang
a. Kemampuan bergerak kasar
Mampu membalikkan badannya
Menahan kepala tegak
b. Kemampuan bergerak halus
Melilit, meraih, dan memegang mainan gantung
Memperhatikan benda bergerak
Memandang benda
c. Kemampuan berbicara dan bahasa
Mulai mengoceh dan berteriak
6. Pola kebiasaan sehari-hari
Nutrisi
Bayi menyusu kuat
Personal hygiene
Mandi 3X/hari
Ganti baju tiap kotor ( terkena BAB/BAK )
Eliminasi
BAK : 6-7 X/hari
BAB : 1 X/hari
Istirahat
Siang : 4 jam /hari
Malam: 12 jam/hari
B. DATA SUBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : composimentis
TTV : Nadi : 100 X/ menit
Suhu : 360C
Pernafasan : 24 X/ menit
Antropometri
Berat badan : 6500 gram
Panjang badan : 56 Cm
2. Pemeriksaan fisik
Kepala : tidak ada benjolan pada ubun-ubun
Mata : conjungtiva tidak pucat, skleva tidak icterus
Muka : tidak pucat, tidak oedema
Mulut : lidah bersih, tidak stomatitis
Gigi : belum tumbuh
Telinga : simetris, bersih, daun telinga terbuka
Dada : simetris, puting susu simetris
Abdomen : tidak ada perdarahan tali pusat

II. INTERPRETASI DATA DASAR


Dx : bayi sehat 4 bulan indikasi pemberian imunisasi DPT-HB dan polio 4
Ds : ibu mengatakan bahwa anaknya sehat dan mau diimunisasi
Do : keadaan umum : Baik
Kesadaran : composmentis
TTV : Nadi : 100 X/menit
Suhu : 360C
Rr : 24 X/menit
Antropometri
BB/TB : 6500 gram/56 cm
Pemeriksaan fisik
Kepala : tidak ada tonjolan pada ubun-ubun
Mata : conjungtiva tidak pucat, skleva tidak icterus
Muka : tidak pucat, tidak oedema
Mulut : lidah bersih, tidak stomatis
Gigi : belum tumbuh
Telinga : simetris, bersih, dan daun telinga terbuka
Dada : simetris, putting susu simetris
Abdomen : tidak ada perdarahan tali pusat
Masalah :-
Kebutuhan :-

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


Tentang efek samping :
Bengkak tempat penyuntikan (DPT-HB)
Demam ringan/ panas ( DPT HB)

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Lakukan pengompresan

V. INTERVENSI
1. Jelaskan pada ibu tentang kondisi anaknya
2. berikan konseling sebelum pemberian imunisasi
3. berikan pelayanan atau pemberian vaksin
4. Berikan konseling pasca pemberian imunisasi
5. Anjurkan ibu untuk kembali lagi

VI. IMPLEMENTASI
1. Menjelaskan kepada ibu tentang kondisi anaknya bahwa anaknya dalam keadaan sehat
2. Memberikan konseling tentang tujuan dan jadwal pemberian imunisasi sebelum pemberian
imunisasi
a. Tujuan
DPT : memberikan kekebalan terhadap penyakit difteri, pertusis, tetanus
Hepatitis : memberi kekebalan terhadap penyakit hepatitis B dan kerusakan hati
Polio : memberi kekebalan terhadap penyakit poliomyelitis
b. Jadwal pemberian imunisasi
DPT : diberikan 3X pada usia 2-4 bulan dengan selang waktu 4 minggu
Hepatitis : diberikan 3X pada usia 2-4 bulan dengan selang waktu 4 minggu dari suntikan
yang lalu
Polio : diberikan 4X dengan selang waktu 4 minggu
3. Memberikan pelayanan atau pemberian vaksin

4. Memberikan konseling tentang efek samping pemberian imunisasi pasca pemberian imunisasi
DPT : demam ringan, pembengkakan dan nyeri pada daerah penyuntikan
Hepatitis : tidak ada
Polio : tidak ada
5. Menganjurkan ibu untuk kembali lagi

VII. EVALUASI
1. Ibu mengerti tentang penjelasan yang diberikan oleh bidan
2. Ibu bersedia kembali lagi untuk memberikan imunisasi berikutnya
DAFTAR PUSTAKA

Garna, Karnen. 2006.Imunologi Dasar. FKUI: Jakarta.


Mansoer,Arief. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. FKUI: Jakarta.

You might also like