You are on page 1of 21

Praktek Peralatan Pengamatan Nabilla Akhirta

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari tentang unsur unsur cuaca yang
diantaranya adalah suhu, kelembaban, tekanan udara, curah hujan, penguapan, dan penyinaran
matahari. Untuk membantu mengamati unsur-unsur tersebut dibutuhkan alat-alat yang bisa
menunjang pengamatan secara cepat, tepat dan akurat.
Sebagai pengamat atau observer, kita perlu mengetahui dan menguasai alat-alat apa
saja yang bisa menunjang pengamatan cuaca. Kita juga harus mengetahui apa saja kegunaan
dari berbagai alat tersebut, serta kita juga harus mengerti bagaimana cara perawatan berbagai
alat pengamatan agar alat yang digunakan bisa tahan lama dan tidak cepat rusak. Maka dari
itu makalah ini disusun guna untuk mempermudah dalam pengenalan alat alat pengamatan
meteorologi khususnya dalam pembelajaran praktek peralatan pengamatan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai
berikut:
1. Alat-alat apa saja yang digunakan untuk mengamati berbagai unsur cuaca?
2. Bagaimana prinsip dan cara kerja peralatan pengamatan meteorologi?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui unsur-unsur apa saja yang diamati dalam pengamatan
meteorologi.
2. Untuk mengetahui alat-alat apa saja yang digunakan untuk mengamati
berbagai unsur cuaca?

D. Manfaat Penulisan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Lebih mudah dalam mempelajari materi praktek peralatan pengamatan
2. Memahami berbagai alat alat dalam peralatan pengamatan meteorologi

1
Praktek Peralatan Pengamatan Nabilla Akhirta

BAB II
MATERI PEMBELAJARAN

Dalam pengamatan meteorologi, peralatan yang digunakan memiliki dua sistem yaitu
sistem konvensional dan sistem otomatis. Berikut ini adalah perbandingan ada tidaknya
sensor pada sistem konvensional dan sistem otomatis :
No Alat ukur Ada tidaknya sensor pada AWS
1 Alat ukur suhu Ada
2 Alat ukur kelembaban Ada
3 Alat ukur curah hujan Ada
4 Alat ukur tekanan udara Ada
5 Alat ukur penguapan -
6 Alat ukur penyinaran matahari Ada
7 Alat ukur arah dan kecepatan angin Ada

Glossarium
AWS = Automatic Weather System
AWOS = Automatic Weather Observing System
RVR = Runway Visual Range
PWS = Portabel Weather System

Berdasarkan dari pembacaan, peralatan meteorologi menjadi 2 jenis yaitu :


a. Recording adalah alat yang dapat mencatat data secara terus menerus sejak
pemasangan sampai pergantian alat tersebut.
b. Non-recording adalah alat yang harus dibaca pada saat-saat tertentu untuk
memperoleh data.
Berdasarkan dari penggunaannya alat meteorologi untuk pengamatan rutin dapat dibagi
menjadi 3 jenis, yaitu :
a. Alat meteorologi yang dipakai di permukaan bumi, jenis alat ini umumnya terdapat
pada stasiun meteo synoptic, meteo penerbangan meteo pertanian, meteo klimatologi
dan meteo maritim. Contohnya : Barometer, Anemometer, solarimeter dan lain-lain.
b. Alat meteorologi yang dipakai untuk pengamatan lapisan udara atas, jenis alat ini
umunya terdapat pada stasin meteo synoptic dan meteo penerbangan contohnya
Theodolite, Radio sonde, Radio wind dan lain-lain.
c. Alat meteorologi khusus, alat yang digunakan dalam penelitian tetapi unsur yang
diamati sama dengan menggunkan alat dan metode yang berbeda disesuaikan dengan
maksud dan tujuan peneliti

2
Praktek Peralatan Pengamatan Nabilla Akhirta

A. TAMAN ALAT
Taman alat adalah tempat meletakkan peralatan meteorologi untuk mengukur parameter
meteorologi. Alat-alat dalam peralatan pengamatan diletakkan pada taman alat. Berikut ini
adalah susunan peletakan alat alat di taman alat Meteorologi.
Keterangan gambar disamping

U :
1. Anemometer
2. Sangkar alat
3. Pengukur hujan tipe
observatorium
4. Pengukur hujan tipe
Hellman
5. Tiang Theodolite
6. Tiang Solarimeter

Berikut adalah syarat pembuatan taman alat :

1. Tanah pada tempat pembuatan taman alat merupakan tanah asli tempat tersebut.
2. Taman alat harus berjarak 2 kali dari tinggi pohon atau penghalang disekitar taman
alat.
3. Ukuran taman alat untuk stasiun sinoptik dan penerbangan adalah 15 m x 20 m.
4. Ukuran taman alat untuk stasiun klimatologi adalah 20 m x 40 m.

A.1 Sangkar Alat


Sangkar alat dibuat dari kayu jati sehingga
tahan terhadap cuaca dan warna sangkar berwarna
putih sehingga tidak menyerap sinar matahari.
Sangkar alat dipasang dengan ketinggian 120cm
dari permukaan tanah berumput pendek.
Peralatan dalam sangkar alat :
1. Termometer bola kering - bola basah
2. Termometer maksimum - minimum
3. Termohygrograph
4. Piche Evaporimeter (Sta. Klimatologi)

3
Praktek Peralatan Pengamatan Nabilla Akhirta

B. KALIBRASI ALAT
Subbidang Kalibrasi Peralatan Meteorologi mempunyai tugas melakukan penyusunan
tata cara tetap kalibrasi, standarisasi, dan spesifikasi peralatan standar dan kalibrator, serta
pelaksanaan inventerisasi, monitorting dan evaluasi, pengadaan, perbaikan dan pemiliharaan
peralatan kalibrator dan pelaksanaan di bidang kalibrasi peralatan operasional di bidang
meteorologi. Laboratorium PUSINKAL BMKG adalah Laboratorium Kalibrasi yang
merupakan bagian dari Pusat Instrumentasi, Rekayasa, dan Kalibrasi, dibawah Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
Kalibrasi dibedakan menjadi dua jenis :
1. Kalibrasi Laboratorium
Kalibrasi laboratorium adalah pengkalibrasian alat di mana alat di bawa ke kantor
balai untuk di kalibrasi.
2. Kalibrasi Lapangan
Kalibrasi lapangan adalah kalibrasi di mana petugas kantor balai datang ke stasiun
pengamatan untuk mengkalibrasi alat.

Untuk pengkalibrasian alat, yang berhak melakukannya adalah kepala balai, di mana di
Indonesia terbagi menjadi 5, yaitu :
Kantor Balai I Medan
Kantor Balai II Ciputat
Kantor Balai III Denpasar
Kantor Balai IV Makassar
Kantor Balai V Jayapura

Kalibrasi untuk alat yang analog dilakukan 2 tahun sekali. Sedangkan, untuk alat yang
otomatis dilakukan 1 tahun sekali. Alat alat yang digunakan untuk kalibrasi yaitu :
a. Kalibrator sensor alat ukur kecepatan angin Wind Tunnel
b. Kalibrator sensor alat ukur suhu udara Temperature Test Cabinet
c. Kalibrator sensor alat ukur tekanan udara Pressure Chamber
d. Kalibrator sensor alat ukur kelembaban udara Humidity Test Cabinet
e. Kalibrator sensor alat ukur curah hujan Rain gauge test equipment

4
Praktek Peralatan Pengamatan Nabilla Akhirta

C. ALAT UKUR SUHU


C.1 Termometer Bola Basah dan Bola Kering
Termometer bola basah dan bola kering digunakan untuk menentukan kelembaban
udara, suhu udara, dan titik embun. Kedua termometer ini merupakan termometer air raksa
yang diletakkan dalam sangkar meteorologi yang disusun secara vertikal.
Pada termometer bola basah, bola dibungkus dengan kain kasa/ muslin yang tergantung
pada bejana kecil berisi air murni, sehingga bola termometer selalu basah. Sedangkan bola
pada termometer bola kering tidak dibungkus kain muslin.
Suhu udara dapat dibaca pada termometer bola kering, penguapan air dari kain kasa
basah menyebabkan suhu bola basah lebih rendah dari pada suhu bola kering. Suhu yang
ditunjukkan oleh termometer ini berkisar antara 0 - 50 dengan skala 0,2 C.

Cara membaca termometer bola kering dan bola basah :


a. Buka pintu sangkar.
Gunakan pintu utara jika matahari lebih condong menyinari sisi selatan, dan
gunakan pintu selatan jika matahari lebih condong menyinari sisi utara. Hindari
penyinaran matahari.
b. Berdiri pada jarak baca
Maksudnya berdiri sejauh mungkin dari termometer sampai mata mampu
membaca skala. Hal ini untuk menghindari panas badan pengamat terhadap
termometer.
c. Pastikan bahwa garis pandang dari mata ke puncak permukaan air raksa
(miniskus) adalah mendatar, untuk menghindari kesalahan paralaks (kesalahan
sudut baca).
d. Baca termometer sampai skala persepuluhan.

5
Praktek Peralatan Pengamatan Nabilla Akhirta

Hal yang harus diperhatikan pada termometer bola basah, yaitu :


1. Bola termometer harus dibungkus dengan kain muslin.
2. Kain muslin harus dimasukkan ke dalam botol berisi air bersih dan
diusahakan ada jarak antara kain muslin yang tercelup dengan bola
termometer 3 cm. Kain muslin harus selalu basah agar dalam pengamatan di
dapat hasil pengamatan yang akurat.

C.2 Termometer Maksimum Minimum


C.2.1 Termometer Maksimum
Fungsi dari termometer maksimum adalah untuk mengukur suhu udara maksimum.
Cairan yang digunakan pada termometer maksimum ini adalah air raksa. Konstruksinya sama
dengan termometer bola kering, hanya antara bulb air raksa dengan pipa berisi air raksa
terdapat adanya penyempitan pada pipa kapiler yang berdekatan dengan reservoir yang
berfungsi untuk memeutus air raksa pada waktu turun. Termometer ini dipasang dengan
kemiringan 2 secara horizontal di dalam sangkar meteorologi.

Termometer Max
Fungsi : Mengukur suhu max dalam 1 hari
Prinsip kerja : Memanfaatkan pipa kapiler untuk memutus air raksa bila
terjadi penurunan suhu udara.
Suhu Normal : Dikibaskan dengan hati-hati
Jam Pengamatan : 12.00 UTC atau 19.00 WIB
Cara membaca termometer maksimum sama dengan cara pembacaan termometer bola
basah dan bola kering. Setelah dibaca, air raksa termometer harus disambungkan kembali atau
memasukkan kembali air raksa ke bola termometer. Dengan cara sebagai berikut :
a. Keluarkan termometer dari tempatnya dengan hati-hati.
b. Berdiri pada posisi bebas,tidak ada halangan di sekitarnya. Pegang bagian ujungnya
dengan baik dengan posisi bola ada di bawah.
c. Ayun termometer tersebut berulang-ulang dengan lengan tetap lurus sampai raksa yang
terputus tersambung kembali secara sempurna.
d. Kembalikan termometer maksimum tersebut ke tempat semula dengan hati-hati.

6
Praktek Peralatan Pengamatan Nabilla Akhirta

e. Pada waktu mengembalikan termometer maksimum harus dipegang dengan kedua


tangan dan sedikit miring dengan bagian bola harus lebih rendah dan diletakkan terlebih
dahulu sebelum meletakkan ujungnya.
f. Setelah proses penyambungan air raksa, maka suhu termometer yang dibaca harus sama
atau mendekati dengan suhu termometer yang terbaca saat itu atau masih terdapat
perbedaan sedikit karena pengaruh selama termometer maksimum dipegang oleh
pengamat.
C.2.2 Termometer Minimum
Fungsi dari termometer minimum adalah untuk mengukur suhu terendah/ minimum
pada suatu periode pengamatan. Cairan yang digunakan pada termometer ini adalah alkohol.
Pada pipa kapiler berisikan indeks (batang kaca kecil) yang berfungsi untuk menunjukkan
temperatur terendah/minimum yang terjadi selama 24 jam. Termometer ini dipasang secara
horizontal di dalam sangkar meteorologi.

Termometer Min
Fungsi : Mengukur suhu min dalam 1 hari
Prinsip kerja : Memanfaatkan indeks yang akan terdorong oleh alkohol
kebawah bila suhu udara turun. Bila suhu udara/alkohol naik,
maka indeks akan tetap dibawah karena massanya lebih berat.
Suhu Normal : Dimiringkan hingga menyentuh permukaan alkohol.
Jam Pengamatan : 00.00 UTC atau 07.00 WIB
Cara membaca termometer maksimum sama dengan cara pembacaan termometer bola
basah dan bola kering. Pada pengamatan termometer minimum skala yang dibaca adalah skala
yang ditunjukan oleh ujung indeks yang terletak lebih dekat ke permukaan alkohol. Setelah
dibaca, suhu dikembalikan ke suhu normal dengan cara :
a. Keluarkan termometer dengan hati-hati.
b. Pegang termometer dan miringkan dengan hati-hati agar indeksnya turun sampai
menyentuh ujung alkohol.
c. Kembalikan termometer dengan hati-hati.
d. Pada saat pengembalian termometer minimum harus di pegang dengan kedua tangan.
Sedikit miring dengan letak bola lebih tinggi dan bagian ujungnya diletakkan terlebih
dahulu. Kemudian, bagian bolanya diletakkan dengan hati-hati agar ujung indeks tetap
menempel di ujung miniskus.

7
Praktek Peralatan Pengamatan Nabilla Akhirta

e. Setelah diletakkan kembali, jika


termometer minimum dibaca, maka suhu
yang terbaca harus sama atau mendekati
suhu yang terbaca pada termometer bola
kering saat itu.

C.3 Termometer Tanah Gundul Tanah Berumput

Termometer Tanah
Fungsi : Mengukur suhu tanah dalam beberapa kedalaman.
Kedalaman standar WMO : 5, 10, 20, 50, dan 100 cm.
Prinsip kerja : Sama dengan termometer air raksa lainnya.
Jam Pengamatan : 12.00 UTC atau 19.00 WIB
Kedua termometer ini menggunakan cairan air raksa dan diletakkan di tanah yang
permukaan tanahnya berumput pendek, dan tanah gundul.
Untuk termometer dengan kedalaman 5 cm, 10 cm, dan 20 cm dipasang dengan sudut
kemiringan 60 dan dipasang pada penahan besi untuk memudahkan pembacaan.
Untuk termometer dengan kedalaman 50 cm dan 100 cm digunakan termometer
berselubung/ tabung logam tembaga/kuningan. Bagian bawah bola termometer diisi dengan
parafin/lilin, hal ini dimaksudkan untuk memperlambat perubahan suhu ketika diangkat saat
pengamatan/ pembacaan.
Untuk terrmometer tanah tipe kasela, menggunakan parafin sebagai sensor atau
penghantar panas.

C.3.1 Termometer Tanah Gundul


Termometer tanah digunakan meteorologi untuk
mengukur suhu tanah. Termometer tanah berisi air
raksa.Cara pemasangan termometer tanah dimasukkan ke
dalam tanah dengan kedalaman pada 0cm, 2cm, 5c, 10cm,
20cm, 50cm dan 100cm .
Pada umumnya termometer dipasang kedalaman 50cm dan 100cm membujur utara-
selatan atau sebaliknya dengan jarak 50cm 100 cm agar bayangan tidak saling mengenai
antara satu dengan lainnya.

8
Praktek Peralatan Pengamatan Nabilla Akhirta

C.3.1 Termometer Tanah Berumput


Termometer tanah berumput digunakan untuk mengukur
permukaan tanah di atas rumput. Termometer ini berisi alkohol
dan pemasangan menggunakan penumpu berbentuk Y dengan
ujung termometer menyentuh rumput dan posisi miring sekitar
10. Ketika sudah dibaca pada waktu pagi maka diletakkan ke
dalam sangkar alat dan pada sore diletakkan kembali posisi awal.
D. ALAT UKUR KELEMBABAN

Glossarium
Mixing Ratio (r) = Perbandingan massa uap air dgn massa udara kering.
Spesifik Humidity (q) = Perbandingan massa uap air dgn massa udara bersih.
Dew-Point Temperatur (Td) = Temperatur udara keadaan jenuh/saturasi untuk
kondisi air/cair (bukan es)
Relative Humidity (RH) = Perbandingan (dalam %) tekanan uap teramati
dgn tekanan udara jenuh (u). Atau secara umum
adalah jumlah uap air yang ada di udara
Vapour pressure = Tekanan parsial dari uap air di udara.
Saturation Vapour Pressure (ew) = Tekanan uap di udara dalam kondisi
setimbang terhadap permukaan air/es.

Alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban adalah Higrometer. Berikut beberapa
jenis higrometer :
1. Higrometer bola basah dan bola kering atau Psychrometer
Psychrometer yang lazim digunakan adalah :
a. Psychrometer Sangkar Tetap (termometer bola basah bola kering di
tempatkan di dalam sangkar meteorologi)
b. Psychrometer Assman
c. Psychrometer Sling
2. Hygrograph Rambut
3. Electrical Resistive dan Capacitive Hygrometer

D.1 Psychrometer

9
Praktek Peralatan Pengamatan Nabilla Akhirta

Guna higrometer bola basah bola kering atau psychrometer adalah untuk mengukur
suhu dan kelembaban udara, untuk mengetahui suhu maksimum dan minimum, untuk
mengetahui RH maksimum dan minimum beserta waktu terjadinya.
D.1.1 Psychrometer Sangkar Tetap
Psychrometer adalah instrumen ilmiah yang digunakan meteorologi untuk mengukur
kelembaban udara. Psyhchrometer merupakan gabungan dari termometer bola basah dan bola
kering.

Psychrometer Sangkar
Prinsip Kerja : Memanfaatkan perbedaan suhu antara Termometer Bola
Kering (suhu lingkungan) dan Bola Basah (suhu saturasi).
Mengetahui RH : Perhitungan atau menggunakan tabel RH

Cara perhitungan menggunakan tabel RH :


27,0 27,3 27,5
21,0 17,4 I 17,1
21,2 III
21,5 18,3 II 18,0

27,327,0 3
I= x 17,417,1= x 0,3=0,18=0,2 I = 17,4 0,2 = 17,2
27,527,0 5

27,327,0 3
II= x 18,318,0= x 0,3=0,18=0,2 II = 18,3 0,2 = 18,1
27,527,0 5

21,221,0 2
III= x 18,117,2= x 0,9=0,36=0,4 III = 17,2 + 0.4 = 17,6
21,521,0 5

Perawatan Psychrometer Bola Kering-Bola Basah.


1. Pemeriksaan harus dilakukan secara periodik minimal 1 bulan sekali.

10
Praktek Peralatan Pengamatan Nabilla Akhirta

2. Hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan Psychrometer Bola kering-Bola Basah
adalah Bulb termometer yang harus selalu bersih dari debu, kotoran, lumut atau kapur.
3. Kain muslin dipasang 2 cm diatas wet-bulb termometer (diameter bulb adalah 1 cm).
4. Kain muslin yang harus diganti bila telah kotor, lapuk, berlumut/ berkapur.
D.1.2 Psychrometer Assmann
Pertama kali dibuat oleh Casella pada tahun 1960
Assmann Psychrometer adalah tipe lain dari alat ukur kelembaban
udara relatif. Alat ini menggunakan 2 termometer merkuri yang diletakan
secara vertikal berdampingan dalam satu wadah metal yang dilapisi
dengan chromium/nickel dibagian luar dan dalam. Masing-masing
termometer dilindungi oleh screen pada bagian bulb untuk melindungi dari
radiasi thermal yang berasal dari dalam/luar wadah. Kedua termometer ini
terhubung dengan pipa aspirator yang digerakan dengan elektronik
motor/spring/per. Salah satu bulb termometer dibungkus dengan kain
muslin yang dibasahi dengan air destilasi sebelum digunakan.

Psychrometer Assmann
Prinsip Kerja : Menggunakan pengukuran dengan wet-dry bulb termometer,
dengan hembusan angin buatan menggunakan kipas. Perbedaan
suhu dari kedua termometer mengindikasikan kelembaban udara
(relative humidity), setelah dilakukan perhitungan/menggunakan
table RH.
Prosedur Pengamatan Psychrometer Assmann adalah pengukuran dilakukan di udara
terbuka yang terhindar dari radiasi matahari langsung dan hembusan angin kencang.
Ketinggian psychrometer assmann di usahakan antara 1,2 s/d 2 m dari permukaan tanah.
Hindari dari benda-benda yang menghasilkan panas, seperti: generator, aspal atau suhu tubuh
pengamat.
Cara menggunakan psychrometer assmann :
a. Basahi kain muslin pada wet-bulb termometer.
b. Putar spring aspirator searah jarum jam, atau nyalakan motor elektrik (bila menggunakan
Listrik/battery). Tunggu sekitar 2-3 menit.
c. Baca suhu pada termometer bola kering dan bola basah
d. Cek kembali pembacaan suhu termometer bola kering.
Perawatan Psychrometer Assmann.

11
Praktek Peralatan Pengamatan Nabilla Akhirta

a. Pemeriksaan harus dilakukan secara periodik minimal 1 bulan sekali.


b. Hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan Psychrometer Assmann adalah sistem
ventilasi harus bersih dari debu dan kotoran.
c. Kain muslin yang harus diganti bila telah kotor, lapuk, berlumut/ berkapur.
d. Wet-bulb thermometer harus selalu diperiksa agar tidak terlapisi oleh lumut/kapur.
D.1.3 Psychrometer Sling
Psychrometer sling memiliki prinsip kerja yang hampir sama Seperti psychrometer
Assmann hanya berbeda pada proses pendinginan wet-bulb thermometer.

Psychrometer Sling
Prinsip Kerja : Pada psychrometer sling berasal dari putaran yang dilakukan
secara manual selama 2-3 menit. Kemudian dengan menggunakan
Tabel Rh atau evaluator Rh, maka dari perbedaan temperatur bola
basah-bola kering akan didapatkan nilai Rh (dalam persen).

D.2 Hygrograph Rambut


Prosedur pengoperasian hygrograph. Setiap pergantian kertas pias perlu diperhatikan:
a. Catat tanggal pemasangan dan nama stasiun pada kertas pias.
b. Tempatkan pias pada drum/silinder dan rekatkan dengan penjepit.
c. Pastikan posisi pena di kertas pias sesuai dengan jam pemasangan pias dan nilai
Rh yang sesuai dengan pembacaan pada psychrometer bola kering-bola basah.
d. Bila nilai Rh menyimpang jauh, maka lakukan pengesetan pada hygrometer
dengan memutar skrup pada pangkal lengan pena hingga penunjukan nilai Rh
sesuai dengan psychrometer bola kering-bola basah.
e. Tambahkan tinta pada pena secukupnya.
f. Bila hygrograph tipe spring/per, maka putar per searah jarum jam 3-5 putaran
atau sesuai petunjuk (bila sudah keras jangan dipaksa). Bila Hygrometer telah
menggunakan Motor DC, maka nyalakan saklar/power.

12
Praktek Peralatan Pengamatan Nabilla Akhirta

g. Tutup kembali hygrometer dan tempatkan pada posisi yang stabil.

Perawatan hygrograph rambut :


a. Sensor, pena, drum/silinder pias, motor dan casing harus dijaga kebersihannya
secara teratur karena kotoran dan debu dapat mempengaruhi akurasi dari sensor.
b. Pada hygrometer rambut, untuk membersihkan debu dan kotoran yang melekat
pada sensor rambut dapat menggunakan air murni (distilled water), sedangkan
untuk membersihkan lemak yang menempel pada rambut dapat menggunakan
alkohol.
c. Pemeriksaan secara rutin harus dilakukan minimal 1 bulan sekali dan
pengkalibrasian alat harus dilakukan secara rutin minimal setahun sekali.

E. ALAT UKUR CURAH HUJAN


Presipitasi adalah suatu endapan dalam bentuk padat/cair hasil dari proses kondensasi
uap air di udara yang jatuh kepermukaan bumi, termasuk: rain, hail, snow, dew, rime, hoar
frost and fog precipitation. Satuan ukur untuk presipitasi adalah Inch, millimetres
(volume/area), atau kg/m2 (mass/area) untuk precipitation bentuk cair.
Pengukuran curah hujan harian sedapat mungkin dibaca/dilaporkan dalam skala ukur
0.2 mm (apabila memungkinkan menggunakan resolusi 0.1 mm). Untuk perekaman jumlah
curah hujan mingguan/bulanan, sedapat mungkin dibaca/dilaporkan dalam skala 1 mm (atau
kurang).
11 mm
mm hujan
hujan artinya
artinyaadalah
adalahketinggian
ketinggianairairhujan dalam
hujan radius
dalam 1 m12 m2
radius adalah setinggi
adalah 1 mm,
setinggi 1
apabila
mm, air hujan
apabila tersebut
air hujan tidaktidak
tersebut mengalir, meresap
mengalir, atau menguap.
meresap atau menguap.
Klasifikasi Hujan
A. Hujan Ringan 1.0 5.0 mm/jam
5.0 20,0 mm/hari

13
Praktek Peralatan Pengamatan Nabilla Akhirta

B. Hujan Sedang 5.0 10.0 mm/jam


20.0 50.0 mm/hari
C. Hujan Lebat 10.0 20.0 mm/jam
50.0 100.0 mm/hari
D. Hujan Sangat Lebat >20.0 mm/jam
>100.0 mm/hari
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan
alat penakar hujan adalah:
a. Tempat terbuka, bebas dari hambatan
seperti; bangunan, pepohonan dll. Jarak
ideal sebuah alat dari penghambat adalah 2x
ketinggian penghambat.

b. Efek angin, sebaiknya di sekeliling alat


dipasangkan penahan angin. Penahan angin
harus diletakan mengelilingi alat namun tidak boleh terlalu dekat dan
ketinggiannya tidak boleh lebih tinggi dari alat.
c. Ketinggian alat, biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dan/atau negara yang
bersangkutan. BMKG menetapkan ketinggian alat penakar hujan adalah 120
cm diatas permukaan tanah berumput tipis.
d. Cat, sebaiknya menggunakan warna putih/chrome untuk mengurangi efek
penguapan.
e. Pelindung alat/pagar, bila alat dianggap perlu untuk dikelilingi pagar, maka
ketinggian pagar tidak boleh melebihi tinggi alat (biasanya cukup 1 m).
Alat ukur presipitasi secara umum dikelompokan menjadi 3 jenis:
Non-recording precipitation gauges
* Ordinary gauges Tanpa Rekaman Pias
* Obsevatorium rain gauges
Recording precipitation gauges
* float type
Ada Rekaman Pias
* tilting or tipping-bucket type
* weighing-recording type
Elektronik precipitation gauges
* capacitance probes
Pengukur Curah Hujan Elektronik
* pressure transducers
* optical or small radar devices

14
Praktek Peralatan Pengamatan Nabilla Akhirta

E.1 Pengukur Curah Hujan Tipe Observatorium

Pengamatan dilakukan setiap 3 jam sekali pada jam


sela/penting. Kelemahan alat ukur ini adalah
pengamatan tiap jam yang dilakukan 3 jam sekali
terlalu lama sehingga dalam jangka itu air yang
ditampung akan mengalami penguapan sehingga
pembacaan tidak akurat.
Dalam pemasangannya harus ditempatkan
ditempat yang datar. Berfungsi untuk mengukur
jumlah curah hujan. luas penampang corong, yaitu 100
cm2 dengan kapasitas menampung curah hujan 5
liter, dan di tengah corong penakar dipasang kran.
Jumlah curah hujan yang tertampung akan dituangkan melalui kran dan ditakar dengan gelas
ukur yang berskala sampai dengan 20 mm.
E.2 Pengukur Curah Hujan Tipe Hellman
Alat ini berfungsi untuk mengukur intensitas,
jumlah, dan waktu terjadinya hujan, dipasang
dengan ketinggian 120 cm dari permukaan tanah sampai ke
corong penakar dan luas penampang corong 200 cm2. Pada
alat ini terdapat sebuah silinder jam sebagai tempat
pemasangan pias, sehingga akan dapat diketahui curah hujan
maksimum dan minimum serta waktu terjadinya.

Tipe Hellman
Prinsip kerja alat ini yaitu air hujan masuk melalui corong kemudian akan terkumpul
dalam tabung. Dalam tabung ini terdapat pelampung yang dihubungkan dengan tangkai
pena, sehingga air yang masuk kedalam tabung akan menekan pelampung, maka pelampung
akan naik dan tangkai pena turut bergerak keatas.

Gerakan pena tersebut akan mencatat pada pias yang dipasang pada silinder jam, jika
gerakan pena mencapai skala 10 mm pada pias maka secara otomatis air akan turun melalui
pipa siphon dan jatuh ke dalam bejana plastik. Air dalam tabung terkuras habis sehingga
tangkai pena turut bergerak turun sampai pena menunjuk skala nol, jika hujan masih turun
pena akan naik lagi, demikian seterusnya.

15
Praktek Peralatan Pengamatan Nabilla Akhirta

Kelemahan alat ini adalah jika tabung berkarat atau berlumut maka akan mengganggu
naik turunnya pelampung
E.3 Pengukur Curah Hujan Tipe Tipping Bucket
Alat ini berfungsi untuk mengukur jumlah curah hujan pada periode waktu tertentu,
dipasang dengan ketinggian 140 cm dari permukaan tanah dan luas penampang corong 400
cm2.

Tipe Tipping Bucket


Prinsip kerja alat ini yaitu air yang masuk melalui corong akan jatuh ke dalam alat
semacam timbangan, dimana satu jungkitan pada alat ini akan direspon oleh recorder
sehingga akan terbentuk lukisan satu anak tangga pada pias dan angka counter bertambah
satu. Perubahan satu angka counter menunjukkan lukisan satu anak tangga pada pias dan
satu jungkitan pada sensor nilainya akan setara dengan 0,5 mm curah hujan. Dalam
tipping bucket dalam 1 tip dapat membaca ada yang 0,1 mm, 0,2 mm, 0,5 mm.

Kelemahan alat ini jika satu kali tip 0,5 mm, apabila tertampung hujan 0,4 mm. maka
pembacaan dianggap tak terukur di monitor. Sehingga semakin kecil skala tipnya maka alat
semakin akurat.

Untuk 1 tip = 0,2 mm

Contoh : untuk diameter 400 cm2


F. ALAT UKUR Curah Hujan terukur
TEKANAN 17,4 mm. Berapa kali tip dan volumenya?
UDARA
17,4
TIP= =86 tip V =17,4 x 40=688 cc
Tekanan udara0,2di permukaan bumi adalah gaya per satuan luas berdasarkan atas
Contoh:
berat/beban untuk diameter
dari atmosphere 1000 cm
di atasnya.
2
dengan kata lain, Tekanan udara adalah sepadan
Curah Hujan terukur 7,2 mm. Berapa kali tip dan volumenya?
dengan berat/beban7,2dari sekolom udara di atas suatu proyeksi permukaan horisontal,
TIP= =35 tip V =7,2 x 1000=720 cc
membentang hingga 0,2
batas terluar dari atmosphere.

Gaya Berat m.g Massa Konstanta Gr afitasi


Tekanan P ....... gr m 2

Luas A Udara Luas . s

16
Praktek Peralatan Pengamatan Nabilla Akhirta

Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara adalah barometer. Barometer ini
terbagi menjadi beberapa yaitu:
1. Barometer air raksa
1. a Tipe Fortin
1. b Tipe Kew Pattern
2. Aneroid Barometer
2.a Aneroid Barometer
2.b Barograph
3. Aneroid Barometer Digital
3.a AWS
3.b AWOS
F.1 Barometer Air Raksa
Dalam pembacaan barometer air raksa keadaan standar atmosfer
yang ditetapkan WMO adalah :
a. Suhu udara standar 0C
b. Kerapatan udara standar pada 0C = 13595,1 kg/m2
c. Gravitasi bumi standar = 9,80655 m/s2 Lintang 45
Dengan demikian semua hasil baca barometer air raksa harus
dikoreksi ke dalam standar tersebut yang terdiri dari :
a. Koreksi kesalahan indeks (koreksi indeks) alat dikalibrasi
b. Koreksi suhu menggunakan tabel
c. Koreksi Gravitasi (koreksi lintang setempat) menggunakan tabel
d. Koreksi Tinggi (apabila diperlukan)
Barometer Air Raksa
Prinsip Barometer Air Raksa adalah memanfaatkan sifat anomali air raksa dalam
tabung hampa

Langkah-langkah menggunakan Barometer air raksa :


1. Putar tab/skrup barometer sehingga ketinggian dari miniskus sejajar dengan tinggi air
raksa, tidak terlalu yang tinggi atau terlalu rendah.

17
Praktek Peralatan Pengamatan Nabilla Akhirta

2. Gunakan Zero Adjusting Knob sehingga puncak Mercury Reservoir hanya menyentuh
ujung Zeroing Peg.
3. Lakukan penyesuaian ketinggian dari Movable Scale sehingga alas (depan dan belakang
dari skala) sama dengan puncak miniskus.
4. Baca ketinggian air raksa menggunakan skala venir yang dapat digerakkan naik-turun.
5. Baca suhu menggunakan termometer yang berada di barometer.

Perawatan Barometer Air Raksa


1. Pemeriksaan harus dilakukan secara periodik minimal 1 bulan sekali.
2. Hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan barometer adalah sistem ventilasi harus
bersih dari debu dan kotoran.
3. Termometer harus selalu diperiksa agar tidak terlapisi oleh lumut/kapur.

F.2 Barometer Aneroid

Barometer Aneroid
Prinsip barometer aneroid adalah perubahan ketinggian ruang logam tertutup yang
memiliki permukaan atas dan bawah fleksibel. Sebagai perubahan tekanan, sehingga
ketinggian ruang bervariasi yang, pada gilirannya, bergerak sebuah penunjuk indeks.

F.3 Barograph

18
Praktek Peralatan Pengamatan Nabilla Akhirta

Barograph adalah istilah lain untuk barometer yang dapat merekam sendiri hasil
pengukurannya. Barograph umumnya menggunakan prinsipnya barometer Aneroid. Semakin
banyak kapsul aneroid yang digunakan maka semakin peka.

F.4 Barothermohigrograph (Meteograph)

Barothermohigrograph (Meteograph) adalah suatu alat di mana berfungsi sebagai alat


pengukur tekanan, suhu dan kelembababn udara. Dalam pemakaiannya meggunakan pias
sebagai tempat pencatat hasil pengamatan.

19
Praktek Peralatan Pengamatan Nabilla Akhirta

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Alat-alat yang digunakan dalam pengamatan unsur cuaca dibagi dalam beberapa
kelompok yaitu : alat ukur suhu, alat ukur kelembaban, alat ukur curah hujan, alat ukur
tekanan udara.
2. Prinsip kerja, prosedur pengoperasian dan cara perawatan tiap tiap alat berbeda
beda.
B. Saran
Dalam pembahasan ini dapat diberikan beberapa saran yaitu:
1. Kita harus mengetahui bagaimana cara kerja dan perawatannya agar ketahanan alat
dapat bertahan lama.
2. Kita harus mengetahui apa saja yang harus dilakukan saat melakukan pengamatan.

20
Praktek Peralatan Pengamatan Nabilla Akhirta

DAFTAR PUSTAKA

------------. -------. Peralatan Meteo. bmkgpadangpanjang.com/peralatanmeteo.php (diakses


tanggal ------------)
------------. -------. Laporan Praktikum BMG. http://taims07sc.blogspot.com/2010/05/laporan-
praktikum-badan-meteorologi-dan.html (diakses tanggal ------------)
------------. -------. Barometer Air Raksa. http://www.munroinstruments.co.uk/ Meteorological/
contents/en-us/d41_Mercury_Barometers.html (diakses tanggal ------------)

Buku Catatan Praktek Peralatan Pengamatan

21

You might also like